Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG im Back!!

Status
Please reply by conversation.
Sekoga RL nya cepet lancar om suhu
Supaya bisa cepet juga update
Sehat terua om suhu
 
Bab 23 – Down To Earth

“ Jika ada yang keberatan dengan kejadian yang barusan terjadi silakan hubungi saya!” tiba tiba Pak Charles berkata memecah keheningan semua orang. Yup, Pak Charles akan menghandle kejadian tersebut jika ada yang merasa keberatan. Sementara itu Kapolri dan Kapolda masih saja terbengong bengong dengan kejadian tersebut. Kejadian tersebut sebagai pernyataan bahwa apapun bisa dilakukan oleh Pak Bas. Bahkan untuk menghancurkan seorang Harry adalah pekerjaan yang mudah bagi tim dua pak Bas. Kejadian itu juga menyadarkan orang orang bahwa Rian memang sungguh sungguh penerus tunggal PNG. Saat ini mungkin ia sedang berada di titik terendah hidupnya. Tapi aura kepemimpinan, wawasan dan otak encer, sifat kerasnya, logikanya yang tajam sangat jelas dapat dirasakan oleh siapapun yang bertemu dengannya. Sesungguhnya yang ditakuti oleh mereka bukan Pak Bas atau tim duanya melainkan Rian sendiri. Rian lah sosok yang bakal di takuti oleh mereka semua nantinya. Sosok yang walaupun keliatan tenang tapi sebenarnya menyimpan lahar gunung berapi yang siap menyembur sewaktu waktu.

Sosok Rian dan Katon juga tidak dapat dipisahkan begitu saja. Dari awal kejatuhan Rian sosok Katon adalah sosok kunci dalam kehidupan Rian. Ia adalah orang yang dengan tulus menampung kedatangan Rian dengan sukarela. Sifatnya yang selalu sabar kadang menjadi sosok yang memegang peranan penting bilamana ada kejadian yang memancing kemarahan Rian. Jadinya mereka berdua saling melengkapi, Rian yang berjiwa kekotaan, Katon yang masih kedaerahan. Dua sosok berbeda haluan yang saling mendukung satu sama lain. Siapa yang tau nasib orang? Siapa yang tau apa yang bakal terjadi pada Rian dan katon. Setelah kejadian tersebut, Rian pun memutuskan untuk tetap bekerja sebagai sopir di toko Koh Afung. Katon tetap berjualan bakso. Ulang Tahun Egi di tunda dan diadakan pas acara tahun baruan di kediaman Pak Edy. Orang tua Rian memberi Rian keleluasaan untuk melakukan apapun yang ida inginkan kecuali uang. Mereka ingin Rian dapat menjaga kepercayaan yang telah diberikan walau kadang mereka merasa sedih dengan nasib sang putra mahkota. Tapi ini demi kebaikan Rian sendiri.

Sesuai janji Pak Bas, ia akan melaksanakan semua operasi tanpa menimbulkan polemik dan kejadian itu tidak sampai bocor ke telinga khalayak ramai. RI 1 pun sangat senang dengan hasil kejadian yang diceritakan oleh pak Bas. Dengan begini popularitasnya aman tidak menimbulkan masalah. Pak Charles dan Eva sempat beberapa hari stay di kota tersebut untuk sekedar sebagai jubir dari pihak Pak Bas bahwa kedatangan Pak Bas murni urusan bisnis semata. Selain itu pak Charles juga bertugas untuk mengklarifikasi berita berita negatif tentang operasi pembersihan yang kemarin. Jadi media semua dapat di handle dengan baik. Sedangkan Pak Harry?? Nanti akan ada cerita tersendiri untuk beliau dan Mauro yang masih di rawat di Bangka Belitung karena bagaimanapun juga Mauro masih menghormati kontrak yang ada. Hubungan Katon dan Eva? Lancar, mereka tetap keep kontak dan saling memiliki rasa. Mungkin suatu saat jika Katon sudah merasa pantas ia akan menseriusi hubungan mereka. Bagaimana Rian dan Egi? Inilah lanjutannya.

Sudah seminggu sejak kejadian itu berlalu. Tapi status Rian hanya beberapa saja yang tahu karena permintaan khusus dan sedikit ancaman dr Pak Bas dan Kapolri sehingga mungkin untuk beberapa saat Rian dapat kembali melanjutkan kehidupannya di Bangka Belitung. Sore itu sepulang kerja ia segera menuju hotel terbesar di kota itu. Dengan motor Koh Afung ia memarkirkan motornya di parkiran motor. Segera saja ia naik ke Lobby dan menuju lantai 6. Sesampainya di lantai 6 ia segera menuju kamar tujuannya. Setelah sampai segera saja ia mengetuknya. Beberapa saat kemudian pintu pun terbuka. Sosok pria setinggi Rian muncul dihadapannya. Masih terlihat bekat jahitan di pelipis matanya dan di hidungnya.

“ Masuk!” kata pria tersebut. Rian mengangguk dan kemudian masuk. Setelah itu sang empunya kamar duduk di kursi santai sambil menghadap Rian.

“ Gimana kerja Yan?:

“ Baik bro, lu gimana progress disini?” balas Rian

“ So far so good! Hehehe malah gua sangat amat bersemangat buat ngewujudin apa yang ada di kepala gua!” Hahahahaha!”

“ Weh mantap sob! Tp klo gua datang minum ada free gak?? Hahahahhaa?” tanya Rian

“ Gratis sepanjang hidup buat lo Yan! Hahahahaha!” balas pria itu

“ OK!! Jadi apa tujuan lo nyuruh gua datang mendadak sore ini, Mauro Sudibjo????” tanya Rian dengan nada yang sedikit serius. Mauro tersenyum. kemudian ia pun membenahi posisi duduk nya agar lebih terlihat sopan.

“ Ini tentang Egi!” balas Mauro

“ Oh, itu, jadi apa yang mau lu tanyain tentang Egi?” tanya Rian

“ Lo sayang dia gak?? Lo kenapa gak jadian ama dia??” tanya Mauro

“ Gue sayang banget ama dia, tapi gua rasa gua harus mundur dari hidup dia. Gua ngerasa belum pantes banget dampingin dia!” jawab Rian menatap langit langit kamar.

“ Jadi, lo nyerah??” tanya Mauro lagi

“ Ngga, gua mau fokus ama hidup gua dulu, jujur gua sayang dia, tapi gua rasa waktunya belum cocok skrg Ro!” balas Rian

“ Belum cocok gimana??”

“ Gua rasa terlalu cpt gua masuk ke dalam kehidupan dia, terlalu mudah bagi gua naklukin keluarga dia? Gua kehilangan rasa penasaran yang dulu sempat Egi berikan!” jawab Rian

“ Lo ga sedih nyakitin Egi?” tanya Mauro

“ Yaelah, klo dia ga bisa nerima keputusan gua artinya dia emang belum cocok ama gua Ro!”

“ Jadi, gua boleh deketin Egi lagi?”

“ Bebas Ro! Lu ama Andrew sekarang bebas deketin dia, lagian Egi kan bukan pacar gua juga?”

“ Makasih deh Yan! Gua lega dengernya! Gua udah males aja mikir bakal berantem lagi ama lo!Ahhahahaha!” balas Mauro ceria

“ Lo dulu songong sih! Lagian hal kaya ginian kenapa gak pake telpon aja???” tanya Rian

“ Ga sopan!!” balas Mauro

“ Muka lo udah sembuh total belum?” tanya Rian

“ Ya 70% lah belum bener2 sembuh!”

“ Gua hajar lagi muka lo ancur lagi dunk???” tanya Rian

“ Damn YOU!!” balas Mauro dan mereka berdua pun tertawa terbahak bahak. Setelah beberapa lama saling bertukar pikiran akan ide dan wawasan masing masing, Rian pun pamit kepada Mauro. Ia ingin pulang ke kost saat itu juga. Tepat pukul 7 ia sampai di kostan. Ad mobil Rubicon Egi dan juga motor Katon. Ternyata Katon udah balik. Segera saja ia memarkirkan motornya di parkiran. Ia langsung masuk ke dalam untuk bertemu Katon dan Egi. Ternyata Egi, ci mer dan Katon sedang ngobrol di ruang tamu. Rian pun setelah berbasa basi segera bergabung dengan mereka. Hampir setengah jam ngobrol, Ci Mer dan Katon pamit kembali ke tempat masing masing. Sekarang tinggal Egi dan Rian yang ada di ruang tamu itu.

“ Gi, ke kamar ku aja yuk?”

“ Okay, yukkk!” balas Egi

Mereka berdua kemudian naik ke lantai dua menuju ke kamar Rian. Tanpa disuruh Egi segera berbaring di ranjang Rian. Rian pun dengan santainya menutup pintu kamar. Kemudian tanpa canggung ia mengganti pakaiannya di depan Egi. Sementara itu Egi hanya menatapnya sambil tersenyum kecil. Setelah mengganti pakaiannya Rian segera berbaring di kasur lipat yang ada di lantai.

“ HAH!!! Nyamannya!!” kata Rian

“ Capek banget Yan?” tanya Egi sambil menatap langit langit kamar.

“ Banget, bdn gua pegel pegel , si Asep apa lagi! HUFT!!!” jawab Rian sambil menghembuskan nafasnya.

“ Urut gih! Hmm, oia Yan, ada yang mau gua omongin!” kata Egi sambil duduk di tepi ranjang

“ Heh?” jawab Rian sambil melirik Egi. Ia pun membenahi posisi nya menjadi duduk di kasur lipat tersebut.

“ Apa Gi? Hari ini banyak banget kayanya yang ngomong kaya gitu!” kata Rian seraya mengingat pertemuannya dengan Mauro tadi sepulang kerja.

“ Maksudnya??” tanya Egi

“ Gpp, kebanyakan ntn sinetron keknya! Lanjut apa yang lu mau omongin aja!” balas Rian

“ Hmmm, gini Yan, aku mau nanya tentang hubungan kita. Kita kan sama sama suka, tapi aku liat belakangan km jaga jarak, papa mama juga nanya kamu kenapa! Apa ada yang salah Yan?” tanya Egi

“ Hmm, ga ada sih Gi, Cuma yah gua kan mungkin lagi fokus banget ama kerjaan! Perasaan lo doank!” balas Rian hati hati

“ Tapi kamu beda sekarang, memang kita dekat, tapi aku tau hati ku membatasi. Kamu ragu sama aku????” tanya Egi lagi

“ Hmm, sebenernya bukan ragu ama lo, tapi gua ragu ama diri gua sendiri!” balas Rian pelan

“ Maksudnya?”

“ Gua skrg kerja jadi sopir gua ga tau sampe kapan bisa bahagiain lo Gi! Gua ngerasa minder!” balas Rian lagi

“ Kamu tau aku cinta sama kamu apa adanya??!!?” tanya Egi dengan nada sedikit keras

“ Aku tau! Tapi gua juga perlu fokus menata hidup gua Gi! Lo ngerti kan posisi gua?”

“ Lah, emang kamu ga bisa fokus sambil menjalani hubungan serus ama aku apa??? Segitu kah kamu sama aku???” tanya Egi dengan nada lemas

“ Aku Cuma mau temenan dulu sementara sama kamu! Bolehkan???” tanya Rian pelan. Egi menatapnya tajam. Tampak hatinya begitu bergemuruh mendengar pernyataan Rian. Pipinya yang sudah merah kini semakin merah dan seluruh wajahnya sekarang mulia memerah. Matanya mulai keliatan berair. Badannya sedikit bergetar. Rian yang melihat perubahan tersebut segera bereaksi dengan memeluk Egi, tapi belum sempat Rian memeluknya Egi segera menepisnya dan berkata

“ Maaf! Kita hanya teman!” jawabnya sambil beranjak dari ranjang. Egi segera menuju keluar kamar Rian. Ia ingin pulang saat itu juga. Tidak ada gunanya berlama lama disitu lagi toh mereka Cuma teman. Rian diam saja. Ia memutuskan untuk membiarkan Egi pergi saja. Hatinya tak menentu. Ia sayang sekali, sungguh hatinya sangat terluka, tapi jujur rasa nyaman itu pelan pelan mulai pudar. Selain itu ia juga sedang fokus dengan kerjaan. Ia tidak ingin hidupnya jatuh untuk yang kedua kalinya. Ia harus fokus dulu. Setelah beberapa saat menenangkan diri Rian kemudian membuka hp nya dan kemudian mengetik sebuah nomor dan menelponnya.

“ Halo?”

“ Halo tante, ini Rian!”

“ Oh iya Yan, kamu apa kabar? Kok jarang ke rumah??”

“ Hahahha ia Tan, aku tuh sibuk banget hehehee, tante gimana kabar? Om??”

“ Puji Tuhan baik Nak, Katon gimana?”

“ Baik dan lancar tan, hehehee. Oia Tan aku pengen cerita nih ama Tante!”

“ Syukurlah, oh tentu saja boleh, silahkan nak!”

“ Jadi gini Tan, ini tentang aku sama Egi tan!”

“ Iya, lanjutkan aja nak!”

“ Begini tan, aku sekarang sama Egi ini belum tau gimana, aku masih mau memperbaiki diriku lagi, aku gak mau bikin Egi terlalu berharap sama aku, aku takut dia kecewa, karena aku sayang dia makanya aku rasa sementara aku dan Egi berteman seperti biasa saja Tan! Menurut tante gimana?”

“ Hmm, tante sih ga banyak ikut campur. Cuma tante hanya mau anak tante dapet yang terbaik, kalau Rian merasa belum bisa ya tante gak maksa, yang penting tetep berteman deket, jaga silahturahmi!”

“ Iya, maksud aku gitu tan, tapi gimana sama om???”

“ Hahaha, itu urusan anak muda kami yang tua ini hanya ingin kalian dapat yang terbaik, kalau om bisa di atur asal kamu tetep rutin latian basket bareng! Ok?” tanya bu Sinta

“ Siap tan, aku mohon doa dan bimbingan kalian bertiga tan, gimana pun kalian ud ku anggap keluarga!”

Setelah beberapa saat berbincang dengan bu Sinta ia teringat akan kedua orang tuanya. Muncul rasa kangen akan kedua orang tuanya, tapi mereka telah sepakat untuk mengurangi frekuensi komunikasi mereka sampai Rian mampu menjawab semua keraguan orang. Hubungannya dengan Andrew dan Mauro baik baik saja. Daripada harus bermusuhan kenapa tidak Mauro berteman dengan Rian. Dan ternyata Rian juga mengiyakan permintaan maaf dari Mauro dan Rian juga dimaafkan oleh Mauro. Sedang Andrew sesekali mengajak Rian makan bareng sekedar ngobrol santai atau ngegame bareng. Begitulah kehidupan sekarang. Ia seperti menemukan kembali tujuan ia berada di kota ini. Ia harus berfokus kembali dengan tujuan utamanya bersama Katon. Ia harus mengesampingkan dulu perasaannya saat ini. Egi? Kalau memang jodoh ya biarlah semesta ini yang menjawab. Setelah itu Rian pun segera mandi. Hari ini kerjaan sangat padat sehingga ia sangat amat lelah. Sehabis mandi Rian segera merapikan kamarnya. Down to earth. Ia harus bersikap membumi dan menjaga kestabilan emosinya. Sambil bersantai ria Rian membuka social media, menonton youtube, pikirannya sungguh damai dan tenang. Tanpa terasa Rian tertidur saking capeknya hari itu ia bekerja. Begitulah hari Rian berlalu. Katon dengan warung baksonya dan Rian dengan toko bangunan. Tanpa terasa mereka sudah 6 bulan berada di kota tersebut. Banyak kemajuan yang di alami oleh Rian dan Katon. Hubungan Rian dan Egi juga tetap dekat sebagai sahabat. Egi sekarang single, tapi dia kemana mana sering jalan bareng Andrew. Sedangkan Mauro telah balik ke jakarta tapi dua minggu sekali ia datang untuk menjenguk Egi dan Rian. Katon dan Rian sekarang sudah mencicil motor. Mereka janjian mencicil motor tapi unit yang berbeda sama sama yamaha juga.

+++++

Hari itu seperti biasa malam minggu sekitar pukul 8 malam. Rian dan Katon sedang sibuk dengan kegiatan masing masing di kamar Katon. Saat asyik asyiknya mereka dengan hp masing masing terdengar suara seperti orang memanggil. Saling berpandangan mereka pun segera keluar. Nah ternyata ada masuk satu penghuni kost baru. Cewek berkulit tidak terlalu putih. Tinggi 160cm. Dengan jeans dan kaos serta koper 1. Tidak terlalu cantik, namun manis di pandang tidak membosankan. Mereka berdua pun bernajak menuju gadis tersebut. Dada dan pantat standar lah gak ngecewain juga. Namanya Lia. Umur 23 tahun. Bekerja sebagai manajer di starbuck yang ternyata di buka oleh Mauro. Umur 23 ud manajer pikir Rian, keren amat!! Dia 27 aja jadi sopir, Katon malah ngebakso. Ternyata hari itu Lia baru pindah dari Jakarta dan mendapat penempatan disini. Atas rekomendasi Mauro melalui tangan kanannya Lia disarankan ngekost disini. Maka dari itu Katon bergegas membantunya. Rian hanya tersenyum kecil. Gadis tersebut langsung menyalami Katon. Ia melirik Rian seolah hendak menyalaminya tapi karena sikap Rian tidak terlalu tertarik ia hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Tiba tiba Ci Mer menelepon Rian

“ Halo Yan, cici lupa bilang hari ini ada yang pindahan di kamar sebelahmu, kuncinya ada di dapur di atas kulkas, cici lagi nginep di luar kota nih ada saudara meninggal. Cici lupa kabarin!”

“ Hadeh orangnya udaha da ci!” kata Rian sambil berbisik

“ Wah, tolong km urus yah! Makasih banyak Yan! Jelasin peraturan juga sama pembayaran kostnya!” jelas Ci Mery. Kemudian ci mery menurutp teleponnya. Rian menggerutu kecil. Sementara itu Lia dan Katon sedang ngobrol duduk di sofa. Dengan menarik nafas panjang sekali dan menghembuskannya Rian melangkah ke arah mereka.

“ Lo berdua ikut gua! Ayo!” perintah Rian. Katon dan Lia saling berpandangan sedangkan Rian sudah berjalan menuju lantai dua. Sesampainya di lantai dua Rian segera mengambil kunci kamar seperti perintah Ci Mer. Kemudian ia membuka pintu kamar tersebut. Setelah Katon dan Lia sampai, Rian menjelaskan peraturan kost dan tata cara pembayaran. Kemudian ia memberikan kunci tersebut kepada Lia.

“ Makasih Pak ya kuncinya! Nanti ada apa apa saya ngga ngerti saya tanya bapak!” kata Lia dengan sopan

“ Bapak? Sejak kapan gua merit sama mak lo?” tanya Rian ketus. Kemudian ia langsung menuju ke kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Lia. Kemudian Rian segera menutup pintu meninggalkan Katon dan Lia.

“ Lah, tak kira bapak kost!” kata Lia sambil menggaruk kepalanya.

“ hahahaha, dia Rian senior ku! Orangnya baik kok dia ngga gitu sebenarnya!” jelas Katon pada Lia.

“ Rian? Ngga asing mukanya dan namanya sama!” jawab Lia

“ Ngga asing??” tanya Katon bingung. Kemudian Lia membuka hp nya dan menunjukkan pada Katon

“ Mirip sama anak bu Menteri dan namanya sama pula??? Atau dia adalah anak sang menteri??” tanya Lia sambil menyeringai

Bersambung
 
Aseekkk sdh update... Wah Rian blm tentu sama Egi? Cinta Lama Belom Kelar siihh... Hehe...
 
makasih up nya suhu.mantapppppp.moga rl nya lancar dan sehat jg biar up nya lancar jg.
 
Bimabet
Asik update...semangat terus Om Suhu...selalu ditunggu update nya...hehe
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd