Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kawin Kontrak

Status
Please reply by conversation.
Baru baca scene umi dilla aja udah kepikiran. Gmana kalo ss sama umi dillanya :ngiler:
 
Bagian 9


Jam 9 pagi aku sudah keluar kelas,walau waktu ujianya nya masih 1 jam tapi aku sudah selesai,sebenernya aku mau ke kantin untuk sarapan tapi karena temen2 masih pada ujian aku putuskan langsung pulang saja,sarapan di dekat kosan saja pikirku,aku juga mau mandi dulu he..karena pagi ini aku juga gak sempat mandi karena bangun kesiangan,jadilah cuma cuci muka dan gosok gigi saja,semprot parfum lalu berangkat..

Deg..."Umi Dila..." Kataku dalam hati,kaget melihat Umi Dila sedang duduk di kursi depan kamarku sambil membaca buku,kali ini dia tidak memakai cadar jadi aku langsung mengenal nya..sepertinya dia belum sadar aku sudah datang..

"Ehhmm Umi?ada apa ya.." Aku menyapa nya

"Eh kamu sudah pulang Dul..ini Umi cuman mampir aja kok" kata Umi Dila kemudian menutup buku nya

Tadi pagi memang Umi Dila tanya tentang ujian apa dan sampai jam berapa hari ini,dan aku jawab saja sesaat sebelum masuk kelas tanpa berfikir macam macam,rupanya dia datang ke kos ku,aku tidak tanya darimana dia tau alamat kosku,aku langsung berfikir bahwa Nisa yang kasih tau..

"Oh..." Hanya itu yg keluar dari mulut ku..

"Umi gak boleh masuk?" Tanya nya tiba2

"Eh masuk?iya iya boleh Umi,maaf" jawabku agak gagap

Sebenarnya ini salah,semua salah,mulai dari hubungan akrab ku sama Umi walau sebatas lewat hp,tiba tiba Umi ada disini,dan sekarang dia mau masuk kamar ku..dia istri guru ku dan kemungkinan besar ust Karim tidak tau semua ini,tapi aku gak sempat berfikir apalagi tanya ke Umi,takut dia tersinggung,dan diam diam aku pun memang ngarep he


"Silahkan masuk Umi,maaf kalo berantakan he" ucapku basa basi

Umi Dila langsung masuk,melewatiku dekat sekali bahkan hampir bersentuhan,wangi parfum nya jelas bisa aku rasakan,dan tanpa sadar itu membuat gairahku mulai naik,apalagi kali ini dia tidak pakai cadar,"muka binal" nya semakin jelas walaupun dia berlaku sopan,dan kali ini gamis nya pun cukup modis,tidak pakai gamis hitam dengan ukuran besar dan longgar,jilbab nya juga tidak terlalu besar,sekilas aku bisa melihat bentuk tubuh nya..

"Hmmm..lumayan rapi kok untuk ukuran kamar cowok.." Kata Umi Dila sambil merapikan buku buku di atas meja komputerku

"Eh gak usah repot repot Umi,pake diberesin segala" kataku berusaha mencegah nya..

"Gpp kok,naluri ibu..soalnya kamar Emir berantakan terus hihi" ucap Umi Dila sambil tersenyum

"Terasa Sepi ya Umi,gak ada Emir.." Aku mencoba untuk nyambung

"Ya sekarang belum terasa,kan baru sehari,gak tau deh besok besok hmm"

"Tapi Umi kan ada kegiatan rutin,urusin banyak hal,jadi ya paling bakal kangen beres2 kayak gini aja" lanjut Umi Dila,kemudian dia berjalan mengelilingi kamarku,dan melihat lihat,bahkan dia sempat melihat kamar mandi nya,aku diam saja karena gak tau harus ngapain,setelah itu Umi Dila duduk di tepi kasur,aku yang masih berdiri langsung duduk di kursi meja komputerku dengan posisi nyamping,dan wajahku menghadap Umi Dila

"Gimana ujian nya tadi?" Tanya Umi

"Yang tadi gampang Umi,makanya cepet selesai nya he.." Jawabku

"Jadi pulang kampung liburan kali ini?" Ya Umi memang sudah tau rencanaku liburan kali ini

"Jadi Umi,kenapa Umi mau ikut?" Kataku,entah kenapa aku bisa mengeluarkan kata2 kurang sopan itu

"Ikut?mana boleh hihi..kamu ada ada aja" kata Umi sambil senyum

Entah sengaja atau tidak,di tengah percakapan kami,Umi meletakkan kedua tanganya agak ke belakang,lalu tubuh nya seperti bersandar ke kedua tangan nya,itu membuat bagian depan tubuh Umi lebih terekspose,dan itu membuat penisku tegang maksimal,beberapa kali aku mencoba memperbaiki posisi penisku yang kurang nyaman dengan gerakan yang aku samarkan,mudah2an Umi tidak sadar,selain itu,tatapan Umi Dila juga membuat gairahku semakin tinggi,aku pun tidak bisa menatap nya dengan biasa,pasti tatapanku terlihat tidak biasa..bisa dikatakan sex appeal Umi Dila memang luar biasa..

"Kamu suka baca buku?" Tanya Umi..

"Lumayan Umi.." Jawabku simpel

"Sekali kali main dong ke toko buku Umi" katanya

"Sudah pernah kok,tapi kyy gak ada Umi tuh he.." Memang aku beli buku disana,toko buku milik Umi ini lumayan besar,bukan hanya menjual buku agama,ya gak kalah besar dari Gra*edia lah..

"Emang harus ada Umi?hihi..lagian Umi emang jarang kok ke sana,paling lama sejam dua jam aja..lebih suka di salon hihi"

"Wah enak ya Umi,kalo pengen baca buku tinggal pilih,pengen perawatan udah punya salon sendiri he" kataku

"Sekarang Umi mau ke toko buku ato ke salon?he" tanyaku iseng

"Sekarang sih mau ke salon,udah kucel nih,Umi mau perawatan seharian kyy,dari ujung kaki sampe ujung kepala hihi..mau ikut?" Tawarnya bercanda

"Lah salon punya Umi kan khusus wanita he..pantesan Umi masih terlihat cantik hmmm" kata ku pelan

"Oh ya?Umi udah tua kok,anak aja udah masuk SMA hihi"

"Iya,gak kalah sama anak kuliahan he"

"Oh iya,Umi kesini tuh mau nganter oleh oleh sebenernya,tar kamu tagih lagi.." Kata Umi

"Eh..kok repot repot Umi,saya cuman bercanda kok " timpalku merasa gak enak

"Udah gak apa2,nih" katanya sambil menyerahkan bungkusan yang memang udah dari tadi aku lihat tapi aku gak berani tanya

"Wah saya jadi gak enak Umi,makasih ya he" sambil aku terima bungkusan tersebut

"Sama ini sekalian Umi bawain sarapan,katanya tadi blm sempat sarapan kan" katanya,ya tadi pas balas pertanyaan Umi sebelum masuk kelas memang aku sempat bilang buru2 karena telat dan gak sempat sarapan

"Wah repot repot banget Umi,iya sih tadi bangun kesiangan,bukan cuman gak sempat sarapan,malah gak sempat mandi juga he" kataku dengan niat bercannda

"Belom mandi?ih pantesan ada bau bau apa gitu hihi" kata Umi sambil nutup hidung

"Ah Umi...tadi aja gak gitu,kalo gak aku bilang Umi gak tau kan he" kata ku

"Iya deh..dimakan sampai habis ya,itu Umi yang masak lho"

"Masa sih?bukan ART yang masak?"

"Ya dibantu sama si mbak sih hihi"

"Ya udah Umi mau berangkat ya..udah siang nih" kata Umi berniat pamit,kemudian berdiri dan bersiap utk jalan

"Oh iya,makasih udah mampir n mau repot repot Umi" kataku lalu ikut berdisi utk mengantar Umi,sebenarnya aku malu sekali utk berdiri,krn penisku masih tegang penuh,dan sudah pasti selakangaku terlihat menggunung,bahkan sepertinya Umi sempat melirik ke arah selakanganku,tapi aku gak punya pilihan..

Kemudian aku berjalan mengikuti Umi Dila dari belakang,dan ketika dia sudah di luar dan aku posisiku pas di pintu,Umi Dila membalikkan tubuh nya,aku langsung berhenti dan terdiam..sesaat kami saling menatap,lalu tiba2 wajah Umi mendekat ke arah badanku,tepat nya ke arah ketiak ku,kebetulan tinggi badan Umi Dila hanya sepundak ku dan wajah nya memang pas di dada dan ketiak ku..wajah nya tersu mendekat sampai hidung nya aku lihat menyentuh baju ku..kemudian dia menutup mata..dan menghirup udara dalam dalam,setelah itu dia membuka mata dan menatapku,aku hanya bisa mematung dan menatapnya..jantungku berdetak kencang..

"Hmmmmm...mandi sana" kata Umi Dila sambil sedikit tersenyum kemudian pergi meninggalkan ku yang masih mematung

"Huuuuuuhh...." Aku menghembuskan nafas kuat2 beberapa detik setelah itu..aku langsung masuk kamar dan menjatuhkan tubuhku diatas kasur..aku masih bingung apa yang sebenarnya terjadi,penisku sangat tegang..aku ingin masturbasi tapi aku tahan,segera saja aku mandi supaya kepala menjadi sedikit dingin..


Setelah mandi,memang nafsuku bisa kuredam,dengan hanya memakai celana pendek kemudian aku buka oleh oleh dari Umi Dila,ada 2 rupanya,yang satu jam tangan merk lumayan terkenal,satu nya lagi parfum non alkohol tulisan arab,hmmm...mungkin kedua nya harga nya mahal tapi aku tidak fikirkan lah..

Karena aku sudah lapar,aku langsung buka makanan yang dibawa Umi Dila tadi,dan langsung aku makan,masakanya enak,siapa yang masak aku gak peduli juga he..setelah makan aku surfing internetan sambil setel musik sampe siang,kemudian siang nya aku ke kosan Mamat untuk belajar bareng,ya walopun sebenernya belajarnya cuma bentar kebanyakan main nya,tapi aku gak cerita apapun tentang Umi Dila ke Mamat..


-----------------------------
tadi malam aku sudah pertimbangkan matang dan aku sudah yakin atas apa yang akan aku lakukan hari ini dan besok..

Dan setelah selesai ujian jam 11 siang,aku langsung berangkat ke ATM terdekat,kemudian aku tarik uang 5jt,kemudian pergi ke toko perhiasan,ya walopun uang bulananku tidak terlalu banyak,tapi aku bukan orang yang boros jadi aku punya simpanan uang yang lumayan untuk keperluan mendadak..

1 jam lebih aku memilih cincin,setelah dikasih saran sana sini akhirnya aku putuskan untuk membeli yang menurutku dan mbak karyawan nya bagus,harga nya memang sedikit lebih mahal tapi uang di dompetku masih cukup,jd gak perlu balik ke ATM,yang membuatku bingung adalah ukuran,ya walopun kata nya boleh ditukar kalo ukuran kurang pas,tapi akan lebih mantap kalo ukuranya langsung pas,tapi ya gak ada jalan lain,bisa aja sih aku ajak Nisa mungkin dia tau,tapi aku gak mau siapapun tau rencanaku kali ini..

Walopun pasti nilai pemberianku gak ada apa2 nya dibanding yang bisa diberikan oleh ust Karim,tapi aku gak peduli,kan yang penting cinta..dan nafsu he..ya entah kenapa setelah agak putus asa dengan Mutia,aku jadi merasa ada perasaan yang sama terhadap Umi Dila,entah hanya pelampiasan ato memang benar,aku tidak tau

Aku juga sudah memikirkan resiko nya,kalo ditolak,aku bisa langsung pulang kampung selama 2 bulan penuh dan karena gak ada yang tau aku jadi gak perlu merasa malu,kalo nanti ust Karim cerita cerita di hadapan jamaah,ya sudah aku keluar saja dari jamaah,mungkin nanti aku akan fokus kejar Mutia,ato bisa saja sama Nisa untuk sekedar pemuas nafsu,ya kalo mereka berdua masih di kota ini,karena kuliah mereka sudah hampir selesai..


---------------
Besok nya jam 4 sore aku sudah sampai di depan gerbang rumah Umi Dila,sebenarnya ujian ku yang terakhir sudah selesai sejak tadi pagi,tapi krn aku tau kalo Umi Dila tiap hari sibuk urusin bisnisnya,makanya aku datang sore..digerbang aku disambut satpam yang aku tau namanya mang Soleh

"Mang..Ust Karim nya ada?" Tanyaku

"Wah Ust Karim tidak ada tuh,ini siapa dan ada perlu apa?" Kata Mang Soleh

"Kalo Umi Dila ada?,saya murid nya Ust Karim,waktu acara perpisahan sama Emir saya dateng" kata ku,aku memang tau bahwa ust Karim masih di luar negri,ya sekedar basa basi aja masa langsung nanyain istrinya

"Oh yang datang sama Mamat ya?,kalo Umi ada,baru datang tadi jam 3,kalo ada perlu silahkan masuk saya antar" katanya

"Iya yang sama Mamat,nama saya Dul mang" hebat juga dia bisa ingat fikirku..

Setelah memarkirkan motor dekat pos satpam,aku berjalan ke arah rumah Umi Dila,antara pede dan grogi,setelah sampai di pintu aku memencet bel,dan tdak lama kemudian pintu dibuka oleh art yang belakangan aku tau nama nya bi Isah..lalu aku dipersilahkan masuk dan mang Soleh pun kembali ke pos satpam..

Walaupun suasana dingin,tapi aku malah merasa sedikit panas dingin,sekitar 5 menit kemudian Umi Dila datang,memakai baju semacam kaftan(aku tidak tau nama2 jenis pakaian wanita he) dan jilbab kecil,dia menyambut ku..aku reflek berdiri

"Eh Dul..ada apa?duduk..duduk..rapi banget" Katanya..memang kali ini aku lebih rapi dari biasanya,pakai kemeja,ya mungkin lbih mirip orang lagi lamar kerja tapi masa bodo lah

"Bi..tolong buatin minum ya" Kata nya kemudian duduk,jilbab nya yang kecil tidak menutupi daerah dada nya yang terlihat sedikit membusung,lengan baju nya pun hanya sebatas sikut jadi aku bisa lihat tangan nya yang putih..

"Ada apa?"Katanya

"Ehmm..sebelum nya saya minta maaf Umi,kalo yang saya lakukan ini membuat Umi tidak berkenan,tapi saya harus jujur..hmmm" kata ku,jujur aku tidak bisa berkata kata banyak,kepalaku seperti blank..akhir nya aku nekat saja keluarkan kotak perhiasan kecil yang berisi cincin kemudian aku letakkan di atas meja tepat di depan Umi Dila

"Eh..apa ini?" Tanya nya..

"Saya tertarik sama Umi,saya ingin menikahi Umi,itu mahar nya" kata ku dengan gugup..

Kemudian hening sesaat,mungkin saat ini adalah detik detik paling menegangkan dalam hidupku,kami tidak berkata apapun,aku pun tidak berani menatap ke arah Umi..

Keadaan masih sama sampai aku lihat bi Isah berjalan ke arah kami membawa nampan,memang ruang tamu dan ruang tengah tidak dipisah,hanya dihalangi semacam sekat saja,yang kapan saja bisa disingkirkan kalo membutuhkan ruangan extra luas untuk acara tertentu

Semakin dekat bi Isah aku semakin gugup,gimana kalo dia tau aku sedang melamar Umi Dila,karena semakin gugup aku putuskan saja untuk mengambil kembali cincin yang ada di atas meja...tanganku mulai bergerak dan..

"Eh..." Ternyata meleset,bukan ternyata keduluan Umi Dila..dia ambil kotak cincin itu dan menyimpanya di samping tubuh nya,kami bertatapan,dia tersenyum..aku pun ikut tersenyum dan lega..tepat setelah itu Bi Isah sudah sampai dan meletakkan gelas dan cemilan di atas meja

"Silahkan den.." Katanya kemudian beranjak pergi..

Grogiku langsung hilang,berubah jadi gairah,aku tidak sangka akan berhasil,ya nyangka sih krn beberapa minggu kami berhubungan sepertinya Umi Dila punya maksud tertentu,bahkan beberapa hari terakhir semakin jelas..penisku tegang,aku tau Umi Dila 99 persen sudah jadi milikku,tinggal disah kan he..

"Jadi..Umi bersedia?" Tanyaku

"Berapa lama?" Katanya balik tanya..

"Hmmm..sampai aku bosan?he" jawabku

"ih Mana bisa,harus ditentukan waktunya hihi" kata Umi

"Aku mau nya sampai bosan,gak ada batas waktu he"

"Tetep harus ditentuin dong..gimana?"

"Setahun?" Tawarku

"Oh jadi setelah setahun bakal bosan?" Katanya sedikit mempermainkan

"Ya gak gitu Umi,ya kalo belom bosan aku perpanjang lagi lah he.."

"Kalo Umi yang bosan gimana?hihi" katanya

"Keputusan ada di tangan aku,sebagai pemilik hmm" jawabku mantap

"ih enak nya sendiri hihi..pasangin dong,dicoba dulu ya" kata Umi

Aku berdiri dan kemudian duduk percis di sebelah Umi,kemudian aku ambil cincin nya dan aku pegang tangan kiri Umi Dila,lembut sekali,aneh sebenarnya karena di jari manis nya sudah ada cincin lain,mungkin cincin kawin dari ust Karim,tapi aku gak peduli..

"Kebesaran kan,kamu anggap Umi gendut ya?" Kata Umi protes

"Eh maaf Umi..habis gak tau ukuran jari Umi sih,bisa ditukar kok" kataku sambil berusaha mencium bibir Umi,tapi dia menghindar,perawakan Umi Dila memang tidak kurus,tapi tidak gendut juga,montok lah..

"Ya udah tukerin aja dulu,besok sore datang lagi hihi.." Katanya

"Kenapa gak sekarang aja Umi,ahhh..besok kita sama sama ke toko nya" kata ku,kentang sekali

"Besok aja sayang..hihi..bentar ya Umi mau ukur jari Umi dulu" kemudian Umi berdiri dan siap beranjak,tapi berhenti karena aku pegang tanganya

"Umi gak ngerjain aku kan?" Umi tidak menjawab tapi kemudian dia mengecup keningku lalu pergi tanpa bisa aku cegah..

Aku berusaha memperbaiki posisi penisku yang tidak nyaman,perasaan lega sedikit terganggu kekawatiran,aku kawatir Umi Dila mempermainkanku,tidak lama kemudian Umi datang dan memberikan potongan kertas hasil ukur jari manis nya

"Ini ukuranya" kata Umi
"Oh iya,gimana dengan ust Karim?" Lanjut nya

"Besok Umi istriku,milikku,dan ust Karim masih punya 3 istri kan" jawabku mantap kemudian aku cium bibir nya dalam dalam,aku memang bernafsu sekali sama bibir nya dan sudah membayangkan bibirnya menciumi penisku..

"Ahhhh...sudah sudah..ini belum boleh" kata Umi Dila gelagapan setelah berhasil melepaskan diri dari ciumanku

"Ya sudah saya pulang dulu ya Umi..besok saya kesini dan Umi sudah jadi milikku" kata ku kemudian berdiri san siap2 pergi

"Besok sore ya,gak usah mandi sampai besok ya hihi" kata Umi
 
Aaarrrgghh...kentaaaanggg...sepanjang jalan aku menahan nafsu,bahkan sampai malam pun aku susah tidur,karena sulit tidur iseng aku sapa Umi lewat bbm

"Istriku.."

"ih belum ya,tadi kamu curi2,dosa tau hihi" jawab nya tak lama kemudian

"Belum sah bukan berarti belum memiliki kan he" kata ku

"Gak tau deh" timpalnya

"Kirimin foto dong?" Pintaku

"Foto apa?kan sudah dikirimin Nisa,lagian udah lihat aslinya hihi"

"Kan cuman wajah,aku pengen lebih he"

"Ngapain,besok juga liat semua kan hihi" balas nya

"Siapa tau besok Umi bohongin aku,cuman ngerjain aku hayo" balasku

"Pokoknya gak mau" kata Umi kemudian

"Ya sudah he" kata ku..kemudian percakapan kami berhenti

10 menit kemudian Umi Dila kirim pesan,eh bukan pesan tapi foto,dan aku buka..

"Waaawww..uhhhhh" seketika aku memasukkan tanganku ke celana..



"Jangan masturbasi ya hihi" kata Umi Dila..tentu aku gak akan masturbasi,buat apa,toh besok sudah ada istri

"Tambahin dong Umi..yang lebih menantang he" pintaku

"Menantang apa?ada ada aja" jawab nya

Tapi kemudian dia kirim beberapa foto lagi yang gak kalah hot..







"Woww...Umi nakal juga ya,wajah nya dibuka dong he" rayuku

"Gak boleh,nanti kesebar gimana?Umi bisa malu hihi" jawabnya

"Gak akan Umi,nanti langsung aku hapus,boleh di cek besok sama Umi..lagian sama suami sendiri kan gak apa2.."

"Iya deh satu aja ya,udah gak boleh minta lagi,dan langsung hapus" katanya kemudian mengirim foto terakhir



"Uhhhh..mantapp he..Terimakasih Umi.."
Percakapan mesum pun selesai dan aku tidur,sesaat sebelum aku tidur aku hapus dulu semua foto yang barusah dikirim oleh Umi Dila



--------------------
Hari sudah hampir gelap ketika aku sampai di rumah Umi Dila,di gerbang aku disambut oleh mang Soleh..

"Kata Umi,motor nya dimasukin garasi aja den..sudah ditunggu.." Kata Mang Soleh..

Aku sudah tau,dan sudah tidak sabar,Umi Dila sudah menunggu di kamar utama di lantai 2,setelah memasukan motor ke garasi,aku segera masuk rumah yang ternyata sudah dibuka oleh bi Isah..bi Isah mengatakan hal yang sama seperti yg dikatakan mang Soleh..

"Tok..tok..tok.." Aku ketuk pintu

"Masuk.." Kata Umi Dila dari dalam

Aku pun membuka pintu dan cukup terkejut,karena sepertinya kamar nya sudah di dekorasi seperti kamar pengantin,aku lihat Umi Dila yang duduk di tepi ranjang pun membuatku terpukau,krn dia memakai gaun pengantin warna putih yang kelihatan mewah,membuat Umi Dila terlihat semakin cantik..sangat kontras dengan penampilanku yang sama sekali tidak ada persiapan

"Umi..." Ucapku lirih,kemudian aku berjalan mendekatinya,lalu duduk tepat disamping nya..aku raih tangan kiri nya yang sudah dilukis ala timur tengah itu,kemudian aku aku pakaikan cincin yang sudah aku tukar dengan ukuran yang pas,tidak ada cincin lain di jari nya,aku tidak tanya dan aku tidak mau tau,kemudian kami resmi menikah dengan kontrak 1 tahun

Kami bertatapan,aku belai kepalanya yang tertutup jilbab putih,lalu kami berciuman lembut,tubuh nya sangat wangi,dan lagi lagi sangat kontras denganku yang memang tidak mandi sejak kemarin atas permintaan Umi sendiri...

Lama lama ciuman kami semakin ganas,bahkan suara nya terdengar jelas dan itu membuatku semakin bergairah,lidah kami saling membelit,saling menghisap,bahkan sesekali aku gigit bibir tipis nya itu

"Sluurrrpp...ahhhhh....ahhhh.."

Tanganku sudah bergerilya kemana mana,meremas apapun yang aku raba,dan tangan Umi Dila pun tak kalah aktif nya,walaupun lebih banyak berada di area selakanganku..

Puas berciuman,aku berusaha membuka jilbab Umi,dia pun mengerti dan mulai membuka hijab nya,cukup lama karena jilbab itu seperti dibeli belit kan ke kepala sampai ke leher,tak mau menunggu aku langsung saja menyosor bagian dada Umi yang juga masih tertutup gaun pengantinya,aku remas2 dan aku gigit2 dari luar..

"Ahhhhh..ahhhhhhh" Umi Dila tak bisa menahan desahanya..

Ketika jilbab nya berhasil dilepas,aku langsung menyosor leher nya,aku ciumi dan aku jilati..bahkan aku bikin cukup banyak cupangan dilehernya..aku pun menciumi hampir seluruh bagian wajah nya,termasuk telinga nya yang membuat erangan Umi Dila semakin keras

"Sluuurrppp..ahhhh...ahhh.."

Lalu kembali dengan tidak sabar,aku berusaha membuka gaun Umi Dila,sambil kami berciuman ganas,proses membuka gaun pun cukup lama karena aku tidak tau bagaimana membuka nya,tapi hal itu malah membuat pergumulan kami semakin seru..

"Ahhhh..ahhhh..." Desahan kami bersahutan

Begitu terbuka,aku kembali terpukau karena di balik gaun pengantin,Umi Dila memakai bra yang cukup sexy dan semacam rok tipis sangat pendek,dan langsung membuat nafsuku semakin menggelegak..



Ketika hampir aku terkam,Umi menahanku dan berkata
"Buka celana mu sayang hihi.."

Aku turun dari ranjang kemudian berdiri,cepat cepat aku lepas baju ku kemudian celana dan celana dalam,yang seketika membuat penisku terbebas dan tegak menantang

Tiba tiba saja Umi Dila sudah berlutut di hadapan ku,dan mendekatkan wajah nya ke selakanganku

"Ahhhhh.....sshhhhh...." Tanpa sadar Umi Dila mendesah sambil menatap penisku..

Setelah itu dia mendekatkan hidung nya ke penisku,bahkan menempel,kemudian dia menghirup nafas dalam dalam sambil terpejam..seluruh bagian penisku dia perlakukan seperti itu,bahkan sampai dua buah testisku pun seperti dihirupi dalam dalam..aku yang awal nya merasa agak aneh pun akhir nya merasa sedikit bangga bahkan semakin terangsang,aku mengusapi rambut nya,membiarkan dia puas puas menghirupi aroma selakanganku

"Ahhhhh..." Aku mendesah sesaat setelah kepala penisku tiba tiba sudah ada di dalam mulut Umi Dila,kemudian semakin dalam penisku memasuki mulut sexy nya..

"Sloppp...sloppp...slurrpp...ahhh.." Aku mendesah semakin keras ketika Umi Dila mulai memaju mundurkan kepala nya

Kemudian Umi Dila melepaskan penisku dan mulai menjilati buah testisku

"Hmmmmm...sluurrppp" dia menjilati dan mengulum buah testisku sambil sedikit mendesah perlahan..aku masih tidak melakukan apa apa hanya membelai rambut nya saja...

"Uhhhhh...ohhhhhh...shhhhh..."

Puas menikmati buah testisku,kembali Umi Dila melahap penisku,kali ini sepertinya dia berusaha melakukan deepthroat,dan secara reflek aku menyambut nya dengan majukan pinggulku,dan tanganku mulai menekan kepala nya..

"Ahhhhhhh...enakkkk..bangettttt..." Wajah ku menengadah merasakan nikmat diselakanganku..

"Ohhhh sepertinya mentok" kataku dalam hati kemudian aku melihat ke arah bawah,rupanya benar,saat ini seluruh penis ku sudah masuk ke dalam mulut Umi Dila,dia terlihat berusaha keras dan berhasil,melihat hal tersebut gairahku semakin melonjak lagi..

"Haaaaaaahhhhh..." Umi Dila menarik nafas dalam dalam,esaat setelah penisku terlepas dari mulut nya,kemudian kembali dia lahap penisku sampai mentok,terasa hangat di seluruh bagian penisku

Aku butuh pelampiasan,meremas rambut tidak cukup,apalagi menekan kepala sudah tidak berguna,kemudian dengan kasar aku keluarkan payudara besar Umi Dila dari bra nya,kemudian aku remas remas dengan kasar juga

"Hhhmmmm...hhhmmmm..." Umi Dila mendesah tertahan,menikmati ulahku,entah nikmat atau sakit karena aku meremasi payudara nya dengan kasar

Merasa kurang puas,aku putar putar puting nya dan aku puntir kuat kuat,bahkan aku pencet keras keras puting nya kemudian aku tarik kuat kuat sampe tidak bisa lagi aku tarik..

"Aaahhhh...ahhhhh..." Merespon ulahku,Umi Dila melepaskan penisku dari mulut nya dan dia mengerang keras,mulut nya terbuka dan menatapku,dia agak mengernyitkan dahi nya..sepertinya dia merasa sakit tapi tidak menolak sedikitpun,aku suka ekspresinya

Aku lepaskan puting nya yang sudah meregang maksimal itu kemudian meremas payudara nya,Umi Dila melanjutkan deepthroat nya..

"Ahhhhh...enak bangett Umiiihh.."

Aku merasa sudah cukup,aku tidak mau ejakulasi di mulut nya,kemudian aku menarik penisku dari mulut nya,dan segera aku cium bibir nya dengan ganas,aku tidak peduli mulut itu baru saja lepas dari penisku

"Sluuuupp...hmmmm..."

Kemudian aku berdirikan Umi Dila,aku angkat tubuh nya kemudian aku letakkan di atas kasur..hmmm..lebih tepat nya aku lemparkan he..

"Aww...jahat ya hihi" kata nya

Gak pake lama aku aku langsung terkam tubuh nya,kami berciuman sebentar lalu segera aku menuju ke payudara montok nya,aku ciumin dan aku jilatin,puting nya aku hisap hisap keras kadang aku gigit pelan

"Ahhhhh...enakkkhhh sayangghh..terussshhh" erang nya sambil mendekap kepalaku,kadang dia membelai rambutku lembut..

Aku tinggalkan payudara Umi Dila dengan penuh cupangan,kemudian aku lanjutkan menciumi perut dan terus ke arah selakangan

Aku kangkangkan kedua kaki Umi Dila,langsung terlihat vagina putih kemerahan tanpa bulu,terlihat sangat licin karena sudah basah,bentuk nya sangat mulus walau tidak terlalu rapat,sangat mantap untuk wanita seumuran Umi dan sudah punya anak.



Aku dekatkan wajah ku ke vagina nya,aroma nya wangi sekali,mungkin Umi Dila rajin merawat vagina nya di salon nya sendiri,wangi nya membuatku semakin bergairah dan langsung aku lahap..

"Sluurppp...sluurrrpp...ahhhh...enakkhhh sayanggghhh..ahhh.." Umi Dila teriak teriak keenakan vagina nya aku jilati

Tidak lama aku menikmati vagina nya,karena aku ingin lebih banyak menikmatinya dengan penisku,segera aku memposisikan diri diatas tubuh nya,kami saling bertatapan kemudian berciuman..

"Ssshhhh...ahhhh..pelan sayang.." Pinta Umi Dila ketika penisku mulai memasuki vagina nya..aku menurut,aku gak ingin menyakitinya,aku masukkan pelan pelan dan semakin dalam..

"Aahhhh...anjinggghhh enakk bangethhh" tanpa sadar aku mengumpat ketika seluruh penisku amblas di vagina Umi Dila,entah hanya sugesti,sensasi,ato memang nyata,yang pasti vagina Umi Dila terasa sangat enak,sulit aku deskripsikan tapi ini yang terenak..

"Ahhhhhh...shhhhh..." Umi Dila ikut mendesah tanpa peduli umpatanku barusan..

Aku mulai memompa dengan kecepatan konstan dan kemudian diiringi desahan kami berdua

"Sssshhhh...ahhhh...memekkhh Umi enakkh bangetthhh ahhhh"

"Khontolll kamuu jugaaa enakkhh sayanggghh ahhhh...gede bangett..panjang bangett ahhh"

Pompaanku semakin cepat,diiringi desahan dan percakapan percakapan kecil yang membuat gairah semakin tinggi..

"Ahhhh...memekk Umi..siapa yang punyahhh ahhh.."

"Kamuuh sayang...punya kamuu..ahhh...ahhh..."

"Kalo punyakuuhh..berarti cuma aku yang boleh pakehh?ahhh..."

"Iyahhh..iyahh...ahhhh..keluarrr ahhhh..." Umi Dila mengalami orgasme yang pertama,kepalanya menengadah dan mulut nya terbuka,dan segera aku respon dengan menusukkan penisku dalam dalam kemudian mendiamkanya membarkan Umi Dila menikmati orgasme nya,leher nya aku ciumi mesra..terasa vagina nya seperti memijat mijat penisku

Setelah tenang..aku mulai memompa lagi..sepertinya aku masih jauh...

"Aaahhhh...akuuhh gak mau ada laki laki lain yang menyentuh Umiih ahhh"

"Iyaah sayang ahhhh...Umi cuma milikmuhhh ahhhh" jawabnya

"Ahhh..Termasuk ust Karim.." Kata ku menegaskan

"Iyahh ahhh dia juga gak akan Umi ijinkan ahhh.."

Tidak tau kenapa,aku begitu merasa posesif sama Umi Dila..aku memeluk nya erat,dan dia pun memelukku erat,kaki nya dia lingkar kan ke pinggulku..kami berciuman mesra..

Beberapa menit kemudian..

"Umiih..Aku mau keluar ahhhh..."
"Umi juga..ahhhh..terusss..."

Aku memompanya semakin kencang,vagina nya semakin licin dan hangat..akhirnya kami keluar bersamaan,aku yang pertama dan Umi yang ke tiga kali nya..aku tancapkan dalam dalam penisku..kemudian..

"Ahhhh...terima spermaku Umiihh..mulai sekarang rahim mu hanya boleh menerima spermaku ahhhh..crottt...crottt..crotttt" aku keluar sangat banyak,tidak sia sia selama hampir 2 bulan aku tidak ganti oli..

"Iyaaahhh...rahim Umi hanya untuk menampung sperma kamu sayangghh ahhhh"

Kami terkejat kejat menikmati puncak kenikmatan persetubuhan ini,kemudian kami terdiam mengatur nafas

Walaupun sudah ejakulasi,tapi penisku masih tegang,sebenarnya aku mau langsung lanjut tapi aku kawatir Umi Dila kecapean,akhirnya aku putuskan istirahat sementara..

"Plop..." Aku mencabut penisku kemudian berbaring di sebelah Umi Dila,kami berciuman mesra..

"Uhhh..kok masih berdiri sih..hebat banget sayang.." Katanya sambil menatap penisku kemudian memegang nya..

"Ya gak tau hehe.." Jawabku sekena nya..

Tanpa sadar aku meletakkan kedua telapak tanganku di belakang kepalaku seperti bantal,yang membuat ketiak ku terekspose,dan sepertinya membuat Umi Dila tertarik,tau tau wajah Umi Dila sudah hampir menempel di ketiak ku,dan menghirup hirup bau ketiak ku..

"Eh...Umi..kok dicium cium sih,kan bau" kata ku berusaha merapatkan lenganku tapi ditahan oleh Umi Dila..

"Kata nya,bau tubuh tiap orang itu beda lho..dan kalo berjodoh akan membuat saling tertarik,ada zat apa gitu katanya hihi...kayak hewan kan saling endus tuh" kata Umi Dila kemudian meneruskan mengendus endus ketiak ku

"Masa sih Umi..sama ust Karim pernah" tanyaku sambil membiarkan Umi Dila beraksi walau masih agak risih

"Gak pernah,lah Umi baru baru ini aja tau kok,Umi praktekin aja ke kamu sayang hihi"

"Trus gimana?bau asli ku membuat Umi tertarik?hehe" kata ku setengah bercanda..

"Menurut kamu?hihi..sluuurpp" umi balik tanya kemudian tanpa ku duga dia menjilat ketiak ku

"Ahhhh...Umi..apa apaan..jangan ahhh" geli campur nikmat aku rasakan,dan walaupun merasa tidak enak tapi kubiarkan saja Umi menjilati ketiak ku..

Lalu Umi Dila menaiki tubuh ku,dan mencium bibirku,kami berciuman cukup panas,terasa ada sedikit aroma ketiak ku di mulut nya tapi kepalang tanggung,toh punya ku sendiri fikirku..

Umi Dila menciumiku dengan ganas,dia seperti kelaparan,bahkan dia menjilati seluruh wajah ku,telingaku,leherku,kedua ketiak ku,lengan,dada,bahkan jari jariku dia hisap satu satu

"Ahhhhh...Umiihh...udahhh ahhhh.."
Aku seperti tak berdaya,karena memang sangat nikmat

Kemudian Umi Dila menjilati perutku,pinggang,hampir tak ada yang terlewat,mungkin ini yang dinamakan mandi kucing..

"Ahhhh...terusss Umiihh..ahhh" sekarang aku benar benar menikmatinya..

Setelah perut,Umi Dila melewatkan selakanganku,kemudian dia menaikkan kedua kaki ku sehingga posisiku seperti kodok tapi terlentang,sebenarnya aku kurang nyaman dengan posisi ini,tapi aku biarkan saja,sampai tiba tiba

"Ahhhh....Umiii..ngapain ahhhh"

Rupanya Umi Dila menjilati anusku,wajah nya menempel di bokongku..rasanya seperti tersetrum..nikmat sekali tapi sedikit ada rasa malu juga..sensasi baru bagiku..

"Ahhh...Umii...terus ahhhh"

Cukup lama Umi Dila menjilati anusku dan membuatku tak karuan,setelah itu dia mulai menjilati buah testisku kemudian penisku..

"Ahhhh...Umi kok sukaa sihhh kayak gituhh.***k jijik?ahhh" tanyaku

"Sluurpp..kayak gitu apa sayang?sluurrp"

"Kayak tadihh..jilat jilat anusku ahhh.."

"Gak tau suka ajah sluuuurppp..hihi"

"Samahh Ust Karim juga Umi gituin?ahhh.." Tanyaku

"Baru kali ini kok Umi coba hihi"

"Yang benerrhh ahhhh"

"Iyaah sayang..Umi gak bohongh sluuurppp" kata dia berusaha meyakinkanku

Aku percaya saja,dan jujur aku jadi merasa bangga he..kemudian Umi kembali menaiki tubuhku,dan mencoba memasukkan penisku ke vagina nya..

Ronde selanjutnya kami bercinta dengan posisi WOT,cukup luar biasa goyangan Umi Dila,ditambah antusiasmeku menikmati payudara montok nya,hasil nya cupanganku semakin banyak hampir memenuhi seluruh payudara nya..di posisi ini skor kami 3-1

"Hmmm..mandi yuk.." Ajak Umi Dila

"Ngapain mandi,kan Umi suka bau badanku he" candaku

"Yeee.***k gitu juga sayang,sesekali aja aku ciumin bau badanmu,selebih nya ya harus wangi hihi" jawabnya

"Ya udah yuk" kataku

"Sayang duluan aja,aku mau suruh bi Isah buatin minum,muahh" Umi menciumku lalu beranjak keluar kamar setelah memakai pakaian seadanya,saat itu sudah sekitar jam 8 malam

Aku sudah berendam di bathtub dengan air panas ketika Umi masuk menyusulku,dia membuka gorden dan terlihatlah pemandangan lampu lampu kota yg indah,kemudian dia juga masuk ke bathtub dengan posisi membelakangiku,aku memeluknya dari belakang sambil menikmati pemandangan,aku tidak tau apakah ada kemungkinan orang melihat,aku tidak peduli he..

Tubuh Umi menyandar di pundakku,kami saling menggesekkan tubuh sehingga suasana semakin intim,sesekali Umi Dila memejamkan mata nya menikmati suasana..

"Tok..tok..Umi.." Rupanya bi Isah mengetuk pintu

"Masuk aja bi" kata Umi Dila

Kemudian Bi Isah masuk,dia membawa nampan berisi 2 gelas coklat hangat dan sepiring biskuit..lalu meletakkan nya di samping bathub yang sepertinya memang sudah biasa digunakan untuk meletakkan makanan dan minuman,kemudian bi Isah pergi

"Umi..bi Isah sudah tau?" Tanyaku penasaran

"Iyah..mang Soleh juga,mereka sudah faham kok sama pemahaman ust Karim dan Umi,mereka juga bantu persiapan tadi.." Jelas Umi

"Trus ust Karim gimana?"
"Tenang biar Umi yang atur sayang..muahhh.." Katanya sambil menciumku

Kemudian kami ngobrol santai cukup lama,sambil sesekali saling memberikan sentuhan mesra sehingga tetap tidak kehilangn gairah

"Sayang suka anal sex?" Tanya Umi Dila tiba2

"Eh..?" Jawabku

"Kata Nisa,sayang suka anal sex hihi.."

"Nisa cerita apa aja Umi.."

"Banyak pokok nya,kamu mau minta anal dari Umi juga?" Katanya

Rupanya Nisa sudah bicara banyak..memang ember dia,batinku

"Hmmm..sebenernya dibilang suka juga biasa aja sih,tapi karena Nisa bisa di anal ya kenapa enggak hehe.." Jawabku

"Berarti suka?hihi"

"Ya bisa jadi,tapi aku baru melakukan anal sama Nisa aja sih Umi he"

"Umi mau kok..melepas keperawanan anus Umi buat kamu sayang hmmm.." Kata Umi

"Eh..Umi belom pernah?"
"He em" jawabnya

"Kirain he"
"Kirain apa?"

"Ya setauku ust Karim paling suka anal sama Nisa,kirain sama semua istrinya juga begitu he" kata ku

"Ya dia udah sering minta sih,tapi Umi gak kasih,takut hihi"

"Kok sama aku malah nawarin he"

"Gak tau..penasaran mungkin hihi..kalo gak mau ya sudah" katanya

"Eh..ya mau dong Umi..ust Karim jangan dikasih ya he"

"Iya,Umi kan udah janji cuman kamu yang boleh sentuh Umi" jawab Umi

"Itu serius ya?" Tanyaku

"ih ya serius lah,memang tadi sayang pas minta gak serius?"

"Yaaa..serius,tapi gak nyangka aja he"

"Aww.." Umi Dila sedikit menjerit ketika aku mencoba memasukan jari ku ke anus nya..

"Sempit..he"
"Iya lah masih perawan,emangnya Nisa..udah longgar" katanya

"Kok tau Nisa udah longgar?" Tanyaku

"Ya tau lah,udah berapa banyak kontol yang masuk anus nya,dia sendiri udah lupa hihi"

"Tapi yang paling enak dan paling gede katanya punya kamu sayang,makanya Umi penasaran" tambahnya

"Nisa cerita gitu?berarti Umi mau sama aku cuma krn kontol,kayak Nisa?"

"Ya itu salah satunya,tapi selain itu Umi ngerasa cocok sama kamu sayang.."

"Emang seakrab apa Umi sama Nisa?" Tanyaku

"Ya akrab,ust Karim kan langganan nya dia hihi,lama lama kenal dan akrab"

"Gak cemburu?"

"Gak,udah biasa kan,istri nya aja 4"

"Kalo aku sama Nisa,cemburu?" Candaku

"Awas gak boleh ya hihi..Umi cuma kamu yang punya,kamu juga cuma punya Umi"

"Iya Umi Dila ku sayang he"

Sambil ngobrol,aku terus memainkan jariku di anusnya,bahkan aku nekat terus berusaha memasukan jariku ke anus Umi Dila,dia hanya menatapku sambil sesekali mendesis

"Ssshhhh..ihhhh...shhhhh"
"Ah..berhasil hehe" kataku
"Iyah hihi" timpal Umi Dila

"Segel nya udah aku buka,jadi ini punya siapa?" Tanyaku

"Punya kamu sayang ahhh..shhh" Umi Dila kembali mendesis ketika aku gerakkan jariku

"Udah yuk,lanjut di kamar hihi" ajak Umi Dila

"Yuk.."

Kemudian kami keluar dari bathtub dan Umi mengambil handuk...

"Biar Umi yang handukin sayang.." Katanya,aku menurut saja toh enak he..

Kemudian dengan telaten Umi Dila mengeringkan badanku dengan handuk,seluruh tubuh tanpa kecuali,bahkan dia berlutut ketika dia menghanduki kaki ku,penisku sudah kembali tegang sangat dekat dengan wajah nya,tapi dia fokus menghanduki ku

Iseng aku gerakan badanku,sehingga penisku terkena wajah Umi Dila,bahkan aku gesek gesekan penisku di wajah nya

"Hmmmmm..." Dia memejamkan mata nya sesaat sepertinya dia menikmati wajahnya bergesekan dengan penisku..tapi kemudian dia bangun karena sudah selesai,kemudian dia menghanduki tubuh nya

"Aku bantu Umi.." Kataku kemudian

"Ahhh..makasih sayang hihi"

Setelah selesai,Umi mengajakku ke kamar,kemudian dia berjalan duluan,melihat bokong nya yang besar aku merasa gemas,lalu aku peluk Umi dari belakang dan aku tempelkan penisku di belahan pantatnya..

"Ehh..lepas dulu sayang,kan mau ke kamar" protesnya tapi dia tidak menolak

"Ya jalan aja Umi,aku tetep nempel gini hehe" kataku sambil menggesekan penisku

"ih kamu aneh aneh aja hihi" kemudian Umi Dila berjalan dengan susah payah karena aku gak mau lepas,aku menikmati goyangan pantatnya saat berjalan

Ketika sudah sampai ranjang,Umi membuka laci nakas di samping kasur dan mengambil sesuatu,ternyata pelumas,merk nya sama dengan yang biasa dibeli Nisa,aku sedikit tersenyum..

"Udah siap?" Tanyaku..
"Iya"
"Yakin?"
"Aku bahagia bisa memberikanya sama kamu sayang" katanya

Kemudian kami berciuman mesra,dan lama lama semakin panas..aku meremasi payudara nya dan meraba vagina nya yang ternyata sudah basah,lalu aku dorong tubuh Umi Dila sampe berposisi nungging



"Uhhhh..." Bokong nya yg besar membuat gairahku memuncak,terlihat anus nya yang rapat,vagina nya juga terlihat,tak lama kemudian aku sudah menjilati vagina Umi Dila di posisi itu,dan membuat Umi Dila mendesah kenikmatan

"Ahhhhh...sssh..."

Melihat anus Umi Dila,aku jadi sedikit tertarik mencoba yang dilakukan Umi Dila sama aku tadi,walau agak ragu,tapi akhirnya kucoba juga,toh barusan habis mandi fikirku

"Sluuurrrpp...ahhhhhh" aku dengar Umi Dila menjerit,sepertinya ini juga pengalaman pertama nya..

Hmmm...tidak terlalu buruk..fikirku,maksudku adalah,ternyata tidak menjijikan seperti yang dibayangkan,malah aku suka ekspresi Umi Dila ketika anus nya aku jilat..

"Ahhhhh...sayang ahhhh..."

Tidak lama aku menjilati anus Umi Dila,segera aku berdiri dan mengambil pelumas yang masih dipegang Umi Dila kemudian aku tumpahkan banyak banyak di atas bokong dan anus Umi Dila..aku usapkan ke seluruh bokong nya sampai terlihat mengkilat,dan itu membuat ku semakin terangsang

Aku memasukan jari ku ke anus Umi Dila dan kali ini dengan gampang bisa masuk karena sangat licin,bahkan kali ini aku tambah 1 jari lagi kemudian aku mainkan

"Ahhhh...shhhh.." Aku lihat Umi terpejam dan meremas remas payudaranya sendiri..kepala Umi berada diatas bantal dengan posisi menyamping

Setelah aku rasa anus Umi Dila mulai terbiasa,kemudian aku melumasi penisku dengan pelumas,dan mulai mengarahkan penisku ke anus Umi Dila

Mungkin seharusnya pemanasanya lebih lama lagi,ato kalo perlu sampe terbiasa dengan 3 jari dulu,tapi aku sudah tidak sabar,lagipula aku ingin menikmati sensasi memerawani nya hehe..

"Ahhhhh...shhhhh...pelan sayang pelan.." Erang Umi Dila ketika penisku mulai berusaha menembus anus nya

"Rilex Umi..jangan dilawan,pasrahin aja"

"Iyah ah ah ah...sssshhhh...aahhh" desahan Umi Dila semakin intens ketika kepala penisku berhasil menembus anus nya..kemudian dia menstimulasi klitoris nya sendiri..

"Uhh..uhh...uhhh..." Umi terus mengerang ketika penisku semakin dalam..aku lihat dia seperti menangis tapi aku sudah kepalang tanggung,sampai akhirnya seluruh penisku berhasil masuk

"Ahhhh...Umii..sempiittt" desahku,sesaat aku ingat ust karim dan aku merasa sangat bangga sekali

"Udahh masukk semuahh?sssshhh" tanya Umi

"Udah hehe.."

Lalu Umi bangun dan berposisi merangkak,menoleh ke belakang melihat penisku yang hanya terlihat pangkal nya saja..

"Ahhh...kok bisa yah heheh heheh" kata Umi Dila yang mulai tertawa walau air mata nya masih jelas terlihat,mungkin dia juga bangga karena anus nya bisa melahap penis jumbo ku..

Di posisi seperti itu,dengan suasana seperti itu,tiba tiba saja perasaanku seperti membuncah,seperti perasaan sayang,yang tiba tiba datang,dan secara reflek aku menarik tubuh Umi Dila ke dalam dekapanku,aku mendekap nya dengan erat kemudian aku mencium nya sangat dalam..

"Hmmmm...hmmmm..."

Umi Dila yang mungkin juga merasakan hal yang sama kemudian menyambut pelukanku dengan mendekap tanganku..

Aku mulai menggerakkan pinggulku pelan..

"Ahhhh...ahhh...enakkh Umi.."

"Ssshhhh...iyahh terussh sayang.." Timpal Umi

Pompaanku semakin cepat,kemudian aku dorong tubuh Umi Dila sehingga kembali menungging,aku remas remas bokong nya..kemudian dia juga mulai meremas payudara nya dan merangsang vagina nya sendiri

"Plok..plok..plok..ahhhh..."

"Plakk..." Iseng aku menampar bokong Umi Dila karena gemas

"Aduhh.." Sepertinya dia kaget,tapi tidak protes,membuatku semakin gemas

"Plak..plak..plak..." Aku tampari bokong nya

"Ahhh..ahhhh..aduhhh.."

Karena bokong nya putih,aku lihat tamparanku membekas,sedikit membuat bokong nya memerah..dan itu juga membuat ku semakin gemas dan terus menampari nya,hasilnya bokong nya semakin memerah..

"Plok..plokkk..plok...ahhhh"

Tidak sampai 15 menit sejak awal penetrasi,aku sudah merasa akan sampai ke puncak..

"Ummiihh...aku mau keluarhhh ahhh"

"Keluarin sayanggh,di dalem ajahhh.."

Kemudian crott..crott..crott..spermaku berhamburan di dalam anus Umi Dila,nikmat sekali

Kemudian aku ambruk menindih nya..

"Umi belum orgasme?" Bisikku

"Gak apa apa,Umi bahagia bisa kasih keperawanan Umi buat kamu.." Jawabnya

"Makasih Umi,Ronde berikutnya aku kasih Umi orgasme yang banyak deh he.."

"Iya sayang..muahh" kemudian kami berciuman

------------------
Setelah itu aku kami bersih bersih sebentar di kamar mandi,lalu melanjutkan satu ronde lagi sebelum kami tidur..dan hampir 3 hari 3 malam setelah itu,kami tidak keluar kamar,ya sesekali keluar kamar sih,tapi kebanyakan kami habiskan waktu di kamar,bercinta sepuasnya,sampai capek lalu tidur,bangun tidur bercinta lagi,aku sangat menikmati persetubuhanku dengan Umi Dila,bahkan sepertinya aku mulai ketagihan bersetubuh denganya..

Di malam ke 3,kami melakukan anal kembali,dan kali ini Umi Dila berhasil mendapat orgasme,dan karena begitu lelah kami pun tertidur..


(Bersambung)

(Mungkin mulustrasi nya familiar,ato mungkin pernah di share di forum ini,tapi gpp lah ya he)
 
Terakhir diubah:
mantap dan pas sekali ilustrasinya gan...ngomong2 dpt dr mana itu fto ilustrasinya boleh dikasih tau gak?
 
Ceritanya semakin hari semakin luar biasa suhu ditambah dgn mulustrasi ummi dilla semakin lengkap.. Ane jg pengen foto lengkapnya hu atau sumber mulustrasi suhu ummi dilla aja ga papa..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd