Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

JANGAN UBAH TAKDIRKU

Ga nyangka selalu cerita ini yang duluan aku cari pas buka semprot...

Lanjutkan suhuuu
 
ikut absen hu ... sekalian hu Kyai Walang Sungsangnya diupdate juga, udah lama nunggu nih hehehe
 
Bimabet

Dari part 12

“Makasih” kata ku sambil tersenyum cantik sekali

Sebentar kemudian seorang waiters datang menghampirinya

“Selamat malam pak bu” katanya sambil menyodorkan daftar menu yang di bawanya

Roy dan umi Elsa menerima daftar menu dan memilih minuman yang ada dalam daftar menu dan setelah memesan minuman waiters itu pun pergi

Lanjut

Part 13: Senasip



Pov Elsa Farisa Putri, S.Pd, M.Pd

“Roy umi boleh bertanya ngak” kataku

“Mau tanya apa umi” tanya Roy

“Kamu tentu bisa merasakan saat ini kemu kan berjauhan dengan Salma apa yang aku rasakan mas” kata tante Elsa

“Yang aku rasakan saat ini sangat kangen sama Salma dan aku belum pernah berjauhan lebih dari satu minggu umi dan ini sudah hampir empat atau lima minggu itu sangat terasa kalau aku pas sendirian umi kalau malam mau tidur itu sangat terasa sekali umi tapi kalau baru berkumpul denga umi dan abi yang sudah aku anggap sbagai orang tua aku sendiri, juga rasa rindu itu bisa di hilangkan untuk sementara” kata Roy

“Umi juga bisa merasakan kok mas apalagi hari hari mendatang pasti umi juga terkena sindrom kangen sama abi sampai saat ini belum terasa mas tapi mungkin kalau umi sudah di Boyolali kembali akan terasa” kata umi Elsa

“Jadi bagus dong umi, kita ternyata punya nasip yang sama ya umi, aku rindu dengan Salma dan umi bakalan rindu dengan abi, bagaimana kalau kerinduan kita kita singkirkan sementara dan kita pacaran aja umi” kata Roy sambil tersenyum

“Ngacok kamu di ajak jurhat kok malah ngantur gitu jawabannya” kataku

“Habis gimana dong” jawab Roy

“Bodo ah” kataku

“Canda umi, maaf ya kalau aku sudah berani kurang ajar terhadap umi” kata Roy sambil menggengnam tangan umi Elsa dan di remasnya pelan

“Iya sih aku tau” jawab aku

“Permisi” kata waiters mengantarkan menu minuman dan cemilan dan ditaruh di depan meja Roy dan umi Elsa

“Makasih mbak” jawan umi Elsa

“Ya umi kita nikmati dulu kesendirian kita dan mungkin ada baiknya untuk mewawas diri dan langkah apa untuk kedepannya umi dan kita ngak mungkin pergi meninggalkan tugas yang di pundak kita hanya bisa mengambil hikmah apa yang akan semesta berikan pada kita umi dan aku percaya umi semua ini pasti ada hikmahnya untuk kedepannya” kata Roy

“Betul Roy kalau dipikir malah jadi pusing tapi umi mau berusaha menikmati apa itu hidup berjauhan dari sebah keluarga utuh seperti keluarga umi dan abi masih untung putri umi sudah cukup dewasa untuk mengerti situasi ini dan dengan menerima keadaan ini mungkin beban berat akan terasa enteng” kata umi Elsa dengan jawaban yang cukup dewasa

Sementra itu Hp umi Elsa bordering dan di lihatnya “Abi” berbisik pada Roy kemudian memejet tombol hijau untuk menerima panggilan

“Assalamualaikum abi” kata tante Elsa

“Waalaikumsalam Umi, ini ada tamu bu Sastro katanya ingin ketemu umi untuk koordinasi acara besok serah terima ketua darma wanita” kata abi Joko

“Ya tho malah umi ngak tau, ya udah umi pulang sekarang” kata umi

“Yo wis tak tunggu” jawab abi, lanjutnya “Assalamualikum”

“Waalaikumsalam” jawab umi Elsa

“Roy kita pulang yok umi di tuggu bu Sastro untuk membicarakan acara untuk besok” kata umi Elsa

“Kopinya di habiskan dulu umi” kata Roy

“Ya” kemudian mereka menghabiskan kopi dan membawa cemilan ke kasir untuk di bungkus sekalian membayar ke kasir

=====



Selasa pagi

Pov 3rd

Jam 8.30 Roy sudah berada di belakang setir untuk mengemudikan mobil untuk membawa umi Elsa dan abi Jaka ke tempat pertemuan serah terima ketua darma wanita depag kabupaten Purbalingga dari bu Broto ke bu Jaka bertempat di pendopo depag kabupaten

Jam 9 kurang umi Elsa sudah sampai dan langsung di sambut bu Sasto sebegai ketua panitia penyambutan dan langsung di bawa ruang transid sambil menanti acara di mulai di ruanga itu umi bertemu dengan ketua darma wanita lama ibu Broto yang purna tugas yang di dampingi oleh suaminya sedang umi Elsa juga didampingi oleh abi Jaka sedang Roy hanya duduk duduk di depan pendopo sebab semua tamu adalah wanita kecuali abi dan pak Broto dan mereka memakai seragan darma wanita

Jam 9 tepat acara dimulai dan serah terima berlangsung hikmah dan di lanjutkan piato pidato seperti acara pertemuan dan Roy sunggung bosan dan Roy jalan jaln di sekitar kantor Depag kabupaten

Di belakang pendopo baru tedapat kantor Depag dan banyak karyawan Depag yang menenalinya sehingga Roy di ajak duduk di teras kantor Depag dengan di temanai beberapa karyawan di kator Depag tentunya yang laki laki yang perempuan berkumpul dipendopo

Tak tersa 3 jam berlalu kemudian terdengar adhan duhur dan kami kaum laki laki semua melakukan sholat duhur di musola kantor Depag setelah selesai sholat pertemuan juga sudah selesai dan Roy, umi Elsa dan abi Jaka kembali ke rumah dinas dan untuk istirahat setelah makan siang yang pesan melalui aplikasi ojol setelah makan siang mereka bertiga duduk santai di rungang keluarga

“Nak Roy kamu ngak ingin ke tempat monomen Sudirman” kata abi Jaka

“Ingin sih abi tapi besok aja lah kapan kapan pasti kesini lagi kok” kata Roy, lanjutnya “Tapi kalau umi ingin kesana saya siap mengantar”

“Ngak mas umi capek banget mau istirahat aja dan besok pagi harus pulang ke Bojolali juga” tante Elsa

“Ya sudah umi istirahat dulu abi mau ngomong sesuatu dengan Roy dulu ya umi” kata abi Jaka

“Ya udah umi masuk kamar dulu” kata umi Elsa sambil berdiri dan melangkah masuk kamar tidur untuk beristirahat

“Mau ngomong apa abi kok serius amat Roy jadi takut” ucap Roy setelah umi Elsa meninggalkan mereka berdua di ruang keluarga sambil menlihat senetron yang tayang siang itu tapi mereka berdua tidak memperhatikan alur cerita senetron yang baru tayang saat itu

‘Ha ha ha… santai aja nak Roy bukan hal yang amat serius tapi sedikit meminta perhatiammu nak” kata abi Jaka

“Ya abi apapun yang menjadi keinginan abi selalu Roy perhatikan” jawab Roy sambil sedikit berdebar debar dengan pikiran yang bermacam macam apakah kenakalan Roy sudah di ketahui abi? Apakan umi Elsa mengadu ke abi tentang keinginan Roy menjadi pacar bayangan umi Elsa sudah di ketahi oleh abi … oh my god … rasa sesak di dada Roy semakin menjadi jadi

“Ya begini Roy, sebenarnya abi punya keinginan punya seorang anak lagi yang laki laki yang bisa menjaga keluarga terutama menjaga umi tapi keinginan itu hanya berhenti pada bayangan saja sebab sampai saat ini belum di karuniai seorang anak laki laki yang seperti abi harapkan dan harapan itu sekarang pupus setelah kecelakan kecil di kantor abi dan di vonis ngak akan bisa punya keturunan lagi karena sperma abi sunggung lemah kecuali ada mujijad dari atas dan itu sangat mustahil nak” kata abi Jaka setelah berhenti sejenak untuk mengambil nafas yang cukup dalam dan melanjutkan kata kata nya “Abi hanya akan menitipkan umi kepadamu nak Roy yang saat ini nak Roy sudah abi anggap sebagai anak laki laki abi sendiri seperti yang abi cita citakan di awal cerita ini”

“Ya abi amanah abi merupakan jimat untuk Roy abi, akan selalu Roy ingat” kata Roy ngak kalah mantabnya

“Kemarin sebelum berangkat kesini aku sempat berbicara dengan pak RT, pak RW dan tamir masjid di dekat rumah abi karena kepindahan abi ke Purbalingga ini abi pamit ijin pindah tugas ke kabupaten ini dan abi juga menugaskan nak Roy sebagai wakil abi sewaktu waktu ada urusan yang menyangkut kependudukan, kampung atau urusan masjid ke pada mu nak Roy dan juga titip Rumah dan abi juga sudah manyatakan nak Roy adalah calon mantu abi dan umi yang akan mewakili abi termasik semua kewajiban warga kelurahan dan kampung juga kewajiban abi di masjid dan yang ke duanya abi secara pribadi menitipkan umi kepadamu jagalah umi mu ini seperti kamu menjaga orang tuamu sendiri, abi percaya kepadamu nak Roy maukah kamu menjaga amanah ini untuk abi nak Roy” kata abi Jaka

Roy memandang wajah abi Jaka dengan pesaraan haru dan permohon ini di ucapkan dengan tulus sehingga mau tidak mau Roy pun menjadi sangat terharu “Baik abi, Roy akan menjaga umi dengan segenap jiwa raga Roy abi, seperti Roy menjaga ibu kandung Roy sendiri” jawab Roy mantab

“Ya sudah hanya itu yang menjadi ganjalan abi selama ini dan kini hati abi sudah plong mendengar kesanggupammu untuk menjaga umi seperti kamu menjaga ibu kamu sendiri” kata abi Jaka, lanjutnya “Nak Roy abi masuk dulu ya mau istirahat siang mumpung ada kesempatan istirahat siang biasanya juga ngak bisa istirahat”

“Silahkan abi” kata Roy penuh hormat

Pov Roy Mahendra S.H

Setelah abi Jaka masuk kamar menyusul umi Elsa untuk istirahat siang, hati Roy merasa plong karena yang di kawatirkan tidak terjadi malah di beri tugas dan wewenang untuk menjaga umi Elsa dan menghiburnya ketika rindu menghanpirinya, perasaan Roy menjadi sangat galau mendapat amanah dari abi Jaka untuk menjaga umi Elsa sedang hati Roy berkata lain ingin menjadikan umi Elsa pasangan sejati sebuah pertanyan besar timbul di hati Roy apakah aku bisa menjaga amanah dari abi dan Roy hanya pasrah kepada kehendah semesta, yang akan terjadi lah terjadilah, apakah umi setuju ya kalau misalkan aku jadikan umi sebagai pacar sungguhan (ngarep ni hu) sebeb aku sudah merasa jauh dari Salam yang sedang KKN aku merasa kalau saat ini perasaanku terhadap Salma sangat jauh berbeda tak terjangkau sedang pesaraanku dengan umi semakin dekat dan ada rasa nyaman yang menjalar ke permukaan aku juga merasa umi begitu dekat tinggal sejengkal dan belum pernah Roy merasakan rasa sedekat ini dengan seorang wanita bahkan dengan mama siti dan sang adik Kumala perasaan ingin selelu berdekatan ingin menyayangi ingin melindungi ingin berbagi sebagi seorang laki laki terhadap seorang wanita yang sangat mencintai dan dicintainya, perasaan cinta ini timbul begitu saja tanpa bisa di cegah sebelumnya, sebenarnya menurut nalar Roy akan sangat mudah untuk saling mencintai sebeb amanah dari abi untuk menjaga umi seperti Roy menjada ibunya sendiri bahkan ini lebih dan inilah waktu yang tepat dengan amanah dari abi untuk menjaga umi sepeti aku menjaga ibu sendiri…

“Aaahhh biarlah sang waktu yang menentukan tapi kalau itu terjadi aku kan sangat senang beribu senang menjadikan umi Elsa sebagai kekasih hati walau resikonya harus berpisah dengan Salma” … ngarep loe Roy, ngaca dong loe siapa dan umi Elsa itu siapa kamu, ngayal loe jangan tinggi tinggi jatuh sakit tau ngak ….

Akhirnya siang itu Roy juga istirahat di kamarnya baru saja tiduran di kamarnya HP nya berbunyi tanda panggilan masuk setelah dilihat telphon dari nomer tak di kenalnya awalnya males utuk mengangkatnya tapi setelah nada panggilan berbunyi dua kali baru Roy anggat

“Assalamualaikum, dari siapa ya” tanya Roy

“Waalaikumsalam, lupa kau broe, he he he … aku Heri” kata orang yang ada di telpun

“Oalah Her lama ngak ketemu sampai lupa dam nomer loe juga ganti ya” kata Roy, Heri adalah teman Roy sepropisi yang sekarang di tugaskan di kantor cabang di Purbalingga

“Kok loe tau goa ada disini” kata Roy

“Taulah dari Marsha katanya dari surat ijin loe” jawab Heri

“Ya aku saat ini ada di Purbalingga” kata Roy

“Oh ia aku kemarin ijin untuk ke Probalingga kan Marha masih di HDR ya” kata Roy

“Dalam rangka apa loe kemari” kata Heri

“Nganter camer pindah tugas jadi kakandepag kabupaten ini” kata Roy

“Sampai kapan” katanya

“Besok pagi gua cabut pulang ke Boyolali sama ibu mertuaku” kata Roy

“Cepat amat” kata Heri

“Ya udah 3 hari kali mulai minggu aku berangkat dari Boyolali” kataku

“Nanti malem ada acara ngak Roy” kata Heri

“Kayaknya ngak deh, ada apa sih” kata Roy

“Gimana kalau kita ketemuan, kamu ingat Sulfan ngak” kata Heri, lanjutnya “Dia juga ada disini tapi di cabang pembantu enak dia jadi kepala cabang pembantu” kata Heri

“Oke nanti jam berapa di mana” kata Roy

“Jam 8 nan lah lokasi menyusul ya di sirlog ke WA aja” kata Heri

“Oke gue tunggu, bay, Assalamualaikum” kata Roy

“Sampai ketemu, bay, Walaikumsalam” jawab Heri

Jam 7 malam ketika makan malam bersama dengan abi Jaka dan umi Elsa Roy minta ijin membawa mobil untuk ketemuan dengan teman temannya yang tugas di Purbalingga dan sekitarnya teman teman di BPD juga



Pov: Drs. Haji Jaka Setiawan. M.Ag


Selepas Roy pergi untuk bertemu dangan teman temannya kini tinggal umi Elsa dan aku yang berada di ruang keluarga sambil menyaksikan tayangan TV swarta nasional

“Umi disini sepi banget ya, ini saja umi dan Roy masih ada di sini sudah terasa sangat sepi kalau nanti umi dan Roy sudah ke Boyolali akan bertambah sepi lagi” kata aku

“Sama sepinya kok dengan yang di Boyolali kita juga sering tinggal di rumah hanya bedua saja ya kan bi tapi kok ngak punya rasa kesepian ya bi tidak seperti sekarang ini umi mau meninggalkan abi sendiri disini rasanya males banget bi, mungkin umi juga takut kesepian jauh dari abi” kata umi Elsa

“Ya ya mi sama ya kalau kita sering berdua di dalam rumah sendiri” kataku lanjutnya “Tapi abi kok merasa Susana seperti ini ya jadi lain umi” kataku

“Ya soalnya abi orang baru di sini apa lagi rumah segede ini biasanya di pakai untuk dua atau tiga keluarga juga muat berbeda dengan rumah di Boyolali kan rumah nya kecil walaupun juga bertingkat juga tapi kesan rumah besar membuat menjadi lain bi” kata umi Elsa

“Besok umi jadi bawa mobil ya” kata abi

“Ya terserah abi saja kamau abi ijinkan mobil umi bawa kalau tidak ya ngak papa nanti umi sama Roy pulang pakai trevel saya aman kok” kata umi Elsa

“Ya sesuai dengan rencana saja umi, abi disini juga sudah ada mobil mulai besok mobil sudah di sini kok sementara ini mobil masih di pakai pak Broto kepala dinas yang lama dan hari ini baru di serahkan ke kantor juga” kataku

“Abi iklas nih kalau mobil di bawa umi, beneran” kata umi Elsa

“Kok umi bilang seperti itu sih, masak abi ngak iklas, sih umi ini ada ada saja kan bisa untuk mobiisasi umi juga nanti kalau jadi kepala sekolah tinggal cari supir atau umi belajar setiren sendiri biar ke mana mana tak tergantung oleh orang lain” kata aku

“Betul ya abi umi mau belajar setiren aja biar nanti mobil abi umi bawa kesekolah juga” kata umi Elsa sambil menggeser tubuhnya dan duduk di pangkuanku sambil memberi ciuman di bibirku dengan sangat lembut “Terima kasih abiku” bisik umi Elsa

“Ya umi ku” jawabku sambil membelai kepala umi Elsa dengam penuh rasa sayang dan tatapan mata mereka saling bertautan dan entah siapa yang mendahului bibir mereka saling bersatu kembali dengan ciuam lembut ciuman penuh kasih dan kemesraan

Kedua bibir mereka siling membuka sehingga lidah mereka saling terkait satu dengan yang lain saling dorong dan kedua bibir saling melumat seperempat jam bereka saling mengadu kasih di ruang keluarga

“Umi pindah kekamar yok takut terlihat oleh satpam di luar dan jam 10 juga mereka leliling untuk memeriksa semua pintu yang ada di rumah dinas nanti jam 4 pagi mereka berkeliling lagi untuk membuka pintu rumah dinas ini” kataku memberi peringatan ke umi Elsa

“Lha nanti Roy masuknya gimana abi” kata umi Elsa

“Ya tinggal bilang sama satpam nanti kan di bukakan pintu” jawabku

Umi Elsa bediri dan menggandeng tangan abi untuk di ajak masuk ke dalam kamar utama yang di peruntukan bagi mereka berdua

Setelah mereka berdua masuk aku menahan tubuh umi di belakang pintu dan segera aku mengunci pintu dan meraih tubuh umi dan mengulangi ciumam mereka yang terputus di ruang keluarga masih alam posisi saling bediri ke dua tangan umi Elsa ada di pundak aku sedang tanganku berada di pinggang umi sambil yang lain meremas remas lembut pantat umi

Dengan perlahan tapi pasti, tangan kanan masih dipatat sedang tangan kiri menjamah daerah yang lain dari tubuh umi mencari kancing kancing baju jilbab panjang dan menemukan berada di depan sambil melepas ciuman di bibir dan bergeser kearah telingan kiri umi Elsa dan abi mencoba membuka kancing gamis yang dipakai umi berderet di depan dengan sangat hati hati dibukanya satu persatu sampai setengah baju kemdian membuka dan melepas baju gamis panjang sampai lutut dengan satu tarikan terlepas baju gamis meninggalkan tubuh umi dalam keadaan telanjang dada hanya celana dalam dan bra mya masih menempel di tubuhnya dengan warna senada coklat muda dan berendra

“Abi kebiasaan deh melepas baju umi tanpa permisi” kata umi Elsa dengan sedikit manja dan tersenyum manis dan abi Jaka hany tersenyum sambil melepas baju koko yang di pakainya dan umi Elsa menarik ikatan sarung dan sekarang sama sama hanya memekai daleman saja

“Umi abi kangen ini” kata abi Jaka dengan nengusap memek umi Elsa yang masih terbungkus celana dalam

“Ya boleh kalau kangen ambil sendiri abi” kata umi Elsa sambil tersenyum manis dan abi Jaka lengsung medorong umi Elsa duduk di tepi ranjang yang cukup lebar dan abi Jaka duduk di samping umi Elsa dan mulai lagi berciuman kembali sekarang ditambah denan tangan tangan nakal abi Jaka yang mulai meremas remas payudara umi Elsa yang masih tertutup bra tapi dengan sekali tekan bra yang di pakai umi Elsa langsung terjun bebas tanpa penghalang tampak di mata abi Jaka sepasang buah dada cekup besar dan masih kelihatan sangat kencang otot otot masih sangat kuat menahan buah dada umi Elsa yang menggelembung menantangnya

Bersambung
Part 14
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd