Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG INFORMAN

INFORMAN



Part-8





“ jadi gimana wir..pantauan lu selama ini sama bini gw?” Tanya toni



“ sejauh ini yang gw liat teh qia baik-baik aja selama di tempat kerja, tapi gw gak tahu kalau di luar tempat kerja..biasanya kan teh qia pergi sama eko” jawab ku kepda toni, memang kenyataannya seperti itu selama di tempat kerja qia tetap sama walau nampak sedikit terlihat sifat binalnya tapi menurut ku itu masih tahap wajar bagi seorang wanita yang supel seperti qia namun bila di luar tempat kerja tentunya itu sangat terlihat mencolok perbedaannya contohnya saja kejadian semalam yang baru saja terjadi aku sampai tidak percaya melihatnya dan kini sebenarnya aku ingin meminta penjelasan kepadanya namun sayang qia tidak ada di rumah entah benar sedang mengantar anaknya les renang atau ketempat lain karena qia pergi bersama eko dan aku yakin mereka tidak hanya pergi ke tempat less renang.



“ iya sih..sebernya area lu buat mantau qia terbatas di tempat kerja aja..makanya gw nyuruh si eko juga..” kata toni



“ eh..a sebenernya kalaian tuh lagi ada masalah ya?” Tanya ku menyelidik



“ emhh..masalah...ada sih..tapi itu udah lama banget..dan udah selesai..cuma setelah itu..” kata toni



“ masalah apa kalau boleh tahu?” Kata ku memotong kata-katanya



“ itu aib wir...” kata toni



“ aib..maksudnya...selingkuh..” kata ku langsung menebak



“Emhh..kalau di bilang selingkuh sih engga..soalnya gak pake hati..” kata toni



“ terus..maksud aibnya..” tanya ku



“ jadi..udah lama banget..temen gw ultah di tempat karaoke..terus sewa-sewa pemandu lagu gitu nah di situ..gw..gitu lah..lu juga ngerti” kata toni



“ ng*nt*t..”kata ku karena teringat kejadian semalam



“ gak sampai..cuma..tuh pemandu lagu sampai buka-bukaan gitu..terus ada videonya gw lagi pangku-pangku pemandu lagu yang bug*l itu sambil ya..gita deh..” kata toni seolah malu untuk menceritakannya



“ oh..jadi gara-gara teh qia liat video itu..emang videonya ada dimana kok bisa di liat teh qia?” Kata ku



“ videonya ada di grup temen-temen gw..sebenernya udah di hapus cuma..gw gak sadar kalau video yang gw hapus tuh terjyata masih ada ke simpen di grup wa, terus bini gw gak sengaja liat waktu gw lagi tunjukin foto-foto vila temen gw yang mau di jual dan di share di grup” kata toni, ternyata toni juga bermain api dulunya sehingga qia menjadi seperti ini.



“ terus abis kejadian itu..” tanya ku



“ udah gw minta maaf..semua udah clear..kita juga baik-baik lagi..tapi..” kata toni



“ tapi apa..” tanya ku



“ kejadian itu terulang lagi..” kata toni lemas



“ 2 kali..kaya gitu..ketahuan lewat video?” Tanya ku heran



“ bukan di video, tapi bini gw yang datang langsung ke tempat karaoke..dia liat langsung gw lagi sama cewe-cewe pemandu lagu yang keadaannya udah setengah bug*l” jelas toni kepada ku



“ teh qia bisa tahu?” Tanya ku



“ dia buntutin gw dari semenjak pergi dari rumah” kata toni



“ terus abis itu..” tanya ku



“ dia minta cerai..tapi gw gak mau..” kata toni



“ kejadiannya udah lama yang kedua kali itu?” Tanya ku



“ udah lumayan lama..cuma setelah gw minta maaf terus baikan lagi.. lambat laun bini gw mulai berubah yang gw rasain..makanya gw nyuruh lu buat mata-matain siapa tahu dia lagi deket sama siap gitu” kata toni



“ oh..gitu..berarti itu kesalahan lu di awal dong a..tapi selama kenal teh qia dia baik ko..di kantor gak pernah macam-macam” kata ku yang mulai merasa ingin membela qia karena kini aku tahu mengapa qia bertingkah binal seperti sekarang ini, itu penyebabnya ternyata berasal dari suaminya sendiri, semua ini di lakukan qia mungkin untuk membalas rasa sakit hatinya, tapi masih ada pertanyaan yang belum aku dapat jawabannya, bila dengan teman-teman eko atau qia bersikap binal saat live juga berpkaian sexy itu bisa ku mengerti tapi selain itu mengapa qia juga melakukan kenakanalnnya bersama bapak mertuanya, apa ini bagian dari balas dendamnya qia atau sebenarnya ada cerita lain antara qia dengan mertuanya.



“ iya wir..gw yang salah..tapi gw udah minta maaf..udah sujud-sujud juga..” kata toni



“ ya udah yang sabar aja ya a..mungkin teh qia lagi pengen cari hiburan aja..maksudnya dia lagi pengen ngelupain masalah sama aa dengan caranya dia sendiri..tapi tenang aja kalau di kantor qia gak deket sama siapa-siapa kok..apa lagi selingkuh heheh” kata ku menenangkan toni



“ iya wir..makasih ya udah mau bantuin gw..oh ya lu mau makan..kita pesen makan ya..” kata toni



“ ah.***k usah a..gw mau pulang aja..ini gw kesini cuma mau ngembaliin jaket teh qia aja siapa tahu dia mau pake jadi gw buru-buru kembaliin heheh” kata ku



“ emhh..iya-iya kalau gitu makasih ya” kata toni



“ iya sama-sama..”sambil beranjak dari duduk aku kembali bertanya kepada toni



“ pamit sama bapak dulu a..” kata ku



“ bapak siapa?” Tanya toni



“ bapak aa..kata teh qia waktu itu katanya ada bapak mertua” kata ku



“ ooh..itu..udah pulang lagi.***k pernah lama..dia cuma ketemu sama temen bisnisnya aja..abis itu juga pulang lagi..ya..jalan-jalan sebentar aja di temenin bini gw itu juga..gw sama anak-anak jarang ikut paling nunggu oleh-olehnya aja heheheh” kata toni, seolah semua wajar namun di balik itu dia tidak tahu apa yang sebenarnya di lakukan qia dengan mertuanya.



“ oh..gitu..iya..iya..ya udah gw pamit ya a..salam buat teh qia hehehe” kata ku



“ iya..wir..makasih ya..” kata toni



Ketika aku akan naik ke atas motor, aku sempat melihat hp ku yang sebelumnya mendapat notif pesan ketika sedang mengobrol dengan toni tadi, namun tujuan ku melihat hp adalah untuk melihat jam tapi pada saat itu di layar hp terlihat ada pesan dari teh qia.



“ gw lagi nganter anak less renang..wir” pesan dari teh qia.



*********



Seharian aku hanya beristirhata di kosan tanpa memperdulikan qia sedang bersama siapa. Setelah membaca pesan dari qia saat siang tadi aku membuat kesimpulan bahwa qia sedang berada di hotel bersama para laki-laki atau bahkan mertuanya yang semalam berkaraoke bersama bedanya kali ini berkedok dengan mengantar anaknha less renang.



“ wir lu dimana?” Aku mendapat pesan singkat lagi dari qia saat menjelang tidur, apa dia tidak tahu jam, sekarang hampir tengah malam sudah waktunya tidur dan tentunya aku berada di kosan.



“ di kosan teh..” jawab ku singkat



“ besok berangkat kerja bareng ya” balasan qia dengan cepat



“ ya” jawab ku



Setelah itu tidak ada lagi pesan antara aku dengan qia, walau sebenarnya aku menunggu qia untuk kembali mengirim pesan padaku namun hingga aku terlelap dan kembali bangun di pagi hari dan melihat hp ku masih tidak ada pesan dari qia.



Pagi-pagi sekali aku sudah bersiap untuk pergi kerja, kali ini aku harus berangkat lebih awal karena harus menjemput qia seperti saat dahulu, ada rasa senang di balik rasa kecewa ku terhadap qia saat ini, untuk menjaga mood ku di pagi inj sebaiknya ku kesampingkan dahulu rasa kecewa ku terhadap qia.

Baru saja aku keluar dari kakar kost hp ku sudah berdering, saat ku lihat ada panggilan telepon dari qia.



“ haloo..wir..dimana..?” Kata qia



“ di kost teh..ini mau otw sekarang” jawab ku sambil segera ku pakai sepatu, aku khawatir qia lama menunggu ku



“ oh gitu ya udah..emhh..tapi wir..kita janjian di tukang bubur yang biasa aja ya..hihihi..apaan sih..bentar dulu” kata qia sambil terdengar seperti berbicara dengan seseorang



“ oh..jadi gw gak perlu jemput ke ruamh teh?” Tanya ku sambil sedikit heran dengan suara-suara di sekitar qia dan juga perkataan qia yanh seperti berbicara denhan orang lain



“ iya wir.***k usah ke rumah..gw pengen beli bubur dulu” kata qia yang membuat ku heran biasanya qia selalu mengajak ku untuk membeli bubur ayam langganannya itu tapi kali ini dia memilih untuk pergi sendiri, apa mungkin qia di antar oleh suaminya hingga tempat penjual bubur ayam.



“ oke kalau gitu teh..tapi teteh sama siapa pergi ke situnya..apa gak bareng gw aja sekalian” kata ku mengingat saat ini masih jam 7 pagi, namun sepertinya perkataan ku kurang jelas di dengan oleh qia karena bersamaan aku berbicara terdengar juga suara laki-laki yang berbicara di dekat qia



“ emang kerja pake baju kaya gitu gak apa-apa?” Kata suara laki-laki yang di dekat qia namun aku tidak tahu itu siapa mungkin saja toni pikirku saat ini



“ emhh..nanti juga ganti..bentar..iya wir..kita ketemu di bubur ayam yang biasa aja ya..santai aja gw juga nih baru mau otw kok..” kata qia tanpa menjawab pertanyaan ku soal dia pergi dengan siapa.



“ eh..yang teh qia gak pake kacang..udah punya kacang dia hahahha” kini terdengar kembali suara laki-laki yang berbeda dari sebelumnya



“ aduhh..lupa..” jawab laki-laki lain, yang membuat ku semakin curiga apakah qia sudah berada di tempat penjual bubur ayam saat ini.



“ wirr..ehh..haloo..” kata qia mengagetkan ku yang terlalu fokus dengan suara-suara di sekitar qia



“ iya teh..iya..oke” jawab ku sekenanya dan lagi-lagi saura laki-laki terdengar



“ teh makannya di sana aja yu” kata laki-laki itu namun tidak terdengar jawaban dari qia,karena qia hanya berbicara pada ku dan itu perkataannya terakhir lalu mamatikan telepon



“ oke deh wir..santai aja jam 8an juga gak apa-apa hihihi” kata qia



“ oke teh..” jawab ku pelan dan sesaat sebelum sambungan telepon terputus kembali terdengar suara laki-laki



“ teh qia..kemana aja...” dan sambungan telepon pun terputus.



Aku terdiam di depan pintu kamar kost masih dalam keadaan bingung, ada teka-teki apa lagi di pagi ini, mengapa aku selalu ingin tahu urusan qia, apa karena aku menyukainya, mungkin itu salah satunya dan semua ini terjadi karena toni yang memberi tugas pada ku sehingga aku menjadi penasaran dengan apa yang qia lakukan setelah itu aku malah menikmatinya.

Ku lihat jam di layar hp ku masih menunjukan angka 07:04 masih jauh dan lama untuk sampai di angka 08:00 sebaiknya aku kembali masuk ke kamar saja dan sarapan roti yang ada di kamar ku.

Ku urungkan niat ku untuk kembali masuk ke dalam kamar, ketika terbesit suatu ide di kepala ku, apa sebaiknya aku langsung datang saja saat ini ke tempat penjual bubur ayam itu dan bila benar ada qia aku bisa beralasan bahwa aku pun ingin sarapan bubur terlebih dahulu sambil menunggu dirinya datang, ya..mungkin itu ide yang brilian untuk pagi ini.



Segera ku pacu motor ku menuju tempat penjual bubur ayam yang dimaksud, ketika hampir sampai sengaja aku memperlambat laju motor ku untuk melihat suasana sekitar siapa tahu ada yang mencurigakan saat ini, aku berhenti sejenak untuk melihat kembali jam di hp ku, saat ini masih menunjukan di angka 07:20, waktu yang singkat ku tempuh dari kost ku hingga penjula bubur ayam. Dari kejauhan ku lihat tempat penjualbubur ayam itu nampak ramai, banyak orang datang dan pergi membeli bubur namun aku tidak melihat keberadan qia, aku lajukan motor ku hingga dekat dengan tenda penjual bubur ayam itu namun tidak begitu dekat.

Aku berjalan ke arah penjual bubur sambil seolah fokus ke hp ku agar bila benar ada qia dia tidak mencurigai aku memata-matainya.

Hingga sampai di tempat penjual bubur aku tidak melihat keanehan di sekitar hanya saja aku melihat motor yang tidak asing bagi ku terparkir di depan penjual bubur, motor itu persis sekali seperti motor milik eko.



“ mang bubur komplit 1 makan di sini” kata ku kepada penjual bubur yang sedang sibuk melayani pembeli



“ iya a..” jawab singkat si penjual bubur



Setelah memesan bubur aku pun duduk sambil tetap memperhatikan sekitar, dari suara si penjual bubur aku ingat mirip dengan suara laki-laki saat qia menelepon tadi.

Karena banyaknya pembeli membuat pesanan ku sedikit lama di buatnya, hingga pembeli mulai berkurang baru lah pesanan ku tiba di meja.

Semakin lama pembeli bubur ayam semakin sedikit dan pergi, kini tinggal aku sendiri di dalam tenda yang sedang menyantap bubur ayam sedangkan sang penjual sedang membereskan beberapa mangkok bekas pakai di meja sebelah ku.



“ tumben pagi banget a?” Kata penjual bubur itu



“ iya sengaja biar bisa makan disini” jawab ku



Disaat aku sedang mengobrol dengan penjual bubur itu tiba-tiba aku mendengar suara qia dari arah luar tenda namun aku tidak tahu dari arah mana qia datang hanya terdengar qia seperti berbicara dengan seseorang yang hendak pergi naik motor yang terparkir di dekat tenda penjual bubur ayam.



“ nanti minum dulu..banyak banget gilaa..udah berapa lama gak di keluarin sih sampe nyanpur ke bubur segala hihihi...mang..minta mii...eh..wir..udah di sini..dari tadi” kata qia nampak kaget saat melihat ku yang sedang duduk menyantap bubur ayam begitu pun aku yang juga kaget saat melihat qia yang tanpa hijabnya, membiarkan rambutnya terurai dengan indah di padukan dengan pakaian yang serba ketat dan sexy, terutama di bagian celana qia yang hanya memakai legging ketat dan nampak tipis mencetak semua lekukan tubuh bagian bawah qia. Akhir-akhir ini aku menjadi sering melihat qia memakai celana legging sangat berbeda dari qia yang dulu mungkin celana legginga atau celana ketat menjadi bagian celana favorit qia sekarang, tidak hanya celana mungkin baju juga.



“ dari tadi ngantrinya..” kata penjual bubur sambil berjalan ke arah samping tenda mebaqa mangkok kotor



“ dari tadi wir..eh mang..minta minum ya..” kata qia masih terlihat bingung



“Engga teh baru kok..nih buburnya juga belum abis..teteh baru datang? Tumben gak pake jilbab” tanyaku berusaha santai sambil terus menyamtap bubur sambil sesekali memandang ke srah bagian pantat qia yang tercetak jelas di balik celana leggingnya saat membelakangi ku untuk mengambil air minum di teko.



“ emhh..ini..iya tadi tuh..emhh..basah rambutnya..hairdryer rusak jadi waktu naik ojol sambil di keringin kena angin” jawab qia, mendengar jawab seperti itu aku yakin qia datang bersama eko



“ korain sama a toni..padahal kalau tau baik ojolkan bisa di jemput..” kata ku



“ eh..emhh..itu maksudnya..iya basah..suami gw..nganter anak sekolah..” kata qia nampak sekali kebigungan



“ wir..bentar ya..nanti gw jelasin biar lu gak bingung” kata qia saat melihat ku yang masih terlihat santai, justru qia yang ku lihat nampak kebingungan



“ jelasin apa teh?” Kata ku



“ emhh..lu makan dulu aja deh..nanti gw ke sini lagi..bentar” kata qia sambil pergi meninggalkan ku.

Setelah beberapa saat qia pergi aku sedikit beranjak dari duduk ku untuk melihat ke arah mana qia pergi, dari belakang terliat begitu indah goyangan pantat qia yang bebas mengikuti gerakan langkah kakinya yang cepat.

Qia berbelok kesuatu bangunan lama yang tak terpakai, namun di sana terlihat ada beberapa ojol yang sedang duduk-duduk di atas motornya, qia terlihat terus masuk melewati pagar bangunan itu dan hilang dari pandangan ku, bersamaan dengan hilangnga qia dari pandangan ku muncul lah sang penjual bubur yang sudah selesai mencuci mangkok-mangkok yang kotor tadi aku pun segera duduk kembali dan memghabiskan bubur ayam ku.



“ mang berapa?” Kata ku



“ biasa 15..” jawabnya



“ mang itu bangunan apa sih serem banget kalau di perhatiin?” Kata ku sambil menyerahkan uang



“ itu..bekas kantor..tapi gak tau katanya tanahnya sengketa jadi sekarang suka di pake bongkrong ormas sama ojol..si itu..emh..neng qia..kesana tadi..makan bubur di sana” kata penjual bubur itu dengan santai sambil memberikan uang kembalian pada ku.



“ bisa makan di sana emangnya?” Tanya ku



“ iya boleh aja..itu ada si eko jadi neng qia di makan di sana..sering kok di sana.***bung aja di sana a.***k apa-apa kok” kata penjual bubur sambil membereskan mangkok bekas makan ku.

Terjawab sudah ternyata qia sedang bersama eko dan berada di bangunan tak terurus itu, berarti suara laki-laki yang terdengar saat menelepon tadi itu adalah suara penjual bubur, para ojol dan juga eko

Jam 08:00 tepat qia sudah berada di depan tenda penjual bubur dengan pakain kerjanya yang sudah lengkap seperti biasa dan rambutnya pun kini sudah tertutup jilbab dengan gaya modisnya.



“ wir ayo..udah jam delapan” kata qia sambil memakai helm miliknya yang dia pegang sebelumnya, terihat wajahnya nampak seperti bingung dan gugup beradu pandang dengan ku



“ oke teh..eh gak jadi beli bubur?” Tanya ku pura-pura tidak tahu



“ udah tadi..” jawabnya singkat.



Segera aku berjalan menuju motor ku yang sedikt jauh daei tenda penjual bubur.



“ kok parkir di sana wir?” Kata qia seperti curiga



“ tadi penuh bange di sini jadi parkir agak jauh” kata ku.



“ emhh..” jawab qia.



Setelah sampai di motor ku, segera aku dan qia naik ke atas motor dan ku jalankan motor menuju bank tempat ku dan qia bekerja.



“ wir..pasti di kepala lu banyak banyak pertanyaan yang mau lu tanyain sama gw kan?..” kata qia sambil tangannya mulai msmeluk pinggang ku



“ partanyaan..maksudnya?” Kata ku



“Emhh..gini wir..sebelum gw jelasin semua yang lu mau tanyain ke gw soal tempat karaoke...kemarin...tadi..gw mau tanya dulu sama lu wir..”



“ tanya apa...?” Kata ku menjadi gugup dan bingung



“ gw mau tanya...ehh..wir itu awasss...”



Braaakkkk......







###########
 
Terimakasih suhu @Cex69 atas updatenya yg sangat bangsat mengentangkan sekali.. Seandainya ada award untuk kategori penulis kentang.. You're the top nominee.. Maap lahir batin hu...mohon next update disegerakan..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd