Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT KUTUKAN INI ( 90 % real story )

Mantap,,
Ditunggu cerita selanjutnya,,
Semoga sampai Tamat,,,

:beer:
 
16. Dilema rasa




WARJI

Suasana hati ku tak karuan , saat kulihat bulik begitu mesra dengan om bambang di ruang tamu malam itu.

Om bambang terlihat memeluk erat tubuh indah ibu dari anak ku. Dalam balutan ego dan cemburuku, Ingin rasa nya kuberitahu pada om bambang , bahwa bayi dalam perut bulik adalah..

" anak ku... , anak ku itu om !!!",

Tak tahan saat melihat om bambang menciumi perut bulik , aku segera masuk kamar dan mecoba mengalihkan rasa kesalku dengan mendengarkan musik lewat walkman ku.

Kulepas lagi walkman ku , yg ternyata tak bisa mengusir rasa gundahku , ada dalam pikiran ku untuk menceritakan kelakuan gila om bambang pada bulik, tapi aku juga takut jika itu malah mengubah suasana bahagia nya menjadi kesedihan. Ahh entalah...

" TOKK.. , TOKK.. , TOKK .. kudengar pintu kamarku diketuk.

Aku dengan rasa malasku melangkah ke pintu dan setelah kubuka, ternyata bulik..

" mas bulik... pengin ngobrol.. ", ucapnya, dengan senyum mengembang.

" lha om bambang ting pundi bulik.. ?" ( lha om bambang kemana bulik ), jawabku dingin , karena masih ada rasa kesal di hatiku , melihat kemesraan mereka tadi.

Bulik tidak menjawab pertanyaanku , tapi malah masuk kedalam dan duduk ditepian ranjang.

" pean ora kangen dedek bayi to mas ?" , terlihat wajah sedih nya.. , mungkin bulik merasakan perubahan sikapku , saat menjawabnya tadi.

Segera ku susul bulik dan kupeluk tubuh nya. Kuciumi perut yg didalam nya ada buah cinta kami berdua.

" uwess mas , bulik pingin ngomong " , ucap bulik, menghentikan kegiatanku. Kulihat air keluar dari kedua matanya yg bening.

Entah... apa yg dirasakan resty ku , suasana ini membawaku pada satu tekad untuk melakukan apapun demi menghilangkan kesedihan itu.
________________

RESTY

Malam ini terjadi juga , aku terjebak dalam dilema yang paling rumit untuk kupecahkan. Mungkin semua nya baik2 saja andai tadi mas bambang tidak meluluhkan hatiku, dengan permintaan maafnya. Mas bambang menangis saat menceritakan tentang hubungan gelap nya dengan suji , mia dan beberapa wanita.

Aku seakan ditampar dengan keberanian mas bambang untuk jujur dan meminta maaf , sedangkan aku sendiri tidak lebih baik dari dirinya.

Sebelum bertemu warji , entah sudah berapa kontol yg menaburkan pejuh hangat nya ke liang rahimku.

masih kuingat keliaranku, saat mulut merengek manja, menikmati hujaman kontol hendri dan david yg bersarang di memek dan duburku.

Aku tak lebih hanya seorang "LONTEE .. LONTEE.. !! .

Sampai warji ponakan mas bambang datang yang dengan kepolosan nya, memberi warna dan ketenangan dalam hidupku. Sehingga aku bisa meninggalkan semua keliaran ku.

Terngiang kembali kata2 mas bambang tadi.

" ijinkan aku memulainya lagi dan membenahi segalanya dek.. , denganmu.. dengan anak kita .."

Saat itu aku hanya bisa diam. Hati ku menjerit... , ingin aku mengatakan yang siapa ayah bayi ini sebenarnya ?, kepada mas bambang.

Tapi... ,

Bagaimana perasaan mas bambang , bagaimana perasaan orang tua warji dan bagaimana perlakuan akan diterima warji nantinya dari keluarga dan lingkungan sekolahnya.

Dan yg jelas aku tak kan mampu tanpa warji , aku ingin tetap bersamanya. Tapi apa warji pantas menerima keadaan ini.

Keadaan yg pasti akan menyakiti warjiku.

______________

WARJI

Kupeluk erat tubuh resty ku , ku usap air matanya. Kutarik nafasku dalam - dalam , lalu..

" warji siap bulik.. , asal warji tetep ting mriki.. , tetep bareng bulik dan ngancani bulik .. warji ws seneng " ,

Jujur ada kemunafikan saat aku berkata ' siap ' dihadapan bulik , tapi saat tiba2 di kecup lembut nya bibirku dengan satu ucapan..

" mksih .. bojoku sayang , aku mencintaimu"

Ku pupus ragu ku , dan aku akan berusaha.

______________

' kadang tercapainya satu impian itu tak selamanya Berujung pada kebahagiaan'


- sloky34 -
_____________

Minggu itu suasana di rumah ini sangat meriah , iya hari itu adalah hari syukuran atas kehamilan bulik.

Kulihat para tamu berdatangan , mulai dari teman kerja om bambang , kolega2 bulik maupun dari keluarga besar kami.

Rencana nya bapak dan ibu juga akan datang , tapi belum kulihat sosok kedua orang tuaku.

Bulik dan om bambang terlihat duduk bersebelahan , dikursi taman itu. Kulihat para tamu memberi selamat kepada mereka berdua.

Ada rasa perih di hatiku , tapi saat kuingat kembali kata2 bulik tentang bagaimana perasaan bapak dan ibu jika tahu yg sebenarnya. Hatiku kembali tenang

" kowe kudu kuat jii .. kudu iso "( kamu harus jii.. harus kuat ) , ucap ku dalam hati , berusaha menyemangati diriku sendiri.

Bapak dan ibu akhirnya datang, segera kusambut mereka dengan salam dan ciuman hormat punggung tangan mereka berdua

" ibuk kangen le ", ucap ibuku.. sambil memelukku.

Memang selama hampir 3 tahun berada di tempat bulik hanya saat liburan semester dan lebaran aku pulang , karena di hari normal aku hanya libur di hari minggu , dan tentunya selama itu juga aku lebih suka memacu birahi bersama bulik.

Setelah sedikit mengobrol denganku, bapak dan ibu segera menemui bulik dan om bambang. Aku sendiri juga bergegas ke dapur membantu mbak tun dan mbak hanum yg merupakan kakak sepupu dari mbak tun.

Memang setelah tragedi malam itu, bu suji juga tidak pernah kembali. Dan seminggu setelahnya, entah siapa yg memanggil atau menjemput mbak tun dan mbak hanum. Karena saat itu mereka tiba2 ada dirumah saat aku pulang sekolah.

Sesampainya didapur kulihat mbak tun ternyata sedang sibuk dengan cucian piringnya yg bertumpuk.

" wah,.. penganten anyar sregep tenan.. " ( wah penganten baru rajin bener ).

Candaku kepada mbak tun untuk mencairkan suasana , mbak tun hanya terlihat tersenyum malu tak berani menjawab.

" waduh ono mas ganteng" , kudengar suara mbak hanum dari belakangku.

Bukan suaranya yg mengagetkan ku tapi daging bulat kenyal miliknya lah yg membuatku kaget. Lengan ku bisa merasakan betapa besar dan kencang nya bulatan itu. Entah dia sengaja atau tidak aku tidak tahu , karena seharus nya masih cukup ruang untuk dia melewatiku tanpa tersenggol / menyenggol kan melon super jumbo nya.

Mbak hanum adalah seorang janda , umur nya setahun lebih tua dari mbak tun, kulit nya sawo matang, tubuhnya cukup tinggi pas dengan bulatan kenyalnya yg baru saja kurasakan. Sekilas wajahnya mirip artis denada cuman ini versi kota wajik.
_____________

Acara sudah selesai. Orang tuaku dan para tamu undangan sudah pulang , tinggal beberapa anggota keluarga dari bulik yg masih tinggal.

Aku merasa sangat kesepian diantara orang2 yg tidak terlalu ku kenal ini. Aku butuh bulik saat ini. Tapi.. , melihatnya saat ini, bukanlah kenyamanan yg kudapat , tapi malah rasa sakit yg harus kutahan.

Kulihat bulik sangat bahagia , tangan nya melingkar manja dipinggang om bambang.
Mereka berdua terlihat mesra, saat bercengkrama dengan saudara2 bulik.

"Aku tak tahannn ... lagi... , aku butuh tiga dewa ", segera kuambil dompet dikamarku. Dan berjalan keluar melewati keramaian orang2 itu.

Saat melewati pintu depan kulepaskan padanganku sekali lagi ke arah bulik dan.. mata kami bertemu , aku coba tersenyum pada bulik untuk menunjukan ' aku juga bahagia'. Kulihat bulik berusaha mengejarku, tapi kemudian mengurungkan niat nya karena ada saudaranya yg datang mengajak nya ngobrol.
_______________________

Kunikmati malam itu sendiri , dipuncak perbukitan yg ada di daerah tempat tinggal bulik. Kutenggak isi minuman itu sambil kutatap lampu2 dibawah sana yg terlihat seperti kunang2 dari atas sini.

Sudah 3/4 botol isi minuman itu masuk ke perutku. Tubuhku sudah terasa hangat dan ringan , saat sejenak kutundukan kepalaku untuk menikmati rasa damai ini.

Kulihat jam tanganku , sudah jam 22.30 rupanya. Isi botol minumanku pun sudah tak bersisa. Waktu nya pulang pikirku.

Biarlah kembali kujalani esok bersama tiga dewa , jika rasa sakit ini datang lagi.


- BERSAMBUNG -
 
16. Dilema rasa




WARJI

Suasana hati ku tak karuan , saat kulihat bulik begitu mesra dengan om bambang di ruang tamu malam itu.

Om bambang terlihat memeluk erat tubuh indah ibu dari anak ku. Dalam balutan ego dan cemburuku, Ingin rasa nya kuberitahu pada om bambang , bahwa bayi dalam perut bulik adalah..

" anak ku... , anak ku itu om !!!",

Tak tahan saat melihat om bambang menciumi perut bulik , aku segera masuk kamar dan mecoba mengalihkan rasa kesalku dengan mendengarkan musik lewat walkman ku.

Kulepas lagi walkman ku , yg ternyata tak bisa mengusir rasa gundahku , ada dalam pikiran ku untuk menceritakan kelakuan gila om bambang pada bulik, tapi aku juga takut jika itu malah mengubah suasana bahagia nya menjadi kesedihan. Ahh entalah...

" TOKK.. , TOKK.. , TOKK .. kudengar pintu kamarku diketuk.

Aku dengan rasa malasku melangkah ke pintu dan setelah kubuka, ternyata bulik..

" mas bulik... pengin ngobrol.. ", ucapnya, dengan senyum mengembang.

" lha om bambang ting pundi bulik.. ?" ( lha om bambang kemana bulik ), jawabku dingin , karena masih ada rasa kesal di hatiku , melihat kemesraan mereka tadi.

Bulik tidak menjawab pertanyaanku , tapi malah masuk kedalam dan duduk ditepian ranjang.

" pean ora kangen dedek bayi to mas ?" , terlihat wajah sedih nya.. , mungkin bulik merasakan perubahan sikapku , saat menjawabnya tadi.

Segera ku susul bulik dan kupeluk tubuh nya. Kuciumi perut yg didalam nya ada buah cinta kami berdua.

" uwess mas , bulik pingin ngomong " , ucap bulik, menghentikan kegiatanku. Kulihat air keluar dari kedua matanya yg bening.

Entah... apa yg dirasakan resty ku , suasana ini membawaku pada satu tekad untuk melakukan apapun demi menghilangkan kesedihan itu.
________________

RESTY

Malam ini terjadi juga , aku terjebak dalam dilema yang paling rumit untuk kupecahkan. Mungkin semua nya baik2 saja andai tadi mas bambang tidak meluluhkan hatiku, dengan permintaan maafnya. Mas bambang menangis saat menceritakan tentang hubungan gelap nya dengan suji , mia dan beberapa wanita.

Aku seakan ditampar dengan keberanian mas bambang untuk jujur dan meminta maaf , sedangkan aku sendiri tidak lebih baik dari dirinya.

Sebelum bertemu warji , entah sudah berapa kontol yg menaburkan pejuh hangat nya ke liang rahimku.

masih kuingat keliaranku, saat mulut merengek manja, menikmati hujaman kontol hendri dan david yg bersarang di memek dan duburku.

Aku tak lebih hanya seorang "LONTEE .. LONTEE.. !! .

Sampai warji ponakan mas bambang datang yang dengan kepolosan nya, memberi warna dan ketenangan dalam hidupku. Sehingga aku bisa meninggalkan semua keliaran ku.

Terngiang kembali kata2 mas bambang tadi.

" ijinkan aku memulainya lagi dan membenahi segalanya dek.. , denganmu.. dengan anak kita .."

Saat itu aku hanya bisa diam. Hati ku menjerit... , ingin aku mengatakan yang siapa ayah bayi ini sebenarnya ?, kepada mas bambang.

Tapi... ,

Bagaimana perasaan mas bambang , bagaimana perasaan orang tua warji dan bagaimana perlakuan akan diterima warji nantinya dari keluarga dan lingkungan sekolahnya.

Dan yg jelas aku tak kan mampu tanpa warji , aku ingin tetap bersamanya. Tapi apa warji pantas menerima keadaan ini.

Keadaan yg pasti akan menyakiti warjiku.

______________

WARJI

Kupeluk erat tubuh resty ku , ku usap air matanya. Kutarik nafasku dalam - dalam , lalu..

" warji siap bulik.. , asal warji tetep ting mriki.. , tetep bareng bulik dan ngancani bulik .. warji ws seneng " ,

Jujur ada kemunafikan saat aku berkata ' siap ' dihadapan bulik , tapi saat tiba2 di kecup lembut nya bibirku dengan satu ucapan..

" mksih .. bojoku sayang , aku mencintaimu"

Ku pupus ragu ku , dan aku akan berusaha.

______________

' kadang tercapainya satu impian itu tak selamanya Berujung pada kebahagiaan'

- sloky34 -
_____________

Minggu itu suasana di rumah ini sangat meriah , iya hari itu adalah hari syukuran atas kehamilan bulik.

Kulihat para tamu berdatangan , mulai dari teman kerja om bambang , kolega2 bulik maupun dari keluarga besar kami.

Rencana nya bapak dan ibu juga akan datang , tapi belum kulihat sosok kedua orang tuaku.

Bulik dan om bambang terlihat duduk bersebelahan , dikursi taman itu. Kulihat para tamu memberi selamat kepada mereka berdua.

Ada rasa perih di hatiku , tapi saat kuingat kembali kata2 bulik tentang bagaimana perasaan bapak dan ibu jika tahu yg sebenarnya. Hatiku kembali tenang

" kowe kudu kuat jii .. kudu iso "( kamu harus jii.. harus kuat ) , ucap ku dalam hati , berusaha menyemangati diriku sendiri.

Bapak dan ibu akhirnya datang, segera kusambut mereka dengan salam dan ciuman hormat punggung tangan mereka berdua

" ibuk kangen le ", ucap ibuku.. sambil memelukku.

Memang selama hampir 3 tahun berada di tempat bulik hanya saat liburan semester dan lebaran aku pulang , karena di hari normal aku hanya libur di hari minggu , dan tentunya selama itu juga aku lebih suka memacu birahi bersama bulik.

Setelah sedikit mengobrol denganku, bapak dan ibu segera menemui bulik dan om bambang. Aku sendiri juga bergegas ke dapur membantu mbak tun dan mbak hanum yg merupakan kakak sepupu dari mbak tun.

Memang setelah tragedi malam itu, bu suji juga tidak pernah kembali. Dan seminggu setelahnya, entah siapa yg memanggil atau menjemput mbak tun dan mbak hanum. Karena saat itu mereka tiba2 ada dirumah saat aku pulang sekolah.

Sesampainya didapur kulihat mbak tun ternyata sedang sibuk dengan cucian piringnya yg bertumpuk.

" wah,.. penganten anyar sregep tenan.. " ( wah penganten baru rajin bener ).

Candaku kepada mbak tun untuk mencairkan suasana , mbak tun hanya terlihat tersenyum malu tak berani menjawab.

" waduh ono mas ganteng" , kudengar suara mbak hanum dari belakangku.

Bukan suaranya yg mengagetkan ku tapi daging bulat kenyal miliknya lah yg membuatku kaget. Lengan ku bisa merasakan betapa besar dan kencang nya bulatan itu. Entah dia sengaja atau tidak aku tidak tahu , karena seharus nya masih cukup ruang untuk dia melewatiku tanpa tersenggol / menyenggol kan melon super jumbo nya.

Mbak hanum adalah seorang janda , umur nya setahun lebih tua dari mbak tun, kulit nya sawo matang, tubuhnya cukup tinggi pas dengan bulatan kenyalnya yg baru saja kurasakan. Sekilas wajahnya mirip artis denada cuman ini versi kota wajik.
_____________

Acara sudah selesai. Orang tuaku dan para tamu undangan sudah pulang , tinggal beberapa anggota keluarga dari bulik yg masih tinggal.

Aku merasa sangat kesepian diantara orang2 yg tidak terlalu ku kenal ini. Aku butuh bulik saat ini. Tapi.. , melihatnya saat ini, bukanlah kenyamanan yg kudapat , tapi malah rasa sakit yg harus kutahan.

Kulihat bulik sangat bahagia , tangan nya melingkar manja dipinggang om bambang.
Mereka berdua terlihat mesra, saat bercengkrama dengan saudara2 bulik.

"Aku tak tahannn ... lagi... , aku butuh tiga dewa ", segera kuambil dompet dikamarku. Dan berjalan keluar melewati keramaian orang2 itu.

Saat melewati pintu depan kulepaskan padanganku sekali lagi ke arah bulik dan.. mata kami bertemu , aku coba tersenyum pada bulik untuk menunjukan ' aku juga bahagia'. Kulihat bulik berusaha mengejarku, tapi kemudian mengurungkan niat nya karena ada saudaranya yg datang mengajak nya ngobrol.
_______________________

Kunikmati malam itu sendiri , dipuncak perbukitan yg ada di daerah tempat tinggal bulik. Kutenggak isi minuman itu sambil kutatap lampu2 dibawah sana yg terlihat seperti kunang2 dari atas sini.

Sudah 3/4 botol isi minuman itu masuk ke perutku. Tubuhku sudah terasa hangat dan ringan , saat sejenak kutundukan kepalaku untuk menikmati rasa damai ini.

Kulihat jam tanganku , sudah jam 22.30 rupanya. Isi botol minumanku pun sudah tak bersisa. Waktu nya pulang pikirku.

Biarlah kembali kujalani esok bersama tiga dewa , jika rasa sakit ini datang lagi.


- BERSAMBUNG -
mantan 3 dewa
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd