Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kenakalan seorang santr*

Status
Please reply by conversation.
ayo ayo ayo lanjuuuuuuuuuuuuuutttttt..........................cerita ajib ini.....
 
Ane lebih sering memantau. Tapi yang ini bikin pengen komen. Lanjutkan hu..
 
maf gan ane blik lgi nie....
coz sendal ane ketinggalan wktu ngintipin ustadzah tdi. lanjutkan gan.....
 
Lanjutkan suhu pliss
Usul suhu,, nnti umi ga boleh pke cd n bh trs pas dduk kelihatan memeknya dr jubahnya
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Begitu resmi menyandang status pasangan selingkuh, hubunganku dengan Ummi semakin hari semakin dekat dan benar-benar atas nama cinta bukan karena terpaksa. Bahkan kamipun telah bersepakat untuk saling terbuka dalam segala hal dan itu kami awali dengan pengakuan jujur tentang apa yang sebenarnya terjadi di dalam hati. awalnya aku sempat ragu untuk mengaku, namun pada akhirnya aku beranikan diri berkata jujur bahwa aku tidak pernah merekam video dan itu dia terima dengan senyuman. Diapun mengakui bahwa sejak awal memang menaruh hati kepadaku, namun statusnya yang seorang isteri pemilik pesantren dan status Hajah yang disandangnya menjadi dilema tersendiri baginya.
‘dari latar belakangmu sampai kesini (pesantren) aku yakin kamu akan melakukan apapun untuk mendekatkan diri dan sejujurnya aku memang menunggu hal itu. katanya jujur
“dasar kamu ustadzah nakal, aku makin cinta ama kamu. kataku sambil mencium keningnya
Hampir setiap ada kesempatan, selalu kami lalui dengan kemesraan walaupun terkadang hanya dalam hitungan menit ataupun detik, hanya untuk sekedar menggodanya dengan remasan di toket jumbonya. Bahkan pernah pada suatu malam kami janjian dibelakang asrama dan tanpa basa-basi langsung ngentot sambil berdiri dibawah rintik hujan. Cinta benar-benar membuat kami buta, terlebih nafsu kami begitu menggebu hingga mudah merindu tanpa mengenal waktu. Tetapi lelaki tetaplah lelaki, meski sudah mempunyai Ummi yang semok nan montok tetap saja mempunyai naluri untuk mencari lagi dan lagi. Satu yang paling menyita perhatianku adalah Rita, seorang santriwati yang terkenal paling alim dan sekaligus asisten Hajah Ummi. Tak jarang dia suka menggantikan Ummi untuk mengajar kelas yang ada di bawahnya dengan tidak kalah cakapnya. Tingginya sekitar 160an, berat 45an, berhidung mancung, berlesung pipi dan berkulit cukup putih nan mulus. Sayang toketnya masih begitu kecil, hingga sekilas tampak rata (seperti pria) karena selera berpakaianya memang suka dengan baju yang longgar.
Sempat terjadi keributan kecil ketika niat untuk mendekati Rita aku utarakan pada Ummi, karena menurutnya Ummi terlalu baik untuk disakiti apalagi jika dirusak akhlaknya dengan mengatasnamakan cinta. Aku tahu itu hanya sebatas alasanya semata, sebagai pembenar sekaligus pencegah untuk aku agar tidak mendekatinya. Beruntung cintanya cukup besar kepadaku dan kesadaranya akan ‘poligami’ perlahan-lahan membuatnya mengerti bahwa statusnya sekarang (isteri ke-4) secara tidak langsung membuatnya menjadi perebut suami orang.
‘kamu boleh mendekatinya dan bahkan aku akan membantumu, tetapi dengan satu syarat… katanya dengan nada berat
“syaratnya apa? tanyaku antusias
‘kamu harus serius dan berjanjilah akan menikahinya. Jawabnya tegas
“aku serius… dan aku berjanji akan mengusahakan sekuat tenaga untuk menjadikanya sebagai seorang isteri. Jawabku
‘mengusahakan?? Enak aja…itu keharusan dan wajib! Katanya tegas
“iya sayang, bukanya kita Cuma bisa berikhtiar saja… jawabku belum usai
‘tuh pinternya bikin pelesetan… awas aja kalau macam-macam! Katanya mengingatkan
Ternyata Ummi benar-benar melakukan apa yang telah dia janjikan yakni memberi dan mencari kesempatan agar aku bisa dekat dengan Rita. Padahal sebenarnya dia tidak suka dan memendam cemburu yang teramat sangat pada Rita, benar-benar wanita yang mengagumkan. Hasilnya cukup menjanjikan, hanya dalam hitungan minggu hubunganku dengan Rita menjadi dekat dan akrab, bahkan sudah menjurus pada sikap saling suka. Adalah tatapan matanya yang membuatku mengerti bahwa dia mulai menyukaiku, bayang wajahku telah tersimpan jauh dihatinya yang terdalam.

Dan hari yang aku tunggu akhirnya datang juga, dengan alasan menghadiri undangan dari sebuah pesantren modern yang ada di kota Kediri dan untuk pembelajaran berorganisasi Ummi memilih Rita untuk mewakili wisma putri dan aku mewakili wisma putra. Acara itu memang benar adanya, yang tidak benar adalah acara yang seharusnya berlangsung selama dua hari diganti menjadi tiga hari oleh Ummi dimana satu hari selebihnya adalah waktu bagiku untuk menaklukan Rita.
Skip, skip,… acara itu berlangsung cukup cepat, padat dan khidmat sehingga dua hari itu terasa begitu cepat. Menyadari itu Rita sempat meminta untuk langsung balik ke Pesantren namun aku langsung menolaknya dengan alasan akan menyusahkan Ummi.
“tahu sendiri kan Abah Anwar bagaimana?? Mobil, uang saku dan semua akomodasi kita diberikan untuk tigaa hari lamanya, jika dua hari pulang maka Ummi akan di cap korupsi…manipulasi dan apa saja. kataku asal memberikan alasan
‘terus kita harus kemana dan bagaimana? Tanya Rita sedikit panik dan mungkin takut
“anggap aja, waktu liburan buat kita. Jawabku singkat
‘liburan apa? jangan ngawur aah…jawabnya mengelak
Tak ingin berlama-lama, aku langsung mengutarakan isi hatiku untuk meminangnya dengan memberikan sebuah cincin perak yang dipersiapkan oleh Ummi. Di cincin itu, tertulis jelas namanya sebagai bukti bahwa aku serius mencintainya. Terkejut, Rita sempat diam terpaku sebelum akhirnya menolakku dengan alasan tidak mau berpacaran dan ingin langsung menikah. Baginya, kebersamaan kami belum cukup untuk saling mengenal kepribadian masing-masing dan lebih baik berteman dulu. Beruntung semua itu telah aku pikirkan dan aku antisipasi sehingga dapat membalik semua jawabanya.
“Rita…aku tidak sekedar mengajakmu berpacaran, tapi meminangmu secara pribadi sebelum nantinya meminang pada ortumu. Lucu kan jika langsung melamar kerumahmu tetapi kamu tidak mencintaiku?? Lagian dengan kita jadian, itu akan membuat kita lebih dekat… lebih ingin mengenal dan lebih mempunyai alasan… jadi bagaimana? Tanyaku memaksakan jawaban
‘aku mau menerima kamu, tapi jika nanti kita tidak ada kecocokan aku harap kita tetap bisa berteman dan tidak bermusuhan…jawabnya yang langsung aku iyakan
MAAF LAMA GAN, EMANG GITU ALURNYA…
Malam itu aku memilih menginap di sebuah hotel melati yang ada di pinggiran Kota Tahu dengan menyewa sebuah kamar untuk Rita, sementara aku beralasan akan tidur di mobil saja. hal itu semata-mata untuk memberi kesan aman dan nyaman kepadanya. Dan untuk merayakan hari jadi itu, aku mengajak Rita untuk makan malam di sebuah kafe dan bercanda mesra hingga jam tutup kafe itu (jam 23:00). Tentu saja itu bukan makan malam biasa, seperti sebelumnya aku memakai jurus ‘obat perangsang’ yang aku teteskan di minumanya saat dia lengah. Hasilnya, tepat disaat jam pulang obat itu telah bereaksi maksimal menurunkan akal sehatnya dan menaikan gairah birahinya.
Sekembalinya di hotel aku langsung memberikan kunci kamarnya dan mempersilahkan Rita untuk beristirahat dengan tenang karena rencana kami esoknya adalah menikmati kesejukan alam kota Batu – Malang. Tanpa curiga Rita bergegas pergi setelah berpamitan dan mencium tanganku layaknya seorang isteri kepada suaminya.
Setelah menunggu hampir satu jam lamanya, aku kembali melanjutkan rencanaku dengan mendatangi resepsionis dan meminta kunci cadangan kamar yang aku sewa. Awalnya resepsionis itu menolak, namun setelah aku sogok uang seratus ribu dan alasan sedang marahan dengan isteri serta ingin meminta maaf diapun memberikan kunci cadanganya. Dengan segera aku membuka pintu kamarnya dan berjalan mengendap di tengah kegelapan kamarnya. Hal itu sudah aku tebak, mengingat kebiasaan berhemat di pesantren memang mengharuskan para Santri untuk mematikan lampu dikala tidur. Meski Rita adalah seorang yang alim tetapi dia tetaplah manusia yang mempunyai birahi dan nafsu, entah habis bermasturbasi atau sekedar berimaji aku kurang tahu yang pasti sebagian baju cukup berantakan dan terbuka dibagian dadanya. Begitu juga dengan kedua kakinya yang menganga seakan-akan selangkanganya begitu kegerahan.
Dibawah temaram sinar dari celah jendela aku mulai mempreteli sisa kancing bajunya dan menggunting BHnya tepat ditengah-tengah toketnya. Sementara rok longgarnya hanya aku sibakan agar lebih terbuka sehingga tanganku leluasa untuk menjamahnya. Untuk antisipasi, akupun mengenakan topi maling yang hanya berlubang dibagian mata, hidung dan mulut saja karena rencanaku memang berakting seperti maling. Dengan gugup dan gemetar aku mulai meraba paha mulusnya naik turun dari lutut hingga ke selangkanganya yang masih terbungkus CD putih. Oooohhh…hangat dan lembutnya, gumamku dalam hati mengagumi kehalusan kulit pahanya yang putih. Mmmmmhhh…Uuuuhhh… gumamnya merespon rangsangan yang aku berikan. Lagi mimpi basah yah?? Kataku lirih menertawakan ekspresi wajahnya yang menjurus mesum.
Agresi tanganku perlahan mulai agresif seiring birahi yang berkobar di dalam jiwaku dengan mulai menyentuh memeknya dan juga mengelus toket kecilnya. Ooouuuggh… desahan Rita semakin menggema di telinga, membuatku semakin bersemangat untuk sesegera mungkin menggapai nikmat. Emuah…emuah…emuah… ciuman manis aku turunkan di putting ranumnya, menghisap, menjilat dan juga menggigitnya dengan pelan. Sementara tanganku tidak berhenti menggerayangi memeknya yang terasa sudah sangat basah.
Sialnya, ketika aku menarik CDnya kebawah tiba-tiba Rita terperanjat dengan mata membulat sempurna berusaha mengetahui apa dan siapa yang menjamahnya. Spontan akupun memukul perutnya hingga membuatnya kembali terlentang dan langsung membekap mulutnya yang mengaduh sambil menindih tepat diatas pahanya hingga membuat tubuhnya terkunci.
“diam dan jangan pernah melawan atau aku akan membuatmu tidur selamanya! Kataku menggumam agar tidak dikenali
“salahmu sendiri pakai baju gak bener, bikin aku pengen saja…kataku
“ayo pegang ini (kontol) dan jangan pernah mencoba berteriak atau melawan! Kataku
Rita yang pendiam dan lemah hanya bisa mengangguk pasrah mengikuti perintahku yang sebenarnya tidak terlalu mengancam. Dengan tangan gemetar dan mata memejam Rita mulai mengelus serta mengurut kontolku dengan lembut. Aaaaahhhh…mmm…nikmatnya! Gumamku dalam hati dengan penuh kemenangan. Mmmm… desahnya lirih tertahan sambil bergidik kegelian bersama dengan tangan kiriku yang kembali mengelus selangkanganya.
‘aku mohon jangan perkosa aku… aku akan menuruti semuanya, tapi jangan masukan (ke memek) aku masih perawan! Rengeknya
“mmm…beneran mau nurut? Kataku berakting galak yang dia jawab anggukan
“baik…sekarang pakai ini dan tutup matamu! INGAT JANGAN BERTERIAK! Ancamku sambil mengikatkan hijab untuk menutup matanya
Dalam kondisi itu aku langsung melepaskan topi maling dan langsung melumat bibirnya dengan posisi aku duduk dipangkuanya. Pelukan dan belaian juga aku berikan ke punggung serta pinggangnya untuk menambah rangsangan, disamping ciumanku yang mulai menjelajahi lehernya. Tak lupa aku mengarahkan tanganya untuk memainkan telur dan juga mengocok kontolku. aaaaaaaahhhh… semua berjalan sempurna! Kataku dalam hati sambil merem melek menikmati kocokan tanganya yang terasa masih gemetar ketakutan.


Puas mencumbu dengan tangan dan bibir, aku segera memposisikan diri dengan gaya 69 style dan segera menciumi selangkanganya yang harum nan basah. Aaaaaaahhhh…nikmatnya, sempit, berjembut lembut dan begitu bersih, kataku dalam hati memuji memeknya. Beruntung obat perangsangnya bekerja secara maksimal, sehingga permulaan yang penuh paksaan dan membuatnya takut perlahan hilang terkikis oleh nikmat yang mengalir di sekujur tubuhnya. Berkat obat perangsang itu juga, rasa malu dan kealimanya hilang sejalan dengan naluri birahi yang mungkin baru pertama mendera jiwanya. Memang kuluman mulutnya masih sering belepotan dengan goresan gigi dan juga tersedak, namun bagiku itu menjadi nilai plus tersendiri. Kontolku yang semakin keras membuat sekujur tubuhku semakin panas dan ingin segera melampiaskan nafsuku padanya.
Puas ber-69 style, aku bergegas bangkit dan duduk berjongkok di depan selangkanganya sambil membelai-belai jembutnya yang halus. Aaaaaahhhh…akan lebih enak jika membelainya dengan kontol, gumamku dalam hati dan langsung aku lakukan dengan gerakan naik turun segaris dengan bibir memeknya. Menyadari hal itu, Rita kembali terkejut dan mendadak panik dengan meraba selangkanganya dan juga kontolku.
‘aku mohon jangan masukin…pliiiisssss! Rengeknya mengiba
‘apapun boleh kamu lakuin tapi jangan masukin burung kamu. pintanya sambil sesengukan
“mau aku sodomi?? Bentakku
‘tidaaaakkk…jangan…aku mohoooonnn… pintanya semakin tersadar
“bagaimana??? Enak gak? Tanyaku sambil menusukan ujung jariku kedalam memeknya
Tidak ada jawaban yang keluar dari mulutnya, hanya gelengan kepala dan dorongan kecil yang dia berikan untuk melawanku. Maju-mundur, aku terus mengocoknya, secepat mungkin, sedalam panjang jariku dan tentu saja sesuka hatiku. dan akhirnya Rita kembali menggelinjang, mengerang dalam gumam dan kemudian mengejang hebat, sehebat semburan lendir yang menyembur dari memeknya. APES BANGETS! Pekikku dalam hati menyadari bahwa yang keluar dari dalam memeknya bukan hanya lendir namun juga bercak merah yang kemungkinan 99% adalah darah keperawananya. Kepalang tanggung dank arena sudah terlanjur, aku kembali mengocoknya dengan cepat dan dalam dengan menambahkan satu jari tengah menemani jari telunjuk. Ke kiri dan kanan, aku sesekali mengorek dalam memeknya dengan gerakan memutar maju-mundur teratur.
‘mmm…aaaaahhh…mmm….OOouuugghh…Arifff…sayaaaanggg! desisny lirih
“kau bilang apa? kataku menggumam menyamarkan suara mencari tahu apa yang baru saja disebutnya
Jujur aku sempat terkejut mendengarnya dan sempat berfikir dia sudah tahu siapa aku. Beruntung itu hanya igauan mulutnya yang meracau, mengingat aku (Arif) sebagai seseorang yang disayang. Detik itu juga aku langsung menusukan kontolku kedalam memeknya dan tanpa basa-basi menggenjotnya dengan geolan naik turun. Begitu sadar yang mengocok memeknya bukan jariku, semua sudah terlambat karena hentakanku cukup kuat, belum lagi nikmat yang turut menyurutkan penolakanya. Aaah…ah…ah…mmm… hanya itu yang keluar dari mulutnya, menggelengkan kepala sambil kedua tanganya mnutupi wajahnya.

PLAK…PLAAKK…PLAAAKKK… hentakan pinggulku menghantam pantatnya dengan kuat, hingga membuat tubuhnya bergerak naik turun tak menentu. Benar-benar mantap, memek yang belum pernah kenal kontol rasanya memang istimewa, seperti malu-malu mau, terus mengedut dan mencengkeram kontolku dengan hebat. Mmmm…rasanya seperti di pijat, dihisap dan diremas-remas dengan lembut layaknya diemut-emut. Karena itu jugalah, pada akhirnya pertahananku terdesak dan ikut-ikutan berkedut seperti tanda-tanda akan muncrat. Mungkin karena terlalu senang dan terlalu terangsang yang membuatku lupa memainkan tempo goyangan, apalagi gaya entotanku monoton pada satu posisi saja.
AAAAAARRRGGHHH… tidak mau mengambil resiko dan memberi beban lebih pada jiwanya, sesaat sebelum menyemprotkan sperma, buru-buru aku mencabutnya dan mengocoknya dengan cepat tepat diatas tubuh mulusnya sehingga lendir hangatku menghujani bagian dada dan perutnya. CROT…CROT.. dan dengan segera akupun bergegas keluar kamar untuk menuju ke parkiran. Dugaanku benar, sesaat kemudian Rita sesenggukan mengetuk pintu mobil dan membangunkan aku.
‘aku…aku…aku tidak berguna… aku tidak suci lagi. Katanya sambil memeluk aku
“ada apasih? Kamu mimpi buruk?? Tenang-tenang…ada aku. Kataku berakting tidak tahu
‘ini beneran, ada maling yang masuk kamarku! katanya terbata sambil menangis
Aku terus menenangkan dirinya yang trauma dan ketakutan dengan kata-kata bisak nan menghibur layaknya ortu kepada anaknya. Termasuk ketika dia bercerita telah diperkosa, akupun tetap tenang dan bersikap dewasa dengan memberi pengertian bahwa cintaku tulus untuknya, tidak peduli ini dan itu sehingga perlahan-lahan membuatnya tenang.
“mungkin memang harus begini jalanya, tapi percayalah padaku… cintaku tulus untukmu! Kataku sambil tertawa dalam hati karena berhasil meyakinkan dia
‘tapi… aku tidak suci lagi. Jawabnya menunduk
“udah-udah…jangan dibahas lagi. Kataku sambil memeluknya
Beruntung dia segera ketiduran di pelukanku sehingga aku tidak jadi kebawa suasana dan semakin merasa bersalah kepadanya. Dan yang selanjutnya aku lakukan adalah menemaninya tidur sambil terus memeluknya dengan erat nan hangat. Paginya dia sempat kembali mengangisi kejadian itu, namun lagi-lagi aku dapat menenangkanya dan bahkan mendapatkan kepercayaan, cinta, hati, jiwa dan semua yang ada pada dirinya. Selesai mandi kami berniat melanjutkan rencana awal dengan pergi ke Batu-Malang, namun karena Rita lebih butuh ketenangan akupun mengantarkan dia pulang.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd