Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Siapakah pemeran wanita favoritmu ?

  • Sandra

  • Ardhelia

  • Shinta

  • Sheila

  • Melanie

  • Luna

  • Tessa

  • Rena

  • Nuri

  • other

  • Patricia

  • Brenda

  • Viona

  • Mega


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Ahh .. akhirnyaaaaaa kelar juga baca dari pejwan ..
 
Dikasih cerita yg isinya senggama terus, bosen. Ini ada cerita bagus, malah pala mau petjah! Hemm..

Ijin bangun pabrik hu..
 
BLACK ROSE



POV REZA


Kupacu motor sportku menuju titik lokasi dimana Sandra berada. Sore tadi ia mengirim WA bahwa ia membutuhkan pertolongan. Tak sampe 20 menit aku sampai pada lokasi yang dituju. Kulihat sebuah mobil SUV terparkir di pinggir jalan. Jalanan sini memang sepi. Apalagi saat hari kerja. Di tengah taman kulihat ada sebuah toilet.


"Apakah Sandra di sana.?" gumamku


Aku langsung menuju toilet tersebut. Ku dengar suara gaduh di dalam toilet. Dugaanku adalah Sandra sedang di sekap di dalam. Lalu aku mencoba mengintip keadaan di dalam toilet lewat celah ventilasi.


Oh my God!!! Sandra telanjang bulat tanpa sehelai benangpun. Perfect! Tubuh indah yang selama ini hanya ada di setiap mimpi basahku kini terpampang dengan nyata. Sedangkan kulihat ada lelaki sedang duduk di atas closet. Lelaki tersebut kemudian melucuti semua pakaiannya.


Tenang.. aku mencoba tenang. Aku segera mencari ide bagaimana cara menyelamatkan Sandra. Setelah kupikir pikir, kuharap ideku kali ini cemerlang. Ada karet gelang dan kertas slip gaji. Karet yang biasa ku gunakan untuk mengucir rambutku lalu kulepaskan. Lali kulipat lipat kertas slip gajiku sampai membentuk persegi kecil.


"REZAAAA KUMOHON TOLONGLAH AKU" teriak Sandra memanggil namaku.


"Iya Sandra. Tapi bentar lagi itu masuk kontolnya" batinku gila.


Tanpa basa basi lagi sebelum kontol lelaki itu masuk. Aku jepretkan kertas yang kubuat jadi peluru dengan karet gelang sebagai penarik pegas. Kuarahkan tepat di kepala penis lelaki itu. Agak susah memang namun jika gagal mungkin aku akan ikut threesome saja. Tapi bukan diriku jika menuruti pemikiran gila tersebut.


CEEETAAAAK


AAAAAAUUUUUUU


"SIAPAA ITU !!!"


FUCK!!! Tembakanku malah mengenai payudara Sandra. Kalo begini urusannya harus threesome nih. Lari!!! Aku kemudian segera berlari. Seenggaknya peluru tadi mengalihkan perhatian lelaki tersebut untuk balik mengintip ventilasi tersebut. Ya, itulah perangkapku. Sebelumnya telah kulihat lokasi pintu mengahadap ventilasi. Jadi sekarang saatnya beraksi. Aku berlari mengitari toilet menuju pintu depan.


Dengan sekali tendangan kujebol pintu itu. Pintu sampai ambruk menimpa lelaki tersebut. Lalu aku lompat ke atas pintu. Kuinjak pintu itu sampai rusak. Gatau deh lelaki itu ikut patah apa tidak. Yang terpenting aku berhasil menyelamatkan Sandra.


“ARGHHHH!! LEHERKU PATAH!!!”


"KENAPA NGGA KONTOL LOE AJA YANG PATAH JING!!! umpatku pada lelaki tersebut.


"Dan loe San! Cepet pake baju! Sebelum gue ngaceng total dan justru gue yang perkosa loe!!" bentakku pada Sandra yang masih memegangi payudaranya.


Hmmm payudara yang indah. Oooh disaat seperti ini kontolku ngaceng bangeeet. Rasanya penget banget memegang. Tapi… No! Fokus Reza!!



Setelah Sandra memakai semua bajunya yang agak kotor, ku injak sekali lagi pintu dibawahku hingga pintu dari seng ini penyok. Kemudian Sandra merogoh celana lelaki tersebut.


"Ngapain lu San. Kalo mau kontol nanti punya gue aja!!"


"MASIH SEMPET YA LU NGOMONG GITU!!!" maki Sandra yang membuatku tersenyum.


Ternyata Sandra mengambil hape milik lelaki itu lalu mengutak atiknya. Ku dengar lelaki itu masih merintih kesakitan.


"ARGGHH BAJINGAN KALIAN!!!! TUNGGU PEMBALASAN GUE !!!!" ancam lelaki tersebut.


Kuraih tangan Sandra lalu meminta dia cepet keluar. Sebelum keluar ia lempar hape lelaki itu ke dalam closet. Aku yang belum puas menyiksa lelaki tersebut kemudian mengangkat pintu tersebut. Sungguh mengenaskan. Lelaki itu menoleh ke kanan seperti orang tengeng. Sepertinya memang benar. Leher lelaki itu patah. Ku tarik rambutnya lalu ku angkat hingga berdiri. Dengan sekuat tenaga ku arahkan lututku ke arah perutnya berkali kali sampai dia menyerah minta ampun.


"Sudah cukup Za! Kita bisa telat nanti!!" ucap Sandra


"ARGHH AMPUN!!" erang lelaki itu.


"Yuk kita pergi." ucapku pada Sandra lalu menarik tangannya


Aku baru ingat nanti malam aku harus menemani Sandra ke Bali. Sandra masih shock mengalami kejadian tadi. Ku lihat matanya sembab. Bibirnya ada sedikit luka. Tanganya memelukku erat dari belakang. Ku antar dia pulang yang kebetulan rumahnya searah dengan kontrakanku


"Makasih Zaa." ucap Sandra lirih


"Nanti biar gue aja yang jemput loe."


"Iya ntar loe bawa mobil gue aja. Motor lu taruh aja di rumah gue." ucap Sandra kemudian menepelkan kepalanya pada pundakku.


"Nggak ah. Macet!!"


Bletaaaak ... sebuah tamparan mengenai helmku.


"Apaan sih San!!" Bentakku kesal


"Lu itu ya.!! Sakit tau susuku tadi !!!"


"Hahaha.. habis gue ngga konsen tadi. Jadinya salah sasaran deh." Jawabku ngeles.


Setelah sampai di rumah Sandra. Ia kemudian masuk ke rumahnya lalu keluar lagi.


"Loe bisa bawa mobil kan ??" ucap Sandra keudian menyerahkan kunci mobilnya.


"Bisa. Trus entar parkirnya di mana.?"


"Udeh jangan banyak tanya! Gue ada kerabat di bandara. Ntar dia yang bawa pulang mobil gue.!"


Aku pun menyerah. Lalu kubawa mobil Sandra pulang.




1 jam yang lalu di kontrakan Reza


Pak Yudho tak dapat menahan birahinya. Melihat kemolekkan tubuh sang Luna Maharani. Ingin rasanya ia membekap lalu memerkosanya. Namun pikiran negatif itu ia buang jauh. Mengetahui ibu Yati segera pulang, akan bahaya urusannya jika nanti kepergok.


Saat mau mengantarkan kopi, Luna tiba-tiba terpeleset jatuh ke lantai. Alhasil kopinya jatuh dan Luna mengerang kesakitan. Setelah ia sadari ia lupa tak meniriskan tubuhnya saat keluar dari kamar mandi tadi.



PRRAAANK AAAAAKHHH


Suara yang muncul dari arah dapur itu mengagetkan Pak Yudho yang sedang berimajinasi menyetubuhi Luna. Pak Yudho lalu lari menuju dapur. Dilihatnya Luna sedang tengkurap dan pecahan gelas yang sebelumnya berisi kopi di samping tubuh Luna.


"ASTAGAAAA LUNAAA !!!!!" teriak Pak Yudho

Kemudian membantu Luna berdiri. Ketika Pak Yudho mencoba membantu berdiri, tangan kirinya dengan inisiatif merangkul pundak Luna dan tangan kanannya meraih paha mulus Luna.


"Sini Bapak bantu."ucap Pak Yudho.


"Nggak usah digendong Pak, Saya bisa berdiri sendiri." ucap Luna mengetahui tubuhnya sekarang sedang di bopong. Dilihatnya pria tua berkumis itu tepat di wajahnya.


"Ngga apa nanti kamu malah kena pecahan kaca lho." jelas Pak Yudho setelah mendegar penolakan Luna.


Memang banyak kaca yang berserakan. Dengan hati-hati Pak Yudho membawa Luna ke ruang tamu. Lalu dibaringkanlah Luna di atas sofa. Dalam hati Pak Yudho ia merasa kasihan namun penis Pak Yudho tak bisa menahan konaknya ketika melihat seorang gadis kecil nan seksi yang seumuran dengan cucunya itu sedang tergeletak lemah di sampingnya. Harum aroma parfum Luna membuat darahnya berdesir. Tongkat saktinya mengacung tegak hingga terlihat tonjolan diluar celananya. Karena nafsu yang sudah di ubun ubun, Pak Yudho tak menyadari ada sedikit beretan kaca yang menembus jempol kakinya.


"Aduuuuh.." erang Luna pada kedua lututnya yang memar.


"Ya ampun, ini harus diurut kalo nggak nanti bengkaknya bisa tambah gedhe." ujar Pak Yudho langsung meraih paha Luna yang mulus. Dielusnya paha itu di sekitaran luka yang memar dekat lutut.


Luna hanya pasrah ketika tangan kasar Pak Yudho menyentuhnya lembut. Tiba tiba jantungnya berdebar seketika ketika dilihatnya sebuah tonjolan diluar celana Pak Yudho. Sambil menganga Luna melihat celana itu bergerak gerak seolah ada benda hidup di dalamnya. Karena takut Pak Yudho melihatnya, Luna mengalihkan pandanganya.


"Sakit ngga pijitannya? Apa terlalu keras ??" tanya Pak Yudho


"Sakit sedikit di lututnya Pak. Tapi pijitannya enak kok Pak." balas Luna.


Luna tersenyum, baru kali ini di pijit seenak itu. Namun saat tangan Pak Yudho dengan telaten memijitnya pikiran tentang tonjolan itu membuat darahnya berdesir seperti menahan ngompol. Saat tangan Yudho pindah semakin ke atas pahannya, ia terpekik dan merasakan kegelian namun rasanya nikmat. Meski tak ada pikiran negatif ke Pak Yudho, Luna merasa sungkan jika terus dipijitin.


" Pak, geli banget jangan terlalu ke atas."


"HAH, geli ya. Hahahaha."


"Iya pak. "


"Kamu udah punya pacar Lun?


"Belum Pak."


"Ih masa cewek secantik kamu belum punya pacar??"


"Kata mamah ngga boleh pacaran Pak."


"Oh gitu. Wajahmu cantik banget lho. Ih gemesss." puji Pak Yudho sambil mencubit pelan paha Luna.


"Ih kok dicubit Lunanya. Eh itu jempolnya berdarah !" ucap Luna kemudian arah matanya tertuju pada jempol kaki Pak Yudho.


Ketika Luna membungkuk untuk melihat kaki Pak Yudho, payudaranya menekan lengan Pak Yudho. Kejadian tersebut membuat Pak Yudho tegang maksimal. Luna yang tak menyadari payudaranya menempel, malah tercengang lagi dengan sesuatu di balik celana Pak Yudho


"Luka dikit Lun. Eh kulitmu itu kok mulus bener sih. Lihat nih, tangan Bapak bisa kaya seterika gini yak." canda Pak Yudho menjurus mesum.


"Ih tangannya nakal sampai ke atas. Hihi."


"Emang ada apa di atas??"


" Geli pak jangan!"


Pak Yudho menyadari bahwa Luna mulai terangsang. Jurusnya membuat wanita terangsang tak diragukan lagi jika dilihat dari umurnya. Luna sang gadis SMA pun dan masih polos bisa ia taklukan. Kini Pak Yudho semakin berani mengelus paha Luna sampai ke ujung. Luna hanya melongo disaat yang bersamaan tubuhnya merasakan sesuatu hingga mulut mendesah.


“Hmmmmphh.. Pak !! Jangan !! Luna kebelet pipis!”


“Ini biar ngga keram Luna sayang .”


“Ahhhh …” desah Luna saat jemari Pak Yudho sedikit demi sedikit menyentuh ujung selakangannya

Wajah Luna memelas pucat pasi berharap Pak Yudho tak melajutkan pijitannya. Tanpa ia sadari tangannya memeluk erat tubuh Pak Yudho. Dilihatnya wajah Pak Yudho yang hanya tersenyum ke arahnya.


“Enak ngga Luna??”


“ Jangan terusin Pak ! Luna ngompol entar !!”


“ Ya udah ngompol aja! Ntar biar lukanya cepet sembuh !!” dengan gemas Pak Yudho kini menyentuh bibir vagina Luna. Dengan berani jemarinya mengelus gundukan daging yang telah membasah itu.


“ Ahhhhh…. PAAAAAK LUNAAA NGOMPOOOOL!!”

Luna menggelinjang . Tubuhnya seperti disengat setrum tangannya memeluk erat tubuh pak Yudho. Sadar akan hal itu, Luna kemudian menundukkan kepalanya. Pak Yudho hanya tersenyum lalu mengusap rambut Luna.


“Engghh … Bapak tangannya !!” ucap Luna menyingkarakan tangan Pak Yudho yang masih di dalam hotpantsnya.


“Eh… maaf! Tapi enak kan ??” Pak Yudho berkelit lalu mengeluarkan tangannya. Dilihatnya tanganya basah penuh cairan kewanitaan Luna.


“Luna malu Pak ! Kok bapak memegang anu saya”


“Itu biar kamu melupakan rasa sakit pada memarmu aja Luna.”


Namun kejadian tak berlanjut setelah ada suara motor yang kemudian berhenti di depan rumah.


"Eh itu kak Sheila dateng!!" seru Luna kemudian melepasankan tangan Pak Yudho yang masih membelai pahanya.

Luna melihat kakaknya berdiri di depan muka masam. Dengan baju agak kusut dan mata sembab Sheila menatap dua insan berbeda umur sedang duduk saling menepel.


"HEH AKI AKI NGAPAIN LOE !!!"


" Wah Sheila baru pulang. Ini saya cuma mau menagih uang kontrakan."


"NGAPAIN LOE BIARAIN DIA MASUK DEK !!"


"EMANG KENAPA KAK!!! KAN PAK YUDHO CUMA MAU KETEMU MAMAH !"


"ANAK KECIL POLOS BANGET!!! PERGI KE KAMAR!!"


"Kamu jangan berpikiran yang enggak-engga Sheila!"


BRUAAAKKKKKK


Luna yang kesal pada kakaknya kemudian masuk ke kamarnya lalu menutupnya keras. Pak Yudho kemudian berdiri dari sofanya. Sedangkan Sheila dengan memasang wajah marahnya melotot ke arah Pak Yudho.


"Bertamu itu ada sopan santunnya lah Pak ! Anda tentu tahu kan? APAKAH PANTAS DUA ORANG BERLAIN JENIS DI DALAM RUMAH ! ANDA MINTA UANG KONTRAKAN ??" bentak Sheila lalu menyerahkan uang dalam bungkus amplop coklat.


"KAMU JANGAN SALAH PAHAM!! Saya tahu umur!" ucap Pak Yudho lalu mennyahut amplop tersebut.


"Bagus. Mohon maaf, boleh anda pergi sekarang juga.??" usir Sheila secara halus.


"Baik. Permisi. Kalo bukan ayahmu baik kepada keluargaku, sudah kuusir kalian."ucap Pak Yudho keluar dari rumah tersebut.


BRUAAAAK


Sheila menutup pintu rumahnya. Tak lama kemudian ia menangis bersandar pintu.


" REZAAA MAAFIN KAKAK!!!!"





POV SHINTA

Malam ini aku pulang agak telat. Setelah meeting sore tadi aku harus kehilangan operator tertampanku. Eh kok aku bilang dia tampan. Memang sih Reza mengingatkanku pada Gino . Sikapnya yang lucu dan kejujurannyalah yang membuatku kagum padanya.


Dengan berat hati aku harus merelakannya pindah ke bagian RnD. Dan semoga dia bisa lebih berkembang di sana. Setelah semua berkas beres, aku bergegas pulang. Tak lupa ku matikan ruanganku. Waktu hampir maghrib, lampu lampu lorong sudah mulai menyala. Karena lokasi ruanganku paling belakang aku harus melewati lorong . Sambil berjalan kulihat ada ruangan yang menyala.


"Itu ruang HRD kok masih nyala. " gumamku


Setelah sampai di depan ruangan HRD, langkahku terhenti. Aku mendengar suara rintihan wanita. Apakah Bu Nuri belum pulang kok ada suara Bu Nuri. Karena penasaran aku mengintip lewat jendela yang korden nya tak tertutup sempurna. Dari celah itu sebuah kejadian yang belum pernah aku lihat terpampang jelas di depan mataku


Bu Nuri dengan tubuhnya yang agak gemuk sedang telanjang menduduki seorang lelaki yang terbaring di atasnya. Kulihat dengan jelas vagina Bu Nuri menancap sempurna pada penis lelaki itu. Setelah kuamati dengan teliti lelaki itu adalah Pak Rendy


Pak Rendy meremas payudara Bu Nuri yang toge. Sedangkan Bu Nuri bergoyang menaik-turunkan pantatnya. Kulihat Bu Nuri menikmati sekali permainan tersebut. Matanya terpejam dan mulutnya menganga ke atas.


Entah mengapa darahku berdesir. Hawa panas tubuhku tak bisa kukendalikan. Ingin rasanya pergi namun tubuhku terpaku menyasikan permainan tersebut. Ahhh.. kenapa aku jadi ikut terbawa suasana. Nggak!! Ini nggak boleh !! Aku menutup mata lalu melanjutkan langkahku dengan cepat meski pikiranku masih terbayang tentang kejadian itu.


Di usiaku yang matang ini harusnya aku segera mencari seorang suami. Namun entah mengapa aku merasa belum ada yang pas meggantikan Gino. Gino meninggal saat kita masih pacaran dua tahun yang lalu.


Kupacu mobil sedanku menuju appartemenku. Di sini aku tinggal sendiri. Orang tuaku berada jauh di Surabaya. Sebenernya dulu aku di tempatkan di cabang Surabaya, namun karena disini membutuhkan orang aku pun setuju karena posisi yang ditawarkan juga menjanjikan.





Di sebuah Hotel bintang 5 di pusat kota.


Seorang wanita sedang tertidur pulas tanpa busana. Dia adalah Melanie. Terdapat banyak luka memar pada tubuhnya. Sedangkan disampingnya ada pria tua buncit sedang berada di depan laptopnya dengan memakai sarung untuk menutupi bagiam bawah tubuhnya. Dia adalah Robby.


" Hahahahaha. Ini bakalan laku mahal kalo di upload disini. " tawa Robby


Mmmmuuaah..


Dengan girang Robby mencium pipi Melanie kemudian di belainya tubuh tak berdaya itu dari ujung pundak menuju selakangannya.


"Coba kalo kamu ngga nakal. Aku jadikan kau istri keduaku." lanjut Robby.


Melanie tak bergerak sedikitpun dari tidurnya. Tubuhnya terasa lemah. Hari ini adalah hari paling memilukan untuknya. Penangkapan Didik menyeretnya ke dalam penderitaan.

Didik di tangkap kemarin malam di sebuah appartemen saat sedang bergumul dengan Melanie. Melanie sendiri yang tak tahu apa apa kemudian di amankan oleh pihak berwajib. Namun karena hasil tes negativ ia bebas. Saat hendak pulang tiba tiba dua orang berjas menahannya. Kemudian dua orang itu membawanya ke dalam Mobil Jeep hitam. Melanie bersedia mengikuti kedua orang itu karena mereka adalah Hendro dan Robby.




POV MELANIE


24 Jam yang lalu


Saat ini aku berada di sebuah appartemen milik Didik. Aku tahu betul maksud Didik membawaku kesini. Kulihat Didik sedang memakai piyama putih berjalan ke arahku. Ku alihkan pandanganku pada matahari yang mulai tenggelam. Tiba tiba dua tangan kekar hinggap di perut ku. Kurasakan tubuh didik memelukku dari belakang.


" Kita mulai yuk." bisik Didik padaku.


" Ahhh.. kamu ini. Aku takut mas jika suatu hari nanti istri mas mengetahui hubungan terlarang ini."


" Dia tak akan tahu." ucap Didik sambil tangannya menurunkan tali bra kananku.


"Hmmmph..." aku mendesah pelan saat lidah Didik menyapu leherku lalu turun ke lenganku. Kemudian dibalikkan tubuhku. Di depan ku , Didik mencium jemariku satu persatu sambil matanya yang sayu menatap mataku.


"Kamu cantik banget Melanie." ucap Didik teesenyum padaku.


"Ahh... kamu membuatku bergairah mas. Jangan menatapku seperti itu." aku tak tahan lagi. Langsung kusambar bibir tebal itu. Didik pun tak kalah, lidahku dihisap hingga kami bertukar air liur.


"Aku suka susumu Mel" ucap Didik kemudian turun meraih payudara kananku. Dihisapnya putingku yang berwarna pink. Jujur rangsangan Didik membuat vaginaku basah.


"Aku tak tahan mas. Cepat masukkan penismu. Uhhhh... enaaak masss..." desahku menikmati permainan Didik.


Didik kemudian membuka piyamanya. Sementara aku melucuti semua pakaian yang masih tersisa di tubuhku. Dua tangan kekar nya meraih bokongku. Tanganku inisiatif merangkul pundaknya. Dengan enteng Didik mengangkatku lalu direbahkan tubuhku di atas kasur.


"Cepaaat masukiiin..."


DOK DOK DOK DOK


DAMN!!! Tiba tiba ada yang menggedor pintu disaat penis Didik sudah tepat berada di bibir vaginaku. Didik kemudian memakai lagi piyamanya. Lalu melangkah menuju pintu


"Siapa sihhh masss. Kentang bangeeet nih.. " rengekku pada Didik.


"Hahaha. Tunggu sebentar sayang ." ucap Didik.


Ku tutupi tubuhku dengan selimut . Aku merasa kesal karena disaat nikmat nikmatnya ada orang menganggu. Nafsu yang sedang tinggi tingginya tiba tiba meredup. Ahhh... siapa sih itu.


" Saudara Didik anda ditahan karena diduga memakai Narkoba!"


" Sebentar .. mungkin ada salah paham . Saya nggak pernah.."


" GELEDAH KAMAR INI!!"


Ohhh. Apalagi ini. Didik pemakai ?? Dengan gesit 5 petugas masuk menggeledah kamar ini. Kulihat wajah Didik panik dan menatapku lemas. Tanganya di borgol oleh salah satu petugas.


" Nona ! Anda juga harus kami tangkap. Sebelumnya pakailah pakaian anda!" ucap salah petugas kepadaku.


Aku menuruti perkataan petugas itu. Kuraih pakaian seadanya. Kupakai pakaian itu di dalam selimut yang lebar agar tak terlihat kebugilanku.

Jantungku berdebar 2 kali lebih cepat. Aku yang tak tahu apa apa harus ikut terseret.


" Kita menemukan ini Pak!!"


" Apa itu !!"


" Sejenis Heroin."


Tamat sudah riwayatku. Ternyata Didik adalah sang pemakai. Aku dan Didik lalu di bawa ke kantor polisi untuk di mintai keterangan. Di sana aku mengaku tak pernah memakai barang haram itu. Kemudian saat di tes urine hasilnya negative dan aku boleh pulang.



Sekarang


"Uhmmm dimana gue.."


Kulihat tubuhku masih telanjang. Baru kuingat setelah pertemuanku dengan Hendro dan Robby. Itu adalah awal dari penderitaanku. Di mana siang tadi tubuhku kuserahkan pada empat manager bangsat. Air mataku kembali keluar. Ku pakai pakaianku lalu kulihat ada secarik kertas di atas meja.


" Pulanglah jika kau ingin pulang. Dan ingat hari ini kamu resmi jadi budak kita. Jika kamu berusaha kabur videomu akan kusebar. Dan jangan sekali kali lapor polisi atau kamu akan menyesal seumur hidup."


PRAAAAANK


Emosiku meluap setelah membaca isi surat itu. Ku pecahkan vas bunga di atas meja. Air mataku tak mau berhenti mengalir. Ku lihat jam dinding menunjukkan pukul 7 malam.


Apa salahku???


Didik ??




POV LUNA


Aku masih berada di kamarku. Baru saja kakakku pulang dan kedatangannya membuatku kesal. Gimana ngga kesel, ada tamu kok malah diusir. Tapi jika kupikir ada benernya. Meski Pak Yudho tak bermiat jahat padaku, aku pun harus waspada jika tiba tiba diamemerkosaku. Apalagi anuku sudah dipegangnya. Ahhh.. kenapa aku bodoh sekali. Kenapa tadi aku hanya pasrah ! Tapi jujur ini adalah pengalamanku disentuh oleh seorang pria. Tapi kenapa harus Pak Yudho ??? Jadi senikmat itukah ??


DOK DOK DOK DOK


"Adek keluar. Makan malam sudah siap tuh!"


Kudengar suara kak Sheila memanggilku. Kulihat waktu menunjukkan pukul 7.00. Masih dengan perasaan yang kesal aku keluar dari kamar. Kulihat kak Sheila dan Mamah sudah barada di meja makan.


"Ya ampuun sayang. Sini ! Kucel amat muka anak mamah." ucap Mamah lalu menggandeng tanganganku


BRRRRMMMM


"Papah pulang??" tanyaku pada mamah setelah mendengar suara decitan mobil.


"Biar gua cek.!" sahut kak Sheila lalu menuju pintu depan.


"Luna. Mamah udah denger dari kak Sheila. Tadi Pak Yudho kesini yah.? Kamu ngga di apa apain kan sayang??" tanya Mamah


"Nggaaak mah. Kak Sheila aja terlalu alay! " ucapku bohong.


" Hssst! Dia melakukan itu kan demi melindungi kamu." tutur Mamah padaku.


"Iya sih Mah. Luna minta maaf. Lain kali akan lebih hati hati."


Dari arah pintu depan kulihat kakak gondrongku pulang. Dalam hatiku aku ingin menangis . Ingin rasanya aku mengadu pada kakaku. Namun mengingat Pak Yudho tadi hanya berniat meringankan lukaku , aku urungkan niatku.


"Mobil siapa itu Reza ??" ucap kak Sheila menyusul langkah Kak Reza.


"SANDRA!!" Jawab Kak Reza lalu duduk sebelahku.


" Hallo mah! Aku nanti mau terbang ke Bali. Ada tender di sana." Imbuh Kak Reza.


"Lho bukannya sekarang kamu bagian produksi??" tanya Mamah pada Kak Reza


"Ceritanya panjang, Mah. Mau ngga mau aku di tarik lagi jadi Chemist." Jelas kak Reza.


"Kak ntar bawa oleh-olehnya yaaa.!" ucapku pada Kak Reza


"Iyaaa sayaaang!!" jawab Kak Reza sambil mengacak acak rambutku.


Selesai makan kurebahkan tubuhku di atas kasur kamarku. Lalu tiba tiba pintuku terbuka. Kulihat kak Sheila masuk mendekatiku.


"Luna. Kakak mau ngomong. Terserah loe boleh benci kakak !! Kakak ngga mau ada yang nyakitin loe ! Karena kakak sayang sama loe Lun! Dan satu hal yang harus loe tahu. Kakak ngga pengen nasib loe seperti kakak !!"


Aku tak bisa menahan air mataku. Jika aku pikir memang benar apa yang dilakukan oleh Kak Sheila. Kenapa aku sepolos ini!! Aku sudah gedhe !! Harusnya aku tahu!!! Tapi jika membayangkan kejadian tadi.?? Ahhh .. tapi itu enak banget. Kenapa harus Pak Yudho sih!!!


Sepertinya aku harus mencari tahu sendiri. Aku sudah dewasa! Bukan anak kecil lagi !! Iseng-iseng aku browsing melalui hapeku lalu membaca sebuah artikel forum dewasa.


Forum apaan ini??





Di sebuah appartemen mewah


Seorang wanita cantik nampak berdandan di depan cermin. Di belakangnya ada seorang pria tanpa busana sedang menggeranyangi tubuhnya.


"Tessa kamu lihat ngga ekspresi Reza tadi???"


"Hahaha. Anak itu polos beb! Pasti dia tadi ngaceng berat." ucap Tessa yang kini memainkan clirotisnya sendiri


Uhhhh...


"Kamu pengen ngga kalo threesome bareng Reza??"


"Uhmm mauu bangeeeet beeeb"


Riko kemudian melumat payudara Tessa. Dengan sedikit menggigitnya ia mainkan payudara itu bergantian kiri kanan. Tessa melenguh menikmati permainan Riko. Dengan cepat ia berbalik lalu melumat bibir pria botak itu.


Mmmmmhhh...


Ummmmmhh….


"Enaaaak bangeeeet ! Fuck!!" desah Tessa


"Aku masukin ya beb!!" ucap Riko yang kini tengah menekan penisnya di bibir vagina Tessa.


Masih berada di atas kursi rias, tangan Tessa bertumpu pada pundak Riko. Riko membuka lebar paha Tessa lalu dihujamlah penis itu menusuk vaginanya yang berbulu tipis.


CEPLAK CEPLAK CEPLAK


Uuhhhhh


Ohhhhhhh


"Teruuuuussss bentar lagi....!!!" racau Tessa


"Enaaaaaak...???" tanya Riko yang kini jarinya memilin puting Tessa


"ENAAAAK BANGEEET!!!"


Riko lalu mengangkat tubuh Tessa. Dengan penis yang masih menempel pada vaginanya, pria botak itu menaik turunkan tubuh Tessa sambil melahap kedua payudaranya. Keringat kedua insan itu mencucur deras. Rambut Tessa yang panjang terlihat acak acakan, sebagian menepel pada kulitnya yang berkeringat.


Kini Riko mengubah posisi, dibalikkan tubuh Tessa hingga menungging. Kali ini mereka dalam posisi doggy . Dengan ganas Riko menyodok dari belakang sambil kedua tangannya bertumpu pada pantat Tessa yang semok.


PLAAAK PLAAAK


"Pantatmu empuk banget beb!!"


"Terus aku hampir sampai.!!"


"Aku juga!! Dalem apa luar??"


"LUAR !!!


CROOOT CROOOT CROOT

Dengan cepat Riko mengeluarkan penisnya. Keluarlah sperma Riko, menyembur membasahi pantat Tessa. Tessa pun langsung ambruk bersimpuh dengan pantat yang masih menungging. Riko yang nampak kelelahan tergelatak di sampingnya.




Pukul 19.30 WIB


Di depan rumah elite sebuah sepeda motor sport terparkir . Di sampingnya berdiri seorang wanita dengan koper besar di tangan kirinya. Dia adalah Sandra. Sambil mengutak-atik hape wajah Sandra tampak cemas.


Tak lama kemudian sebuah Mobil SUV warna putih berhenti di depannya. Lalu keluar seorang pria tampan dengan jaket jeans dan memakai kaca mata hitam. Pria itu adalah Reza Sanjaya.


"LAMA BANGEEEET SIIH !!! UDAH TELAAAT INI." bentak Sandra


"BAWEL BANGET SIH LOE!!!" sahut Reza


"Ihhh.. Itu buka pintunya!!" suruh Sandra


"Lagian loe ribet amat bawa koper segedhe itu ! Kita mau dinas bukan piknik ibu negara!!" ketus Reza lalu membuka pintu belakang mobil.


Setelah itu Reza membukakan pintu untuk Sandra. Dengan gaya tengil ia buka kacamatanya ditarik keatas kepalanya


"Silakan tuan putri.." ucap Reza dengan senyuman tengilnya


"Ihhh lebay!!!" ketus Sandra lalu tersenyum melihat tingkah Reza.


Setelah Sandra masuk, Reza segera ikut masuk mengambil kemudi. Masih dengan wajah yang sama kali ini Reza menurunkan pitch suaranya.


"Mah kemana nona??"


"BANDARA!! CEPETAN!!! HAHAHAHA!!!"


"GITU DONG KETAWA!!! Hidup jangan terlalu di buat murung. Yang lihat juga sepet kale San!! Udah lupain masalah tadi !!" jelas Reza hingga membuat Sandra terharu


"Loe baik banget sih ke gue! By do way makasih ya Za!!"


Ckck.. Reza hanya mengedipkan satu matanya sambil tersenyum.


Tak sampai sejam mobil tiba di Bandara. Reza kemudian memberhentikan mobilnya. Mobil tersebut di parkir di depan Terminal 1.


" Terminal 1 kan San??"


" Iyah. Sudah sampai??"


" Loe mikir apaan sih. Sudah bu!!"


" Iyaudah ayok turun. Hehehe. Tunggu gue mau WA kakakku!!


"Kakak???"


"He ehm."


Reza dengan inisiatif turun lalu menurunkan koper. Dari pintu utama berjalan seorang wanita dengan jaket hitam. Ia memakai kaca mata hitam. Wanita itu berjalan menuju mobil Sandra.


"Sandra??"


"KAKAK!!"


"Kamu siapa??" tanya wanita itu pada Reza


"Aku Reza!!"


"ARDHELIA! SAVIRA ARDHELIA!!”


Setelah sedikit berbincang , Reza menyerahkan kunci mobil kepada Ardhelia. Disaat bersamaan tanpa sepengetahuan Sandra, Ardhelia memasukkan sebuah amplop kecil ke dalam saku jaket Reza. Belum sempat Reza menanyakan isi amplop itu, Ardhelia menahannya dengan kode telunjuk menepel pada bibirnya.


Sambil berjalan menuju loket check in, Reza mengintip sedikit amplop itu. Di luar amplop itu tertera sebuah tulisan. ‘ BLACK ROSE ‘



“ Black Rose ??” gumam Reza pelan.


BERSAMBUNG








Mantap Lanjutkan trus hu
 
Mantap ni reza maen ny alus
BALI UNCONTROL




PUKUL 12.00 WIB


POV REZA


Baru saja Luna menelponku. Tak kuduga masalah ini akan merembet kemana-mana. Ah jancuk !! Terima kasih Black Rose !! Sheila maafin adekmu ini !! Andai saja mereka memberitahuku lebih awal. Ahh !! Pertama kali aku bertemu Ardhelia , wajahnya sangat tak asing. Tapi dia siapa ? Sepertinya otakku benar telah terkontaminasi oleh film-film Hitomi Tanaka.

Siang ini udara cukup panas, sepertinya akan banyak turis di pantai. Yah tapi entar ajalah mikir pantainya. yang terpenting bagaimana cara menggagalkan tender ini. Menurutku tender ini tak ada kaitanya dengan rentetan kasus-kasus The Skull Brother. Jika memang ini benar adanya jadi The Skull Brother sudah memanfaatkan PT. IHH. Lalu kenapa Sheila dan Luna juga harus jadi korban, nggak masuk akal ! Ahh ini lebih menyebalkan dari novel-novel NTR yang sering kubaca ! Semoga besok aku segera tahu jawabannya. Jika aku adalah seorang tokoh utama harusnya aku ngga disini. Harusnya aku menyelamatkan keluargaku ! Sial nih penulis amatiran ! Huh ! Kok aku jadi ngelantur ya. ??

Di ruang loby ini aku sudah menghabikan dua batang rokok. Kulihat Sandra berjalan ke arahku setelah tadi ijin ke toilet. Ya ampun ini cewek selalu bikin aku pensaran. Meskipun aku sudah pernah meihat tubuhnya yang telanjang, tapi aku penasaran bagaimana kalo bercinta dengan dia. Ahhh imjinasi mekayang kemana-mana. Fokus Za !


" Za sudah siap."


" Sudah siap sayang."


" Sayang ?? Apa loe bilang ?? "


" Iya deh Sandra !!"


" Loe suka sama gue ya Za ?


" Gue suka sama elo ??? Ya jelas nggak lah ! Toket loe kegedhean buat gue. Hahahaha. "



PLAAAAAK


Sial ini cewek tamparanya kenceng bener. Aku kemudian menyusul Sandra. Njiiir pantatnya!!


Kulihat Sandra berhenti di depan sebuah pintu. 'Ruang Uji Coba' sebuah tulisan besar tertera di depan pintu ini. Sambil memegang gagang pintu Sandra menoleh ke arahku.


" Perasaanku ngga enak Za."


" Udeh serahin pada Gue!!"


" Tapi aku gugup banget."


" Jangan gugup San. Katanya loe mau menangin ini tender. "


Dalam hatiku sebenarnya tender ini tak harus menang. Kalo menang pasti akan lebih menambah masalah. Ya apa boleh buat. Maaf San, aku sebenarnya ngga tega.


Sandra kemudian masuk ke dalam ruangan itu. Kemudian aku menyusulnya dari belakang. Ruangan lab ini cukup luas dengan empat meja praktikum yang cukup lebar. Di atas meja sudah tersedia perlatan praktikum yang cukup canggih. Well, ini bakalan seru.


Sandra kemudian mengeluarkan dokumen dan data formula untuk memulai praktikum. Sementara kulihat sudah berjajar sekumpulan orang memakai jas lab. Mungkin mereka yang akan jadi lawan kami merebutkan tender ini. Buset mainnya keroyokan euy!


Di depan kami berdiri seorang pria tua memakai jas lab. Dengan rambut botak di depan sekilas mirip Albert Einstein. Mungkin dia adalah seorang pakar kimia. Kulihat dia berjalan mengahampiriku.


" Kalian cuma berdua ??" tanyanya dengan sedikit mendongkakan kepala.


" Kami ?" jawabku gugup.


" Iya kalian dari PT.IHH kan ?"


" Benar sekali kek. Eh Prof."


Mendengar ucapanku kakiku langsung diinjak oleh Sandra. Kulihat mukanya cemberut banget. Bibirnya manyun ke arahku.


" Well!! Tunjukkan skillmu anak muda. Kita membutuhkan produk tanpa harus membeli bahan baku yang lebih mahal. Dan bahan baku ini sudah mendarah daging di pulau ini. Pulau dewata ! Dan bahan baku ini kuberi nama pil dewa ! Ini bukan pil dari negeri dongeng. Khasiatnya tak tertandingi . Jika kalian berhasil kalianlah pemenangnya !"


" Pastilah Prof ! Iya ngga sayang !" ucapku mengarah ke Sandra


" Huuuh "


Sementara kulihat sekelompok dari PT . WIN sedang berdiskusi. Ada empat cowok dan satu cewek. Umur mereka lebih tua dariku. Hemmb tantangan baru nihh...


●○●○●​


Inilah saat yang paling mendebarkan di dalam hidupku. Alay! Ku pakai jas lab putih yang diberikan oleh Sandra. Kini raut wajahnya tersenyum kepadaku. Mungkin dia sudah mulai percaya diri.


DRTT DRTTT DRTT


Sial siapa sih ! Kuambil ambil hapeku dari saku celana. Tanpa pengetahuan Sandra kubuka sebuah pesan dari Galang. Galang lagi? Kenapa apa sih orang ini. Setelah membuka pesan dari galang, jantungku benar-benar berdegup kencang




Hassssh !! Mau tak mau aku harus menggunakan otakku untuk memenangkan tender ini. Dan malam kemaren aku malah tidur bukannya belajar. Kulihat wajah Sandra hanya pasrah karena posisiku disini adalah playmaker. Eh bukan, pokoknya posisiku laboran utama dan dia hanya akan menjadi assisten laboran. Jadi dia hanya akan melakukan apa yang aku suruh. Maunya sih setiap saat bisa aku suruh memuasin nafsuku. Ohh.. ! FOKUS ZA !



TENG TENG TENG



Dan bunyi lonceng sebagai pertanda semua peserta harus memulai pekerjaannya sudah dibunyikan. Saatnya dimulai !


Kusuruh Sandra menyiapakan peralatan yang secukupnya. Karena kalau semua alat digunakan tak akan efektiv. Disini penilaianya adalah kualitas dan efetivitas. Sebisa mungkin aku harus bisa meminimalisir waktu.


Sembari menunggu Sandra menyiapkan alat, kupakai waktu ini dengan membuat coretan pada kertas kosong. Intinya aku membuat sebuah rancangan tentang apa yang akan aku lakukan nanti. Karena dari semalem aku hanya tidur. Jadi aku belum ada persiapan apapun hari ini, pokoknya aku harus cari perhitungan dengan Jimmy , seenaknya saja dia mengubah rencana.


Bagus ! Semoga ini akan berhasil. Kulihat tim sebelah sudah melakukan praktikum. Sedikit cemas kuperhatikan di raut wajah Sandra. Jangan khawatir sayang ! Otakku meski sudah terkontamnasi film JAV, masih ada sisa neuron postif yang akan memberikan rangsangan positiv ketika tanganku kembali memegang alat alat prakitikum ini.



Kupakai sarung tangan plastik dan masker lalu kuambil sebuah spatula. Kusuruh Sandra membukakan botol berisi bahan baku. Setelah botol tersebut terbuka, kuambil sampel bahan baku tersebut kemudin kuamati karakteristiknya. Bentuk powder biasa.


" San masukin larutan R-COOH!! Loe cek Oil Absortion-nya yah!


" YUP !"


Aku memanfaatkan waktu dengan menyiapkan alat buat destilasi dan ekstraksi. Ribet juga sih ! Sebenernya tim kami kurang personil. Dasar perusahaan pelit!!


Setelah perlatan sudah siap kuambil mortar dan alu untuk mulai membuat ramuan yang sudah diformulakan oleh Sandra. Kuaduk rata kemudian kularutkan hingga berubah menjadi cair. Setelah itu kulanjutkan proses destilasi. Kupencet timer saat proses berlangsung. Kusuruh Sandra mengambil sampelnya lalu kuambil beaker glass dan tabung erlenmeyer untuk melihat rekasinya.
.
.
.



1 jam kemudian

.
.
.
.
" Lo lihat mikroskop. Biar gue pantau reaksinya!!"



" Aduk yang cepat lima menit dari sekarang!"


TAP TAP TAP


" Done !!" kata Sandra


" Hijau merah kuning." sahutku


" BINGO !!!"


" Berhasil !!"


Sandra kemudian merangkul tubuhku. Sementara kulihat wajah agak kecewa dari tim sebelah. Dari segi waktu kami memang lebih unggul tapi soal kualitas kami harus menunggu hasil tes dari Profesor dan timnya.

●○●○●​


Kulihat wajah Sandra sangat gugup. Sementara aku cukup rilex karena sudah tahu hasilnya akan seperti apa. Kulihat tim lawan nampak gugup. Mungkin selanjutnya akan berat tapi setidaknya ini akan mengurangi sedikit damage yang sudah terjadi. Luna bertahanlah !!


" Oke semua. Kita sudah uji hasil praktek kalian. Dan saya bamgga negeri ini memiliki kalian. Tapi hanya satu tim yang berhak memenangkan tender ini. Saya harap bagi tim pemenang dapat memanfaatkannya dengan baik. Dan pemenangnya jatuh kepada..."


Deg Deg Deg


Ngapain juga sih aku harus deg deg an. Habis Profesor ini mirip acara talk show sih. Ahh payaaah.. !


Tangan Sandra kini memegangku erat. Aku rangkul Sandra dipundakku agar ia lebih tenang.

.

.

.

" PT. IHH."

.

.

Suara Profesor saat mengucapkan nama perusahaan PT. IHH sungguh membuatku dan Sandra lepas dari rasa deg-degan. Akhirnya tim kami yang memenangkan tender ini.


"Reza !!!"


" Iya sayang."


" Kita menang !!"


" Udah tahu. "


Sandra memelukku erat. Dapat kurasakan empuknya payudara Sandra yang menekan dadaku. Terus peluk San biar toket lo kempes dikit. !!


" Za napa loe senyum senyum sendiri. "


" Enak ini "

Nyut ! Ohh tanganku tana sadar meremas payudaranya. Kulihat aura merah kini dalam tubuhnya. Dan tangan kananya mulai diayunkan. Dan pasti tangan ini akan menamparku...


PLAAAAAAAAAAAAAAK

" Nggak sengaja San. Ealah kena tampar lagi. " ucapku memegangi pipiku.

" Ga sengaja kok senyum ! Bilang aja mau cari kesempatan !" bentak Sandra.

Profesor tersebut mengahampiriku lalu mengulurkan tangannya. Kujabat tangannya sambil tersenyum. Sandra tampak bahagia. Wajah inilah yang selalu kurindukan. Cepat sekali wanita satu ini mengubah moodnya. Padahal belum ada semenit dia memarahiku. Plinplan Girls!! Dia selalu membuatku penasaran. Akhirnya kini kita akan jadi partner terbaik sepanjang sejarah. Dulu aku sangat dekat dengan Sandra karena sebuah pertikaian kecil membuatku harus dipindah bagian. Meskipun sebenaranya itu bukan sepenuhnya keinginanku, aku harus menyerah pada kengotatan Pak Didik.


" Selamat ! Nama kalian siapa?" tanya Profesor


" Saya REZA SANJAYA"


" Saya SANDRA YASMIN"


"Saya Zulfikar Matuidi . Panggil saja Profesor Zul. Saat kalian melakukan praktikum tadi, Chemistry kalian dapet banget looh. Semoga kalian berjodoh ya. Hahahaha" ucap Profesor diiringi tawanya yang renyah.


" Hahahaha. Profesor bisa aja." sahutku menanggapi candaanya.



●○●○●



Setelah kemenangan tender ini kurayakan dengan mentraktir Sandra di sebuah resto yang tak jauh dari gedung praktikum tadi. Sandra langsung menghubungi Pak Hendro selaku manager RnD. Kulihat Sandra berbincang melalui hapenya dengan riang gembira.


Kulihat jam tanganku menunjukkan pukul setengah tiga. Sembari menunggu pesanan kuambil sebungkus rokok filterku lalu kusulut sebatang. Resto ini berada di tempat terbuka jadi aku bisa bebas mengepulkan asap rokok sambil sejenak menikmati pemandangan pura-pura yang merupakan bangunan khas bali.


" Loe bisa nggak sih berhenti merokok! Loe itu anak kimia sudah tahu kan banyak bahan kimia pada rokok. " oceh Sandra dengan suara lantang padaku.


" Loe bisa ngga sih kecilin suara loe !" balasku


" HUUUUH!!" dengan wajah kesal Sandra kemudian duduk lalu mengambil menu makanan.


"Loe makan apa?" tanya Sandra.


"Makanan yang biasa aja tapi bisa membuat perutku kenyang." jawabku.


" Minumnya ?"


" Susumu."


"APA !!"


"Milkshake aja San. Hehehe."


" HUUUH!!"


Begitulah aku dan Sandra. Selalu saja berantem. Setelah waitters mengambil pesanan kami. Aku dan Sandra hanya diam meskipun mata kami sesekali saling memandang.


" Marah ??"


" Engga!"


" Sandra loe cantik deh!"


" Kok ada kata 'Deh'nya ? Nggak ikhlas banget !"


" Loe kenapa sih ! Lagi dapet ?"


" Engga !"


" Loe mikir apaan sih !!"


" Engga !"


" Ngga usah bohong. Ketika wanita diam sejuta pikiran di dalam otaknya. "


" Bodo !!!"


" Oke. Mending gue makan. Sepet lihat wajah loe kek gitu."


"..."



Sehabis makan Sandra mengajaku balik ke hotel. Padahal dalam hati kecilku ingin sekali mengajaknya ke pantai atau jalan jalan ke Pasar Sukowati. Mungkin gara gara aku selalu membuatnya marah saat makan siang tadi kini Sandra benar-benar mencuekkanku. Huuuh !! Dih kok aku baper ! Dasar cowok lemah !


" Yaelah gitu aja marah. Yuk jalan jalan. Itung itung ngedate kita, iya ngga?" tawarku mencoba meghiburnya.


" Nggak !"


" Yaelah ya sudah gue jalan sendiri."


"IKOOOT !!"


" Dasar cewek plin plan!


" Ih dasar mesum. !"


Mmmmuach


Aku benar benar ngga bisa mengendalikan emosiku. Wajah Sandra kalo marah cantik banget. Apalagi saat ia menggembungkan pipinya. Gemes !!


"Reza kok lo nyium gue."


" Habis lo cantik San."


Kulihat wajahnya tersipu menahan senyum. Dasar wanita dipuji sedikit langsung terbang. Aku dapat menangkap ekspresinya. Kedua tangannya ditarik ke belakang seolah ia sangat excited banget. Dan satu hal yang kurang menurutku. Kenapa tangannya tak menaparku ? Apa mungkin dia seneng dicium yah. ?


" Udeh jangan malyang . Dipuji dikit melayang. Yaudah ayok ngedate !" kuraih tangannya lalu kurangkulkan tanganku di pundaknya.


" Ngedate dari Hongkong!!"


" Dari Jakarta sayang bukan Hongkong !" kutowel hidung mancungnya lalu kupencet.


" Huuuuh !!"


" Loe tuh ya kalo ngambek cantiknya nambah."


" Udeh ya jangan merajuk!"


" Gue cium lagi ya."


" Gue tonjoknnih !!" ucapnya sambil mengepalkan tangannya.


" Tadi aja senyum - senyum kok sekarang ditonjok sih !"


" Sini gue kasih double ! "


Entah mengapa aku sangat bahagia bisa deket lagi sama Sandra. Yah walaupun kita cuma sahabatan. Seengaknya aku bisa lebih lama memandang toketnya. Ah toket lagi !!


TUUUT TUUUUT TUUUUT


" Bentar ya San ada telpon."


" Jangan lama lama."


" Iya ya sayang."


"GALANG ?? disaat sepertii ini. Ahh.. ngapain sih ini orang." kumatikan telepon dari Galang. Bukannya tak mau mengangkat , karena disampingku ada Sandra. Aku tak ingin dia terlibat.


" Kok ngga jadi diangkat. Cewek loe ntar marah loe. Hahahaha"


" Cewe gue kan loe. Dodol"


" Hassshhh "


" Eh ada burung garuda ?"


" Mana "


MUUUAAACH


" Reza !!! Ini tempat umum !! Malu tau !!" dengus Sandra yang sudah siap mengepalkan tangannya


" Biarin. Kalo di tempat khusus ntar loe malah ketagihan. Weeek !" Aku menghindar dan berlari mundur sambil memandang Sandra yang sedang mengamuk.


Entah kenapa wajah cewek ini makin cemberut makin cantik. Akhirnya aku menyerah setelah tangannya menarik bajuku. Sebuat cubitan terasa sakin di pahaku.


“AMPUUUUN SAN..!” rintihku kesakitan



" Awas loe cium gue lagi !! Kita balik dulu ke hotel, gue mau mandi dulu !”



*****




Sesampainya di hotel Sandra langsung menuju kamarya. Aku pun juga langsung menuju kamarku. Baru sedikit melangkah tiba tiba..


" Za ke pantai aja yuk.."


" Yukk."


" Yaudah sono ganti baju. Gue mau mandi dulu."


" Udah cantik ngapain mandi lagi sih." ucapku nyengir


" Preet !"


Sesampainya di kamar kuambil perlengkapan renang dan kamera. Untung aku selalu bawa kamera. Hehhe. Mandi nggak ya.? Lagian nanti juga kena air. Kuambil tas pinggang dan ransel kecilku kemudian menuju kamar Sandra.


TOK TOK


Kemana sih ni orang lama bener bukain pintunya. Ihh. Nggak dikuci lagi. Kubuka kamarnya lalu masuk ke dalam.



" Ngapain sih za !"


DEG


" Ngapain sih loe ngga peka banget Za. Gue sayang banget sama loe Za.!"


Sandra sayang sama gue? Ini nggak salah ? Tapi aku yakin sekali barusan Sandra mengucapkan itu. Kulangkahkan kakiku menuju ke dalam kamar Sandra. Tapi tak kutemukan di mana Sandra berada.


BYUUUR BYUUUUR


Sandra mandi ? Entah setan apa yang membisikiku untuk mengintip Sandra mandi. Dari lubang kunci yang menempel pada pintu kamar mandi, kuintip Sandra sedang menggosok payudaranya. Astaga gedhe bener !!


DUUG


Ah sial ! Pake jatuh segala ini sepatu ! Aku tak sengaja menyenggol sepatu yang berada dirak deket kamar mandi.


" Siapa itu."


CKLEEK


" REZA LOE NGAPAIN !!!"


" Ngintip dikit San. Hehehehe." aku berlari sebelum tangan lembut dengan kasar menamparku. Benar dugaanku dia akan mengejarku. Aku naik ke kasurnya lalu turun lagi dan dia masih mengikutiku.


Tiba tiba handuk yang melilitnya terjatuh . Karena gerakan yang gesit kusahut handuknya lalu kubuang diatas lemari yang tingginya 3 meteran. Sandra kebingungan untuk menutupi tubuh telanjangnya.


" ZA LOE ISENG BANGET SIH!!" bentak Sandra lalu menarik sprei kasurnya untuk menutupi tubuhnya


" Hehehe. Udah pernah lihat ini ngapain juga sih ditutupi sayang!"


" Semua laki sama saja ! MESUM!!"


Kulihat air matanya mulai menetes. Mungkinkah dia trauma saat kejadian kemaren. Enggak aku harus kontrol !! Sandra teman baikku. Aku nggak boleh merusaknya !!


" Cup cup cup !! Jangan nangis dong San.!!” aku mengahampiri Sandra lalu memeluknya.


" Kamu jahat banget sih Za!! Apa salah aku ke kamu !!


" Udah San loe nggak salah kok. Gue yang salah!!" kuelus rambutnya. Jujur kontolku ngaceng . Aroma sabun pada tubuhnya membuat deru nafsuku naik. Kulihat Sandra hanya merunduk dalam bekapanku.


" Kalo kamu mau, pegang saja ! Itu kan maumu !!"


" Maksud loe apa sih bahsa loe berubah aku kamu aku kamu!"


" JUJUR KAMU MAU KAN !!"


"AKU NORMAL SAN !!"


HMMMMMPPPPH



" Ahhhh.. ZA!!! AKU BERCANDA ZA.!! KOK LOE BENERAN PEGANG SUSUKU SIH!!!


" Loe yang minta kan!! Gimana enak kan!! Muke loe cantik bener kalo lagi sange . HAHAHAHA!!


AHHHHHHHH


Bodoh amat !! Kubuat dia menyesal telah mencoba mempermainkanku. Kupilin puting Sandra sambil sedikit menggigitnya.


Ooooohh


" ZA UDAH GELIIII!!!


" Nnga gak." ucapku terbata bata karena mukutku sedang mengulum toketnya


Kutarik selimut dari tubuhnya. Kulihat matanya sayu memandangku. Tak ada pertanda sedikitpun akan ada awan mendung di matanya. Oke. Aku paham !!



" Kau mau ini kan!!


" JANGAN ZAA. KENAPA KAU MENYENTUH MEMEK GUE!!


Kutenggelamkan kepalaku di antara kedua kakinya. Lalu kucari daging kecil sebesar biji kacang. Setelah kutemukan, kusedot dan kuhisap dengan mulutkan sambil sesekali kumasukkan lidahku pada lubang surgawinya.



" AAAKH AAAKH AAAKH..!!" Sandra mendesah dengan suaranya yang keras. Dasar ! Volomenya ngga bisa dikontrol !!


Kini kulepas kaosku dan celanaku. Aku tak tahan lagi. Ingin rasanya aku menusuk memeknya sudah basah ini.


"REZA JANGAN !! AKU BELUM SIAAAAP !!!"


Kini penisku tepat digerbang kemaluannya. Kupegang kakinya dan lebarkan. Namun dengan sekmkuat tenaga kaki Sandra mendorong tubuhku terjembab dikasur.


" JANGAN SEKARANG !! KALO LOE MAU BIAR GUE PUASIN LOE "


Aku terlentang memandangnya. Kulihat Sandra merangkak ke arahku tubuhnya menempel memelukku. Kini mulutnya mengulum putingku. Gila belajar dari mana ini cewek !!!


Dengan tatapan binal kini ia melumat leher dan telingaku. Aaahh..bisa muncrat cepet ini! Dengan menggoyangkan toketnya ia geserkan kan seluruh badanku. Empuk , hangat, aaah.. enak banget. Ototku mengencang. Penisku yang tegang didorong oleh perutnya ke kiri kanan. Ahhhmm ... sebenernya siapa yang ngga kontrol !!


" Mulut atau toket sayang ?"


" Ehh... memek.!"


PLAAAK


" Terserah elo San. Kok jadi loe yang merkosa gue !!"


" Aahhh... sayang aku mau permen lolinya yaah.."


GILA !!! CEWEK KALO UDAH SANGE GINI BANGET YAH. Aku hanya pasrah saat mulutnya mengulum penisku. Dengan gerakan maju mundur tangannya memilin putingku.


Masa gue kalah sih !! Aku nggak mau pokoknya aku harus merobek selaput daranya! Sekarang dia lagi sange sangenya. Jadi gak ada yang salah karena sama sama sange .


Kulepas penisku dari mulutnya. Kini kuangkat pahanya. Kali ini mulutku turun ke selakangannya. Kujilati paha mulus Sandra. Kemudian kubuka lubang memeknya demgan jariku. Ternyata dia masih perawan. Ahh... rambutku dijambak tapi ke arah memeknya. Sehingga kepalaku semakin menekan memeknya.


" Za Plisss!!!


" Hmmmpph.. nikmatin aja say!!


" Oohhhhh Za..!!"


Aku merangkak menuju toketnya lalu kujilati kulit mulusnya. Tepat di bagian dada atasnya kubuat tanda merah. Kuhisap dalam -dalam sampai ia menjerit keenakan.


" AKKKKHHHHH !!!"


Mppphhhh kini mulutku mencium bibinya. Nafsu ku bemar benar telah mengambil alih akal sehatku. Sandra juga sudah terbawa nafsu. Kupegamg penisku lalu kuarahkan tepat di memeknya. Harus berhasil !!


" Reza!! Ahh jangan!!


" Sakit dikit Sayang ga usah khawatir!!


" No Za!!!


" Gue masukin ya !!


" Please jangan !! Control Zaa!!!


Kugesekkan penisku di belahan daging Sandra !!!


" Jangan za!!!


BUUUUGH


Dan lagi Sandra mendorongku kali ini dengan tangannya. Dengan gesit ia jepit kontolku degan kedua payudaranya. Ahh empuk. !! Jangan !! Kulihat wajahnya tersenyum penuh kemenangan.


" Keluarin dong sayang aku mau pejuh!!"


" DAMN! FUCK ! SEJAK KAPAN LOE BELAJAR GINIAN !"


" AYOOOO SAYANG KELUARIN !!!!



AAAAAAKKKHH



CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT


Semburan spremaku mengenai toket dan sedikit wajahnya.


" Ihhh.. mandi lagi kan gue !!


" Salah sendiri. Mending di memek kan. Kalo loe hamil ntar kan.. "


" ENTAR APA !!!"


" SONO MANDI !!"


" HUUUUUUH !!"


Kulihat Sandra berjalan kea rah kamar mandi. Astaga hampir saja nafsuku membuat Sandra kehilangan keperwanannya. Maafin aku San, tapi setelah mendengar pengakuanmu, aku harus membuatmu tahu kalo aku juga sayang kamu! Sebelum ia menutup pintu kamar mandinya, aku berlari menuju pintu.


" GUE IKOT YAAAH!!


" AHHHHHHH REZAAAAAAAA KOK MAIN MASUKIN AJA SIIIIH"


" MAU NUMPANG MANDI SEKALIAN !!"


" NGGAK BOLEH !!! KELUAR !! ENTAR LOE PERKOSA GUE !!!



BRUAAAAAAAAKKKKKK


DUUUUUAK


CKKLEEEEK



" Anying... kepalaku benjol nih." batinku mengelus kepalaku yang terbentur tembok. Kulihat pintu kamar mandi sudah tertutup. Yah gagal deh ! Lagian ini kontol ngga control sih !!!

DRRTTTTT

Kulihat hapeku menyala. Kuambil hapeku di saku celanaku di ataskasur Sandra. Galang lagi ?






BERSAMBUNG
 
Masih belum ya hu. Hmm.. Ane tunggu dah sampe update. Semangat hu

;)
 
Benda kecil mirip kancing yg dimasukan ke saku jaket ardhelia apakah GPS atau microphonnn..???
Ready to raid..
Now...
 
Wah ceritanya seru nih. Penuh erotisme dan sex party tapi dibungkus dengan tema action. Mantab suhuuu ditunggu updatenya
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Cerita yg warbyazahhh Suhuu Ardhelia...
Ayok Reza, selametin para gadis & bahagiain semuanya... wkwkwkwk
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd