Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Izinkan Aku Memilih

Karakter Wanita Favorit

  • Winda

    Votes: 248 41,2%
  • Zahra

    Votes: 64 10,6%
  • Hani

    Votes: 34 5,6%
  • Zakiyah

    Votes: 37 6,1%
  • Devi

    Votes: 2 0,3%
  • Mira

    Votes: 20 3,3%
  • Yanti

    Votes: 8 1,3%
  • Kintan

    Votes: 31 5,1%
  • Nayla

    Votes: 58 9,6%
  • Rina

    Votes: 46 7,6%
  • Sandra

    Votes: 15 2,5%
  • Novi

    Votes: 9 1,5%
  • Fatma

    Votes: 14 2,3%
  • Angel

    Votes: 16 2,7%

  • Total voters
    602
  • Poll closed .
Bimabet
Semoga faza punya pengganti kaya wonda yang lebih mantap :sendirian:

Gaada yang lebih mantap daripada winda. Yang mendekati cuma hani :galau:
 
Wuah kayanya bagian ini makin seru intrik dan konfliknya ampe lama d upfate ya
gak juga kok om haha. ane banyak kerjaan aja makanya lama haha. maafin ane
Mambu2ne kie meh
roy kiyoshi.. aku mencium bau bau update haha
Kira" ada adegan dimas main kuda"an sama kintan gak yah? hihihi :oops::Peace:
kenapa dimas om? haha
@dragoace kalo ane sih nunggu devi suhu, gatau ane penasasaran sama devi semoga 'bisa' devi hehehehe
belum kepkiran devi haha. nanti deh coba ane pikirin. ane juga pengen. masih banyak yang belum soalnya haha
 
Part 20
Rina:
Putri_Oktarina_2.jpg


Sandra:
Dea_Sandra_3.jpg


Fatma:
Rania_Fatma_3.jpg


Angel:
Angelina_Novina_4.jpg


Novi:
Noviani_Putri_2.jpg


Zahra:
Zahrantiara_Aulia_2.jpg

Sudah dua minggu tanpa terasa aku hidup di desa yang cukup terpencil ini bersama tim KKN ku. Segala program kerja yang disiapkan dan diagendakan untuk dua minggu awal berjalan dengan cukup lancar. Kami sudah semakin akrab satu sama lain. Aku juga sudah melihat para wanita lebih “sopan” dalam berpakaian saat sedang kondisi santai-santai, berbeda dengan saat hari-hari pertama kami hidup bersama. Namun terkadang, namanya juga wanita, masih saja menggunakan pakaian yang minim saat malam hari. Terutama Sandra. Sepertinya dia senang tubuhnya diperhatikan oleh mata-mata laki-laki. Kondisi paling “menyiksa” adalah sewaktu kami baru selesai menghadiri perkumpulan warga pada malam hari. Kita semua beristirahat di depan TV, namun Sandra dengan santainya melepas jas almamaternya dan memamerkan payudaranya yang cukup menyembul dan masih dibalut dengan tanktopnya itu di hadapan para laki-laki. Hal pertama yang aku lakukan saat kejadian itu adalah langsung memperhatikan raut wajah para laki-laki yang seperti menelan ludah dan panas dingin. Ya memang dibandingkan wanita lain di tim ini, kuakui Sandra adalah pemilik tubuh terindah. Namun itu jika masih terbungkus pakaian, tidak tau dalamannya seperti apa (haha).

Malam ini ada suatu perkumpulan lagi di kediaman salah satu tokoh masyarakat di desa itu. Tentu saja tim KKN kami diundang untuk menghadiri perkumpulan itu.

“rinaaa. Bajuku kemarin yang aku setrika ada di tasmu ga ya? Di tas ku gaada huuhhuu” ucap Angel sedikit berisik.

Kondisi para wanita sedang kacau karena pakaiannya saling tertukar. Hal ini dikarenakan kurang rapihnya mereka dalam menata pakaian sendiri. Mereka memutuskan untuk mencuci dan menyetrika sendiri sedari hari pertama, berbeda dengan para laki-laki yang menemukan tempat laundry pakaian dan memakai jasa itu. Aku sudah pernah berbicara kepada para wanita khususnya Rina soal pakaian yang saling tertukar itu namun ternyata yang paling teledor adalah Rina sehingga nasihatku seperti masuk kuping kanan keluar kuping kiri bagi Rina.

Seperti biasa jika ada kegiatan yang memerlukan seluruh tim KKN, waktu bersiap-siap para wanita adalah satu jam sehingga terkadang kami terlambat dalam menghadiri acara. Para lelaki biasanya sudah siap dan sudah duduk duduk santai di teras rumah sambil tertawa mendengarkan keributan yang ada.

“za. Lu suka perhatiin si Sandra ga sih?” ucap Ahmad sedikit berbisik.

Mendengar ada suatu bisikan-bisikan, Boni dan Arif langsung menghampiri kami. Namun David masih saja sibuk dengan dunianya sendiri.

“bentar mad” aku menghela nafas. “vid sini laah kumpul dari kemarin mainan itu aja. Sini laaaah” aku memanggil David semi berteriak.

Merasa diganngu kegiatannya, David sedikit menatap tajam diriku, namun ia akhirnya mendekati kami.

“broo. Kenapa sihh? Bilang yaa kalo ada apa-apa. Kita gatau. Aneh vid liatnya. Kita berempat udah klop sisa kamu doang. Coba cerita kenapa? Kamu gak seneng sama kita yang kayak gini?”

David hanya memandangiku kemudian menyapukan pandangan juga ke Arif, Ahmad dan Boni. David kemudian menghela nafas.

“hhmmm gapapa kok zaa. Aku seneng-seneng aja, cuman aku jarang aja kayak gini. Aneh menurutku”

“aneh gimana?”

“aneh ajaa. Gak biasa aku hidup sama orang lain”

“loohh. Orang tuamu termasuk orang lain bagimu ga?”

“iyaa. orang tuaku gapernah ada dirumah haha. Sekalinya dirumah aku udah tidur, aku bangun mereka pergi. Jadi aku emang biasa sendiri ahaha”

“ooohh gituu. Hayoo viid, semangattt. Kita masih ada satu bulan setengah loh disni. Kalo kamu kayak gini terus, nanti gaada cerita buat anak-anakmu nanti kalo pernah ngelakuin apa gitu sama temen-temenmu. Ya?”

“iyaa ini juga usaha. Tapi yaa kalian kalo ngobrol juga asik sendiri. Aku gak paham sama obrolan kalian haha”

“ooohhh oke okee. Berarti kami harus ajak ngobrol kamu, yaudah sini ajaa. Udah itu HP-nya simpen aja. Si Arif mau bahas Sandra kayaknya hahaha” aku langusng ditempeleng kecil oleh Arif.

“Sandra kenapa rif?” Ucap Boni

“kalian merhatiin ga sih?”

“iyaaa laah pasti merhatiin orang dianya kayak gitu haha” ucap Ahmad

“kayak gitu gimana sih maksudnya?” ucap David.

“loohh vid, gapernah liatin Sandra?”

David hanya menggeleng. Arif hanya menepok jidatnya sendiri.

“jadi gini.. za lo udah ngobrolin hal ini ke Rina kan biar Rina bilang ke cewe-cewe”

“udahh kookk udahh. Mendingan kok dibandingkan pas awal-awal mereka emang sembarangan”

“naaahh si Sandra kayaknya masih aja tuhh. Malah kayaknya mancing kita deehh”

“iyaa bener bener” ucap Boni.

“apa kita kasih pelajaran aja?”

“wait wait. Pelajaran apa nih?” ucapku. “kalo pelajaran yang dimaksud ke arah sana. Mending jangan dehh. Kasian cuyy”

“abisan dia kayak gitu. lu pada ga ngaceng apa kalo liat Sandra tiba-tiba buka jas almetnya? Cuman pake tanktop bro gilaa. Nih sekarang dia pasti juga cuman pake tanktop doang”

“iyaa sih. Kasian anak orang. Apalagi dia kayaknya anak mamah dehh. Berisiknya gak ketulungan. Kalo dia lapor atau stress bahaya bre” ucap Ahmad.

“yaudah yaudah nanti gue ceritain ke Rina lagi dehh”

“zaa. Kayaknya elo tuh apa-apa Rina ya hahah. Jangan-jangan udah ada benih benih cinta nih? Hahaha. Baru jg dua minggu” ucap Boni.

“iyaa nihh kalo diperhatiin. Hahaha. Gapapa zaa. Gue dukung deeh. Nanti kalo mau ada apa-apa bilang aja ke gue nanti gue siapin hahaha” ucap Arif.

“diihh apaaan sih hahaa. Engga laah. Kan dia sekretaris gue. Ya harus koordinasi doong biar semuanya lancar”

“tapi kalo diperhatiin Rina juga kalo ada apa-apa juga ke Faza. ya gak sih?” tiba-tiba David buka suara.

“weeee. Ternyata kau tuh merhatiin Rina ya. Sandra yang aduhai kayak gitu malah kau tak perhatikan” ucap Ahmad dengan logat daerah yang tidak aku ketahui namun membuat tawa.

“HAYOOO PADA NGOBROLIN APA NIHH COWO-COWO DI POJOKAN” ucap suara yang ku kenal. Suara itu adalah suara Angel.

Kami semua langsung berbalik badan dan langsung memandang para wanita yang sudah siap semua.

“oohh udah siapp. Yaudah yukk jalan”

*****
Sepulangnya dari acara bersama warga itu kami sangat lelah. Padahal kerjaan kami disana hanya duduk saja dan mendengarkan para tokoh masyarakat berbincang bincang setelah kami melakukan sosialiasasi tentang program kerja kami selanjutnya. Para wanita langsung masuk ke dalam kamar sedangkan para laki-laki langsung ke tempat kami akan tidur.

“wooeee lanjutin nihh yang tadi? Hahaha” ucap Ahmad.

“lanjutin apaan deh?” Arif mulai memposisikan diri untuk tidur.

“itu si Rina yang kalo ada apa-apa pasti ke Faza hahah”

“buset masih aja si mad” ucapku.

“tapi emang bener sih. Keliatan banget. Oiyaa kemarin aku kan ngobrol-ngobrol sama Fatma ya pas jagain posyandu, dia bilang kayak gitu juga. malah dia nanya kalo Rina sama Faza tuh udah pacaran ya. Lengket banget” ucap Arif tiba-tiba bangkit dari rebahan.

“buseettt. Gossip nya yaaa parah sekali”

“tapi jujur dehh zaa. Lu naksir sama Rina ga? cakep loh dia” ucap Arif.

“yaelah rif, gue aja masih belum move on dari mantan gue. Mana bisa liat cewek lain sih haha”

“yaelah siapa sih mantanlu za haha. Udah move on aja haha. Kalian cocok”

“hehh. Jangan bahas kasian Faza haha. Kalian gatau apa-apa” ucap Ahmad.

“ehh kenapa mad?” ucap Boni

“gapapa za aku ceritain?”

Aku hanya mengangguk pelan. Ahmad lalu menceritakan siapa mantanku dan apa yang terjadi dengannya. Aku hanya mesem-mesem sendiri mengingat semua kejadian yang terjadi antara aku dengan Winda.

“yaah maaf zaa. Gue gatau” ucap Arif.

“selo seloo. Daripada bahas gue, mending bahas cewe aja haha. Seru nih kalo bahas cewe hahaha”

Ideku disambut antusias oleh semua orang yang ada disitu.

Kita mulai dari Sandra. Seorang wanita yang memiliki bentuk tubuh paling aduhai versi kami. Obrolan hanya tertuju pada ukuran payudara dan bertanya-tanya apakah ia masih perawan atau tidak. Kemudian lanjut ke Fatma. Menurut tuturan mereka Fatma memiliki ukuran payudara yang relative kecil namun dengan wajahnya yang lucu mungkin ukuran payudaranya tidak akan menjadi masalah. Lanjut ke Novi. Menurut David Novi sudah menikah namun belum hamil karena masih kuliah. Arif dan Ahmad heran karena diam-diam David memiliki informasi yang cukup bagus juga. Novi juga cukup cantik namun ia sangat kalem. Harus dipancing terlebih dahulu baru ia akan merespon. Lanjut ke Angel. Ia juga merupakan nenek sihir di tim kami karena kebawelannya. Walaupun masih lebih baik daripada Sandra, namun suaranya yang cempereng membuat suasana bisa dari yang awalnya kalem menjadi ribut.

“si Angel tuh mirip anggota girlband ga sih?” ucap David.

Kami berusaha mengingat siapa anggota girlband yang mirip dengan Angel.

“ooohh iyaaa. Iyaa tuuhh mirip” ucap Boni.

Kami juga akhirnya sadar dan ketawa cukup keras. Membuat para wanita yang berada di kamar membuat suara “sshhhh” yang cukup keras juga.

“ehhh mereka belum tidur. Gak denger kita ngomong apa aja kan ya?” ucap David.

“tenang vid. Tadi kita kedengeran jg karena ngakaknya kegedean haha” ucap Boni.

“naaahhh lanjut nih Rina. Orang yang paling cakep di sini. Gimana-gimana menurut kalian. Mulai dari Faza deeh hahaha” ucap Arif.

“sialan lu haha. Rina yaa menurut gue sih. Orangnya asik. Cuman ya gitu. agak ngeselin aja sihh haha. Ohh iyaa niihh. Duuhh kalian tapi jangan kepikiran yang aneh aneh yaakk. Jadi kemarin tuh Rina nginep di kosan gue buat ngerapihin proker. Kita tidur beda kamar yaa. Naah pas pagi-pagi. Gue liat dia baru banget bangun dan dadanya agak sedikit keliatan gara-gara kaosnya emang agak kusut”

“tuhkaan emang si Faza sama Rina tuh hahaha. terus-terus??” ucap Arif

“kecil sih kayaknya. Soalnya belahannya aja ga keliatan. Padahal kaosnya udah turun banget itu hahaha. tapi putih sih dia emang. Kayanya pink deh hahaha”

“geblek lu za hahaha” ucap Ahmad.

“lu gak foto za? Haha” ucap Boni

“engga laah. Gak sengaja juga gue liatnya hahah”

Obrolan dilanjutkan dengan bahasan masih Rina dan ada fakta mengejutkan yang lagi-lagi diberikan oleh David. Bahwa Rina sudah tidak perawan karena dahulu ia merupakan korban pemerkosaan dari seorang sales alat make-up. Aku sedikit termenung. Aku merasa pernah juga mendengar ada sales make-up yang memperkosa wanita. Namun aku lupa darimana aku dengar cerita itu.

Tanpa terasa obrolan kami sudah kian melantur dan kami sudah beberapa kali menguap. Aku juga sudah memposisikan diri untuk tidur namun aku dikejutkan oleh suara notifikasi HP-ku. Aku langsung membuka HP-ku dan alangkah terkejutnya aku mendapati sebuah video yang dikirim oleh musuh bebuyutanku.

Video itu berisi adegan panas antara dirinya dengan seorang wanita yang merupakan cinta pertamaku saat aku masuk ke dunia perkuliahan. Aku sangat terkejut karena diakhir video dia menyuruhku untuk datang ke tempatnya sekarang. Jika tidak maka video ini akan disebarkan melalui forum lendir yang cukup terkenal.

“zaaa lo nonton apaan anjir?” ucap Boni bangun karena suara HP-ku yang cukup kencang.

“duhh parah bon, temen gue ini diperkosa. Lu mau temenin gue ga?”

“hah kemana?”

“ke tempat orang ini. parah asli” aku mulai cemas.

Aku mulai mempersiapkan diri dengan mengambil jaket dan mencari kunci motorku. Setelah mendapatkannya, aku langsung bergegas menuju teras.

“lu tau tempatnya emang za?” ucap Boni mengikutiku.

“iyaa tau. Kemarin untung ketemu jadinya udah tanya”

Untungnya motorku terparkir di bagian paling luar sehingga tidak sulit mengeluarkannya. Aku langsung menyalakan mesin dan langsung menyuruh Boni naik. Aku menarik tuas gas dan kami meluncur ke tempat yang disebutkan oleh Wahyu.

30 menit kemudian. Aku sudah sampai ke tempat yang sudah disebutkan Wahyu di video itu.

“bon, bon kalo ada rumah yang diluarnya ada motor ninja warna ijo bilang ya” ucapku sambil menyusuri rumah-rumah di daerah tersebut.

“ituu zaaa” Boni menunjuk sebuah rumah yang persis di sebelah balai desa desa tersebut.

Aku menghentikan motorku di sebelah luar rumah itu.

“bon jadi gini, gue gamau nyeret lu ke masalah gue jadi rencananya gini. Lu tunggu di sini dulu dan gue masuk ke dalam rumah, setelah gue berhasil bikin tuh kampret keluar dari rumah, lu masuk ke dalam rumah. Kalo temen gue telanjang gue minta tolong buat pakein dia baju. Apa aja dehh. Pake jaket doang juga gapapa. Yang penting ada bajunya. Naah abis itu, kalo ada warga yang ke sini. Bilang aja ada percobaan pemerkosaan”

“kok gitu?” Boni memotong perkataanku.

“iyaa, gue gamau temen gue di cap jelek sama temen-temennya apalagi sama warga sini”

“pemerkosaan tuh bukan salah ceweknya bro”

“iyaa emang. Tapi cewek yang katauan perawannya udah ilang sebelum nikah bakal dapet hukuman mental. Dan itu lebih sakit dibandingkan hukuman fisik. Makanya gapapa. Lagipula percobaan pemerkosaan juga udah cukup buat bikin tuh kampret masuk penjara”

Aku masuk ke dalam rumah dan langsung mendobrak rumah itu. Aku langsung mendapati sesosok wanita telanjang bulat yang vaginanya diberi semacam alat dan tubuhnya terikat seperti membentuk angka X di dinding rumah itu.

“fazaa….. kenapa kamu disini??” ucap wanita itu lemas.

Aku mendekati tubuh itu dan dalam sekejap tubuh wanita itu bergetar hebat dan kelonjotan. Ia lalu berteriak-teriak minta dihentikan dan minta ampun sambil menangis. Aku langsung berlari menuju tubuh itu dan berusaha melepaskan semua ikatan yang ada di tubuhnya.

Selama satu menit kira-kira getaran tubuh itu. Aku sudah selesai melepas semua ikatan dan tubuh Zahra langsung ambruk di dekapanku.

Tiba-tiba dari arah belakangku ada suara tepuk tangan dan aku sontak memalingkan muka kearah suara itu.

“waah waah waah. Cepet juga ya ternyata kalo buat bidadarinya. Padahal kemarin bilang udah gaada hubungan”

“DASAR BAJINGAN!!”

Aku membaringkan tubuh Zahra di lantai secara perlahan, dan aku langung berlari menuju tubuh Wahyu. Persis sebelum Wahyu menerima serangan dariku, aku melihat tangannya terdapat sebuah alat seperti remot dan ia memencetnya. Aku menubruk tubuh Wahyu dan langsung menyeretnya ke luar rumah. Tubuh Zahra kembali bergetar dan kelonjotan. Ia kembali mengerang, berteriak dan menangis.

Mendengar suara gaduh, Boni sedikit mengintip bagian halaman rumah itu dan mendapati aku dan Wahyu sedang saling memberi tinju masing-masing ke tubuh lawannya. Boni langsung berlari masuk ke dalam rumah dan mendapati tubuh yang sedang kelonjotan. Ia lalu menelan ludahnya dan akhirnya ia paham dengan kondisi wanita itu. Boni berusaha menenangkan tubuh itu dengan cara mendekapnya dan setelah getarannya berkurang, ia lalu mengarahkan tangannya ke bagian selangkangan untuk menarik sebuah benda yang sedari tadi menancap di vagina wanita itu.

“aaahhh aahhh terimakasih terimakasihh” ucap Wanita itu di dekapan Boni.

Boni langsung menyapukan pandangan ke seluruh bagian rumah untuk mencari apa saja yang bisa digunakan untuk menutup tubuh telanjang ini.

Kita beralih ke halaman rumah.

Kami berdua sudah babak belur karena menerima berkali-kali serangan dari lawan masing-masing. Pukulan, tendangan, sundulan, bahkan lemparan batu batu kerikil yang ada di halaman itu sudah kami terima semua.

“BANGSAT!” ucap Wahyu sambil membersihkan darah yang keluar dari mulutnya.

Aku juga ikut membersihkan darah yang keluar dari mulutku.

Aku kembali berlari menerjang Wahyu yang sudah bersiap menerima seranganku. Aku arahkan pukulan ke kepalanya namun dia bisa menghindar dan berhasil mendaratkan pukulan ke perutku. Karena kurang tenaga, aku berhasil mundur. Untung tidak keras pikirku.

Kali ini Wahyu yang datang menerjangku dan aku berhasil menangkis tendangannya yang ia arahkan ke bagian perutku. Aku berhasil menangkap kaki itu dan membanting tubuhnya. Wahyu dengan cepat menendang tubuhku yang ingin mengangkat tubuhnya. Aku terjatuh namun aku berhasil berdiri lagi dan Wahyu juga melakukan hal yang sama sepertiku.

Akhirnya aku mendapatkan celah dari serangan Wahyu. Aku mendapat kesempatan untuk menaikkan tubuh Wahyu ke pundakku. Kesempatan itu datang saat Wahyu gagal memasukkan pukulan ke kepalaku karena aku lebih cepat menunduk. Aku langsung menangkap tangan yang berusaha memukulku itu dan menaikkan tubuh Wahyu ke pundakku. Keaadanku kini bak pemain smackdown idolaku (John Cena), aku lalu membanting tubuh Wahyu dan terdengar seperti ada yang retak. Wahyu berteriak sangat kencang.

Teriakan itu membuat beberapa rumah yang ada di sekitar kami menyalakan lampunya dan beberapa orang menghampiri kami.

Warga yang datang heran karena kami berdua babak belur. Aku lalu menjelaskan ke warga yang datang bahwa ada percobaan pemerkosaan dan memperlihatkan korban jika memang tidak percaya. Beberapa warga masuk ke dalam rumah dan memang mendapati sesosok tubuh wanita dengan pakaian yang lengkap sedang menangis dan disebelahnya ada seseorang yang berusaha menenangkannya. Awalnya Boni dikira orang yang akan memperkosa wanita itu namun aku langsung menghentikan penghakiman oleh para warga ke Boni dan aku menjelaskan semuanya. Untuk bagian pengiriman video, aku karang menjadi wanita ini yang menelponku minta tolong. Aku juga mengatakan ke warga yang datang agar tidak menyebarkan berita ini karena ini menyangkut mahasiswa KKN. Aku takut teman-teman laki-laki di tim Zahra akan berpikiran macam-macam setelah mendengar kejadian ini. Warga menyanggupi dan akan mengarang cerita bahwa ada maling yang tertangkap.

Wahyu yang masih kesakitan, diangkat tubuhnya dan dibawa ke kantor polisi terdekat. Tidak dekat juga sih karena kantor polisi terdekat yang masih melayani pada jam 11 malam saat ini berada di dekat balai kota.

Aku lalu berjalan mendekati Zahra yang masih didampingi Boni setelah aku berurusan dengan warga yang datang.

“zaaa. Makasihhh….. dua kali kamu nyelametin aku” Zahra menangis dan memelukku erat.

Aku membelai kepalanya seraya mengusapnya. Boni yang merasa canggung melihat adegan kami langsung menjauh dari kami.

“temen-temen kamu dimana?”

“di posko. Untung poskonya jauh dari sini” ucap Zahra masih memelukku.

“kok bisa sih zah? Wahyu tau darimana kamu disini?”

“gatauu zaaaa….. aku juga bingung. Tadi aku abis ngajar ngaji di musholla terus karena aku pengen jajan ya aku jajan dulu. Temen-temenku balik ke posko. Tau tau kok penjaga warungnya si Wahyu. Aku takut banget zaaa” Zahra masih menangis dipelukanku.

“masa kamu ga dicariin sama temen-temenmu”

“gatauuu. Tapi si Wahyu tadi buka buka HP-ku. Kayaknya sih buat bilang ke temen-temenku kalo aku agak telat pulangnya”

Aku mengusap kepala Zahra lagi.

“abis ini udah kan yaa dia masuk penjaraa huuuhuuu”

“iyaa iyaaa. Tenang zaaahh. Maaf yaa. malah bikin kamu terseret sama urusanku”

Aku mempererat pelukanku.

“gapapa. Zaaa. Urusanmu sebagian juga urusanku dulu”

Beberapa menit berlalu, Zahra melepas pelukannya dan terlihat sudah tenang. Kami lalu berjalan menuju luar rumah.

“zaah yuukk aku anter. Boon ambil aja itu motor hahaha. Lumayan di pretelin aja, terus besok jual aja ke bengkel bengkel haha”

“dasar wong edan koe za haha” (orang gila dasar kau za)

Zahra lalu menaiki motorku dan Boni menemukan kunci motor Wahyu dan menaikinya.

Setelah mengantarkan Zahra ke poskonya, Zahra langsung disambut oleh temannya. Kemudian aku pamit dan Zahra melambaikan tangannya kepadaku. Aku memutar tuas gas dan langsung melenggang menjauhi posko Zahra sekaligus pergi dari kawasan desa itu.

*****
Sesampainya di posko KKN ku, teman-temanku berada di bagian teras dan memasang wajah cemas.

“eehh pada kenapa?” ucapku.

“KAMU TUH YAA PERGI GABILANG BILANG GAK PAMIT. BIKIN BINGUNG AJA” Rina berbicara dengan nada tinggi.

“ehh maaf-maaf. Tadi urgent banget soalnya”

Teman-teman yang lain langsung masuk kembali ke dalam rumah dan masuk ke kamar meninggalkan aku, Rina dan Boni.

“seenggaknya pamit lohh zaaa. Langsung ngacir aja bawa motor. Ini lagi pulang-pulang bawa motor. Kalian tuh ngapain sih?”

Boni sedikit tersenyum namun ia bisa menahannya dan ia langsung melenggang ke dalam rumah meninggalkanku sendirian bersama Rina.

“anuu riin. Masuk dulu aja yukk”

Rina masuk ke dalam rumah dan ia duduk di kursi ruang tamu sambil melipat tangannya dan memasang wajah kesal.

Aku menutup pintu dan menguncinya. Aku lalu duduk persis disebelahnya dan menjelaskan apa yang baru saja aku lakukan. Tentu saja dengan bumbu kebohongan yang sama seperti apa yang aku jelaskan ke pada warga di daerah itu.

Rina hanya menghela nafas dan memperingatkanku jika ada apa-apa setidaknya memberi kabar sehingga tidak membuat bingung teman-teman yang lain.

Setelahnya entah apa gerangan, Rina menggenggam tanganku cukup erat dan menatap mataku dalam sekali dan tak lama kemudian ia masuk ke dalam kamar. Aku masih mematung karena apa yang dilakukan Rina itu.

Aku lalu masuk ke bagian belakang rumah dan menuju ruangan dimana laki-laki berkumpul.

“zaa. Itu beneran?” ucap Arif.

“beneran apa?”

“itu temenlu diperkosa?”

“iyaa men haha. Gila emang. Kaget gue”

“ini si Boni girang banget katanya bisa liat cewe telanjang hahaha” ledek Arif.

“dasar perjaka hahaha” ucap Ahmad.

“yaelaahh live tuuh. Gapernah kan lu. Lu pada jg masih perjaka kaan. Gausah sok sok an deeh”

“gue udah engga” ucap Arif yang kemudian dilanjutkan kalimat yang sama oleh yang lain kecuali.

“ehhh beneran pada?”

“iyalaaah. Ngapain boong hahaha” ucap Arif. “lu selevel sama David yang gapernah main sama orang haha. Kalo dia main-main sama orang pasti pernah ngerasain tuh hahaha” lanjutnya.

“sialaaannn……. Enak ga sih bro?”

Pertanyaan yang sontak membuat kami tertawa terbahak bahak. Boni malam ini benar-benar habis dikerjai dan diledek oleh kami.

“oiya za. Rina tadi beneran khawatir” ucap David tiba-tiba.

Pernyataan David membuat suasana yang tadi riuh menjadi tenang.

“tadi pas denger suara motor pergi, Rina langsung keluar dan langsung tanya-tanya ke kita. Nanyain kamu za kemana, kok gabilang bilang. Ya kita juga mana tau. Yang kita tau kan kamu sama Boni pergi tapi gatau kemana” lanjut David.

“iyaa zaa bener. Rina sampe nelfon-nelfon. Minjem HP kita semua buat nelfon elu tapi katanya di luar jangakauan nomerlu” Ucap Arif.

“bahkan tadi pas Rina kayak orang bingung khawatir kayak gitu, aku ngobrol-ngobrol jg sama cewe-cewe juga ngerasa kayak gitu za. Tingkahnya tuh keliatan banget” lanjut Ahmad.

“Rina jatuh cinta sama elo za haha” ucap Ahmad yang diikuti oleh anggukan David, dan Arif.

“Apaansih haha. gaada yang sebel kan sama tingkahnya dia? Yang cewe maksudnya” ucapku

“setau gue sih gaada. Malah kita mau bantuin kalian hahaha”

“bantuin apaan deh haha”

“mau ga sama Rina za?”

“yaahh. Kalo emang udah jalannya ya mau gimana juga mau gimana lagi. Gue sih gak terlalu pengen punya pacar lagi sih haha”

“belum move on?”

“udaahh. Kan emang harus move on. Tapi emang pengen sendiri aja haha”

“aahhh elaaaahhh. Lagi sange juga malah drama lo za” ucap Boni.

Ekspresi heran menghampiri wajah kami semua dan kami memandang Boni.

“apaan sih bon? Lu sange kenapa? Ngeri gue” ucap Ahmad.

“za lu harus tanggung jawab gara-gara ngajak gue tadi. Gue kan liat cewe telanjang”

“****** dasar lu busettt” ucap Arif.

“bro seenggaknya kita nyobain cewe disini laaah” ucap Boni

“waaahh gilaa luu bon.bener bener parah lu. Baru aja liat cewe. Lu grepe ga tadi?” ucap Arif.

“sayangnya engga rif. Gue langsung nyariin dia baju”

“gue tonjok ya lu bon kalo tadi macem-macem haha” ucapku. “yaudah yaudah. Nih gue ada koleksi bagus. Lu coli aja sana. Biar ga sange” aku memberikan HP-ku dan menunjukan beberapa video Nayla.

“anjiiirrrrr cantik banget zaaa. Jangan bilang lu sama dia?”

“sebelum sama pacar gue yang meninggal sih gue sama dia hahah”

Aku menyuruh Boni ke kamar mandi untuk menyelesaikan hasratnya. Boni hanya mencak-mencak saat tau bahwa hanya dia dan David yang belum pernah merasakan nikmatnya bersetubuh dengan lawan jenisnya.

“zaa tapi gue beneran kepengen nyobain satu aja cewe kita ahaaha. Kan pas juga nih jumlah kita 5vs5 haha” ucap Arif.

“astaga rif rif -_- gila kali”

“mau ga za? Haha” ucap Arif. “ya engga deket-deket ini. pas udah kelar aja. Abis malem perpisahan kita aja. Biar ngasih oleh-oleh kita ke mereka ahaha. Lu sama Rina dehh haha” lanjutnya.

“wong edan pancen haha” (orang gila dasar). Ucapku. “yaudah-yaudah terserah dehh. Tapi kalo ada apa-apa tanggung jawab bareng-bareng ya”

“okee zaa hahah. Berarti sekarang kita bagi-bagi niih haha” ucap Ahmad. “vid lau lah yang bagi. Kayaknya lu jago urusan kayak gini ahaha” lanjutnya.

Tak berselang lama Boni keluar dari kamar mandi dengan wajah yang cukup segar.

“udah bro? cepet banget? Haha”

“anjirr ini cantik parah. Tapi kalo diperhatiin, cowo cowonya beda ya za?” ucap Boni.

“iyaa bon. Beda beda”

“waah ati ati lu za. Kena penyakit tau rasa”

“gue mah kalo main aman bro hahaha”

David sudah bersiap membagi pasangan masing-masing. Boni yang tidak tau apa-apa dijelaskan oleh Arif dan dia girang setengah hidup.

Sudah bisa dipastikan, aku dengan Rina; Arif dengan Sandra; Ahmad dengan Novi; Boni dengan Angel dan David dengan Fatma.

“waahh David curang nihh hahaha milihnya Fatma masa gue sama istri orang” ucap Ahmad.

“yaudah-yaudah. Tukeran mad?”

“gue aja sama Novi” ucap Arif. “kalo udah berpengalaman, lawannya yang udah berpengalaman jg doong hahaha” lanjutnya.

“yaudah Arif jadinya sama Novi, Ahmad sama Sandra?”

“ehhh aku sama Fatma aja doong hehe. Kayaknya Fatma juga belum ada pengalaman. Biar sama-sama gaada pengalaman gitu. biar gue ga malu haha” ucap Boni.

“okedehh. Tukeran yaa”

Setelah beberapa menit berdiskusi dan kami sudah mendapat kesimpulan bahwa pasangan kami adalah Aku dengan Rina; Boni dengan Fatma; Ahmad dengan Sandra; Arif dengan Novi; David dengan Angel.

Setelah sepakat, kami belum bisa menyusun rencana karena program kerja masih banyak. Biarkan sang waktu yang merencenakan seperti apa. Yang terpenting pelaksanaannya adalah setelah kami selesai melaksanakan acara perpisahan KKN ke desa ini. Karena sudah larut malam bahkan sudah bisa dibilang pagi. Kami tidur dengan cukup nyenyak.

Winda. Maafkan aku. Aku akan melakukan hal ini lagi. Tapi aku janji jika memang dia adalah takdirku maka aku tidak akan berpaling darinya. Tidak akan melakukan hal itu selain dengannya.

Bersambung​
 
Terakhir diubah:
Sudah update yaa para pembaca sekalian haha

Mohon maaf baru bisa update.

Semoga pada suka sama update kali ini.

Siapa yang kangen Zahra? haha

ENJOY!!
 
Bimabet
Akhirnya bisa baca lagi update ny, fix faza - rina ya gan, tapi selingan ny harus banyak gan, kan Hani sama Zahra masih bisa icip". Akhirnya menang juga rusia, di tunggu next ny gan..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd