Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

KENIKMATANKU

 Update tipis hu....
 Maaf lantaran lagi sibuk² di RL.
Kalo ada waktu luang,diusakan update..

Hari pun terus berlalu. Ini sudah 2 minggu berlalu. Adik²ku pun sudah pulang dari liburannya. Dan aku pun kembali beraktifitas seperti semula. Hubunganku dengan ibu semakin intim. Mengingat apa yg telah kami jalani berdua,sungguh petualangan birahi yg nikmat. Tak satupun lekuk tubuh ibu yg tak disinggahi oleh lidahku. Dan setiap sudut rumah telah kami jadikan tempat untuk kami meraih kenikmatan. Sungguh ibu mengeluarkan sisi binalnya kala itu. Dan aku pun meladeni ibu dengan sisi nya aku. Sekarang ibu ibarat telah menjadi istri bagiku. Apa pun keperluanku dia siapkan. Seperti pagi ini,ibu telah membuatkan aku kopi.

"Kopinya kak"
"Hm,jadi kerumah om Budi bu?"
"Jadilah,ibu kan mau bantu masak disana."
"Dianter ga?"
"Ga usah,nanti om mu jemput. Paling bentar lagi datang."

Aku tersenyum sambil mengecup keningnya.

"Adik² pada kemana bu?"
"Mungkin masih tidur"
"Oalah, sudah jam 8 pagi masih tidur?"
"Xixixixiii,,kayak kakak ga tau aja sifat adik²mu aja kak"
"Ya udah,biar Randi samperin mereka"
"Hm em"

Ini cuma mengangguk sambil senyum. Aku usap kepala ibu. Dan kucium mesra bibirnya. Ibu hanya menikmati ciumanku tanpa membalasnya. Setelah itu,aku pun berjalan ke kamar adik²ku di lantai 2. Pertama aku masuk ke kamar Dinda. Kubuka kamarnya. Kuhampiri singgasana permadaninya. Aku langsung terdiam melihat tampilan Dinda waktu tidur. Dia hanya menggunakan free tipis dengan tali kecil di bahunya. Yg membuatku terkejut,dia tidak memakai bh. Apalagi waktu itu tali dresnya turun sampai lengannya. Sehingga hampir memperlihatkan sebelah gunung kembarnya. Apalagi ukuran gunungnya lebih besar dari pada ibu dan Rani. Cepat aku alihkan pikiranku. Aku tersenyum sambil duduk di sebelahnya. Ku rapikan rambutnya yg menutupi wajahnya. Lalu ku kecup keningnya.

"Bangun dek. Udah siang. Ga baik anak gadis bangun siang. "

Dia menggeliat dan membuka matanya. Dan pandangannya langsung tertuju padaku. Aku yg waktu itu sedikit membungkuk ke arahnya. Dia tersenyum sambil melingkarkan tangannya keleherku.

"Pagi kak. "
"Bangun gih,udah siang"
"Hm em"

Dia hanya mengangguk. Kunaikkan tali dresnya yg turun.

"Ini harus cepat dibenarin. Takutnya ada yg khilaf dan mendaki merapi kembar"
"Iihhhh kakakk"

Aku langsung keluar sambil tertawa waktu Dinda mau melemparku pake bantal.

"Makanya,anak gadis ga boleh bangun siang. Buruan mandi"
"Awas kakak nanti"

Dinda berkata sambil melotot padaku. Ku hanya membalasnya dengan cibiran sambil menutup pintu kamarnya. Kuhiraukan teriakan Dinda dan menuju kamar Rani. Adikku yg satu ini yg paling malas bangun pagi. Apalagi kalau masa free seperti ini. Masa menunggu ijazah keluar. Ku buka pintu kamarnya dan menghampiri tempat tidurnya. Aku tersenyum melihat cara tidurnya. Dia tidur dengan kemeja putihku dan tidurnya sedikit mengangkang sambil memeluk guling. Memperlihatkan paha putih mulusnya. Aku hanya meneguk saliva sambil duduk disampingnya. Kubelai pipinya dan mengecup keningnya.

"Dek,bangun. Dah siang"
"Bentar lagi kak"

Dia kembali memeluk bantalnya. Ku ambil bantal gulingnya. Dia cemberut sambil menatapku. Seketika dia menarikku untuk rebah disampingnya. Dan dia langsung memelukku serta membenamkan mukanya di dadaku. Aku terkejut dan tak sempat beraksi.

"Ih kamu ini,bu..."

Dering hp disakuku menghentikan ucapanku. Kuraih hpku sambil membenarkan posisi rebahanku. Ternyata telpon dari Mang Yadi. Dia memberitahukan kalo ada pelanggan baru yg mau mengajak kerjasama,dan mengajak ketemuan di sebuah resto saat makan siang. Dan membahas tentang salah satu orderan yg telah siap diantar. Dan adanya tambahan karyawan baru 7 orang. Jadi aku hanya mengarahkan Mang Yadi untuk menguber orderan berikutnya. Dan menyanggupi pertemuan yg akan dilakukan di resto. Jadi aku hanya ke konveksi sore hari. Setelah mematikan hp,kulihat jam sudah ½9. Masih lama untuk pertemuan dengan pelanggan baru. Kulihat Rani masih memejamkan matanya. Aku pun iseng menggelitiknya.

"Bangun ga"
"Iya kak,ampun kak. Iya Rani bangun."

Kami terkejut saat pintu terbuka. Dan ternyata Dinda.

"Ran,pembalutnya masih ada ga?"
"Tuh ada dilaci. Emang belum bersih ya?"
"Belum"

Dia mengambil apa yg dia mau dan melangkah keluar sambil meletet lidah padaku. Rani hanya cengengesan melihatku. Dan kembali merebahkan badannya padaku.

"Dek?"
"Ntar lagi kak. Kan ga ngapa²in hari ini."
"Kamu tu susah dibilangin ya."
"Ih,cerewet amat. Kan kakak juga berangkat siang. Jadi,jangan bawel. Temanin adek bentar"
"Huft!"

Aku emang ga bisa buat apa² dengannya. Mungkin dia tau aku sangat sayang sama dia. Dan tak berani memarahinya. Jadi aku hanya menuruti katanya. Aku duduk bersandar dengan Rani dipanggang. Kubelai lembut rambutnya dan mengusap punggungnya. Saat mengusap²,aku merasakan ada yg aneh di punggungnya. Seketika aku baru menyadari kalo Rani juga tak pakai bh. Reflek aku merasakan dua gundukan kenyal di dadaku. Otakku pun kacau. Entah kenapa sekarang nafsuku cepat naik. Posisi Rani yg tidur diatas pangkuanku,tepat menduduki juniorku. Aku mengeluarkan nafas berat untuk menetralkan otakku. Aku terus berupaya menetralkan otakku. Hingga tak lama kemudian aku mendengar teriakan dari Dinda.

"Rani buruan,jadi ikut kerumah om Budi ga?"
"Eh iya. Tunggu in."

Rani langsung berdiri dan bergerak cepat meraih handuknya dan bergegas ke kamar mandi. Aku kembali mengeluarkan nafas berat sambil bergerak meninggalkan kamar Rani.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd