Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kuliah Nikmat

yusufpeyang

Adik Semprot
Daftar
1 Feb 2011
Post
148
Like diterima
103
Lokasi
Solo, jateng
Bimabet
Pengalaman ini terjadi sekitar 10 tahun yang lalu. Saya baru saja lulus SMA dan sedang persiapan mendaftarkan diri ke perguruan tinggi.Saya termasuk pria yang bertampang lumayan, cukup pintar, dan berperawakan sedang. Panggil saja saya, Fariz.

Selama di SMA, saya mempunyai kelompok teman yang selalu bermain bersama.4 anak laki-laki dan 7 anak perempuan.Sebagian besar teman-teman saya melanjutkan ke perguruan tinggi di luar kota karena memang sekolah saya termasuk sekolah elite di kota solo yang menghasilkan siswa-siswi dengan hasil lulusan yang cukup baik.

Dari kelompok kami hanya tersisa 3 teman perempuan dan saya. Kami bingung mau melanjutkan ke mana, tetapi akhirnya kami memutuskan untuk ke kota Jogja yang mempunyai beberapa universitas swasta dan negeri yang cukup terkenal.

Saya, Rika, Nova, dan Jenni memutuskan untuk mendaftar bersama ke kota Jogja. Di sinilah petualangan kami dimulai. Kami berkumpul bersama di rumah Jenni dan orang tuanya meminjamkan mobil mereka untuk kami pakai. Kami memang sering pergi berkelompok dengan meminjam mobil orang tua dan kadang sampai menginap beberapa hari di luar kota. Jadi pada saat kami pergi, orang tua teman-temanku tanpa curiga mengijinkan putri-putri mereka berangkat ke kota Jogja dan menginap di sana. Sekalian liburan kata kami.

Perjalanan ke kota Jogja berjalan lancar dan kami menghadapi ujian masuk dengan kepercayaan tinggi. Maklum, kami semua termasuk berotak encer. Sore hari kami setelah selesai ujian masuk, kami segera mencari penginapan di sekitar kota Jogja. Kami menyelesaikan administrasi dan segera masuk ke kamar.

"Wah! Ternyata kamarnya besar juga yah! Ada ruang tamunya lagi," kataku.
"Fariz, kamu tidur di sofa aja yah! Kita berdua ambil ranjangnya!" sahut Nova.
"Yah... Curang... kan baru kali ini saya menginap bareng perempuan dalam satu kamar! Siapa tahu...." komplainku.
"Maunya.." kata Jenni sambil mendorong diriku ke arah sofa.

Kami semua menjatuhkan pantat di sofa sambil melepas lelah. Setelah berbincang selama setengah jam mengenai soal-soal Ujian masuk tadi siang, kami pun bergantian mandi menyegarkan badan.
Kami pun memesan makan malam dari room service karena kami terlalu lelah untuk keluar mencari makan.
Rika akan menyusul besok pagi dan ketemuan di kota Jogja. Dia sudah menghadapi ujian masuk seminggu lalu. Pilihan universitasnya berbeda.

Oh iya, saya belum menjelaskan penampilan teman-teman saya.
Nova: Gadis ini juga berbadan bongsor tetapi dengan tetek super besar 36C ukuran BHnya. Mulutnya kecil dengan bibir tipis yang memberikan senyum menggoda. Hampir semua anak laki-laki di sekolahku mengejar dia. Manis dengan dada besar. Siapa yang tidak tertarik?

Rika : Gadis ini pemalu dengan badan kecil yang sangat indah. Saya tahu ini karena Rika sangat suka memakai baju yang menunjukkan lekuk badannya. Dadanya berukuran sedang saja, 34B . Kecil-kecil imut merupakan kesan yang diberikannya. Senyumnya manis sekali.

Jenni: Gadis bertubuh jangkung yang senang memakai kaos longgar dan berjiwa bebas. Asyik diajak bertukar pikiran, pintar, dan sedikit tomboi. Senang sekali olahraga dan sangat jago bermain volley. Paling enak jadi lawan mainnya di lapangan. Posisiku sebagai tosser sering membuatku berada di depan net dan berhadapan muka dengan Jenni. Posisi siap menerima bola dan kaos longgarnya sering mengganggu konsentrasiku di lapangan.

Jenni : "Mau ngapain nih? Baru jam 6 sore kita dah selesai makan malam."
Nova : "Kita main kartu aja yuk"
Fariz: "Memangnya bawa?"
Nova : "Bawa kok. Jeni, ayo dikeluarin. Kita main poker aja. Pakai uang bohongan aja. Biar seru ada taruhannya."

Kami pun bermain selama satu jam ketika Nova menyeletuk.
Nova : "Tidak seru nih.. bosan.. gimana kalau dibuat lebih seru?"
Fariz: "Maksud kamu, Nov?"
Nova : "Strip poker!!"
Fariz : "Gila kamu, Nov!"
Nova : "Kaga berani?"
Saya lagi terpatung dengan keberanian ide Nova.
Jenni : "Siapa takut? Berani kok walau ada Fariz !"
Pipi saya jadi memerah dan berasa panas. Ada rasa malu juga.
Glek.. saya menelan ludah.. Ada kemungkinan dua gadis muda cantik akan telanjang di depanku.
Nova : "Berani tidak, Riz? Diam aja. Malu yah telanjang di depan cewek-cewek?'

Wah, otakku langsung berputar cepat. Harus memikirkan semua kemungkinan. Jangan sampai saya kalah dan tidak melihat gadis-gadis telanjang.
Fariz: "Berani dong! Tapi nanti kalian curang, kaga berani buka beneran!"
Nova : "Kalo ada yang kaga berani buka, kita semua yang paksa buka! Setuju tidak?"
Kita semua menganggukkan kepala menandakan persetujuan.
Jantungku makin berdebar kencang dan kelaminku mulai mengeras karena kemungkinan kejadian di depan mata.
Fariz: "Ya dah.. Aturannya gimana nih Nov?"

Nova : "Kita semua punya modal 1000. Taruhannya setiap kelipatan 10 dan paling besar 100. Kalau modal 1000 habis, gadaikan pakaian dengan harga 500. Setuju?"
Kami semua setuju.
Fariz: "Kita main sampai kapan? Sampai satu orang bugil atau sampai semua bugil?"
Nova : "Sampai semua bugil dong! Biar adil!!"
Jenni: "Ok deh. Tapi kasihan Fariz dong. Dia kan paling cuma punya 3 potong baju. maksudnya cuma kaos, celana dan celana dalam.
Kita cewek-cewek kan kelebihan BH."
Nova : "Iya yah... ya udah biar adil, kita semua lepas BH deh."

Nova langsung dengan cekatan melepas BH hitam tanpa melepaskan kaos dan melemparkan BHnya ke mukaku. Harumnya BH langsung memenuhi hidungku. Tanpa kusadari BH kedua pun mendarat di mukaku. Ini milik Jenni.
BH dengan warna hitam juga, aku tangkap 2 bra tersebut. " nanti ketukar lho"
Nova : "ngak mungkin lah bra jeni, mana cukup untuk tetekku"
Jeni : " tetek nova mah, melon"

Hahahahaha... kamipun tertawa bersama.
Nova : "Ayo mulai! Sudah adil kan, Riz? Kita masing-masing cuma punya 3 modal."
Fariz: "Sebentar.. pakaian yang sudah ditanggalkan bisa dipakai lagi ga?"
Nova : "Hmm... tidak boleh! Yang sudah lepas, tidak boleh dipakai lagi!"
Fariz: "Kalau yang sudah bugil kalah lagi gimana? Kan modalnya habis!!"
Nova : "Banyak nanya yah kamu, Riz! Gimana Jen?"
Jenni : "Boleh dipegang-pegang deh sama yang menang. Dipegang-pegang selama 1 menit!"
Wah asyik nih peraturannya... tetapi otakku sudah mulai pindah ke kelamin nih..
"Pegang doang kaga seru ah, gimana kalo dadanya dihisap-hisap!"
Nova : "Ih kamu, Riz.... Mau dong!!" Dengan suara manisnya sambil melirik nakal ke arahku!"
Jenni dan Nova tertawa terbahak-bahak.
Nova : "Tapi kalau kamu yang sudah bugil dan kalah gimana, Riz? Saya hisap kontolnya yah!!"
Jenni : "Wah saya juga mau hisap kontol Fariz!"

Benar-benar tidak disangka! 3 tahun bersama di SMA, saya tidak menyangka teman-temanku ini nakal juga.
Permainan pun dimulai.Keahlianku bermain strip poker di komputer ternyata sangat bermanfaat.
Jenni segera kehilangan modal awal sehingga harus menggadaikan modal berikutnya.
Jenni hendak membuka celananya, tetapi dicegah oleh Nova.
Nova :"Wah kaga boleh sendiri yang nentuin buka celana. fariz, mau suruh Jenni buka apa?"
Wow, thanks Nova! Aku teringat kalau mereka sudah lepas BH, tentunya dengan melepas kaos, dada Jenni akan terbuka.
Fariz: "Tentu saja kaos dong. Kapan lagi bisa lihat tetek dari dekat!"
Jenni dengan malu-malu mulai melepas kaosnya dan dengan segera menutupi puting teteknya dengan satu tangan.

Saya terkesima dengan pandangan indah di depan mata. Animasi strip poker di permainan komputer tidak seindah pemandangan di depan mata.

Nova : "Jen.. mana boleh ditutupin dadanya. Buka dong!"
Nova menggaet tangan penutup tetek dengan segera.Jenni sedikit memberontak sambil memerah wajahnya. Jenni tertarik tangannya,
memperlihatkan tetek terbuka dan menggantung indah di depan wajahku. Glek.. saya menelan ludah.
Jenni : "Riz, tutup mulut dong.. Masa sampai menganga terbuka gitu melihat tetek gue."
Jenni dan Nova tertawa. Ini membuat Jenni jadi relaks dan pasrah dadanya terpampang jelas. tak lama nova kehabisan modal, dan dengan kesadaran tanpa malu malu melepas kaosnya, sehingga teteknya meloncat dengan bebas.
" itu tetek apa bola volly" kataku
Nova : " ini yang bikin lelaki ketagihan..."
Jenni : "aku kalah level, tetek nova mah tetek ibunya dipinjam"
Nova : "mau riz, tetek mamaku.."

Wah kalo mereka serius kayak gini, mendingan saya kalah saja. Mengingat kalau kalah terus, kontolku akan dihisap selama 1 menit setiap kekalahan.
Hahahaha.. otakku kotor juga. Maka dilanjutkanlah permainan. Dengan segera saya menjadikan diri telanjang.
Celana dalam saya buka perlahan-lahan memperlihatkan kontol yang sudah mengeras sejak tadi.

Saat itu, Nova, dengan tetek montoknya pun tinggal celana dalam saja.Kedua gadis ini memperhatikan celana dalamku dengan seksama sambil menahan napas menunggu kontolku seluruhnya terlihat.

Nova : "Wah sudah keras yah, Riz! besar banget, Bagus lho bentuknya!"
Fariz: "Gimana tidak keras... ngelihat dua pasang tetek yang bagus-bagus!"

Rupa-rupanya Nova sudah tidak tahan lagi. Aku langsung ditabraknya dan kontolku langsung dipegangnya.
Dengan gemas Nova mulai mengocok kontolku sambil sesekali dijilatnya. Tentu saja saya tidak tinggal diam.
Tanganku mulai meremas-remas tetek Nova yang cukup besar.
Tidak cukup dengan remasan, akhirnya aku meraup tetek kiri dan mulai menghisapnya.
"Ahh.. Enak banget, Riz! Terus hisap.."
Sambil menghisap tetek Nova, tanganku mulai melepaskan celana dalamnya. Karena saya tidak mau melepaskan hisapan, tentu saja melepaskan celana dalam jadi lebih sulit. Nova membantu dengan melepaskan celana dalamnya sendiri.

Kontolku yang menjadi lepas dari pegangan Nova, langsung disambut Jenni dengan kulumannya. Mimpi apa semalam. Dua gadis sudah mengulum kontolku. Kami pun pindah ke ranjang. Saya berbaring di ranjang dengan kontol menjulang langit.Nova melanjutkan memberikan teteknya untuk saya hisap dan Jenni kembali mengulum kontolku. Tangan saya mulai bergerilya ke memek Nova. Basah. Licin. Saya pun mulai menggesekkan jari ke clitorisnya. Licin sekali. Nova pun mendesah dengan kenikmatan yang dialaminya di bawah.

Jenni yang melihat Nova mengalami kenikmatan, mengubah posisi pantatnya ke sebelah mukaku. Badan jenjangnya memang membuat posisi hampir 69 tersebut sangat mudah terjadi.Tanganku pun menggosok memek Jenni yang juga sudah sangat basah. Tangan kiri di memek Jenni, tangan kanan di memek Nova.Kukocok keduanya dengan kelembutan yang lama-lama bertambah cepat.Jenni dan Nova blingsatan dibuatnya. Jenni berguncang hebat sampai melepaskan hisapan di kontolku dan mengeluarkan lenguhan panjang yang sangat seksi. Nova menyusul dengan teriakan yang tidak kalah seksinya. Keduanya terjatuh di kiri kananku dengan lemasnya.

Aku yang sudah tegangan tinggi tidak mau tinggal diam. Aku menghampiri Nova dan membuka lebar-lebar selangkangannya. Terlihat memek bersih yang sangat indah. Bulu-bulu halusnya sangat seksi.
Aku mulai menggesekkan kepala kontolku ke memek Nova. Ah..... licin dan enak. Belum pernah aku merasakan kenikmatan seperti ini. Nova yang mulai merasakan kenikmatan, mulai bereaksi dengan menggerak-gerakkan pinggulnya mengikuti irama gesekan.
Nova semakin meracau..."Oohhh... aahhh... ohh..my... God.....Enak banget Riz"
"Terus Riz... Enak... ahhh...aahhHHH....AAAHHHHHH...Gila.. enak banget Kontol mu Riz!! Gue dah sampe nih"
"Baru digesek aja dah enak gini yah, Riz... gimana kalo dimasukin yah? Masukin deh Riz.."
"Serius lu, Nov? Lu mau gue entot? Gue sih dah nafsu banget nih."
"Iya, Riz... Gue pengen ngerasain kontol lu di dalam memekku... di luar aja dah enak, apalagi di dalam."

Aku tidak pikir panjang lagi.. langsung berusaha merangsek ke dalam memek Nova.
"Oww.. pelan-pelan Riz.. Sakit tahu!!"
“ memang memekmu masih perawan”
“ lama nggak dipakai, dan kontolmu terlalu besar” kata nova
"Ok, Nov.. gue pelan-pelan nih"
Pelan-pelan kepala kontol gue mulai terbenam di memek Nova.
Terasa mentok. Aku yang tidak pengalaman berpikir kok tidak dalam yah?

"Nov, udah masuk belom sih?"
Nova yang mulai meringis menahan sakit, "Kayaknya sih belom deh... tapi terusin aja."
"Lu yakin, Nov? Kayaknya lu kesakitan gitu."
"Terus aja, Riz. Gue pokoknya mau kontol lu di dalam memek gue."
"Ya udah kalo gitu.. Gue terusin nih.."

Dengan tiga sodokan keras yang disertai rintihan Nova, akhirnya kontolku masuk juga sepenuhnya.
"Wah.. Nova... kayaknya kontol gue dah masuk semua nih"
"Iya.. Riz..." sambil menahan sakit "diam dulu, Riz.. jangan digerakin dulu..gue masih rada sakit.."
Ahh.. nikmatnya memek nova.. kontolku berasa banget diremas-remas oleh memek sempit Nova.
Tanpa kusadari, aku mulai menggerakkan pelan-pelan pantatku.
Keluar masuk secara perlahan. Nova pun mulai bernafas secara teratur dan mulai menikmati kocokan lembut di memeknya.
"Pelan-pelan yah Riz... masih sakit tapi dah mulai enak nih... memek gue berasa penuh banget diisi kontol lu"

Jenni yang dari tadi menonton menunjukkan ekspresi tidak percaya.
"Gila lu berdua.. beneran ngentot yah?"
Jenni pun mendekati dan memperhatikan dengan seksama.
"Gila.. gila.. kontol lu beneran masuk ke memeknya Nova, Riz!"
"Iya Jen.. Enak banget memek Nova.. gue bisa ketagihan ngentot nih."

Tiba-tiba ada keinginan yang luar biasa untuk segera sampai.. kupercepat goyanganku.
Nova pun semakin mendesah menggila. "Ahhh...Ohhh...Ahhh...Ohhh...Riz.. gue mau sampe lagi nih"
"Barengan Nov.. gue juga mau sampe.."
Di kepalaku tidak teringat lagi pelajaran Biologi, kalau sperma ketemu sel telur akan menghasilkan zygot yang akan berkembang menjadi bayi.
"Ayo.. Riz... kita bbaaareeennggg...."
Croootttt...croottt.. croottt...Tiga kali aku menyemprotkan mani ke rahim Nova.
Ahh... ini perasaan yang luar biasa... kenikmatan berhubungan badan dengan seorang gadis muda yang cantik. Beda banget sama masturbasi. Hubungan langsung lebih nikmat. Aku langsung terjatuh lemas di sebelah Nova.

Jenni yang melihat pertunjukkan langsung bagaimana berreproduksi mulai mendekati kontolku lagi dan menghisapnya dengan lembut.
Nafasku yang tersengal-sengal perlahan-lahan menjadi teratur seraya menikmati hisapan-hisapan Jenni.
Dikocoknya perlahan tapi pasti membuat kontolku menjadi tegang kembali.
" Riz, jangan dimasukin yah. Ini pengen gue gesek-gesek ke memek."
"Iya, Jen."
Jenni pun mengambil posisi WOT dan mulai menggesek-gesek memeknya di atas kontolku.
"Enak banget, Jen"

Goyangan lembut Jenni membuat teteknya bergoyang-goyang secara anggun. Pemandangan yang sangat indah.
Jenni merupakan salah satu wanita impianku. Tinggi, berdada montok, atletis, senang bercanda, dan baik hati.
Sekarang dia sedang menggesekkan memeknya dengan kontolku. Ah.. kepengen masukin .

Segera kubalikkan posisi sehingga aku sekarang di atas.
Kakinya kubuka lebar-lebar. Terlihat memek yang sangat indah. Bahkan lebih indah daripada punya Nova.Mulus, hampir tanpa bulu. Warnanya pink dan telah basah mengkilap.
Kontolku langsung berkedut-kedut melihatnya.
Kuarahkan kontolku ke memeknya.
" Riz, jangan dimasukkin yah!"
"Kenapa Jen? Sudah tidak tahan nih"
"Jangan Riz... jangan sekarang, aku masih perawan." suaranya lembut meluluhkan hati.

Entah kenapa aku berhenti memaksakan kepala kontolku. Akhirnya aku hanya menggesek-gesekkan kepala kontolku di muka memek Jenni.
"Ah... iya Riz.. Begitu saja... gesek saja terus... Ahh... Ahhh"
Jenni mulai lebih relaks dan lebih melebarkan posisi kakinya.
Melihat itu, aku semakin cepat menggesekkan kontol. Semakin cepat gesekan, semakin keras desahan Jenni.
"OOhhhh... AHhhhh..enak Riz... Teruss.. Terusss.. Lebih cepat lagi... Tee..teeeruussss.... AHHHHHH."
Jenni mendapatkan orgasmenya dan cukup banyak cairan Orgasmenya yang keluar. Kasur menjadi basah sekali.Aku melihat Jenni mengalami orgasme yang sangat seksi sampai aku terdiam terkesima.Jenni cantik sekali...Aku benar-benar terpesona.. Sepertinya aku jatuh cinta dengan Jenni.

Nova yang telah cukup beristirahat dan melihat Jenni telah lemas mengambil alih situasi.
Dipegangnya kontolku dan dikocoknya perlahan.
Kontolku yang masih belum puas dengan Jenni membuat otakku segera beralih ke Nova dan menyuruhku untuk melampiaskannya ke Nova. Lagi pula kontolku bisa coblos ke dalam Nova.
Dengan segera kubalikkan Nova dan kucoba Doggy style di sebelah Jenni yang masih terbaring lemas.

Ternyata Doggy style memberikan sensasi yang berbeda. Rasanya tidak bisa dituliskan dengan kata-kata.. Hanya nikmat..
Walaupun Nova yang sedang aku sodok, tatapanku tidak lepas dari Jenni. Jenni membuka matanya dan menatapku dengan penuh kemesraan.
Senyumnya yang manis membuat hatiku bingung.
Di sini aku sedang jatuh cinta dengan Jenni, tetapi kontolku sedang menikmati pelayanan Nova, dan Jenni tersenyum kepadaku.
Ah bingung.....
Aku pun tersenyum balik ke Jenni sambil semakin keras menyodok Nova.

Sodokan kerasku yang terus bertubi-tubi dari belakang membuat Nova tidak dapat menahan diri lagi dan dia mendapatkan orgasme lagi.
Aku memperlambat sodokanku agar Nova bisa menikmati orgasmenya.
Jenni bangun dan memberikan teteknya ke mukaku.
"Hisap Riz! Biar lu tambah seru!"
Ah.. nikmatnya tetek Jenni.. Kenyal tetapi kencang.
Tentu saja akibat tetek Jenni yang nikmat, goyanganku ke Nova semakin bertambah cepat.
"Gila lu Riz, enak banget sih dientot dari belakang sama lu... gue.. mauuuuu... Ahhhhh..." Nova pun orgasme lagi.
Aku pun tidak tahan nikmatnya menghisap tetek Jenni sambil doggy ke Nova dan akhirnya.. croott...croott... dua kali aku semburkan spermaku.
" Riz enak banget disemprot elu... Rasanya nikmat.. kayak mandi air hangat.. tapi ini rasanya di dalam.'

Posisi kami belum berubah.. aku masih menancapkan kontol ke dalam memek Nova sambil terus menyemprotkan sisa-sisa sperma
dan mulutku terus mengulum, menghisap dan menggigit-gigit tetek Jenni.
"Enak yah Riz, isap tetek gue dan ngentot-in Nova"
"Iya Jen! Cuma impian bisa threesome kayak gini tapi gue bisa ngerasain kejadian benernya."
"Udah dong Riz, cabut kontol lu. Pegel nih nungging melulu" timpal Nova.

Kucabut kontolku tetapi pandanganku terus menatap mata Jenni. Kelihatannya aku benar-benar jatuh cinta. Malam itu kami tidur bertiga dalam keadaan bugil. Jenni di kananku, Nova di kiriku.

******

Tok tok tok.. Pintu kamar hotel diketuk.
Nova yang telah bangun lebih dulu membuka pintu dan Rika terlihat telah sampai dihantar oleh orangtuanya.
"Eh.. Rika" Nova panik "Bokap Nyokap lu mana?"
"Tenang Nova, mereka cuma menghantarku kok.. tadi langsung jalan lagi ke kota Magelang."
"Wah... lega.. gue pikir mereka mau masuk ke dalam."
"Memangnya kenapa Nov? Eh... lu kok kaga pake BH?"
"Itu dia Rik.. takut ketahuan.. Gue kemaren berhasil nih"
"Berhasil apaan sih, lu?"
"Gue ngentot sama Fariz!!"
"Haahh?? Yang bener lu? Jenni juga? Kita semua kan memang kepengen banget dientot fariz!!"
"Jenni belum.. masih perawan dia.. kayaknya takut.. tapi udah main juga sama si Fariz, cuma belum dimasukin aja."
"Gue jadi horny nih, Nov. Fariz di mana? Mau gak yah dia?"
"Masih tidur tuh.. lu bangunin aja.. laki-laki kalo dikasih memek mana ada yang nolak."
"Hahahaha...bener juga lu!"

"Tuh lihat, Rika. Ada yang menonjol di selimut jangan kaget besar banget kontol fariz. Dia masih telanjang lho. Kita kemaren tidur begitu gayanya."
"Jenni mana, Nov? Kok kaga ada?"
"Lagi di kamar mandi. Tuh lu urus si Fariz aja. Pagi-pagi dah tegak gitu. Lu hisap aja dulu kontolnya."

Rika pun menghampiri ranjang dan segera menarik selimut sehingga kontolku terbuka dengan leluasa. Aku yang masih tidur tidak sadar apa yang sedang terjadi hanya mengetahui kalau kontolku mengalami kenikmatan.
Perlahan-lahan kubuka mataku berpikir Rika sedang mengulum kontolku, aku kaget kenapa jadi rika, aku tidak peduli yang penting nikmat.
"Hah? Rika? Ngapain lu?" tanyaku tanpa berusaha melepaskan diri. Lagi enak kok masa melarikan diri. Betul gak?
"mmlammggii hissmmmaaapp mttiimmtiitttmm mmlu" Jawab Rika dengan tidak melepaskan muatan di mulutnya.
"Hahahaha" Nova tertawa geli. "Lanjutin aja Rik, si Fariz kaga nolak tuh.. cuma ngeliatin lu sambil merem melek gitu."

Jenni yang mendengar tertawanya Nova, segera melongok keluar dan cukup kaget melihat Rika sedang mengulum tongkat kenikmatanku.
"Eh.. Rika... baru sampe langsung sarapan aja nih" tukas Jenni dengan nada yang menunjukkan kekagetan.
Jenni keluar dari kamar mandi sambil masih mengeringkan rambutnya.
Body Jenni memang luar biasa. Aku tidak bisa melepaskan pandangan dari tubuh langsing dengan tetek yang sempurna itu.
"Fariz.. jangan ngeliatin gue aja dong.. Rika dah nafsu tuh... puasin gih... kayak lu puasin kita berdua kemarin. Iya gak Nov?"
"Iya Jen.. Ayo Riz.. Puasin Rika.. Perkosa dia.. hahahaha.."
"Kaga usah diperkosa.. orang gue mau secara sukarela kok, tapi untuk kontol sebesar ini mungkin perlu dipaksa memekku" timpal Rika.

Mendengar jawaban Rika, aku segera beraksi.Kucium bibirnya dan kami melewatkan beberapa menit melampiaskannya sambil bertukar air liur.
Rika badannya kecil sehingga dengan mudah kuangkat dari tepi ranjang dan meletakkannya di ranjang.Kudekati Rika dan menciumnya lagi. Kali ini tanganku tidak tinggal diam. Tetek Rika aku pijat dan remas-remas halus.Kaos ketatnya segera kubuka memperlihatkan tetek mungil yang kencang. Pentilnya telah keras menjulang ke atas. Pentil yang bagus dan segera kulumat.
"Ohh.. enak banget Riz.. terus Riz....aahhh.. ahhh.." Rika meracau kenikmatan.
Hisapan dan kulumanku pun bertambah keras. Kontolku sudah sangat kencang sekali.Dengan sedikit agak kasar kulepaskan semua pakaian yang masih melekat di Rika.Wow.. ternyata Rika mempunyai bulu jembut yang sangat lebat.Lebat tapi terlihat sangat rapi dan terawat.

Kudekati memeknya dan tercium wangi memek yang merangsang.Tapi Jenni punya lebih wangi.Ah.. Jenni lagi.. ini ada gadis yang sukarela memberikan memeknya, kok masih mikirin perempuan lain. Kulirik Jenni dan kulihat dia tersenyum penuh pengertian.Kujilat memek Rika sambil terus melihat Jenni. Jenni pun tersenyum terus dan memberikan anggukkannya seakan-akan mengerti kalau aku sedang bertanya bolehkan aku menjilat memek perempuan lain.
"Ohh...oohhh... enak banget Riz.. baru dijilat aja gue dah kayak gini.."
"Suruh Fariz ngentotin elu, Rik... Pelan-pelan yah Riz.. Kemaren gue cukup sakit lho" Nova menghangatkan suasana.
"Iya Riz.. masukin dong buruan."
"Yakin lu, Rik?" Aku bertanya kepada Rika tetapi tatapanku kembali ke Jenni. Jenni pun mengangguk kembali.
Aku pun segera membuka lebar selangkangan Rika. Memek Rika terlihat sangat imut, karena memang Rika orangnya cukup kecil.
Tinggi badannya hanya di bawah bahuku sedikit.Perlahan-lahan aku dorong kontolku ke dalam memek Rika. Rika yang sudah sangat basah hanya bisa mendesah.
Kepala kontolku sudah masuk sepenuhnya.
"Siap Rika? Tinggal gue sodok masuk"
Entah kenapa sekali lagi aku melirik ke Jenni dan Jenni pun tersenyum kembali. Senyum yang sangat manis.
"Iya Riz.. sodok aja.. perkosa gue.. bikin gue hamil.. gue mau anak dari lu." Rika sudah lupa daratan.
Kupegang pinggul Rika dengan erat dan kudorong dengan penuh kekuatan. Blesss.. masuk sudah. Rika menahan sakit.
"Lanjut Rik?"
"Iya Riz. Dah mulai terbiasa nih. Rasanya penuh banget memek gue"

Proses menyetubuhi Rika pun segera berlangsung. Keluar.. masuk...keluar...masuk..pelan-pelan tetapi pasti memek Rika semakin basah.
"Gila....Enak..banget....Tahu gini... dari kemaren... gue...ikutan...nginep...."Rika semakin larut dalam kenikmatan.
"Ohh...ooohh...enak... aahh.. terus.. Riz.. yang cepat.. Riz!"
Kuturuti kemauannya. Semakin cepat aku menggoyang Rika, teteknya pun semakin liar tergoncang-goncang.
"Bareng yah Rika.. gue juga dah mau nyemprot.."
"Ayo Riz.. bikin gue hamil.. semprot yang banyak...AAARRRHHHH"
Kami berdua pun orgasme luar biasa. Memek Rika memeras semua sperma yang ada di kontolku.
Kucabut kontolku dan terlihat tetesan maniku..

Jenni menghampiriku dan menciumku di bibir dengan ciuman yang sangat lembut.
Tiba-tiba ada perasaan bersalah di hatiku. Sepertinya Jenni tahu karena dia bilang,
"Tidak apa-apa Riz. Kita semua memang ingin menikmati kontol lu."
dan kemudian dia menciumku lagi. Ciuman yang penuh mesra.

Nova mengganggu ciuman kami dengan mengambil kontolku dan menghisapnya. Jenni mengganguk kembali dan merebahkan tubuhku.
Nova terus menikmati permainannya di bawah. Jenni menduduki kepalaku dan memberikan memeknya untuk kuhisap. Ah.. nikmatnya memek Jenni.
Kujilat dan kujilat terus sambil kami terus bertatapan mata. Aku benar-benar jatuh cinta.

Pagi itu aku digilir tiga perempuan cantik. Jenni tetap hanya meminta digesek-gesek saja. Nova dan Rika berhasil membuatku menyemprotkan
sperma di dalam mereka sebanyak dua kali. Kami baru selesai ketika kami sudah kelelahan dan kelaparan. Sudah waktunya makan siang.


Akhirnya…!!!
Kami berempat berhasil masuk universitas di kota Jogja dan sepakat untuk mengontrak rumah untuk tinggal bersama. Orang tua kami tidak ada yang curiga. Mereka pun setuju mengontrak rumah lebih enak daripada kos-kosan. Bisa masak dan cuci baju sendiri. Tidak takut ada barang yang hilang. Empat tahun kuliah, sehari pasti minimal sekali aku menyetubuhi salah satu dari tiga wanita cantik tersebut. Dengan Jenni, selalu hanya gesek-gesek. Dengan Rika dan Nova, tentunya celup-celup dong. Tidak ada yang hamil karena kami menghitung kalendar dengan sangat disiplin. Sesudah lulus pun kami masih sering berkumpul untuk "bermain".

Nova bertemu dengan suaminya di tempat kerja.
Rika bertemu dengan suaminya di kuliah S2.

Jenni akhirnya menjadi isteriku. Perawannya baru diberikan pas malam pernikahan.Kami berdua punya seorang anak.

Jenni sering mengundang Nova dan Rika untuk bermalam di rumah kami.Saking seringnya, aku berhasil menghamili Nova dan Rika.Anak kedua Nova dan anak kedua Rika mirip sekali denganku. Untung suami mereka tidak pernah ada yang curiga. Alasannya karena sering bergaul denganku, jadi mirip deh anaknya.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
cerita yang sama cuma beda bandung dan jogja

Ane sutuju sama Ente gan. Buat TS, repost gak masalah asal di kasih sumbernya atau minimal ada tulisan repostnya. :Peace:
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd