Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kriminal Sempurna - COPAS

thrilleverse

Suka Semprot
Daftar
23 Mar 2016
Post
10
Like diterima
4
Bimabet
Gan, ini cerita copas, cz gw blm bisa nulis sendiri,
jadi harap maklum kalo sementara ini gw sharing cerita-cerita copasan dulu ye..

Salken, para suhu..



KRIMINAL SEMPURNA
oleh : Rafi Izam

“Mau minum bersamaku?” tawarku pada seorang perempuan di dalam rumahnya.

Wanita itu mengangguk tanda setuju dengan tawaranku. Aku membukakan tutup botol Guiness untukku dan dia.

Setelah beberapa lama meneguk minuman itu, langsung kudekapkan tubuhnya dengan tubuhnku. Dia tampak mabuk dan tidak bisa mengendalikan dirinya. Dia ganas dan liar apabila di tempat yang lembut, dingin dan nyaman.


“Mau menyentuhku lebih dalam?” ucapnya.

Aku pun membisikkan kalimat godaan di telinganya. “Belum saatnya.”

Dia memang liar dengan goyangan erotis. Menggodaku dengan bisikan setan untuk cepat-cepat mengintipnya dan membuka bajunya lebih dalam. Kami telah tenggelam dalam lautan dosa yang dalam.

Semua desahannya, kenikmatannya, kecupannya yang berasa stroberi bagi mulutku. Tak ayal lagi bahwa diriku telah melayang jauh tinggi ke angkasa asmara merah jambu. Walaupun pada saat perkenalan, dia sangat halus dan sopan, tapi aku tak menyangka bahwa dia bisa seliar dan sempurna dari tubuhnya.

Percintaan ini membuahkan panen dosa yang menumpahkan tubuhku. Dosa yang kental dan lengket. Selengket lumpur yang terkena air hujan. Dingin ini merombak nafsu kami. Aku harap ini dapat kucantumkan dalam buku catatan maupun diari kecilku. Sayangya ini adalah hal yang terlarang.

Apabila hal ini adalah yang terlarang, tak mungkin aku melakukannya. Saat ini, aku telah melakukannya.

Di tengah perlangsungan percintaan itu, dia malah tertidur. Sangat masuk akal karena aku telah memasukkan obat tidur di dalam bir tadi. Penggunaan obat tidur bersamaan alkohol itu sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Dia tidak bergerak, walaupun dalam keadaaan seperti mendekati klimaks.

“Maaf sayang, aku harus membalaskan dendamku.” Bisikku pelan.

Sayangnya, hal ini tidak berhenti disitu saja. Aku menginginkan kulitnya yang halus. Tanganku mulai gatal ketika menyentuh pisau bedah ini. Kusayat secara perlahan, namun intensif. Aku tidak terburu-buru untuk mengharapkan kulit secara utuh.

Separuh kulit mantan pacarku, itu tampak menarik untuk dijadikan bahan koleksi organ beberapa mantanku.

Hati yang penuh dengan harapan, tulang belakang yang selalu memunggung keluarga dan kulit satu dengan lainnya yang harus menyatu. Dua kulit manusia berbeda. Hanya satu ini, maka koleksiku akan lengkap.

Penyayatan ini tidak hanya memudahkanku tapi tidak membuatku tergopoh. Kulitnya kucopot bagai mencopot jas kemeja dengan cara menyamping. Aku takkan menduga bahwa dia bodoh untuk kembali pada mantan dan memberi kesempatan untuk memadu kasih atau kata lain, membalas dendam secara dingin.

Mantan pertama kehilangan hatinya karena dia selalu mengumbar kasih sayang layaknya haus akan itu. Aku termasuk dalam korban haus hatinya. Kehilangan hatinya akan membuatnya jera sekaligus maaf di alam sana.

Tidak seperti mantan kedua yang kehilangan tulang punggung. Dia berkeluarga, namun suaminya menjadi pengangguran. Maka aku mengambil tulang punggung mantanku itu. Sehingga dia seperti tulang punggung keluarga dalam kehidupannya.

Terakhir kedua mantanku yang kuambil kulitnya. Begitu indah dan eksotis ketika aku membujuknya. Sangat indah dan begitu pekat darahnya. Aku begtu senang ketika hal ini telah berakhir. Separuh kulit ini akan menyatukan separuh kulit mantanku yang sebelumnya.

Benar-benar malam yang indah sekaligus eksotis.
. . . . .

“Mayatnya akan dikirm ke laboratorium, pak. Untuk menjalani proses otopsi.” Ucap polisi junior ketika berhadapan dengan inspektur.

“Baiklah, kali ini pembunuh berantai itu memakan korban lagi. Mayat tanpa hati, tulang belakang, kulit. Namun kali ini, mayat kehilangan kulit sama seperti mayat sebelumnya. Perbedaannya hanya separuh bagian kiri. Sedangkan mayat sebelumnya kehilangan kulit separuh bagian kanan.” Tutur pria bertambun dengan jenggot yang bertengger ke bawah dagunya.

“Berharap saja kita dapat menemukan pelakunya. Sayang sekali keterangan saksi sebelumnya sangat tidak memadai. Tidak ada CCTV, ataupun tetangga yang dapat melihat adanya seseorang yang terakhir mengunjungi rumah ini.” Timpal polisi junior itu.

“Forensik terkenal seperti Agung, malah tidak bisa mengungkap identitas pelaku berdasarkan gestur maupun pola dalam pembunuhan ini.

“Sudah jangan banyak bicara. Kembali bekerja! Cepat investigasi tempat ini dan temukan bukti yang ada.” Perintah inspektur dengan tegas.

Mereka tidak mengetahui keberadaanku. Aku seperti hantu. Datang dan pergi, tanpa meninggalkan jejak. Tidak ada sidik jari yang tertinggal disana, kecuali milik perempuan yang bercinta denganku semalam. Hanya saja, mereka tidak mneyadari tentang satu kelemahan pada setiap penjahat.

Aku disini bertemu mayat itu kembali. Di meja otopsiku. Akulah yang bernama Agung itu. Aku sengaja menghilangkan bukti yang paling nonjok berupa DNA-ku di bagian kelamin perempuan itu. Itu sangat mudah dan kulakukan secara terselubung.

Tetap saja, aku dapat menyiksa dengan puas dengan berbagai sayatan maupun melihat kecantikan organ setelah menikmati dosa yang tidak terlupakan tersebut. Lengket, bagaikan lumpur.

TAMAT
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd