Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Kisahku Bersama Sahabat Anakku

BAGIAN 1


Walau masih terbungkus jaket, lumayan deg-degan juga sentuhan dengan lengan cewek muda itu. Udara mulai terasa dingin, karena AC kereta yang AC central. Pemandangan malam gelap di luar. Lampu-lampu redup di luar belarian menjauhi kereta.
Lengan gadis itu masih menempel di lenganku. Aku sengaja meletakkan tanganku agak ke kiri, agar semakin dekat ke lengan cewek itu. Entah kenapa, perasaan dag dig dug ser serasa masih remaja dulu.

Kereta sedikit terguncang.
Si Cewek terbangun. Membetulkan posisi tubuhnya. Dia melihat ke luar jendela.
Aku pura-pura cuek dan sibuk dengan pikiranku. Sesekali pandanganku ke jendela di samping si gadis. Tentunya dengan pandangan ini aku tetap bisa melihat si gadis yang lebih dekat ke jendela daripada aku.

Setelah mengecek HPnya, si gadis membuka selimut yang dibagikan kereta. Lalu dengan santainya dia mengangkat kaki dan duduk agak bersila. jaket yang dikenakannya dibukanya. Kulirik tubuhnya aduhai juga tanpa jaket. Payudaranya paling mencuri perhatianku. Terutama karena kaos kuning agak ketat yang dikenakannya. ENtah apa namanya, kaos atau bukan, yang jelas model lengan panjang, bahannya kaos, tapi sedikit ada hiasan di bagian lehernya. Selimut ditutupkan ke tubuhnya.
Karena agak bersila, kakinya menyentuh pahaku. Otomatis aku menggeser duduk sedikit menjauh. Jaga imej dong gaes.
"Eh maaf om" katanya.
"Oh gak papa kok. Santai aja", balasku sambil tersenyum. "Mulai dingin ya?" basabasiku.
"Iya nih om" balas si gadis singkat sambil tersenyum. Lalu dia menurunkan kakinya. Mungkin tidak enak denganku.
"Adik kuliah ya di Jogja?"
"Iya om. Om ke jogja juga?"
"Iya ada tugas kantor"
"Ooo.." jawabnya singkat lagi.
Lalu terdiam. Si gadis masih duduk menghadap ke depan. Nampaknya dia terkantuk-kantuk.
Dalam diam kami semakin dekat posisinya. Lama-lama si gadis nampak terpejam, mungkin tertidur. Posisi tubuhnya main mepet ke arahku. Lengan menempel, tapi kepala agak terkulai menjauhiku.
Lenganku sengaja kupepetkan ke arah si gadis.
gadis itu diam saja. ENtah tidur atau apa.
Kami sama sama berselimut.
Kakiku juga kudekatkan ke arah si gadis. jadi posisi kami mirip tidur sambil saling bersandar.
Aku meletakkan telapak tanganku di pahaku. Pahaku yang menempal pahanya, maka telapakkku otomatis dekat dengan pahanya.
Dengan lembut kugeser telapak tanganku, sedikit menyentuh pahanya.
Kutunggu reaksinya.
Dia diam, masih terpejam, menghadap ke arah jendela.
Lama lama aku makin berani. Sengaja kuangkat tanganku dan kutaruh lagi di paha, tapi sekarang di atas pahanya. Pura-puranya salah arah. Padahal tepat sasaran.
Jlek, mendaratlah itu telapak tangan ke paha si gadis.
Dia masih diam. Telapakku kutaruh saja seakan tak sengaja di situ. Seolah tanpa tendensi.
Dengan gitu aja aku sudah deg-degan.
Persis abg lagi pacaran di bawah pohon mangga. padahal aku khan sudah bangkotan.
Kulihat wajah si gadis masih terpejam. Mungkin terlelap. Aku berharap antara dia tidur atau dia bangun tapi gak marah. Takutnya kalau tahu-tahu dia teriak khan gaswat.
Agak lama semua berjalan tenang. Tanganku makin nyaman di paha si gadis bagian tengah agak ke atas. Tanpa gerakan, hanya menaruh telapak tangan.
Tiba-tiba "Deg!!!" kulihat-lihat ternyata mata gadis itu tidak terpejam, tapi sedang menatap ke arah jendela kereta.
Duuh berarti dia tidak tidur. Tapi untungnya dia diam saja, seolah-olah tidak terjadi apa-apa di bawah selimut.

Aku diam, menunggu reaksi selanjutnya.
Si gadis dengan santai membetulkan jilbabnya. Matanya tetap ke arah jendela, dan beringkah seolah-olah tidak ada tangan pejantan tua di pahanya.
Aku deg-degan. Tapi tanganku tetap bertahan di paha si gadis.
Sesuatu dalam celanaku menggeliat dan mengeras.
Setelah sejenak membuka HPnya, si gadis meletakkan kepalanya ke dinding kereta. Otomatis kakinya makin menempel ke kakiku.

Ini kode! Otak kotorku mulai berkuasa.

Kalian pasti sering mikir gini, kalau cewek pasrah diam saja, berarti itu ucapan welcome.

Batangku melonjak-lonjak girang di celana.

Aku mula merasai celana si gadis. Bahannya bukan jins, tapi lebih lembut. Jadi terasalah kelembutan kulit si gadis di balik kain celana itu.



Dia masih kalem saja, dibetulkannya bantal kecil fasilitas KAI di sandaran kursi sebelah sana. Lalu direbahkannya tubuhnya, sehingga miring. Kaki tetap menempel di pahaku.

Pantatnya sekarang main mendesak ke pantatku.

Aku makin blingsatan, walau berlaga cool.



Pelan, mirip tak disengaja, aku menggeser telapakku, jadi mengelus singkat paha dalam si cewek. Dia diam.

Tanganku bergeser di paha dalam bagian atas, hingga beberapa CM ke arah bagian utama si gadis.



Tiba-tiba si gadis bergerak. Aku terkejut, kuangkat tanganku sambil pura-pura membetulkan posisi duduk. Semua seolah tidak sengaja. Si gadis mengangkat kedua kakinya ke atas kursi, sambil memiringkan tubuhnya. Sekarang posisinya meringkuk di bangku kereta, dengan pantat mengarah ke posisi dudukku.

Nampaknya dia menyamankan diri untuk tidur di kereta.

Aku diam saja, menunggu momen selanjutnya.

Tanganku kuletakkan di samping pahaku, walau masih belum tersentuh tubuh si cewek.

Lalu tanganku merasai sesuatu, ternyata si cewek menggeser pantatnya hingga menindih telapak tanganku yang menunggu mangsa. Empuknyaaa...

Dia meringkuk dengan santai. Aku diam saja walau tanganku tertindih pantat bohay itu.

Lalu aku mengangkat tanganku. Pegal juga tertindih.

Lalu kutaruh lagi telapakku, kali ini di atas pantat si cewek.

Dia diam.

Kugeser dudukku mendekat. hingga pantatnya menempel pahaku.

Telapakku tetap di atas pantatnay bagian samping.

Kugeser lagi dudukku. Hingga lenganku mendarat penuh di atas paha si cewek bagian samping. Benar-benar menyentuh. Memegang.

SIkutku di pantat, telapakku di pahanya. Semua terjadi di dalam selimut kami.

Dia diam saja, matanya kadang terpejam, kadang tidak. Seolah menunggu kantuk.





Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd