Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Istriku Terjebak SSI

Apakah suhu klik Watch Thread di thread ini?

  • Pasti dong

  • Ngga tuh

  • Watch Thread apaan?


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Status
Please reply by conversation.
kentang hu..... wadoooh....
gilak ni suhu... lagi spanneng disambung

lanjut Hu.... ajib.
 
#SemprotOriginalContent

Eps 6

Setelah permainan sex roleplay aku sebagai Pak Eman dan Dinda kami masih rebahan di kasur sambil berpelukan dan telanjang.

"Yang, kasian deh Pak Eman hari ini udah digodain badan kamu terus dari tadi, pasti kepikiran terus tuh" ucapku memancing Dinda agar nakalin Pak Eman. "Aku boleh jujur ga yang?" Tanya Dinda. Aku hanya mengangguk menanti apa yang akan Dinda katakan. "Tadi pas kita main waktu baru sampe, pintu kita kan ga kamu tutup, Pak Eman emang sempet liatin aku yg dientotin kamu." Ucap Dinda mengagetkanku.

Jadi tadi benar sekelebat kumelihat sesosok yg berdiri di luar pintu memang pak Eman. "Tapi pas kamu ganti posisi Doggy, badan kamu berbalik ke arah pintu, baru lah pak Eman pergi yang" ucap Dinda. "Terus kamu kok ga bilang?" Tanyaku ke Dinda. "Gatau ya yang.. aku tambah horny pas aku lihat pak Eman melihatku. Makanya tadi aku cepet banget orgasmenya" Dinda mengaku.

"Kamu gamau bantu Pak Eman gitu?" Pancingku kepada Dinda. "Emang kamu ga cemburu?" Dinda mengelak. "Yah kalo Pak Eman mah aku pengen ngasih hadiah aja soalnya udah baik banget dari dulu kenal dia." Ucapku sambil membayangkan kembali persetubuhan Pak Eman dan Dinda. Penisku kembali tegang.

"Ih kamu beneran deh, malah ngaceng lagi kontolnya. Pasti udah bayangin aku dan Pak Eman ya?" Goda Dinda. Aku mengaku menjadi horny membayangkannya. "Ah tapi pak Eman ga akan berani, pasti takut sama kamu" Dinda mulai memikirkan apa yg terjadi jika dia menggoda Pak Eman. "Ya gampang yang, nanti aku pura-pura ada urusan sebentar, aku titipin kamu sama Pak Eman. Terus kalo udah berdua nanti yg ketiga muncul setan deh yang godain kalian. Hahaha" candaku diiringi cubitan keras Dinda di perutku karena memikirkan ide istrinya main dengan bapak tua penjaga villa.

"Yawda aku tinggal ya" aku bangun dari posisi rebahku menjadi duduk bersiap meninggalkan Dinda dan Pak Eman. "Ihh.. gamau ah yang.." Dinda menolak, tapi aku yakin dia hanya pura-pura menolak saja di depanku. "Yawda, gapapa, aku tinggal aja sebentar, 1-2 jam lah sekalian beli cemilan ke minimarket, kalo kamu gamau bantu pak Eman ya ga usah. Dia udah ditinggal istrinya 3 tahunan lebih pasti kangen tuh" Aku sudah mulai memakai kembali pakaianku. Dinda tampak berfikir.

Aku lalu pergi keluar kamar meninggalkan Dinda yg masih bugil di kamar memikirkan apa yg seharusnya ia lakukan. Saat aku keluar villa aku pergi menuju kamar pak Eman yg bangunannya terpisah. Aku bilang akan pergi ke minimarket membeli cemilan. "Bapak bisa mijit ga? Dinda kakinya keram abis berenang, siapa tau bapak bisa urut2 sedikit gitu?" Tanyaku memancing pak Eman agar bertemu Dinda di dalam.

Setelah itu pak Eman membuka pagar lalu aku membawa mobilku keluar villa. Agar aku kembali membawa cemilan aku benar-benar harus menemukan mini market terdekat dan cepat kembali ke villa melihat apa yg terjadi dengan Dinda dan pak Eman.

Kupacu mobilku menuruni bukit villa ini. Setelah menemukan mini market, Aku ambil cemilan-cemilan secara asal di mini market itu dan langsung kembali membawa mobil naik ke atas bukit kembali ke villa. Bahkan ketika dijalan aku baru ingat sepertinya tadi aku lupa ambil kembalian dari mini market.

Walaupun sudah secepat mungkin, aku sudah meninggalkan villa 30-45 menitan. Entah apakah aku sudah terlewat atau belum melihat apa yg terjadi dengan Dinda dan Pak Eman. Aku parkirkan mobilku di lapangan berjarak 3 rumah dari villa ku. Aku sudah hapal seluk beluk villa ini. Ada akses masuk dengan sedikit memanjat lewat kolam renang belakang. Lampu di belakang mati jadi aku tidak akan terlihat masuk dari sini. Aku jadi bisa mengendap-ngendap masuk ke area villa.

Baru saja masuk, aku sudah dikagetkan oleh Dinda yang sedang bugil menekan tubuhnya ke pintu kaca yg menghadap kolam renang. Aku langsung sembunyi di balik pohon hias. Untungnya disini tidak ada cahaya jadi aku tidak terlihat.

[Hide]

[/Hide]

Ternyata pak Eman sedang menggenjot Dinda dari belakang. "Ahhh.. enaak.. aaahh.. kontol enak... ahhh" aku bisa mendengar suara desahan Dinda menikmati sodokan penis pak Eman. Melihat dari intensitas tempo sodokan pak Eman sepertinya mereka sudah bermain cukup lama.

"Iyaah.. aaaah.. boleh.. di dalem aja pak.. ahhh.. Dinda pake KB.. aaaahh" sepertinya pak Eman sudah mau klimaks. Aku dan Dinda memang belum berencana memiliki anak sehingga Dinda memakai KB. Tapi tak kusangka Dinda menggunakan KB untuk memuaskan kenakalannya.

Tidak lama Pak Eman memperlambat kocokannya. Perlahan tapi pasti ia berhenti memompa penisnya di vagina Dinda. Lalu bergerak mundur hingga penisnya terlepas. Tetesan sperma Pak Eman terlihat keluar dari vagina Dinda. Penisku sudah sangat tegang namun tidak bisa berbuat apa-apa di balik semak-semak ini.


Dinda dan Pak Eman tampak masuk ke kamar utama. Lalu aku tidak melihat mereka keluar kamar lagi. Aku ingin memastikan keadaan di dalam sehingga aku telepon Dinda. Cukup lama teleponku berdering hingga diangkat.

"Halo, kenapa yang?" Tanya Dinda tanpa ada beban. "Gimana sama Pak Eman?" Tanyaku. "Kamu tadi nyuruh dia pijit kan? Udah tuh cuma dipijit doang abis itu dia balik lagi. Malu aku yang" ucap Dinda dengan entengnya berbohong padahal baru saja kulihat pak Eman ejakulasi di vaginanya.

"Aawhh.. aahhh" tiba-tiba Dinda menjerit kecil. "Kenapa yang?" Tanyaku. Dinda hanya bilang jari kakinya kepentok ujung meja, padahal kuyakin itu pasti ulah Pak Eman. Aku pun bilang ke Dinda akan segera kembali ke villa.

Aku pun mencari cara untuk bisa mengintip ke dalam kamar. Aku mengelilingi vila mencari jendela. Akhirnya aku bisa melihat dari jendela dekat kamar. Aku tidak bisa melihat langsung ke arah kamar. Hanya mendengar suara dan bayangan dari kamar.

[Hide]

[/HIDE]

Dinda sedang mengoral penis pak Eman. Kalo dari bayangannya, untuk lelaki setua pak Eman, penisnya cukup panjang dan masih keras, pantas Dinda mau diajak main lagi.

"Kalo suka, nanti Neng Dinda sering-sering main ke villa ya" ucap pak Eman sambil menikmati lidah Dinda bermain di seluruh batang penisnya. Dinda bergantian memanjakan penis pak Eman dengan mulut dan tangannya. "Sllrpp.. istri bapak dulu pasti puas banget.. sllrpp" puji Dinda untuk penis pak Eman.

"Temen-temen cewe Den Aryo juga dulu kalo nginep disini suka main sama bapak neng. Puas semua mereka. Hahaha" Pak Eman semakin sombong. Waw, aku baru tau kalo pak Eman pernah main dengan teman-temanku yg lain, ternyata aku salah telah merasa kasihan dengan dia.

Aku langsung keluar dari persembunyianku ke tempat parkir mobilku. Langsung kuarahkan mobilku ke depan villa dan ku klakson memberi tanda agar pak Eman membukakan pintu. Sekitar 10menitan pagar baru dibuka. Entah apakah pak Eman sempat ejakulasi lagi tadi. "Maaf Den, ketiduran tadi" Pak Eman beralasan.

Terlihat pak Eman tubuhnya masih berkeringat. Aku memberikan sedikit cemilan untuknya. Lalu aku masuk ke dalam Villa mencari Dinda. Dinda sedang berendam di dalam bathtub di kamar mandi. Pintar sekali dia meninggalkan jejak persetubuhannya dengan pak Eman.

Lalu ketika kutanyakan apakah ada yg terjadi antara dia dan pak Eman, Dinda berkata tidak ada apa-apa kecuali kakinya di pijit atas permintaan aku. "Kenapa ga mau?" Tanyaku. "Udah tua ah, nanti udah ga sekuat kamu yang, mana puas aku sama kontol loyo. Hihi." bisa-bisanya Dinda menutupi kebohongannya sambil menyanjung aku.

Bersambung Page 25
 
Terakhir diubah:
Semakin panas ceritanya gan, tapi memang benar cewe kalau selingkuh selalu rapi, beda sama cowo. Apalagi binor lebih tinggi lagi ilmu ny, diluar binal, di rumah alim, begitulah pengalaman ane sama binor, di tunggu next ny gan..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd