Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG im Back!!

Status
Please reply by conversation.
  • Meskipun eva sudah exe sama katon tetep rian selalu mempunyai tempat paling pertama dalam hatinya :pandaketawa:
  • Bkal ada perebutan rian nih:pandaketawa:
  • Egi,eva,jenny dan fina tau fira :pandaketawa:
 
hahahahaha mengulang tim garuda lagi siapa takut ASIS jadi sate kangguru sama BIN ,,,,, amerika kita setelika, ingris di linggis, austrilia disate

oh main berani lewat belakang guakaakakaka
 
Bab 21 – Sang Raja Turun Gunung

Sore itu di sebuah rumah daerah Pantai Indah Kapuk, terdapat sebuah cluster yang hanya dihuni oleh orang orang super elite dalam artian nilai hunian rumah tersebut berkisar puluhan miliar. Rumah seperti istana dalam cerita dongeng dan hanya dihuni oleh orang berpengaruh di Negara ini. Seorang pria paruh baya berusia sekitar 54 tahun. Dengan kumis tebal, tinggi sekitar 160cm. badan ramping. Jam tangan Panerai melingkar di tangan kirinya. Ia sedang menghisap cerutunya sewaktu telepon genggamnya berdering. Bawahannya pun segera membawa telepon genggam tersebut kearah pria tersebut. Sosok Ia adalah Pemilik perusahaan Sudibjo Center yang berkantor pusat di ibukota Negara ini. Perusahaan tersebut merupakan salah satu yang terbesar di Negara ini. Bergerak di bidang telekomunikasi, asuransi, perbankan dan real estate serta pemilik lisensi resmi Starbucks untuk kawasan Asia Pasifik . Ia termasuk orang terkaya di Negara ini di urutan ke 76 menurut Forbes. Memiliki cabang perusahaan di Singapore dan Australia. Pria itu segera menerima telepon tersebut

“ Halo! Ada apa?” tanya pria tersebut.

“ Bos, tuan muda trouble!” balas suara diseberang

“ Status?” tanyanya lagi

“ Siaga 3!” balas suara itu

“ Kurang Ajar! Siapa yang berani beraninya berbuat hal tersebut??? Bajingan!!!!”

“ Sedang di investigasi bos! Perintah??”

“ Habiskan sampai ke akar akar, kirim tim pembersih dan siapkan pesawat sekarang juga ke BANGKA BELITUNG!” perintah pria tersebut. Ia bernama Harry Tandosudibjo! Ayah dari Mauro Sudibjo yang kondisinya sedikit memprihatinkan akibat ulah Rian Eka Putra sang anak konglomerat terkaya di Negara ini!

Pria tersebut kemudian membuang cerutu nya dan terdapat rasa marah yang amat besar mengetahui anaknya telah menjadi bulan bulanan orang lain. Ia memantapkan dirinya untuk membalas perbuatan orang yang melakukan hal tersebut kepada putranya. Akan ia hilangkan nyawa orang tersebut. Berani beraninya ia membuat masalah dengan keluarga Sudibjo pikirnya. Setelah bersiap siap membawa keperluan yang seadanya ia bersama ke lima bodyguard nya segera bergerak menuju Bandara. Hari itu juga mereka akan datang ke Bangka Belitung!! Ia ingin melihat dengan mata dan kepala ia sendiri sang pelaku dihabisi nyawanya!

Rian sedang duduk di ruang tunggu kantor MAPOLDA BANGKA BELITUNG. Dengan didampingi Egi, Katon dan kedua orang tua Egi , Rian masih saja berusaha menahan amarahnya. Mauro telah dirujuk ke rumah sakit terbesar di kota ini. Kabar terakhir, Mauro hidungnya patah, pelipis robek, kepala ada yang robek dan luka bentur yang tidak terlalu serius. Tapi trauma yang masih membekas menyebabkan kondisi Mauro masih belum stabil. Tak lama kemudian Kapolda Babel berpangkat irjen segera menghampiri mereka.

“ Mari ikut saya semuanya!” katanya kepada Pak Edy. Mereka pun mengikuti Pak Kapolda menuju ruangannya. Ruang kerja pak kapolda ternyata cukup luas , mereka pun duduk di sofa.

“ Pak, ini bukan masalah sepele! Bisa anda jelaskan Rian ini siapa anda?” tanya pak Kapolda kepada pak Edy.

“ Rian ini teman anak saya pak, anak rantau belum lama ini datang kesini untuk bekerja, saya jg tidak tahu bakal seperti ini!” jelas pak Edy

“ Begini pak, situasi Rian sedang tidak aman, jadi mau tidak mau harus saya amankan terlebih dahulu. Selain itu ia juga bisa dikenakan pasal perbuatan yang mengancam keselamatan orang!”

“ Tidak aman bagaimana pak?” tanya Pak Edy. Sementara Rian dan yang lain hanya terdiam.

“ Begini, orang tua Mauro adalah salah satu konglomerat terbesar di Negara ini, dan kabarnya ayah Mauro malam ini juga akan tiba disini. Ayahnya adalah Harry Tandosudibjo!! Sudah tau kan?”

Pak Edy, Bu sinta dan egi mengangguk mengiyakan. Sementara itu Katon dan Rian saling berpandangan

“ Siapa tuh? Ga pernah denger pak?” tanya Katon polos.

“ Intinya jangan pernah bermasalah dengan mereka!! Karena mereka orang orang yang sangat berbahaya. Dan dengan kedatangan ayahnya malam ini akan menambah runyam karena ia pasti akan membuat perhitungan dengan dengan Rian ini!” jawab Pak Kapolda sambil menatap Rian tajam.

“ Saya siap melindungi Rian dengan segala sumber daya yang saya punya! Ia hanya spontan bereaksi hingga kejadiannya seperti ini!” jawab pak Edy

“ Dengan segala hormat pak, saya tau bapak orang terkaya di kota ini, tapi bagi pak Harry Tando anda seperti debu, bahkan dengan sejentik jari saja ia akan menghancurkan anda pak, jadi tolong bersikap kooperatif, apapun yang Pak Harry minta jika masuk akal akan saya penuhi! Termasuk memenjarakan Rian!” jawab Pak Kapolda tegas.

“ Boleh pak penjarakan saya saja jika ini akan menyelesaikan masalah!” tiba tiba Rian berkata

“ Kamu serius?” tanya Pak Kapolda. Rian menganggukkan kepalanya.

“ Yan! Tidak!! Ngga boleh!!!! Aku ga mau kamu di penjara hanya karena kamu membela ku!!!!” bentak Egi keras

“Betul yan, akan kita hadapi masalah ini bersama sama! Sabar Nak!! Kamu tidak akan dipenjara!” jawab bu Sinta membelai Rian.

“ Pak, tolong jangan sampai Rian di penjara, berapa tebusannya??? Akan saya bayar!!!” balas Pak Edy.

“ Ini bukan tentang uang lagi pak, ini tentang balas dendam dan saya harus mengamankan keselamatan Rian!!” jawab pak Kapolda dingin. Tanpa disadari oleh siapapun Katon ternyata menginformasikan kejadian ini kepada Eva. Dan reaksi eva sangat panik. Katon berusaha menenangkan Eva. Tapi Eva tidak menghiraukannya. Ia akan datang hari itu juga dengan membawa seorang yang disegani juga dan berharap orang tersebut dapat membantu masalah Rian. Katon sudah berusaha melarangnya tapi Eva lebih keras hatinya, hari itu juga ia akan datang membawa Mr.X untuk membantu Rian.

Petang itu pak Baskoro sedang makan bakso bersama istrinya. Sudah dua minggu ia di Jakarta untuk mengurus kerja sama bisnisnya dengan pemerintah maupun pihak luar. Mereka saling melepas rindu karena jarang bertemu jadi sore itu mereka saling bercanda ria dan tertawa lepas sampai akhirnya telepon pak Baskoro berbunyi. Sedikit mengernyit ia melihat nama penelponnya

“ PAK ARDIAN (KAPOLRI) “

Ada apa Pak Ardi tiba tiba meneleponnya. Bu Marina melihat reaksi aneh pak Baskoro kemudian mengingatkan pak Bas untuk mengangkatnya. Pak bas pun mengangkat telepon dari orang nomor satu kepolisian di Negara ini. Jenderal bintang 4 pemegang kekuasan tertinggi kepolisian republik ini.

“ Halo pak Ardi!”

“ Halo Pak baskoro selamat sore, maaf mengganggu, tapi sudah dengar update terbaru?” tanya pak Ardi

“ Hmm, belum nih, memangnya ada apa yah??” tanya pak Bas sambil mengernyitkan alisnya

“ Bapak inget gak sama Harry Tando yang pernah bapak kalahkan sewaktu tender menara telkomsel??” tanya pak Ardi

“ Oh iya pak ardi, saya ingat,ada apa dengan beliau?” tanya Pak Bas tidak sabar

“ Anak beliau di hajar habis habisan oleh nak Rian pak!” jelas pak Ardi. Sejenak pak bas terdiam. Ia menyadari bahwa posisi Rian sekarang rawan.

“ Rian dengan siapa sekarang pak? Menurut info?”

“ menurut laporan Kapolda, Rian sekarang bersama dengan seorang pengusaha terkaya di kota tersebut yang bernama Pak Edy. Dan masih dalam lindungan POLDA BABEL dan Pak Edy juga.” Jelas Pak Ardi

“ Kabar buruknya?” tanya Pak Bas

“ Hari ini juga Pak Harry akan tiba di Bangka Belitung bersama tim pembersihnya menurut informasi dari orang dalam saya, ada yang bisa saya bantu pak?!” kata pak Ardi. Sejenak pak bas berpikir dan berkata

“ Saya ingin kita bertiga segera berangkat kesana hari ini juga! Ada keberatan?” tanya pak Bas

“ Maaf lancang pak, jika boleh apakah tidak saya saja yang sebaiknya datang kesana tanpa merepotkan tangan bapak karena saya khawatir akan mengganggu keamanan provinsi tersebut?” jelas pak Ardi.

“ Tidak apa apa, sekarang biar saya sendiri yang turun tangan dengan senyap. Izinkan saya untuk menelpon seseorang sekarang! Kita bertemu di bandara satu jam lagi!”

Setelah menjelaskan kejadian tersebut kepada istrinya, pak Baskoro segera mengambil telepon khususnya di dalam rumah untuk menelpon seseorang. Sampai akhirnya telepon Pak bas diangkat

“ Selamat sore pak, lagi dimana??” tanya pak Baskoro

“ Halo Pak Bas, saya lagi di peristirahatan nih, baru balik sidak ke beberapa tempat di jabodetabek tadi! Ada apa pak Bas?” tanya suara diseberang.

“ anda masih ingat dengan Harry Tando yang kalah tender dengan saya di proyek telkomsel?”

“ Oh, si belut itu, ingat Pak, ada apa dengan beliau?” tanya suara itu lagi

“ Begini pak, anak beliau di hajar oleh anak saya habis habisan hingga masuk rumah sakit di Bangka Belitung dan malam ini juga Pak Harry tiba disana sedangkan saya akan berangkat hari ini juga!” jawab pak bas

“ Ini sepertinya serius Pak Bas , ada yang bisa saya bantu?”

“ Saya ingin mengeluarkan tim dua saya dan saya butuh anda untuk menghandle segala macam media atas kejadian kejadian yang sekiranya menimbulkan ketidaknyamanan di provinsi tersebut?” pinta Pak bas

“ Bisa saja pak, tapi saya tebak anda berasumsi bahwa Pak Harry akhirnya tau siapa putra anda dan ia minta bantuan asing tepatnya antek Australia untuk membantunya jika mengetahui bahwa anda yang ia hadapi. Betul?”

“ Ya pak, ada keberatan?” tanya Pak Bas

“ Begini pak Bas, saya ini tahun depan akan menghadapi pilpres dengan kapasitas saya sebagai Petahana dan saya harap tidak terjadi hal yang membuat popularitas saya turun! Jika itu terjadi saya tidak akan mensupport anda lagi loh Pak Bas! Jawab suara tersebut sedikit keras

“ Saya jamin tim senyap saya bemain indah pak! Tapi izinkan saya mengeluarkan tim dua saya. Bagaimana?” tanya pak bas

“ Hehehe, ini seperti Indonesia vs Autstralia toh pak? Betul?” tanya suara itu lagi

“ Hahahahah, yah mungkin pak, selama Harry tando membuka pintu maaf tim dua saya hanya akan mengawasi, tapi jika ia bersikeras bermain seperti biasanya saya tidak segan segan mengeluarkan tim satu saya, bahkan tim utama saya yang terkuat, yaitu Tim Zero!”

“ Waduh pak, saya merinding denger tim Zero, jangan lah pak, kita kan ngga ada perang ngapain harus tima Zero turun, kalau tim Zero turun lawan yang pas itu ialah China dan Rusia atau Amerika, bukannya si Harry. Atau bantuin saya nanti tahun depan! Hehehehe!” balas suara tersebut

“ Jadi, beres ya pak?” tanya Pak Bas

“ Oke pak Baskoro, izin atas bergeraknya tim dua saya berikan, ada lagi yang bisa saya bantu?” tanya suara itu

“ cukup itu saja pak, saya mau siap siap berangkat ke Bangka Belitung hari ini juga!”

“ Main aman ya Pak, itu pinta saya, semoga perjalanan anda menyenangkan!!” balas suara tersebut, suara RI 1 yang khas seperti biasanya orang lihat di tv sambil menutup pembicaraan.

Sementara itu Pak Harry yang sedang bersiap siap mendapat telepon lagi. Segera saja ia mengangkatnya.

“ Ada apa??” tanya Pak Harry

“ Pak pak!! Yang kita hadapi Pak Baskoro! Aduh pak saya baru dpt info yang menghajar anak anda betul betul anak baskoro!” jawab suara tersebut sedikit takut

“ Hah???!!!” balas pak Harry kaget sedikit shock bercampur takut.

“ Pak, ini bisa jadi masalah nasional jika sampai kita mengeksekusi anak beliau!” jawab suara tersebut

“ Saya akan hubungi Australia! Mereka akan membantu kita. Tim mereka sebagian adalah mitra kita!! Kamu tetap pada rencana untuk mengeksekusi anaknya!!! Selain itu ini akan menjadi ajang balas dendam kekalahan ku di tender telkomsel!!” balas Pak Harry keras. Ia tidak bisa mundur lagi, kejadian Mauro ini adalah puncak dari segala kebenciannya terhadap grup Pak Baskoro. Setiap tender yang melibatkan grup baskoro pasti berakhir dengan kemenangan mereka dan yang paling menyakitkan adalah kekalahan tender telkomsel kemarin yang tidak di dugaa duga! Inilah saat paling tepat!! Now or never!

Sementara itu Rian masih bersama keluarga Egi dan Katon di ruangan Kapolda. Kapolda tampak sibuk di telpon dari tadi. Tapi kemudian tiba tiba telpon bu Sinta berbunyi. Melihat namanya ia sempat sedikit takut kemudian ia berdiri dan keluar dari ruangan tersebut untuk mengangkat panggilan tersebut.

“ Halo selamat sore!” kata bu sinta

“ Halo Sin ini Mar!” kata suara tersebut

“ Iya Mar, kamu udah dapat beritanya???”

“ Iya sin, dia ada bersamamu??? Aku sudah tau dari suamiku bahwa ia bersama keluargamu, betul?”

“ Ya betul Mar, maaf yah aku gak tau kenapa bisa terjadi seperti ini??”

“ sudahlah Sin, memang sudah jalannya harus begini yang penting kalian gak kenapa kenapa!”

“ Iya mar, aku tau dan aku dengar juga orang tua anak yang di hajar Rian akan datang malam ini kesini!”

“ ya, aku sudah tau Sin! aku dan suamiku juga akan tiba disana malam ini!”

“ Ka…Kamu serius Mar???” tanya Bu sinta terkejut dan sedikit gugup.

“ Ya betul, tolong rahasiakan hal ini Sin jangan sampai siapapun tau! Bisa??”

“ Ya Mar, datanglah secepatnya, aku dan suami ku akan menjaga Rian sekuat tenaga!” balas bu Sinta.

Setelah itu bu Sinta masuk kembali ke ruangan tersebut. Sehabis bu sinta duduk, pak Kapolda berdiri dan berkata

“ Dalam waktu beberapa jam ke depan Pak Kapolri akan datang juga kesini dengan alasan ada urusan dengan Rian, yang jadi pertanyaannya adalah Siapakah anda Rian????” tanya Pak Kapolda serius. Seluruh orang di ruangan itu hening. Tidak ada yang berani menjawab. Semua mata tertuju pada Rian. Dalam hati Rian berpikir keras, apakah ia harus jujur kepada Kapolda atau justru berbohong??? Tapi ia juga tidak ingin memanfaatkan kekuasaan orang tuanya. Ia memang salah dan jika harus dipenjara ia sudah siap. Kemudian setelah memantapkan hati ia berkata

“Saya orang biasa pak! Maaf jika lancang tapi saya siap menanggung perbuatan saya! Jawabnya

“ Seorang Kapolri apakah mungkin rela bertemu dengan orang biasa! Siapa kamu???” tanya Pak Kapolda mulai keras.

“ Anu pak, dia kan masih shock atas kejadian yang terjadi, tolong beri ia waktu untuk menenangkan diri! Maaf pak, ini demi kebaikan bersama, jangan sampai bapak juga bertindak salah!” jawab Egi

“ Salah???? Dimana salah bapak nak???” tanya Pak kapolda tajam kepada Egi

“ hal yang harus bapak lakukan terhadap Rian adalah mencari tau identitas orang tuanya, kami ini hanya keluarga baru di tempat rantau. Atau mencari identitas keluarganya. Dengan adanya pihak keluarga kandung yang mengetahui masalahnya maka bapak baru bisa bertindak sesuai dengan peraturan yang ada!” jelas Egi.

“ Hahahaha, itu sudah bapak lakukan nak, tinggal tunggu informasinya masuk!”

“ kalau begitu bapak ngga usa nanya dia apapun setelah masuk info tentang keluarga kandungnya!” jawab egi. Seiisi ruangan diam termasuk Pak kapolda. Ia menarik nafasnya dan tersenyum sambil menganggukkan kepala.

“ Bang, sepertinya bonyok lu turun tangan?” bisik Katon pelan kepada Rian. Rian hanya tersenyum sambil berkata

“ Maybe, tapi apapun resikonya akan gua tanggung! Itu tanggung jawab gua sebagai lelaki!” balas Rian tegas. Kemudian Katon memberikan hp nya kepada Rian artikel Wikipedia tentang Mauro dan ayahnya.

“ Mereka konglomerat bang! Kita harus berhati hati ke depannya apalagi ayahnya akan tiba disini malam ini!” bisik Katon pelan. Rian mengangguk dan tersenyum. Suasana hening. Tidak ada yang berbicara. Semua sibuk dengan pikiran masing masing. Pak Kapolda hanya tersenyum kecut karena feelingnya akan terjadi sesuatu yang meghebohkan di provinsi yang ia pimpin. Mungkin inilah ujian yang harus ia lewati sebagai Kapolda yaitu memastikan semuanya baik baik saja. Tak lama kemudian pintu ruangan diketuk, Pak Kapolda mempersilahkan mereka masuk samb il beteriak. Pintu kemudian terbuka

“ Pak, ada orang yang ingin mendampingi pak edy dan keluarga! Jawab bawahan Kapolda

“ Masuk!” balas Pak Kapolda

Kemudian Nampak 3 sosok pria masuk ke dalam ruangan tersebut. Rian mengenali mereka semua sewaktu berada di lapangan basket kemarin. Mereka adalah Andrew dan ayahnya serta satu kolega pak Edy juga.

“ Permisi pak Kapolda , saya mohon diizinkan untuk menemani sahabat saya Pak Edy ini, apakah boleh?” pinta ayahnya Andrew sambil menyalami Pak Kapolda. Mereka bertiga bergantian menyalami pak Kapolda.

“ yah, boleh aja sih Pak, tapi mau seberapapun banyak nya kalian juga ngga guna! Karena yang kalian hadapi adalah konglomerat!” Balas Pak Kapolda dingin. Kemudian Pak Edy bercerita kepada Andrew, Pak Ferry ( papanya Andrew) dan Pak Paulus (Orang ketiga terkaya di Provinsi ini). Mereka pun sepertinya mengerti siapa yang mereka hadapi setelah Pak Edy menjelaskan profile pak Harry , ayahnya Mauro. Dari raut mereka bertiga tersirat rasa cemas melihat lawan mereka sekarang, tapi bagaimanapun Pak Edy sahabat dan kolega Pak Ferry maka mereka akan saling membantu untuk menghadapi pak Harry. Andrew kemudian menghampiri Rian. Egi yang duduk diselah Rian kemudian pindah untuk memberikan Andrew tempat duduk.

“ Gimana keadaan lo?” tanya Andrew

“ Kacau!” jawab Rian sekenanya

“ Kok bisa lu senekat itu sih? Padahal kemarin lu udah tau dia anak konglomerat!” tanya Andrew lagi

“ Gua ga peduli dia siapa, gua cuma ga mau Egi disakiti!” balas Rian

“ Bisa bicara 4 mata di luar?” tanya Andrew lagi

“ Boleh!” jawab Rian. Kemudian mereka pun permisi sebentar. Setelah di luar Andrew mulai menyalakan rokoknya sambil mengajak Rian duduk di kursi panjang yang ada di lorong tersebut. Mereka pun duduk. Andrew menawarkan Rian rokok

“ sorry gua ga ngerokok!” tolak Rian

“ Cupu juga lo yah!” canda Andrew

“ To the point aja bro!” balas Rian dingin

“ lu siap gak gantiin posisi gua?” tanya Andrew

“ Maksud?” balas Rian

“ Yah gua liat elo fight banget buat Egi, walaupun lo bukan siapa siapa tapi lo mau dan rela ngebela dia gimana pun caranya. Jujur mental gua ga segede lu. Jadi gua juga sadar diri dan gak mau juga liat Egi terpaksa ama gua! Selain itu keluarga Egi juga suka ama lu! Jadi gua rasa demi kebahagiaan Egi gua mending mundur aja!” jelas Andrew

“ Serius?” tanya Rian sambil menatap tajam Andrew lekat!

“ Iya! Gua serius Yan! Maukan lo jagain Egi buat gua???”

“ Kalau lu cuma bersandiwara gua bakal pastiin lu masuk rumah sakit melebihi Mauro!” jawab Rian sambil tersenyum menyeringai. Degh! Dada Andrew berdegup kencang mendengar perkataan Rian. Mauro yang tinggi aja ambruk ancur lebur di hajar Rian apalagi dirinya yang pendek dan kecil????

Sementara itu baik Pak Harry, Pak Baskoro dan Eva juga sedang terburu buru untuk secepatnya menuju bandara. Tujuan mereka sama! Rian! Pak harry dengan tim pembersihnya, Eva dengan mr X nya dan Pak baskoro dengan tim duanya yang kesohor! Mungkin hari itu Provinsi tersebut akan menjadi saksi kejadian bersejarah!! Apa yang bakal terjadi selanjutnya?? See u at Bab 22.


Bersambung
hadeh kentang lg.... tambihin om agak panjang dikit gitu loh biar berasa penantiannya:hua::ogah:
 
haduuuh
bikin penasaran aja nih om
kayaknya bakalan seru nih update selanjutnya..
menurut saya sih ga bakalan terjadi huru hara hehe
 
Wedian dari awal sampe akhir putusan cerita kalah daging kambing efeknya.. Bener bener gelombang mencekam..spt nunggu tsunami pas mancing di banten rasanya...semoga lekas apdet..bisa jadi bisul ini rasa penasarannya...
 
Bimabet
Aussie???
Bpknya Eva kan Dubes
Aussie vs USA

Jangan Melebar lah Suhu
Cukup Tim Senyap
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd