Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Jual Istri

Lanjut suhu ceritanya semakin menegangkan pasti Darto ketagihan sama Dewi isterinya temannya Adriyan.
 
Upadte Lanjutan

menghilang

"kenapa dek...? badan kamu masih panas..!", ujar suamiku, aku hanya mengangguk sambil menggigil meringkuk berselimut dengah suhu badanku yang demam panas. aku di papahnya dan dibawahnya ke puskemas.
"kenapa bu ?", tanya dokter kepadaku, beruntung dokter masih mau menerima pasien sementara hari sudah sore dan ia sudah bersiap pulang.
"dok saya pulang dulu...", ujar suster berpamitan meninggalkan ruangan.
"demam dok...", jelas suamiku.
"trus apalagi yang dirasa ?", tanya dokter lagi.
"nyeri dok... di itu saya...", jawabku perlahan.
"baik saya periksa dulu... ibu berbaring di sana...", ujar dokter sambil menunjuk ranjang periksa di belakangku. aku beranjak dan membaringkan diri. dokter menempelkan stetoskp di dadaku tanpa membuka bajuku, memeriksa tekanan darahku dan suhu tubuhku dengan telaten sambil menanyakan keluhanku yang lainnya.
"ibu ada nyeri di apanya...?", tanya nya lagi dengan agak sungkan aku harus menjawabnya juga.
"kemalin saya dok...", ujarku menahan malu dan sambil menjelaskan secara detail kepadanya.

"boleh saya periksa ?", tanya dokter lagi dan aku hanya diam sesaat.
"pak boleh saya periksa kewanitaannya ibu...?", tanya dokter sambil menoleh ke suamiku yang duduk mengangguk kepadanya.
"boleh ya... biar saya tau kenapa nyerinya... dibuka dulu celana dalamnya ya bu...", lanjut dokter sambil mengambil sarung tangannya. seaat aku menatap suamiku yang mengangguk sebelum ku lepas celana dalamku. untuk apa malu, pikirku. apalagi sudah banyak lelaki yang menikmati vaginaku, apalagi ini kan dokter hanya untuk memeriksa saja, pikirku. aku berbaring dengan celana dalam yang ku genggam.
"baik saya lihat ya pak punya ibu...", ujar dokter sambil tangannya menyingkap gaun gamisku keatas.
"emhh...", ucapku malu dan tersadar dengan potongan bulu jembutku yang membentuk garis seperti ulat tapi ah kenapa malu, kan sudah banyak lelaki yang menyetubuhiku, ujarku lagi dalam hatiku. kulihat wajah dokter yang tanpa expresi melihat pangkal selangkanganku yang mulai terlihat dengan bulu jembutku yang pasti napak jelas di matanya.
"kakinya dibuka lagi...", pintanya sambil merengkkangkan kedua kakiku agar lebih lebar.
"ooh lebam ini ya, liat pak merah di leher mulut lubangnya...", jelas dokter seraya suamiku bangkit mendekat melihat memekku yang disibak dan dicermati mereka berdua.
"honeymoonities...", jelas dokter menjelaskan kenapa aku bisa demam karena ada infeksi yang ditimbulkan oleh aktiviatas seks yang berlebihan, jelasnya secara panjang lebar membuat suamiku manggut-manggut.

"eemhh...", aku menghela nafas seraya ku rebahkan tubuhku di kasur. 2 bulan sudah berlalu sejak kejadian aku digilir di hotel dan ketahuan oleh mas darto, teman mas ariyan, suamiku kalo aku adalah istrinya. mas adriyan memutuskan untuk menitipkan aku dirumah adiknya, mbak lastri sementara sampai rumah kami terjual dan membeli rumah ditempat baru, entah dimana, semua ini untuk menghilangkan jejak agar toni atau om gun dan yang lainnya tak lagi mem-booking-ku, mas adriyan kembali bekerja lebih giat sebagai ojol untuk memenuhi kebutuhan keluargaku. nomor HP ku sudah berganti dengan yang baru agar tak ada lagi yang menelponku. teringat mas indra yang menyetubuhiku dengan begitu ganas dan memasukan kontolku ke lubang duburku, teringat mas danu dan mas aryo yang begitu nikmat dengan kontol-kontolnya yang besar dan panjang.
"ah...", lenguhku, ada rasa nikmat yang tak lagi kurasakan, rasa nikmat dari mereka, bisik hatiku. sejujurnya aku menikmati namun aku tau hal itu adalah salah hingga aku memendamnya dan mencoba untuk membuang semua ingatan kenikmatan itu. sebagai seorang istri aku tak mau menghianati suamiku dan aku menurutinya untuk menyudahi hal yang sudah terjadi kemarin-kemarin, menjual diri.

"eemhh..", aku melepas kerudungku, berbaring dengan kedua mengangkang dengan gaun gamisku yang kusibak keatas. memekku sudah basah, kuusap itilku dengan mata terpejam nikmat.
"oooohhh....", lenguhku terbayang kontol om gun, toni, mas aryo, danu dan kontol-kontol mereka yang telah merasakan lubang memeku ini, jujur aku merasa tak lagi terpuaskan oleh suamiku, dengan kontolnya yang kecil dibanding dengan kontol-kontol mereka.
"eemhh...kontol...", ucapku disela lenguhanku, aku sudah seperti wanita jalang, tapi aku memang sudah jalang, sudah memberikan tubuh dibiarkan dinikmati oleh lelaki lain. aku bukan wanita alim seperti dulu lagi, namun aku tetap menjaga prilakuku di depan keluarga, tetangga atau orang lain dibalik gaun gamis dan kerudungku.

"uuuh...", rasanya ada yang kurang, pikirku dengan hanya mengusap-usap itilku, kurasakan lubang memekku mengempot seperti ingin menjepit sesuatu. kucolokkan kedua jari tanganku, kukocok lebih dalam dan mencoba mengusap g-spotku yang tak tergapai.
"ooh... pengen kontol gede...", ucapku lirih dengan jariku yang berlumuran lendir dari lubang memekku. kuusap lagi itilku lebih kencang membuatku melenguh nikmat. kurentangkan kedua kakiku mengangkang lebar membayangkan om gun atau mas aryo sedang menyetubuhiku.
"oooh... kontol...", ucapku sudah tak lagi berbisik dengan nafasku yang menderu bersamaan dengan usapan jariku semakin kencang mengusap itilku yang terasa geli nikmat dan semakin nikmat menjalar ke seluruh sendi tubuhku.
"ooohh... kontol...", lenguhku lagi dengan rasa yang semakin memuncak, sebentar lagi aku akan mereguk kenikmatannya, ya semakin nikmat..., bisik hatiku dengan kepala mendongak.
"aaaahhh....", pekikku dengan rasa terkejut di ambang orgasmeku, aku tersentak, tanganku ada yang menarik dari itilku saat aku membuka mataku membuatku terbelalak.
"angga !!!!", pekikku tertahan di kerongkonganku menatap angga, suami mbak lastri berdiri diantara kedua kakiku yang mengangkang dan yang membuatku semakin terhenyak adalah kontolnya yang sudah menegang tergenggam di hadapan memekku.
"mau ya teh...?", ucapnya seakan menawarkan kepadaku untuk memberiku kenikmatan dengan kontolnya.
"ah gede banget...", bisik hatiku melihat kepala kontolnya yang mengembang tepat di hadapan memekku yang mengangkang.
"ja.. jangan...", ucapku saat kurasakan kepala kontol itu menyentuh tepat dilubang memekku.
"jaa... aaaahhh...", ucapku lagi namun tak dapat kulanjutkan saat kurasakan kepala kontolnya sudah melesak kedalam.
"ooohh....anggaa...!!!", ucapku namun tanganku tak berusaha mendorong tubuhnya agar menjauh, tanganku terdiam sambil menatapnya.
"mau kan teh...", ucap angga sambil menatapku namun pinggulnya semakin maju sehingga kurasakan kontolnya semakin melesak kedalam perlahan kurasakan kenikmatannya. aku tak mampu menolaknya di saat keadaanku yang hampir orgasme tadi. aku hanya membuang wajahku kesamping dan kupejamkan mataku. kurasakan semakin dalam kontolnya dan terbenam nikmat menjejal begitu terasa.
"oh teh dewi...udah lama pengen banget sama teh dewi...", ucapnya seraya tubuhnya merengkuh di atas tubuhku yang hanya pasrah tak dapat menolak hal ini, akal sehatku sudah tenggelam dalam birahiku. kubiarkan ia menciumi pipiku leherku dan perlahan kunikmati enjotannya, kontolnya yang besar dan panjang mulai bergerak keluar masuk dengan nikmatnya, aku tak menyangka kontol angga besar dan panjang seperti ini.
"teh dewi...", ucapnya seraya menarik daguku dan aku menyambut lumatan bibirnya.
"emhh...", lenguhku seraya kubalas melumat dan kujulurkan lidahku yang dihisapnya sambil terus kunikmati enjotan kontolnya yang terasa padat menjejal di memeku. aku masih terdiam, tak berkata apa-apa saat angga memuji kecantikanku dan memuji betapa nikmatnya jepitan memekku yang katanya masih terasa menjepit seperti perawan.

*-*
"oh...", gumamku tertahan saat melewati kamar tengah dimana kakak iparku mas adriyan dan teh dewi istrinya menumpang di rumahku. dari sela pintu kamarnya yang sedikit terbuka terdengar suara lenguhan berat perempuan, suara teh dewi. aku terhenyak saat melihat ke dalam, terlihat jelas teh dewi yang berbaring di ranjang dengan rok tersingkap dan kedua kaki mengangkang sedang colmek. aku kembali ke pintu depan untuk menguncinya agar aman, ku lepas celanaku kontolku yang sudah terbangun menggantung bebas mendekati kembali pintu kamar. aku menelan ludah tak pikir panjang kunikmati kemulusan tubuhnya, memeknya terlihat jelas masih begitu mulus. kudorong pintu kamar lebih lebar, perlahan aku bergerak masuk dan tanganku bersiap memegang tangannya.
kupegang tangannya saat tepat aku sudah bersimpuh di hadapan selangkangannya tanpa ia sadari. ku tempelkan kontolku ke mulut memeknya yang berlendir.
"mau ya teh..?", ujarku, aku tak ingin ia berteriak, kalaupun tak menghendaki kusetubuhi. dengan sedikit memaksa kudorong kepala kontolku hingga menyelinap masuk mulut memeknya yang sudah berlendir. sudah ku sangka teh dewi tak akan menolak hingga aku dapat membenamkan kontolku di memeknya.
"oooh teeh dewiii...", gumamku, sudah lama aku suka padanya, aku napsu padanya, istri dari kakak iparku. wajahnya cantik, putih dengan tubuh semampai begitu sempurna bagiku, tak kusangka ia haus akan kenikmatan, aku merasa beruntung sekali.
sambil ku genjot kusibak bajunya semakin keatas, kudapati dua buah dadanya yang masih terlihat indah menggunung dengan putingnya yang kemerahan. tanganku mengulas dan meremasnya.
"oh...", bagai mendapatkan durian runtuh aku bisa menikmati tubuh istri kakak iparku yang cantik ini, pekik hatiku.

*-*
"ooh...", lenguhku kedua buah dadaku diremasnya dengan penuh napsu memberikan kenikmatan yang kurasakan semakin lengkap. aku tak menolak saat angga memintaku bangun untuk berganti posisi aku diatasnya. angga berbaring dengan kontol gedenya yang tegak dibawah selangkanganku, kuarahkan tepat di mulut memekkku kepala kontolnya kembali melesak masuk memenuhi liang memeku. aku terduduk diatas pangkuannya dengan rasa nikmat dan semakin nikmat saat aku menggoyang kan pinggulku, mengayun membuat batang kontolnya seperti mengaduk-aduk isi memeku.
"ooohh...", lenguhku, betapa nikmat sekali, terasa sekali kontolnya di dalam memekku menggesek di g-spotku membuatku semakin menggelinjang nikmat.
"ugh... teh dewiiiii...", geram angga sambil tangannnya mencengkeram kedua buah dadaku hingga kenikmatan ini tak dapat lagi ku bendung, ku ayun pinggulku semakin cepat, sambil melenguh nikmat ku kejar kenikmatan ini, hingga tubuhku mengejang dan sesaat kemudian bergetar hebat mencapai orgasmeku. aku meregang kenikmatan diatas pangkuannyang.
"oooh..", lenguhku dan terkulai diatas dada angga yang memelukku yang langsung membaringkan aku kesamping dan meneruskan menggenjotku dengan aku terbaring terlentang. aku hanya dapat merintih dan melenguh dengan dinding liang memekku yang terasa begitu ngilu oleh gesekan kontolnya. kudekap punggung kekarnya ku sambut bibirnya yang melumat bibirku berharap enjotan pinggulnya sedikit melambat, namun tak kunjung juga melambat membuatku semakin terengah.
"ugghh... nungging teh...", ujarnya mencabut kontolnya dan membimbing tubuhku berbalik menungging. tangannya meremas bokongku seraya membimbing kontolnya kembali masuk ke memekku dari belahan bokongku.
"ooohhh...", lenguhku dengan tangannya yang mencengkeram pinggulku menarik hingga kontolnya melesak masuk dengan derasnya. plokk...plook..plook... membentur dengan keras bokongku, memekku dihujam dengan deras membuat aku semakin menggelinjang tak karuan. aku menggelepar sejadi-jadinya hingga tak lama tubuhku kembali mengejang dan bergetar, meregang kenikmatan orgasmeku lagi.

tubuhku lunglai seketika tak lagi ku topang dengan kedua tanganku untuk tetap menungging, angga membalikan tubuhku kembali terlentang dak kembali menggenjotku.
"oooh...", luar biasa napsunya, pikirku selamg tak lama aku kembali mengejang dan bergetar, mencapai orgasmeku lagi yang begitu dekat. namun tiba-tiba angga menggeram dan tanpa mencabut kontolnya ia menyemburkan sperma nya di dalam memekku.
"uuh... teeeh... uuuh teh dewiiii.... biar daoet anak dari aku....", ucapnya merancau dengan pinggul mengejang nikmat menyemprotkan spermanya hingga kedutan terakhir.
nafasku masih tersengal menyambut kecupan lembutnya di bibirku, dilumat dengan lembut.
aku tergolek puas denga tubuh telanjangku yang ditinggalkan angga kembali pergi ke kantor.


Update NExt Page
 
Terakhir diubah:
Wah Darto yang pegang rahasia....kasi tau gag ya...
 
Jangan jangan Dewi ini di gilir lagi Angga dan teman teman kantor Angga. Dan teman kantor Angga ada kenalan Toni teman Adriyan suami dewi
 
Bimabet
Mantap suhu.. Tapi sayang sih ga ada scane obrolan antara dewi dan suaminya pasca gangbang kmrn.. Padahal nungguin banget scane ungkapan perasaan dewi dan suaminya saat gangbang..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd