Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Keluarga seni "katanya"

Jiahh, blum mulai juga? nunggu page berapa gan?
 
jujur ane bingung ini nerka ceritanya, dibilang bagus apanya yang harus di bagusin agar orang lain tertarik dan suka akan ceritanya ? dibilang jelek gatau apa yang di nilai jeleknya toh cerita belum jelas. saran ane sih lanjut aja kalo emang mampu nulis toh kalo emang bagus nanti jalan ceritanya bakal banyak yang nongkrong dan suport buat tetep lanjut ceritanya. so lanjut dulu aja kalo emang tentang seni NANTI pecinta seni juga bakal bnyak yang nangkring dimari jika alurnya pasti
 
"Chemistry"

Sejak dulu saya sangat suka pada sebuah pementasan teater, ayah selalu mengajak saya dan adik adik bila ada pementasan pementasan di kampus saya sekarang, karna teman temannya banyak yang berkuliah di sana, berbeda dengan orang orang pada umunnya yang menghabiskan waktu untuk menonton bioskop bersama keluarga, keluarga kita lebih tertarik untuk menonton teather kecuali kakak saya yang lebih tertarik pada perekonomian.

Malam ini aku sedaang membaca naskah di kamar karna sangat merindukan menjadi aktor di sebuah teater, aku rindu pementasan, aku rindu membantu menyeting venue rindu sekali, hampir 2 smester aku tidak datang ke kampus dan aku hanya berdiam diri di rumah saja mengasingkan diri.

Percaya diriku dalam beraktor mulai menurun karna satu tahun lalu aku mendapat sebuah masalah yang cukup menggoncang mentalku.
Sore itu aku sedang latihan bersama sama, susah namun sekali mendapat chemistry dengan pemeran wanita ini, mungkin karna sikapnya yang pendiam sulit membangun suasana, hingga setelah latihan kita melakukan evaluasi dan yang di sorot itu aku dan wanita itu.
"Kenapa kamu susah sekali membangun suasana dengan dia" omel sutrada kepadaku sambil menunjuk
"Mungkin kita kurang ngobrol" ucapku
"Ayolah kalian harus bangun chemistry kalau tidak, bisa berantakan semua kerja keras kita, pementasan tinggal sebentar lagi nihh" ucap sutradaraku yang menyorot tajam kepada ku dan wanita itu
"Iya bang ham kita coba" timpaku
"Iya bang aku berusaha" wanita itu mulai berbicara
"Okey tiga hari lagi kita latihan kamu sudah tidak boleh seperti ini" ucap bang ham
"Baik bang baik" ucapku dan wanita itu kompak

Setelah semua bubar tinggal aku dan wanita itu di ruang ini.
"Kenapa cin?" Ucapku
"Kenapa apanya dy?" Balasnya
"Susah sekali membangun suasana denganmu, apa caraku yang salah?" Ucapku lagi
"Aku belum pernah berciuman di depan umum dy, makanya aku masih malu dan canggung" katanya dengan sedikit tertunduk
"Pantas saja, kita sudah menemukan semua jawabannya, kita makan yu kamu kan belum makan setelah itu ikut aku yah" kataku
Dia hanya menganggukan kepalanya dengan pelan.

Kita pergi ke warteg dekat kampus, kita membuat kesepakatan sambil mengobrol panjang lebar, mulai dari dia tinggal di mana, kenapa bisa masuk ke kampus ini, sudah punya pacar apa belum dan lainnya, selesai makan aku langsung mengajak dia ke kosan temanku,
"Tok tok tok, bud bud" ketukku sambil memanggil temanku
"Apa sih dy ganggu lagi tdr aja" kata budi sambil setengah sadar
"Molor wae maneh teh, urang dek milu sakedeng dek ngabangun chemistry yeuh (tidur terus kamu, aku mau ikut sebentar mau bangun chemistry nih)" kataku sambil nyelonong masuk dan menarik cindy masuk juga.
Budi yang sedikit keheranan menutup pintu dan mengikuti kita.
"Kan urang aya adegan kudu ciuman di umumnya cuman si cindy can biasa, maneh kudu nonton adegan urang meh si cindy teu canggung deui (kan kita mau ada adegan ciuman di umum cuman cindy belum biasa, kamu harus nonton adegan kita agar cimdy bisa terbiasa)" ucapku
"Okey okey dy" timpanya
Kami mulai berakting di dapan budi, sulit sekali cindy mengimbangiku sepertinya di belum pandai dalam berciuman
"Cin kamu udah sering berciuman ?" Ucapku
"Tidak sering dy cuman pernah" katanya yg sedikit malu malu
"Harus di ajari dulu dy kalau kaya gitu heheh" ucap budi
Benar juga yang di ucapkan budi, aku harus mengajarinya terlebih dahulu, kita berciuman tanpa mementingkan naskah, dia masih canggung, sampe aku terus merangsangnya dengan memainkan telinga hingga memainkan toketnya, nafsunya mulai naik dan naik, budi hanya melihat saja dari tempat tidur sampai tak terasa pakaian aku dan cindy terlepas sekarang aku sudah menjilati toket dan tangan kiriku menuntun tangannya untuk memegang kontolku dia sedikit kaget tapi tetap memegang dan mulai mengocoknya, sedikit kaku kocokanya.
"Udah pernah?" Ucapku sambil memegang memeknya
"Belum pernah dy" ucapnya pelan
"Kalau nyepong udah pernah?" Ucapku lagi
"Udah pernah dy, apa mau nyoba?" Tantangnya dengan sedikit centil dan hot
"Wkwkwkw boleh tuh, nakal jug kamu yah" kataku
Kulihat budi hanya melongo saja melihat adegan kita
Aku berdiri dan cindy mulai berlutut sambil mulai menyepong kontolku, anjrit enak juga sepongannya.
"Urang ker ngabangun chemistrynya bud ulah mikir aneh aneh maneh (aku sedang membangun chemistry bud jangan mikir aneh aneh)" kataku sambil senyum senyum
"Kalau membangun chemistry macam itu aku pun mau bangke, hahaha" sambil tertawa
Aku hanya tersenyum dan menikmati sepongan cindy yang nikmat,
"Terusssssshhhhhh cin, lebihhhhhh dalammmm lagiiii shhhhhhh, enakkkkkkk sekaliiiiiiiiiii" ricauku
Hingga beberapa menit berlalu aku udah mau muncrat
"Akuuuuu mau ehhh keluarrrr cindddddd, ahhhhhhh lebihh dalammmm dann telannnnn yahhhhhh" desahku terbata bata
"Mmmhhhhhhhhhhhhhh mmmmmhhhhhhh mmhhhhh" desah cindy
Muncrat lah maniku masuk ke krongkongan cindy, budi hanya geleng geleng kepala dan hanya senyum senyum saja setelah menonton pergumulanku dengan cindy.

3hari kemudian setelah dari kosan budi..
Kita mulai menunjukan hasil kerja keras kita dalam membangun chemistry ternyata cukup membuat sutradaraku tersenyum.
"Nah gitu dong kan enak diliatnya, walaupun belum dapet banget setidaknya ada progress antara kalian beerdua" puji bang ham pada kita bedua
"Okey bang kita akan tingkatkan terus chemistry ini" kataku sambil menatap cindy
"Ehhhh iya bang aku akan terus bangun sama ferdy" ucapnya menimpa ucapanku

setelah itu kita membangun "chemistry" hingga pementasan akan dimulai dan itu di lakukan di mana saja yang kita inginkan, di toilet kampus, kosan budi, kosan cindy.
Hingga setelah pementasan semua kegiatan itu berakhir kita tdk pernah melakukannya lagi.

Namun setelah pementasan cindy bercerita semua kegiatan kita itu ke pacarnya dan membuat pacarnya marah besar lalu mencari cari aku, aku yang tidak tahu apa apa cuek saja datang kekelas namun di depan kelas ada 2 orang yang menunggukku lalu menyeretku ke wc kampus dan aku lihat di depan wc kampus itu ada cindy dan 2orang laki laki lagi yang penampilannya menyeramkan, aku di dorong oleh 2 orang itu kehadapan 2 orang lainnya aku di bangunkan lalu tanganku di kunci oleh orang itu lalu di hajar oleh laki laki yang berada di depanku,
"Mampus lu anjingggggggg" katanya berteriak sambil memukul wajahku
"Makan nih anjing" kali ini kakinya menendang pertutku
"Seloww selowww ada apa ini bro" kataku yang sedikit kesakitan
"Lo ngapain anjing make pacar gua" teriak dia di telingaku
"Apa ini cin kitakan sudah membuat kesepakatan kalau itu hanya membangun chemistry, toh setelah pementasan selesai aku tidak pernah memintamu untuk mengulanginya lagi" kataku yng sedikit memelas cindy tidak berani menatapku
"Tetep anjing ga gitu cara ngebangun chemistry ngapain sampe nyepong nyepong segala anjeng" teriaknya sambil memukulku lagi
"duhhhh aduhhhhhh, selow seloww kita bicara baik baik gausah pake kekkerasan broooooo" kataku yang sedikit kesakitan
Tidak lama dari itu datanglah budi dan teman temanku yang lain.
"Woy ngapain lu ngentot" teriak budi saambil mendorong seseorang yang memegangiku tadi
"Ini bukan urusan lu anjing" teriak balik pacar cindy
"Karna lu hajar temen gua ini jadi urusan gua anjing" budi berteriak lebih keras
"Udah udah bud, ayo kita pergi" kataku sambil di papah oleh budi
"Woy aanjing awas kalau gua liat muka lu lagi gua abisin lu" teriak dia
Aku tidak menghiraukaan dan di antar pulang oleh budi.

Beberapa hari kekemudian ada yang menelponku
"Lu jadi buron di kampus, ternyata pacarnya cindy orang di pandang di jurusan kita, jadi jangan dulu ke kampus dy bahaya" ucap temanku itu


"Woyyyy lu kenapa dah, ngelamun sambil megangin naskah, keinget kejadian 1 tahun lalu yah? " Ucap adikku friska sambil mengambil naskah yang sedang aku pegang itu.
"Ehh lu ngagetin aja sih , iya nihh aku kangen pementasan tapi masih ga berani buat dateng ke kampus lagian cuti gw belum beres juga, mungkin awal semeter depaan aku mulai ngampus lagi, harus ngejar ketinggalan sihh" keluhku padanya karena dia yang tau duduk permasalahannya dari awal sampe akhir, yang lain hanyantau masalah aku ribut sama anak kampus tanpa tau masalah intinya.

Sekian dulu yahhh, sorry kalau ga seru atau rancu masih belajar, jadi mohon beri masukannya yah.
Ini awal mulanya aku bakalan bercerita tentang keluarga.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd