Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Part 04.

Hari ini aku mengajak anakku yang bernama Lina ke sebuah mall di pusat kota lust city. Aku sengaja membawa anakku kesini untuk bersenang-senang sekaligus menghabiskan waktu bersama anakku tercinta.

Pakaian yang aku gunakan adalah sebuah bra berwarna pink dan juga rok berwarna biru yang sangat pendek yang memperlihatkan celana dalam berwarna pink yang kupakai.

Sementara anakku masih tetap memakai pakaian renang berwarna biru yang sering kalian lihat di anime yang kalian Tonton.
"Mamah."


"Iya, sayang."

"Memangnya aku boleh berpakaian seperti ini."

"Tentu saja, sayang lagipula banyak kok yang memakai pakaian yang sama seperti dirimu."

Aku menunjuk seorang anak perempuan yang berpakaian sama seperti dirinya. Dia datang bersama ibunya yang memakai pakaian bunny girl yang memperlihatkan payudaranya yang besar.

"Memangnya mamah g malu berpakaian seperti itu."

Anakku bertanya kepadaku sembari melihat pakaian senonoh yang aku kenakan apalagi aku mempunyai sebuah tato berbentuk hati yang berada dibawah pusarku dan juga payudara sebelah kananku.

"Awalnya sih, ibu malu tapi entah kenapa ibu g malu lagi dan Malah senang berpakaian seperti ini."

Aku mencoba tersenyum sembari mengalihkan topik pembicaraan. Aku tidak ingin anakku tahu bahwa ibunya adalah seorang ekshibisionis walaupun kadang-kadang aku jarang memakai pakaian baik di dalam rumah maupun di luar ruangan.

"Ya, sudah sayang. Masuk yuk, ibu ingin bersenang-senang bersama anak ibu yang cantik ini."

Kemudian aku dan anakku masuk kedalam sebuah mall yang berada di pusat kota lust City. Sebenarnya tidak ada yang berbeda dengan mall di pusat kota lust City dengan mall-mall di tempat lain pada umumnya.

Bedanya adalah orang-orang yang bekerja dan berbelanja di mall ini memakai pakaian yang seksi dan juga cantik. Seorang spg yang memakai pakaian bunny girl, seorang pelayan yang memakai pakaian micro bikini sambil melayani pelanggannya dan masih banyak lagi.

Orang yang berbelanja di mall ini tersebut juga tidak kalah hebohnya. Ada yang hanya menggunakan tali untuk menutupi seluruh tubuhnya alias bondage, ada juga yang hanya memakai lingerie untuk belanja di mall ini Dan masih banyak lagi.
Yah, bisa dibilang seperti hari-hari biasanya di lust city.

"Lina, kamu ingin pergi kemana?"

"Aku ingin main tembak-tembakan di game zone city. Bolehkan mamah?"

"Boleh dong, sayang. Apa yang sih yang nggak buat anak mama yang tercinta ini."

Kemudian aku dan anakku main di game zone city dan menghabiskan waktu kami yang berharga sebagai seorang ibu dan anak.

"Bagaimana sayang, seru tidak?"

"Iya, seru. Aku sayang mama."

Lina kemudian memelukku sambil tersenyum.

"Mamah."

"Ada apa?"

"Aku ingin punya adik."

Aku terkejut ketika mendengar permintaan anakku.

"Eh, kamu ingin punya adik? Kenapa?"

"Soalnya aku bosan main sendirian. Aku ingin punya adik."

Sebenarnya setelah aku melahirkan anak pertamaku. Aku ingin punya anak lagi Hanya saja setelah kami melakukan seks berkali-kali dengan gaya seks yang bermacam-macam sampai sekarang kami belum dikasih seorang anak.

Hingga pada akhirnya kami menyerah dan bersyukur telah dikasih seorang anak yang cantik.

"Baiklah, nanti. Ibu pikirkan lagi ya."

"Jangan dipikirkan, sekarang saja."

"Iya-iya."

Aku memeluk anakku sembari mengusap-ngusap kepalanya. Bagaimana caranya punya anak ya? Sebenarnya selama ini aku minum pil anti hamil ketika aku melakukan seks dengan orang yang bukan suamiku. Apa aku minta orang lain untuk menghamilku tapi......

"Mamah, aku ngantuk."

"Ya, sudah kita ke hotel yuk. Kamu tidur siang disana saja."

"Kenapa Kita pergi ke hotel? Kenapa kita g pulang ke rumah saja?"

"Ga apa-apa atuh. Sekali-kali kita tidur siang di hotel. Belum pernah ke hotel kan?"

"Belum."

"Makanya ikut ibu, hayuk."

Kami berdua mulai melangkahkan kaki kami menuju ke sebuah hotel untuk istirahat tidur siang. Sesampainya di hotel, aku berusaha menidurkan anakku hingga pada akhirnya dia bisa tidur siang dengan nyenyaknya.

"Akhirnya anakku tidur juga."

Kemudian aku melangkahkan kakiku keluar dari kamar hotel untuk membeli sebuah kopi.

"Bagaimana caranya mendapatkan anak y?"

Aku berjalan di lorong hotel sambil merenung hingga tanpa kusadari aku menabrak seorang bule Negro berkulit hitam dengan ototnya yang gagah perkasa.

"Hei, kalau jalan hati-hati dong."

"Aku minta maaf. Maafkan aku."

"Kau pikir semua hal bisa diselesaikan dengan minta maaf."

"Terus, apa yang harus aku lakukan?"

Pria bule tersebut melihatku dari ujung kepala sampai ujung kaki. Wajah yang cantik dan payudara yang indah dan juga besar, bokong yang seksi dan juga montok tidak lupa ketinggalan sebuah tato berbentuk hati yang terletak di bawah pusarku dan juga payudara sebelah kananku yang menambah kesan erotis yang kumiliki.

"Ayo, ikut aku."

"Baik."

Kemudian aku mengikuti pria Bule tersebut ke kamar hotel yang dia sewa.

"Ah.......ah.....ah......"

"Bagaimana rasanya pelacur? Enak?"

"Ah.....ah....AH..... enak sekali.....tuan....kontolmu sangatlah kuat dan besar......ah......."

Saat ini aku sedang melakukan gaya doggy style bersama dengan seorang bule Negro yang tidak kukenal. Kontolnya sangatlah besar dan panjang, tubuhnya juga sangatlah gagah dan perkasa selain itu Pejunya sangatlah kental dan juga manis ketika kutelan.

"Ah.....ah......ahmmm......."

"Bersiaplah pelacur, aku akan keluar....."

Tanganku ditarik kebelakang dan kontolnya yang besar dan panjang menghantam rahimku berkali-kali. Gawat, kalau begini terus aku bisa gila.

"AHM.......ah......ah......."

"Bersiaplah pelacur, aku keluar....."

"Ah......ah.....ah.......!!!!!"

Semburan Peju yang begitu hangat dan banyak masuk kedalam vaginaku dan mengisi rahimku. Gawat, Peju sebanyak dan sekental ini bisa membuatku hamil seketika tapi sepertinya aku tidaklah terlalu peduli karena sehabis ini aku bisa minum pil anti hamil atau tidak meminumnya sama sekali untuk mendapatkan anak.

"Ah.....AHM......ah...... akhirnya selesai juga."

Aku mengatur nafasku yang kelelahan seusai bercinta.

"Ini, ambillah. Anggap saja ini adalah permintaan maaf dariku."

Bule Negro berkulit hitam Tersebut mulai memberikanku uang dalam jumlah yang cukup besar.

"Ah.....ah.....ah... terima kasih tuan."

Kemudian pria bule tersebut mulai meninggalkanku dalam kondisi berantakan.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd