Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kehamilan ini membinalkan ku

sensasinya tambah asyik ngentot sambil nelpon sama suami..........
 
Roni tidak menghentikan aksinya. Sekarang dia malah memencet putingku yang telah mengeras.
"Aaaaach... pelan2 sayang, ntar suami kakak curiga."
Aku berbisik ke Roni untuk menghentikan aksinya. Kali ini aku menurup lubang headset ku agar pembicaraan tidak terdengar oleh suamiku di seberang sana.
"Cindy lagi senam hamil bg. tadi ada teman yang kopikan video senam hamil."
"ooo.... begitu. tapi jangan terlalu keras ya sayang latihannya."
"Iya bang. o iya bg besok Cindy ada pelatihan di Hotel Pu**ko Bukittinggi."
"Berapa hari pelatihannya sayang? "
"Dua hari dua malam bang."
"Sama sapa dek kesana?"
"Sama Pak Rusli, buk ema dan buk Linda bg."
"Ehm hati2 aja. Secara hotel tu banyak hantunya."
"Masa sih bg? ah abang bikin merinding aja."
"Benaran loh sayang. Teman abang waktu nginep disana denger orang jual sate tengah malam."
Aku melihat Roni udah telentang di pinggir dipan. Dia mengelus kontolnya yang udah menjulang siap untuk ditusukkan ke sarangnya.
Roni menunjuk ke arah kontolnya sambil berbisik, "mau?"
"Iiiihhh.... seremnya... mau donk."
"Coba aja liat ntar waktu adek nginep di sana. klo beneran mau...he"
Suami merespon percakapan ku. Padahal yang aku maksud itu kontol Roni. Aku menuju ke dekat Roni sambil menggigit jariku, dengan rambut terurai dan kedua gunung kembar tergantung indah.
Aku membelakangi Roni dan perlahan Roni memasukkan kontol jumbonya ke pepek ku yang telah sedikit basah.
"Aaaaach...... oooooohhhh....."
Aku menggigit bibirku agar desahanku tak terlalu terdengar.
"hmmm.... masih senam hamil ya dek?"
"Aaaaachhh.... iya sayang. udah dulu ya bang. lagi nanggung nih."
"Ok lah dek. ntar malam abang telp lagi."
"Aaaaaach..... iya sayang...."
Seluruh batang kemaluan Roni amblas ke pepek ku. Kali ini tak terlalu sulit batang itu masuk. mungkin karena jalannya udah dibuka dengan persetubuhan kami tadi. Sampai mentok ke rahimku dan kami menggoyang pantat kami dengan ritme yang senada.
"Aaaaaach.... kak Cindy.... goyangannya enak banget.... aaaach."
Aku mengangkat pantatku sambil meremas kedua susuku. aku mainkan putingku. Aku melihat tubuh ******* bermain di atas perut Roni.
Setengah batang Roni keluar dari pepek ku...
"Aaaaach Ron.... penuh pepek kakak.... aaaaaach...."
Roni kemudian menghentakkan lagi kontolnya.
"Aaaaach....... aaaaach...."
berkali2 dia mengeluarkan dan memasukkan kontolny di lobang senggamaku. Lama2 ritmenya makin cepat.
"Aaaaacccch..... aaaaaach..... Ron..... kakak udah gak tahan.....aaaaaach."
"Tahan sedikit LONTE ku.... aaaaach.... aku belum puas....."
Roni terus mengentot pepek ku dengan kasar. Dia benar2 ingin memuaskan nafsunya kepada tubuhku.
"Aaaaaach....... aaaaasch...... Ron.... kakak udah gak kuat.....aaaaach...."
Aku mencapai puncak ku. Sementara Roni sepertinya masih nanggung. Dia terus saja memompa kemaluanku.
"Aaaaach Ron..... kakak pegal.... kamu aja yang di atas."
Roni mencabut kontolnya dan kami bertukar posisi. sekarang aku yang telentang. Dengan penuh nafsu Roni memasukkan kepala jamurnya ke pepek ku. Namun kali ini agak sulit kontol itu menembus liang senggamaku.
"Aaaach.....ih.....sakit Ron"
Ternyata pepek ku udah kering. Roni meludahi kontolnya sehingga basah dan mencoba mencoblos pepek ku lagi.
"Aaaaach..... aaaaaqch...."
walau sedikit susah, akhirnya kontol itu sampai juga ke dalam pepek ku. Roni meremas kedua gunung kembarku dan memainkan putingnya. sepertinya cauran vaginaku kembali keluar menjadi pelumas permainan kami.
"Aaaaach..... aaaaach.... Cindy..... enak sekali pepekmu LONTE.... puas kan aku sayang."
"Aaaaach..... Ron..... aaaaach...."
aku menggelinjang kenikmati seperti wanita jalang.
Roni terus mengentot pepek ku dan...
"Aaaaaach.... kak.... Roni keluar...... aaaach"
Peju Roni memenuhi liang senggamaku. terasa hangat air peju itu di rahimku.
"Aaaaaach.... Ron.... kakak juga sampai....aaaaach."
Roni kemudian mencabut kontolnya dan membersihkannya dengan tissu. Dia duduk di tepi dipan dengan memainkan kutangku.
"Hmmm...... gede banget susu kakak. Roni suka. Boleh Roni ambil buat kenang kenangan?"
"Sini.....sinting kamu"
Dia melarikan kutangku dan menjilat kapnya.
"Ayo kesini LONTE ku..... coba ambil kutangmu....he..."
"Ron.... gak lucu ah..... sini kutang kakak. masa kakak pulang gak pake kutang?"
"Males aaaah..."
Aku kemudian beralih ke kamar mandi dan mengenakan gamis dan jilbabku. Tak beberapa lama kemudian aku keluar. Aku merasa agak risih tanpa mengenakan BH. Tapi dari pada rebutan sama pemuda tanggung, aku cuek aja.
"Makasih ya kak Cindy. Kutangnya bakal Roni laminating....he..."
Aku cuekin dia.
"Ayo kita pulang. hujan udah reda."
Kami berdua keluar kamar hotel. aku melihat Roni memasukkan kutang ku ke saku belakangnya.
Sampai si resepsionis Roni membayar sewa kamar dan mengembalikan kunci kamar.
"Kak, kita makan dulu ya. udah terkuras nih tenaganya dengan pertempuran tadi...he"
"Baik lah" jawabku singkat.
Kami berhenti makan di daerah labuah basilang. Rame sekali pengunjung di Cafe itu. Dan aku merasa risih dengan tatapan mata pengunjung ke daerah dadaku. Hmmm..... ternyata gamis dan jilbab lebarku tidak bisa menutupi susuku yang tidak pakai pembungkus. Aku berusaha santai. Sambil menyantap makanan.
"Dasar kamu nakal ya Ron. Liat semua orang memandangi kakak."
"He..... biar aja kak. mereka kan hanya bisa memandangi tapi gak bisa menikmati....he."
Kami menyudahi makan malam kami dan Roni mengantarku ke rumah.
 
Roni tidak menghentikan aksinya. Sekarang dia malah memencet putingku yang telah mengeras.
"Aaaaach... pelan2 sayang, ntar suami kakak curiga."
Aku berbisik ke Roni untuk menghentikan aksinya. Kali ini aku menurup lubang headset ku agar pembicaraan tidak terdengar oleh suamiku di seberang sana.
"Cindy lagi senam hamil bg. tadi ada teman yang kopikan video senam hamil."
"ooo.... begitu. tapi jangan terlalu keras ya sayang latihannya."
"Iya bang. o iya bg besok Cindy ada pelatihan di Hotel Pu**ko Bukittinggi."
"Berapa hari pelatihannya sayang? "
"Dua hari dua malam bang."
"Sama sapa dek kesana?"
"Sama Pak Rusli, buk ema dan buk Linda bg."
"Ehm hati2 aja. Secara hotel tu banyak hantunya."
"Masa sih bg? ah abang bikin merinding aja."
"Benaran loh sayang. Teman abang waktu nginep disana denger orang jual sate tengah malam."
Aku melihat Roni udah telentang di pinggir dipan. Dia mengelus kontolnya yang udah menjulang siap untuk ditusukkan ke sarangnya.
Roni menunjuk ke arah kontolnya sambil berbisik, "mau?"
"Iiiihhh.... seremnya... mau donk."
"Coba aja liat ntar waktu adek nginep di sana. klo beneran mau...he"
Suami merespon percakapan ku. Padahal yang aku maksud itu kontol Roni. Aku menuju ke dekat Roni sambil menggigit jariku, dengan rambut terurai dan kedua gunung kembar tergantung indah.
Aku membelakangi Roni dan perlahan Roni memasukkan kontol jumbonya ke pepek ku yang telah sedikit basah.
"Aaaaach...... oooooohhhh....."
Aku menggigit bibirku agar desahanku tak terlalu terdengar.
"hmmm.... masih senam hamil ya dek?"
"Aaaaachhh.... iya sayang. udah dulu ya bang. lagi nanggung nih."
"Ok lah dek. ntar malam abang telp lagi."
"Aaaaaach..... iya sayang...."
Seluruh batang kemaluan Roni amblas ke pepek ku. Kali ini tak terlalu sulit batang itu masuk. mungkin karena jalannya udah dibuka dengan persetubuhan kami tadi. Sampai mentok ke rahimku dan kami menggoyang pantat kami dengan ritme yang senada.
"Aaaaaach.... kak Cindy.... goyangannya enak banget.... aaaach."
Aku mengangkat pantatku sambil meremas kedua susuku. aku mainkan putingku. Aku melihat tubuh ******* bermain di atas perut Roni.
Setengah batang Roni keluar dari pepek ku...
"Aaaaach Ron.... penuh pepek kakak.... aaaaaach...."
Roni kemudian menghentakkan lagi kontolnya.
"Aaaaach....... aaaaach...."
berkali2 dia mengeluarkan dan memasukkan kontolny di lobang senggamaku. Lama2 ritmenya makin cepat.
"Aaaaacccch..... aaaaaach..... Ron..... kakak udah gak tahan.....aaaaaach."
"Tahan sedikit LONTE ku.... aaaaach.... aku belum puas....."
Roni terus mengentot pepek ku dengan kasar. Dia benar2 ingin memuaskan nafsunya kepada tubuhku.
"Aaaaaach....... aaaaasch...... Ron.... kakak udah gak kuat.....aaaaach...."
Aku mencapai puncak ku. Sementara Roni sepertinya masih nanggung. Dia terus saja memompa kemaluanku.
"Aaaaach Ron..... kakak pegal.... kamu aja yang di atas."
Roni mencabut kontolnya dan kami bertukar posisi. sekarang aku yang telentang. Dengan penuh nafsu Roni memasukkan kepala jamurnya ke pepek ku. Namun kali ini agak sulit kontol itu menembus liang senggamaku.
"Aaaach.....ih.....sakit Ron"
Ternyata pepek ku udah kering. Roni meludahi kontolnya sehingga basah dan mencoba mencoblos pepek ku lagi.
"Aaaaach..... aaaaaqch...."
walau sedikit susah, akhirnya kontol itu sampai juga ke dalam pepek ku. Roni meremas kedua gunung kembarku dan memainkan putingnya. sepertinya cauran vaginaku kembali keluar menjadi pelumas permainan kami.
"Aaaaach..... aaaaach.... Cindy..... enak sekali pepekmu LONTE.... puas kan aku sayang."
"Aaaaach..... Ron..... aaaaach...."
aku menggelinjang kenikmati seperti wanita jalang.
Roni terus mengentot pepek ku dan...
"Aaaaaach.... kak.... Roni keluar...... aaaach"
Peju Roni memenuhi liang senggamaku. terasa hangat air peju itu di rahimku.
"Aaaaaach.... Ron.... kakak juga sampai....aaaaach."
Roni kemudian mencabut kontolnya dan membersihkannya dengan tissu. Dia duduk di tepi dipan dengan memainkan kutangku.
"Hmmm...... gede banget susu kakak. Roni suka. Boleh Roni ambil buat kenang kenangan?"
"Sini.....sinting kamu"
Dia melarikan kutangku dan menjilat kapnya.
"Ayo kesini LONTE ku..... coba ambil kutangmu....he..."
"Ron.... gak lucu ah..... sini kutang kakak. masa kakak pulang gak pake kutang?"
"Males aaaah..."
Aku kemudian beralih ke kamar mandi dan mengenakan gamis dan jilbabku. Tak beberapa lama kemudian aku keluar. Aku merasa agak risih tanpa mengenakan BH. Tapi dari pada rebutan sama pemuda tanggung, aku cuek aja.
"Makasih ya kak Cindy. Kutangnya bakal Roni laminating....he..."
Aku cuekin dia.
"Ayo kita pulang. hujan udah reda."
Kami berdua keluar kamar hotel. aku melihat Roni memasukkan kutang ku ke saku belakangnya.
Sampai si resepsionis Roni membayar sewa kamar dan mengembalikan kunci kamar.
"Kak, kita makan dulu ya. udah terkuras nih tenaganya dengan pertempuran tadi...he"
"Baik lah" jawabku singkat.
Kami berhenti makan di daerah labuah basilang. Rame sekali pengunjung di Cafe itu. Dan aku merasa risih dengan tatapan mata pengunjung ke daerah dadaku. Hmmm..... ternyata gamis dan jilbab lebarku tidak bisa menutupi susuku yang tidak pakai pembungkus. Aku berusaha santai. Sambil menyantap makanan.
"Dasar kamu nakal ya Ron. Liat semua orang memandangi kakak."
"He..... biar aja kak. mereka kan hanya bisa memandangi tapi gak bisa menikmati....he."
Kami menyudahi makan malam kami dan Roni mengantarku ke rumah.


Beruntung ronii dapet kenangan dari Cindy berupa kutang , kira kira pak Rusli dapat kenangan apa ya dari Cindy si bumil hijab penasaran nii ...
Joozz update terbaru nya lanjutkan terus setia menantimu update hu :D;)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd