maniak pokie
Guru Semprot
- Daftar
- 16 Jun 2015
- Post
- 501
- Like diterima
- 240
Selamat datang suhuwan suhuwati para penghuni semprot, izinkan nubie yang ingin membagikan kisah hidup nubie pada kesempatan ini. Ini kisah nyata, dan harap para suhu disini memaklumi setiap kekurangan dan kesalahan pada karya pertama saya ini
Namaku *** , Kisah ini terjadi pada tahun 2008 lalu ketika saya baru lulus sekolah, bingung dirumah gak ada kerjaan maka saya nekat pergi merantau di kota s1doar*o. Kebetulan ada teman satu kelas yang sudah bekerja disana. Pada saat itu usia saya baru menginjak 18 tahun
Singkat cerita saya menyusul kesana dan bekerja di pabrik yang sama. Karena itulah awal mula saya mengenal mbak nanik, salah satu karyawan pabrik dibagian packing.
Awalnya saya satu kos bersama teman sekolah saya dan semua berubah ketika saya bekerja selama 3 bulan
Pada suatu malam saya mendapatkan shift kerja sore, masuk jam 3 sore pulang jam 11 malam. Karena saya karyawan baru, saya sangat rajin sehingga ketika semua karyawan pulang saya masih berada di pabrik membersihkan alat alat kerja saya. Dan baru sadar jam sudah menunjukkan pukul 11:20 wib. Saya pun bergegas untuk pulang, tapi baru sampai di pintu pabrik sayup sayup terdengar lirih ada suara wanita memanggil saya, saya peun berhenti untuk memastikan asal suara tersebut. Dan benar ternyata itu suara mbak nanik yang memanggil saya dari arah kamar mandi. Terlihat dia dari balik pintu kamar mandi yang terbuka sedikit.
Sekilas tentang mbak natik, mbak nanik tipe wanita mandiri, kulit kuning langsat dengan potongan rambut sebahu dan ada tahi lalat di dagunya yang membuat parasnya begitu manis, perawakannya kecil dengan toket yang tidak terlalu besar dan pinggulnya pun tidak terlalu semok usianya pada saat itu 22 tahun dia juga perantauan berasal dari k3d1ri
Kembali kecerita
Saya pun bergegas ke kamar mandi menemui mbak nanik, " ada apa mbak " tanya saya. " ***, tolong ambilkan gunting di ruangan packing, cepet!!" seru dia kepadaku. Saya bergegas mengambil gunting dan menyerahkan pada mbak nanik. "tok!!tok!! Mbak, ini guntingnya". "mana mana!!!" sambil mengeluarkan tangan dari balik pintu kamar mandi. Saya merasa bingung, terus terang pada saat itu saya takut mbak nanik mau bunuh diri, jadi dengan bodohnya saya tetap menunggu dia keuar dari kamar mandi. Tak lama kemudian mbak nanik keuar, "lo *** kamu nungguin saya?", " iya mbak saya nungguin, abis kuatir kalo mbak nekat" jawabku. "nekat apa?" tanyanya sambil tersenyum kecil, "ya nekat, kukira mau bunuh diri tadi" jawabku, "mana ada!! memang aku baru putus sama pacarku, tp itu gak ada pengaruhnya buatku. Kayak g ada cowok lain aja. Kamu juga masih nganggur kan gag ada yang punya" jawabannya yang membuatku terkejut, "la terus td gunting buat apa, masak mau bersih bersih malam malam gini" godaku sedikit nakal. Sambil ketawa dia menjawab "tidaak, tp jangan bilang siapa siapa ya" . Aku mengangguk mengiyakan, " tadi ada kecelakaan kecil"," kecelakaan apa" potongku kaget, "tadi aku masang pembalut terbalik, jadi yang ada perekatnya malah nempel, terpaksa bersih bersih malam malam", kami pun tertawa di perjalanan pulang
Skip
Semenjak itu kamipun langsung akrab dan dan dia tau letak kosanku, selang beberapa hari dia mengajakku tinggal dikontraannya, katanya dia ngontrak satu rumah dengan 2 kamar, jadi aku tinggal bayar listrik bulanan g usah bingung pembayaran kontrakan. Tanpa di tanya dua kali langsung aku iyakan. Sehabis pulang kerja langsung aku kemasi barangku dan pamit ke bu kosku. Sesampainya disana terkejutnya aku, memang betul dia kontrak satu rumah 2 kamar, tp kamar satunya sudah ditempati mbak kiki dengan pacarnya. Bingung aku, lalu mbak nanik bilang "g usah bingung, sekamar ma aku aja, aku kan tidur sendiri" aku sempan menolak dan bilang aku bisa tidur di ruang tamu, tp mbak nanik tetap memaksaku, karena sudah terlanjur pamit sama bu kos dengan 'terpaksa' aku pun mau tidur sekamar dengan mbak nanik
Keadaan kamarnya tidak terlalu mewah, hanya terdapat lemari plastik dan meja rias kecil tempat kosmetik miliknya dan kuingat mbak nanik juga tidak menggunakan ranjang, hanya ada kasur spon tertata rapi dengan sprei motif bunga matahari di depan lemarinya. Ku hampar kasur tipisku di sebelah pojok depan pintu agak menjauh dari kasurnya.
Pada awalnya saya agak malu sekamar dengan gadis seperti mbak nanik, dan lama lama saya terbiasa malah mbak nanik semakin dekat seperti saudaraku sendiri, tapi tetap selalu ada momen seperti ganti baju, saya atau mbak nanik selalu keluar dari kamar itu, dan aku pun tidak sampai berani berbuat macam macam, hingga akhirnya pada akhir bulan september ketika aku pulang kerja pada pukul 15:00 wib, rumah dalam keadaan kosong dan kuputuskan sms mbak nanik, dia ternyata masih belanja kebutuhan bulanannya, jadi aku langsung masuk terus mandi lalu tidur, sekitar pukul 17:30 wib aku dibangunkan oleh suara hairdryer yang berisik, kulihat mbak nanik hanya mengenakan handuk dan duduk di meja rias mengeringkan rambutnya, sontak aku kaget dan bilang "maaf mbak ku keluar dulu aja"," dengan melihatku melalui cermin dia menjawab "udah sini aja, kayak sama siapa saja", aku pun berdiri salah tingkah dibuatnya. Kulihat tengkuk lehernya yang terdapat rambut halus membuatku semakin bernafsu dengannya. Dia berdiri mau mengambil BH miliknya, dan entah setan apa yang merasukiku terlontar kata kata dari mulutku " maaf ya mbak", dia melihatku melalui cermin sambil memegangi simpul handuk diatas payudaranya, "maaf apa" menatapku tajam, aku langsung mendekat dan kuciumi pundaknya dari arah belakang, dari pundak sampai ke lehernya, "uuurrggh" dia merintih sambil menoleh ke arahku, kesempatan itu langsung kugunakan untuk menyambut bibirnya dengan bibirku, masih teringat jelas aroma pasta gigi cl0se up dari mulutnya, dia pun berbalik dan menggunakan kedua tangannya membelai rambutku dengan mesra, tanganku pun langsung melepas handuk yang dia pakai, kulepas ciumanya untuk sesaat demi menikmati tubuh indah mbak nanik, masih sambil berdiri aku lumat bukit kembar miliknya, dia sempat geli dan membungkuk tak kuat merasakan lumatanku pada payudaranya, sebentar saja kurasakan putingnya yang mengeras sekali. Tanpa sepatah kata dia pindah dan berbaring di kasurnya dengan posisi kaki lurus, aku pun langsung mengambil posisi diatasnya dan langsung kucium bibir indahnya,
Namaku *** , Kisah ini terjadi pada tahun 2008 lalu ketika saya baru lulus sekolah, bingung dirumah gak ada kerjaan maka saya nekat pergi merantau di kota s1doar*o. Kebetulan ada teman satu kelas yang sudah bekerja disana. Pada saat itu usia saya baru menginjak 18 tahun
Singkat cerita saya menyusul kesana dan bekerja di pabrik yang sama. Karena itulah awal mula saya mengenal mbak nanik, salah satu karyawan pabrik dibagian packing.
Awalnya saya satu kos bersama teman sekolah saya dan semua berubah ketika saya bekerja selama 3 bulan
Pada suatu malam saya mendapatkan shift kerja sore, masuk jam 3 sore pulang jam 11 malam. Karena saya karyawan baru, saya sangat rajin sehingga ketika semua karyawan pulang saya masih berada di pabrik membersihkan alat alat kerja saya. Dan baru sadar jam sudah menunjukkan pukul 11:20 wib. Saya pun bergegas untuk pulang, tapi baru sampai di pintu pabrik sayup sayup terdengar lirih ada suara wanita memanggil saya, saya peun berhenti untuk memastikan asal suara tersebut. Dan benar ternyata itu suara mbak nanik yang memanggil saya dari arah kamar mandi. Terlihat dia dari balik pintu kamar mandi yang terbuka sedikit.
Sekilas tentang mbak natik, mbak nanik tipe wanita mandiri, kulit kuning langsat dengan potongan rambut sebahu dan ada tahi lalat di dagunya yang membuat parasnya begitu manis, perawakannya kecil dengan toket yang tidak terlalu besar dan pinggulnya pun tidak terlalu semok usianya pada saat itu 22 tahun dia juga perantauan berasal dari k3d1ri
Kembali kecerita
Saya pun bergegas ke kamar mandi menemui mbak nanik, " ada apa mbak " tanya saya. " ***, tolong ambilkan gunting di ruangan packing, cepet!!" seru dia kepadaku. Saya bergegas mengambil gunting dan menyerahkan pada mbak nanik. "tok!!tok!! Mbak, ini guntingnya". "mana mana!!!" sambil mengeluarkan tangan dari balik pintu kamar mandi. Saya merasa bingung, terus terang pada saat itu saya takut mbak nanik mau bunuh diri, jadi dengan bodohnya saya tetap menunggu dia keuar dari kamar mandi. Tak lama kemudian mbak nanik keuar, "lo *** kamu nungguin saya?", " iya mbak saya nungguin, abis kuatir kalo mbak nekat" jawabku. "nekat apa?" tanyanya sambil tersenyum kecil, "ya nekat, kukira mau bunuh diri tadi" jawabku, "mana ada!! memang aku baru putus sama pacarku, tp itu gak ada pengaruhnya buatku. Kayak g ada cowok lain aja. Kamu juga masih nganggur kan gag ada yang punya" jawabannya yang membuatku terkejut, "la terus td gunting buat apa, masak mau bersih bersih malam malam gini" godaku sedikit nakal. Sambil ketawa dia menjawab "tidaak, tp jangan bilang siapa siapa ya" . Aku mengangguk mengiyakan, " tadi ada kecelakaan kecil"," kecelakaan apa" potongku kaget, "tadi aku masang pembalut terbalik, jadi yang ada perekatnya malah nempel, terpaksa bersih bersih malam malam", kami pun tertawa di perjalanan pulang
Skip
Semenjak itu kamipun langsung akrab dan dan dia tau letak kosanku, selang beberapa hari dia mengajakku tinggal dikontraannya, katanya dia ngontrak satu rumah dengan 2 kamar, jadi aku tinggal bayar listrik bulanan g usah bingung pembayaran kontrakan. Tanpa di tanya dua kali langsung aku iyakan. Sehabis pulang kerja langsung aku kemasi barangku dan pamit ke bu kosku. Sesampainya disana terkejutnya aku, memang betul dia kontrak satu rumah 2 kamar, tp kamar satunya sudah ditempati mbak kiki dengan pacarnya. Bingung aku, lalu mbak nanik bilang "g usah bingung, sekamar ma aku aja, aku kan tidur sendiri" aku sempan menolak dan bilang aku bisa tidur di ruang tamu, tp mbak nanik tetap memaksaku, karena sudah terlanjur pamit sama bu kos dengan 'terpaksa' aku pun mau tidur sekamar dengan mbak nanik
Keadaan kamarnya tidak terlalu mewah, hanya terdapat lemari plastik dan meja rias kecil tempat kosmetik miliknya dan kuingat mbak nanik juga tidak menggunakan ranjang, hanya ada kasur spon tertata rapi dengan sprei motif bunga matahari di depan lemarinya. Ku hampar kasur tipisku di sebelah pojok depan pintu agak menjauh dari kasurnya.
Pada awalnya saya agak malu sekamar dengan gadis seperti mbak nanik, dan lama lama saya terbiasa malah mbak nanik semakin dekat seperti saudaraku sendiri, tapi tetap selalu ada momen seperti ganti baju, saya atau mbak nanik selalu keluar dari kamar itu, dan aku pun tidak sampai berani berbuat macam macam, hingga akhirnya pada akhir bulan september ketika aku pulang kerja pada pukul 15:00 wib, rumah dalam keadaan kosong dan kuputuskan sms mbak nanik, dia ternyata masih belanja kebutuhan bulanannya, jadi aku langsung masuk terus mandi lalu tidur, sekitar pukul 17:30 wib aku dibangunkan oleh suara hairdryer yang berisik, kulihat mbak nanik hanya mengenakan handuk dan duduk di meja rias mengeringkan rambutnya, sontak aku kaget dan bilang "maaf mbak ku keluar dulu aja"," dengan melihatku melalui cermin dia menjawab "udah sini aja, kayak sama siapa saja", aku pun berdiri salah tingkah dibuatnya. Kulihat tengkuk lehernya yang terdapat rambut halus membuatku semakin bernafsu dengannya. Dia berdiri mau mengambil BH miliknya, dan entah setan apa yang merasukiku terlontar kata kata dari mulutku " maaf ya mbak", dia melihatku melalui cermin sambil memegangi simpul handuk diatas payudaranya, "maaf apa" menatapku tajam, aku langsung mendekat dan kuciumi pundaknya dari arah belakang, dari pundak sampai ke lehernya, "uuurrggh" dia merintih sambil menoleh ke arahku, kesempatan itu langsung kugunakan untuk menyambut bibirnya dengan bibirku, masih teringat jelas aroma pasta gigi cl0se up dari mulutnya, dia pun berbalik dan menggunakan kedua tangannya membelai rambutku dengan mesra, tanganku pun langsung melepas handuk yang dia pakai, kulepas ciumanya untuk sesaat demi menikmati tubuh indah mbak nanik, masih sambil berdiri aku lumat bukit kembar miliknya, dia sempat geli dan membungkuk tak kuat merasakan lumatanku pada payudaranya, sebentar saja kurasakan putingnya yang mengeras sekali. Tanpa sepatah kata dia pindah dan berbaring di kasurnya dengan posisi kaki lurus, aku pun langsung mengambil posisi diatasnya dan langsung kucium bibir indahnya,