Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Jurus Sakti Tapak Sedasa

Bimabet
Suara pengumuman kereta MRT sudah berbunyi, MRT yang kutumpangi sudah sampai di Lebak Bulus. Hari masih agak sore, kebetulan urusan kantor bisa kutinggalkan pukul 4 sore. Sepanjang perjalanan, aku terus merenungi kejadian siang tadi. Kedatangan Erik yang tak terduga, dan percobaan Jurus Sakti Tapak Sedasa di taman, benar-benar membuatku bingung. Jadi cerita erik memang benar-benar terjadi, dan eyangku adalah salah satu orang yang memiliki keahlian tersebut? Akan tetapi, kenapa sekarang jurus itu milikku? Aku menduga bahwa kejadian sewaktu di rumah eyang dimana aku pingsan berjam-jam, pasti saat itu eyang menurunkan keahliannya kepadaku. Akan tetapi, biasanya seorang guru menurunkan ilmunya ke anaknya atau murid kesayangannya, tetapi kenapa ilmu ini diturunkan ke cucunya, bukan ke ayahku sebagai anak pertama eyang ?

Aku turun dari stasiun MRT Lebak Bulus, kemudian mampir sebentar ke warung untuk membeli selembar besar plastik dan saos tomat, kemudian beranjak ke kosanku. Kutaruh tas berisi laptop, kemudian mandi. Selesai mandi, kulayangkan sebentar ke luar jendela kamar kosan, kemudian masuk ke dalam kamar lagi.

"Ok, let's find out" ujarku.

Kubentangkan selembar plastik yang cukup lebar ke lantai, kemudian kutuangkan saos tomat memenuhi lembaran plastik tadi. Karena aku hanya membeli 1 botol, jadi kutuangkan seolah-olah aku adalah artis yang mencoba melukis lukisan abstrak, garis garis tumpahan saos tomat memenuhi lembaran plastik. Bau saos tomat yang kuat membangkitkan selera makanku yang memang belum makan malam.

Aku duduk di tepi tempat tidur, dan kemudian mencoba berkonsentrasi. Tangan kulipat kedepan dada. Aku memusatkan pikiran. Kubayangkan kedua tanganku menyentuh tumpahan saos tomat di lantai.

Tumpahan saos tomat di lantai tiba-tiba berubah, seakan-akan ada 2 telapak tangan yang meratakan garis-garis abstrak tersebut. Aku terkesima melihatnya. Kemudian aku mencoba satu-satu jari-jemariku mencoba menggambar bentuk-bentuk lingkaran, kotak, segitiga di tumpahan saos tomat tersebut, dan ajaib, tumpahan saos tomat tadi sekarang penuh coretan-coretan lingkaran, kotak dan segitiga sesuai yang ada di pikiranku. Aku mulai mempelajari, bahwa selain bisa menyentuh jarak jauh, ternyata aku bisa merasakan sensasi basah dan hangat saos tomat tadi.

"Menarik sekali" ujarku.

Saat hendak selesai dengan eksperimenku, aku teringat dengan kata-kata Erik siand tadi. Jika orang yang memiliki keahlian ini sudah sangat sakti, maka dia bisa memiliki hingga 10 pasang tangan. Aku bertanya-tanya, sebenarnya ada berapa pasang tangan tak terlihat yang kupunya?

Aku terus berpikir, bagaimana caranya mengetahui jumlah tangan tak terlihat yang kupunya. Kemudian aku coba memusatkan pikiranku lagi ke tumpahan saos tomat di lantai. Aku mencoba membayangkan kedua tanganku membuat garis lurus lebar, dan terlihat memang benar ada dua garis lebar akibat telapak tangan yang diseret di tumpahan saos. Kemudian aku mencoba berkonsentrasi lebih dalam lagi, dan kubayangkan dua pasang tangan lain membuat garis yang sama di area lain, sementara kedua pasang tangan sebelumnya terus bergerak.

"Wooooooooowwwww" aku kaget dan terkesima.

Tak kusangka, yang kubayangkan benar-benar terjadi. Kini di lantia ada 4 garis lebar dari atas ke bawah, menunjukkan ada 2 pasang tangan yang sedang melukis di tumpahan saos tomat.

"Aku punya dua pasang tangan tak terlihat" ujarku sambil takjub melihat lantai.

"Tunggu, apakah mungkin aku bisa memiliki lebih dari dua pasang tangan?" tanyaku.

Aku mencoba berkonsentrasi lagi. Kubayangkan kedua pasang tanganku. keempat telapak tangan tersebut, melukis di lantai. Lalu kubayangkan lagi sepasang telapak tangan lagi melukis di lantai.

"Hmm..... tidak ada" ujarku.

Kucoba berkali-kali, tetapi tetap gagal. Ternyata aku hanya punya dua pasang tangan, alias 4 lengan dengan masing-masing telapak tangan.

"More than enough" kataku sambil tersenyum.

Aku membereskan selembar plastik yang penuh dengan saos tomat, dan membuangnya ke tempat sampah. Aku baru teringat bahwa aku belum makan malam. Aku memutuskan untuk pergi ke CITOS untuk makan malam, sekaligus membawa laptopku untuk melanjutkan hobiku, yaitu menulis cerita.

"Capppuccino nya satu ya, sama green tea latte nya takeaway" ujarku di kasir Starbuck di CITOS. Aku memutuskan untuk mencoba melanjutkan novel karanganku di kedai kopi ini. Cerita thriller adalah genre kesukaanku, meskipun saat ini novel yang paling laris adalah novel tentang percintaan.

Setelah sekitar 1 jam mengetik, aku mencoba mengistirahatkan mataku. Green Tea Latte yang seharusnya dibungkus untuk dibawa pulang, entah kenapa tak diantar juga oleh pelayan kedai kopi ini. Aku pikir mungkin mereka lupa, nanti aku coba untuk mengingatkan mereka. AKu mencoba membuang lelahku dengan melihat keadaan sekitar. Kulayangkan sebentar ke sekelilingku. Ada seorang SPG rokok yang berjalan melintas di luar kedai kopi, ada anak-anak kuliahan yang sibuk membicarakan game online, ada Ibu-ibu yang membawa anaknya ke dalam kedai kopi ini. Perhatianku tertuju ke seorang wanita yang duduk sendirian di pojok kedai kopi.

Rambutnya sebahu, mengenakan rok span, dan blazer hitam. Kacamatanya berframe tebal. Dia sedang menulis sesuatu di meja.

"Cantik" ujarku dalam hati.

Aku menyesap cappuccino ku sebentar, kemudian terbesit untuk mencoba jurus sakti ini. Aku mencoba menyusun strategi sebelum menjalan jurus sakti ini. Dari pengalaman tadi siang, wanita-wanita yang kusentuh dari jarak jauh selalu kaget dan langsung beranjak pergi. Ya, tentu saja, karena mereka merasa disentuh, tetapi tidak tahu siapa yang menyentuhnya. Sedangkan wanita yang sedang kupndangi ini pasti juga akan melakukan hal yang sama, kecuali satu hal.

Kecuali jika dia tidak bisa pergi karena ada tangan yang mencegahnya pergi.

Kemungkinan lain yang akan terjadi adalah, dia akan menjerit, maka harus kuperhitungkan satu telapak tangan menutup mulutnya. Aku harus benar-benar memperhitungkannya, karena jangan sampai aku menutup hidung dan mulut, nanti wanita ini malah tidak bisa bernafas.

Setelah kurancang strateginya, aku mulai melancarkan jurus saktiku. Aku mencoba berkonsentasi dengan penuh.

Kubayangkan satu lenganku menekan kedua pahanya, sehingga wanita ini tidak bisa bangkit dari tempat duduknya. Kemudian satu tanganku menutup mulutnya.

"Mmmppphh" kaget wanita itu, entah kenapa aku bisa mendengar apa yang dia katakan, meskipun aku terpisah sekitar 7 meter.

Aku melihat ekspresi kaget di matanya, sambil kedua tangannya memegangi mulutnya yang entah kenapa tidak bisa dibuka. Dia mencoba untuk berdiri dari kursi, akan tetapi tertahan oleh sesuatu di pahanya, sehingga hanya tidak bisa berdiri.

"Berhasil" ucapku pelan. Kini aku mencoba memusatkan perhatianku ke satu tanganku ke payudaranya. Aku mulai dengan membelai halus payudara kirinya.

"Hmmppphhh" ucap wanita itu. Dia kini memegangi payudara kirinya, seolah-olah mencegah siapapun untuk memegangnya, akan tetapi sia-sia, karena tanganku sudah lebih dulu memegangi payudara kiri itu dengan penuh.

Ada dua hal baru lagi yang kupelajari. Satu, aku ternyata bisa mendengar kata-kata yang diucapkan oleh orang yang sedang terkena ajianku. Kedua, meskipun wanita ini memakai pakaian, ternyata tanganku merasakan sensasi setuhan langsung ke tubunya, tanpa terhalang pakaian sama sekali. Aku bisa merasakannya sewaktu kubelai-belai payudaranya, tanganku langsung merasa putingnya tersentuh langsung.

"Eemmmmmhh.... mmmmmm" erang wanita itu dengan pelan karena kedua bibirnya tertutup, sementara kedua matanya kesana kemari mencari tahu apa yang sedang terjadi. Aku belai-belai payudara kirinya dengan satu tangan. Dan kini kupusatkan pikiranku ke satu tangan terakhir. Ku bayangkan jari di tangan terakhirku untuk membelai lembut bagian vitalnya. Garis lembut vagina kurasakan di jariku.


"Eemmmmmmmmhhh... mmmhhhh" erang wanita itu lagi, kini sambil menutup mata. Tangannya kini ia rapatkan ke bawah untuk mencegah sesuatu yang saat ini sedang membelai-belai vaginanya, akan tetapi tangannya terhalang oleh roknya sendiri, sementara sesuatu yang tak terlihat sedang bebas mulai masuk ke liang vaginanya.

"Emmmmmmhhh.... hhhhh...heeehhh..heeehhh..." kini wanita itu tak tahan akan gerakan dua jariku di vaginanya. Aku semakin bersemangat menggerakkan kedua jariku. Sensasi hangat dan basah terasa di jari-jari yang kumasukkan ke liang vaginanya, sementara tangan tak terlihatku yang lain terus memilin-milin putingnya.

"Kak, ini green tea latte nya ya, maaf kakak menunggu lama, order ini tadi terselip" tiba-tiba pelayan di kedai kopi ini datang ke mejaku, membuat konsentrasiku buyar.

"Aaaaaahhhh..." teriak wanita itu dengan kencang. Semua yang ada di kedai kopi ini memandangnya. Wanita itu kemudian bergegas membereskan peralatannya kemudian pergi.

"Aahhh.. sialan, gara-gara pelayan tadi, buyar sudah konsentrasiku" umpatku dalam hati.

"hmm, tak masalah, hari ini ada banyak hal yang kupelajari" gumamku senang dalam hati.

- bersambung -

Simak juga cerita saya yang lain:
The Office
Perampokan Toko Emas Cahaya

ijin pasang pasak dlu hu buat bkin tempat camping dsini
 
dulu temen sma gue juga punya jurus yang mirip begini, ya cuma ngeliat langsung atau dibayangin bisa bikin birahi lawan jenis bisa naik. nga tau kenapa ilmu aneh2 gini pasti buat usil :nohope:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd