Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Kontras

who do you want to first orgy in the next chapter


  • Total voters
    36
  • Poll closed .
“ 6699 “

Aku tak lagi dapat menahan kesabaranku ketika beberapa kali ku intip suamiku bermasturbasi di depan laptop nya. Saat ku pergoki dari belakang, suamiku bukan menonton video porno atau memandangi fhoto bugil seorang gadis, melainkan dia sedang membaca cerita mesum, namun ketika ku teliti lagi, bukan nya membaca cerita mesum, ternyata dia memang sedang membuat cerita mesum untuk sebuah situs porno, ketika ku baca cerita itu aku sangat terkejut bahwa dia memiliki fantasi terhadap artis berjilbab, saat diriku di bandingkan dengan perempuan lain, hatiku sangat panas dan marah, ingin rasanya langsung memberontak, namun ku ingat lagi pernikahanku yang baru dua tahun membuat ku mencoba memahami lagi jalan fikiran suamiku.

Setelah cekcok yang sangat lama akhirnya aku ingin melampiaskan dendam ku agar suamiku juga merasakan cemburu seperti cemburu diriku karena kelakuannya. Saat berbicara dari hati ke hati akhirnya aku terima konsekuensi fantasi gila dari suamiku. Walaupun akupun sebagai seorang istri memilki fantasi seksual akan tetapi aku tak sanggup dan berani mengutarakannya kepada suamiku. Karena aku khawatir dia akan membenci ku dan menceraikan ku. Namun, karena keinginan suamiku yang ingin saling terbuka akhirnya kami pun bersepakat mengutarakan keinginan terpendam masing- masing. Dengan perjanjian tak akan marah, dan tak akan menghianati satu sama lain, kamipun menceritakan keinginan dan fantasi seksual yang terpendam selama ini. Saat mas Robi mengatakan fantasi nya aku kaget bukan kepalang bahkan dalam hati, rasa amarah ini sangat membuncah. Namun kutahan hal itu dan akupun mengutarakan fantasi ku kepadanya. Tak kalah kagetnya dengan diriku mas Robi yang mendengar apa yang aku inginkan menunjukan wajah kaget dan kecewa. Tetapi setelah sekian lama dia diam mendengar fantasiku, akhirnya dia pun membolehkan hal itu dapat terwujud. Aku kaget akan keinginannya untuk mewujudkan fantasi kami masing – masing.

Beberapa hari kami tak berbicara karena ke kikukkan kami , hingga suatu waktu mas Robi membicarakan hal itu lagi dan berencana mewujudkan hal itu. Aku yang sebagai seorang istri hanya dapat menyetujui apa yang dia usulkan , walaupun hati ini sudah tak karuan.

Pak slamet adalah tetangga rumahku yang berumur sekitar 60 tahun, memiliki seorang anak bernama eva yang berusia kurang lebih 21 tahun dan belum menikah, sementara aku yang berusia 22 tahun telah memiliki seorang suami. Aku dan eva bagaikan adik kakak karena usia kami yang seumuran. eva adalah seorang gadis yang sedang kuliah semester empat dengan jurusan manajemen di sebuah universitas kesehariannya yang berhijab membuat dirinya tampak anggun sementara diriku selalu mengenakan pakaian yang sexy yang membuat aku selalu ditegur oleh suamiku. Istri pak slamet bernama bu Yesi adalah seorang ustadzah di lingkungan tempat kami tinggal. Aku dan Bu yesi sangat akrab sehingga aku sering main ke rumah nya sekedar Tanya – Tanya akan hal hal agama bahkan untuk hal – hal seksual pun aku selalu bertanya kepada bu yesi. Usia bu yesi sekitar 40 tahun dan sudah ku anggap ibu sendiri, bahkan kepada pak slamet pun sudah ku anggap ayah sendiri. Ketika ku sadari bahwa suamiku menulis cerita tentang artis berhijab, dan memiliki fantasi seksual terhadap seorang ummahat yang bergelar ustadzah, akupun langsung menyadari bahwa suamiku memiliki hasrat kepada bu Yesi yang seorang ummahat dan ustadzah di lingkungan tempat ku tinggal. Walaupun usia nya 40 tahun, namun kondisi badan nya yang masih montok dan terawat membuat bu yesi di kagumi banyak pemuda terutama oleh mas Robi. Padahal jika dibandingkan dengan diriku, aku heran apa kekurangan diriku di bandingkan dengan ustadzah Yesi. mungkin yang membedakan adalah pakaian ku yang selalu tampi terbuka dan seksi sementara Ustadzah Yesi selalu berpenampilan tertutup dan berhijab. Akhirnya setelah jujur mengutarakannya, mas Robi memiliki fantasi kepada ustadzah yesi karena memang penasaran akan isi dalam hijab dan gamis yang selalu dia gunakan. Mas Robi mengutarakan bahwa dirinya ingin bercinta dengan Ustadzah Yesi dan ingin melihat sisi binalnya. Walaupun cemburu dan marah, aku tetap bersabar akan keinginan suamiku, lantas akupun mengutarakan keinginanku untuk membalas dendam agar amarah ku terobati. Ku utarakan bahwa aku ingin bercinta dengan pak Slamet dan Pak Andi disaksikan suamiku. Mas Robi awalnya tak setuju, namun dia memberikan kelonggaran bahwa dirinya dan pak slamet akan bercinta dengan diriku bersamaan. Namun, aku keukeuh akan keinginanku bercinta dengan dua pria sekaligus yang bukan suamiku, lantas ku tawari bahwa dirinya boleh bercinta dengan ustadzah Yesi dan anaknya eva yang seorang ukhti kampus. Ketika disodori hal itu Mas Robi akhirnya setuju dengan syarat yaitu kami akan sama – sama menyaksikan setiap hubungan seksual yang kami lakukan dengan orang lain. Aku setuju menyaksikan Mas Robi bercinta dengan Ustadzah Yesi dan anaknya Ukhti Eva, sementara Mas Robi setuju Melihat diriku di gangbang oleh Pak Slamet dan Pak Andi sahabat nya. Penampilanku memang tak berhijab seperti Ustadzah yesi dan eva, tetapi lebih kepada modis dan sexy, walaupun suamiku sering menegur hal itu, namun entah kenapa aku suka ketika ada pria lain menatapku mesum apalagi mas Robi menyaksikan pria lain bernafsu melirik kepadaku.

Beberapa hari ini kami bercinta dengan fikiran dan fantasi sedang bercinta dengan orang lain. Hal ini membuat hatiku berdebar namun tingkat kenikmatannya lebih besar dari biasanya. Ketika suamiku menyebut nama diriku dengan nama Ustadzah yesi atau eva, dan aku juga menyebut nama suamiku dengan panggilan pak slamet atau mas Andi saat berhubungan badan, hasrat seksual kami meningkat pesat. Namun kami bingung bagaimana merealisasikannya, karena itu adalah hal yang tak lazim bagi pasangan suami istri yang baru menikah.

Sudah seminggu ini kami sahur dan berbuka puasa di rumah ustadzah yesi, aku selalu membawa makanan ke rumah nya hal ini kulakukan tak lain agar rencana kami berhasil dan berjalan mulus. Yakni bertukar pasangan antara aku,suamiku, pak slamet beserta ustadzah yesi. Karena untuk mas Andi pasti sangat mudah tergoda oleh rayuanku, sementara untuk Eva, mas Robi sudah mulai berkirim pesan yang mengarah kepada hal – hal mesum. Namun untuk keluarga pak slamet kami mungkin agak kesusahan mengajak mereka swinger. Apalagi untuk eva yang memang belum menikah.

Namun hal itu tidak menyurutkan niat kami untuk mengajak mereka swinger. Suatu malam setelah sholat tarawih, aku dan mas Robi berencana menginap ke rumah Utadzah yesi yang kebetulan Eva tidak ada di rumah itu sedang menginap beberapa hari di kakeknya. Ketika kami berbincang- bincang di ruang tamu rumah Pak Slamet, Mas Robi dan diriku akhirnya mencoba mengutarakan maksud dan tujuannya di hadapan mereka berdua. Namun, sebelumnya Mas Robi berbicara empat mata dengan Pak Slamet akan maksud itu agar berjalan sesuai rencana.

Setelah membicarakan maksudnya dengan pak slamet, pak slamet awalnya terkejut, namun ketika menatapku dengan penuh nafsu yang saat itu aku mengenakan baju tidur tanpa pakaian dalam, akhirnya dia menyetujui keinginan kami, yang jadi masalah adalah mengajak ustadzah yesi untuk setuju. Hal ini kami serahkan kepada pak slamet untuk membicarakannya. Tepat jam 11 malam sebelum kami tidur, kami dipanggil oleh mereka berdua untuk membahas hal itu, awalnya mereka menasehati kami dengan berbagai nasehat dan petuah, namun lama - kelamaan akhirnya ku dapati bahwa mereka menyetujui usul ini dengan syarat harus dirahasiakan. Aku yang mendengar persetujuan dari Pak Slamet dan Ustadzah Yesi menjadi kaget dan takut akan kejadian yang akan menimpa diriku selanjutnya, yakni harus bercinta dengan seorang pria tua yang bukan suamiku di hadapan suamiku.

Namun, nasi sudah menjadi bubur, ucapan kami tak mungkin kami tarik kembali, di malam itu, mereka menjadi saling terbuka akan rahasia mereka masing – masing. Pak Slamet yang setiap pagi melihatku hanya menggunakan celana hotspant dan baju sexy, lama - kelamaan menjadi bernafsu akan diriku. Sementara Ustadzah Yesi yang selalu melihat suamiku yang tampan dan perhatian kepada dirinya merasakan getaran hasrat cinta terlarang yang dia pendam selama dua tahun ini.

Kami berempat duduk diruang TV yang tanpa ada sofa ataupun kursi, hanya sebuah kasur besar yang tergeletak di depan TV itu, awalnya Mas Robi ada di sebelahku, sementara Pak Slamet memeluk Ustadzah yesi di pinggirku, namun saat Pak Slamet permisi mau ganti baju dan mengambil minuman, saat itulah Mas Robi, melepaskan pelukannya dan beranjak ke sebelah Ustadzah Yesi yang sedang duduk di kasur tertunduk malu, aku yang melihat Mas Robi yang mulai memeluk Ustadzah Yesi hanya bisa diam pasrah walaupun kondisi hatiku sangat cemburu, namun entah kenapa nafas ku jadi tersengal – sengal dan gairahku mulai naik, menyaksikan adegan itu, fikiran dan fantasiku mulai membuat tubuhku kepanasan. Ku saksikan Mas Robi tanpa malu – malu lagi mengangkat wajah Ustadzah Yesi dan menciumi wajah cantiknya. Mas Robi mulai menjilati setiap bagian wajahnya dan mulai mencium bibir Ustadzah Yesi dan mulai menjilati lidahnya, Ustadzah Yesi yang awalnya kaget akhirnya membalas lumatan itu dengan ciuman dan sedotan di mulut Mas Robi, ku lihat tangan mas Robi mulai aktif meremas kedua payudara Ustadzah Yesi dari luar gamis hitamnya. Aku yang sedang duduk entah kenapa dengan reflex meremas payudaraku dan mulai membuka kancing dasterku yang tanpa bh. Memang di rumah Mas Robi berpesan kepada diriku untuk memakai Baju tidur tanpa menggunakan BH dan Celana dalam. Kulihat Mas Robi mulai menyusupkan tangan nya ke dalam gamis hitam Ustadzah yesi sembari menciumi leher Ustadazh Yesi yang masih terhalang hijab, utsadzah yesi sekilas melihat ku dan kemudian memejamkan matanya lagi sembari mendesah – desah karena kenikmatan yang dia rasakan di bagian bagian yang di sentuh oleh Mas Robi. Tiba – tiba dari arah kamar, ku dengar langkah Pak Slamet mendekat sambil membawa dua buah minuman berwarna biru.

“ Wah nak Robi sudah mulai rupanya, “ Ucapnya.

Buru buru ku hentikan aktifitas meremas payudaraku sendiri karena malu, lalu berpura – pura melihat tayangan TV yang pada saat itu menayangkan sebuah sinetron tanpa membetulkan kancing bajuku yang terbuka. Ustadzah yesi pun kaget dan mendorong Mas Robi untuk menghentikan aktivitas mesumnya kepada Ustadzah Yesi, dengan nafas yang masih menderu Ustadzah Yesi bangkit, namun di pegangnya tangan ustadzah yesi oleh mas Robi.

“ Jangan pergi, Pak Slamet gak bakalan marah kok. “ ucap Mas Robi kepada Ustadzah Yesi.

Ditatapnya wajah Suaminya dan Pak slamet menganggukan kepala tanda setuju akan apa yang di ucapkan mas Robi. Akhirnya Ustadzah Yesi duduk lagi di samping Mas Robi, sementara Pak Slamet sekarang duduk di dekatku, aku hanya pura – pura menonton Televisi tanpa menghiraukan pak Slamet.

“ Ini, diminum dulu ya Umi sama dek Risma. “ ucapnya sembari memberikan minuman kepada kami berdua.

Kuterima minuman itu dan satu lagi di ambil oleh Ustadazah Yesi yang langsung dia minum habis karena mungkin kehausan setelah aktivitas ciuman mereka yang ganas. Ku minum minuman itu mengikuti ustadazah Yesi sampai habis diminum.

“ Nah, supaya lebih seru, nontonnya mending film “ ucap Pak Slamet sembari menuju TV dan menyalakan DVD.

Saat Film yang di putar menyala, aku kaget karena yang ditonton adalah Film porno jepang tanpa sensor, akupun reflex memalingkan wajahku, namun entah kenapa tubuh ini sangat bergairah dan panas, keringat dingin mengalir di dahi dan seluruh tubuhku, nafasku sesak, dan entah kenapa kemaluanku jadi sangat gatal. Saat duduk kembali pak Slamet langsung memeluk diriku, saat kurasakan pelukannya, tubuhku menjadi geli dan sangat sensitive. Aku melihat Mas Robi mencoba meminta bantuan, namun ku saksikan mas Robi telah menyusupkan wajahnya ke dalam gamis hitam ustadzah yesi, yang kulihat adalah ekspresi kenikmatan dari Ustadzah yesi yang kutebak mas Robi sedang menyusu di kedua payudara nya. Pak Slamet yang menyaksiakan itu, mulai memegang kepalaku dan lebih mendekatkan kepalaku ke dadanya yang lebar, kurasakan tangan kirinya yang asalnya memegang bahuku kini meremas pinggulku yang hanya mengenakan baju tidur. Aku tak lagi bisa membuka mata, karena saat ku alihkan mataku ke layar tv, ku saksikan seorang gadis jepang sedang mengulum penis besar hitam orang barat. Kurasakan tangan pak slamet mulai mengangkat daguku dan bibirnya mulai mencium bibirku yang ku tutup rapat- rapat. Saat tangan kanannya meremas susu sebelah kiriku akupun mendesah dan membuka mulutku, kesempatan itu dijadikan lidah pak slamet masuk ke dalam mulutku mencari lidah ku, akhirnya kami berciuman dengan sangat ganas, aku yang merasakan kegelian di sekitar vagina melepaskan ciuman pak slamet dan mendesah sangat keras.

“ Ah, bapak geli bangetttt punyaaaa saayaa ahh “ ceracauku yang merasakan desakan sesuatu yang ingin keluar dari bibir vaginaku.direbahkannya tubuhku dan dengan secepat kilat di bukanya celana tidurku, ku lihat pak slamet tampak matanya berbinar – binar menyaksikan kemaluanku yang tak ada bulu kemaluannya.

“ Wah, bagus banget memeknya istri pak Robi, saya jilatin ya “ ucapnya.

Saat berusaha melihat Mas Robi, aku terangsang karena saat ini Mas Robi sedang memaju mundurkan kemaluannya di mulut Ustadzah Yesi yang masih mengenakan gamis dan hijab berwarna hitamnya.

Namun, tak berselang lama karena kurasakan sebuah kenikmatan yang bercampur dengan kegelian di area vaginaku saat lidah pak slamet menjilati dengan buas lubang memekku. Aku hanya bisa mendesah- desah tak karuan merasakan kenikmatan di bagian memek ku yang tengah di permainkan oleh Pak Slamet dengan ganas. Lantas kurasakan desakan cairan yang ingin keluar dari kemaluanku yang sedang dijilat sebentar lagi ingin keluar, walaupun tanganku mencoba mendorong kepala pak slamet agar menjauh dari memekku, namun aku malah meremas rambut pak slamet dan menekan kepalanya lebih dalam. Aku akhirnya tak lagi merasa malu dan dengan binalnya aku meminta pak slamet untuk memasukan kontolnya ke dalam memekku. Namun, saat rasa cairan itu ingin keluar, pikiranku buntu dan yang kurasakan adalah sebuah kenikmatan yang tak terkira.

“ Ah, Paaakk, su…suudahh…i…inii, sa..sayaah ma..mau Piiippisss. Aahhhh….. “ tak bisa lagi ku berkata – kata, hanya desahan yang kuat saat diriku mengalami squirt dengan cairan yang muncrat dari memekku beberapa kali dan dengan sigap dijilati oleh pak Slamet memekku yang sedang mengeluarkan cairannya dengan brutal. Saat ku ingat lagi pengalaman itu, otakku tak bisa lagi bekerja saking nikmatnya aku orgasme. Ku lihat mas Robi dan Ustadzah Yesi sudah sama – sama bugil hanya menyisakan jilbab hitam yang menutupi kepalanya sedang dalam posisi 69. Aku kira nafsuku sudah hilang akibat orgasme, namun ternyata saat ku lihat pak slamet yang sudah tanpa pakaian dan ku liaht kemaluannya yang hitam besar. Aku sedikit merinding namun hasratku sudah bangkit lagi, saat pak slamet melakukan penetrasi kontolnya di memekku, aku sangat takut akan mas Robi yang mungkin nanti marah, namun saat ku lirik lagi mas robi, mas robi sedang memainkan memek Ustadzah Yesi yang sedang squirt hingga cairan cintanya muncrat tinggi sampai – sampai menyemprot membasahi TV, kulihat TV yang terkena cairan ustadzah Yesi kini sedang menyiarkan seorang gadis jepang di doggy oleh pria negro tadi. Ah, tubuhku tak lagi bisa di ajak kompromi saat kontol pak slamet menembus memekku yang masih sempit. Kurasakan batang besar pak slamet lebih besar dari Mas Robi dan lebih panjang di dalam rongga memekku. Dengan perlahan – lahan kontol itu masuk melesak ke dalam memekku yang memang memiliki lubang kemaluan yang sempit. Saat memaju mundurkan kemaluannya, rasa nikmat yang berlipat ganda munyeruak di sekujur tubuhku. Aku pun menggeleng – gelengkan kepala mencoba memohon kepada pak slamet untuk menghentikan aktifitasnya di memekku karena kenikmatan yang luar biasa ini menyebabkan aku merasakan akan orgasme lagi..

“ Ah, PAkk Slameettt, aahhhh, pi.ppisss..” ucapku saat orgasme yang kedua ku rasakan.

Pak Slamet tanpa menghentikan sodokan nya di memekku membuat aku orgasme hingga tubuhku melengking ke atas. Saat kontol pak slamet terlepas dari memekku, cairan orgasme ku muncrat hingga membasahi tubuhku. Namun tanpa memberi ku waktu jeda, tangan pak slamet mengocok kacang dan itilku dengan cepat hingga kurasakan aku muncrat lagi untuk kedua kalinya. Aku yang sudah kelelahan menahan kenikmatan yang terus menerus tubuh ku alami hanya bisa pasrah akan apa yang akan dilakukan pak slamet karena dirinya seperti masih ingin melanjutkan percintaan ini.

Tak kalah hebatnya ustadzah yesi sudah orgasme lagi karena jilatan dan permainan jari dari Mas Robi di memek nya.

Di posisikan nya tubuhku dan tubuh Ustadzah yesi berhadapan kemudian di tunggingkan nya kami, lalu kulihat mas Robi menyodok Vagina ustadzah yesi di hadapanku, sementara kurasakan memekku mulai dimasukan lagi oleh kontol besar milik Pak Slamet, wajah ku dan wajah ustadzah yesi saling berhadapan, walaupun kulihat wajah ustadazah yesi yang begitu menahan kenikmatan namun pikiranku tak bisa menerka apa yang ada dalam isi kepala ustadzah yesi, akupun hanya bisa merasakan hembusan nafas nya yang menyentuh wajahku yang membuat tubuhku sangat bergairah.

“ Ayo, sayang ciuman sama bu ustadz” ucap suamiku.

Kulihat bibir ustadzah yesi yang berlumuran air liur dengan lidah yang menjulur seperti anjing yang kelaparan, lalu lidahku pun ku arahkan ke lidah ustadzah yesi, kami pun berciuman dengan ganas, saling sedot dan saling melilitkan lidah satu sama lain. Kurasakan adrenalin ku lebih memanas dan saat kurasaan remasan di kedua putingku, membuat aku tak lagi bisa menahan hasrat untuk menginginkan kenikmatan orgasme lagi. Kurasakan sedotan ustadzah yesi di mulutku lebih kencang, dan kurasakan tubuh ustadzah yesi menegang menandakan dia sedang orgasme, namun tubuhku tak kalah nikmat, desakan cairan di perutku pun akhirnya membuat pertahanku jebol dan membuat pantat ku bergetar hebat saat cairan cintaku keluar, aku dan ustadzah yesi pun ambruk. Terdengar suamiku berkata kepada pak slamet yang membuat aku ingin protes, namun tubuhku tak bisa menolak nya.

“ Pak Slamet, sudah pernah ngentotin,lubang pantat bu ustadzah “? Tanya suamiku.

“ wah, belum tuh pak robi, istri saya suka gak mau, katanya haram” jawab pak slamet.

“ Pantat istri saya juga belum saya perawanin, jadi gimana, mau nyoba? “ Tanya mas Robi

“ Boleh banget tuh Pak Robi “ balas Pak Slamet.

Aku dan Ustadzah yesi yang sama – sama tak mau di sodok pantatnya ingin protes, namun entah kenapa baik aku ataupun ustadzah yesi tak bisa menolak hasrat dari tubuh ini membiarkan saja mereka melakukan apapun kepada tubuh kami yang sudah lemas namun masih sangat sensitive terhadap sentuhan.

Di posisikan nya aku tiduran menyamping, dan ustadzah yesi pun demikian, namun bukan wajah ustadzah yesi yang sekarang kulihat, akan tetapi memek yang di tumbuhi bulu halus dari ustadzah yesi yang sekarang berada di hadapanku.

“ Ayoo sayang, saling jilat memek ya sayang,” ucap Pak Slamet.

Entah kepada siapa ucapan sayang itu di tujukan yang jelas kepalaku di tekan – tekan untuk menjilati memek ustadzah yesi, saat kucoba menjilati memeknya kurasakan bagian vaginaku pun di jilati oleh ustadzah yesi. Diangkatnya kaki kiriku agar lebih lebar memekku terbuka untuk di jilati oleh Ustadzah yesi, kaki kiri ustadzah yesi pun diangkat oleh suamiku agar aku lebih leluasa menjilati memeknya. Kamipun merasakan cairan orgamse mengalir keluar muncrat membasahi mulut dan wajah kami masing- masing. Bau daun sirih kemaluan dari masing – masing kami tak menjadi penghalang mencapai kenikmatan.

“ ayo, jangan berhentii ngejilatin memeknya sayang “ ucap suamiku

Walaupun wajah kami basah oleh cairan orgasme dari masing masing memek, aku pun mengikuti intrusksi dari suamiku, dan juga ustadzah yesi tak berhenti menjilati kemaluan ku. Namun kali ini kurasakan di bagian pantatku pak slamet menjilat jilat pantat dan bagian lubang nya. Hal ini membuat aku sangat terangsang, ku buka mataku, saat itu kulihat wajah suamiku yang sedang tersenyum ke arahku terhalang paha ustadzah yesi sambil lidahnya menjilati pantat dan anus ustadzah yesi. Kurasakan pak slamet menjilat anusku sambil menyedot lubang duburku, sementaara ustadzah yesi menjilat dan menyedot lubang memekku dengan beringas. Akupun tak mau kalah walaupun menahan kenikmatan yang tiada tara, menjilat dan menyedot lubang memek ustadzah yesi. Kamipun orgasme untuk yang kesekian kalinya. Namun perjalanan swinger ini belum berakhir, saat kurasakan pak slamet berganti posisi memelukku dan mas robi memeluk ustadzah yesi dari belakang. Batang besar pak slamet mencoba menusuk - nusuk anusku, akupun berteriak kesakitan menghentikan jilatan di memek ustadzah Yesi, begitupun ustadzah Yesi menghentikan aktivitas jilatannya di memekku karena rasa sakit kontol mas robi yang menjebol lubang pantatnya. Pantatkupun yang awalnya sakit luar biasa mulai menerima keadaan kontol Pak Slamet, ustadzah yesi pun mulai menjilati lagi memekku, dengan kondisi seperti itu akupun menjilati lagi memek ustadzah yesi. Tak terhitung berapak kali aku dan ustadzah yesi orgasme, lalu kurasakan pak slamet dan mas robi memuntahkan sperma nya di dalam pantat kami masing – masing.

Dengan posisi 6699 pak slamet dan mas robi tertidur di belakang kami memeluk kami tanpa busana, sementara aku dan ustadzah yesi masih saling memacu hasrat dengan saling menjilati memek. Tak terhitung berapa kali kami orgasme dengan gaya seperti itu hanya sesekali terdengar desahan dari ustadzah yesi dan dari diriku yang merasakan kenikmatan jilatan dan sedotan lalu kami saling menjilat lagi. Sebelum terlelap tidur, aku berfikir, bagaimana kalau pak andi dan eva juga nanti ikut nimbrung. Mungkin lebih seru dan lebih banyak pengalaman seksualku yang akan aku dapatkan.
Next Chapter : " GIGI "
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd