Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kau jual, Aku beli. TAMAT [No Quote]

Status
Please reply by conversation.




Episode 17


hari menjelang sore, tak terasa seharian aku hanya menonton permainan segitiga bu ani. rasa penasaran, apa yang terjadi dihari sabtu.


hari sabtu, pukul sepuluh pagi, lebih, hampir setengah sebelas. bu ani sendirian masuk kantor. pintu ditutup namun tidak dikunci. bu ani langsung masuk dan menghidupkan lampu, ac, pc dan membuka dokumen dimejanya, tak ada keanehan yang dilakukan. sepuluh menit kemudian kevin datang. masuk dan menutup pintu tanpa menguncinya.


kevin langsung menghampiri bu ani, duduk dipangkuannya, dan mencium bibirnya. bu ani membalas ciuman kevin, bu ani memeluk kevin kencang, keduanya saling memagut cukup lama. kevin langsung meremas susu besar bu ani, diremas dari luar kaosnya.


selesai berciuman, kevin menyibakkan jilbab bu ani, namun bu ani malah melepasnya. rambut bu ani terkuncir dilepasnya juga, hingga tergerai bebas. kevin mengelus rambut bu ani, lalu mencium kembali bibirnya. bu ani tak kalah membalas ciuman kevin. cukup lama mereka berdua saling mengecup dan saling mencium, hingga saling meluamat.


tanpa meminta izin lagi, kevin menaikkan kaos bu ani, kemudian menaikkan bh nya, kini dada besar bu ani menggantung bebas seperti pepaya matang dipohon. kevin seperti kesetanan melihat pepaya bu ani. langsung deramas kasar, dan diciuminya seluruh kulit dada bu ani. hingga di puting, kevin menyedotnya, puting besar bu ani bergantian di kulum anak muda ini.


kevin melepas susu bu ani. lalu turun dari pangkuannya. kevin berdiri dan menurunkan sendiri celana jeans panjang yang ia kenakan. kontol tegang kevin langsung mencuat mencari mulut bu ani. bu ani tertawa kecil melihat kontol tegang berkulup kevin. dipegangnya, dan kembali dimainkan kulup kevin. sesekali dikecup dan di sedot.


bu ani dengan telaten mengocok kejantanan kevin. lalu membuka kulupnya, dan mengulumnya. kontol kevin langsung masuk dan hilang didalam mulut bu ani. kevin mendesah kenikmatan, diremasnya kepala bu ani yang telah tak berjilbab itu. sesekali kevin meraih susu bu ani dan meremasnya.


seperti halnya pak mamat, kevin tidak sanggup bertahan lama dengan oral bu ani, tak sampai lima menit, kevin memuntahkan pejuhnya di mulut bu ani. seperti biasa, ditelannya semua pejuh itu. dibersihkannya kontol kevin hingga mengecil.


kevin duduk dimeja samping meja bu ani. bu ani menutup kembali dadanya, namun dihalangi kevin, hingga mereka saling berbincang dengan dada bu ani dan kontol kevin yang masih terpampang diluar pakaiannya.


cukup lama pembicaraan mereka, sesekali kevin menyusu dada bu ani, dan bu ani memainkan kulup kevin. hingga keduanya seperti terjadi pertegangan seperti kemarin sore. aku tebak, kevin kembali minta memek bu ani.


bu ani menolak terus, dan menghalangi kevin untuk melepas celana bu ani. hingga kevin membuka dompetnya, dikeluarkan sebuah benda kotak kecil dan diberikan ke bu ani. bu ani cukup lama melihat benda itu, kemudian diambilnya.


setelah diambil kevin beranjak dan mengunci pintu ruangan. kevin kembali berdiri didepan bu ani, melepas celananya sendiri hingga terlepas.


bu ani membuka dengan menyobek kotak kecil itu, lalu mengambil salah satu isinya. kotak kecil itu tak lain dan tak bukan adalah kondom sekali pakai.


bu ani mengecup kontol kevin, dan kevin mengecup kening bu ani. bu ani dengan sedikit ragu mengulum sebentar kontol kevin, lalu memasangkan kondom padanya. kevin tersenyum senang. ia akan mendapatkan apa yang ia inginkan.


setelah terpasang dengan baik, bu ani merebahkan dirinya di kursi. walau celananya belum terlepas, namun ia sedikit mengangkangkan kakinya, memberikan selebihnya pada kevin.


kevin langsung melepas celana bu ani, dengan dibantu mengangkat pantatnya, celana itu mudah dilepas, cd bu ani juga dilepas kevin. bu ani yang telah setengah telanjang, dikangkangkannya kakinya oleh kevin, vagina bu ani terlihat utuh dimata anak muda itu. kevin mendekatkan mukanya ke vagina bu ani, sedikit dimainkan untuk menghilangkan penasaran.


kevin mengelus setiap bagian kewanitaan bu ani, dicoleknya, dipencetnya kacang kenikmatan, bu ani hanya bisa mengerang nikmat sambil tetap mengangkangkan kakinya.


terlihat seperti ragu, namun kevin penasaran dengan rasanya, kevin mencium vagina bu ani, menjilatnya, dan mengulumnya. tak lama, kevin memuntahkan cairan asin yang masuk ke mulutnya. bu ani tertawa kecil dalam desahannya.


kevin mengarahkan kontol tegang bersarung nya ke lubang kenikmatan bu ani, sedikit di gesek, kemudian didorong dimasukkan kedalam. erang dua insan yang sedang bersatu memenuhi ruangan. kevin memegang paha bu ani, dimaju mundurkan kontolnya, menikmati setiap sentuhan kontolnya di dinding vagina bu ani.


semakin cepat sodokan kevin, bu ani mendesah diikuti sedotannya di susunya. kevin yang seharusnya seumuran anaknya kini sedang menggali kenikmatan, entah ini apakah pengalaman pertamanya, atau sudah pernah sebelumnya.


kevin tidak dapat memainkan kontolnya dengan lama, kevin mendorong kontolnya begitu dalam, kevin mengerang, orgasme didalam vagina bu ani. maninya menyembur tertahan kondom yang membatasi.


setelah orgasme reda, kevin melepas kontolnya dari vagina bu ani. bu ani bangkit dan duduk didepan anak muda yang baru saja menggagahinya. bu ani melepas kondom kevin, mengelap kontol basahnya dengan tisu. membungkus bekas kondom dan bekas tisu yang digunakan.


kevin kembali duduk di meja samping meja bu ani, keduanya mengobrol kembali. bu ani terlihat sangat manja dan menyandar di badan kevin, dan kevin semakin tidak terlepas tangannya di dada bu ani.


keduanya berbincang hingga tengah hari. kemudian kevin memberikan sisa kondom yang belum dipakainya. bu ani tau apa yang dimau anak muda ini. bu ani mengocok kontol kevin, kemudian mengulumnya. kevin memberi tanda, bu ani membuka kondom sisa dan memasangnya di kontol kevin. setelah terpasang dengan pas, bu ani beranjak, kemudian menungging tepat didepan kevin.


kevin meremas pantat besar bu ani. kemudian memposisikan kontolnya di lubang vagina bu ani. kevin mulai mendoggy dengan pelan, di sodoknya hingga pangkal pahanya mentok di pantat bu ani.


sodokan kevin semakin cepat, susu bu ani yang menggantung bergelantungan kencang mengikuti badannya dihantam dari belakang.


kali ini permainan kevin lebih lama dari sebelumnya. namun tetap tidak memuaskan bu ani yang sedang kehausan. kevin mengerang penuh kenikmatan, kembali ditembakkannya maninya kevagina bu ani, namun tertahan kondom yang melindungi keduanya.


kevin melepas kontolnya, terduduk di kursi terdekatnya. bu ani kembali mengambil tisu, membersihkan vaginanya, melepas kondom kevin, dan membersihkannya.


setelah keduanya membereskan pakaiannya, mematikan pc dan ac, keduanya keluar dari kantor, menguncinya, dan pulang berdua. dan tidak ada kejadian apapun hingga sabtu berakhir.


dihari minggu tidak ada aktivitas apapun dikantor, tak ada satupun yang masuk.



=


tak terasa hari ini berakhir hanya dengan menonton rekaman cctv. beberapa bagian aku simpan sebagai rekaman tersendiri, karena rekaman yang tidak tersimpan akan otomatis terhapus dalam jangka waktu satu bulan.


masih ada waktu, batinku. kupanggil bu ani untuk menghadap.

bu ani datang dan langsung duduk diseberang meja.


"bu ani?"

"iya pak"

"tidak nyangka saya"

"kenapa pak?" tanya bu ani bingung

"kenapa anak dibawah umur ibu embat juga?"

"maksudnya pak?" bu ani pura-pura bingung

"kenapa kevin ibu pakai juga, gak puas sama pak mamat?"

"kok bapak tau?" kini bu ani benar-benar bingung

"tau lah"

"udah gak dibawah umur kok pak, udah dewasa, apalagi sekarang, sudah makin dewasa"

"aduhhhhh….. ibu perjakain ya"

"iya dong pak"

"aduhhh…. kan saya sudah pernah bilang, jangan main dikantor, bisa repot kalo sampai tersebar keluar, untung yang lihat bisa aku kondisikan, kalo tidak, bisa kacau"

"siapa yang lihat pak?"

"adalah pokoknya"


bu ani terdiam, raut mukanya menandakan banyka yang sedang ia pikirkan, entah apa.


"terus gimana pak?" tanya bu ani

"jangan dikantor, kalo ada yang ributin, nip ibu bisa melayang, juga kasian tu anak, masih muda, masa depan masih panjang.”

"iya pak, sekarang gimana pak?"

"mainlah dirumah, kan aman juga tu"

"sudah pak, minggu kemaren"

"nah tu, kan bisa."

"iya pak" jawab bu ani sambil tertunduk malu


"sini bu," panggilku ke bu ani, menyuruhnya mendetakitu

bu ani berjalan mendekat, memutar meja, hingga berdiri disampingku. aku memutar kursiku agar menghadap bu ani yang masih berdiri terpaku.

"kasih aku yang ini juga bu" perintahku sambil menunjuk selangkanganku, memberinya komando agar memberiku kenikmatan.

"katanya jangan dikantor pak?" tanya bu ani

"kunci pintu"


bu ani berjalan mengunci pintu, lalu kembali keposisi didepanku. tanpa komando lagi bu ani berjongkok dan mulai mengelus kontolku pelan. kontolku perlahan terbangun dan mengeras. bu ani tersenyum, perlahan membuka resleting celanaku, kemudian merogoh isinya. dengan sigap bu ani mengeluarkan kontolku diantara cd yang menghalangi.


dengan sigap bu ani menjilati kontolku tanpa melepasnya. bu ani seperti mendapat permen kesukaannya, dijilatinya semua bagian tanpa terkecuali. kedua telurku pun dikeluarkan dari belenggu cd, diemutnya bergantian.


setelah puas menjilati, bu ani mulai mengulum batangmu. tanpa ragu, dimasukkannya pelan sambil melirik melihat wajahku. bu ani memang pintar menggoda. sedotannya enak sekali, kuat tapi tidak menyakitkan. lidahnya menyapu kepala kontol didalam mulutnya.


kepala bu ani mengangguk-angguk, mengocok kontolku dengan mulutnya, enak sekali, pengelaman dan jam terbangh memang sangat mempengaruhi.


bu ani berdiri, menaikkan rok panjangnya, menurunkan cd nya hingga selutut.


"aku tidak mau bu, pake mulut saja" cegahku

"kenapa pak, aku kangen punya bapak masuk kesini"

"anggap aja hukuman buat bu ani"


bu ani menaikkan kembali cd nya, menurunkan rok panjangnya, kemudian kembali berjongkok didepanku. bu ani kembali mengulum kontolku dengan nikmat. cukup lama dan banyak gaya bu ani berikan, hingga akhirnya aku mengeluarkan mani ku didalam mulut bu ani, ditelannya semuanya, dengan telaten bu ani membersihkan kontolku hingga bersih mengkilat. lalu mengembalikan kontolku ketempat semula, dan membereskan celanaku.


setelah semua pakaian kembali pada seharusnya, bu ani keluar ruangan dan berjanji tidak main lagi dikantor dengan kevin, tapi kalo sama pak mamat, bu ani agak susah berjanji.


==


bel tanda berakhirnya jam kerja berbunyi, semua pekerja segera membereskan peralatan kerja dan bersiap pulang. seperti biasa satu persatu kariawanku berpamitan dan meninggalkanku, akupun siap untuk pulang. hingga ita datang. ita datang mengambil gelas kotor bekas kopi tadi pagi, muka ita nampak pucat seperti banyak pikiran.


"kenapa kok murung ta?" tanyaku


ita diam saja, tidak bergerak, masih memegang gelas bekas kopiku tadi pagi. kepalanya menunduk, padahal badannya sedang menghadap kepadaku. mata ita tak lepas dari gelas yang ada ditangannya.


"pak?" panggil ita lirih

"iya, kenapa ita" jawabku pelan

"tawaran bapak tadi pagi, beneran pak?" tanya ita, tak kalah lirih

"tadi pagi…. oh… terserah kamu" jawabku, aku sampai lupa mengajak ita berbuat mesum dengan imbalan.

"tapi bapak janji kan tidak perawani aku"

"iya, aku janji"

"aku mau pak, aku lagi butuh uang"

"kenapa kok sampai segitunya kamu butuh uang"

"buat bayar motor pak, sudah nunggak dua bulan, kalo bulan ini tidak dibayar, bisa diambil orang dealer. "

"tiga bulan berapa ta?" tanyaku penasaran

"tiga juta pak"

"ya sudah, kapan kamu bisanya?" tanyaku

"terserah bapak, kalo bisa malam, siang aku kerja"

"malam ini?"

"iya"

"habis isya, aku jemput didepan kantor"

"iya pak, tapi janji tidak ambil perawanku ya"

"iya ita, aku janji" kita pun bertukar kontak telepon.


janjiku bukan hanya janji manis, aku mau ajak ita nakal hanya sebatas mengembalikan gairahku kepada wanita, aku juga tidak tega merusak ita, wanita yang setiap pagi menghiburku dengan tingkah polos dan ribuan gosipnya.


hari ini risa masih dirumahnya dikampung, jadi aman, nur juga belum kembali dari izin cutinya, sedang wati memang sengaja aku sedikit hindari, dia masih masa berkabung, paling tidak 'iddah' 40 harinya harus ia habiskan, baru ia mencari batang untuk memuaskan dirinya.


aku langsung pulang hari ini. wati sedang memasak didapurku, ia menggantikan nur mengurus keperluanku, katanya kemarin kan sudah bantu mengurus ibunya ketika ia kekota menemui rudi, jadi gantian ketika nur cuti. aku tidak mempermasalahkan, masakan wati juga enak, hanya kadang wati memancingku untuk diterkam.


==


selepas isya, aku pamit ke cici, hanya bilang ada keperluan dikantor. cici menurut dan tidak banyak tanya, ditinggal lembur sudah biasa bagi anakku ini. malam ini wati dan aldi tidur di kamar depan, kamar tempat jaka dan fitri bikin anak. aku minta wati untuk menemani cici agar lebih dekat kalau ada perlu.


sebelum berangkat aku telpon ita, katanya dia ada dikantor. aku langsung berangkat menjemputnya.

sesampai dikantor, ita sudah menungguku didepan gerbang, kuberhentikan mobilku, kubukakan pintu samping sopir, dan ita langsung masuk. ita tampak ragu, kedua tangannya tak pernah lepas menggenggam, pandangannya selalu kebawah.


"kok sudah dikantor ta?" tanyaku membuka pembicaraan

"kita kan harus beres-beres barang pak, terus siapin untuk jualan besok, makanya sampai maghrib, kadang sampai isya"

"berat juga ya"

"namanya kerja pak"

"iya juga si"


aku pacu mobilku, memutari kota tercinta, malam ini tujuanku kontrakan ranti dulu, kuncinya masih ada padaku. namun kita muter-muter dulu mencairkan suasana, sekalian cari makan malam.

ita aku paksa menceritakan tentang pacarnya, paksaan lembut tentunya. dan ita semakin terbuka.


kita berhenti disebuah resto, ita ingin makan ayam bakar, katanya. aku tinggalkan ita dimobil, kupesan untuk dua porsi, dan membawanya kembali. rencana makan malam di kosan saja.


setelah sampai dikosan ranti, kuparkirkan mobil, kuajak ita masuk. ita terlihat sangat grogi dan ragu.


setelah masuk, dan mengunci pintu, ita hanya berdiri membatu didepan pintu.

ita mengenakan pakaian khas anak muda jaman sekarang. sebuah kaos biru polo ditutup jaket jeans tanpa dikancing, celana panjang jeans hitam dengan ujung kaki dilipat dua kali. ita mengenakan jilbab putih pendek. jilbab yang tidak menutupi dada, hanya sampai dibawah leher karena ujungnya disibakkan kebelakang.


ita terlihat masih sangat muda, namun seorang pekerja keras, guratan dimukanya menandakan banyak hal yang ia lalui untuk hidup. ita memiliki kulit coklat sawo agak gelap, hidupnya sering terpapar matahari. posturnya sedikit pendek dengan badan sedikit berisi. dadanya terlihat menjulang, berkebalikan dengan pantatnya yang juga menjulang kearah sebaliknya.


"sini ta, aku makan nasi kok, gak makan orang" ajakku duduk ditengah kamar. ita dengan berat mendatangiku, duduk didepanku. kuhidupkan tv agar tidak terlalu sunyi.

"ini kos siapa pak?"

"kos ranti dulu, yang kamu gisipin itu"

"ih, bapak ni, kok sama bapak kos nya sekarang."

"ranti kan bayar kos nya setahun, jadi masih ada waktu, karena masih ada barang dia juga disini, jadi dititipkan ke aku."

"oh"


kubuka bungkusan nasi dan lauk, kuberikan ke ita, ita dengan sedikit grogi namun terlihat telaten menyiapkan makanan dan minuman, digunakan piring dan gelas yang masih tersisa di kos ini. kita makan bersama. setelah makan, ita mencuci semuanya dan mengembalikan ke tempatnya. calon istri yang baik, batinku. ita kembali duduk didepanku.


"mandi dulu ta?"

"iya pak"

"dikamar mandi ada handuk, pakai aja, bersih kok."

"iya pak" jawab ita sambil bergegas ke kamar mandi"

"ta?"

"iya pak," jawab ita didepan pintu

"nanti keluar habis mandi hanya pakai handuk aja ya, semuanya kamu gantung aja di dalam"


ita tidak menjawab, ia masuk kamar mandi dengan wajah tertunduk.


menunggu ita mandi, aku buka hp, tidak ada pesan masuk.


selesai mandi, ita keluar, benar saja, ia hanya memakai handuk. handuk yang hanya dapat menutup setengah dadanya, setengahnya lagi menyembul ditutup lengan ita yang masih malu. paha ita juga terpampang indah, hanya sejengkal dibawah kemaluannya yang dapat tertutup handuk. ita menggunakan tangan kanannya menarik handuk agar tetap menutupi pahanya, dan menggunakan tangan kirinya menutupi gumpalan dada besarnya.


rambut ita basah terurai sepanjang pundaknya. ini pertama kali aku melihat ita tanpa jilbab, bahkan tanpa busana. kudekati ita, ia tampak takut. kubelai rambut basahnya, ita memejamkan mata. kupeluk pelan ita, ia pasrah tanpa perlawanan.


"keringkan rambutmu ta, nanti demam, aku mandi dulu ya"

"iya pak"


sebenarnya aku sudah mandi dirumah, namun aku hanya ingin biar ita lebih nyaman. dikamar mandi aku lihat gantungan baju ita. kuambil bh nya, cukup besar, cd nya lucu, bergambar beruang tersenyum dan sedikit apek keringat. aku mandi alakadarnya, dan keluar hanya memakai handuk menutupi pinggang kebawah.


sepertinya ita sudah selesai mengeringkan rambut, ia duduk bersimpuh didepan tv, sambil menikmati kipas angin. aku duduk dibelakang ita, memeluknya dari belakang. ita sedikit terkejut ketika aku peluk.


"kamu kalo sama pacar begini tidak ta?"

"begini bagaimana pak?"

"gak pakai baju, pelukan"

"kadang pak"

"pernah telanjang bulat berdua?"

"kalo pacarku sering, aku belum pernah pak, paling cuma pakai celana pendek"

"tapi sekarang kamu gak pakai apa-apa lho ta"

"iya pak, jangan perawani aku ya pak"

"iya ita"


aku tarik badan ita agar menyandar didadaku, ita melemaskan diri, pasrah menyandar. aku elus rambutnya yang mulai mengering, sesekali aku elus pipinya. kukecup kening ita, kedua pipinya, ujung hidung peseknya. ita hanya merem tanpa pergerakan.


kukecup bibir ita, ita mulai sedikit membuka bibirnya. kukecup lagi, lalu aku sedikit lumat bibirnya. ita memegang telapak tanganku. mencengkramnya ketika aku memasukkan lidahku ke rongga mulutnya.


"paakkkk" desah ita. mendengar itu, kontolku langsung terbangun. tanganku kugerakkan menuju dadanya, ita mencengkram tanganku namun tidak menghentikannya.


kuremas kedua dada ita, remasan sedikit kuat, aku gemas dengan kedua dadanya, besar, kenyal. ita mulai mengimbangi ciumanku, kita mulai memangut, menjalin lidah. ita sudah berpengalaman. remasan kuat didadanya, menyebabkan kaitan handuknya lepas. dadanya teroampang didepanku. besar, sedikit lonjong, tidak bulat, mirip dada wati. puting ita sebesar ujung kelingking, coklat tua, dengan lingkaran disampingnya cukup lebar dan hampir sewarna dengan putingnya. didada kirinya terdapat bekas cupang yang hampir hilang.


kembali kuramas dada ita, kupilin putingnya. ita nampak terangsang dengan perlakuanku. diluriskannya kakinya yang tadi bersimpuh.


"pakkkk…." desah ita

"cowokmu suka ini ya?" godaku sambil meremas kedua dada ita bersamaan

"suka banget pak…. tiap ketemu pasti minta nyusu"

"nakal kamu ya…"

"ahh.. pakkk" desahnya ketika putingnya aku pelintir


aku berdiri, kuajak ita juga berdiri. ita berdiri sambil menahan handuknya yang hampir tarjatuh, kaitannya sudah lepas. kuajak ita kekasur, kasur yang biasa aku gunakan untuk menikmati ranti.


kubaringkan ita, handuknya masih menutupi perut hingga vagina, juga sedikit paha. aku berbaring disamping ita, kembali kukecup keningnya, kemudian bibirnya. lalu kukecup kedua ujung dadanya bergantian, ita terpekik pelan. kuambil satu dadanya, kubusungkan, kususu perlahan, dan kuremas satunya. ita mengelus kepalaku hingga aku selesai menyusu dikedua dadanya.


"bapak orang kedua yang pernah nyusu ita lho pak"

"yang bener"

"bener pak, pertama disusu sama cowok ita sekarang ini, nangis aku pak pertama kali dada ita dilihat sama dia." jelas ita

"kok nangis"

"takut pak, cowok ita lihat dada ita kayak mau perkosa saja"

"kalo sekarang"

"kalo sekarang udah biasa pak, jadi ita biarin aja dia ngapain dada ita"

"nakal kamu ya"

"biarin, ita cinta pak"


"pernah lihat punya cowok?"

"sering, cuma punya cowok ita pak"

"kok punyaku dianggurin ta?"

"takut pak"

"katanya sering, kok takut"

"iya, kan lain"


kuambil tangan ita, kusibakkan handukku, kuarahkan tangannya agar memegang kontolku yang sudah tegak dan keras. ita pasrah namun takut, agak berat tangannya.



"paakkk… " ita menggenggam kontolku

"kenapa ta"

"kok gede banget"

"mosok, emang punya cowokmu seberapa"

"paling setengahnya, panjangnya juga gak sepanjang ini"

"kecilnya punya cowokmu"

"mosok si pak, aku takut pakk"

"takut kenapa?"

"gede banget pak"


ita seperti mau menangis, entah apa yang ia bayangkan dengan kontolku, yang jelas niatku tidak sampai masuk ke vaginanya.


"gak usah takut, punyaku masih standar kok, yang lebih besar juga banyak, yang lebih panjang juga banyak baget" jelasku menenangkan ita

"mosok pak, ini keras lagi, beneran ni pak"

"iya ita"


kukecup bibir ita, kukulum lagi, kumainkan lidahku, ita mulai memainkan lidahnya juga. ita mulai mengocok kontilolku pelan, ia mulai terbiasa dengan benda asing ditangannya.


"malam ini kamu nginep ta?"

"tidak pak, nanti bakak nyariin, ita cuma izin main sama kawan, paling jam 11 an pulang"

"ya sudah"

"bapak nyuruh aku nginep ya"

"tidak, terserah kamu"

"takut pak, jangan perawani ita ya, punya bapak gede banget, gak muat di punya ita"

"tidak ita, pasti muat kok, kan itu memang fungsinya"

"jadi, mau bapak masukin ya?" ita terkejut dan takut

"tidak ita"


ita kembali berbaring nyaman, dikocoknya kembali kontolku.


"mau ita kulum pak?"

"mau dong, "


ita beranjak, bergerak mendekatkan wajahnya kekontolku dengan tetap mempertahankan handuknya agar tidak terbuka.


ita memperhatikan kontolku sambil dikocoknya pelan.


"memang gede banget pak" kata ita

"biasa aja kok"

"muat gak dimulut ita pak?"

"coba aja. sering ngulum ya ta?"

"tidak pak, jarang, ita sering nolak disuruh cowokku"


iya mulai mengecup batangku, kepala kontolku, dam mulai menjilat kepalanya. setelah cukup perkenalan, ita mulai memasukkan kepala kontolku ke mulutnya. langsung kena gigi. ngilu.


"maaf pak, kena gigi ya, gede banget pak, susah"

"gak papa, coba aja pelan."


ita mencoba kembali, lebih pelan, lebih sabar, lebih nikmat. ita mulai terbiasa, kepala kontolku keluar masuk di mulutnya dengan lancar.


ita mencoba memasukkan lebih banyak lagi, namun hanya setengah batang saja yang mampu ia masukkan. permainan ita kurang terlatih, sangat kaku, namun sensasi ita menutupi kekurangnnya.


cukup lama ita mengoralku, aku menikmati sambil meremas dadanya, kadang pantatnya, kenyal dan besar.


"capek pak, lama banget bapak gak keluar-keluar"

"emang cowokmu gimana?"

"cowok ita paling 15menit sudah keluar" terang ita sambil tetap mengocokku.


"kamu pernah dikulum gak ta?" tanyaku

"hah, emang bisa"

"bisa lah,"

"gak pernah pak, belum ada yang pernah sentuh punya ita"

"aku sentuh boleh?"

"jangan pak, nanti kebablasan"

"tidak ta, aku tidak akan perawani kamu, hanya memberimu yang enak saja"

"janji pak?"

"iya ita, janji"

"ya udah, terserah bapak, tapi pelan ya pak, ita belum pernah disentuh itunya"

"iya, baring terlentanglah, lemasin aja"


ita melepas kontolku, kembali terlentang sambil menarik handuknya. handukku yang telah terlepas aku lempar ke lantai, aku merangkak keatas tubuh ita. ita terlihat tegang dan takut.


"janji ya pak"


kukecup kening ita, lalu kukecup bibirnya, kususu dadanya. tanganku mengusap pahanya, semakin kuat kususu dadanya, semakin dalam aku mengusap pahanya. ita terperanjat ketika pertama kalinya aku menyentuh bibir vaginanya, ita memejamkan matanya kuat, tangannya memegang tanganku yang ada di atas gundukan vaginanya.


kusibakkan handuk ita hingga ia telanjang bulat, sama sepertiku. vagina ita cukup tembem, dengan rambut lebat dan luas. kubenamkan satu jariku dibelahan vagina ita, sangat basah. ita mendesah ketika jariku bergerak menyusuri celah diantara kedua lipatan vaginanya. vagina basahnya menjadi semakin basah, desahannya berubah menjadi erangan seketika kacang ita aku mainkan.


kucolek sedikit lubang senggama ita, sangat sempit, lubangnya belum terasa, satu jari pun tidak masuk kedalamnya. ita memang masih perawan batinku.


ita memiliki kacang yang cukup besar, sangat menonjol di ujung celah kewanitaannya. vagina ita sakin basah, sangat basah. ita mengerang tak karuan, kepalanya menggeleng kekanan dan kekiri, tangannya meremas kasur sangat kuat, kadang meremas tanganku, membenamkannya agar aku semakin kuat memainkan vaginanya.


dada ita tak lepas dari susuanku, bergantian kanan dan kiri, membuat puting nya semakin besar.


ita memeluk kepalaku kuat, kakinya menghimpit tanganku tak kalah kuat. ita berteriak kencang, mengerang penuh kenikmatan. ita mencapai orgasme.


"PAKKKKKKK…. aku pipisssss… enak……. ahhhhhh"


aku agak kawatir dengan erangan ita, walaupun kamar ini memiliki fasilitas peredam suara disekat temboknya, namun erangan ita cukup kuat.

ita mendesah lama, menikmati orgasmenya, lalu melepas pelukannya, mengatur nafasnya yang memburu.


"pakkkk"

"iya ita, enak?"

"enak pak, ita bapak apain?"

"tidak diapa-apain, cuma seperti kamu kocokin aku tadi"

"kok enak pak"

"belum pernah ya?"

"belum pak, baru pertama ini punya ita disentuh, enak banget pak"


air mata ita meleleh, ita memelukku pelan, ita menangis pelan.


"kenapa ita, kok menangis?"

"ita masih perawan kan pak?"

"masih lah ita, kan tidak ada yang masuk"


ita tetap menangis pelan, lalu dilepasnya pelukannya, diambilnya handuknya, ditutupinya vagina dan dadanya. disekanya air mata ita dengan tetap memegang ujung handuk.


"ita takut pak"

"takut kenapa?"

"takut ita kebablasan"

"percaya sama saya, tidak akan kebablasan ita"

"iya pak, habis enak banget pak"

"coba besok kalo cowokmu minta kamu kasih, kan enak juga ta"

"ita tidak berani pak, cowok ita napsuan, mana bisa dia jaga perawan ita kayak bapak"


kupeluk ita, ia pun memelukku.


"punya bapak masih bangun"

"kan belum kamu bikin keluar"

"ih bapak ni" ita mencubitku pelan, lalu menggenggam kontolku, dikocoknya lembut.


"mau dikulum lagi pak?" tanya ita, aku jawab dengan mengangguk.


"gede banget si pak…." gumam ita sambil memasukkan ujung kepala kontolku kedalam mulutnya. hanya kepalanya saja yang masuk. ita memainkan lidahnya, juga mengeluar-masukkan kontolku di mulutnya. ita semakin berpengalaman, mulai jarang giginya tersentuh. kuluman ita mulai bisa aku nikmati.


kutarik handuk ita hingga terlepas, kulempar ke tumpukan handukku tadi. ita menutupi dadanya dengan satu tangan, sedang tangan satunya sibuk mengocokku. kubuka tangan ita, kuremas susunya pelan bergantian. puting besarnya aku pilin lembut. ita mendesah diantara kulumannya.


aku tarik tubuh ita hingga menindihku, kuposisikan kontolku tepat dibawah mulutnya, dan vaginanya tepat diatas mulutku.


"kulum punyaku ya ta, aku kulum punyamu"

"tapi pak?" ita ragu

"lakuin aja, lebih enak kok"

"iya pak" jawab ita agak ragu.


ita mulai mengulum kembali kontolku, dilakukan seperti sebelumnya, tangannya menahan badannya agar tidak memberatkanku, sambil sesekali mengocokku ketika mengatur nafas. dan kumulai mengecup vagina ita, menjilat sepanjang celah kewatinatannya.


"ahhhh.. pakkkk….., ita bapak apain….. " jerit ita ketika kacangnya tersapu ujung lidah


aku lanjutkan jilatanku di vagina ita, desahan memanjang keluar dari mulut ita yang penuh dengan kepala kontolku. cairan ita semakin banyak mengalir, hingga menetes membasahi wajahku.


"pakk.. ahh… ammm… ahhhh… pakkkk… enakkkk…. ahhhh… " racau ita


vagina ita sangat tembam, seperti serabi baru matang. dengan rambut lebat dan luas diatasnya. vaginanya tidak bau amis, hanya sedikit apek khas bagian tubuh terhimpit. labia vaginanya sedikit keluar dari bibirnya, dengan kacang yang cukup besar, lebih besar dari milik para wanitaku. celah kewanitaan berwarna coklat gelap agak kemerahan. sudah aku periksa dengan seksama, ita masih perawan.


tubuh ita semakin tak terkendali, bergerak seirama desannya. ita tak konsentrasi lagi dengan kontolku, lebih sering dibiarkan dalam genggamannya. desahannya semakin kuat, ita menjepit kepalaku dengan pahanya, meremas kontolku kuat, ita menjerit kencang.


"PAK… ITA PIPIS … LAGI…… ahhhhhhh…."


ita mendapat orgasme keduanya, terasa cairan ita meleleh deras, tidak menyembur, namun keluar banyak. kubiarkan keluar membasahi wajah hingga leherku. ita melemas. aku baringkan terlentang.


ita lemas terlentang dikasur, nafasnya memburu, dada besarnya ikut bergerak mengikuti ritme. kakinya mengangkang, dengan vagina basah mengkilap.


"pakkk, lemes…. "

"enak ta?"

"banget, enak pak, tapi ita jadi lemas banget"


ita memang terlihat sangat lemas, andai aku paksa perawani sekarang, ita tak akan banyak melakukan perlawanan, mungkin dengan sedikit rayuan kenikmatan, ita akan pasrah aku renggut daranya.


"baru pake jari sama lidah ta, sudah lemes"

"iya pak, enak banget, ita sampai pipis dua kali"

"mau yang lebih enak ta?"

"bisa ya pak?"

"bisa, pakai ini" kataku sambil menyorongkan kontolku ke vaginanya

"pak… ita takut….. "

"tapi jauh lebih enak lho ta… "

"tapi pak…. " ita mulai ragu dengan komitmennya diawal


kudekati ita yang masih lemas, kutindih badannya, kurasakan kontolku menyentuh vagina basahnya. ita bahkan tidak menutup pahanya yang sedari tadi mengangkang. kucium bibir ita, ita membalas sedapatnya. ciuman buas aku berikan, kedua dadanya aku remas, putingnya aku pilin bersamaan. ita mulai mendesah lagi.


kugesek kontolku ke celah vagina ita, hangat terasa cairan kewanitaannya yang baru mengalir keluar. kontolku kuhujamkan ke kacang ita, kugesek lebih di kacang besar itu.


"pakk… enak pakk… tapia ita takut….. "

"percaya sama aku ta, enak pasti" janji manisku kukeluarkan

"tapi pak…. awh…. " ita tidak memberi perlawanan sama sekali, kontolku bebas membelah celah rahasia ita, kacang klitorisnya sedari tadi menjadi bulan-bulanan kepala kontolku


kuturunkan kepalaku, kusedot dada ita. ita memeluk kepalaku kencang. desahannya masih kuat, hanya tangannya yang bertenaga, selebihnya lemas pasrah dengan apa yang aku lakukan.


kupegang kontolku, ku putar-putar kepalanya di klitoris ita. kugesek-gesek lembut namun cepat.


"pak… ahhhmmm… ahhh.. pak…. "


nafas ita semakin tidak terkendali. desahannya memenuhi kamar.


kulepas susu ita, kutegakkan badanku. kuposisikan kepala kontolku tepat di bibir lubang kenikmatan ita. kecil sekali lubang itu. kudorong sedikit, ita terpekik, kukendorkan kembali doronganku. ita terbaring lemas, pasrah dengan apapun yang akan aku lakukan dengan tubuhnya.


dengan jempol tangan satunya, kutekan klitoris ita. kuputar lembut, ita mendesah lagi. kudorong lagi pelan kontolku, desahan ita bercampur dengan pekikan sakit. celah ita memang kecil sekali, sempit dan lebih susah dimasuki.


"pakk… diapain pak… ita.. pak… ahh… sakit… ahhh.. pakk… enak……. ahhhhhhh bapakkkk… "


kumainkan terus klitoris ita dengan jempolku, kontolku juga tak berhenti memberikan penetrasi di lubang surganya. ita terus meracau nikmat. kepala kontolku sudah terbenam. hanya sebatas kepalanya saja. kukeluar masukkan tak lebih dari itu.


"pakkkk..ita… pipis lagi…… " jerit ita pelan


kurasakan kontolku dialiri air hangat. orgasme ketiga ita. kupercepat kocokan kontolku di vagina ita. hangat dan lembut vaginanya. walau hanya kepala kontolku yang masuk, namun nikmat sensasi yang aku rasakan sangat besar. tubuh ita tergolek lemas telanjang didepanku.


aku tak tahan dengan kenikmatan ini, aku cabut kontolku, kubenamkan dimulut ita. ita menerima seluruh kepala kontolku.


"aku juga mau pipis ta… kamu terima ya… "


ita terkaget, digenggamnya kontolku, dan kusemburkan maniku dimulut ita. banyak. ita bingung mau diapain mani dimulutnya, muka tidak nyaman ia berikan.


"telan ta, telan semua" perintahku


dengan muka tak nyamannya, ita menelan semuanya, ita seperti mau muntah namun ditahan.


kutarik kontolku, aku berbaring di samping ita. ita memiringkan badannya dan memelukku.


ita merogoh vaginanya.


"kok perih pak, bapak perawani ita ya?, bapak jahat" ita mulai menangis dipelukanku

"tidak ita, kamu masih perawan"

"bohong, sakit pak punya ita, perih"

"sakit apa enak"

"enak, tapi perih"

"ita masih perawan, bapak tidak perawani ita."

"tapi pak… "

"kalo mau perawani ita, punya bapak harus masuk kepunya ita, tadi bapak cuma gesek saja dilubangnya ita. kalo perih, mungkin tadi bapak terlalu kencang, tapi tidak masuk kan"

"bapak jangan bohongi ita"

"tidak ita, ita merasa punya bapak masuk ke punya ita tidak?" tanyaku meyakinkan

"tidak pak"

"nah tu, ita masih perawan, kalo tidak percaya sini bapak perawani, biar ita tau bedanya"

"jangan pak… ita masih pengen perawan"

"iya ita, kan dari awal bapak suruh ita percaya, bapak tidak akan perawani ita"

"iya pak" jawab ita dalam isak tangisnya


tangis ita tak kunjung reda.


"kok masih nangis"

"ini pengalaman pertamaku pak, pertama kali punya ita dilihat laki laki, pertama kali ita dinikmati, pertama kali juga ita merasa enak banget."

"kamu menyesal?"

"sedikit"

"ah. kamu ni ta"


kupeluk ita, ita juga memelukku hingga tangisnya reda.


selesai menangis, kita bercengkrama sebentar, ita menceritakan perlakuan cowoknya ketika menikmati tubuh bagian atasnya. cowoknya lumayan kasar menurutku, hanya mau mencari enak tanpa memberikan kenikmatan juga, padahal ita mudah dirangsang hanya dari bagian atas tubuhnya. kalo cowoknya bisa, tak akan susah dapat yang lainnya hingga dapat semuanya.


pukul sebelas lebih, ita mandi, kita mandi berdua, ita menyabuni kontolku, aku sabuni dadanya. ini pengalaman pertamanya mandi dengan cowok. selesai mandi, aku kasih lima juta ke ita, dalam sebuah amplop coklat, aku bilang terimakasih, dan selesaikan kuliah dengan benar, baru minta dibikin enak sama cowoknya seperti sama aku tadi. ita mencubitku.


hampir jam dua belas, aku antar ita sampai dikantor untuk mengambil motor ita, lalu aku antar sampai rumahnya.
 
Terakhir diubah:
Ilustrasi dari beberapa karakter dicerita ini.

Foto tidak saya edit dan sensor (hanya beberapa saya crop) dikarenakan saya percaya diunggah sendiri oleh pemilik, dan saya dapat dari berbagai sumber yang sangat penuh dengan perlendiran.


Ita













.



Bila anda mengenal dan atau menginginkan penghapusan gambar, silahkan hubungi saya pribandi, akan saya hapus dengan senang hati.



credit pada masing-masing pemilik gambar.


.
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd