Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG im Back!!

Status
Please reply by conversation.
Bab 22 – All Clear!

Rian sudah menyelesaikan pembicaraan 4 matanya dengan Andrew. Mereka pun masuk ke ruangan terseb ut dan duduk di tempat masing masing. Tampak Pak Edy sedang berbicara dengan koleganya yang barusan datang. Tiba tiba Pak Kapolda berkata

“ Nah, saya sudah mendapatkan informasi siapa dan dimana orang tua Rian ini!” katanya sambil tersenyum. Seketika semua orang yang di ruangan tersebut diam sambil menatap ke arah Pak Kapolda. Kemudian Rian berdiri menuju meja Pak Kapolda. Sejenak ia mendekati Pak Kapolda kemudian berbisik beberapa menit. Terlihat dari sudut mata Andrew Pak Kapolda mengangguk angguk serius. Kemudian,

“ Memangnya kamu anak siapa Yan?” tanya Andrew tidak sabar. Pak Kapolda dan Rian kemudian melirik ke arah Andrew, setelah itu Rian pamit duduk kembali ke kursinya.

“ Mempertimbangkan banyak nya orang di ruangan ini saya simpan sementara info tentang orang tua Rian, yang pasti saya mendapat info orang tua Rian sedang menuju kesini!” kata Pak Kapolda tersenyum tipis sambil menatap Rian. Kali ini gantian Rian, Katon dan seluruh keluarga Egi yang terkejut mendengar pernyataan Pak Kapolda.

“ Orang tua saya kesini Pak???” tanya Rian. Kemudian Pak Kapolda mengangguk sambil tersenyum. sementara itu baik Egi , Katon dan orang tua Egi saling berpandangan. Orang terkaya di negeri ini dan menteri keuangan negeri ini sampai datang dan hal ini disebabkan masalah yang simpel. Yang ada di perasaan pak Edy adalah rasa merinding yang entah kenapa tiba tiba merinding dan sedikit takut. Sementara itu Kapolda tampak sibuk menelpon dan memberikan arahan untuk persiapan pengamanan bandara dan sterilisasi area. Selain itu ia sendiri akan turun tangan bersama Gubernur menyambut kedatangan Kapolri dan Pak Bas beserta istrinya. Disaat Kapolda sedang sibuk mempersiapkan segala sesuatunya Pak Ferry dan Pak Paulus sontak menarik Pak Edy agar ikut berbicara dengan mereka. Mereka bertiga pamit keluar ruangan untuk berbicara sebentar.

“ Ed, ini saya kurang ngerti, ini Rian ini siapa yah? Kok Kapolri mau ketemu dia?” tanya Pak Ferry

“ Ya Ed, saya juga agak kaget dengan kejadian ini dan tiba tiba sepertinya masalah ini menyangkut kekuatan besar. Kalau dari korban yang di hajar oleh Rian kita tau, tapi Rian siapa itu kita gak tau!” timpal Pak Paulus. Sejenak Pak Edy menarik nafas. Ia menatap dua koleganya lekat lekat.

“ Kalian percaya sama aku?” tanya Pak Edy. Pak Paulus dan Pak Ferry saling berpandangan.

“ Kalau aku ngga percaya kamu ngapain aku mesti datang kesini?? Kan aku ga ada masalah juga disini?” tegas Pak Paulus diikuti anggukan Pak Ferry. Pak Edy mengangguk juga tanda ia mengerti.

“ Tolong kalian keep rahasia ini, Rian itu adalah Rian Eka Putra, anak dari Pak Baskoro Eka Putra dan Bu Marina Puspa!! Kalian kenal???” jawab Pak Edy. Mendengar jawaban pak Edy, sontak raut wajah Pak Ferry dan Pak Paulus seperti menampakkan rasa takut. Sekonyong konyong bulu kuduk mereka berdua merinding. Rasa gelisah menghampiri mereka. Padahal mereka tidak ada masalah dengan orang tua Rian.

“ Pak.. Pak.. Bas.. Baskoro PNG????” tanya Pak Ferry gugup. Kemudian Pak Edy mengganggukkan kepalanya sambil tersenyum tipis.

“ Kamu seperti sedang memeluk bom nuklir Ed! Sewaktu waktu bisa memicu perang! Pantesan Kapolda ngga mau buka kartu siapa orang tua Rian!!” jawab Pak Paulus kecut. Pak Edy hanya tersenyum saja.

“ Darimana ceritanya anak sang raja itu ada disini?? Kalau gitu apalah artinya Andrew di banding Rian??” tanya Pak Ferry sambil menunjukkan wajah kecewanya.

“ Yah, panjang ceritanya. Kalau urusan Andrew biarlah Egi yang menentukan Fer, kita sebagai orang tua tidak bisa memaksakan kehendak. Yang penting kita saling berkomitmen menjalankan kerja sama kita. Semua itu agar hubungan kita selalu harmonis!” jawab Pak Edy bijak. Pak Ferry dan Pak Paulus mengangguk tanda mengerti. Mereka jika bisa tidak ingin berurusan dengan sang raja. Tapi sekarang mau tidak mau mereka harus mendampingi dan melindungi anak sang raja sampai sang raja sendiri turun tangan. Kemudian mereka bertiga memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan lagi karena tidak enak terlalu lama berbicara. Setelah mereka masuk dan duduk Pak Kapolda melakukan briefing dengan mereka semua.

“ Malam ini saya akan pergi untuk menjemput kedatangan Kapolri. Sudah saya tetapkan kalian semua akan berada disini sampai saya kembali lagi ke ruangan ini dengan tamu saya. Ada yang keberatan?” tanya Kapolda tegas. Semua yang di ruangan tersebut hanya diam seribu bahasa.

“ Oke kalau begitu, kalian bisa istirahat disini. Ruangan disini lumayan luas silahkan beristirahat sementara di sofa, dan ingat CCTV selalu ada mengawasi gerak gerik kalian, toilet ada di pojokan yah, jangan keluar ruangan sampai saya kembali! MENGERTI??!” tanya Kapolda dengan nada tegas dan keras.

“ Ya Pak!!” jawab mereka semua hampir serempak. Hanya Rian yang diam. Ia sibuk berkutat dengan pikirannya sendiri. Baru saja ia menikmati hidupnya yang baru di kota ini. Tapi sifatnya yang tidak bisa menahan emosi mengakibatkan kejadian ini terjadi. Sungguh ia menyesali segala hal yang ia lakukan. Ia hanya tidak rela Egi disakiti orang lain, tapi pantaskah ia sekalap ini menghajar seorang mauro?? Sungguh ia harus bisa menahan amarah yang sewaktu waktu muncul dalam dirinya. Setelah itu Kapolda pamit, ia sempat berbisik pada Rian

“ Jadilah seorang yang Gentle yaks!” kata Pak Kapolda sambil mengedipkan matanya dan menepuk bahu Rian. Kemudian ia pun keluar ruangan dimana 3 ajudannya telah menunggu di luar pintu. Setelah Kapolda keluar suasana sedikit cair. Mereka berbicara tentang hal hal ringan agar tidak terlalu tegang. Karena semua yang ada disitu tau siapa Rian, sang putra Mahkota. Rian menatap jam di dinding sudah menunjukkan pukul 7 malam. Waktu terasa lambat sekali pikir Rian.

+++++

Waktu menunjukkan pukul 7.45 malam sewaktu Pak Harry berada di jet pribadinya. Ia bersama ajudan dan tim khususnya yang semuanya berasal dari Australia. Sengaja ia meminjam tim khusus Australia karena ia memiliki hubungan yang dekat dengan para pejabat negara tersebut. Malam itu ia berencana untuk menghabisi Rian. Ia telah merencakan hal tersebut bersama timnya. Ia tentu akan mengunjungi anaknya terlebih dahulu dan di saat bersamaan tim khususnya bergerak. Apapun yang terjadi ia harus bisa melenyapkan Rian dengan begitu PNG tidak lagi memiliki penerus. Kemungkinan grup PNG jatuh lebih besar jika sang penerus dihabisi. Ia tersenyum kecil karena entah bagaimana ia memiliki alasan untuk membalas dendamnya kepada Baskoro. Sudah tak sabar ia untuk melaksanakan segala rencananya. Ajudan dan tim khususnya sudah memiliki agenda masing masing setelah mendarat di Bangka. Berkali kali senyum kemenangan tampak di wajah Pak Harry.

+++++

Eva berjalan tergopoh gopoh menuju ruang tunggu di bandara Halim PK. Setelah sampai telah nampak seorang pria sedang duduk menunggunya. Usia sekitar 60 tahun. Pria berkacamata, kulit sawo matang, kacamata frame tebal. Lesung pipi nya langsung tampak saat ia tersenyum. matanya sedikit belok. Rambutnya cepak ikal, tingginya 170cm. Badannya gempal. Cincin besar melingkar di kelima jari kanannya. Jas merah maroon nampak padu dengan sepatu yang sama warnanya. Dengan gaya genit ia melambaikan tangan ke Eva. Eva segera tersenyum dan menghampirinya.

“ Sorry im Late om!” kata Eva sambil cipika cipiki dengan sosok tersebut.

“ Hey You! Lama tak see u pas ketemu malah buru buru begini!” katanya sambil tersenyum memamerkan giginya yang rapi.

“ Sorry om, im busy lagian om ke bali terus!!” jawab Eva

“ Oh ic ic, itu saya urus Villa punya aset dulu! Ada villa cinta , villa bidadari beb banyak deh! Kalau mau datang tinggal call i!” kata sosok tersebut sambil mengambil tangan kanan Eva dan menciumnya. Eva sedikit tersipu dengan perlakuannya. Eva mengenalnya sewaktu beliau datang gerai nya untuk membeli jam. Dari situ mereka saling berkenalan dan beberapa kali sosok tersebut menghandle kasus kasus yang sempat menerpa pekerjaan Eva. Karena itu hubungan mereka sangat dekat layaknya paman dan keponakan. Sering kali mereka hang out bareng. Eva sering mengajaknya untuk bertemu dengan klient kelas kakap. Beliau sangat disegani di negara ini maupun di luar karena kredibilitasnya sebagai lawyer internasional. Makanya Eva segera menghubungi beliau. Beliau adalah Charles Hitam Paire, lawyer kondang sejagat raya yang kaya raya. Dialah sosok Mr. X yang di ajak oleh Eva.

“ Jadi ini melibatkan teman kau si anak raja langit?”

“ Raja Langit?” tanya Eva

“ Hahaha, betul, untuk sekarang di negeri ini ia adalah langit tertinggi! Aku pernah menangani beberapa kasusnya dan aku sangat mengenalnya!” kata Pak Charles.

“ Oh, iya betul, ia menghajar Mauro Sudibjo putra Harry Sudibjo sampai masuk rumah sakit!” jelas Eva

“ Hahahahah, putra si belut di hajar sampai KO? Sepertinya seru!” Balas pak Hitman.

“ Hmmm, belut? What you mean Sir?” tanya Eva bingung

“ Hahahha, si Harry itu julukannya si belut ia selalu lolos dari segala macam ancaman hukum atas kecurangan kecurangan yang kadang ia lakukan dalam bisnisnya. Hanya aku dan Baskoro yang berhasil menaklukkannya. Makanya waktu you tlp i bilang kasus ini i langsung meluncur!”

“ Oh begitu, apakah sulit menghadapinya?” tanya Eva

“ Aduh say, kamu cukup duduk manis dan lihat saja, si Baskoro itu batuk saja si belut juga keok! Setengah jam lagi kita flight!” kata Pak Charles sambil menyender di bahu Eva.

++++

Pak Baskoro juga kebetulan sudah berada di bandara terbesar di negara ini. Ia langsung masuk ke terminal tujuan luar negeri. Ia bersama istri dan timnya akan berangkat menggunakan pesawat Singapore Airlines. Ia menghindari menggunakan pesawat pribadinya. Ia malah kemudian menyewa SQ untuk menjadi transportasinya. Bu Sinta tampak sedang menelpon seseorang. Pak Ardian sang KAPOLRI telah terlebih dahulu berangkat ke Bangka Belitung. Pak Bas membawa tim dua yang hanya beranggotakan 5 orang. Tim dua ini konon adalah tim yang berhasil menggagalkan kudeta kudeta yang dilakukan pemberontak kepada pemerintahan yang sah dan untuk melakukan kudeta kepada musuh. Tim dua adalah bentukan Pak Bas berisikan prajurit terbaik di 3 negara yang juga memiliki akses militer di masing masing negara seperti nuklir dan pesawat tempur tentunya sesuai dengan kesepakatan yang telah di setujui antara engara asal prajurit tersebut dengan Pak Baskoro. Satu spesial prajurit dari indonesia, Amerika satu, dan Inggris satu. Jadi pasukan ini di sewa oleh pemerintah republik ini untuk menjaga keamanan Presiden. Oleh karena itu izin penggunaannya berada di tangan Presiden. Dan jika izin telah diberikan Pak Bas memiliki kuasa full untuk melakukan apapun. Dan mereka semua sekarang tinggal menunggu waktu untuk sampai daerah tujuan. Bukan Pak Bas namanya jika ia tidak memiliki rencana dalam menghadapi sebuah masalah. Selalu ad aplan A, plan B. Karena sifatnya yang sangat teliti dan bijaksana maka tak heran ia merupakan sosok yang sangat disegani. Dan sepertinya kali ini kita akan menyaksikan sendiri kebijaksanaan sosok tersebut.

+++++

Malam itu suasana di Provinsi Babel sangat berbeda. Semua jalan jalan protokol di jaga aparat yang membawa senjata. Kota Pangkalpinang malam itu di jaga seketat mungkin oleh seluruh jajaran kepolisian maupun TNI untuk menyambut kedatangan Pak Baskoro, Kapolri dan Menteri Keuangan. Mobil milik densus berjaga jaga. Milik TNI dan kepolisian juga bersiaga di berbagai titik penting. Masyarakat sekitar tampaknya menyadari bahwa akan ada tamu besar yang datang. Warung otak otak yang biasanya buka malam itu pun memutuskan untuk tutup melihat keanehan tersebut. Sebagian masyarakat seperti spontan menarik diri. Mereka yang tidak ada keperluan berdiam diri di rumah saja. Gubernur dan Kapolda sempat melakukan rapat terbatas untuk menyambut kedatangan tamu tamu tersebut. Tapi beda dengan di bandara, suasana di bandara malah sangat ramai. Hal ini di karenakan mereka penasaran dengan siapa yang akan datang. Pengawalan aparat sangat ketat tidak seperti biasanya. Semoga saja malam ini Provinsi ini selamat dari segala macam ancaman yang ada.

+++++

ATC bandara Pangkalpinang sangat sibuk melayani 3 traffic pesawat khusus yang akan mendarat malam itu. Pertama pesawat militer yang membawa Kapolri mendarat pukul 8.30. kemudian pukul 9.00 pesawat pribadi milik pak Harry mendarat. Disusul pesawat pribadi yang membawa Eva dan Pak Charles mendarat pukul 9.15. Yang terakhir adalah pesawat SQ 777-200 yang membawa Sang Raja beserta timnya mendarat pukul 9.30 malam. Yang menyambut kedatangan Kapolri adalah Kapolda sendiri. Pak Harry sudah menyiapkan akomodasi berkat kenalannya di Babel dimana mereka langsung menuju ke rumah sakit terlebih dahulu untuk menjenguk Mauro, sementara itu Eva mengikuti pak Charles yang di jemput sepupu jauhnya yang sedang bertugas di babel sebagai hakim kepala. Dan terakhir yang menjemput Pak Bas dan Istrinya adalah Gubernur sendiri.

++++

Wakapolda Babel kemudian per pukul 8.45 memindahkan Rian dan semuanya untuk menuju ruang serba guna Mapolda Babel atas perintah Kapolda Babel. Karena ruangan tersebut lebih luas. Rian dan semuanya telah diberikan makanan oleh pihak kepolisian dengan menu nasi goreng saja. Hal ini tentunya sedikit membantu mereka yang sebagian sudah lapar.

“ Bang, kira kira bakal ada kejadian apa gak ni?” tanya Katon

“ Lu kira gua Roy Kiyoshi apa bisa ngeramal atau ngerasain aura aura apalah gitu!” balas Rian

“ Yan, aku ga abis makannya, abisin dong!” pinta Egi. Rian mengangguk kemudian makanan di piring Egi di tuangkan kepiringnya. Egi pun segera duduk di sebelah Rian dengan posisi Rian di apit oleh Katon dan Rian. Sementara itu andrew duduk bersama ayahnya beserta koleganya termasuk bu Sinta. Andrew menatap sikap Egi waktu bersama Rian. Ia mengamati gerak gerik Egi. Dari pengamatannya dapat disimpulkan bahwa Egi sangat nyaman bersama Rian, berbeda ketika bersama dirinya. Tanpa disadari Andrew tersenyum kecil melihat tingkah Egi bersama Rian. Pak Ferry yang tak sengaja melihat Andrew tersenyum segera melihat ke arah pandangan Andrew. Ia melihat Egi begitu polosnya bersikap kepada Rian yang kadang dingin kadang malah lucu. Ternyata ia juga ikut tersenyum melihat tingkah Egi dan rian. Apalagi reaksi Katon yang seperti di acuhkan. Senyuman kecil kedua bapak anak tersebut disadari oleh Pak Paulus, bu Sinta dan Pak Edy! Dan ternyata mereka semua ikut tersenyum melihat keakraban Egi dan Rian. Setelah makan mereka segera duduk sambil menunggu kedatangan Kapolda lagi. Hari semakin malam, tapi suasana di Hall tersebut semakin panas, ini terlihat dari sikap Wakapolda yang berkata

“ MEREKA TIBA!” tegas Pak Wakapolda sambil berlalu ke luar

Sontak kata kata Wakapolda seperti sebuah pecut yang membuyarkan semua lamunan orang dan semua orang berusaha membuang kegugupan mereka. Rian seperti menegang tubuhnya. Hal ini disadari oleh Katon dan Egi yang memegang bahu Rian. Sementara itu rasa cemas juga menyelimuti Pak Edy, istri dan koleganyanya termasuk Andrew. Sesaat suasana hening hingga samar samar terdengar suara langkah kaki ramai. Tepat pukul 9.20 Kapolri memasuki Hall tersebut kemudian langsung ke meja utama. Ia di dampingi oleh Kapolda dan Wakapolda dimana disisi kiri dan kanan di jaga oleh polisi bersenjata. Sementara itu para polisi berjaga di tiap sudut ruangan. Sesaat Pak Kapolri terlihat berbisik bisik ke arah Kapolda. Sesudah itu ia mengangguk ngangguk dan berkata

“ Selamat Malam Bapak Ibu dan Adek adek sekalian!” buka Pak Kapolri

“ MALAAM PAK!” jawab Rian dan yang lain bersamaan.

“ Jadi kedatangan saya disini untuk langsung meninjau kasus yang melibatkan Mauro Sudibjo yang di aniaya oleh saudara Rian Eka Putra. Rian Eka Putra saya persilahkan untuk berdiri!” perintah pak Kapolda. Rian kemudian berdiri pelan pelan. Ia menatap Kapolri dengan sorot mata percaya diri.

“Jadi anda yang bernama Rian Eka Putra?” tanya Kapolri

“ Betul Pak!” jawab Rian tegas

“ Kamu tau apa yang kamu lakukan salah?”

“ Saya sangat sadar perbuatan saya salah dan saya siap menanggung akibatnya!”

“ Anda siap di penjara??” tanya Kapolri. Pertanyaan ini membuat semua orang yang ada di ruangan tersebut harap harap cemas menunggu jawaban Rian.

“ Sangat siap Pak! Ini bukti bahwa saya berani berbuat berani menanggung resiko!” tegas Rian

“ Apa alasan anda melakukan tindakan tersebut?”

“ Pernyataan saja Pak Kapolri yang terhormat!” jawab Rian

“ Pernyataan?? Maksudnya??” tanya Kapolri tidak mengerti.

“ Pernyataan bahwa pria itu memiliki sifat alami untuk melindungi dan membela orang yang ia sayang! Dan yang saya lakukan adalah membela orang yang saya sayang apapun resikonya,dan orang yang saya sayang itu adalah Regina Valentine!!” jawab Rian tegas. Egi yang mendengar hal tersebut sontak menggenggamkan kedua belah tangannya menahan tangis. Ia sangat terharu dengan sikap Rian. Begitupun juga dengan orang tua Egi serta koleganya. Kalau Katon memang sudah hafal dengan sikap Rian. Andrew adalah sosok yang paling terkejut atas jawaban Rian.

Tiba tiba ada sebuah suara keras berkata

“ Bahkan Jika harus mengorbankan nyawanya???!!!” tanya suara tersebut dengan anda tidak ramah. Spontan mereka pun melihat ke arah pintu dimana sosok Pak Harry bersama ajudannya telah berdiri sambil tersenyum penuh muslihat. Rian menoleh ke belakang. Ia pun melihat sosok yang baginya asing. Ia tidak pernah berjumpa sebelumnya tapi dari garis wajah ia sekilas melihat wajah tersebut memiliki kemiripan dengan sosok Mauro dan tidak salah lagi ialah sosok Harry Sudibjo. Dengan sekali tarikan nafas ia menjawab

“ Mari Pak kita bicara dengan posisi yang enak, kalau saya jawab pertanyaan bapak dengan posisi seperti ini akan sungguh tidak sopan bagi saya!” jawab Rian sambil tersenyum sopan.

“ Baik!!” jawab Pak Harry semangat sambil mengambil tempat duduk disisi kiri.

“ Selamat datang pak Harry Sudibjo, saya minta maaf jika kedatangan bapak kali ini bukan karena kejadian yang menyenangkan!” Sapa Kapolri.

“ Masalah anak sampai ke ujung dunia juga saya jabanin pak! Heheheh!” balas Pak Harry. Kemudian rian di suruh oleh Kapolri untuk memberikan kesaksiannya dan Rian pun menjelaskan ulang reka kejadiannya tanpa ada yang dikurang atau di tambah. Pak Harry dengan seksama mendengarnya. Setelah itu Kapolri mempersilahkan Pak Harry menyampaikan pendapatnya.

“ Saya rasa nyawa di balas nyawa adalah hukumkan yang bagus. Gigi ganti gigi, hukuman kuno tersebut mungkin mulai layak untuk di terapkan di zaman sekarang. Bagaimana nak Rian?” tanya Pak Harry sambil melihat Rian.

“ Menurut Sa..........” belum sempat Rian melanjutkan obrolannya kata katanya di potong oleh sebuah suara berat dan bijaksana yang berkata

TAK SEMUDAH ITU FERGUSO!!!” kata suara tersebut lantang jelas dan keras. Suaranya menggelegar ke semua ruangan. Rian segera mengenali suara tersebut. Ia menoleh ke belakang. Ia melihat ayahnya, ibunya, Eva dan sesosok pria gempal sedang tersenyum ke arahnya. Mereka berdiri di pintu masuk. Semua mata memandang ke arah mereka. Suasana diam dan hening. Semua orang menahan napas. Menunggu apa yang akan terjadi lagi. Kapolri, Kapolda dan Wakapolda pun terdiam seribu bahasa melihat keempat sosok tersebut. Semua orang di ruangan itu termasuk aparat yang berjaga hanya diam tanpa suara. Mereka seperti tersihir akan kehadiran 4 sosok tersebut. Tanpa terasa tubuh orang orang yang berada di ruangan tersebut mulai merinding. Suasana serasa dingin, tapi keringat mengucur deras di tubuh Egi. Ia gemetar melihat 4 orang tersebut. Hatinya berdegup kencang. Suasana hati Pak Harry pun mulai tidka stabil. Bayang bayang kekalahan selalu membekas jika ia melihat Baskoro apalagi di damping sosok gempal yang bernama Charles. Merekalah dua sosok yang paling ia benci. Dan bagaimana kisahnya Charles bisa bersama Baskoro?? pikir Pak Harry.

“ Oi Oi Oi!! Kita ga disuruh duduk nih??” kata Pak Charles

Kapolri yang sudah tersadar dari keterkejutannya segera menguasai keadaan! Ia langsung berkata

“ Selamat malam Pak Baskoro, Bu Menteri , Pak Charles dan Ibu yang saya tidak tahu siapa namanya! Silahkan duduk!!” kata Kapolri mempersilahkan mereka berempat duduk. Pak baskoro yang pertama kali berjalan ia mengambil sisi kanan tanpa melihat ke arah Rian cs. Diikuti oleh bu Sinta dan yang lain mereka berjalan tanpa menoleh. Hal ini membuat semua orang di ruangan itu merasakan aura yang mencekam.

+++++

Tim khusus Pak Harry beranggotakan 6 orang yang kesemuanya berasal dari Australia sedang menyusuri daerah sekitar Mapolda Babel. Mereka sudah di informasikan bahwa acara utama akan dilaksanakan di Hall Mapolda Babel. Mereka mencari spot yang tepat untuk memantau Hall dari jarak jauh. Mereka memilih daerah yang agak tinggi agar lebih mudah menghabisi sasaran mereka. Hampir 10 menit mereka menyusuri daerah itu akhirnya mereka mendapat sebuah spot yang sangat strategis untuk menghantam target. Dari spot tersebut kemungkinan untuk ketahuan sangat kecil. Mereka telah berada di posisi masing masing dan dapat dengan jelas target dari ventilasi hall yang memang besar. Yang mereka lakukan adalah menunggu perintah Pak Harry. Posisi ready!

+++++

“ Orang tua mana yang terima anaknya di hajar habis habisan??” bentak Pak Harry keras ke arah Pak Baskoro

“ Mungkin anak anda kurang terlatih dalam menghadapi pertarungan satu lawan satu!” balas pak Baskoro tenang dengan suara lembut tapi menusuk.

“ Maksud anda anak saya lemah??”

“ Saya tidak berkata seperti itu!” balas Pak Baskoro tenang

“ Aku tidak terima anak ku di hajar oleh anak mu!! Akan ku balas kamu dan anakmu!!” teriak Pak Harry keras penuh emosi

“ Aku akui anak ku salah dan aku minta maaf, aku menawarkan perjanjian damai antara kita sehingga tidak ada lagi masalah antara kita!” jelas Pak Baskoro.

Suasana begitu tegang. Semua orang duduk dan diam memperhatikan dua konglomerat itu beradu pendapat. Hanya Pak Harry disisi kiri dan Pak Baskoro disisi kanan yang berdiri.

“ Tidak semudah itu Bas!!! Anda terlalu meremehkan ku!!!”
“ Ini Cuma urusan sepele dont take it personally!” balas Pak Bas tajam

“ Aku tidak ingin berdamai, aku ingin anak mu juga babak belur seperti anak ku bahkan lebih parah!!!” kata Pak Harry

“ Jika aku menolak???” balas Pak Bas

Suasana semakin menegang. Semua orang diam dan tidak berani berkata sedikitpun. Waktu berhenti berputar seolah olah memberikan waktu khusus kejadian ini di rekam sejelas jelasnya dalam benak semua orang disitu.

“ Jika anda menolak akan ada akibatnya!!!” balas Harry sambil menyeringai

“ Sudah kau perhitungkan baik baik?” tanya Baskoro sambil tersenyum tenang

“ Aku sudah muak dengan sikap angkuh dan congkakmu Bas!!!! Sudah saatnya kau merasakan apa yang pernah ku rasakan!!!!!! Bangsat!!!!!!” teriak Harry. Kemudian Harry memencet sebuah tombol di tangan kirinya seperti remote jarak jauh!!!!

+++++

Tim Khusus Pak Harry sudah mendapat sasaran yaitu Pak Bas dan Rian. Mereka segera di posisi siap dan dengan tangkas mereka ber6 dengan pembagian 3 snipper mengincar Rian dan 3 snipper lainnya mengincar pak Bas. Saat akan menembak tiba tiba

“ ZZZZUUTTTTTT!! ZZZUUUUTTTTT!! ZUUUTTT!!! ZUUUUTTT!!! ZUUUUTTT!! 5 tembakan tiba tiba terdengar di telinga pasukan khusus Pak Harry!!! Sang pimpinan sungguh terkejut!!! Ia melihat rekannya telah ambruk semua menyisakan ia sendiri yang masih hidup. Maka ia segera berdiri kemudian berpindah tempat untuk menghilangkan posisi yang telah diketahui lawan. Ia bersembunyi di balik semak. Dengan pelan ia bergeser ke semak semak. Ia hanya bisa menebak tembakan tersebut dari 3 arah, ia sudah tau dua arah dari mana tinggal 1 tembakan lagi dari arah mana ia belum dapat memastikannya. Dengan pelan ia melemparkan bom asap ke sisi kirinya untuk mengelabui musuh. Ia semakin bergeser ke arah kanan. Di balik semak ia mengambil posisi menyerang balik. Ia dengan sigap segera mengarahkan senjatanya ke arah asalnya tembakan. Dengan teropong kali 4 nya ia mengarahkan senjata mencari sang lawan. Teropong tersebut tentu di lengkapi dengan penglihatan malam. Ia memperhatikan dengan seksama daerah pohon pohon di seberang nya yang berjarak sekitar 700meter. Mestinya disitu lah satu arah tembakan tersebut berasal. Dengan teliti ia menunggu pergerakan yang ada melalui teropongnya. Sekilas ia seperti melihat ada pantulan cahaya. Apakah itu target? Dengan teliti ia mengamatinya dengan teropongnya. Pasti posisi mereka sudah pindah, maka ia pun memutuskan untuk bergerak sampai tiba tiba ia melihat cermin teropong serupa dengan teropongnya sedang membidik kearahnya. Dengan cekatan ia memastikan itu adalah target dan ia segera menekan kokangnya!!!

“ZZZZZZZZTTT!! ZZZZTTTT!!!! Bunyi tembakan membahana. Tapi tidak nyaring karena peredam yang mereka pakai. Setelah itu ia melihat di teropong sosok lawannya telah menghilang, sedikit lega muncul di dalam hatinya karena berhasil melumpuhkan lawannya sampai tiba tiba ia merasakan kepalanya sangat panas dan sungguh menyakitkan. Pandangannya kabur. Darah mulai mengucur dari dahinya. Ia merasakan di dahinya ada lubang. Lubang yang membuat kepalanya sungguh ringan dan ia pun merasa seperti terbang dan akhirnya tertidur untuk selama lamanya!!!!

+++++

Pimpinan Tim dua Pak Bas yang telah mengeksekusi pasukan Pak Harry kemudian membidik ke arah pak Harry yang sedang berdiri. Dengan cekatan ia langsung menembak!!!!!!

“ ZZTTT!!! ZZTTTT!!”

Pak Harry yang berada di ruangan tersebut sangat terkejut saat dirinya disadarkan oleh tembakan yang berhasil mengenai cuping telinganya!!! Tanpa ia sadari darah mulai mengalir dari telinganya ia rasakan separuh telinganya hilang!!!!! Rasa sakit dan panas seakan menjalar di seluruh tubuh pak Harry!!!

“ KA!! KA!! KAA!!! KAMU!!!!!” kata Pak Harry sambil memegang telinganya sambil di tahan oleh ajudannya karena posisi pak Harry limbung. Suasana hening, semua hanya membeku menyaksikan kejadian tersebut seperti di film film. Sungguh bernafas pun takut rasanya menyaksikan adegan tersebut

“ALL CLEAR????” tanya Pak Baskoro sambil tersenyum kepada Kapolri!!!

Bersambung
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd