tangis istriku pecah ketika ustad furqon mulai membacakan lantunan ayat suci sambil tanganya yang berbalut sarung tangan menyentuh dahi istriku
aku masih sangat terkejut rupanya benar adanya ilmu hitam bersemayam di tubuh istriku
walau tak sampai meraung raung seperti pasien sebelumnya
namun tangis winda dan diselingi dengan cairan muntah yang terus keluar memenuhi kantong kresek yang disdiakan ustad furqon memperlihatkan bahwa ilmu hitam yang menguasai istriku begitu kuat
sudah setengah jam ustad furqon tak berhenti membacakan ayat suci, namun istri masih saja menangis
akhirnya ustad furqon terpaksa mengehentikan ruqiahnya karena melihat tubuh istriku yang sudah agak pucat
"de irfan bisa ngomong berdua?"
ustad furqon menuntun ku keluar dari kamar meninggalkan winda yang masih terbaring lesu
"sihir yang mengusai istri antum sepertinya sangat kuat de irfan, untuk itu ana butuh bantuan antum juga untuk menyembuhkan istri antum, rajin rajinlah baca ayat suci di dekat istri antum dan solat di sampingnya, terus berzikir, bersolawat dan ajak diskusi istri antum soal agama, karena sepertinya sihir yang mengiasai istri antum sudah merasuk ke hati dan jiwanya sehingga dia benar benar tak menolak lagi kehadiran sihir itu, oleh karena itu ini tugas antum sebagai seorang suami untuk menyadarkannya"
aku sangat kaget dengan ucapan ustad furqon itu
"baik ustad sudah kewajiban ana sebagai suami untuk menyadarkan istri ana"
jawabku dengan getir
aku pun mengajak istriku pulang ke rumah ku yang letaknya hanya berbeda gang dengan rumah ustad furqon
sesampainya di rumah hati ku mulai gundah
"umi, solat isya jamaah dulu yuk sebelum tidur"
" ah umi cape banget abi, badan umi Lemes banget kepala umi pusing, abis kenapa ga bilang bilang si kalo mau ke ustad furqon, hari ini tu umi dah cape sama kerjaan di kantor, ditambah kereta masalah, sekarang harus di ngajiin segala ke ustad furqon, emang menurut abi umi kesurupan?"
istriku mulai nyerocos sambil kembali menangis
ah aku memang pria yang kurang tegas
apa lagi ke istriku yang sangat ku cintai ini
aku paling tak tega melihat dia me melas dan menangis
"ini kan demi kebaikan umi juga"
jawabku pelan
"emang maksud abi umi sekarang ga baik? jadi abi udah ga sayang lagi sama umi! abi jahat"
"astagfirulah umi, bukan maksud abi kaya gitu"
aku pun dengan spontan memeluk istriku yang tangisnya kini mulai pecah
istriku juga langsung memeluk erat tubuhku
semakin erat
ku tunggu dua menit, tak juga istriku mau melepas pelukanku, malah makin erat
tangisnya mulai mereda dan berganti menjadi nafas memburu
"abi, puasin umi sekarang abi, "
bisik istriku di telangku
"astagfirulah, mulai lagi umi, kan baru kemarin kita main, katanya umi cape"
ucapku mencoba menolak
"cape ngomongin masalah mulu abi, umi pengen kontol abi, biar hari umi ga di tutup dengan rasa kesel "
mpphh
istri ku mulai menjilati pipiku
lidahnya jalan hingga ke bibirku
aku mencoba untuk tidak terbawa
walau sulit
wanita cantik yang halal bagiku sedang meminta nafkah batin yang tentu membuahkan pahala bagiku
tapi hatiku berkata lain
seperti ada ilmu hitam yang mengiasai istriku sekarang...
tindakannya, ucapannya , gairah nafsunya, ini bukanlah winda yang ku kenal
ini tak tampak seperti wanita baik baik yang menjaga martabat dirinya
kenapa istriku yang santun dan anggun bisa berubah menjadi liar dan agresif ketika sedang bernafsu
mphh mpphh
lidah kami sudah saling beradu ketika aku sibuk dengan lamunan panjangku
tangan kanan winda sudah sampai di ujung pangkal celana cingkrang ku dan mulai menurunkannya
"umi, umi, abi solat isa dulu umi , jangan di sini umi, ini ruang tamu, ke kamar aja umi , umi"
aku masih mencoba menolak dengan sisa sisa imanku
istriku tak bergeming
ia masih terus menggeliat meraba dan mencumbu setiap inci tubuhku
aku yang juga manusia biasa akhirnya tak mampu lagi menolak
wanita ini adalah impianku sejak dulu, aku rela mempertahankan keperjakaanku demi dirinya
ya untuk onani saja aku hampir tak pernah melakukannya
kini malah aku sedang di onani di ruang tamu oleh istri kesayanganku
apakah wajar jika aku menolaknya sekarang
tidak ini adalah balasan dari tuhan atas semua kesabaranku
atau ini adalah pengruh dari setan untuk meruntuhkan tembok imanku yang ku bangun dri kecil
"awoouh umii geli ahhh"
desahan pertamaku pun akhirnya keluar
penisku yang besar dikocok oleh tangan lembut dan halus bidadari surga ku
makin cepat
istriku mulai menunduk
medekatkan batang kejantananku yang sudah tegang sempurna ke wajahnya
wajah yang masih dihiasi jilbab merah hati
"umi, umi ngapain , jangan umi, umi ga jiji"
owwwhhh
desahan kedua ku sudah tak bisa lagi di bendung ketika untuk pertama kalinya penisku di hisap oleh bibir manis seorang wanita
slup slup slup
tanganku mencengkram jilbab merah hati itu
mengikuti maju mundur irama kepalanya
entah dari mana dia belajar melakukan ini
namun dia telah sukses membuat diriku terkejut dan terpuaskan
ophh ophh
tibuhku bergetar
"umi abi mau keluar"
bisiku dengan gemetar
" lop lop hop keluarian aja abi hop.hop hop".
jawab istriku di sela sela hisapan bibirnya yang malah terasa makin cepat
owwhh ahhh ahh
crott
aku akhirnya menumpahkan spermaku di dalam mulut istriku, sangat banyak
ku tarik penisku keluar
dah ku lihat di bibir indah istriku tak ada sisa sisa cairan putih spermaku
"mpphh umi. umi telen semua sperma abi?"
tanyaku sedikit terkejut
winda istriku hanya memmngangguk sambil tersenyum manis
kami diam se saat
istriku meninggalkanku ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya
badanku yang sudah lemas ku sandarkan di sofa ruang tamu
kini rasa bersalahku mulai muncul
bersalah karena tidak punya cukup ketegasan unntuk mengatur hubungan asmara barusan
dan tentu bersalah karena sudah kalah dengan permain istriku padahal belum sempat memuaskannya
ku pejamkan mataku se saat, berharap nafsuku segera bangkit dan membayar hutangku memuaskannya
namun
*****
aku masih sangat terkejut rupanya benar adanya ilmu hitam bersemayam di tubuh istriku
walau tak sampai meraung raung seperti pasien sebelumnya
namun tangis winda dan diselingi dengan cairan muntah yang terus keluar memenuhi kantong kresek yang disdiakan ustad furqon memperlihatkan bahwa ilmu hitam yang menguasai istriku begitu kuat
sudah setengah jam ustad furqon tak berhenti membacakan ayat suci, namun istri masih saja menangis
akhirnya ustad furqon terpaksa mengehentikan ruqiahnya karena melihat tubuh istriku yang sudah agak pucat
"de irfan bisa ngomong berdua?"
ustad furqon menuntun ku keluar dari kamar meninggalkan winda yang masih terbaring lesu
"sihir yang mengusai istri antum sepertinya sangat kuat de irfan, untuk itu ana butuh bantuan antum juga untuk menyembuhkan istri antum, rajin rajinlah baca ayat suci di dekat istri antum dan solat di sampingnya, terus berzikir, bersolawat dan ajak diskusi istri antum soal agama, karena sepertinya sihir yang mengiasai istri antum sudah merasuk ke hati dan jiwanya sehingga dia benar benar tak menolak lagi kehadiran sihir itu, oleh karena itu ini tugas antum sebagai seorang suami untuk menyadarkannya"
aku sangat kaget dengan ucapan ustad furqon itu
"baik ustad sudah kewajiban ana sebagai suami untuk menyadarkan istri ana"
jawabku dengan getir
aku pun mengajak istriku pulang ke rumah ku yang letaknya hanya berbeda gang dengan rumah ustad furqon
sesampainya di rumah hati ku mulai gundah
"umi, solat isya jamaah dulu yuk sebelum tidur"
" ah umi cape banget abi, badan umi Lemes banget kepala umi pusing, abis kenapa ga bilang bilang si kalo mau ke ustad furqon, hari ini tu umi dah cape sama kerjaan di kantor, ditambah kereta masalah, sekarang harus di ngajiin segala ke ustad furqon, emang menurut abi umi kesurupan?"
istriku mulai nyerocos sambil kembali menangis
ah aku memang pria yang kurang tegas
apa lagi ke istriku yang sangat ku cintai ini
aku paling tak tega melihat dia me melas dan menangis
"ini kan demi kebaikan umi juga"
jawabku pelan
"emang maksud abi umi sekarang ga baik? jadi abi udah ga sayang lagi sama umi! abi jahat"
"astagfirulah umi, bukan maksud abi kaya gitu"
aku pun dengan spontan memeluk istriku yang tangisnya kini mulai pecah
istriku juga langsung memeluk erat tubuhku
semakin erat
ku tunggu dua menit, tak juga istriku mau melepas pelukanku, malah makin erat
tangisnya mulai mereda dan berganti menjadi nafas memburu
"abi, puasin umi sekarang abi, "
bisik istriku di telangku
"astagfirulah, mulai lagi umi, kan baru kemarin kita main, katanya umi cape"
ucapku mencoba menolak
"cape ngomongin masalah mulu abi, umi pengen kontol abi, biar hari umi ga di tutup dengan rasa kesel "
mpphh
istri ku mulai menjilati pipiku
lidahnya jalan hingga ke bibirku
aku mencoba untuk tidak terbawa
walau sulit
wanita cantik yang halal bagiku sedang meminta nafkah batin yang tentu membuahkan pahala bagiku
tapi hatiku berkata lain
seperti ada ilmu hitam yang mengiasai istriku sekarang...
tindakannya, ucapannya , gairah nafsunya, ini bukanlah winda yang ku kenal
ini tak tampak seperti wanita baik baik yang menjaga martabat dirinya
kenapa istriku yang santun dan anggun bisa berubah menjadi liar dan agresif ketika sedang bernafsu
mphh mpphh
lidah kami sudah saling beradu ketika aku sibuk dengan lamunan panjangku
tangan kanan winda sudah sampai di ujung pangkal celana cingkrang ku dan mulai menurunkannya
"umi, umi, abi solat isa dulu umi , jangan di sini umi, ini ruang tamu, ke kamar aja umi , umi"
aku masih mencoba menolak dengan sisa sisa imanku
istriku tak bergeming
ia masih terus menggeliat meraba dan mencumbu setiap inci tubuhku
aku yang juga manusia biasa akhirnya tak mampu lagi menolak
wanita ini adalah impianku sejak dulu, aku rela mempertahankan keperjakaanku demi dirinya
ya untuk onani saja aku hampir tak pernah melakukannya
kini malah aku sedang di onani di ruang tamu oleh istri kesayanganku
apakah wajar jika aku menolaknya sekarang
tidak ini adalah balasan dari tuhan atas semua kesabaranku
atau ini adalah pengruh dari setan untuk meruntuhkan tembok imanku yang ku bangun dri kecil
"awoouh umii geli ahhh"
desahan pertamaku pun akhirnya keluar
penisku yang besar dikocok oleh tangan lembut dan halus bidadari surga ku
makin cepat
istriku mulai menunduk
medekatkan batang kejantananku yang sudah tegang sempurna ke wajahnya
wajah yang masih dihiasi jilbab merah hati
"umi, umi ngapain , jangan umi, umi ga jiji"
owwwhhh
desahan kedua ku sudah tak bisa lagi di bendung ketika untuk pertama kalinya penisku di hisap oleh bibir manis seorang wanita
slup slup slup
tanganku mencengkram jilbab merah hati itu
mengikuti maju mundur irama kepalanya
entah dari mana dia belajar melakukan ini
namun dia telah sukses membuat diriku terkejut dan terpuaskan
ophh ophh
tibuhku bergetar
"umi abi mau keluar"
bisiku dengan gemetar
" lop lop hop keluarian aja abi hop.hop hop".
jawab istriku di sela sela hisapan bibirnya yang malah terasa makin cepat
owwhh ahhh ahh
crott
aku akhirnya menumpahkan spermaku di dalam mulut istriku, sangat banyak
ku tarik penisku keluar
dah ku lihat di bibir indah istriku tak ada sisa sisa cairan putih spermaku
"mpphh umi. umi telen semua sperma abi?"
tanyaku sedikit terkejut
winda istriku hanya memmngangguk sambil tersenyum manis
kami diam se saat
istriku meninggalkanku ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya
badanku yang sudah lemas ku sandarkan di sofa ruang tamu
kini rasa bersalahku mulai muncul
bersalah karena tidak punya cukup ketegasan unntuk mengatur hubungan asmara barusan
dan tentu bersalah karena sudah kalah dengan permain istriku padahal belum sempat memuaskannya
ku pejamkan mataku se saat, berharap nafsuku segera bangkit dan membayar hutangku memuaskannya
namun
*****
Terakhir diubah: