Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Bimabet
Malam-malam aku terbangun oleh sesuatu basah dan hangat yang menyelimuti batang kejantananku. Aku mulai tersadar, ternyata aku terlelap di kamar Bule dengan keadaan telanjang dan belum bersih-bersih. Kulihat jam masih pukul 4 pagi. Aku menengok ke bawah, ternyata Bule sedang bermain lidah dengan batang kejantananku. Seketika juga darahku langsung naik, akupun mulai terangsang.

“masi belum puas yang tadi bule?” tanyaku dengan suara berat khas orang bangun tidur. Bule tidak menjawab, ia sibuk memainkan batangku. Aku mencoba menikmati permainan lidahnya di batangku, zakarku mulai jilati juga, sensasi merinding mulai menjalar ke seluruh tubuhku. Aku on lagi. Aku beranjak bangun, melihat dengan samar ternyata Bule sudah telanjang bulat. Aku memposisikan diriku agar bibirku bisa mencapai lubang kenikmatannya,kami mulai melakukan posisi 69.

Aku langsung mencucup rakus lubang kenikmatannya. Menelusuri belahannya dengan lidahku, memainkan klitorisnya dengan bibirku. Kurasakan kulumannya di batangku mulai melonggar, Bule mulai tidak fokus karena kenikmatan ciumanku di bibir bawahnya. Aku meraih lubangnya sedalam mungkin dengan lidahku. Bule mulai mendesah lagi parau.. “ahhh.. aim tolong.. ahhh” desahnya. Aku tidak peduli, aku semakin menggila menelusuri setiap bagia dari area kewanitaannya. Hingga aku merasakan tubuh Bule mulai bergetar, otot-otot paha dan sekitar kemaluannya mulai kaku, kepalaku dijepit kuat, Bule menjerit kecill diikuti dengan rengekan khas Wanita orgasme “ahhh le aku keluar lagii lee.. ampunn huhuhu” teriaknya.

Aku langsung membalik badan dan memposisikan diri memeluk Bule dari samping. Kuperhatikan wajahnya yang tersengal-sengal. Aku tersenyum dan mengecup mesra bibir tebalnya. “Gimana Bule? Sekarang udah puas?” senyumku. Aku Kembali memeluknya mesra seperti seorang kekasih. Bule masih dalam keadaan tersengal-sengal. Di tengah pelukan, Bule meraih batangku yang masih tegak perkasa. Ia mulai mengocok-ngocok kecil “Masukkin lagi le.. Bule pengen puasin dahaga bule yang udah bertahun-tahun gak disiram” tatapnya dengan wajah sayu khas Wanita terangsang. “Gak apa-apa Aim siramin di dalem? Kalo nanti Bule hamil gimana?” tanyaku. “Bule gak peduli, le.. yang penting malem ini kita sama-sama puas” senyumnya.


Mendengar itu, akupun langsung berdiri menuntun Bule dan membawanya ke meja rias. Aku menyuruhnya bertumpu ke meja rias. Dari kaca meja rias tersebut, remang-remang aku dapat melihat siluet kami. Tubuh gempal bule yang menggairahkan, dan aku yang siap menghujamkan batang kejantananku sekali lagi mala mini ke dalam goa kenikmatan milik Bule. Melihat bayangan di kaca, gairahku meningkat tajam. Aku langsung menepok pantat Bule karena gemas “Awhh kamu nakal to le..” ujarnya genit. Dalam keadaan gelap, aku menggunakan instingku untuk memasukkan batang keperkasaanku secara perlahan. Kugesek-gesek dulu ke pantan Bule. Kutelusuri inci demi inci bagian belakang bule dengan kepala kontolku. Hingga akhirnya, kepala itu menemukan jalan masuk kenikmatan. Blessss.. tanpa ba bi bu aku langsung menghujam dalam kemaluan Buleku ini. “Ahhhh” jeritnya.

Aku mulai melakukan Gerakan maju mundur dan memutar, mengobok-ngobok gua kenikmatan milik Bule. Kedua tanganku meruah payudara Bule yang berukuran besar dan meremas-remasnya. Desahan kami bersahut-sahutan memenuhi ruangan kamar Bule yang mulai panas lagi karena pertempuran ini. Hujaman demi hujaman membuatku semakin menggila.. aku hanya bisa meracau sambil mendesah.. “Ahhh Bule.. memekmu nikmat banget Bule.. ahhh.. “ racauku.

Kurasakan cairan kejantananku mulai menyeruak ingin keluar.. aku mulai menghentikan genjotanku dan menahan laju sperma yang akan keluar. Batangku berkedut-kedut menahan sekuat tenaga cairan kesuburan itu untuk berhamburan keluar. “kenapa berhenti to le.. lagi enak-enaknya banget” rengek bule.. “bentar Bule.. gak kuat udah pengen keluar aja”. Ujarku sambil tersengal-sengal.

“Pindah yuk Bule” ajakku. Aku menuntunnya Kembali ke ranjang. Aku menyuruhnya berbaring telungkup. Kupasangkan bantal di bawah perutnya agar batangku lebih mudah masuk ke dalam lubang kenikmatan Bule. Mulai kumasukkan lagi batang kejantananku melalui belakang. Blessss.. batangku mudah masuk karena memek Bule sudah basah daritadi. Aku mulai memacu Bule dari belakang. Kuhujamkan batangku tanpa ampun sambil kuciumi tengkuk bule “Ahhh lee.. ahhh nusuk bangett.. ahh Bule gak tahan..” jeritnya. “Ayo keluar bareng-bareng Bule..” seruku. “Bule bentar lagi mau keluarr ahhh.. le.. gak tahan..”. Desahnya. Kurasakan dari belakang pantatnya mulai menegang, aku buru-buru mempercepat ritme hujamanku. Tidak kutahan-tahan, langsung kuledakkan cairan kejantananku di dalam Rahim Bule sedalam mungkin. “Ahhhhh.. “ teriakku. Bersamaan dengan itu, Bulepun tubuhnya bergetar, desahannya berubah jadi tangisan kecil tidak karuan, aku merasakan batangku seperti dijepit oleh dinding vaginanya. Lubang nikmat yang hangat itu banjir oleh cairan kenikmatan kita berdua. Rasa nikmat yang susah dilukiskan. Tubuhku ambruk di punggung Bule, bersimbah keringat. Cairan kenikmatan kami perlahan mengalir keluar dari lubang meki Bule, membahasi sprei. Menambah noda cairan putih sebelumnya hasil pertempuran kami malam ini. Kamipun tertidur kelelahan setelah pertempuran dahsyat mala mini.



Semenjak saat itu, aku sudah seperti suami Bule saja. Aku tidak pernah lagi menggunakan kamarku. Aku selalu tidur berdua Bersama Bule. Saling memuaskan satu sama lain hampir setiap malam. Kami merasa seperti pengantin baru. Kami melakukannya dengan berbagai gaya, di hampir semua sudut rumah ini..



Setiap aku bahas mengenai keseriusan perasaan kami, Bule selalu ngeles dan seperti masih tidak percaya. Mungkin umurku yang baru 27 dan dia yang sudah 52 membuatnya tidak percaya diri. Instingku ingin menjaga Bule hingga dia tua nanti. Di umurnya yang sudah setengah baya, Aku salut sekali dengan stamina seks Bule, tapi wajar juga, karena ia rajin mengikuti Zumba tiap pagi. Kespontanan kami dalam urusan bercinta bisa dianggap tidak wajar, kami berdua sama-sama hyper menurutku.

Seperti saat suatu pagi aku akan berangkat kerja..

Aku sudah rapi dengan setelan kemeja batik dan celana katunku. Bule saat itu sedang menyiapkan sarapan untukku. Aku menyusulnya ke dapur. Entah setan darimana, memperhatikan lekukan tubuhnya dari belakang membuatku tiba-tiba bergairah sekali pagi itu. Spontan aku langsung memeluknya dari belakang tanpa bicara. Aku mulai menciumi tengkuknya perlahan tapi penuh gairah.

“Yampun le.. semalam Bule dah kamu bolak balik emang km belum puas to le?” senyumnya. “Mana kuat kalo lihat yang seksi gini setiap saat, rasanya pengen bercinta terus” Jawabku genit sambil menciumi leher belakangnya. Kurasakan bule mulai tidak fokus masak dan gelisah. Tanganku langsung menelusup ke dalam dasternya, menyingkap CD dan mulai memainkan gundukan kenikmatannya. Bule langsung sigap mematikan kompor. Aku mulai merasakan kemaluannya basah. Tanpa menunggu lama, aku langsung singkap ke atas dasternya, kupelorti CDnya. Buru-buru aku membuka sabuk dan retsleting celana. Dalam keadaan setengah berbaju, aku langsung menghujamkan kejantananku lewat belakang ke gua kenikmatan favoritku.

Karena kepikiran takut telat ngantor, aku buru-buru ingin menyelesaikan birahiku pagi ini. Kuhujamkan batangku cepat-cepat, sambil menahan desahan karena takut ada anak kost yang dengar. Tidak sampai 5 menit, cairan kelelakianku menyeruak ingin keluar berhamburan. Akupun tidak tahan lagi, buru-buru kubenamkan dalam batang kemaluanku ke lubang kewanitaan Bule. Maniku berlomba-lomba berhamburan memenuhi seisi Rahim Bule. Kami berdua sedikit berkeringat pagi ini. Kucabut buru-buru kejantananku. Terlihat cairan pejuku keluar dari sela-sela memek Bule, mengalir di kedua pahanya. “Cepet banget sih le.. kamu hutang pulang kerja hutang ngentot bule pokoknya ya.. awas” gerutunya. “Iya bulee.. kontol Aim milik Bule sepenuhnya bisa Bule pake kapan aja Bule mau hehehe” Candaku.

Buru-buruku retsletingkan Kembali celana dan mengencangkan sabukku tanpa mencuci kemaluanku. Selain karena buru-buru takut telat , entah aku gila atau apa, aku merasa senang dengan lengket dan aroma khas dari batangku yang sudah dilahap oleh lubang kenikmatan Bule. Setiap pipis di kantor dan mencium aromanya, rasanya ingin cepat-cepat pulang dan menghajar Buleku Kembali.



Baru kali ini aku merasa tergila-gila dengan seorang Wanita, setengah baya, Bibiku sendiri, karena keliaran dia di ranjang. Berbulan-bulan sudah berlalu, tidak Nampak tanda kehamilan pada Bule. Mungkin emang rahimnya sudah kering, jadi tidak mungkin hamil lagi. Dia masih mens tetapi sudah tidak teratur, kadang 2 atau 3 bulan sekali. Hal ini membuatku semakin lepas dalam mencurahkan seluruh perasaan dan cairan kenikmatan saat bercinta dengannya.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd