Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ibu, kok hamil?

Lanjuttt

"Anu kenapa sayang?" Goda Kartika sambil tersenyum nakal melihat anaknya ketakutan setengah mati.

"A-aanu... " Haikal kehabisan kata. Sepertinya hal yang paling dia takutkan benar-benar terjadi.

"Kamu mau bilang kan kalo habis itu kamu ketagihan. Terus kamu ulang lagi setiap hari ayahmu gak di rumah kan?" Cecar Kartika dengan nada yang semakin naik, namun selesai berbicara ia tersenyum.

Duarrr. Kalau hati bisa meledak, mungkin hati Haikal sudah meledak berkali-kali karena ketakutan. Tapi bagaimana mungkin ibunya sadar. Dosis obat yang dia gunakan bahkan lebih banyak dari yang seharusnya. Hal ini sungguh di luar nalarnya.

"Bbbuuk gak gitu..." Haikal berusaha mengelak.

"Jujur aja sayang, ibu tau kok. Apa kamu mau ibu aja yang cerita?"

Haikal hanya diam saja. Dia tidak tahu lagi harus berkata apa.

"Ibu bener-bener gak habis pikir. Bisa-bisanya waktu ibu tidur, ada yang remesin tetek ibu. Dimain-mainin dijilat-jilat, bahkan sampe digigitin. Kamu ini kenapa sayang? Kurang neteknya waktu kecil? Mana habis itu mulut ibumu ini kamu ciumin lagi. Ada-ada aja sih"

Haikal menundukkan wajahnya, malu tidak bisa berkata-kata.

"Liat sini muka ibu sayang. Gak puas kamu ciumin mulut ibu, kontolmu kamu masukin juga? Bayangin apa kata orang kalau tau mulut ibumu ini yang sering dibuat ngaji, doa, bahkan ceramah ternyata sering jadi tempat parkir kontol anaknya. Disodok-sodok sampe mentok tenggorokan. Mulut alim ini rupanya gak lebih dari tempat buang peju anaknya sendiri. Coba kamu itung udah berapa kali kamu ngecrot di mulut ibu?"

Haikal masih terdiam, takut. Tapi di sisi lain dia begitu terkejut mendengar ibunya berbicara vulgar seperti itu.

"Tapi jujur ibu salut sama kamu. Kamu modal pake mulut sama jari aja bisa bikin ibu keluar. Apalagi waktu kamu isep isep klitoris ibu. Aduhh enak banget. Ayahmu boro-boro bisa gitu. Pake kontolnya aja jarang bikin ibu keluar. Kamu belajar dimana sih sayang? Kamu sering ya nidurin cewek di kampus?"

"Eng..enggak kok buk. Jujur itu aku pertama kali sama ibuk." Haikal beranikan diri untuk membuka suara.

"Hihihi berarti perjakamu ibu yang ambil dong? So sweet banget sih kamu sayang" Goda Kartika.

"Iii-ii-ibu ga marah?" Haikal harap-harap cemas

"Marah? Ibu mana sih yang ikhlas mulutnya disodok kontol anaknya sendiri? Mana kamu pernah kencing juga kan? Emang kamu kira ibu toilet berjalan apa? Terus nih liat perut ibumu udah sebesar ini. EMANGNYA KAMU PIKIR IBU PABRRIK ANAK HAH?" Kartika melotot pura-pura marah.

"Haikal minta maaf buk... Haikal janji gak bakal ulangin lagi."

"GAK BAKAL ULANGIN LAGI KATAMU? KAMU UDAH BIKIN IBU HAMIL SAMA KETAGIHAN TERUS SEENAK SENDIRI GAMAU NGULANGIN LAGI??? KENAPA? UDAH DAPET LUBANG YANG LEBIH ENAK?"

Haikal benar-benar terkejut atas respon ibunya yang tidak dia sangka sebelumnya. Apa maksud perkataan ibunya ini?

"Maksud ibu gimana?" Haikal bertanya dengan suara lirih

"Berdiri kamu!" Perintah Kartika dengan tegas.

Tanpa disangka-sangka, Kartika lalu menurunkan celana jeans Haikal kebawah. Dia lalu turun dan memposisikan kepalanya sejajar dengan kemaluan anaknya tersebut. Lalu dengan ekspresi menggoda dia buka celana dalam anaknya menggunakan mulut

"Kamu udah seenakmu sendiri bikin Ibu hamil, terus sekarang kamu harus tanggung jawab. Ibu ketagihan sama kontol besarmu. Iya gak besar-besar banget sih tapi aromanya itu lho. Pejuhmu juga rasanya manis, beda sama punya ayahmu. Kalo dulu kamu nyusu dari ibu, mulai sekarang kamu harus gantian berbakti mejuhin ibu."

Kartika lalu menghisap kontol anaknya tanpa ragu-ragu. Dengan segera Kartika memaju mundurkan kepalanya. Kartika sangat bernafsu ketika menyedot batang perkasa anaknya tersebut

"Hmppphhh.. Sluruppppp.. Slurupppp.. Sshhh.." Dengan penuh nafsu Kartika menyepong kontol anaknya. "Ahhh... Akhirnya ibu bisa ngerasain kontolmu lagi.... Akhhh..."

"Teruss buk teruss, dasar ibu binal" Haikal mulai berani memaju mundurkan kepalanya ibunya dengan kedua tangannya

"Emmmhhh.... Iya sayang, ibu emang binal. Ibu lontemu nak.."

Mendengar ucapan ibunya yang nakal itu Haikal semakin belingsatan.
"Makan nih kontol. Ahhh. Haikal keluaarrr. Telen peju haikal bukk".

Haikal memompa kontolnya semakin kencang dan dalam. Ketika rasanya sudah mau keluar dia lalu mendorong kontolnya hingga mentok tenggorokan ibunya. Kartika tersedak dan hampir kehabisan nafas.

"Ughhk uhukk. Ahh enakk banget nak. Makasih ya udah ngasih lontemu ini peju berkualitas." Kartika tersenyum puas meski lemas diperlakukan seperti boneka seks oleh anaknya.

"Buk"
"Kenapa sayang?"
"Ibu tau dari kapan?" Haikal tak bisa menahan rasa penasarannya lagi. Bagaimana mungkin ibunya yang harusnya tertidur lelap malah mengetahui semua aktifitasnya selama ini.

"Kenapa sayang? Hihihi kamu penasaran ya?" Goda Kartika

"Kalo Haikal gak penasaran kan gak nanya." Gemas mendengar godaan ibunya, Haikal lalu menghisap dan meremasi tetek ibunya yang masih sekal itu.

"Aduhh...pelan pelan sayang. Lagian kamu sih nakal banget. Masak ibunya sendiri dikasih obat tidur yang ada perangsangnya. Nafsu ibu itu tinggi tau, kalo kamu kasih obat perangsang gimana ibu ga bangun"

"Berarti ibu udah tau dari hari pertama?" tanya Haikal disela aktifitasnya. Tangannya lalu sesekali bermain ke liang peranakan ibunya.

"Ssshhh iyyaaa sayangg. Ibu udah tau dari hari pertama. Asalnya mau ibu marahin tapi enak jadinya gak jadi deh. Eh itu kontolmu udah bangun aja, masih belum puas ya?"

"Iya lah, gak bisa puas cuma keluar sekali kalo sama ibuk"

"Nah gitu dong. Kamu anak sholeh harus berbakti sama orang tua. Sekarang tugasmu nengokin anakmu di dalam perut ibu ya."

Kartika lalu telentang dan memposisikan dirinya. Dia sudah tidak sabar menyambut kontol anaknya yang memberinya kenikmatan surgawi. Entah apa kata orang jika tahu dirinya yang terkenal alim di luar rupanya tak lebih dari budak nafsu anaknya sendiri. Membayangkannya saja membuat Kartika semakin terangsang.

"Ahh gausah banyak bacot. Kamu itu cuma lonte. Lonte tugasnya nurut aja nerima kontol. Siap-siap ya lonte cantikku, bakal aku buat kamu hamil lebih banyak lagi."

Haikal semakin berani menakali ibunya. Apalagi dia yakin ibunya sudah benar-benar tunduk terhadap keperkasaan kontolnya. Begitu pula Kartika yang semakin terangsang saat anaknya merendahkannya.

*PLAK PLAK* Haikal menampari bokong ibunya

"Ahhh iyaa tuan ampunn. Tolong tuan, hamba butuh kontol tuan di memek hamba." Kartika memohon agar segera dikontoli anaknya.

Tak berselang lama lalu,
bless....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd