Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kisah Kita Pernah Ada (Semi Real Story)

PART 6 - END


Memasuki semester 3 dengan segala strugglingnya aku terhadap perkuliahan ini, aku memutuskan untuk berhijab. Selain karna aku ingin jadi lebih baik lagi, juga aku ingin bisa mengontrol keinginanku untuk tidak memikirkan kontol. Ya siapa lagi kalau bukan kontolnya Ula yang sudah berkali-kali memakai diriku ini, sudah berkali kontol besarnya itu membuatku merintih hingga menangis nikmat digenjotnya.

Sebaik-baiknya rencana manusia, tetap sebaik-baiknya tulisan takdir Sang Pencipta bukan? Untuk itulah ini akan menjadi cerita akhirku.



(Ilustrasi Anita yang sudah berhijab)​


Seberusahanya aku menjaga mentalku, tetap akhirnya aku berujung masturbasi. Meskipun hanya 2 minggu sekali, karna sebelumnya aku hampir tiap hari akibat ulah Ula yang membuatku jadi pemuas nafsunya.

Hari-hariku berjalan dengan normal sampai akhirnya aku jatuh cinta lagi, dengan kakak senior yang sedang mengulang satu mata kuliah yang sedang kujalani.

Adri namanya.

Awalnya aku tidak terpesona olehnya, perawakannya biasa saja. Kacamata, rambut tipis, badan tegap seperti Deo, kulit sedikit gelap, seperti mas-mas Jawa pada umumnya. Tidak terlalu tampan namun suaranya agak ngebass.

Mungkin karna itulah aku jadi naksir kepadanya.

Kedekatan kami berawal dari kerja kelompok, ada sebuah tugas jangka panjang yang membuat kami harus berkelompok untuk mengerjakannya.

Satu kelompok berisikan 4 orang. Aku berkelompok dengan Tejo, Eliza, dan kak Adri.

Para pembaca pasti sudah akrab dengan mereka, setidaknya. Jika kalian lupa siapa mereka, Tejo dan Eliza ada disini https://www.semprot.com/threads/remake-naughty-wife-sarah.1344425/

Tentu saja kak Adri ada di ceritaku, dan menjadi akhir perpisahan aku kepada kalian.


***


Setelah satu bulan lamanya aku dekat dengan kak Adri, juga Tejo dan Eliza, aku menyadari bahwa kak Adri ini seringkali melihat kearahku.

“Jo.. gw denger-denger lo jadian ya sama Dira?”

“Iyah mas hahaha”

“Elah..udah berkali-kali gw bilang jangan manggil gw mas! Santai aja kali ma gw. Beuh mantap juga lo bisa jadian sama dia wkwk, yang deketin banyak tapi rembok gak pernah runtuh.” ucap kak Adri.


“Haha beruntung aja kok gw Dri, emang pada momen yang tepat aja makanya bisa jadian.”

ucap Tejo.


“Momen apa tuh?” tanyaku yang ikut penasaran.


Ya aku tahu kak Dira, dia satu tingkat diatasku, orangnya cantikkkkkkkkkkkkk tikkk banget, kalau dia senyum kayak lagi disenyumin bidadari. Akupun penasaran gimana bisa Tejo yang biasa-biasa aja, ganteng sih, tapi biasa aja, bisa jadian sama kak Dira yang notabenenya salah satu bidadari dari sekian banyak anak kampus yang punya gelar wanita terbaik kecantikannya, mirip gelar Vina dan Monic dulu.


“Gara-gara o-lah-raga-la-ri” ucap Eliza tiba-tiba ikut nimbung obrolan kami.


“Eh!!” teriak Tejo kaget.

“Loh emang benarkan Jo?” kata Eliza lagi.

“Waduh kok bisa pas olahraga lari jadiannya?”

tanya kak Adri lagi.


“Itu..itu.. ya begitulahh” ucap Tejo yang tidak berusaha menjawab namun Eliza tampak tersenyum sinis melihat tingkah Tejo.


“Penasaran deh jadinya…” ucapku.

“Terus kalau kalian pacarnya siapa?” tanya Tejo seperti mencoba mengganti pertanyaan yang menuju kearahnya.


“Aku sih Jomblo” jawabku

“Gw sih bentar lagi mungkin gak jomblo..” ucap kak Adri lalu kami semua yang sedang menulis langsung mengok kearahnya secara bersamaan.


“Wuihh sama siapa tuh??” tanya Tejo penasaran.

“Ada deh..nanti aja kalau jadian baru di publish haha.. takut di tolak” ucap kak Adri yang setelah beberapa detik kemudian kaki kirinya menyenggol kaki kananku.


Aku melirik kearahnya, dan hatiku berdebar-debar asmara.


Ya memang sudah hampir sebulan kita dekat, dan aku juga tidak bodoh membaca gelagatnya yang seringkali lirik-lirik kearahku, perhatiannya, dan apapun yang dia lakukan secara smoothh agar tidak terkesan seperti orang yang sedang pedekate. Softboy mungkin sebutannya.


Dan tidak bisa dipungkiri, ada ruang dihatiku yang juga sedang menuntut pengisian kasih sayang. Apakah akhirnya kak Adri akan menjadi pacar ketiga ku?


Berjalannya hari, perasaanku dibuat tak karuan oleh kak Adri. Sampai hari dimana kita jadian adalah hari dimana aku diajak makan malam olehnya disuatu tempat di puncak, kala itu aku memang sedang jalan riset berdua dengannya. Tejo dan Eliza ada urusan masing-masing yang menuntut kehadiran mereka.


Di sejuknya udara puncak, di malam penuh hikmat sambil makan jagung bakar sebagai cemilan penutup hari, dia menyatakan perasaannya kepadaku.


“Jadi kita pacaran?” tanyanya.


Akupun menjawab dengan menggangguk

“Iya pacar…” sambungku.


Diapun merangkul bahuku, menyandarkanku di bahunya. Malam yang sungguh romantis untukku.



***



Tak perlu kuceritakan lebih lanjut tentang perasaan bahagiaku bersama kak Adri. Yang jelas aku senang bersamanya, seperti sebuah obat untuk menghilangkan rasa sepi akibat hubunganku yang sudah kandas dengan Ula.


Namun ingat dengan pernyataanku sebelumnya?

Kalau ada nafsuku yang masih sulit untuk dikontrol? Ya tak perlu diceritakan lebih panjang, aku juga tidak mau jadi wanita pembohong.


Aku sangat sayang kepada kak Adri, hingga ada momen aku menangis karna merasa diriku bukanlah wanita yang baik, aku sudah hilang keperawananku. Baiknya dia, dia menerimaku namun itu salah satu yang akhirnya membuat kak Adri punya kuasa penuh atas diriku.


Diapun juga menceritakan tentang apa yang sudah ia lakukan dengan mantan-mantannya, dan dia menjelaskan bahwa semua itu bukanlah hal besar baginya jika ia tahu bahwa aku sudah tidak perawan. Ada sedikit rasa lega meskipun ya cemburu bahwa ia dan Ula sama saja ternyata. Pernah menikmati mantannya dan juga sama-sama terlihat polos namun kontolnya selalu menuntut kepuasan.


Lalu kami berpelukan setelah kami melakukan heart to heart itu, dan bisa ditebak kelanjutannya.

Aku tidak menolak ajakannya untuk diajak ke kosannya, meskipun aku tidak tahu aku siap melakukannya lagi atau tidak.


Ritual penghapusan bekas mantan harus dilakukan, kak Adri yang menghendakinya.

Iya tidak ingin ada bekas mantan di tubuhku.


Hari itu, aku ngentot lagi setelah sekian lama tidak merasakan dientot. Rasanya seperti diperawanin, meskipun aku masih suka mastrubasi tetap saja volume jariku tidak bisa disamakan besarnya dengan kontol yang masuk ke memek!


Mulutku sekali lagi mengingat apa yang pernah dilatih, aku mendesah dan tak bisa mengontrol kalimat-kalimat yang keluar dari mulutku.

Ada kepuasan di wajah kak Adri melihatku yang sedang sange-sangenya.


“Kamu sekarang adalah lonteku Anita!”

“Iya sayang…”


Sudahlah, aku memang sudah kecanduan di entot, aku tak mau berpikir apa-apa lagi. Yang terpenting sekarang ada kontol lagi yang mengisi hari-hariku, dan itu adalah kontol orang yang kusayang.



***



Sama seperti ketika sama Ula, setiap hari aku melayani kak Adri tanpa terkecuali jika aku mens. Tentu mulutku ini tetap bekerja untuk nguras peju kak Adri. Jika waktu sama Ula kami berdua terbatas jarak, dengan kak Adri jarak itu tidak ada. Aku yang nge kos dan kak Adri yang tinggal di apartmentnya, membuatku dan dia memiliki keleluasaan. Aku hanya datang ke kos untuk ambil baju saja semenjak menjadi pacar kak Adri, aku tidur di apartmentnya setiap hari.


Jadi bisa dibayangkan, setiap hari aku dipake olehnya, aku benar-benar lebih lepas daripada sebelumnya. Gairah seks ku naik total, aku jauh lebih diperbudak oleh kak Adri daripada dengan Ula.


Kadang pulang atau mau berangkat kuliah kak Adri selalu menyempatkan diri untuk quickie denganku, tak pernah aku menolaknya.





Hari-hari aku selalu dipakai olehnya,





Nyepong,





Ngentot,





Nyepong lagi,





Ngentot lagi,





Kadang aku menggunakan kacamata atau melepaskan sebagai variasi pilihannya dia ketika ingin memakaiku. Dia sangat suka sekali ketika aku memakai kacamata.


Bahkan pada saat seperti ini pun,





Saat aku sedang mengenakan pakain cukup casual, pakaian yang kukenakan sehari-hari untuk kuliah, tetap selalu membuatnya sange.


Dan kalau dia udah sange, aku pasrah dan merelakan dia mau melakukan apapun terhadap tubuhku.


Salah satu gambaran yang terjadi ketika aku sudah melangkahkan kaki masuk menuju apartmentnya,





Jadi bagaimana aku tidak tambah gila dipakai terus-terusan oleh kak Adri?


“Sssh….aahhh…shhh… ini udah ronde ke 6 sayangghh..kamu nda capek apa?” ujarku yang sudah kelelahan.


“Engga sayangghh.. aku suka banget make kamu..udah jadi hobi aku ngentotin kamu tuh…” ucap kak Adri.


“Nghh.. dasar sangean…” balasku


“Hehehe, punya budak seks kayak kamu nda mungkin gak sange Anita.”


“Nghh yahh.. aku kamu giniin terus hampir tiap hari gimana akunya bisa lepashhhm… please ini ronde terakhir ya.. memek aku udah panas.”


“Okehh kalau itu mau kamu.. aku pake yang kenceng ya sayang”


PLOKK PLOKK PLOOKKKK



“AAAHH SELALU SUKA DI ENTOT KENCENG KAYAK GINI SAMA KAMU AAHH…AH…AHHHH…” teriakku diiringin oleh desahanku yang tak dapat kutahan.


“Dasar perek!!”

PLAK


Pantatku ditampar olehnya, saat ini aku sedang gaya “gunting”, posisi ini sungguh membuat rasa nikmat yang amat besar kepada tubuhku. Ini salah satu posisi favoritku ketika aku dipakai habis-habisan oleh kak Adri.


“Perek kan kamu?!” ucap kak Adri lagi sambil tangannya mencengkrak leherku.


“hekkk..hh..ghhh..nghh…iyahh..iyahh aku perek..shhh ahh enakk..”


“Perek siapa kamu?”

“Perekk..ahh…perek…kak..Adrihhghhh”


Ahhhh anghhhh naghhhhhhh


Didalam kamar tipe studio kak Adri itu, aku menyerah sejadi-jadinya. Dan aku tidak bisa menolak ajakannya untuk selalu ngentot dan ngentot. Benar-benar aku sudah terlalu jatuh kedalam lubang kenikmatan ini bersamanya.

Aku puas, lebih puas dengannya daripada dengan Ula dulu. Maka dari itu aku menjadi sangat amat mencintai kak Adri. Hingga fantasi itu datang lagi.

Fantasi yang dulu kutolak mentah-mentah saat Ula memintanya, kini dengan kak Adri aku memenuhi permintaan itu.

Aku cinta kak Adri, aku sudah merelakan hidupku untuk bersamanya selamanya. Aku tidak mau kehilangan orang yang kucintai dan aku tidak mau lagi kehilangan kontol yang sudah membuatku nikmat setiap hari.

Di malam Anniversary 2 tahun dengan kak Adri, kontol selain kak Adri memasuki memekku.


“Gimana rasanya Anita?” tanya dari posisi ia duduk.

“Gak lebih enak daripada sama kamu.. nghhh” aku berusaha mengontrol rasa nikmat yang sedang kurasakan.

“Tapi sensasinya bikin nagih….sh…nghh.. “
“Ngeliat kamu coli sambil nontonin aku di entot orang lain…sshhh ini kan yang kamu mau kak Adri?!!” ucapku sambil melirik kearahnya.

“Iya sayangghhm.. aku suka…” balasnya.

Akupun melirik kearah pejantan yang sepertinya sudah siap menghentak-hentakan kontol yang sama besarnya dengan milik kak Adri.

“Pakhh…”

“Ya neng Anita….”

“Jambak aku, sambil kontolin aku yang kenceng dan keras yah..shh.. kasih tontonan yang enak buat pacarku..” ucapku pada pria itu.

“Dengan senang hati non Anita, tapi minta izin lagi ya kayak tadi sama pacarnya non Anita..”

“Dasar sama mesumnya mang Joko ini sama aja kayak pacarku!!”

“Hehehe.. tapi non Anita suka kan?” ucap mang Joko.

Aku tidak mau menjawab pertanyaan itu, kalau boleh jujur rasanya sama enaknya dengan di entot Ula maupun kak Adri, tapi aku tidak boleh terlena lebih jauh, aku milik kak Adri.

“Non… ayo minta izin lagi ke pacarnya..”

“Saya udah gak tahan lagi buat ngehantem non biar suara desahan merdunya si non keluar lagi hehe..”

“Cegh…” aku pun mengecap lalu melihat kearah pacarku lagi.

Aku menaikan sedikit posisi badanku dan menyandarkan punggungku ketubuh mang Joko.

“Sayanghh…” panggilku sambil menarik kedua lengan mang Joko.

“Yahh Anita..” kurasakan kak Adri seperti sedang excited untuk melihat aksi apa yang akan kulakukan.

“Lontemu ini izin buat dipake lagi sama tuan barunya yah..”

“Kamu mau lihat aku dipake orang lain kan?” ucapku binal kepadanya.

Kak Adri pun mengangguk tanda menyetujui permintaanku.

“Hehehe… siap ya non..”

“Aku siap manggh…” wajahku langsung ditarik dan bibirku dicumbu ganas oleh mang Joko.


Mmmpphhh mmmphhhh slurrppl slrrpp


“Akan kubuat non jadi lonte paling berbahagia malam ini” ucap mang Joko sambil mendorong kasar punggungku.


“Iyahhh manggg…. jadikan Anita lonte yang berbahagia karna dientot brutal oleh mang Joko malam ini…”

ARGGHHHHHHHH shhhhaaaaarghhhhhhh

Mang Joko memborbardir memekku dengan sodokan kencangnya, aku puas, pacarku puas.

Sungguh ngentot itu enak.



(Ilustrasi posisiku dengan mang Joko)

Mang Joko -> https://www.semprot.com/threads/noda-hitam-nada-no-sara.1418686/


Inilah kisahku, kisah yang pernah ada.

Anita



TAMAT
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd