Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kisah kehidupan kami

Lebih brutal lagi hu,sampe lower tu meki uuhhhhhhhh,tumpahin fantasi ektrim si couo
 
Part 17


############

"Udah dhe ngga usah nangis, ini yang terbaik buat kita" ucap herman menenangkan syifa yang sedang menangis. "Kenapa mas? Bukanya ini yang mas harapin dari aku?" Tanya syifa yang masih menangis dalam pelukan herman.
"Ini demi kebaikan bersama dhe, aku ngga mau kalau terjadi sesuatu yang buruk dimasa depan" herman terus menenangkan syifa yang masih menangis.

Syifa masih saja menangis di pelukan herman, dirinya merasa sangat bersedih setelah mengugurkan kandungannya. Awalnya syifa merasa sangat bahagia saat dirinya tau bahwa dia tengah hamil, tapi semua itu berubah saat dia memberi tahu kehamilannya kepada herman.

Reaksi herman saat mendengar dirinya tengah hamil ternyata tidak sesuai dengan ekspetasinya, syifa mengira bahwa herman akan senang jika tau dirinya tengah hamil anaknya, tapi ternyata reaksi herman di luar dugaanya, setelah mengetahui bahwa syifa kini telah hamil, herman justru menyuruh syifa untuk mengugurkan kandungannya yang baru sebulan.

Syifa tentu saja terkejut dengan permintaan herman, karena syifa pikir bahwa kehamilannya adalah sesuatu yang sangat herman inginkan. Tetapi herman justru menyuruhnya untuk mengugurkan kandungannya.

Syifa awalnya menolak permintaan herman, tapi berkat bujuk rayunya akhirnya syifa mau memenuhi keinginan herman, syifapun terpaksa mengugurkan kandungannya, syifa merasa sangat bersedih karena telah kehilangan janin di dalam perutnya.

Sementara herman sendiri juga tidak punya pilihan lain selain meminta syifa untuk menggugurkan kandungannya, meskipun niat awal herman memang sengaja membuat syifa hamil untuk membalaskan dendamnya pada orang tua syifa, tapi pada akhirnya herman memilih untuk menyuruh syifa menggurkan kandungannya.

Karena biar bagaimanapun janin yang ada di dalam perut syifa adalah anak kandungnya, herman tidak mau jika nanti anaknya justru akan di telantarkan oleh orang tua syifa sebagai aksi balasannya nanti jika tau cucunya adalah anak kandung herman.

Herman tidak mau balas dendamnya justru nanti berbalik padanya, maka herman meminta syifa untuk menggugurkan kandungannya, karena kini herman memiliki rencana lain untuk membalaskan dendamnya.
____________________________________


POV SYIFA.


Hari - hari ku lalui seperti biasa setelah aku mengugurkan kandunganku, dan mas herman berhasil menjebol lobang pantatku yang masih perawan, berhari-hari aku sedikit kesulitan untuk beraktifitas, untuk berjalan kakipun aku harus mengangkang karena pantatku terasa perih. Di tambah lagi aku baru mengugurkan kandunganku dua hari setelah lobang belakangku di perawani oleh mas herman.

Tapi setelah beberapa minggu keadaanku mulai membaik dan aku sudah bisa beraktivitas lagi seperti biasa, mas herman juga sudah 2 kali datang kerumahku dengan motor barunya.

Pertemuan ku dengan mas herman tidak melulu di akhiri dengan sebuah percintaan, kami lebih banyak menghabiskan waktu untuk bercengkrama, bercanda dan bermesraan seperti pasangan lainnya, walaupun sebuah ciuman adalah hal yang wajib bagi kami.

Mas herman juga mengganti wallpaper hp ku dengan foto yang baru, foto yang terbilang seronok sebenarnya, karena di foto itu aku hanya mengenakan BH dan celana dalam sementara mas herman masih menggunakan baju yang lengkap, meskipun begitu aku tidak berniat untuk menggantinya lagi, karena foto itu mas herman sendiri yang memilih.

Bukan hanya foto di hp bahkan foto di kamarku penuh oleh fotoku bersama mas herman, terdapat berbagai foto di kamarku dari yang ukuran kecil sampai yang ukuran besar dengan berbagai pose, dan semuanya masih bisa di bilang pose yang wajar, sementara semua fotoku dan suamiku sudah aku taruh di gudang.

Di media sosial pribadiku pun mas herman mengupload foto ku yang lumayan seksi, sehingga folowerku pun banyak sekali yang meninggalkan komentar di fotoku, mulai dari komentar yang memuji keseksianku sampai yang tidak menyangka wanita sepertiku bisa memiliki foto seksi seperti itu, karena sebelumnya semua fotoku selalu menggunakan hijab, sampai ada yang meminta ijin untuk menjadikan fotoku sebagai bacol. Aku tidak mempermasalahkannya dan membiarkan saja foto yang telah di upload oleh mas herman.

Cupangan di leherku pun kini sudah memudar dan tidak terlihat lagi, setelah sebelumnya leherku penuh oleh cupangan, dan entah kenapa aku tidak merasa malu, justru aku merasa bangga memamerkan cupangan mas herman ke orang - orang.

Saat aku mengantarkan anak ku ke sekolah, sengaja waktu itu aku memakai baju dengan belahan yang cukup rendah sehingga dada ku yang penuh cupangan terlihat jelas, banyak ibu - ibu yang membicarakanku di belakangku, tapi ada juga ibu - ibu yang akrab denganku berbicara secara langsung.

"Bu syifa kayaknya suaminya ganas banget ya, sampe pada merah - merah semua" "iya bu kayaknya ganas banget" seperti itulah mereka mengomentariku yang memiliki banyak cupangan dileher dan di dada.

Sudah pasti ibu - ibu akan mengira cupangan ini adalah perbuatan suamiku, karena orang tuaku sendiripun beranggapan seperti itu, walau faktanya yang mencupangiku adalah orang lain.

Hari ini aku kembali mengantar anak ku kesekolah setelah beberapa hari aku tidak mengantarnya dan ibu ku yang menggantikannya.

Saat ini aku mengenakan baju lengan panjang, dan legging warna hitam, aku mengantarkan anak ku seperti biasa, dan ngobrol dengan ibu-ibu yang sudah akrab denganku, di antara mereka hanya aku yang paling muda dan paling cantik, apalagi rambutku yang berwarna pirang, semakin membuatku menonjol di antara mereka.

"Bu syifa baru keliatan nih, kemaren kemana aja" "iya nih bu syifa baru keliatan" tanya mereka saat aku bergabung dengan mereka. "Ngga kemana - mana kok bu, cuma ngga enak badan aja" jawabku.

Obrolan - obrolan ringan pun terjadi di antara kami, dari mulai membicarakan kesehatan anak sampai bergosip ala ibu - ibu, aku pun mengikuti obrolan mereka dengan antusias.

Tak terasa waktu belajar anak ku telah usai, aku mengajak anak ku untuk pulang, sesampainya di rumah ternyata adik ku sinta sudah berada di rumah bersama anaknya yang masih kecil.

"Kapan dateng sin?" Tanyaku pada sinta seusai bersalaman. "Baru aja kok kak" jawabnya yang masih menggendong anaknya. "Ponakan bude lucu amat sih, sini gendong sama bude" aku lalu menggendong anak sinta yang masih kecil.

"Suami kamu ngga ikut" tanyaku pada sinta
"Ngga kak dia lagi ada urusan, makanya aku main kesini biar ada temen, bete dirumah sendirian" ucapnya menjelaskan.

Ngomong - ngomong suami sinta ini seorang peternak ayam yang cukup sukses, tinggalnya juga masih satu kabupaten denganku, hanya beda kecamatan, jaraknya juga tidak terlalu jauh, tidak sampai setengah jam menggunakan kendaraan.

"Kamu kesini di anterin atau naik ojek"
"Naik ojek kak, suami aku sibuk soalnya, biasalah udah waktunya panen"
"Panen duit nih hahahaa" ucapku sambil tertawa. Sinta pun ikut tertawa saat aku mengatakan slogan salah satu MLM yang sering menipu dengan iming - iming lowongan pekerjaan.

"Kakak mau pulang kerumah, kamu mau ikut ngga?" Ajak ku pada sinta.
"Boleh kak, udah lama ngga mampir kerumah kakak" sinta menyetujui ajakan ku untuk mampir kerumahku.

"Sayang mamah mau pulang nih, riska mau ikut ngga" tanyaku pada anakku yang sedang menonton tv. "Ngga mah, ika disini aja sama nenek" jawabnya.
"Ya udah mamah pulang ya" "iya mah" aku lalu mencium anak ku dan pamit pulang pada ibu ku.

"Yuk sin ikut" ucapku. Sinta pun ikut denganku, kemudian kunyalakan motorku dan pergi menuju rumahku, sementara sinta duduk di belakang.

Sesampainya di rumahku ternyata anak sinta telah tertidur, aku lalu menyuruh sinta untuk menidurkan anaknya di kamar, sinta pun membawa anaknya ke kamar.

Tapi ternyata sinta hendak menidurkan anaknya di kamarku, aku pun langsung mencegah sinta yang hendak membuka kamarku, dan menyuruh sinta intuk menidurkan anaknya di kamar lain.

Apa jadinya bila sinta masuk kedalam kamarku dan melihat fotoku dengan orang lain, pasti akan jadi masalah besar.
Setelah sinta membawa anaknya ke kamar lain, aku langsung mengunci kamarku untuk mencegah hal - hal yang tidak di inginkan.

Sinta pun kini sudah duduk di sofa bersamaku setelah menidurkan bayinya.
"Sin kamu ngga gerah apa pake baju kaya gitu" ucapku pada sinta yang saat itu sedang mengenakan baju syar'i berwarna hitam.

"Ngga sih kak, udah biasa soalnya" jawabnya biasa. "Kalo mau ganti mah ganti aja, di rumah kakak ngga ada siapa - siapa ini" balasku. "Bener juga sih, ya udah aku lepas aja deh" ucap sinta yang langsung membuka bajunya.

Ternyata di dalam baju syar'i nya sinta memakai sebuah kaos berlengan pendek, dan celana panjang dari kain, sinta pun menaruh gamisnya di sampingnya.

Tubuh sinta memang tidak kalah bagus denganku, bahkan dia sedikit lebih tinggi dariku, dengan rambut hitam sebahu, bokong yang bulat dan payudara yang terlihat cukup besar karena sedang menyusui.

"Kak emang kamu ngga takut tinggal sendirian di rumah" "ngga tuh biasa aja"
"Kakak ngga takut gitu ada hantu atau rampok" "ngapain takut, tinggal laporin aja"

"Oh iya kak, kok sekarang penampilan kakak berubah sih?" Tanya sinta yang penasaran dengan penampilanku sekarang.
"Susah jelasinya sin, intinya sih kakak lebih suka sama penampilan kakak yang sekarang" ucapku pada sinta. Aku tidak mungkin memberi tahu alasan yang sebenarnya jika aku berubah penampilan karena di suruh oleh orang, apa lagi orang itu bukan suamiku. sinta pun sepertinya tidak ambil pusing dengan perubahan penampilanku sekarang.

"Ya udah terserah kakak aja, selama kakak seneng aku pasti dukung kok" ucapnya padaku. "Iyalah sin, suami kakak juga seneng kok kaka jadi kayak gini"
"Masa sih kak" ucap sinta tidak percaya.

"Beneran, ngapain kakak bohong, jadi makin sayang, makin cinta dan makin ganas di ranjang" ucapku memberitahunya. Tentu suami yang ku maksud adalah pacarku mas herman, karena nyatanya mas herman jadi lebih ganas di ranjang.

"Emang kalo penampilan kaya gitu bisa bikin suami jadi ganas ya kak?" Tanya sinta.
"Pasti lah, suami kamu aja..." hampir saja aku keceplosan mengatakan suami sinta juga menyukaiku bepenampilan seperti ini, apa lagi suaminya sudah pernah mencicipi ku.

"Suami aku kenapa kak" tanya sinta penasaran. "Suami kamu pasti sukalah" kilah ku.

"Emang bisa ganas kayak gimana kak" sinta mulai terdengar antusias.
"Ahh kamu kayak ngga tau aja ganas kaya gimana hahahaa" jawabku sambil tertawa.
"Ya aku kan penasaran kak" raut wajah sinta sedikit memelas.

Melihat ekspresinya aku jadi teringat waktu kejadian suami sinta mencicipi tubuhku, suaminya begitu lemah, bahkan aku tidak sempat merasa keenakan.

apakah selama ini sinta tidak pernah merasakan kepuasan batin dengan suaminya, sehingga dia antusias mendengar omonganku tadi, aku pun mulai mencari tahunya.

"Emang suami kamu ngga ganas kalo di ranjang" tanyaku penasaran. Sinta terlihat kebingungan menjawab pertanyaanku, mungkin dia sungkan untuk menceritakan urusan ranjangnya dengan orang lain.

"Ngga usah bingung gitu sin, aku kan kakak kamu, aku juga udah nikah, jadi kamu cerita aja sama kakak" ucapku meyakinkan sinta.
"Suami aku biasa aja sih kak mainnya" jawab sinta sedikit pelan.
"Suami kamu pernah oralin punya kamu?" Tanyaku, "ngga kak" jawab sinta sambil menggelengkan kepalanya.

"Terus kamu sendiri pernah ngoral punya suami kamu?" Tanyaku lagi. "Ngga juga kak" "ya ampun terus kalian kalo main langsung tancep gitu?" "Iya kak" jawab sinta menganggukan kepalanya.

"Terus kamu puas sama suami kamu" tanyaku lagi. Sinta tidak menjawabnya hanya mengerenyitkan dahinya.
Dari ekspresinya aku tau jika sinta tidak merasakan kepuasan batin,

"Gini loh sin, biar kamu makin puas sama suami kamu, kamu harus bisa membangkitkan gairah kamu dan suami kamu, atau mungkin kamu memiliki fantasi atau apa pun itu yang pengin kamu wujutin"

Aku menasehati sinta agar bisa lebih terbuka dengan pasangannya, sebagai wanita yang sudah merasakan berbagai kenikmatan tentu saja aku mengerti apa yang harus di lakukan untuk meraih kepuasan, sintapun mendengar penjelasanku dengan seksama.

Tapi kemudian aku jadi teringat dengan mas herman yang beberapa kali berkata ingin memuaskan sinta, walaupun ucapannya hanya sebuah candaan tapi entah kenapa aku berpikir untuk mewujutkan omongan mas herman.

Tapi bagaimana caranya?, sinta tidak mungkin mau begitu saja menyerahkan tubuhnya pada orang yang tidak dia kenal,
Aku juga tidak tau cara memberi tahunya, karena sama saja membuka rahasiaku pada sinta.

Setelah menjelaskan panjang lebar soal kepuan batin, sinta pun sedikit memahaminya.

Aku kemudian pamit pada sinta untuk ke kamar mandi karena aku sudah tidak kuat menahan kencing yang sedari tadi ku tahan karena sedang menjelaskan kepada sinta.

Aku pergi ke kamar mandi dan menaruh hp ku di sofa, ku keluarkan semua air seni yang sedari tadi kutahan, aku terkejut saat kembali ke sofa melihat sinta yang sedang menatap layar hp ku dengan ekspresi kebingungan dan penuh tanda tanya.

Pasti sekarang sinta sedang melihat fotoku dengan mas herman yang di jadikan wallpaper, kenapa aku bisa begitu ceroboh menaruh hp ku di sofa begitu saja, aku panik, aku bingung harus mengatakan apa pada sinta.

Kemudian ku coba tenangkan diriku dan menarik nafas dalam-dalam, setelah aku merasa sedikit tenang akhirnya ku dekati sinta yang masih menatap hp ku.

"Liatin apa sin" tanyaku yang membuat sinta terkaget. "Ini siapa kak, ini bukan mas abdul kan, kok foto kakak cuma pake daleman doang?" Balas sinta memberondongku dengan pertanyaannya.

Aku lalu mengambil hp ku dari tangan sinta, dan menjelaskan siapa pria yang bersamaku di foto itu.

"Tenang dulu sin, kakak akan ceritain semuanya" jawabku pada sinta.
"Terus itu siapa kak"
"Dia pacar kakak sin" jawabku jujur.
"Ngga mungkin, kakak pasti bohongkan, kakak lagi ngeprank aku kan" ucap sinta yang berpikir bahwa aku sedang mengepranknya.

Seharusnya kesempatan ini ku gunakan untuk membohongi sinta, karena dia berpikir aku sedang melakukan prank, tapi alih - alih beralasan aku justru mengakui yang sebenarnya.

"Beneran sin dia tuh pacar kakak" ucapku meyakinkan adik ku. Sinta sampai menutup mulutnya karena merasa tidak percaya bahwa kakaknya memiliki pacar.

"Berarti kaka selingkuh, terus mas abdul tau kalau kakak punya pacar?" Tanya sinta keheranan.
"Mas abdul tau kok sin kalau kakak punya pacar, dan mas abdul juga ngga melarang"
Sinta semakin terkejut mendengar penjelasanku bahwa suamiku tidak melarangku berpacaran dengan pria lain.

"Kok bisa sih kak mas abdul ngijinin kakak selingkuh" tanya sinta penasaran.
"Seperti yang kakak jelasin tadi sin, kita butuh variasi seks untuk kepuasan kita"
"Berarti mas abdul juga ngga bisa puasin kakak?" Tanya sinta yang berpikir bahwa suamiku tidak bisa memuaskanku.

Aku lalu menganggukan kepalaku membenarkan apa yang di katakan oleh sinta, walaupun sebenarnya suamiku juga bisa memuaskanku, tapi aku malas untuk menjelaskan lebih detail, jadi kubenarkan saja apa yang di ucapkan oleh sinta.

"Berarti mas abdul ngga bisa muasin kakak terus ngijinin kakak buat selingkuh"
Aku hanya menganggukan kepalaku lagi.

Kudekati adik ku hingga aku duduk berdampingan dengannya.
"Kamu mau nyoba sin, kakak jamin kamu pasti puas" aku mengucapkanya tepat di telinga sinta, membuat sinta sedikit bergidik karena merasa geli.

"Ngga lah kak, aku takut nanti suamiku marah" ucap sinta yang terlihat masih kebingungan.

"Kenapa harus marah, suami kamu juga salah karena tak bisa memuaskanmu" sebagai kakak aku seharusnya memberi contoh yang baik pada adik ku, tapi aku malah mencoba menjerumuskan adik ku.

Sinta hanya diam saja mendengar ucapanku, dia masih terlihat kebingungan.
"Selama kamu hanya selingkuh fisik itu tidak jadi masalah sin, selama hatimu masih milik suami mu" aku mencoba menghasut adik ku, dengan mengatakan hal yang wajar jika hanya selingkuh secara fisik. Walaupun sebenarnya aku sendiri telah menghianati suamiku dan hatiku telah menjadi milik orang lain seutuhnya.

"Ngga ah kak, aku takut nanti suamiku marah kalo tau aku selingkuh" ucapnya menolak bujukanku.
"Kalau gitu suami kamu jangan sampai tau kalau kamu selingkuh" ucapku mencoba terus membujuknya. Sinta hanya diam saja mendengar ucapanku.

Aku kemudian memperlihatkan lagi wallpaper hp ku pada sinta.
"Lihat foto kakak sin, menurut kamu kakak terlihat seperti apa?" Tanyaku pada sinta.
Sinta lalu memperhatikan foto ku dengan seksama.

"Kakak terlihat binal tapi juga seksi" ucap sinta mengomentari fotoku.
"Benar sin ucapan kamu, kakak merasa sangat seksi di foto itu, itu sebabnya kakak memakainya sebagai wallpaper" ucapku menjelaskan alasanku menggunakan foto itu sebagai wallpaper, Walaupun sebenarnya alasanku sedikit tidak masuk akal, tapi sepertinya sinta percaya saja dengan ucapanku.

"Tapi kenapa kakak milih pacarnya yang udah tua sih kak, emang ngga ada cowo yang lebih muda, kakak kan cantik, seksi lagi, kok malah dapetnya yang udah tua"
Ucap sinta memprotesku karena memiliki pacar yang lebih tua.

"Jangan liat umurnya sin, tapi liat kemampuannya, percuma muda kalo ngga bisa muasin kaya suami kamu" ucapku pada sinta.

"Iya sih kak, berarti kakak udah pernah tidur bareng dia dong" tanya sinta penasaran. Aku menganggukan kepalaku sambil tersenyum.

"Gilaaa kakak aku udah gila, bisa - bisanya tidur sama orang lain" ucap sinta yang tidak percaya kalau aku sudah pernah tidur dengan pria lain.

"Kamu mau nyoba sin?" Tanyaku sambil mendekatkan mulutku pada telinga adik ku.
"Ngga lah kak takut" ucap sinta sambil menundukan kepala.

Aku lalu merangkul adik ku.
"Jangan bilang sama siapa - siapa ya sin, kalau kakak selingkuh" ucapku tepat di telinga sinta. Sinta menganggukan kepalanya.

Entah kenapa aku menjadi sedikit horny setelah mengakui perselingkuhanku dengan orang lain, mulutku yang berada tepat di telinganya kemudian menggitnya dengan bibirku.

Sinta sedikit menggelinjang. "Apaan sih kak gigitin telinga aku" ucap sinta sambil menjauhkan ku dari telinganya.
Bukannya menjauh seperti yang di harapkan sinta aku justru semakin erat memeluk pundaknya dan kembali menggigit telinganya.

"Sssttth.. udah kak ngapain sih" sinta mulai mendesiskan mulutnya. Aku terus melakukan nya berkali - kali, sinta semakin kelabakan oleh perbuatanku.

Aku tau jika telinga adalah salah satu bagian sensitif dari wanita, tidak heran aksiku ini sedikit demi sedikit membuat sinta menjadi bergelinjang karena horny.

Tidak hanya menggigit aku bahkan memasukan lidahku kedalam telinganya, rambutnya yang sebahu dan di kuncir semakin memudahkan ku menggelitik lubang telinganya dengan lidahku.

Sinta mendesis dan mencoba menghentikan perbuatanku, tapi sebagai wanita yang sudah berpengalaman, aku tau bahwa penolakan sinta hanyalah kebohongan belaka.

"Udah kak, ngapain sih ssssttth...ehhmm.." aku terus saja menggelitik telinga sinta yang mulai terangsang, sebelumnya aku sudah pernah melakukan hubungan sesama jenis saat melakukan swinger dengan partner suamiku dulu, sehingga aku tidak merasa risih lagi melakukannya.

Bedanya saat ini wanita yang sedang ku cumbu adalah adik kandungku sendiri, tidak hanya sinta yang mulai terangsang, aku juga sudah mulai merasakan gairah yang timbul dalam diriku, aku terus mrncumbu adik kandungku, melakukan hubungan incest dengan adik ku, Sinta pun semakin mendesah saat tanganku mulai meraba payudaranya.

"Ssssth..ehhmm udah kak jangan" ucapnya sambil memegang tanganku yang mulai meremas payudarannya dari luar bajunya, tapi tangan sinta hanya memegang tanganku tanpa mencegah aksiku sedikitpun. Terlihat sinta memejamkan matanya dan mengigit bibir bawahnya.

"Udah sin nikmati aja, kakak akan beri kamu kepuasan" ucapku tepat di telinga sinta. Kemudian lidahku merembet ke pipinya yang kenyal dan mulus, ku kciumi pipinya sebelum aku mendaratkan bibirku di atas bibir sinta.

"Ehhhmmm..mmuuaach..ahhh," kami berciuman sangat lembut, sinta mulai menikmati permainanku, remasan tanganku di payudaranya membuat payudara sinta mengeluarkan asinya sehingga membuat bh sinta menjadi basah, bahkan merembes sampai ke bajunya.

Aku lalu mengangkat bajunya dan melepaskan BH nya sehingga payudara besar sinta langsung terlihat olehku.
Ukuran payudara sinta jauh lebih besar dari payudara milikku, mungkin karena sedang menyusui sehingga ukurannya menjadi lebih besar.

Kembali kuremas payudara sinta yang tidak muat di genggamanku, ku remas dan kupelintir putingnya hingga asinya mengucur deras dari payudaranya, sementara aku masih asik mencium bibirnya.

Sinta hanya melenguh setiap kali ptingnya ku pelintir, aku terus meremasnya dan menciumi bibirnya, kemudian tanganku merambat kebawah dan langsung masuk kedalam celanya.

Memeknya sudah sangat basah oleh cairan kewanitaannya, sehingga memudahkan jari tengahku untuk memasuki memeknya.

Ku lepaskan ciumanku dari bibir sinta dan menggerakan jariku di dalam memeknya, sinta tidak dapat lagi menahan desahannya, aku tersenyum melihat adiku memejamkan matanya dan menggeleng - gelengkan kepalanya menikmati aksi jariku yang tengah mengocok memeknya.

Kupandangi payudaranya yang bergoyang seiring kocokan jariku di dalam memeknya, beruntung suaminya memiliki istri seperti sinta, wanita yang memiliki tubuh yang sangat indah menurutku, tubuh yang langsing sepertiku, hanya saja lebih tinggi dariku dan tentu saja payudaranya yang berukuran besar terlihat sangat menggoda.
Tapi sayang sekali tubuh seindah adik ku tidak bisa merasakan kepuasan seks dari suaminya.

Ku lepaskan celana sinta hingga akhirnya sinta telanjang bulat, aku pun melepaskan seluruh pakaian ku sehingga aku pun telanjang bulat seperti sinta.

Aku pindah ke bawah, masuk ke celah kakinya, keremas - remas kedua payudara adik ku, ku dekatkn kepalaku ke payudaranya, kemudian aku membuka mulutku lebar lebar dan mengarahkan kedua putingnya kemulutku, lalu keremas sehingga asinya meluncur kearah mulutku.

Ku minum asi adik ku yang mengucur dari putingnya ke mulutku, sinta hanya mendesah melihatku melakukan hal itu kepada payudaranya, bahkan asinya sampai mengenai wajahku.

Kemudian langsung ku caplok putingnya, dan menghisapnya kuat - kuat, sehingga asi segar langsung meluncur kedalam mulutku, sinta mendesah sambil memegangi kepalaku.

"Ahhhh... agghhhh.. kakk ..ahhh"
Ku hisap putingnya bergantian kanan dan kiri, sinta terus mendesah menikmati hisapanku di putingnya.

Ku lepaskan hisapanku pada putingnya, lalu kami kembali berciuaman, sinta membalas ciumanku sehingga lidah kami saling membelit, bertaut dan bertukar ludah.

Cukup lama kami berciuman sebelum akhirnya kami saling melepaskan ciuman.
Kemudian aku membuka kaki sinta lebar - lebar, ku lihat memeknya yang di tumbuhi oleh jembut, meskipun jembutnya tidak selebat jembutku.

Kudekatkan kepalaku ke arah memeknya, ku perhatikan memeknya yang masih terlihat sangat sempit, ku belai bibir kemaluannya dengan jempolku.

"Kakak mau ngapain" tanya sinta yang melihatku mendekatkan mulutku dengan memeknya. Aku tak menjawabnya, hanya menatapnya sebentar sambil tersenyum lalu kutempelkan mulutku dengan memeknya.

"Agghhhhhh...." desah sinta saat mulutku mulai mengoral memeknya, ku buka bibir kemaluannya dengan tanganku, kemudian aku mulai mengoral memeknya penuh nafsu, memeknya terasa begitu nikmat di mulutku.

"Agghhhhh... enakkk.. kaakkk.. teruuss.. agghhh..."

Sinta terus mendesah saat aku menggarap memeknya dengan mulutku, kuhisap itilnya sampai membuat sinta bergelinjang, kemudian ku masukan jari telunjuk ku kedalam memeknya, lalu ku kocok sambil tetap ku hisap itilnya.

"Ahhhhh... gillaaa... enaakk... banggetttzz.. kaakkkk... ahhh..."


Tak lama kemudian sinta mengalami orgasme yang sangat hebat, tubuhnya mengejang, dan cairan orgasmenya menyembur wajahku.

Sinta terkulai lemas di atas sofa, nafasnya terlihat ngos - ngosan seperti orang yang habis lari keliling lapangan.

"Enak sin" tanyaku pada sinta yang masih ngos - ngosan. "Enak banget kak, aku baru ngrasain kaya gini" ucapnya sambil mengatur nafas.

"Itu namanya orgasme sin, suami kamu ngga pernah ngasih kamu orgasme ya?" Tanyaku lagi. "Ngga kak" jawab sinta sambil menggelengkan kepalanya.

Kembali ku cium bibir sinta yang sensual, ku lumat habis bibirnya, sintapun membalas ciumanku.

"Sin gantian kamu yang muasin kakak" ucapku pada sinta.
Aku lalu duduk di sofa, kemudian sinta gantian turun kebawah, ku buka kaki ku lebar - lebar sehingga sinta dapat melihat memekku yang di tumbuhi oleh jembut yang sangat lebat, sinta memandangi jembutku dengan rasa kagum.

"Gila bulunya lebat banget kak" ucap sinta sambil membelai jembutku.
"Iya sin lebat banget jembut kakak" ucapku bangga pada sinta.
"Bulunya keren banget kak bisa lebat kaya gini" ucap sinta yang masih membelai jembutku. Sepertinya sinta mengaggumi jembutku yang sangat lebat.

"Masa jembut kaya gini di bilang keren sih"
"Iya kak keren tau jembut lebat kaya gini, gimana caranya kak biar bulu aku juga bisa selebat punya kakak" tanya sinta penasaran.

"Kamu pengen punya jembut lebat kaya kakak sin?" Ucap ku yang tak percaya jika adik ku ingin memiliki jembut yang lebat sepertiku. "Iya kak" ucap sinta sambil mengangguk.

"Ya udah sekarang kamu oral memek kakak, kaya tadi kakak ngoral memek kamu, nanti kakak kasih tau rahasianya"

Sintapun membelai jembutku hingga bibir vaginaku terlihat, kemudian mulai memajukan mulutnya ke memek ku, tapi sepertinya sinta masih ragu, karena belum pernah melakukannya.

Sehingga aku menarik kepala sinta hingga mulutnya menempel di memek ku.
Ku pegang kepalanya dan ku goyang memekku yang menempel di mulut sinta.
Terasa sinta belum berpengalaman mengoral, sehingga mulutnya hanya diam saja saat kugoyang memek ku.

Setelah beberapa menit, akhirnya aku menarik kepala sinta dan mengarahkannya ke payudaraku,mulut sinta langsung menghisap putingku dantangannya meramas payudaraku.


Setelah beberapa menit menghisap putingku sinta menarik tubuhku kebawah, sehingga kini kami berdua berada di bawah sambil berdiri dengan lutut kami.

Kami lalu berciuman dengan dahsyat, saling memegang kepala, dan saling meraba, pemandangan yang sangat terlihat janggal, 2 kakak beradik sedang asik saling mencumbu melakukan hubungan incest.

Tapi nafsu sudah menguasaiku sehingga aku tidak perduli bahwa orang yang sedang bercumbu dengan ku adalah adik ku.



Kami berdua saling bergantian menghisap puting kami, kemudian ku dorong tubuh sinta hingga terlentang lalu ku angkat kaki kanannya, kudekat kan memek ku dengan memeknya, kemudian ku gesekan dengan gerakan perlan.

"Akhhhhh.... enakk... kaakkk..."
Sinta mendesah saat memeknya bergesekan dengan memek ku, jembutku yang lebat membuat memek sinta kegelian.

Aku pun merasakan hal yang sama, aku terus mendesah menikmati memek ku yang beradu dengan nemek sinta.
Hingga akhirnya kami mengalami orgasme bersamaan.

Tubuh kami terkulai lemas di atas lantai keramik yang sudah basah oleh keringat kami, nafas kami masih tersengal sengal setelah mengalami orgasme yang sangat luar biasa.

"Gila kak, aku baru ngerasain yang kaya tadi" ucap sinta yang kini sudah duduk di atas sofa, dan masih telanjang bulat.
"Enak kan sin?" Tanyaku pada sinta
"Enak banget kak" ucapnya sambil mengelap keringat di dahinya.

"Kamu nyesel ngga sin, main gituan sama kakak?" Tanyaku. "Emmmp ngga kak" jawab sinta menggelengkan kepalanya.
Aku tersenyum mendengar jawaban adiku ku.

"Kalau gitu kamu mau dong buat selingkuh" tanyaku untuk mengajak sinta selingkuh.

"Ngga tau ah kak, kalau selingkuh aku masih takut" jawab sinta menolak ajakan adik ku.
"Ya udah kakak juga ngga maksa kok"

Kemudian sinta menggeser duduknya hingga berada di sampingku, dan tiba - tiba sinta kembali membelai jembutku.

"Kenapa sih sin, di elus mulu jembut kaka" ucapku pada sinta yang sedang asik membelai jembutku.

"Pengen punya jembut kaya gini kak" ucapnya sambil membelai jembutku.
Ternyata adik ku ingin memiliki jembut lebat sepertiku, mengetahui hal itu aku menjadi senang, karena mas herman menyukai jembut yang lebat. Entah kenapa aku ingin adik ku merasakan kenikmatan yang aku rasakan.

"Gampang kok sin tinggal pake obat penumbuh rambut entar juga tumbuh lebat" ucapku memberi tahu sinta.
"Kakak punya obatnya"
"Punya dong, entar kakak kasih deh".

Setelah itu kami memakai kembali pakaian kami, dan mengobrol tentang masalah seks, kuracuni pikiran adik ku dengan hal - hal berbau porno, adik ku hanya mendengarkan perkataanku, karena dia belum perpengalaman.

Tapi tentu saja aku tidak memberitahu tentang hubunganku dengan suamiku yang sudah tidak ku anggap suamiku lagi, sinta hanya tau jika perselingkuhanku dengan mas herman hanya sebatas selingkuh fisik, walau sebenarnya mas herman sudah berkuasa atas diriku seutuhnya.





Bersambung.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd