Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG im Back!!

Status
Please reply by conversation.
Selamat pagi suhu... makasih updatenya, walau bersusah payah suhu akhirnya menghadirkan kelanjutan cerita ini,maksih, sedikit kasih saran boleh ya hu, maaf bila kurang berkenan, secara materi semua baik dan menarik, sedikit saja ada beberapa perpindahan alur,ada sedikit kurang mulus xixixi,ibarat naik mobil perpindahan giginya kurang mulus,masih ada hentakan yg, cuma itu saja xixxii..
Gua setuju karena menurut gua kalo dia pindah pindah pikiran mulu jadi kayak labil dan untuk vloger itu gak menjamin dia bisa menjadi pemimpin di perusahaannya ayahnya karena dia gak punya basic bisnis, itu menurut gua
 
Siapa ya yg janji mau update sebelum thn baru nih sdh 2019 kok gàk ADA bau update ya payah Ts nya tukang typterserah lu deh mau update APA gak sdh gak percaya LG sama omongan km bro
 
Bab 13 – Waktu Terus Berjalan


Kemana Katon? Pikir Rian. Ia berusaha untuk tidak panik. Ia mengecek kamar Katon dengan teliti, mulai dari lemari baju sampai ke koper Katon. Tidak ada yang berantakan , tidak ada tanda tanda yang mengarah kearah hal yang negative. Ia kemudian menelpon hp Katon lagi tapi tetap saja tidak aktiv. Setelah dengan seksama mengamati kamar Katon, akhirnya Rian melihat hp Katon ternyata sedang dimatikan karena di cas. Hal ini pun membuat Rian semakin panic. Setelah mengambil nafas beberapa kali ia duduk di ruang tamu depan. Ia berpikir untuk mencari keluar terlebih dahulu, jika masih saja Katon tidak di temukan ia akan melapor ke ci Mery. Rian berusaha menenangkan pikirannya sambil berpikir. Kemudian setelah membuang nafasnya pelan pelan ia bangkit kembali menuju kamar Katon dan duduk di tepi ranjang Katon. Tidak lupa ia menutup pintunya. Sibuk sibuknya berpikir sekonyong konyong Rian mendengar langkah kaki mendekat kearah kamar Katon. Langkah itu semakin dekat dan santai. Tubuh Rian menegang sewaktu gagang pintu terbuka. Ia langsung melihat kearah pintu!

“ Nape lu bang? Kaya orang kesurupan!?” tanya Katon sambil masuk dan menuju lemari.

“ Darimana lu jing?” tanya Rian tanpa menjawab dengan nada tajam

“ Setdah, selow aja kale bang ngegas amat. Gua kan abis mandi sama boker, apaan sih lo pagi pagi udah ngeselin aja?” balas Katon ketus. Mendengar jawaban Katon, disatu sisi Rian merasa malu sendiri karena begitu paniknya ia saat tidak menemukan Katon di kamarnya, selain itu ia sama sekali tidak terpikir bahwa mungkin saja Katon mandi atau cari makan. Tampaknya Rian sedang dalam masa masa dimana ia sering merasa takut. Masa dimana ia merasa dirinya rapuh. Takut di abaikan lagi, di buang dan di tinggalkan. Pengalaman masa lalunya ternyata meninggalkan trauma yang membekas. Tanpa disadari rasa itu sekarang semakin membesar bahkan bisa membuat Rian panik sendiri. Sambil menarik nafas ia kemudian bangkit dan keluar kamar Katon tanpa berkata apapun. Ia menuju teras rumah dan duduk disitu sambil melihat kendaraan lalu lalang. Katon yang melihat reaksi Rian langsung menyusul Rian. Ia kemudian duduk di kursi samping Rian. Sesaat hanya kesunyian yang hadir di antara mereka. Sambil melihat ke depan ke jalan raya Katon mengambil sebatang rokok, membakarnya. Kemudian ia menghisap dalam dalam dan menghembuskan seluruh asapnya. Sejenak ia melirik ke arah Rian yang masih tetap focus menatap jalan raya.

“ Bang, klo gua ada salah gua minta maaf yah? Soalnya abang langsung beda gitu?” Katon membuka pembicaraan. Rian menatap tajam ke arahnya. Tanpa berbicara apapun ia kembali melihat ke arah jalan. Katon yang tau tipikal Rian tidak ingin memaksa Rian berbicara karena memang sekarang Rian lagi tidak ingin berbicara apa apa. Katon pun menyibukkan diri dengan hp nya. Melihat lihat berita. Perutnya sudah lapar, tapi ia segan untuk mengajak Rian makan dengan posisi Rian diam begini. Ia tau mungkin kata katanya tadi ada yang ga enak di dengar. Makanya ia menunggu dengan sabar tindakan Rian selanjutnya apa. Tapi Rian sepertinya mengerti pikiran Katon, disatu sisi ai pun merasa lapar, maka

“ Ton, kita makan yuk, gua udah laper, ad ide makan apa??” tanya Rian

“ Hmm, ga tau bang, nasi padang? Disini warteg jarang ada katanya?”

“ Tau darimana warteg jarang ada?” balas Rian

“ Dari ci Mery bang, dia bilang orang disini ga suka warteg.”

Rian menganggukkan kepalanya kemudian ia membuka iphonenya dan searching tentang makanan yang enak dikota ini. Ia akhirnya menemukan sebuah artikel yang meberikan informasi tentang makanan khas yang ada di kota ini. Akhirnya pilihannya jatuh kepada Lempah Kuning Ikan Kakap. Setelah beberapa saat membaca artikel tersebut ia membuka Wa nya dan kemudian menelpon nomor ci Mery. Yah, Rian dan Katon tidak lupa menyimpan nomor ci Mery jika ada keperluan.

“ Halo Ci! Ini Rian, cici dimana?” tanya Rian setelah teleponnya diangkat.

“ Oh Rian, cici lagi ke pasar nih, ada apa yan?”

“ Anu ci, gua ama Katon pengen makan lempah kuning ikan kakap yang enak dimana?”

“ Oh, itu di pasar besar ajah. Nanti kamu order grab atau gojek aja, bilang aja mau makan lempah ikan di pasar, udah pada tau kok!” jelas ci Mery

“ Thank you Ci yaaaaa, ati ati di pasar!” jawab Rian sambil tersenyum. Kemudian ia melirik Katon dan Katon pun mengangguk tanda setuju. Rian bangkit kemudian menuju kamarnya untuk ganti baju. Tidak lama kemudian ia telah turun lagi ke ruang tamu, disitu Katon sudah menunggu.

“ Pesen Ojol aja sekarang Ton, ketik tujuan ke Pasar Besar aja!”

“Siap 86 Bosku!!” balas Katon sambil tersenyum

Tidak lama kemudian ojol pesenan mereka sudah tiba. Ojol Rian datang lebih dahulu kemudian beberapa saat baru ojol Katon datang. Mereka menuju driver masing masing. Setelah bertanya kepada driver, Rian menganggukkan kepala kepada Katon bahwa driver ini dua duanya tau dengan tempat makan yang ingin mereka datangi. Kemudian mereka berdua dengan driver masing masing melaju menuju tempat tujuan. 15 menit kemudian mereka telah sampai karena memang kemacetan masih jarang terjadi disini. Setelah membayar ojol masing masing mereka masuk ke dalam warung makan tersebut. Suasana lumayan ramai. Rian sempat melihat menu yang di tulis besar besar : LEMPAH KUNING IKAN KAKAP 70ribu/ PORSI ” di sudut ruangan tersebut. Setelah melihat meja kosong mereka pun segera duduk dan memesan menu andalan tersebut plus nasi putih dan es teh manis. Sambil menunggu pesanan mereka pun berbincang.

“ Ton, lu rencana mau jualan bakso kapan?” tanya Rian

“ Gua belum tau bang, mesti nunggu kabar ci Mery dulu tentang masalah lapak, terus kita juga harus testing dulu rasa bakso yang ngetop disini, baru gua bisa bandingin ama taste yang gua punya bang, kalau abang sendiri kerja dimana rencananya??” tanya Katon

“ Gua rencananya pengen jaga toko aja dulu atau jadi sopir seperti tawaran ci Mery, Cuma ci Mery belum ngabarin Ton, tunggu aja!”

“ yah, mudah mudahan abang kerjanya cepet dapet dan gua juga cpt buka bakso bang!” balas Katon sambil tersenyum. Tak terasa pesanan mereka sudah datang. Lempah kuning ikan kakap. Rian segera mengamati makanan tersebut. Ia dengan pelan menyingkirkan bumbu bumbu yang menutupi ikan tersebut. Kakap merah pikir Rian. Kuahnya wangi. Kuning banget warna kuahnya. Kunyitnya pasti banyak atau kualitas kunyitnya memang bagus. Katon yang melihat reaksi Rian hanya tersenyum. Yah, Rian memang pandai memasak, ia suka belajar masakan baru yang belum pernah ia temui. Beda dengan dirinya yang hanya tau tentang bakso.

“ Bang, makanan tadi enak banget!” kata Katon saat mereka duduk di ruang tamu kostan mereka.

Rian hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum kecil. Betul enak sekali makanan tersebut. Dan Rian merasa ke depannya ia bakal sering makan di tempat tadi dan nantinya ia ingin belajar memasak lempah kuning juga. Feeling Rian sedikit membaik setelah perutnya terisi makanan. Apalagi makanannya sangat enak , sepadan dengan harga yang di tawarkan.

“ Gua tadi pikir lo ilang Ton! Kan berabe tuh klo lu ilang tiba tiba! Gua mesti ngeluarin duit lagi buat nyariin lo!” Rian tiba tiba membuka pembicaraan. Katon yang mendengarnya hanya tersenyum. Ia tau Rian gengsi untuk menampakkan kekhawatirannya kepadanya. Makanya ia berucap begitu.

“ Selow aja bang, gua gak kemana mana, ahahhaha, makanya santai dikit jangan dikit dikit ngegas!” balas Katon simple. Rian pun memutuskan untuk mencuci bajunya saja di tempat cuci lantai dua. Karena tidak ada kegiatan. Sementara itu Katon memilih untuk browsing di kamarnya. Dikamar Rian menyempatkan diri untuk bebaring sejenak sebelum mencuci karena ia sedikit ngantuk. Beberapa saat kemudian Setelah mengumpulkan baju kotornya Rian menuju ke belakang dapur. sesampainya di dapur ia melongok ternyata tempat cuci baju mesti naik lagi ke loteng gitu setelah melihat tangga melingkar. Ia pun memutuskan untuk naik ke atas. Sesampainya di atas ia tiba di suatu ruang terbuka yang hanya dibatasi tembok setinggi perutnya. Ternyata ini tempat cuci dan jemur baju. Hal ini terlihat dari banyaknya jemuran yang di jemur. Ia segera menghampiri pojok ruangan yang ada atapnya sedikit. Ternyata disitu tempat cuci baju pikir Rian. Segera ia menghampirinya. Wah, ternyata ada ci Mery juga lagi nyuci nih, pikir Rian.

“ Hai Ci! Aku mau nyuci juga nih, boleh?”

Ci Mery kaget dengan kehadiran Rian, terlebih biasanya sangat jarang penghuni kost cuci baju sendiri, mereka kebanyakan laundry.

“ ehh.. boleh Yan, tuh di situ aja!” jawab Ci mery sambil menunjuk ke pojokan ruangan. Rian langsung mengangguk. Ci mery ternyata baju daster tidur doank nih, behanya keliatan tuh pikir Rian. Bodynya juga lumayan untuk umur dia. Mana posisi ci Mery nyuci ngangkang lagi. Pas ada Rian datang ci Mery langsung menyampingkan sedikit posidi nyuci. Hal ini membuat Rian penasaran ci Mery pake cd ngga atau minimal warna apa cd nya. Sambil berpikir jorok tentang wanita tersebut Rian segera mencuci pakaiannya juga. Saat sedang mencuci Rian sesekali curi curi pandang melihat ke arah Ci mery, tepatnya kearah selangkangan! Yups, Rian sangat penasaran dengan paha mulus Ci Mery yang sesekali keliatan dan sesekali di tutup oleh ci Mery. Tapi karena ci Mery sibuk mencuci jadi kadang kadang paha mulusnya keliatan lagi. Tanpa teras Rian mulai lebih focus kea rah paha Ci Mery. Ia masih penasaran dengan pahanya. Karena menurut Rian harusnya udah keliatan cd nya kalau dari posisi ini, tapi kok ga ada keliatan cd yah, tapi kok klo gak pake cd gak keliatan bulu memeknya yah pikir Rian jorok. Tanpa terasa adek kembar Rian mulai naik sedikit demi sedikit. Sementara ci Mery semakin serius mencuci sehingga tidak memperhatikan lagi posisi duduknya. Rian peplan pelan menggeser posisinya untuk melihat lebih jelas itu ci Mer pake cd atau nggak akhirnya!!

“ BINGGO!! “ pikir Rian. Akhirnya dari posisi barunya ini ia dapat dengan jelas melihat bahwa ci Mery betul memakai celana dalam. Tapi celana dalamnya tidak lebar, sehingga bulu bulu memek ci mery dapat keliatan sesekali. Bulunya sungguh lebat karena celana dalam itu pun tembus pandang di tambah mungkin kena air pas ci Mery mencuci baju. Wow!! Sungguh mantap pikir Rian. Nafsunya mulai naik. Ia berpikir bagaimana caranya untuk melihat memek ci Mery lebih jelas. Sedang asyik asyiknya memikirkan caranya tiba tiba ci Mery menatap kearah Rian. Dan Ci Mery memergoki Rian sedang asyik dan focus menatap ke arah memeknya.

“ Liat apa kamu yan??” tanya ci Mery tajam

“ ehh Ehhh, apa ci??” jawab Rian gugup

“ Liat apa kamu Yan? Daritadi cici liat kamu meratiin cici terus? Ada yang salah?” tanya ci Mery sambil menutup selangkangannya.

“ Oohh, ituu nyuci yang bersih itu gimana ci?? Jadi daritadi aku niruin cara cici bilas dan menyikat baju itu gimana!” jawab Rian sekenanya.

“ Mau lihat itu harus dari deket Yan! Jangan dari jauh gitu. Klo dari jauh kamu gak sopan namanya kaya ngintip!” balas Ci mery tajam

“ Emang boleh dari deket ci? “ tanya Rian

Ci Mery menganggukkan kepalanya. Sambil tangannya melambaikan ke arah Rian. Rian mulai mendekati tempat ci mery sambil membawa cuciannya. Ia duduk di hadapan ci Mery dengan bangku kecil Karena bagi yang mau mencuci memang di sediakan bangku kecil. Setelah duduk di depan ci Mery Rian dapat melihat dengan jelas paha ci Mery yang putih dan bulu bulu kemaluan yang ada di pinggirannya. Rian menelan ludah nya pertanda ia menyukai pemandangan tersebut.

“ Mau liat cici nyuci atau liat ini? “ tanya Ci Mery sambil berdiri, kemudian membuka celana dalamnya, setelah itu celana dalamnya di lemparkan ke muka Rian! Owhhhh pikir Rian ia segera mencium celana dalam Ci mery dan di tengahnya ad bercak kuning2. Rian segera menciumnya dan menjilatinya. Enak sekali pikir Rian. Jorok dan nafsu itu memang beda tipis. Sementara ci Mery duduk kembali dan mulai mengangkang. Ia melihat Rian, dan kemudian berkata

“ Coba jilat Yan, dari tadi ngeliatin ini kan?” goda Ci Mery genit

Memek ci mery berwarna pink kehitam hitaman. Dengan bulunya yang lebat keriting. Tampaknya ngga sering di cukur. Nafsu Rian sudah di ubun ubun ia tidak memperdulikan lagi siapa yang ada di hadapannya. Ia segera menjilati memek ci Mery yang memang sudah basah. Basah akan air nafsu dan air cucian. Dengan ganas jilatan Rian menyapu bersih memek ci Mery.

“Oh.. AH. AHH.. AHHHHH.. Lagi sayang!! AHHH…” racau ci Mery sambil menjambak rambut Rian.

Rian semakin bernafsu ia dengan ganas memasukkan lidahnya ke lubang memek ci Mery. Ia meludahnya, kemudian meghisapnya kembali.

“ OHHHHH. OOOHHHHH… OCHHHH…!” Ci Mery mulai kehilangan control. Ia kemudian duduk turun di lantai. Kursi kecil nya di singkirkan.ia menikmati hisapan Rian. Setelah itu Ci mery bangkit. Ia mencekik leher Rian sambil berkata

“ BUKA CELANA SEKARANG!!” bentak ci Mery. Rian dengan cepat langsung menanggapi permintaan ci Mery. Ia langsung mencopot celananya hingga terpampang lah burungnya yang sudah tegang. Panjang 17 cm diameter 4,5 cm. spontan ci Mery mendorong dada Rian menyuruh Rian untuk berbaring di lantai yang penuh dengan air bekas cucian dan sabun. Bukannya geli Rian malah merasa adrenalinnya naik. Nafsu nya makin membubung tinggi. Setelah berbaring ci Mery langsung mengambil gaya 69. Ia langsung memposisikan memek nya di atas muka Rian. Dan ci Mery sekarang sudah menghadap ke penis Rian yang sudah tegang maksimal. Kemudian dengan nafsu ci Mery menjilat penis Rian sampai ke telor telornya membuat rian merem melek. Setelah itu ia menghisapnya dan menggigit penis Rian sekuat tenaga sampai Rian berteriak!!

“ ARGHHHH! SAKIT CI!!!!!” teriak Rian! Ia membuka matanya hendak mengecek penisnya tapi pas ia membuka matanya

“Hah?? Ini dimana??” Rian seperti bingung. Sesaat pikirannya blank. Setelah sadar ia baru tau bahwa ia tertidur dan belum sempat mencuci baju. Damn! Ternyata Cuma mimpi tapi kok rasanya real banget yah. Ia melihat jam ternyata sudah jam 4. Cukup lama juga ia tertidur. Ia masih terbayang muka ci Mery dan desahannya yang terasa begitu nyata. Sesaat ia berpikir tentang niatnya mencuci baju. Akhirnya ia mengurungkan niatnya mencuci baju karena ia merasa lebih baik laundry sajalah. Ada perasaan penasaran akibat mimpi yang dialaminya barusan. Malam itu berlalu begitu saja tanpa ada yang istimewa setelah Rian mandi malam. Rian dan Katon istirahat di masing masing kamar. Rian pun sedang asik asiknya membaca forum semprot sampai akhirnya pas pukul 8.20 malam hp rian berbunyi. Rian mengeceknya ternyata WA dari Katon.

“Bang, turun dong kita cari makan sambil bang Rian di cariin ama ci Mery nih!” chat Katon

Rian segera ganti baju dan bergegas ke bawah. Di bawah ia menjumpai ci Mery dan Katon sedang berbincang. Segera Rian menahan nafasnya. Teringat akan mimpinya tadi sore. Terus pakaian yang di pakai ci Mery beda. Ci Mery memakai setelan baju piyama untuk tidur. Tentunya tidak memberikan kesempatan buat Rian untuk mengeksplor lebih jauh lekuk tubuhnya.

“ EH Rian, besok ada kerjaan gak?” Tanya Ci Mery.

Rian menggelengkan kepalanya sambil duduk di kursi sebela ci Mery.

“ Besok kamu bisa ke toko bangunan yang cici bilang kemarin yaks, butuh sopir urgent, bisa kesana besok jam 7 pagi?” tanya ci Mery

“ Bisa ci, nanti cici ikut anter juga?” tanya Rian sambil menatap seluruh tubuh ci Mery dari atas sampai bawah. Duh, lama lama konak juga pikir Rian.

“ Iya cici anterin nanti naik motor bareng bisa kan??”

“ Oh, bisa donggggg!!” jawab Rian semangat.

“ Gua gimana bang?” tanya Katon.

“ Lu juga ikut Ton!” jawab Ci Mery.

“ Bener Ci?” balas Katon

“ Lah, kan sekalian ke tempet om aku untuk nanyain lapak baksomu. Kamu mau buka bakso kan?” balas Ci Mery. Katon menganggukkan kepalanya kemudian menatap Rian. Rian hanya mendesah karena buyar kesempatan ia untuk berdua saja dengan ci Mery. Sementara waktu terus berjalan dengan cepatnya. Sedangkan Rian dan Katon masih belum pasti dengan rencana mereka. Apakah besok ia akan langsung di terima bekerja atau di tolak pikir Rian. Kalau di tolak ia harus apa. Waktu semakin cepat berlalu meninggalkan Rian dan Katon yang masih jalan di tempat.


Bersambung
 
Menarik suhu ceritanya...keep the spirit.. Ditunggu next apdetnya..
 
Bimabet
Kagak dapat pertamax dah but yg penting update makasih suhu updatenya..semoga sehat selalu biar lancar RL dan updatenya
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd