pov Anjas :
Aku hidup sendiri di kota ini, berkat ketekunan dan tidak pernah melakukan kenakalan yang aneh2, sedikit demi sedikit aku bisa menata kehidupanku. Sudah kurang lebih 5 tahun aku menempati kost mungil ini. Selain harga yang murah dan empunya kost yang ramah, lingkungannya juga baik dan tidak jauh dari tempatku bekerja.
Ada banyak profesi yang menghuni kost dan lingkungan sekitar. Servis alat elektronik, usaha kuliner, pertukangan dan sebagainya. Akrab dengan mereka tentu bisa mengajarkan banyak hal baru bagiku, hampir semuanya berguna. Misalnya ketika Pak Asep yang merupakan tukang pijat mengajariku cara2 dasar untuk memijat. Sampai sekarang sangat berguna untuk diriku sendiri yang sering bekerja di lapangan ketika terkilir atau kelelahan. Atau ketika mendengar cerita Mas Jefri yang ahli memperbaiki handphone, sedikit2 aku mulai paham cara menangani dan mengakali masalah pada handphone. Aku yang bekerja di pergudangan entah kenapa merasa beruntung bisa kenal dengan penduduk sekitar kostku, kadang juga aku bercerita bagaimana pekerjaanku, hanya sharing2 melepas penat. Mereka juga pendengar yang baik dan aku kerasan disini karena hal itu. Namun ada yang spesial ketika aku berkenalan dengan tetangga depan kostku yang bernama Dira.
pov Dira :
Hari ini seneng banget pagi2 udah ketemu mas Anjas, yang selalu ramah sapaannya dan manis banget senyumnya. Mas Anjas itu tipe idaman semua cewek, bisa masak, rajin ngerjain kerjaan rumah, mandiri dll deh. Dari segi penampilan juga keliatan banget dia jaga badan dan kesehatan, belum lagi penyabar dan rajin ibadah, tipe2 yang bisa mimpin deh istilahnya. Tapi ada satu bagian tubuh dari mas Anjas yang aku suka banget, bibirnya! tebel berisi dan ngegemesin banget! makanya setiap ngeliat bibir itu senyum ketika nyapa aku, atau lagi cemberut ketika lagi aku becandain, itu aku ga tahan banget sebenernya! Ah mas Anjas! BTW Aku punya misi terpendam, misi untuk jadi wanita yang bener2 disukai oleh mas Anjas! Kok aku bisa tau? Jadi waktu kuliah baru menginjak semester satu. Waktu itu HPku lagi rusak, apesnya Mas Jefri lagi pulkam karena lebaran waktu itu. Mas Anjas nawarin coba perbaiki hp aku waktu itu. "Nih pake hp aku dulu sembari aku coba perbaiki hp kamu". Dan ga sengaja (sengaja sih karena penasaran hehe) aku lihat isi gallery mas Anjas, isinya cewek2 body goals yang doyan fitness gitu! Dada montok, pinggul besar, perut rata. Mas Anjas mesum! aku berkata dalam hati. Setelah hp ku baik (makasih mas Anjas!) aku langsung pulang setelah mengucapkan terima kasih. Sesampai di rumah dan selesai mandi, aku berdiri telanjang di depan cermin kamarku "gimana ya kalo aku bisa jadi cewek yg tipenya mas Anjas banget?" Aku mengangkat kedua lenganku ke belakang kepala seperti ketika mengikat rambut kemudian menegakkan badanku. Buah dadaku membusung montok, buah dada yang kubenci karena kerap jadi bahan ledekan/becanda mesum temen2 cewekku waktu SMA, yang sering dilirik oleh temen2 cowok bahkan bapak2 guru di sekolah. Kali ini aku merasa bersyukur karena tau kalo mas Anjas suka dengan bagian tubuhku ini, terutama dari ukurannya yang diatas rata2. Kalo dari perut, "hmmmmh masih banyak lemak" ujarku dalam hati sambil mencubit pinggangku yang berlemak, aku memutar badanku, bokongku harus lebih kencang. Mulai hari itu aku bertekat untuk menjadi perempuan yang bisa dikagumi oleh mas Anjas. daaaan 3 tahun kemudian, aku malah jadi influencer medsos di bidang fitness! Dengan pengikut sejuta lebih, endorse berdatangan dan selalu ada aja. Aku yang sudah berkecukupan sejak lahir berkat keluarga tercintaku, semakin makmur dengan keadaan ini. Tapi tetep aja, mas Anjas selalu di hati aku.
bersambung...
Aku hidup sendiri di kota ini, berkat ketekunan dan tidak pernah melakukan kenakalan yang aneh2, sedikit demi sedikit aku bisa menata kehidupanku. Sudah kurang lebih 5 tahun aku menempati kost mungil ini. Selain harga yang murah dan empunya kost yang ramah, lingkungannya juga baik dan tidak jauh dari tempatku bekerja.
Ada banyak profesi yang menghuni kost dan lingkungan sekitar. Servis alat elektronik, usaha kuliner, pertukangan dan sebagainya. Akrab dengan mereka tentu bisa mengajarkan banyak hal baru bagiku, hampir semuanya berguna. Misalnya ketika Pak Asep yang merupakan tukang pijat mengajariku cara2 dasar untuk memijat. Sampai sekarang sangat berguna untuk diriku sendiri yang sering bekerja di lapangan ketika terkilir atau kelelahan. Atau ketika mendengar cerita Mas Jefri yang ahli memperbaiki handphone, sedikit2 aku mulai paham cara menangani dan mengakali masalah pada handphone. Aku yang bekerja di pergudangan entah kenapa merasa beruntung bisa kenal dengan penduduk sekitar kostku, kadang juga aku bercerita bagaimana pekerjaanku, hanya sharing2 melepas penat. Mereka juga pendengar yang baik dan aku kerasan disini karena hal itu. Namun ada yang spesial ketika aku berkenalan dengan tetangga depan kostku yang bernama Dira.
pov Dira :
Hari ini seneng banget pagi2 udah ketemu mas Anjas, yang selalu ramah sapaannya dan manis banget senyumnya. Mas Anjas itu tipe idaman semua cewek, bisa masak, rajin ngerjain kerjaan rumah, mandiri dll deh. Dari segi penampilan juga keliatan banget dia jaga badan dan kesehatan, belum lagi penyabar dan rajin ibadah, tipe2 yang bisa mimpin deh istilahnya. Tapi ada satu bagian tubuh dari mas Anjas yang aku suka banget, bibirnya! tebel berisi dan ngegemesin banget! makanya setiap ngeliat bibir itu senyum ketika nyapa aku, atau lagi cemberut ketika lagi aku becandain, itu aku ga tahan banget sebenernya! Ah mas Anjas! BTW Aku punya misi terpendam, misi untuk jadi wanita yang bener2 disukai oleh mas Anjas! Kok aku bisa tau? Jadi waktu kuliah baru menginjak semester satu. Waktu itu HPku lagi rusak, apesnya Mas Jefri lagi pulkam karena lebaran waktu itu. Mas Anjas nawarin coba perbaiki hp aku waktu itu. "Nih pake hp aku dulu sembari aku coba perbaiki hp kamu". Dan ga sengaja (sengaja sih karena penasaran hehe) aku lihat isi gallery mas Anjas, isinya cewek2 body goals yang doyan fitness gitu! Dada montok, pinggul besar, perut rata. Mas Anjas mesum! aku berkata dalam hati. Setelah hp ku baik (makasih mas Anjas!) aku langsung pulang setelah mengucapkan terima kasih. Sesampai di rumah dan selesai mandi, aku berdiri telanjang di depan cermin kamarku "gimana ya kalo aku bisa jadi cewek yg tipenya mas Anjas banget?" Aku mengangkat kedua lenganku ke belakang kepala seperti ketika mengikat rambut kemudian menegakkan badanku. Buah dadaku membusung montok, buah dada yang kubenci karena kerap jadi bahan ledekan/becanda mesum temen2 cewekku waktu SMA, yang sering dilirik oleh temen2 cowok bahkan bapak2 guru di sekolah. Kali ini aku merasa bersyukur karena tau kalo mas Anjas suka dengan bagian tubuhku ini, terutama dari ukurannya yang diatas rata2. Kalo dari perut, "hmmmmh masih banyak lemak" ujarku dalam hati sambil mencubit pinggangku yang berlemak, aku memutar badanku, bokongku harus lebih kencang. Mulai hari itu aku bertekat untuk menjadi perempuan yang bisa dikagumi oleh mas Anjas. daaaan 3 tahun kemudian, aku malah jadi influencer medsos di bidang fitness! Dengan pengikut sejuta lebih, endorse berdatangan dan selalu ada aja. Aku yang sudah berkecukupan sejak lahir berkat keluarga tercintaku, semakin makmur dengan keadaan ini. Tapi tetep aja, mas Anjas selalu di hati aku.
bersambung...