Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kisahku dan Mamaku

-PART 16-
Perjalanan kami dari rumah menuju rumah tetangga kami tidak memakan waktu lama dan berlangsung tanpa gangguan, kami tidak menemui tetangga kami yang lain ataupun orang asing. Mama juga terlihat biasa saja sepanjang perjalanan, bahkan mama berani merangkulku dan tidak malu atau marah ketika kukecup. Tetapi ketika akhirnya kami sampai di depan tujuan barulah raut wajah mama terlihat sedikit takut bercampur panik, mama membutuhkan waktu beberapa menit dan sedikit bujukan sampai akhirnya mau masuk. Terlihat dari alas kaki yang berjejer di teras rumah ini, para tetangga lain sudah berdatangan dan sepertinya semuanya perempuan dengan beberapa anak kecil. Aku membiarkan mama berjalan di depan, menghampiri pintu yang sedikit terbuka dan menyapa para tetangga yang hadir.

Mama: sore ibu-ibu, maaf ya kami telat
Mama: saya dateng bareng anak saya
Tetangga 1: ehh, Bu Sari masuk-masuk bu
Tetangga 2: mari bu sini duduk
Mama: iyaa bu
Mama: ini yang punya hajatan mana ya bu?
Tetangga 2: kayaknya masih di dapur sih bu
Tetangga 4: tunggu sini aja bu, saya juga baru dateng belum ketemu sama Bu Farahnya

Semua mata ibu-ibu ini terpaku pada mama, melihat cara berpakaiannya yang berbeda dengan sebelumnya dan jauh berbeda dengan ibu-ibu lain. Walau tidak ada yang berani konfrontasi mama secara langsung, terlihat jelas beberapa ibu-ibu yang melirik dan saling berbisik. Mama mengobrol dan bercanda seperti biasa saja, bahkan setiap kali mama tertawa dan teteknya berguncang seperti akan keluar dari bajunya, ia tidak menggubrisnya, entah mama tidak menyadari atau sudah tidak peduli lagi. Selagi mama asyik sendiri berbincang dengan teman-temannya, aku sibuk sendiri menjelajahi toko oren mencari-cari pakaian baru untuk mama nanti. Di tengah pencarianku, ada sebuah pertanyaan dari seorang tetangga pada mama yang mencuri perhatianku.

Tetangga 3: maaf Bu Sari, bajunya apa tidak kekecilan itu?
Mama: enggak kok bu, kenapa?
Tetangga 3: oh engga bu, soalnya sedikit kebuka, saya pikir kekecilan
Mama: iya engga kok bu, emang modelnya begini
Mama: kemarin waktu nyamperin si Haykal kuliah saya lihat banyak yang pakai seperti ini
Tetangga 1: Bu Sari emang selalu paling modis
Tetangga 2: ya Bu Sari juga masih cocok dandan kayak gitu, masih keliatan muda

Aku tidak tahu apakah pujian-pujian yang disampaikan ibu-ibu itu tulus atau sarkasme, sedangkan mama terlihat tidak memusingkannya dan menganggapnya sebagai pujian.

Mama: ah ibu-ibu ini bisa aja
Tetangga 2: lohh bener bu, ya gak nak Haykal?
Aku: iya tante, mama aku emang cantik banget, gak kalah dari abg
Tetangga 1: tuhh anaknya sendiri aja udah ngakuin
Mama: aduhh saya aminin aja deh doa baiknya bu

Para tetangga terlihat tidak ingin memusingkan cara mama berpakaian, mengingat suami-suami mereka adalah karyawan papa di kebun, mungkin mereka tidak ingin memiliki hubungan yang buruk dengan mama dan berpotensi merusak karir suami mereka. Di tengah candaan dan obrolan di ruang tamu, dari arah belakang terdengar terikan dari pemilik hajatan yang memanggil para tamu untuk mengambil makan di dapur. Para ibu-ibu yang lain perlahan bergantian ke dapur dan mengambil makan masing-masing, sedangkan aku dan mama baru beranjak ke dapur setelah terlihat semua tamu sudah kembali dan menyantap hidangannya. Di dapur terlihat Bu Farah sendiri sedang sibuk merapihkan meja, ia terlihat cukup terkejut dan kikuk ketika menyadari hanya ada kami di ruang dapur.

Bu Farah: eh, Bu Sari..si-silahkan bu diambil makanannya
Mama: iya bu, ini enak-enak keliatannya
Mama: ini pakai bahan yang belanja di pasar kemaren?
Bu Farah: i-iya bu, yang kemaren..
Mama: ibu kenapa?
Bu Farah: eng, enggak kok bu, gak papa
Mama: aduh ibu, ngomong aja ga papa
Mama: gak mungkin gak kenapa-kenapa, orang sampe lupa ngabarin kalau mau ada hajatan
Bu Farah: eeh, saya kaget aja, ternyata Bu Sari dan Haykal...dekat

Melihat situasi yang sepertinya aman dan Bu Farah yang belum cerita apa-apa ke para tetangga, aku memberanikan diri memeluk mama dari belakang. Aku melingkarkan kedua tanganku di pinggangnya, lalu aku mulai menciumi lehernya. Mama yang sudah kepalang sange dari pagi merespon baik aksiku, ia mengangkat kepalanya dan merangkul kepalaku dari depan sambil mengeluarkan desahan-desahan kecil.

Aku: iya dong tante, namanya juga ibu anak, memang harus dekat, ya gak ma?
Mama: hmmiyah sayang, itu benerr
Aku: tante nanti anaknya cowok atau cewek?
Bu Farah: ehh, dari..hasil usg kemarin cowok
Mama: berartihh nanti ibu juga hharus gini
Mama: nunn..jukin kasih sayangg
Bu Farah: harus..kayak Bu Sari?
Mama: iyahh dong, harus kan sayang ya?
Aku: iya betul, mama pinter banget sih

Bu Farah terdiam selama beberapa saat, kami sendiri juga semakin larut dalam permainan kami dan melupakan Bu Farah yang sedari tadi menontoni kami. Desahan mama mulai memenuhi ruang dapur sampai akhirnya dipecah oleh Bu Farah yang izin pamit kembali ke ruang tengah, wajahnya terlihat sangat merah dengan mata yang tidak bisa berhenti melirik ke arah kami. Tidak ingin dicurigai oleh tetangga lain, aku dan mama menyusul Bu Farah kembali ke ruang tamu dan makan bersama para tamu lain. Terlihat Bu Farah berusaha memalingkan pandangannya dan menghidari bertatapan dengan kami, sedangkan mama kembali makan sambil bercanda dengan ibui-ibu lain yang tidak tahu menahu atas apa yang baru saja terjadi.

Acara berjalan hingga cukup sore tanpa ada masalah sama sekali, satu persatu para tamu mulai berpulangan termasuk aku dan mama. Aku bertanya pada mama bagaimana rasanya berpakaian seksi di depan tetangga dan seperti harapanku mama menjawab biasa saja, sepertinya reaksi ibu-ibu yang tidak heboh dan menggubris mama berhasil membantu membiasakan mama. Melihat mama yang tidak mempermasalahkan aksi sore ini, aku sudah kepikiran ingin melakukan apa ke mama saat di rumah nanti, beruntungnya kami sampai sebelum papa pulang yang memberikan waktu bagiku untuk menyiapkan latihan mama yang selanjutnya.

-Bersambung-
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd