Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Keluarga Dera

xcxcxcxc

Suka Semprot
Daftar
20 Apr 2023
Post
9
Like diterima
67
Bimabet
Sebelumnya Saya Newbie Disini Ini merupakan hasil karya tulisan saya secara spontan alias nulis sambil ngehayal😅

EVT1bz1UMAA8MNG.jpg

Aku hanya seorang janda anak satu, meskipun aku janda anak satu aku selalu merawat tubuhku ini memakai perawatan tradisional yang sudah turun temurun dari nenek buyutku,
banyak orang orang yang selalu memandangku seperti matanya melotot melihat payudara ku yang seakan ingin memakan payudara ku, Nama ku Dera janda anak satu yang bernama zaki umurku sekarang 32 yang menikah di umur 15 thun, zaki sekarang telah memasuki umur 15 tahun karena dia lahir 2 tahun sesudah aku meningkah dengan ayahnya, ayahnya meninggal karena sakit jantung, dan ayahnya meninggalkan hartanya dan juga tanah yang luas untukku dan juga anakku,

Entah awal cerita ini harus di mulai dari mana, semenjak ayahnya zaki meninggal aku jadi kesepian karena sudah 3 tahun aku belum melakukan hubungan intim lagi di karenakan ayah zaki meninggal,

Meskipun harta berlimpah aku tetap melakukan aktivitas di kebun untuk bisa mempunyai kegiatan yang bisa menghilangkan kesedihanku atas sepeninggalnya suami ku Azki,

Untungnya ada Zaki, Kaka ku yang bernama Lita yang umurnya hanya terpaut 2 tahun denganku berarti umurnya 34 tahun yang kini sudah meningkah dengan seorang pelayaran dan juga adiku yang bernama Riri yang umurnya 25 thun yang terpaut jauh yaitu 7 tahun denganku yang kini masi melajang entah kenapa dia belum kunjung meningkah, selain mereka Ayah dan Ibu ku juga kadang berkunjung ke rumahku, kalau mertuaku dulu sering berkunjung tapi setelah suamiku mas Azki ayahnya Zaki meninggal sudah jarang kerumah meskipun begitu setahun sekali iya nengokin cucunya Zaki bahkan jika mereka tak sering kesini Zaki yang ke rumah mertuaku atau nenek dan kakeknya zaki,

Pada Saat sore hari itu dengan matahari yang semakin padam berlarut warna senja yang terlukis indah, ku lihat dia masih bermain bola bersama anak seusianya, namun ini sudah sore waktunya untuk istirahat,

"Zaki pulang nak, udah sore besok lagi mainnya" ucapku,

"Yah ibu aku masih mau main sama temen temen" ucap zaki merengek

"Zaki udah mainnya yah, buruan pulang trus mandi lalu makan yah" ucap ku mengajak pulang

"Iya iya zaki pulang tapi nanti masakin telor ceplok setengah mateng ya bu" ucap zaki yang diamana anak itu suka sekali dengan makan telor cepok,

"iya iya, ntar ibu masakin tapi sekarang kamu pulang terus mandi okey" ucapku menjelaskannya lagi,

"iya iya siap bu" ucap zaki sambil berjalan di sampingku,

Zaki merupakan anak yang ganteng seperti ayahnya Azki, anak juga penurut dan tak banyak menuntut padahal jika dia ingin beli mainan ini itu dia bisa beli karena suamiku sudah membagikan harta untukku dan juga zaki,

" Aku pulang " ucap zaki yang terbiasa pulang selalu berucap seperti itu

"Zaki buruan mandi, ntar ibu masakin telor ceplok buat kamu mata sapi" ucapku menyurunya mandi,

"siap ibuku yang cantik dan bawel" ucap zaki yang membuatku tersenyum dan mencubit hidungnya,

"ii kamu yah masih kecil udah bisa bilang gitu" ucapku sambil mencubit pipinya,

"eh eh ibu sakit taau" ucapnya yang kesakitan

"udah sana kamu mandi ih" ucapku yang menyurunya mandi,

"iya iya ibu ku sayang hihi" ucapnya sembari lari menuju kamar mandi,

entah kenapa aku merasa suka dengan pujian yang terlontar dari anakku Zaki, hemm aku tidak tau kenapa merasa ada yang aneh, semenjak itu dia selalu seperti itu bahkan dia suka memujiku berlebihan,
Akhirnya pada saat malam hari pukul 07:36 saat kita sedang nonton tv bersama, aku bertanya ke dia terhadap sikapnya yang selalu seperti itu kepadaku,

"nak zaki kenapa si makin hari kamu makin aneh saja nak" ucapku bertanya kepadanya,

"aneh kenapa ibu cantik" ucapnya sembari memujiku lagi,

"ituloh nak kamu tuh gak boleh memuji ibumu ini seperti itu karena gak pantas loh anak memuji ibunya seperti itu" ucapku menasehatinya,

"iya bu ibu memang cantik teman teman ku juga bilang seperti itu bu" ucapnya memberi tahu kepadaku atas ucapannya teman temannya,

"tapi nak, kamu tidak boleh memuji ibu seperti itu" ucapku kepadanya

"ibu gimana si teman teman ku aja memuji ibu masa aku gak boleh" ucapnya yang kesal kepadaku,

"iya iya deh kalau itu mau kamu hadeuh kamu ini nak, ibu udah tua juga di bilang cantik" ucapku yang seakan menghela nafas,

"beneran iya bu, aku boleh memuuji ibuku yang cantik ini hehe" ucapnya sembari cengengesan,

"iya iya tidak apa apa" ucapku yang dari awal aku tak keberatan dengan pujiannya itu,

Dan sejak saat itu dia selalu memujiku dimana pun tempatnya, aku yang kini di buai pujiannya seakan aku seperti waktu sama mas Azki karena dia mirip mas Azki, seolahnya aku telah larut, hingga di suatu hari dia ingin tidur bersama ku dan akupun tak merasa keberatan karena fikiran ku Zaki itu masih anak kecil yang masih kolokan kepada ibunya,

"ibu ibu ibu" panggil zaki membangunkanku tetapi ku pura pura tetap tertidur saja, ku dengar suara pintu terbuka, aku rasa dia pergi ke wc buat buang air kecil, beberapa menit aku ketiduran lagi, entah kenapa aku merasa ada yang meremas remas payudara ku, rasanya aku melayang di buai remasan itu mungkin karena aku kekurangan sentuhan dari seorang pria, dan aku sedikit membukakan mata , ternyata aku kaget dalam hati, ternyata zaki yang meremas payudaraku, aku tak menyangka itu dan aku tetap membiarkan itu biar aku lihat sampai mana dia bermain, karena penasaran apa yang dia akan lakukan pada diriku ini sebagai ibunya, dan tentunya aku merasakan remasan yang begitu merangsang,

karena waktu itu aku tidak menggunakan bh karena kebiasaanku kalau tidur pasti ku buka karena sesek di dadaku, dia begitu mudahnya menemukan pentil tetek yang dulu dia netek,

" bu aku netek lagi ya kaya waktu dulu" ucapnya yang bertanya pelan dan aku tak menghiraukannya hanya dengan pura pura tidur ku sambil mengulat sedikit,

(crupp crupp cupss cupss) suara kecupannya makin keras aku merasa gejolak yang luar biasa uhhh rasanya nikmat sekali, tetapi aku tidak mau terbangun yang ada aku membuatnya merasa malu, dan mungkin bisa merenggangkan hubungan kita sebagai ibu dan anak,

aku lihat dengan mataku yang sedikit ku buka, ternyata dia sambil mengocok penisnya ohh tak kusangka penis anak ku yang seumur 15 tahun sudah mempunyai penis yang termasuk besar untuk ukuran penis anak seumuran dia,
"Arh ahh ibuku sayang aarhh kamu cantik sekali" erangnya pelan sambil meremas teteku sambil mengocok penisnya alias kontolnya,
sudah 20 menit dia mengocok tetapi belum keluar juga, ke 30 menitnya dia keluar begitu banyaknya di perut ku,

"Ibu ku sayang, aku mau keluaarr aaarhhh sshhh" erangnya ketika keluar juga pejuh anakku,

oh tidak anakku satu satunya sudah terobsesi olehku, harus bagaimana ini aku tak menyangka dia anakku satu satunya bisa seperti ini,

ku lihat dengan sedikit membuka mata ku melihat mengelap perutku dengan tisu yang ada di mejaku, aku tak menyangka anakku terobsesi olehku,

SUDAH SEGITU DULU PARA SUHU TERIMAKASIH YANG SUDAH MEMBACANYA SAMPAI AKHIR TUNGGU CHAPTER SELANJUTNYA YA GAN,
 
Chapter 2
Lanjutan yang sebelumnya


Setelah dia anakku onani di saat aku pura pura tidur waktu itu, aku merasa bercampur aduk dalam pikirku ingin rasanya aku tampar anakku, tetapi ku pikir lagi jika aku bicara dengannya aku takut hubungan antara ibu dan anak akan merenggang, di satu sisi aku juga menikmatinya karena gimanapun wajahnya seperti almarhum suami ku si Azki,

Pada saat sore di hari minggu itu pukul 17:15 aku merasa capek setelah beraktivitas seharian, aku pun melepas bh ku dan mulai tertidur pulas, entah aku lupa untuk mengunci pintu kamarku, dan pada saat itu aku terbangun pada pukul 20 : 05, aku lupa dengan anakku yang dari tadi sore belum juga pulang kerumah, tetapi ku lihat ada tisu yang berhamburan di lantai kamarku, lalu ku ambil dan ingin tahu bekas apa ini dan ternyataa itu bekas air mani, iya itu air mani baunya menyengat sekali kayanya itu baru di buang berapa menit karena belum juga kering, ah pikirku mulai bercampur aduk kayanya ini air mani dari zaki,

hingga nafasku pun memburu membayangi anakku sendiri lalu ku buka cd ku trus memainkan puting payudaraku sambil memainkan kelentit memekku, rasaanyaaa begitu luar biasa membayangkan anakku menyetubuhiku aku rasa ini salah tetapi nikmat dan rasa salah itu lebih besar kenikmatan yang kini melanda, dan kini ku telah bugil,

rasanya begitu nikmat "mmhh uhhh yeaah uhhh terus sayang uhh zaki arhhhh" aku pun membayangkan kontol anakku yang besar itu masuk ke dalam memekku yang dulu mengandungnya, rasa bersalah dan kenikmatan ini menjadi satu uhh
"uhhh zaki sayang anakku uuhhhhh yeaaahhh" meremas payudaraku sendiri sambil memainkan kelentit memekku,

"uhhh zakii aaahhh anakku yeaah ibu pengin keluar nakk aaarhhhhh" racauanku ketika semakin terasa gelombang kenikmatan itu datang uhhh cairan kenikmatan berhamburan di seprei, setelah itu aku mengganti semua seprei dan sarung bantal yang sudah berlumur keringatku serta cairan kenikmatan ku,


https://3.bp.********.com/-5pmnAZWYFJo/UicdArKbd6I/AAAAAAAAACY/g0FT5yElYtU/s1600/memek-cantik-4.jpg
(ilustrasi)

setelah itu ku lihat jam sekarang sudah 21:23 ternyata tadi aku telah lama melakukan masturbasi ku, kini ku keluar kamar yang hanya menggunakan daster ke ruang tengah tuk melihat acara tv ku, tetapi saat ku melangkah kakiku kulihat anakku belum tidur,

" eh zaki belum tidur nak" tanyaku padanya,

"belum bu, td niatnya tidur sama ibu lg tapi.... aku pengen nonton tv dulu" ucapnya yang seketika buat jantungku deg degan apa td dia melihatku sedang masturbasi oh tidak dia pasti melihatnya, dam seketika aku bingung mau ngomong apa lagi,

"zaki ada PR gak, besokan berangkat sekolah" ucapku mengalihkan pembicaraan, karena dia kini masih kelas 3 smp,

"ada bu, tapi udah zaki kerjakan kok bu" ucapnya sambil menatap tv aku merasa dia gugup ketika mau menatapku,

"ou ya udah klo gitu" ucapku seraya menonton tv,

karena udah jam setengah sepuluh filmnya mulai adegan panas seperti ciuman dan aku melihat anakku seperti sudah biasa menontonya tetapi berapa selang berikutnya ada adegan pemerkosaan aku merasakan anak ku mulai menggeliat, aku tau adegan pemerkosaan itu terpotong potong, tapi itu cukup membuat anakku menggeliat saat ku lihat,

"bu aku mau ambil minum dulu yah soalnya haus" dia bilang lalu melangkah

"ambilkan ibu juga nak ibu juga haus nih" ucapku padanya

"iya ibuku cantik" ucapnya seraya memujiku hemm rasa meledak ledak di hati,

"eh ini ibuku yang cantik" ucapnya sembari menyodorkan botol air yang sudah dingin,

"e iya hehe , makasih yah" ucapku pada anakku yang langsung duduk di sampingku,

"bu td pas aku lagi nonton tv sebelum i ibu k kesini, dengar ibu panggil nama aku itu kenapa yah bu" ucap anakku yang membuat seisi kepalaku terasa di sambar petir, aku tak menyangka dia beneran melihat ku tadi , 'bodoh bodoh kamu dera' batinku aku tak menyangka seberani itu anakku memulainya, ku lihat dia malu malu berkringat,

"emm gada kok nak" jawabku dengan mata yang tak menyangka dia bakal membahas itu,

"mmm masa si bu" tanya kembali yang menyudutkanku,

"emm anakku mm kamu liat ya td emm maafin ibu ya nak" ucapku padanya,

"eh emm ibu, aku yang salah td mau masuk ibu lg itu sambil manggil namaku" ucapnya yang gugup juga,

tiba tibaa mulut ku di sosor oleh anakku " nak jangan begini nak aku ibumu nak" ucapku menolaknya,

"ibu sayang gak sama zaki" ucapnya sambil meremas payudaraku,

"ibu sayang nak tapi jangan begini ini dosa nak" ucapku yang menjelasakannya padanya,

"bu dari pada ibu bayangin doang bu, zaki juga udah gak tahan bu" ucapnya sambil meremesin tete ku, oh tidak aku merasakan geli dan begitu nikmat mungkin sudah lama aku tidak merasakan ini,

"zakiiii jangan begini zaki, ibu gak suka anak sendiri lancang ke ibunya" ucapku marah padanya karena masih tak menyangka,

" emhh maaf bu" ucapnya trus berlarian ketakutaan menuju kamarnya,

setelah itu aku merasa tak enak hati kepadanya, rasa aku benci tubuhku ini sehingga semalaman aku susah tidur nangis sejadi jadinya, sambil memandangi fotoku yang bersama suamiku dan juga anakku yang waktu itu sedang berlibur di jogja, ' mas kenapa jadi begini mas' emhhh ku peluk foto itu, ketika sudah pukul 03:15 pagi saat itu aku ke kamar mandi yang melewati kamar anakku, ku dengar anakku sudah tertidur lelap,

saat itu ku mulai membereskan semua pekerjaan rumah, masak, ngepel dan sebagainya, setelah itu aku mandi, ganti pakaian , ku lihat ke kamar anakku ternyata dia masih tidur lalu ku bangunkan,

"nak bangun sudah pagi" ucapku membangunkannya,

"emmhh ibu" ucapnya sambil mengulat,

"bangun nak sekolah nanti telat loh" ucapku mengingatkannya meskipun aku masih sebel sama dia tetapi aku gak mauhubungan kita sebagai ibu dan anak hancur,

"iya iya bu aku bangun" ucapnya sambil duduk,

"iya udah buruan kamu mandi habis itu sarapan jangan lupa siapin semua kebutuhan buat sekolah" ucapku yang rewel kepadanya,

" iya iya bu ish"

setelah kejadian semalam kini dia bersikap biasa dan dia sudah gak memuji muji ku lagi hidup seperti anak anak seumurannya seperti biasa, bermain bola dan belajar, aku dan dia tetap sebagai ibu dan anak, mungkin kini dia takut kepadaku setelah aku bentak begitu, tapi rasa sepi ku selalu menghantui aku, sewaktu waktu aku mergokin dia sedang onani, dan sebaliknya dia mergokin aku sedang maturbasi alias colmek, kita tetap seperti biasa tidak ada canggung sedikitpun di antara kita, meskipun pernah saling memergokin tanpa sengaja, tak ada lagi yang membuka pembicaraan tentang colinya dia maupun maturbasi ku, mungkin kami sudah terbiasa akan hal itu

sudah 2 tahun kemudian kini umurku bertambah 34 tahun dan zaki kini ulang tahunnya yang ke 17 tahun dan kini dia sekolah di SMA ternama di kota ini kelas , aku pun ingin mengadakan acara ulang tahunnya bersama kakaku yang bernama Lita kini usianya telah 36 thun yang mempunyai anak bernama ningsih yang berumur 14 tahun dan juga adiku yang bernama Riri sekarang umurnya 27 tahun kini dia sudah tunangan dengan seorang pemuda yang kaya raya,

"halo mbak"
"iya halo dera"
"mbak nanti pagi dateng yah bikin kejutan buat anakku"
"iya dek nanti pagi aku dateng"

setalah ku menelpon dengan mbak Lita dengan sedikit pembicaraan mengenai ulang tahun anakku lalu aku menelpone adikku Riri,

"Halo Ri"
"iya mbak halo"
"kamu nanti pagi kesini ya dateng ke acara ulang tahun anakku"
"iya mbak nanti pagi aku dateng kok mbak"

Di pagi harinya kami menyiapkan semuanya mulai dari pakaian kami, balon dan juga kue ulang tahun, kami siap siap setelah jam 10 pagi anakku pada saat itu pulang cepat sehingga kami gugup dan mematikan lampu,
setelah dia masuk,

"Aku pulang" ucapannya yang tak berubah sejak dia kecil dulu,

"bu aku pulang bu bu kok gelap" ucapnya seraya memanggilku,

"bu (cklek)" uacapnya sembari menyalakan lampu,

"selamat ulang tahun sayang" ucapku bersamaan dengan kakakku, ningsih pnakanku, dan juga adikku,

"selamat ulang tahun kak" ucap ningsih,

"selamat ulang tahun zaki" ucap budhenya itu kaka ku

" iya selamat ulang tahun yah zaki makin ganteng aja" ucap adikku yang sembari mencubit hidung anakku,

"makasih yah semuanya hehe" ucapnya cengengesan bahagia,

"iya sama sama yuk sini kita nyanyi bersama" ucapnya kaka ku sembari memegang kue ulang tahun,

pada saat itu kaka ku, anaknya ningsih dan juga adikku memutuskan untuk tidur dirumah ku, aku dan adikku tidur sekamar denganku sedangkan kaka ku tidur dengan ningsih anaknya di kamar tamu yang bersebelahan dengan kamar Zaki,

pada malam hari aku ingin mengambil buat minum, karena pada saat itu tenggorokanku terasa haus banget mungkin habis makan roti banyak tadi siang, setelah berapa langkah aku mendengar suara orang yang sedang mendesah di kamar zaki lalu aku intip dari cela pintu ku lihat ada seoarang perempuan yang ku kenal iya dia ningsih, aku seketika tercengang melihat ningsih yang tengah bergoyang telanjang di atas anakku, aku kaget banget pas waktu itu karena ningsih masih umur 14 tahun sudah bergoyang di atas anakku yang berumur 17 tahun,

"ah kak ahhh kak enak banget kak ahh" ucapnya Ningsih yang di sertai desahannya,

"ahh enak banget memek kamu dek uhh ahh yeah goyang terus dek"

"aahhh ahhh iya kak uhh"

"memek kamu sempit banget dek"

"iya kak kan ini pertama kalinya ahh ngilu ngilu enak kak" ucapnya ningsih yanb buat ku kaget lagi ternyata dia melepas perawanannya ke zaki,

"uhh uuh memeknya enak banget makasih yah uhh udah di kasih aahh perawanan kamu ke errhh kaka"

"uhhh arhh terusin kak uhh iya kak sekarang aku milikmu uhhh ini hadiahku uuhhh untuk aaahh kaka"

aku geleng geleng tak menyangka ningsih seperti itu, kurasakan desiran darahku juga semakin naik liat kontolnya anakku yang gede membuatku makin merasakaan ingin di setubuhinya, aku pun mulai meraba selakanganku ke sekitar kelentit kenikmatan ku,

"arhh yeah trus dek enak banget arrhh"

"iya kak uhh gantian aku bawah dong kak cape di atas" ucapan Ningsih manja

"iya dek kamu di bawah yah "

"iya kak uhhh pelan kak masukinnya uhh"

"iya dek uh emhhhh" seketika itu ambles juga kontolnya Zaki ke lubang kenikmatannya Ningsih,

"arhh terus kak genjot kak ningsih mau pipis lagii ummmmhhhh sss aaaaaahhh" ucapnya ningsih sembari melemas setelah organismenya

"emmhh adek enak gak"

"enak banget kak emmhh" jawabnya yang masih lemas,

"emm tapi kaka belum keluar lagi dek kaka masukin lagi ya?"

"iya kak gapapa uuhh kaka nakal" ucapnya ningsih manja,

"aku mulai ya dek uhh yahh aahhh ahh"

"trus kak uhh uhhh aahhh ahha"

"aahhh adeekk memek kamu ngempot banget aaah kalo kaya gini kakaa mau emmmhh keluar"

"cepetin kaaak aaa aku juga mau keeluar lagiii uhhhh sss aarrhh"

"aaahhh iyaahh uhhh iya dek"

"uhhh kak aku mau kluaar"

"kaka juga dek kluar bareng yuk aarhhhh" ucap anakku zaki sembari mencabut penisnya ke perut ningsih keponakanku, (crooot croot crot croot)

"arrhhh yaaahahhah enak banget dek" ucapnya anakku lagi sembari jatuh ke tubuh ningsih,

" iy kak enak banget pengin kaya gini terus hihi" ucapnya ningsih

setelah itu ku abaikan mereka pergi ke dapur mengambil air lalu ku minum dan tak berselang lama ku lihat keponakanku mulai keluar lari ke kamar tamu dengan jalan mengakangnya, tapi dia tidak melihatku yang ada di dapur,

lalu aku kembali ke kamarku lagi dan memejamkan mata meski kepikiran terus yang barusan telah terjadi di kamar anakku, aku tak menyangka dengan yang barusan terjadi, lalu ku terlelap tidur hinga jam 6 pagi aku terasa tubuhku di goyang goyangkan seseorang,

"mbak bangun udah pagi" ucapnya Riri membangunkanku lalu akupun terbangun,

"iya dek kamu udah mandi dek" tanyaku padanya

"udah kak udah bikin sarapan juga, habis mbak di bangunin dari tadi juga gak bangun bangun" ucapnya sembari cemberut

"iya maafin mbak ya dek tadi malam mbak ga bisa tidur soalnya"

"emmhh pasti masih kepikiran ya kak" ucapnya Riri yang membuatku syok kaget,

"kepikiran apa si dek kamu ini"

"ehem ehem ga usah boong kak td malam mbak ngintip yah" tanyanya lagi yang kini ku menjadi gugup

"ngin ngintipin apaa kamu ini udah yuk kita sarapan" jawabanku yang mengihindari,

"iya udah yuk sarapan" ucapnya lagi sambil senyuman ngledek,

setelah itu kami semua kumpul di ruang makan si Ningsih keliatannya seperti tambah akrab dengan si Zaki malahan mereka berani suap suapan,

"Zaki jangan kaya gitu yah ga baik loh" ucapku yang ketus,

"ibuuu gapapa juga kan kita baru bertemu lagi setelah 3 tahun yang lalu"
jawabnya manja membuatku dongkol entah kenapa aku merasakan dongkol melihat mereka seperti itu, gak tau aja kalau aku tau pas dia lagi gituan sama ningsih,

"ehem ehemm hm" suara deheman adikku

"kamu kenapa dek" tanya ku

"aku keselek kecemburuan mbak hihihi" bisiknya padaku, aku terkejut dan merasa masa iya aku cemburu si,

"siapa yang cemburu kamu ini ada ada aja lagian dia anakku sama ponakanku"bales bisiku padanya,

"eeeh kok sarapan bisik bisik si" ucap kaka ku

"ehehe gada apa apa kok kak" ucap adikku

"ehehe iya kak gada apa apa" timpalku

Setelah itu kakaku dan ningsih pulang ke rumahnya, adikku malah masih pengin nginep lagi di rumahku aku heran juga risih karena dia tau kalau aku mengintip tadi malam, setelah sarapan kami bergegas beres beres dan si Zaki pergi main karena dia sengaja bolos sekolah padahal udah aku bilang berangkat saja malah dia udah nyiapin surat ijin segala buat ke sekolahannya, kok aku rasa ada yang berubah dari dirinya si,

Akupun bergegas ke pasar membeli kebutuhan dapur yang belum ketersedia, setelah itu aku pulang ke rumah lagi sudah pintu gak kekunci sepi juga, aku mulai melangkah ke dapur dan menaruh barang hasil berbelanja dari pasar di meja dapur, selang berapa menit ada pula yang mendesah suara itu dari kamar anakku, ah jangan jangan....








Bersambung
SUDAH SEGITU DULU YA PARA SUHU TERIMAKASIH SUDAH SUDI MEMBACA CERITA SEKS SEDARAH INI
 
Chapter 03
Sebelumnya Terimakasih Para Suhu Sudah Antusias Untuk Menunggu Update terbarunya,

______________________________________
"dek ayo zaki puasin bibimu ini " ucap adikku

"iya bi uhh" ucapnya anakku yang kini di atas adikku

"enak banget kontolmu sayang uhh sampe mentok ke bibi"

"memek bibi juga sempit"

"enak entotin bibi sampai bibi puas nak"

aku takut dia tau, lalu aku pergi ke kamarku, dan aku buka cd sama bh ku iya aku sudah gak tahan melihat kontol anakku yang menghujami memek adikku, aku tak tau harus bagai mana kini aku hanya memburu nafsuku, aku ambil sebuah alat yang biasa ku gunakan,
kini aku meraba selakanganku dan
"(drrt drrt drrt)aahh iyah uhhh aahh" sambil ku remas teteku "(drrt drrt drrt)ahh iyahh ah" rasanya begitu nikmat,

"aah zaki terus sayang uhh bibi mu benar lagi mau keluar sayang uhh ahh"
(plok plok plok plok)
"iya akuu cepetin ya bi uhh ah ahh ahh"
suara mereka terdengar jelas entah kenapa dia keras keras suaranya, untung saja rumahku berjauhan dengan rumah tetangga lainnya kalau berdekatan dan di dengarkan tetangga bisa repot urusannya,

"(drrt ddrrtt) ah aku uhh enak" aku sudah tak perduli aku hanya ingin masturbasi saat itu,
"zaki aaah bibi mau keluaar aahhh nak enak uhh"
(plok plok plok plok)
"aku jugaa bii uhhh aarrhhh"
"di dalem aja zakiii"
"iya bii (crot crot crot croot crot) aaahhh"

seteleh suara mereka saling meluarkan suara kenikmatan akupun merasakan kenikmatann di ujung "(drrt drtt drrt) aahhh yeah uhh aahh fuck aah" entah ku merasa ingin meledak,"(drrrt drrrt drrt) aaahhh aahhh ahhhh fuck" akupun keluar dan selesai setelah itu aku beresin semuanya,

dan aku pun pergi ke dapur melewati kamar anakku, aku lihat mereka berdua kecapean, aku ke dapur masak buat makan siang nanti, dan adikku membantuku masak , saat aku dan dia sedang memotong sayuran,

"mbak tadi lihat gak aku sama zaki gituan" ucapnya yang bikin aku geleng geleng, kok dia berani ngucapin hal itu si, dia tau dari mana aku ngelihat dia

"gak, aku gak lihat apa apa kok dek" ucapku pura pura tidak lihat,
"mm masa si mbak hayo ngaku" ucap adikku yang kini memojokanku,

"gak kok beneran emang lihat apasi dek" kataku yang mengelak,

"jadi gini mbak tadi tuh zaki cerita, dia cinta ke mbak" ucapnya adikku yang bikin aku kaget,

"iya wajar dek, itu cinta anaknya ke ibunya" jelasku padanya,

"tapi dia cinta ke mbak bukan sebagai anak sama ibunya loh mbak, zaki itu cinta ke mbak sebagai pasangan kekasih gitu" ucap adikku yang bikin aku heran dan merintikan airmata, aku tau dia berani ngomong begini karena aku juga terangsang oleh kontol anakku sendiri yang gede waktu aku mengintip anakku sedang ngw sama ningsih keponakanku,

"tapi ga bisa dek aku ini ibunya" jelasku pada adikku

"tapi mbak kasihan zaki dia udah lama cinta ke mbak, dia gak pacaran gara gara cintanya sama mbak" balasnya adikku yang kini memegang pundakku dan membuatku terharu,

"aku setuju kok mbak jika mbak sama zaki"
ucapnya adikku,

"kamu setuju?, tapi apa kata orang orang dek"

"sstt mbak, ini demi kebahagiaan mbak, jangan dengerin kata orang lain, nanti aku ngomong ke mbak Lita, aku yakin mbak Lita pasti juga setuju"

"kamu yakin?"
"yakin mbak"
entah kenapa adikku berkata demikian dan aku pun seperti menginginkan hal itu, aku tak tau harus apa jika perkataannya sungguh sungguh,

"eh ini sayurannya kita potong lagi" ucap adikku
"eh iya iya" ucapku yang kaget dari lamunanku,

setelah kita masak, kita makan bersama bertiga , dan setelah itu kita bercanda, dan tertawa bersama, membicarakan hal hal yang dulu kita alami,

pada saat jam 8 malam aku adikku dan anakku nonton tv, nonton serial televisi kesukaan anakku, tiba tiba

"zaki tadi aku sudah ngomong ke ibumu soal perasaan kamu ke ibumu" seketika hening suasana, aku tidak tau adikku berani seperti itu selang satu menit anakku bicara

"sungguh?" tanya anakku kepada adikku
"iya zaki" jawab adikku,

"jadi ibu sudah tau?" pertanyaan itu menusukku yang membuatku bimbang,

"iya nak ibu sudah tau hal itu" ucapku
"lalu ibu mau?" tanya anakku padaku

"apakah kamu yakin nak, ibu ini sudah tua, dan ibu ini ibumu nak" jelasku pada anakku,

"aku yakin bu, meskipun ibu sudah tua tapi ibu masih cantik, dan aku tak perduli ibu ini ibu ku" ucapannya yang membuatku meleleh,

"apakah ibu juga sayang padaku, cinta padaku" tanyanya padaku lagi,

"iya nak ibu sayang kamu dan cinta kamu tapi itu antara anak dan ibunya" jelasku padanya,

"tapi aku cinta kepadamu lebih dari itu bu" ucapnya dan ntah kenapa dia menjauhiku dan mengambil sesuatu dari saku celananya dan,

"ibu maukah kamu jadi istriku, aku sudah lama memendam perasaan ini bu" oh ternyata itu cincin permata, aku tak heran apabila dia bisa membelinya yang aku herankan, kini anakku melamarku terang terangan di depan bibinya dan memberikan cincin permata itu padaku, adikku melangkah menuju kesampingku dan dia berkata

"aku setuju , sebagai adiknya dari ibumu, aku setuju kamu jadi suami ibumu" ucapan adikku yang kini semakin membuat ku terharu, dan aku menjadi bingung, jika aku menolaknya pasti anakku merasa tersakiti, seserius inikah dirinya, hingga dia melamarku, lalu aku memeluknya, terasa hangat tubuhnya,
"aku terima lamaranmu nak"
(ehmm hiks hiks hiks)

" sungguh ibu mau jadi istriku" tanyanya lagi melepaskan pelukanku sambil memandangku yang tersipu malu,

"iya nak aku mau jadi istrimu" jawabku padanya, dan dia memakaikan cincin ke jari manisku, lalu dia memelukku lagi,

"terimakasih bu sudah mau jadi istriku" ucapnya sambil mengecup keningku, lalu ku lihat adikku mendekati kita yang lagi berpelukan,

"zaki sekarang kamu tidur di kamar ibumu yah, sekarang kan sekarang ibumu sudah jadi istrimu juga yakan, biar bibi yang ke kamar tamu" suara adikku yang sedikit genit,

"iya bi makasih yah" ucap anakku
"jangan panggil bibi dong, panggil adek yah kan sekarang kamu jadi kaka iparku hihi" ucap adikku yang genit
"eh iya bi eh iya dek hehe"
"nah gitu dong"

setelah dia melamarku sekarang kita bermesraan layaknya sepasang kekasih tak peduli jika ada adikku di sampingkku, aku tidak menyangka aku bisa menerima lamarannya, aku tak bermimpi kan, aku masih benar benar di dunia nyata, mulai sekarang anakku tidur di kamarku, dan adikku yang di kamar tamu,

aku rasa ini emang salah tapi aku menyayanginya aku mencintainya anakku sendiri yang dulunya aku yang melahirkannya dan merawat membesarkannya, kini aku telah menjadi istrinya meskipun belum sah secara hukum, oh anakku aku tak menyangka kamu memilih ibumu nak,

"mbak aku ke kamar yah udah ngantuk soalnya" ucap adikku
"iya yang nyenyak yah tidurnya" balesku kepada adikku yang kini sedang tiduran di atas pangkuan anakku,

"kayanya susah tidur nanti deh, soalnya ada yang mau malam pertamaan nih" ucapan adikku yang meledekku sambil melangkah ke kamar tamu, tapi entah mengapa aku tersipu malu di buatnya,

"bu kita ke kamar yuk" ucap anakku
"jangan panggil ibu sayang panggil saja nama atau istri, kan sekarang aku jadi istrimu" jelasku pada anakku yang kini telah menjadi suamiku, lalu aku di gendongnya ke kamarkku menaruhku di kasur lalu dia mengunci pintu kamarku,(glek glek) terdengar suara pintu terkunci,

"bu eh istriku buka dong bajunya atau mau aku bukain?" tanya anakku
"bukain dong suamiku" lalu dasterku di buka olehnya kini hanya tinggal bh ku dan cd ku,
" aku buka juga bh sama cdnya yah ibuku sayang"

"iya anakku sayang yang udah jadi suamiku"
ku lihat dia selalu bengong melihat teteku dan juga melihat memekku,

" kenapa sayang hmm" tanyaku kepada anakku yang kini di depanku sedang bengong

"eh iya ibu ku sayang boleh gak aku nyusu bu" tanya anakku

"boleh dong sayang, kamu tuh udah jadi suami ibu jadi jangan nanya soal itu yah sayang" jelasku pada anakku yang sudah jadi suamiku,

"iya bu"

ku sodorkan teteku lalu dia isap (ceruppss cerrupss crups crupss cerrupsss)
ah rasanya begitu nikmat ah sudah lama rasanya aku tak merasakannya lagi, dia menete seperti dia waktu kecil dulu, tapi kini berbeda rasanya begitu nikmat

"enak gak ibuku sayang(crups crupss) aah"
"enak banget sayangg uhh isap terus sayang"
"(cruppss cruuupss)ahh arhh" sambil meremas teteku yang sebelahnya dia menete rakus,

"terus sayang uhh uhh yeahh ahh" racau ku ku tak merasa tangan satunya lagi tak lagi meremas teteku yang satunya, tapi kini ku rasakan tangannya memainkan kelentitku,
ah rasanya begitu nikmat, tabu tapi nikmat begitu lah yang kurasakan,

"sssa ah mmppff sayang ibu mau keluar aah" desah ku keenakan mau keluar
" bentar bu" ucap anakku yang kini pindah menjilati kelintitku rasa melayang layang, rasanya seperti terbang,
(cruppss crupss sellruppss sellruppsss)

"aaaahhh sayaang aku keluaaar aahhhaaah(cerrsor cersorr cerrsoorr) hah haah" aku lihat dia terkena cairan kenikmatanku di wajahnya

"yah sayang mukamu kena dehh" ucapku melenguh,

"gapapa ibuku sayang, tapi gantian ya bu" ucap anakku, aku tau maksud anakku lalu aku memegang kontol anakku yang sedang tegang itu,

"iya ibu tau sini sayang" ucapku yang meraih kontol anakku, lalu aku jilat jilat dan sesekali ku isapin
(sellruppss sellruppss ahh sellruuppss)
"enak banget bu ahah terus isap trus istriku ah"
ucap anakku yang kenikmatan,
(selrruupps ahah gaag gaaggaagg) begitu terasa mentok ke tenggorokan ku,

"uhh trus buu uhh truus buu" erangan kenikmatan dari anakku bikin ku semangat,
(gaag gaag gaag sellruppss selruppss gagag)

"ah iya bu ahahaahh uhh" ucap anakku sambil memegang rambutku,
(sellrupps ahh selruppss gaaag gagaggag)

"aahh ibuuu enak banget aku mau keluarr aahhh (croot crot croot croot) " ucapnya keenakan mengeluarkan sepermanya di mulutku terasa asin agak manis,

"mm nyammh(glek glek) ah" suaraku yang sedang menelan sepermanya, lalu dia memelukku dan berkata " terimakasih yah bu i love you"

"i love you to suamiku sayang, kok masih tegang sih sayang"

"ibu si cantik banget jadi masih tegang"

"bisa aja kamu ini"

"kita lanjut yuk bu"

"ayuk sayang"

lalu anakku mulai memasukan kontolnya yang gede itu ke memekku,

"awh pelan pelan dong sayang"

"memekmu sempit banget sayang"

"kontol kamu yang kegedean sayang" ucapku yang memang mengagumi kontolnya itu, perlahan dan pasti blesss kontolnya masuk dan aku sedikit tersentak

"ahh sayang, diemin dulu sayang" ucapku yang tersentak, rasanya begitu mentok ke rahimku, pantas saja ningsih dan adikku begitu menikmati kontol anakku, dan ningsih pun tak kecewa keperawanannya di ambil oleh anakku, aku bagaikan di atas langit langit,

"aku genjot ya bu" tanya anakku,
"iya sayang tapi pelan pelan dulu yah" ucapku yang ingin membiasakan lubang kenikmatanku oleh tusukan kontolnya yang gede itu,

"iya bu ssaaah aaah"
"sayang hamilin ibumu nak aahh aku ingin uhh di hamilin oleh anakku uhh yah sendiri yang kini sudah jadi suami ku uhh" racauku keenakan

"iya bu ahh aku ingin uhh menghamilimu bu uhh"

"hamilin aku uuhhh sayang ahh ahhah yaeaahh uhh "

"aku akan aaahh hamilin ibuuu uhhh ahahah"

" entotin terus ibu sekarang milikmu nak sekarang ibu jadi istrimu nak"

"aku entotin ibu samapai ah hamil"

"aku mau keluaar naaak sayang ahhah"

"aaahh iya bu aku percepat ya bu ahahahah"

"iyahh ahh ahhhh hahh hah ah(cersor cersor cersoor" ucapku terengah rengah keenakan anakku kini telah memberikan kenikmatan yang mengalahkan mantan suami ku yaitu ayahnya zaki anakku yang kini jadi suamiku, ku lihat anakku mencabut kontolnya, saat ini aku terengah engah keenakan,

"bu ganti posisi ya, sekarang ibu nungging"
tanpa menjawabnya aku pun menurutinya sekarang dia akan memhujami memekku dari belakang,

"awh pelan plan yang" dan bless seluruh kontolnya masuk kd memekku ah rasanya penuh banget,

"iya bu ah ahh ahh ahh" diapun mempompanya maju mundur maju munjur berirama decitan suara kasurku,

"ahh sayang uhh trus sayang hamilin aku nak"

" iya bu aku percepat ya bu aku mau keluar ahhh ahh ahh"

"ah iya aahh naak keluarin aaahh di dalem aja nak uhh ibu juga mau keluar lagi nak ahh uhhh aaahhh"

"bu aaah aaaah aku kluaaar aahh (crot crot croot croot crooot)"

"iya nak (cret cret cret)"

akhirnya kita kelimaks seperma anakku penuh hangat di rahimku dan berapa sisa keluar dari memekku bersama cairan kenikmatanku, setelah itu kita istrirah terlebih dahulu, dan kita melanjutkannya lagi 4 ronde hingga pagi, aku ter bangun pada jam 9 pagi, aku tak menyangka anakku begitu kuatnya semalaman bertempur terasa puas banget, ku lihat sekelilingku anakku tidak ada, ketika aku mau bangun anakku datang membawa segelas susu dan satu roti bakar yang sudah berselai keju kesukaanku,
"selamat pagi istriku sayang, sudah bangun ternyata" ucap anakku sambil membawa roti dan susu putih, dan menaruhnya di lemari sekaligus meja,

"selamat pagi juga suamiku" balesku sambil merentangkan tangan tuk memeluknya,

"emmh sayang, sarapan dulu yah" ucapnya sambil menyodorkan roti dan susu kepadaku,

"iya makasi ya sayang, emm bibi kamu mana, eh adek mana"

"itu di ruangan tv lagi beres beres sayang"

"emmhh"
setelah aku makan dan akaupun di suapin oleh anakku ini, lalu ku keluar menuju ke ruang tengah,

"cieee ada yang keenakan nih tadi malam" ucap adikku meledek,
"apa si dek kamu ini ada ada aja"
"enakan kontolnya zaki mbak"
"ih apa si bi" kata anakku
"emm gimanaya hehe iya enak dek" ucapku bahagia
"tuhkan beneran, emm jangan panggil bibi dong zaki, kamukan udah jadi istri mbak" ucap adikku sambil menyatukan tanganku dengan tangan anakku

"eh eh kamu nih dek" ucapku tersipu malu,

"ya udah kak aku mau pulang ke rumah ayah dan ibu yah kalau ada apa apa telfon aja yah"

"eh iya dek jangan lupa bilang ke ayah dan ibu ada salam dariku yah" ucapku kepada adikku,

"iya mbak ntar aku kasih tau juga soal mbak sama anak mbak hihi" ucapnya yang bikin ku ketakutan,

"kamu serius dek ingin ngomongin ini ke ayah dan ibu" ucapku yang tak yakin

"hehe liat aja nanti yah kak"

aku heran dengan sikap adikku, setelah adikku pulang kerumah ayah dan ibuku, aku sedikit merasa cemas jika dia sungguh sungguh mengatakan ke ibu dan ayahku pasti mereka akan marah padaku tapi aku sudah terjebak di hubunganku dengan anakku, karena akupun sudah sayang, dan cinta ke anakku sendiri, setelah itu semua aku dan anakku seperti sepasang kekasih kemana mana kita bersama meskipun dia sudah jadi suamiku, dia tetap berangkat sekolah,

setiap hari rahimku di sirami sepermanya, dan dimana pun tempatnya pasti ngentot dengan anakku, dan dia selalu membuang sepermanya di rahimku hingga 1 bulan kemudian aku mual mual pada saat kita sedang makan siang bersama "hoek hoek hoek",

"sayang kenapa?"

"kayanya aku hamil deh sayanh" ucapku pada anakku yang sedang memegang punggung ku,

"iya udah kita priksa ke dokter yuk" ajak anakku padaku,

"iya sayang"

akhirnya kita priksa ke dokter, aku memang menginginkan kehamilan ini dari anakku yang gantengnya sekarang melebihi ayahnya Azki,

"selamat ya mas, istri mas hamil sudah 3 minggu"

"sungguh dok? yes akhirnya, makasi ya dok"

"sayang kamu jadi ayah" ucapku pada anakku

"iya sayangku, makasih yah sayang" ucap anakku bahagia aku tak bisa menyangka ini terjadi begitu cepatnya,

setelah anakku tau kalau aku sedang hamil, dia kini semakin bernafsu sekali paada ku sampai sampai di sepanjang jalan pulan dia selalu meremas teteku dan mengelus ngelus perutku,dan ketika sudah sampai di rumah dia membopongku masuk ke kamar,














Bersambung...
Terimakasih Para Suhu Sudah Antusias Akan Kelanjutan Cerita Incest Seks Sedarah ini,
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd