Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kehamilan ini membinalkan ku

ijin pantauin si roni biar ga nakal, selagi ditinggal beduaan di room wkwkwk:Peace::Peace:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Roni terus menggenjot pepek ku. Batang penisnya keluar masuk ke dalam pepek ku. Awalnya ritme tusukan Roni pelan. Dihujamkannya kontol jumbonya dalam dalam sehingga semua batangnya ambles di pepek ku.
"aaaaach..... Ron.... Aaaaach.... "
Aku hanya bisa mendesah menerima hujaman benda tumpul itu. Bulu kontol Roni yang lebat bertemu dengan bulu pepek ku yang meremang. Roni lalu menggoyang pinggulnya sambil menarik sedikit kontolnya dan dihujamkannya lagi.
"Aaaaaach Ron..... Geli..... Aaaach... "
Secara perlahan Roni mempercepat ritme tusukannya sambil mengelus2 pangkal paha ku. Kedua gunung kembar ku bergoyang karena ritme tusukan Roni. Suamiku yang duduk di samping sofa tidak menyia2 kan susu ku yang bergoyang hebat. Dia hisap puting susuku secara bergantian.
"aaaaach... Bg.... Hisap lagi sayang..... Aaaaach.... "
Mulut ku meracau tak karuan. Dua kenikmatan sekaligus aku rasakan. Keringat berkucuran di leherku. Walau ada AC, tapi birahi membakar kalori ku. Roni terus mengentotku dengan semangat. Tanpa ampun digenjotnya pepek ku yang udah becek, dan....
"aaaaach..... Ron... Kakak gak tahan lagi.... Aaaach.... " Aku mencapai klimaks.
Sementara Roni aku lihat masih belum puas.
Roni turun dari sofa dan menyuruh ku untuk menungging di sofa.
"Ayo kak nungging dulu, masih nanggung nih"
Seperti kerbau yang dicocok hidungnya, aku menuruti perintah lelaki yang sedang birahi itu. Sementara suamiku, membiarkan saja istrinya diperbudak nafsu.
Aku menungging dan Roni menaiki tubuhku dari belakang. Diarahkannya kontol jumbonya ke pepek ku dan dimasukkannya perlahan.
"aaaachhh.... Ron..... Sakit...... Aaaach"
Aku sedikit merasa kesakitan dengan hujaman kontol Roni. Mungkin karena pepek ku udah kerin.
"Cepat kali kering pepek mu lonte. Ayo bg dikenyot susu istrinya biar basah lagi. "
Suamiku meremas susu ku yang sedang bergelantungan karena posisi ku yang menungging. Dia memainkan susuku dengan jarinya. Sementara Roni memasukkan dua jarinya ke pepek ku.
"Aaaaaach..... Aaaach... " mulut ku mendesah menahan kenikmatan. Roni membasahi tangannya dengan air liurnya dan memasukkan lagi ke pepek ku.
"Lama kali basah pepeknya kak. Sini Roni bikin kakak terangsang"
Roni kemudian meremas kedua pantat ku.
"Sengkal sekali pantat mu lonteku. Enak diremas."
"aaaach..... Aaaach.... "
Aku hanya mendesah menikmati remasan erotis Roni di kedua pantatku. Suamiku yang dari tadi memainkan jarinya di puting ku, sekarang masuk dalam ruang tepat dibawah dadaku. Dia menyusu ke susuku yang sedang tergantung.Persis kayak sapi yang menyusu ke induknya.
"Hajar susunya bang, jangan dikasih kendor... He... "
Roni menyemangati suamiku yang sedang asik menyusu. Lahap sekali suamiku itu menyusu. Dijilatinya putingku dan sesekali dijepitnya dengan kedua bibirnya.
"aaaaach.... Nakal kali abang ni.... Aaaach"
"Enak susunya bang? Jangan sampai lecet ya botolnya. Roni juga mau.... He"
"Enak Ron... Empuk.... Kenyal.... He"
"Haa... Mantap bg. Dah mulai basah pepek kak Cindy.... "
Puas meremas2 pantatku Roni kemudian memasukkan kepalanya ke selangkangan ku.
"Sluuuuppp..... Sluuuppp.... "
Lidah kasat Roni tiba2 menyapu pepek ku
"aaaaach.... Aaachh... " Seketika tubuh ku menggelinjang menerima rangsangan itu. Pepek ku becek.
"Hmmm... Dah basah sawahnya bang. Bang mau bajak sawahnya kak Cindy gak? Empuk loh sawahnya, lebih empuk dari susunya... "
"Lanjutkan Ron. Pentungan abang belum keras. "
"Lama kali naik pentungan abang tu. Udah perjuangan hidup rupanya. Diperjuangkan dulu baru hidup... He"
"Kampr*t loe Ron... " Suamiku sedikit kesal mendengar ejekan Roni.
"Benaran nih bg gak mau entotin pepek kak Cindy. Udah becek tu. Mubazir klo dianggurin... He... "
"Udah loe entotin sana. " Kekesalan suamiku ternyata belum reda.
Roni mengarahkan kontol jumbonya ke pepek ku.
"aaaach..... Ron...... Aaaaammmpunnn"
"Gimana rasanya lonteku? Enak...? "
"Uuuuufh.... Enak banget Ron.... Entotin pepek kakak Ron.... Aaaach"
Roni mengentotin pepek ku agak kasar sambil sesekali memukuli dan meremas2 pantat ku.
Sementara itu suamiku masih sibuk menyusu di kedua susuku secara bergantian.
"Aaaaach..... Aaaaach.... Ron pinggul kakak pegel. Ganti posisi aja ya..... Aaaach"
Roni turun dari posisinya, sementara susuku masih aja di mulut suamiku.
"Bg nyusunya udah dulu. Istrinya pegel tu. Nikmat amat nyusunya kayak anak sapi... He.. "
Suamiku melepaskan susuku dari isapannya. Dan aku berdiri untuk berganti posisi
"Ayo Ron entotin kakak. Udah gak sabar nih nerima hujaman kontol jumbo mu. "
Mendengar ucapanku Roni sepertinya di atas angin. Masih dalam keadaan berdiri Roni menciumi bibirku ganas. Disosornya bibirku dan sejurus kemudian lidah kami saling berpilinan di rongga mulut kami.
"apa lonteku... Tadi kamu mau apa? Ayo sayang.... Mau apa tadi....? "
Roni terus menjilati semua muka ku dan sekarang menuju ke arah telinga ku.
"ayo sayang... Kamu mau apa lonte? "
Roni menyebut kata2 sambil memilin ke dua puting ku dan menggigit kecil daun telinga ku. "
Aku melihat ke arah suamiku yang sedari tadi manyun melihat istrinya menjadi budak nafsu pemuda tanggung itu.
Roni menjilati lubang telinga ku, kemudian berpindah ke pipi ku. Roni menjulurkan lidahnya tepat di bibir ku sambil memancing2 lidah ku untuk berpilinan dengan lidahnya. Tangannya nakal mempreteli puting susuku.
"aaaach...... Aaaachhh.... "
Roni melirik ke arah suamiku seolah olah merayakan kemenangannya. Aku menghargai perasaan suami ku. Makanya aku tak menyambut lidah Roni. Tapi dengan penuh nafsu Roni mencium bibir ku dengan bibirnya.
"Ayo lonte... Puasin aku... "
Roni kemudian turun menjilati buah ranun ku. "Aaaaaach.... Aaaaccchhhh... Ron.... Aaaaaach...... "
Aku berusaha sekuat tenaga agar tidak meminta kontol Roni untuk menghargai perasaan suami ku. Tapi sepertinya Roni mau menang banyak malam ini. Digantungnya nafsu ku.
"Aaaaach..... Roooooinnnnn.... Aaaaach"
Roni semakin ganas menikmati susu ku, sedang tangannya bermain di cloitis ku....
"Aaaaaach..... Ron....... Ka..... Ka.... k gak tahan lagi.
"Trus.... Trus.... Kalo gak tahan trus gimana? Maunya diapain? L... O..... N... T... E?
Roni menjabak rambutku sambil menjilati leher jenjangku.
"Aaaaaach.... Ron.... Entotin pepek kakak Ron... Udah gak tahaaaaannnn....... Aaaaach..... Cepat entotin sayang... Udah gak tahaaaaannn. "
Roni tersenyum ke arah suami ku. Sebuah senyum kemenangan. Tapi, anehnya suamiku kelihatannya justru terangsang melihat ulah Roni. Dituruninnya celana panjangnya dan tampak sebuah pentungan menonjol di balik kolornya. Dibukanya kolor putih itu dan keluar lah tongkat sakti suami ku. Walaupun tak sebesar punya Roni, tapi kontol suami ku agak sedikit melengkung. Sehingga dengan goyangan mautnya bisa membuat mataku merem melek.
Aku lalu telentang di atas sofa. Roni mengangkat kaki ku dan dimasukkannya kontolnya ke pepek ku yang udah ternganga. Sementara suamiku memasukkan kontol bengkoknya ke mulut ku. Bibir atas dan bibir bawah ku sekarang disumbat sama dua pentungan berurat. Aku hanya pasrah menikmati permainan kedua lelaki yang telah dilanda nafsu ini.
Roni terus menggenjot pepek ku dengan ritme sedang. Sedang tapi tusukannya dalam. Setiap hentakannya membuat kedua bulu kemaluan kami beradu. Sementara itu suami ku sedang menikmati permainan lidah ku sambil menonton lelaki lain entotin lubang bininya.
Sejenak genjotan Roni terhenti karena suara dari luar.
"Maaf pak, waktunya udah habis. "
Dengan nafas tersengal Roni menjawab.
"Tambah satu jam lagi. Lagi nanggung. "
Pelayan itu pun berlalu seolah tak mau mengganggu permainan kami.
Roni terus menggenjot pepek ku penuh nafsu. Tapi genjotan Roni terhenti lagi. Kali ini dihentikan oleh panggilan dari HP nya.
"Hallo sayang.... "
"Hallo... Kamu dimana beib. Aku lagi di Bukittinggi nih... Macet.... "
"Hmmmm.... Kamu lagi dimana? Ntar aku jemput deh. "
"Aku lagi di Padang Lua. "
"Ya udah bentar lagi aku jemput. "
Telpon dimatikan dan Roni meneruskan genjotannya di pepek ku. Kali ini genjotannya semakin dipercepat.
"aaachhhh...... Aaaaach.... "
Aku berusaha berteriak mengekspresikan aku hampir klimak. Namun kontol suamiku masih berada di mulut ku. Seolah mengerti dengan kemauanku, suamiku lalu melepaskan kontolnya dari bibir atas ku.
"Aaaaaach..... Aaaaach..... Rooooonnnn kakak puncak...... Aaaach"
"Aaaaach..... Sama kak. Peju Roni juga mau nembak...... Aaaaach"
Roni lalu mencabut kontolnya dan menuju ke arah susu ku.
"Yah... Kenapa dicabut Ron..... " Aku sedikit sebel dengan perlakuan Roni. Roni lalu mengocok kontolnya ke arah susu ku. Kedua belah susu ku dipenuhi oleh peju anak muda itu. Kemudian diarahkannya kontolnya ke mulut ku.
"Isap kontol ku lonte.... Gimana? Enak kan genjotan ku..... He"
Aku menghisap kontol Roni. Sementara suami ku tanpa disuruh langsung menggantikan posisi Roni diatas selangkang ku. Dibukanya kedua paha ku dan di tusuknya pepek ku yang baru saja diobok habis2 habisan oleh kontol Roni.
Dengan ritme yang agak cepat kontol suamiku keluar masuk di ruang senggamaku. Sebenarnya pepek ku terasa agak mati rasa karena sebelumnya digesek oleh kontol yang lebih besar. Tapi aku tetap seolah2 menikmati genjotan suami ku. Agar dia tidak kecewa. Beberapa genjotan kemudian, tubuh suamiku mengejanng. "aaaaach..... Nikmat sayang..... Aaaach" semburan lahar panas terasa membasahi pepek ku. Suami ku mencabut kontolnya dan aku bangkit dari sofa. Aku mengambil tissue untuk mengelap air mani Roni yang membasahi susu ku. Sebelum sempat aku mengambik tissue, Roni mengeluarkan kutang ku yang diambilnya beberapa hari yang lalu.
"Lap dengan ini aja kak. Udah penuh dengan peju juga kok.... He"
Aku mengambil kutang ku itu dan membersihkan peju Roni yang menghiasi susu ku. Kutang itu kemudian aku pakai dan kemudian aku mengenakan baju gamis ku.
"Siapa tadi yang nelpon Ron? Pacarmu?"
Suami ku kepo dengan siapa Roni tadi nelpon.
"Eh...... Hmmm.... Iya bang. Dia lagi di Bukittinggi sekarang. "
"Ajak aja dia ke sini. Biar pestanya makin rame. Belum jam 11."
"Oke lah bg. Roni telpon dulu. Udah dimana dia. "
 
Horeee .. suhu kembali.
teope hu.... lanjut lagi kebinalan bumil kita...
 
Welcome back gan akhirnya ada update ny lagi, ijin baca dulu gan..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd