Budak Sex Sepupuku PART 1
Namanya clara, dia sepupuku yang tinggal bersamaku sejak dia kuliah disini, dia berhasil masuk jurusan kedokteran berkat ayahku, padahal kemampuannya gak ada alias ******, ayahku percaya kalau orang mau belajar pasti bisa, tapi nyatanya IP nya gak lebih dari 2, apalagi kalau masalah bolos kuliah dia juaranya. Tapi tak bisa dipungkiri kalau dia memiliki wajah cantik dengan body yang cukup menarik perhatian pria walau dadanya kurang mendukung
Saat itu aku masih 1 SMA dimana masa puber terus datang, penasaran dengan hal hal menyangkut sex, apalagi tentang tubuh wanita. Film porno sudah menjadi makanan anak-anak jaman itu, padahal aku termasuk orang yang bergaul dengan anak-anak kutu buku disekolah, tapi tetap saja masalah puber akan ditemani oleh hal-hal yang berbau sex, apalagi jaman itu susah sekali untuk bisa mendapat majalah porno karena internet belum tersebar luas.
Hari itu hari minggu, hampir semua keluargaku punya kesibukan masing-masing, ada acara pernikahan, reuni, rapat dan lain-lain. Sore hari aku melihat pintu kamar mbak clara terbuka, dia sedang ada dikamar memainkan hp nya yaitu N-GAGE, dia mengenakan tanktop dan celana dalam sambil tiduran, aku pun medekatinya karena hawa nafsu mulai merasuki, aku ingin melihat tubuh mbak clara lebih dekat
"Sedang apa mbak?" tanyaku berjalan kearahnya sambil memperhatikan tubuhnya. Badannya sangat langsing, kulit putih menyelimuti tubuhnya, aku bisa melihat bulu bulu vagina clara dari celana dalamnya yang sedikit transparan.
"Main game" Jawabnya singkat
"ikut nimbrung dong mbak, penasaran" pintaku sedkit manja, mbak clara menepuk nepuk kasur di sampingnya memberi tanda jika aku boleh tidur disebelahnya.
Kurubuhkan badan tepat disamping clara, kali ini aku bisa melihat belahan payudaranya, dia memiliki payudara kecil, terlihat terbentuk sekali saat dia tiduran. Otakku tidak bisa berpikir jernih, yang aku tahu dia itu wanita dan aku pria dan wajar bagi pria jika bernafsu melihat hal itu.
Otak terus berpikir bagaimana cara mencari kesempatan dalam kesempitan, aku melihat kearah layar HP dengan punggung telapak tanganku menyentuh payudaranya, "lembuut, empuuk" batinku, penis menguat secara tiba-tiba. Tak ada respon dari clara, dia tetap memainkan game yang ada di HPNya. Aku mulai menggerakkan tanganku keatas dan kebawah mencoba untuk mengelus-elus payudaranya.
Tetap tak ada respon, apakah dia tidak tahu atau memang dia membiarkanku menggerayangi payudaranya. Tak lama aku menggerayangi tubuhnya, puting susunya terlihat membentuk di tanktopnya seperti mengeras.
"GAWAT, sepertinya dia sadar kalau aku mencari kesempatan" batinku saat itu, aku menjauhkan punggung telapak tanganku dari payudaranya, aku melihat dia sedang menatapku tajam, dan yang bisa kulakukan hanya garuk-garuk kepala, antara perasaan malu dan canggung menjadi satu.
Tiba tiba, mbak clara meraih tanganku dan meletakkannya di payudaranya, membiarkan telapak tanganku menyentuh payudaranya.
"em..em..em..embak?" ucapku terbata bata, sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan mbak clara. Aku menatap tanganku yang sudah berada diatas payudaranya lalu menatap clara, dia tersenyum manis kepadaku "nggak papa, lanjutin aja" ucapnya sambil tersenyum ke arahku
"ha?" balasku heran, aku tak yakin dengan apa yang terjadi denganku. "nggak papa dek, mbak paham kamu dalam masa puber, penasaran dengan tubuh wanita, pegang aja nggak papa". Aku tak membalas omongannya dan mulai mengelus elus dadanya, aku remas dengan perlahan, merasakan sensasinya, aku pindahakan tanganku untuk meremas dada yang lain, puting susu clara terlihat menonjol kembali, aku arahkan jari telunjuk untuk memainkan puting susunya, aku gerakkan naik turun disekitar putingnya hingga jempol ikut memainkan puting susunya, memencet pelan puting susunya menggunakan jempol dan telunjuk. Sesekali tubuh mbak clara bergetar saat aku memainkan putingnya. Dan tanpa ekspresi, dia terus menatap ke layar HPnya.
Tak lama aku memainkannya, tangan mbak clara mendekat kearah celanaku, dia memegang pahaku lalu menuju kearah penisku yang dari tadi sudah menegang dan siap tempur, pinggangku merespon menghindar saat penisku dipegang, ada rasa geli yang baru pertama kali kurasakan, dan aku tak terbiasa, tapi tangan clara tak mau mengalah, dia mengejar dan berhasil menangkap bahkan meremas penisku, campur aduk, rasa geli, sakit menjadi 1, clara mulai memijat penisku yang masih berada dalam celana dengan jari telunjuk dan jempol dari batang belakang hingga kepala penis, lalu dia mulai mengelus elus pelan penggunakan punggung telapak tangannya, sama persis seperti yang aku lakukan dengan payudaranya.
"Crooot.. Crooot" tak butuh lama air mani keluar dari penis yang sekarang membanjiri celanaku, mbak clara mengangkat tangannya dan terlihat sedikit air maniku ditangannya. Dia lontarkan senyum sinis ke arahku dan berkata "cih... Perjaka".
Rasa nafsuku menghilang, aku lepaskan tanganku dari payudaranya, aku berdiri dari kasur dan berlari kearah kamarku. rasa malu menghampiri, aku yang berpikir akan menyetubuhinya tapi hanya dengan tangan langsung keok.
Aku duduk merenung dkursi yang berada dikamar mandi, apa memang wajar hal seperti itu, apa memang kejantananku dikalahkan oleh tangan, itu yang ada dikepalaku saat itu. Mengingat hal itu membuat nafsu birahi muncul kembali. Niat kembali menggerayangi clara musnah saat mengingat senyuman sinisitu, "ah sudah lah" batinku sambil menyalakan shower dan dilanjut masturbasi
Beberapa hari dia aku tak berbicara dengan mbak clara, aku melakukan aktivitas seperti biasa hingga malam itu tiba. Mbak clara tanpa mengetuk pintu masuk kamarku dan langsung merebahkan tubuhnya disampingku
"pasti malu kalau kamu cepet keluar didepan pacarmu"
"gimana tuh kalau pacarmu tau kalau crotnya cepet"
Berbagai sindiran dia lontarkan kearahku, sedangkan aku cuma bisa pura-pura membaca buku dengan hati yang terluka karena sindirannya.
Suasana hening kembali
"mau belajar ngesex sama mbak?" tawarnya kepadaku
Bersambung...
nyimak sit je rung mudeng
santai nunggu update
