TITIPIN DARI KIMPET PINK (ACCOUNT GAK BISA KIRIM THREADS)
Ternyata benar, tidak semua yang kita inginkan akan kita dapatkan meskipun itu sudah kita usahakan hingga 99,9% besarnya. Itulah yang terjadi dalam hubunganku dengan Rita, meski sudah resmi berpacaran dan secara tidak langsung mendapatkan restu dari Ummi namun yang terjadi selanjutnya tidak seindah yang kubayangkan. Hingga hampir sebulan lamanya aku tidak dapat bertemu dengan Rita apalagi untuk memeluk ataupun bercinta, sangat mustahil buatku. Hal itu tidak lepas dari sikap Ummi yang sepertinya menyesal telah membantu dan memfasilitasi aku dalam mendapatkan Rita. Statusnya yang ustadzah dan seorang isteri tidak mengurangi rasa cemburu dihatinya, padahal sejatinya aku hanya seorang selingkuhan itupun berawal dari pemaksaan. Semakin aku berusaha semakin kecewa yang aku rasakan, karena Rita selalu diberi tugas dan kegiatan yang ekstra banyak serta terkesan menjauhkan dia dariku.
Lepas dari baik dan buruk atau benar dan salah, aku juga membuktikan bahwa setiap usaha keras kita akan membuahkan hasil dan dimana ada usaha disitu akan dibukakan jalan buat kita. Kesempatan itu akhirnya datang juga, saat itu sedang dilakukan persiapan untuk membuat sebuah acara peringatan hari besar agama dan disitulah aku menemukan ide serta menyusun sebuah rencana. Hal pertama yang aku lakukan adalah menitipkan surat kepada Anis agar diberikan kepada teman sekamarnya alias Rita. Disurat itu aku mengajaknya ketemuan di gudang belakang tepat disaat acara itu akan berlangsung atau sekitar jam 8 an malam.
Skip, suasana pondok yang biasanya remang dan tenang mendadak terang benderang dan riuh oleh kedatangan para tamu undangan yang rata-rata berasal dari beberapa pesantren lainya. Dan begitu selesai membantu mengatur ditempat parkiran aku langsung menyuap salah satu temanku dengan 3 bungkus rokok agar bisa menemui Rita dengan aman. Jujur sebenarnya aku cukup ragu dengan keberanian Rita untuk mengambil resiko menemuiku mengingat dia sangat penurut terutama kepada Ummi.
Beruntung Rita datang sebelum Jam 8 malam sehingga akupun bisa bernafas lega dan langsung mengajaknya masuk kedalam gudang. Rupanya cinta dan kerinduanya membuat Rita menjadi berani berakting sakit dan meminta izin. Peluk dan cium langsung aku berikan untuk menyambut kedatanganya, tentu dengan iringan kata-kata manis yang merayu.
kirain kamu gak datang!? Tanyaku menggodanya
aku telah memilihmu dan sekarang kamulah masadepanku, jadi bagaimanapun aku datang. Jawabnya
tapi
ngapain juga kamu titipin surat pada Anis, dia itu tukang ngadu. Tambahnya
maaf, tapi Cuma dia yang aku tahu
jawabku
tuh kan ketahuan, yang kamu tahu Cuma yang cantik aja. Jawabnya cemburu
Diatas karpet jadul aku mengajaknya duduk dilantai dengan posisi tepat di depanku, diantara kedua kakiku yang aku buka lebar-lebar. Entah karena obat kuat yang aku minum, kerinduan untuk mencumbu atau karena sarungku yang tipis, yang pasti kontolku langsung on fire. Hal itu langsung disadari oleh Rita yang mendadak salah tingkah dan gugup. Emmmuuuuaaaaccch
satu kecupan langsung aku daratkan di telinganya yang terbungkus jilbab. Meski begitu aku yakin hembusan hangat nafasku mampu menembus pori-pori kainya dan membangunkan bulu kuduknya. Dan begitulah yang terjadi, Rita bergidik kegelian oleh ciumanku dan spontan meremas pahaku dengan kuatnya. Reaksi itu aku anggap sebagai sebuah bendera start darinya dan langsung aku respon dengan remasan dikedua toketnya yang nyata-nyata sudah kenyal nan keras. Uuuuhhh
aaaaaaaahhhh
desah nafsu kami mulai beriring dan berbaur, berkejaran dan saling memburu melukis betapa besar dan hebatnya rindu dan nafsu kami. Beruntung suara sound system menggema dengan kerasnya sehingga kami tidak malu-malu lagi mengekspresikan birahi kami.
sayaaang
aku kanget banget
I LOVE YOU. Bisikku lirih
mmmm
Love You Tooo
jawabnya
aku buka yah, biar gak nyesek! Jawabku sambil mempreteli kancing bajunya
elus dong
aaaaaaaahhhh
iyaaa begituuuuu! Kataku mengarahkan tanganya untuk menjamah kontolku
Bagai api yang tersiram bensin, seketika itu gairah kami semakin tidak terkendali dan berapi-api hingga membuat gerakan lembut kami menjadi liar nan binal. Tanpa aku suruh tangan Rita langsung menarik sarungku dan berbalik menghadap kearahku untuk mengocok kontolku. tak mau kalah aku langsung melumat bibirnya, menghisap dan memainkan lidahku didalamnya. Aaaaaah,
aaahhh
aaahhhh
dahsyat, hisapan bibir Rita begitu menggebu, menghisap ludahku dengan tanpa ragu seakan-akan itu madu. Aaaawwhhh..mmm
mmm
. gumamnya tidak mau melepaskan bibirnya dari bibirku sama seperti tanganya yang semakin cepat mengocok kontolku sambil membelai jembutku.
ini honeymoon kita, harus berkesan dan istimewa! Bisikku lirih
Mmmmm
mmm
aku ngikut aja! Jawabnya
Kebelakang aku merebahkan diriku sambil menarik tubuhnya agar membungkuk dan berada tepat diatas kontolku. lagi-lagi Rita meresponya dengan cerdas nan ganas, lidahnya langsung menjulur membelai telurku, naik turun hingga ke palkon dan kembali kebawah lagi sambil jari-jari lentiknya tetap mengelus dan mengocok sekaligus meratakan ludahnya disekujur kontol. Aaaaaaahhh
aaahhmmm
perlakuan mesranya membuatku menggelinjang, mengejang dan juga semakin terangsang. Selain menjambak rambut dan menekan kepalanya kebawah, yang bisa kulakukan hanya merem melek menghayati kenikmatan itu.
Dan tanpa aku duga, Rita mengambil inisiatif duluan dengan memelorotkan rok panjangnya untuk kemudian mengangkangi kepalaku untuk ber 69 style. Mendadak aku teringat dengan kejadian malam itu, dimana aku berakting sebagai maling yang mencuri keperawananya. Mungkin itu melekat di ingatanya, entah dia anggap sebagai trauma atau les privat aku tidak tahu pasti, yang jelas Rita berusaha menyenangkan aku dengan keagresifanya meski terlihat kaku dan dipaksakan. Jelas-jelas dia belum professional (sering ML) hal itu aku lihat dari bagaimana gigi-gigi putihnya berulang kali menggores kontolku padahal seharusnya dia melipat bibirnya kearah dalam untuk membungkus giginya agar tetap aman dan semakin nyaman. Sebuah kejutan dia berikan kepadaku, ternyata memeknya cukup mulus dan halus alias tidak berjembut hingga membuat lidahku langsung dapat menyasar dalam memeknya.
Sluuuuuurrrppp
sluuuuuurrrp
aaaaaaaahhh
kami berlomba untuk saling menghisap kemaluan tanpa malu-malu, menggelitik dan memainkanya sesuka hati. Aksi itu kami lakukan hampir selama setengah jam lamanya, monoton namun tidak membuat kami merasa bosan meskipun sudah saling memuncratkan lendir kenikmatan. Sayang, waktu yang terbatas memaksa kami untuk bisa memanfaatkan itu dengan maksimal dan penuh nikmat. Dan begitu kontolku kembali menegang (pasca muncrat) akupun bergegas memintanya bersujud sambil menunggingkan pantatnya setinggi mungkin untuk aku tusuk dari belakang. BLESSSSSSSSSS
kontolko amblas tidak bersisa di dalam memeknya yang sudah teramat sangat becek.
PLAK
PLAKKK..PLAAAAKKK
dengan semangat 45 aku terus menghentak memeknya dengan kekuatan penuh, sedalam panjang kontolku dan secepat yang aku mampu hingga membuat tubuhnya terkantuk maju mundur seirama goyanganku. Dan semua makin menjadi saat kaki kirinya aku angkat diatas pahaku yang membentuk siku, tumpuanya yang hanya sebelah kaki membuat tubuhnya semakin tidak karuan dan berguncang hebat.
awh
auuuw
aduuuuhhh
mmmm
pelan dikit say! Rintihnya merengek
aaaaaahhhh
tahan sebentar say! Jawabku
mmmm
mmmm
yang dalam
ayooooo! Katanya meracau
AAAARGGGGHHH
subhan****
.nikmatnyaaaa! katanya meracau keceplosan
sssssstttt
jangan kenceng-kenceng! Kataku sambil menepuk pantatnya
Puas berdoggy style, kami berganti Women On The Top dengan mempersilahkan Rita bertahta atas kontolku. seperti seorang rodeo, rita langsung menggeol dan menggoyang dengan liarnya, maju mundur sambil meloncat seakan-akan aku adalah seekor kuda liar yang harus di jinakkan. Hemmmm
hebatnya Rita melakukan itu tanpa berhenti dan terkesan semakin terpacu untuk memacu goyanganya. Terus
terus
dan teruuuusss
goyangan Rita semakin tidak teratur dengan gerakan ke kiri dan ke kanan dengan cepatnya seperti Inul yang sedang ngebor
.
say
aku hampir keluar nih. Kataku merengek
emang udah puas? Katanya meledek
beneran
aku
aaaaaaaaaaahhh
aku mau keluaaaarrr! Kataku
dikit lagi yah?? Jawabnya masa bodoh
Seakan tidak mau tahu, Rita mempercepat kocokanya atas kontolku, semakin cepat, semakin hebat dan pada akhirnya benar-benar membuatku keok. CROOOOOOOTTT
CROOOOOOTTT
meski takut akan membuatnya hamil, pada akhirnya aku tidak kuasa menahan laju spermaku. AAAAARRRHHHH
teriakku keras sambil mencengkeram pantatnya yang tetap menggoyang. Mmmmm
sialnya untuk beberapa lama dia tetap menggeol sambil menebar senyum kepuasan sampai-sampai membuatku kelojotan tidak menentu seperti tersengat sejuta volt listrik. Bisa dibayangkan betapa nikmatnya saat-saat seperti itu, bersama keluarnya sperma sekujur tubuh akan menjadi sensitive terutama palkon tapi seakan sudah tahu dan sengaja, Rita tetap menggoyangnya dengan cepat. Praktis tubuh lemasku hanya bisa memelas dan pasrah merasakan nikmat yang menyelimuti tubuh berangsur-angsur berubah menjadi seperti kesemutan.
cukuuuuppp! Aku gak tahan. Kataku sambil menarik tubuhnya dan mendekapnya dengan kuat
aku bisa binal kan? Tanya Rita seakan butuh pengakuan
kamu hebat, tahu kapan harus alim dan kapan harus binal. Kataku memuji
terus bagaimana kalau kamu hamil? Tanyaku sedikit panik
ya
kawinin aku. Jawabnya enteng
mmmm
emang udah siap jadi emak-emak?? Tanyaku
Huuu
enak aja, bilang aja belum siap kawin! Tenang aja, aku tidak dalam masa subur kok
. lagian tanggung banget jika harus kawin sekarang, bentar lagi kan lulus. Jawabnya
Dengan penuh kelegaan aku mulai membersihkan peluh dan merapikan baju untuk sesegera mungkin kembali ke tempat parkiran. Demi keamanan aku meminta Rita untuk keluar terlebih dahulu sementara aku berniat untuk memantau situasi dulu sambil membuat jeda waktu agar tidak ketahuan. Namun saat baru memegang gagang pintu uintuk keluar tiba-tiba ada dorongan dari arah depan dan ternyata yang melakukan itu adalah Ummi.