Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Jamal, kapan kamu insyaf mal...

ini seh gue banget.. sering dimintain tolong sm tetangga.. sayang sampe sekarang belom ada yg bisa ane exe.. :(
 
mal, jamal....

kok kesuwen seh maaaal......
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Akhirnya setelah benerin jemuran tetanggaku itu aku inisiatif menawarkan bantuanku yang lain.

"Gimana bu, jadi gak ini saya pijetin? kalo jadi saya mau bersihin tangan dulu"
Sebenernya bu Lia agak gimana gitu. Agak ragu kayaknya. "mmm.. gimana ya dik. Tapi beneran gak papa dik? ngerepotin dik Jamal"

"Udah gak papa bu. Saya pinjam kamar mandinya ya bu. Mo bersihin tangan dulu".
Setelahnya aku balik ke ruang keluarga bu Lia.
"Pijatnya disini aja ya di Jamal. Aku biasanya di sofa ini pijetnya", Kata bu Lia.
"Ya bu gak papa. terserah ibu aja.Senyamannya"

Kami pun duduk di sofa bu Lia yang lumayan empuk. Kayanya sofa mahal nih.
"Yang pegel mana bu?", tanyaku
"Dipijat leher ama kepala enak kayaknya dik."
"Ok bu"

Akupun mulai memijat leher bu Lia. Seperti yang biasanya aku praktekin ke istriku Lela. Posisi kami masih duduk di sofa. bu Lia ada di depanku.
"hmm... iya situ dik Jamal. enak banget. dah biasa mijet kayaknya di Jamal ini", bu Lia kayaknya keenakan merasakan pijatannku
"kan sudah saya bilang bu. Saya biasa mijitin istri saya. Yo pasti enaklah".

sambil mijat kita ngobrol ngalur ngidul. Mulai bisnis istriku, kerjaanku sampai kerjaan suaminya.
"Dik Jamal ini kerja apa to sebenernya. Kok gak keliatan ngantor", tanya bu Lia
"Kerjaan saya online-online gitu lah bu. Pokok ada internet bisa kerja dimana aja"
"Wah ya enak dik. Kapan-kapan anakku diajarin po'o dik"
"yah gak papa bu. bisa djadwalin"
"Wah tapi aku gak kuat bayar di Jamal looo", kata bu Lia
"halaaah... santai aja bu. Bisa dibayar dengan dengan makan-makan PHD aja. Candaku"
"Wah ya gak enak aku sama dik Jamal"

"pak Joko itu kayaknya sibuk banget ya bu. Kok kayaknya pulangnya malem terus", aku basa-basi tanya mengenai Pak Joko yang memang kalo pulang aku liat bisa jam 10 atau jam 11 malem.
"Iya dik. Lagi nyiapain laporan pertanggung jawaban tahun ini. makanya malem terus", jawab bu Lia
"Yah yang penting, laporan dikerjain, istri juga dikerjain toh bu. hehehe"
"hmmm mulai dik Jamal ini isengnya.", bu Lia sambil mukul santai pahaku.
"yah kalo capek ya langsung tidur itu Pak Joko dik."

"Wah kasian bu Lia dong. Jarang wik wik"
"Wik wik ? opo iku ?", penasaran bu Lia
"Onyen Onyen bu. Masak gak ngerti"
"Apalagi itu ?", masih penasaran dianya
"Kentu bu. hehehe"

"Husss saru. hihi. Iyah ya maklum dik sudah tua gini. Emangnya di Jamal yang hampir setiap hari usrek", katanya sambil menyindirku
"hahaha bisa aja nih. Maklum bu kebutuhan"
Kami tertawa bersama.

Wah kasian juga nih bu Lia jarang dapet jatah dari suaminya pikirku.


"awwww", bu Lia mengerang
"Kenapa bu? sakit ya? kali sakit saya pelanin"
"nggak nggak. tadi pas pegelnya dik. Wenak" Kata dia. Sepertinya pijatanku mulai bikin dia enak.


Sambil memijat aku isengin bu Lia. Aku tiup pelan lehernya dan bagian belakang telinganya.

"sssshhhh... hmmm" sepertinya dia merasakannya
"Kenapa bu Lia?"
"Gak papa dik lanjutkan aja"

Sepertinya bu Lia keenakan juga dengan pijatanku. Sambil merem melek matanya kulihat. Apalagi saat kusentuh lembut bagian belakang telinganya.

"Sudah kayaknya nih bu Lia. Badannya mau saya pijit juga gak?" kataku lirih
"Boleh lah di Jamal sekalian. Enak banget pijatannya. Sebentar saya tak ganti dulu"

Bu Lia beranjak dari sofa dan pergi ke kamarnya. Gak lama dia kembali dengan memakai kembenan sarung. Dengan BH yang masih terlihat.
Memang sih biasanya istriku juga pake kemben sarung kalo kupijat.
Bu Lia balik ke sofa dengan membawa minyak kutus kutus.

"Nih dik paki minyak ini aja". Dan bu Lia langsung telungkup di sofa.

Agak kusingkap sarungnya sampai ke paha. Supaya nanti gak basah saat kulumuri minyak di bagian betisnya.
"Maaf ya bu saya tarik keatas sarungnya"
"iya dik gak papa. Lagian juga badan saya udah tuir gini."
"Badan masih kenceng gini kok dibilang tuir to bu. Tua tua terasi kalo ini mah"
"apa itu dik" tanyanya
"Makin tua makin berisi."
Tawa kami membuat suasana kembali cair

Aku mulai memijat kaki dan betisnya. Aku urut dari telapak kaki sampai betis.
"Enak dik"
Hanya kata-kata itu yang sering aku dengerin.
Aku mencoba untuk bertindak lebih jauh. Dengan menyingkap sarungnya sampai ke pantatnya. Yang otomatis cd nya kelihatan. cd warna ungu berenda.
"Aku atasin yah bu sarungnya. takut kena minyak"
"Iyah dik."

Aku mulai mijat dari kaki naik ke paha. kadang aku selipkan tanganku diantara pahanya. Hangat sekali.
"hhmmm..." bu Lia mulai melenguh.
"Maaf ya bu, Pantatnya aku pijat. Biar gak pegel karena kebanyakan duduk"
Dan aku mulai berani memijat bokong montok ibu Lia. hmm kenya banget.
"Nice ass... bokong ibu bagus. banyak olahraga kayaknya"
"shh hmmm.. iya dik. Dibuka aja dik cd. biar gak kena minyak", rejeki nomplok dari bu Lia. Dia sengaja mengangkat sedikit bokongnya supaya aku bisa melepaskan cdnya.

Dan akupun menuruti permintaanya melepas cd nya. Sekarang di depan mataku ada sebongkah bokong indah dari seorang tetangga setengah baya.
Kupijit pijit bokong. Kuremas dan kadang tanganku mulai menelusup ke bagian pangkal pahanya.
""sssshhhh... hmmmmm" suara bu Lia yang serasa menyemangatiku.
Aku kembali menelusupkan tanganku ke pangkal pahanya. Terasa lendir yang membasai bu jembutnya.
Jembutnya terasa lebat sekali. kadang kugesek gesekkan tanganku di pangkal pahanya. Bokong bu Lia seakan mengikuti. Bergerak gerak mengikuti getaran kenikmatan.
"sssshh.... ahhhh"

"Sarungnya saya lepas sekalian ya bu. Saya mau pijat bagian atasnya". Bu Lia menurutiku dengan bangun dari tidur terlentangnya. Dengan mata yang agak sayu dia juga melepas bh nya.
"Sekalian aja wes dik Jamal tak buka semua. Pijitanmu enak banget."
Rejeki tetangga yang suka membantu pikirku. di depan mataku terpampang seorang wanita separuh baya yang telanjang.Dia kembali ke posisi semula, telungkup.

Aku menyapu area punggunya dengan minyak. Kemudian memijatnya dari bokong sampai leher kembeli ke bokong.
"Nikmat banget dik. hmmmm"
sesekali gerakanku menyamping mengenai teteknya.

U know lah, aku dari tadi memijatnya dengan kondisi kontol ngaceng gak lemes-lemes.
"Balik badan ajah bu. Saya mo pijat bagian depannya". Tanpa babibu bu Lia balik badan.

Terpampang teteknya yang besar itu dan juga liang kewanitaanya. Gak salah jembutnya bener bener lebat.
Aku mulai memijat mijat area teteknya. Sepertinya aku sudah mulai gak kuat untuk bikin bu Lia kelojotan seperti istriku.
Ku mulai dengan mulai menjilat-jilat puting susunya yang hitam dan besar.
"aahhhh... shhhhh...", bu Lia melenguh. tanganya menutup matanya sembari menikmati jilatanku. "Enak sekali dik Jamaal... shhh hhh"
Dikala aku menjilati puting kanan, tanganku memilin puting kirinya. "aaaahhhh" lenguhan yang sedari tadi aku sering mendengarnya
Sesekali aku gigit puting.. "awwwww...ssshh... awwwww", bu Lia antara sakit, geli dan nikmat.

Tanganku mulai meraba bagian jembutnya. BASAH.
Jilatanku mulai turun. Ke Perut dan akhirnya sampai ke memeknya. Aroma lembab menambah gairahku.sllrrrrpppp... kusapu bibir vaginanya dengan lidahku. sllrrrrsppp
Kujilati dan kumasukkan lidahku ke lbang kenikmatan itu. Klitorisnya tak luput dari jilatanku.
"aaaaahh... ohhhh.... ahhhhh... diiik.... enak diiiik.... terusiiin diiik", bu Lia mulai meracau.

Aku berhenti sejenak. Melepas kan celana beserta celana dalamku. Kontolku yang sedari tadi udah ngaceng kudekatkan ke muka bu Lia. "Jilatin bu". Sepertinya dia agak ragu.
Aku berinisiatif melakukan posisi 69 di sofa jahanam itu.
Bu Lia mulai menjilati kontolku. Dan aku kembali menjilati memek yang sudah banjir itu.
"sllrrrppp.. ahhhh... slrrrrpp ahhhhh"
"Ohhh diiiik... ooooooouuuuh diiiiikk...... ouuuuuhhhhhhh. Di Jamal apain tempik ibu diiik..... ennaaaakkk"
slrrrrrppp
"ouuuhhh diiiikk... keluar... keluarr.... aku keluar diiik"
Bu Lia orgasme. Pantatnya naik. Kepalaku dijepit pahanya.


Setelah agak lama dan kembali rileks.. aku jilati lagi memeknya.
"ouuuh... enakkkk... enaaak tenan diiik. ouwwww.... argghhh"
"Ayo dik masukin... masukin... awwwwww"
Aku sengaja gak hiraukan. Smpai dia memohon mohon.
"Ayooo diiik masukin kontolmu diiiik... ouuuuuhh"


Karena akupun mulai gak kuat nahan kepengen. Aku beranjak dan memasukkan batang kejantananku.
blessssss.... "ouhh enak banget memek ibu". Sambil aku mainkan kedua payudaranya
slrrrppp... slrrrppp... aku maju mundurkan pantatku. Kadang pelang kadang cepat.... plok plok plok....


"ouuuggghhh... ougghhhhh..... ahhhhh"
"mentokin diiiik mentokiiiin... ", racau bu Lia
"enak banget diiiiiik.... aooouuuuuuh.... oooohhhhh"
plokk.. plok.... plokkkk

"Ganti posisi nungging bu", pintaku pada bu LiaDia pun menurutiku.
Dan blessss... kontolku menghujam memeknya disaat nungging. doggy style

"oooohh... ahhh... uuuuuhhh", plok plok plok
"ayo dik cepetin dik... enak dik enaaaak"
"shhhhh"
"aku mo keluar diiiik aku mau keluar lagiiiihh"
Bu Lia meracau. spertinya mau orgasme lagi.


"Sama bu aku mo keluar. Aku udah gak kuat kempitan memeknya ibu"
"di dalem aja diiiik... keluarin di dalem aja", pinta bu Lia


tidak lama aku pun ejakulasi di memek bu Lia. crooot crootttt crooot crrrrrtttt
"ahhhhh... mantap sekali memek bu Lia."

"hhhh...heh... heh" Bu Lia menjatuhkan badannya telungkup di sofa
"kok kitah sampai keterusan beginih to dik Jamal", dia kelelahaa. Terengah-engah sambil senyum tipis kepuasan tampak di bibirnya.

"Gak tau juga aku bu. aku khilaf. tapi bahagia hehe"
"Abisnya body bu Lia ini kayak anak gadis"

"alah alah... gombalmu dik Jamal"

Badan kamipun penuh keringat kenikmatan.


Tak berselang lama bel rumahku terdengar sampai di rumah bu Lia.


"teeet... teeeet... dik lelaaaa... dik jamaaaal" sayup sayup terdengar diantara nafas kami yang terngah engah.


Wah siapa lagi tuh pikirku. Akupun bergegas memakai celanaku lagi dan mau kembali ke rumah.

"Makasih ya bu Lia, nanti kalo benerin jemuran lagi jangan sungkan-sungkan", sambil tersenyum kutinggalkan bu Lia yang masih tiduran di sofa



....bersambung
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd