Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Ilmu serat jiwa

Salahmoe

Suka Semprot
Daftar
8 Nov 2018
Post
19
Like diterima
118
Bimabet
Tampak dua bayangan melesat dengan cepat berlari dengan ilmu meringankan tubuh tingkat tinggi seakan akan berlomba dengan ufuk timur yang bentar lagi pagi, dilihat dari gerakannya kelihatan mereka bukan orang sembarang sehingga ketika mereka berhenti di depan gubuk sederhana itu ke dua sosok tersebut tidaka ada rerumputan yg terinjak-injak.
"Benarkah ini gubuk yg kita tuju kakang subala"? Tanya adiknya Subali,
Yah mereka adalah dua pendekar kembar yg dicukup disegani di dunia persilatan.
"Mudah mudahan saja karena kita sudah capek mencari dimana kakang seperguruan kita kakang hamdoko bersembunyi" timpa subala
Pandangan kedua pendekar tersebut saling berpandangan ketika melihat seorang wanita berpakaian kebaya membuka pintu,wanita tersebut melangkah mematikan lampu teplok yg menggantung disamping gubuk sederhana miliknya,semburat mentari pagi menerpa wajah cantik wanita berusia taksiran 35 tahunan, nampak nya wanita tersebut belum sadar ada tamu tak diundang yg sedari tadi memperhatikan.
"Sundari tamu kita suruh masuk ke dalam" terdengar suara suaminya dari dalam gubuk,
" i i iya pak,jawab sundari gugup yg tiba tiba saja ada perintah suaminya dari dalam rumah dan ia melongak kanan kiri mencari tamu yg di maksud, tampak sedikit terperanjat karena ia baru sadar ada dua sosok laki-laki yg sedari tadi memperhatikan nya di jarak dekat tapi ia sendiri tidak engeh..


#maaf ini tulisan pertama ane,100persen fiksi mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh dan alur cerita
 
"selamat datang adiku digubuk sedehanaku,ada apa kalian tiba tiba datang kesini " tanya handoko
"Kakang kakang kami sdh lama mencari kakang untuk tau kabar kakang yg sudah lama pergi tiba tiba meninggalkan kita, meninggal dunia persilatan" jawab subala
"Benar kakang kita berdua tdk puas dengan selembar surat yg kakang tinggal kan untuk kita,masih belum pas rasanya kakang handoko meninggalkan kita" sambung subali
"Mari mari diminum air dan rebusan ketela bikinan istriku (sambil tersenyum) maaf adanya seperti ini..
Tampak obrolan ketiga kaka seperguan semakin hangat,mereka bertiga adalah 3 pendekar tangguh dari murid ki braja yg beraliran hitam,setelah meninggalnya ki braja guru mereka ke 3 pendekar inilah yg meneruskan aksi perampokan dan penculikan yg disertai pemerkosaan, tapi entah mengapa menjelang ahir hidupnya ki braja berubah tabiatnya menjadi sedikit baik dan mewariskan kitab rahasia yg diwariskan ke handoko selaku murid tertua,tapi karena jiwa muda ke 3 pendekar tsb kitab pusaka itu belum sempat di pelajari oleh mereka bertiga, bukan karena apa tapi karena hanya handokolah yg diwariskan kitab tersebut, sebenarnya adik seperguruannya subala dan subali juga tau ketika kitab rahasia tsb diwarisakan ke kakak tertuanya itu,,tp krn kala itu mereka berdua masih enggan dan kurang minat mereka diam saja,
"Kakang ayo kita kaya seperti dulu lagi,
Kita kuasai dunia persilatan dan bebas melakukan apa saja
Tdk ada gunanya kakang bersembunyi mengasingkan diri di pinggiran hutan ini"
Bujuk subala dan subali
"Tidak adiku skrg sy sudah bertaubat ingin hidup tenang bersama sundari istriku"
Mendengar penolakan kakak tertua seperguruannya subala mengerutkan alis mata seakan tidk puas dgn jawaban dari kakak tertuanya....
 
Lanjutan....
..................
Ciaaaat...sebuah tendangan dan adupukulan diudara sedang berlangsung nampak ke tiga bayangan saling serang dan menghindar,gerakan makin lama semakin cepat jurus demi jurus berlalu namun pertarungan sejauh ini masih imbang belum ada yg terdesak telrihat subala dan subali sedang mengeroyok kaka seperguannya handoko.
"Subala subali ingat saya mau meladeni pertarungan ini krn ajakan kalian lama tdk latihan,jadi jgn terlalu serius"
Ciaat hup..."terima pukulanku kakang hentak subala dari samping kiri" tanpa menghiraukan teriakan dari Handoko,
Nampak sinar merah kekuningan keluar dari tapak tangan subala diiringi sebuah liukan cepat telapak tangannnya kearah handoko, "ilmu Brajamusti.....ciaaat..."
Handoko terkesiap melihat keseriusan subala adik seperguruannya dihatinya bertanya tanya bukankah ini hanya latihan tapi kenapa sampai mengeluarkan ilmu pamungkas andalan pemberian ki braja gurunya,belum sempat berpikir panjang dari sebelah sisi kiri subali adik seperguruan terbungsu juga melakukan gerakan yg sama,gerakan yg dia juga biasa mempraktekkan nya gerakan untuk merapal aji Brajamusti...
Rupanya kedua adik seperguruan tidak main-main lagi maka handoko pun dengan terpaksa menggunakan ilmu Brajamusti yg ia miliki
"Duarr...terdengar dentuman keras,asap hitam mengepul akibat percikan api akibat pertemuan pukulan ke tiga pendekar tsb, tanah berhamburan dan pohon2 disekitarnya tumbang
Bisa dibayangkan jika pukulan dasyat tadi mengena orang bahkan batu segede gahahpun akan hancur lebur.
Sundari istri handoko kaget bukan main ia segera lari dari dapur dan bergegas ke halaman gubuknya,kecemasan semakin meningkat ketika melihat suaminya handoko terlihat berdiri agak limbung dengan napas ngos ngosan,ia juga melihat ke dua adik seperguruannya mengalami hal yg sama, walau begitu Sundari tdk berani mendekat.
"Cukup kakang...
Cukup...
"Ternyata kakang masih hebat seperti dulu "teriak subala yg mendekat ke arah Handoko demikian pula subali,
"Mari kakang kita rayakan pertemuan ini dengan minum minum,saya membawa tuak kesuakaan kakang dulu"
Ke tiganya melangkah ke balai depan gubuk,subali mengeluarkan 2 kendi yg berisi tuak,
"Mari kakang...aku tuagkan tuak ini khusus buat kakang"
"Benar kakang ini tuak istimewa""
Subala dan subali saling berpandangan sambil tersenyum penuh kemenangan ketiga melihat handoko yg duduk didepannya mulai menenggak tuak pemberiannya.
Handoko tdk sadar bahwa ke dua adik seperguruannya mempunyai rencana busuk' untuk dirinya dan Sundari istinya yg cantik itu...
 
Update lagi....


"Bagaimana kakang rasanya,enak bukan?trs kakang habiskan""
"Em.. ya ya tuak ini benar2 enak dan nikmat,lama sekali aku baru meminumnya lagi apalagi kita tadi habis mengasah ilmu rasa dahaga tenggorokan plong ilang hehehe"jawab handoko yg belum sadar bahaya besar sedang mengintai,
"Kakang Handoko sarapannya sdh siap dimeja tengah aku mandi dulu yah jgn lupa ajak juga adik adik seperguruan kakang" terdengar suara merdu sundari istrinya dari dalam gubuk
"Iya nyai nanti saja" jawab Handoko
Subala memberi isyarat ke adiknya Subali bahwa skrg saatnya melancarkan aksinya
"Kakang sebenarnya kedatangan kami kemari adalah ingin meminta kitab pusaka warisan guru Ki Brojo,krn dgn kitab pusaka tsb kami berdua yakin akan lebih sakti mandraguna ditakuti lawan dan menguasai dunia persilatan" kara subali
"Apa"
Apa aku tdk salah dengar?
"Tidak kakang
"Kakang tdk salah dengar" subala meneruskan kata kata adiknya subali
"Cepat kakang serahkan kitab itu skrg,dengan sukarela atau kami paksa"
Handoko langsung berdiri Antara kaget dan marah setelah mendengarkan permintaan adik seperguruan,belum sempat berpikir lebih jauh handoko tiba tiba merasakan panas di tenggorokan dan isi perutnya seperi di aduk aduk
"Apa yg kalian lakukan padaku"
"Kakang cepat serahkan kitab itu skrg atau kasih tau dimana kitab disembunyikan, kakang sdh meminum racun ular paling berbisa yg kita campur tuak,klo kakang menyerahkan kitab itu saya akan kasih penawar nya tapi jika tidak jgn salahkan aku dan kakang subala akan berbuat tega membiarkan kakamg handoko mati terkena racun hahahaha" bentak subali
"Setan kalian"
Bedebah jgn harap kitab pusaka itu aku serahkan ke manuia keji sperti kali... a..n"
Handoko hendak menyerang subali yang ada didekatnya namun gerakannya melambat ia merasa seluruh badannya panas,mulai kaku dan aliran darahnya seakan membeku sambil menekan tenggorokan Handoko berteriak sekenanya
"Sunda...rr ri...cepat lari selamat kan dirimu"
sungguh sayang suara lemah Handoko tdk sampai terdengar ke bagin belakang gubuknya,istrinya Sundari masih asik membasuh tubuhnya.
Ayunan gayung air kolam terus membasahi tubuh sundari,separo tubuhnya telanjang dibiarkan terbuka hanya sehelai kain basah yg sengaja menutupi bagian paha bagian atas sampai ke dua payudaranya yg mebusung itu,terlihat jelas kulitnya begitu mulus tanpa cela lentiknya jemari trs menggosok lekuk badannya dari ujung kaki sampai wajah cantiknya, tangannya berhenti sejenak mengusap bongkahan pantatnya yg besar dan bulat, yah bagian inilah kesukaan suaminya handoko.
Tiba tiba Sundari mendengar suara perabotan gubuknya seperi berjatuhan seuara tersebu semakin keras dibarengi suara umpatan laki laki didorong rasa penasaran sundari segera menutupi tubuhnya dengan kain seadanya dan bergegas keluar dari bilik pemandian
"Kakang Handoko......."
Tidaaaaaaak"
 
Mudaha2qn ini bukan aja cerita esek2 aja tapi drama silat super seru ala2 xianxia juga dimainkan
 
POV Sundari
.....................
aku Sundari usia 35 tahun bertubuh langsing dan kata para lelaki wajahku sangat cantik, walapun langsing pinggul dan pantatku besar dan bulat, payudara ku juga membusung menjulang ke atas mungkin krn sampai saat ini aku blm punya anak,terkadang risih mempunyai bokong besar apalagi setiap aku jalan lenggak lenggok gerakan bokongku sangat ketara,aku istri dari Handoko,sebenarnya Handoko bukanlah suamiku yg pertama, dulu aku adalah bini ke 3 dari seorang juragan kaya disebuah kadipaten aku sah menjadi istri nomor 3 diambil secara paksa krn ortuku tdk sanggup membayar hutang,manisnya jadi pengantin baru tdk pernah aku rasakan bisa jadi karena dihatiku tdk ada rasa cinta pd suamiku sang juragan,malam pertama yg konon katanya indah dan menyenangkan pun hanya sekedar omong kosong belaka,sang juragan hy Minggu awal saja menengok dan memberi nafkah batin kepada ku selebihnya ia lebih banyak bersama dengan istri pertama nya, pdhal dari wajah dan body istri pertama sang juragan pas pasan tdk ada daya tarik sama sekali desas desus karena suamiku sang juragan kenapa begitu sayang dan perhatian kepadanya terkena pengaruh Dukun Hitam yg memberi ilmu pengasihan,
hari2 ku lalui gersang sepi tanpa arti,yg ada aku merasakan cacian serta penindasan dari istri pertama dan kedua.
Pada suatu hari dirumah besarku disatroni 3 orang perampok bertopeng mereka berhasil membawa semua harta berharga milik suamiku,istri pertama dan keduanya ikut terbunuh bareng sang juragan karena melawan saat terjadi perampokan,aku pun tidak luput menjadi korban para perampok ketika mereka memasuki kamarku.
"Semua sdh kita habisi kakang,aman tdk ada jejak yg tertinggal"
"Bagus bagus"...kata orang yg disampingnya.
"Hanya ada perempuan cantik ini saja yg tersisa,ijinkan saya menikmati tubuh mulusnya kakang sebelum kita bunuh"
Orang yg dipanggil kakang itu melihat dan mendekatiku
Sejenak ia melihatku "ini bagianku" jgn di bunuh kita bawa saja
Ke tiga Perampok bertopeng melesat meninggalkan kediaman sang juragan dengan satu orang perampok membopongku,agar tdk berontak mereka terlebih dahulu menotok beberapa titik jalan darahku sehingga tubuh ku kaku.
" Hahaha lumayan besar kakang hasil rampokan kita kali ini, bisa berbulan bulan kita pesta dan bersenang-senang" kata orang termuda dari tiga bersaudara yg ternyata bernama Subali
"Benar adik kita lg ketiban durian runtuh" kata subala
"itu bagian kalian semua...
Bagianku adalah wanita ini" kata kakak tertua yg paling disegani sembari membuka penutup wajahnya.
"Maksud kakang apakah perempuan ini akan kakang nikmati trs kita bunuh? Atau kita giiir rame rame kakang Handoko"
Orang yg dipanggil handoko menatapku ia terdiam beberapa saat dan berkata " jgn ganggu dia"
Entah mengapa hatiku tdk merasa takut dan sedih atas peristiwa perampokan yg menimpa sang juragan suamiku,malah aku merasa nyaman tinggal di rumahnya seakan-akan terlepas dari rantai belenggu ditambah seminggu berlalu setiap subali berniat menjamahku,handokolah yg melarang dan menjaganya.pada suatu malam aku dibangun kan oleh Handoko ia berbisik pelan dan mengajaku pergi diam diam meninggalkan ke dua adik seperguruannya lari jauh ke tepi hutan,
"Kau akan jadi istri ku, aku jenuh berbuat dosa selalu merampok, membunuh dan memperkosa,aku berniat bertobat" katanya
Aku melihat ketulusan kata katanya dan inilah yg membuat hatiku luluh,
Dua tahun sudah aku hidup dengan handoko yg skrg jadi suamiku,kami menetap di gubuk sederhana di pinggiran hutan hari hari kami lalui dengan kebahagiaan dan saling memadu kasih,entah mengapa pd ahir ahir ini tampak suami ku Handoko gelisah seperinya naluri kependekarannya merasakan sesuatu hal yg akan terjadi tp ia sendiri tidak tahu entah apa itu, sudah tiga hari aku tidur tanpa mercumbu rayu dengannya dan sepertinya malam ini ia akan tetap membiarkan aku terlelap tidur sendiri sampai esok hari tanpa kehangatan, aku bangun dari ranjang ku badanku terasa segar dan segera begegas keluar untuk mematikan lampu teplok,
"Nyai tolong tamu diluar disuruh masuk ke dalam" kaget tiba tiba suami ku Handoko bersuara dari dalam gubuk.
"i i iya pak" jawabku
Aku menengok kanan kiri mencari tamu yg dimaksud samar samar aku melihat sosok bayangan dua orang didepan ku,
Deg.. kaget dan gugup aku melihat dua sosok yg pernah aku kenal sosok subala dan subali adik seperguruan suamiku handoko,aku melihat bibir mereka tersungging senyum kepadaku senyum entah bermakna apa hanya mereka yg tau, sorot mata mereka terutama subali masih seperti yg dulu pandangan mata seakan-akan ingin menelanjangiku,
Aku membuang rasa takut dan kecurigaan dihatiku dan mempersilahkan keduanya masuk ,suamiku sdh menunggu duduk di balai depan,aku bergegas ke dapur menyiapkan air putih dan rebusan ketela,
Lagi lagi aku melihat sorot mata Subali begitu liar dan nakal ketika aku menyodorkan ketela di atas meja pandangan mengerikan yg seolah olah tak sabar ingin menikmati tubuh mulus ku,aku kembali ke dapur untuk menyiapkan masakan untuk sarapan tatkala aku hampir selesai memasak aku dikagetkan suara dentuman keras di halaman gubuk
" Duaaaaar"
Aku bergegas ke depan dan melihat handoko suamiku agak limbung sepertinya habis ada pertempuran hebat.
Ah... ternyata kecurigaan ku salah mereka hanya latihan saja bukan pertarungan sesungguhnya karena mereka tertawa bersama berjalan kembali ke balai depan untuk istirahat,saya melihat mereka asik ngobrol sembari meminum tuak dari kendi yg subala dan subali bawa,

"Kakang sarapannya sudah siap dimeja,ajak adik seperguruan kakang untuk makan" kataku dari dapur sambil menuju bilik pemandian,
aku mencopot seluruh pakeanku hanya tersisa selembar kain jarit untuk menutupi organ kewanitaanku,ku basuh seluruh tubuhku sela demi sela lekuk indah badaku,
Kulitku begitu segar saat terkena siraman air gayung,kulitku semakin mengilat kuning dan teras licin setelah kugosok pelan bokong besarku begitu indah dan terasa sangat sekal ketika tanganku membelainya.
"Brak..crang..."
Telingaku mendengar benda2 di gubukku berjatuhan,anehnya diikuti suara umpatan lelaki, curiga aku begegas segera keluar dengan pakean seadaanya.
"Kakang Handoko....."
"Tidaaaaaaak.."



#update berikutnya tergantung respon
 
Bimabet
alurnya jangan dipaksa gan.
santai aja, biar mengalir.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd