Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Khayalan di Siang Bolong

xazaq

Suka Semprot
Daftar
23 Jul 2010
Post
12
Like diterima
1
Lokasi
pokoknya nyamanlah
Bimabet
Aku memandang tubuh mulus bening itu, tanpa berkedip. Tubuhnya mungil tapi padat, ya Cece, wanita dewasa keturunan chinese. Menantang di depanku. Aku bermimpi? Entah tapi ini jelas sekali. Aku dapat menikmati dadanya yang putih membusung, perutnya rata ditopang pinggang yang ramping, bulunya mekinya sangat menggoda. Ia tersenyum ke arahku.

Nafasku memburu, jantungku berdetak lebih cepat dan keras. Otakku memaksakan alirannya darah itu untuk menuju spon-spon pembuluh darah kemaluanku. Sontak ia mengejang keras.

"Ce,,," suaraku bergetar mengucap memanggil namanya. Sepenuhnya nafasku sudah dipenuhi nafsu. Aku tak bisa berpikir jernih lagi. Wajah manis yang mirip dengan elizabeth tan ini membuatku lupa segalanya. Aku menginginkannya.

Cece tersenyum manis, sumringah tanpa kata membalas kataku. Aku semakin terpesona. Terhipnotis kenikmatan yang sudah di depan mata ini. aku sendiri tak ingat lagi mengapa tiba-tiba kami berdua sudah berada di kamar hotel ini. Tadinya kami hanya tanpa sengaja berkenalan, karena terjebak hujan saat akan pulang dari berenang di sebuah kolam renang umum.

"ah..." tiba-tiba aku merasa ada henyakan lembut, tepat di bawah dadaku. Oh, rupaya Cece memelukku. Waw,,, memeluku. Aku kembali tergetar. Tubuhnya yang hanya sebahuku itu, menempatkan tokednya tepat di antara perut dan dadaku. Hangat, empuk, kejal. Cece mengerakkan badannya dan tangannya, persis gerakan mengayuh renang gaya dada. Gerakan itu ia gunakan untuk melolosi baju kaos tipisku, sekaligus menggeliti tubuhku yang sudah tak bisa membedakan lagi suhu kamar .

"Geli, Ce..." kataku.

Cece merengkuh kepalaku dengan tangan kirinya. Ia menariknya ke bawah. Senyum indahnya memberkas. Bibir indah itu merekah kecil,bagai setangkai mawar merah, yang menggodaku untuk mengambilnya. Aku sangat ingin mengecup bibir itu lembut, tapi aku tak mampu dan tak ingin merusak semuanya. Walaupun "sepertinya" Cece sudah sedemikian terbuka untuk ku "nikmati", tapi aku masih menghormatinya. Aku ingin semua ini mengalir bagai air sungai di pagi hari. Lembut, lamban, penuh penghayatan disetiap alirannya. Nyatanya aku masih berpakaian lengkap kecuali bajuku yang sudah lepas, itu pun Cece yang melepaskannya.
Tangan kiri Cece mencari jari-jari tangan kananku. Ia berusaha menyatukan jari-jari kami. Telapak wanita ini, begitu halus. Aku merasakan ia berupaya merengkuh tanganku. Sayang tangannya kecil. Aku meremas tangan itu lembut-lembut sekali. Aku tak ingin sedikitpun membuatnya "tersakiti" dengan gerakan fisikku.

"Tubuhmu besar Jo," bisiknya, ketika berhasil menarik kepalaku dan mendekatkan telingaku di bibirnya. Aku dapat merasakan wanginya tubuh Cece, melintas di lehernya yang sangat bersih.

"Cinnamon, memang menggoda..." gumanku.

"hahaha..." Cece tertawa namun tetap elegan.

"aku juga suka Thiery Mugler mu..." bisiknya.

"ah Cece membuka rahasia ku..." kataku sambil senyum semanis mungkin. Aku menatap matanya lekat.

"Kamu manis Ce..." ujarku tulus.

Cece menghadiahiku dengan cubitan di leherku. Tangannya memang masih bergelayut mesra di sana. Kami masih saling tatap, tubuh Cece yang hangat itu kian merapat. Aku dapat merasakan nafasnya memburu. Namun ia mampu menutupinya, kemampuannya mengolah pernafasan saat berenang rupanya sangat membantu.

Aku beranikan diriku memegang pinggangnya. Aku ingin menariknya lebih rapat dan memeluknya, tapi aku kembali ragu. Aku seperti jejaka lugu tanpa arah di depan Cece. Sebenarnya aku memang tak punya rencana apa-apa terhadap Cece, tapi situasi ini terlalu cepat, sehingga aku merasa terkena turbolensi nafsu yang membuatku oleng. Hahahaha...

"Ce, apa aku boleh?..." tanyaku. Cece tak menjawab, hanya aku merasakan tarikan tangannya dikepalaku semakin kuat.

"Kamu, keterlaluan Jo" ujar Cece, nadanya manja

"Keterlaluan gimana Ce?" balasku antara lugu dan bingung.

"Jahat ah..." Cece tiba-tiba melepaskan tangan-tanganya dari tubuhku. Ia berbalik berjalan lembut ke arah kursi di samping ranjang.

Aku mengikutinya dari belakang, ah... bokong padat mulus itu bergoyang. Aku ingin meremasnya, ingin sekali. Aku mengejarnya...

"aihhhh..." Cece terpekik saat aku meraih pinggangnya dan membanting tubuh itu ke atas ranjang. Tubuhnya yang mungil memudahkanku mengangkatnya ke ranjang, dan langsung ku pentangkan dan kutekan tangannya ke belakang di atas kepalanya. Tubuhnya aku jepit dengan pahaku. Posisi ini membuat dada Cece semakin membusung bulat. Oh, puting itu....tahan Jo jangan terburu-buru.

"Jo, ngapain kamu?" antaranya bertanya dan berharap reaksi Cece melihat ulahku itu.

"Aku akan perkosa kamu..." kataku pura-pura sangar

"ish... maunya perkosa... gak mo ah..." jawab Cece.

"Hahaha... terserah," kataku.

"ihhh,,, beneran gak mau Jooo..." Cece merengek manja.

"Yeee... Cece ah... aku gak peduli," kataku.Cece memberontak, tapi gak sepenuhnya. Ia pura-pura saja.

Aku menurunkan kepalaku, perlahan mendekatkan bibirku ke bibir Cece. Cece terdiam, ia tak berontak lagi. Sesaat kemudian kami sudah bisa saling merasakan dengus nafas masing-masing. Pasti bibir kami bersentuhan, lembut. Sentuhan pertama bibir kami terasa menyengat dan hangat. Kami saling pandang, memastikan ini akan berlanjut. Aku kecup lagi, kali ini perlahan melumat bibir bawah Cece yang penuh itu, kuhisap perlahan. Cece sepertinya sengaja memberikan bibirnya untuk aku nikmati. Ia tak membalas. Sekali lagi aku hisap dan lumat. Aku beralih ke bibir atasnya, kulumat dan hisap penuh penghayatan. Cece memejamkan matanya. Ia membuka mulutnya lebih lebar. Ah.. ini saatnya kataku.

Kembali kulumat bibir bawahnya, kali ini lidahku ikut bermain disana, hisapan semakin kuat dan dalam. Cece mulai membalas lumatanku. Oh, nikmatnya Gans...

Bibir seksi itu semakin liar memberangus mulutku. Pengalaman wanita ini sudah banyak pastinya. Kami mulai terengah, ketika lilitan lidah kami semakin ganas, bagai ular yang sedang bercinta. Perlahan kulepaskan tekanan tanganku di tangan Cece. Kualihkan dan kusisipkan tanganku di punggung dan kepala Cece. Cece memeluk pinggang dan kepalaku. Ku tindih dia, dengan penuh rasa damai dan pelepasan nafsu. Aku melepaskan rasa raguku, kulepaskan semua nafsuku untuk menikmati surga dunia ini.

Kenikmatan bibir Cece tiada tara, aku begitu merasakan keindahan disana, tak bosan aku menikmatinya. Aku belum mau menjamah bagian lain dengan bibirku ini. aku menunggu bibir ini begah di bibir Cece.

"Jo...oh..mmmps" sesekali Cece menarik nafasnya, disela kecupan dan lumatan kami yang semakin liar dan ganas, namun penuh perhitungan. Sesekali ia meremasi rambut dan punggungku. Tubuhku yang lumayan besar danmemiliki dada bidang, membuat tubuh munggil itu tenggelam dalam pelukanku terhenyak dalam empuknya kamar hotel ini.....

Bibir kami sepertinya mulai begah, bayangkan hampir lima belas menit kami saling cipok. Kami mem"pause" kegiatan cipok mecipok ini. entah kenapa aku merasa nyaman sekali dengan Cece. Pergumulan ini meski dasarnya nafsu, tapi aku ingin memberikan kenikmatan dalam kedamaian percintaan. Aku tak mau buru-buru. Mungkin karena kami sudah sama-sama "berumur" jadi semuanya begitu smooth, tak ada buru-buru apalagi maen sosor.

"bibir Cece, enak banget..." ujarku, masih lugu

"ah,,,bisa aja kamu Jo, gak mempan tau.." ledek Cece. Ia beringsut melepaskan bagian bawah tubuhnya yang kuhimpit. Aku meraih pipinya dengan tanganku, kukecup lembut pipi kiri dan kanannya. Cece tersenyum.

"untuk apa itu Jo?" tanyanya

"Untuk semuanya..." kataku, kembali kukecup lembut bibirnya, sekilas. Selanjutnya bibirku bergerak ke samping meraih leher mulus Cece, mengecupnya satu-satu, perlahan menikmatinya. Menanjak meraih telinga Cece. Semua kulakukan hanya kecupan kering. Aku belum menghisap apalagi menjilati leher dan telingga itu.

"ouh,,,shhhh" Cece mendengus, ia mengelinjang. Dan puting susunya, menggesek dadaku. Ishhh... geli-geli enak Gans...

Cece memposisikan kepalanya agak mendongak, sesaat aku akan mengerakan bibirku melintasi leher depannya. Memudahkanku mengecupinya. Cece mengusap-usap kepalaku, sepertinya cece menikmati tarian bibirku ini...

Puas menjelajahi leher itu aku, mulai tak tahan, puting Cece yang menawan,ranum bagai buah cerry itu, bagaikan air dalam dahagaku. Aku menginginkannya, hingga perlahan bibirku menelusuri leher cece, perlahan turun ke bahu, mengecup dan kali ini mulai menghisap, memainkan lidah di sela-selanya.
"ouh,,, Jo,.." leguhnya. Leguhan Cece bagiku adalah sebuah penerimaan yang ikhlas, yang memberikan energi berlipat untuk menikmati dan memberikan kenikmatan bagi Cece. Cece menekan kepalaku ke bawah. Gayung bersambut, sepertinya Cece mengharapkan juga apa yang aku inginkan...

Perlahan tapi pasti aku menurunkan kepalaku, menghisapi bahu dan lengan atasnya . Tanganku yang tadi hanya menahan tubuhku, kini mulai aktif menjelajahi. Ku pegang pinggang ramping itu, mengusap sisi-sisi tubuh Cece dari pinggang ke atas, menelusuri empuknya tubuh langsing itu. Bolak-balik dengan lembut,kurasakan semuanya. Sesekali, ibu jariku ke gesekan ke pinggiran dada Cece yang semakin terlihat membesar. Sesekali pula ku senggolkan ke puting itu. Cece tergial.

"ishhh.... Jo,,, kamu jahat deh.."

"yee udah dua kali lo bilang aku jahat," kataku

"emang mo ngapain, kalo udah dua kali.."

"kalo tiga kali aku sedot ini, " kataku sambil lembut memilin putting cece yang sudah mengacung keras itu dengan jempol dan jari telunjukku..

"Awwww.... Jahat kamu, Joooo" teriak Cece.... Sepertinya wanita ini sudah sangat tidak tahan lagi, dari tadi dadanya aku "cueki"

"Nahhhhh..." kataku, sekejap langsung aku sosor puting coklat muda itu. Kukecup pelan, menikmati tiap-bagiannya, perlahan ku mainkan lidahku, mengjilatinya penuh perasaan. Cece tergial penuh, ia mulai terengah, sepertinya bagian ini merupakan salah satu kelemahan wanita ini.

"jo, enaknya banget, ihhh... gila tau..." Cece mulai meracau. Aku kian bersemangat. Kini kuhisapi puting itu, kukulum sambil kumainkan lidahku di dalammnya, sepuasnya senikmatnya. Bergantian toket kiri dan kanan. Tak bosan aku melakukan itu

"ouhh... ampun, ehhhh...enghh...ekhhh..." erang Cece . ketika jemari tanganku pun mulai, "berkordinasi dengan mulutku, memberikan pijtan dan hisapan di toket Cece. Kupilin putting kanannya, ku hisap toked kirinya, kujilat toket kananyan, puting kirinya yang kuusal-usal memutar dengan telapak tanganku. Ouw... Tak terlukiskan nikmatnya Gans....
Hasilnya wanita ini terpontang-panting menahan gejolak kenikmatannya.

Tiba-tiba....Cece mengejang keras. What?... dia orgasme....

Dan....
Pranggggg....gedubrak... pintu kamar hotel terbuka.
Aku tersentak, terbangun.

"Hoi,kau angkatlah barang ini ke Mang Solihan di toko ujung, udah ditunggu dari tadi" Kata bosku. Asemmm. Sompral, cuma mimpi doang..."

-selesai, dan terima kasih...---
 
nah itu kbanyakan fantasy sma bos amoynya hehe
lnjutkan biar jd knyataan suhu
 
hahahaha.... terus..terus, emang mau kemana gan?
Buat sambungan ceritanya..kentang nih..mimpi jadi realiti (dlm cerita) hihi..btw..ni dari cerita apa ya?
 
Terakhir diubah:
Buat sambungan ceritanya..kentang nih..mimpi jadi realiti (dlm cerita) hihi..btw..ni dari cerita apa ya?

sambungan...? ntar dipikirn lagi, kalo lagi hayalannya ada....hehehe,ma kasih udah mo baca dan komen..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd