- Daftar
- 6 Jul 2011
- Post
- 141
- Like diterima
- 68
Malam Suhu
Saya seorang duda anak 1, yg telah cerai dgn wanita yg sebelumnya sudah bersama hampir 17 tahun (8th pacaran dan 9th nikah).
hampir 1 tahun terakhir ini saya mulai pacaran dgn seorang gadis manis berhijab berdarah sunda-jawa sebut saya namanya CH, yg sebelumnya saya kenal di dating apps.
sebelum akhirnya pacaran, kami pernah beberapa kali jalan dan liburan bareng (tapi benar2 liburan dan dia sama sekali tidak saya sentuh secara sexual).
Saya mengetahui bahwa CH ini memiliki beberapa pemasalahan dalam hidupnya, mulai dari dikecewakan oleh orang tuanya yg tidak harmonis, hubungan nya dengan saudara kandung yang tidak erat, trauma karena pernah dilecehkan oleh mantannya yg terakhir, mantan yg lain dan paling dia sayang meninggal, insecure karena sudah berusia kepala 3 namun belum merried dan dapat pekerjaan, dll.
Saya pun juga mengetahui dari teman dekatnya bahwa CH ini sebelumnya sudah mulai active scr sexual sejak usia sma, dan seringkali jatuh di pelukan pria yang tidak baik.
Saat ini CH mulai berhijrah dgn mulai berhijab, mulai ikut pengajian dan menjadi sosok yg islami.
Nah sejak 9 bulan terakhir, saya memboyong CH ini utk pindah ke kota saya dgn alasan utk mencari pekerjaan sekaligus membantu dia dalam merecover kesehatan mentalnya karena kalau dia masih stay di kotanya maka tekanan mental dari ortu, keluarga, saudara dan lain lain akan makin keras menghantamnya. Selama masa pindah tersebut, saya mensupport 100% kebutuhannya, mulai dari kos, pengeluaran harian, makan, hiburan, support secara moral dll.
Si CH ini sesekali juga menginap di tempat saya dgn alasan agar saya dapat lebih dekat dengannya sekaligus berbagi kebahagiaan, sesimple masak bersama dan nonton netflix, dan kami pun pernah berhubungan badan namun tidak sering.
saya pun pernah mengundang CH beserta ibunya utk bertemu ibu saya, dan di saat tsb saya mengutarakan niat saya bahwa saya hendak menjalin hubungan serius dgn CH.
nah pemasalahnnya saat ini adalah, saat keluarganya mulai mencium gelagat bahwa keberadaan si CH di kota saya ini bukan bekerja, namun hanya pindah tempat tinggal. oleh karenanya sejak 2 bulan lalu ysb kembali pulang ke kotanya, dan sejak saat itu dia mulai berubah, dari yang tadinya lembut, halus tutur katanya menjadi mulai sering complain, dan seperti kasar, serta menjadi penuntut dimana saya diminta utk menajdi lebih alim, rajin ibadah, tidak lagi menonton clip 18+ di hp, mulai diet (krn memang saya agak obese ya) dan menjauhi circle pertemanan saya dgn bapak2 yg saya akui memang kadang becandaan nya agak mesum.
Atas hal tsb saya sudah mulai menjalankan permintaannya tersebut, namun seolah tidak pernah terlihat benar ataupun dia melihat effort yg sdh saya lakukan tsb.
bahkan saat bulan puasa lalu saya ke kotanya krn kangen dan hendak buka puasa + tarawihan bareng, dia terlihat seperti setengah hati jalan dgn saya.
Puncaknya saat minggu lalu saya repost reels di media sosial yg berisi mengenai quotes motivational, yg kebetulan saya suka dgn pesannya (menjadi pria yg lebih tangguh, tidak takut utk menjalani tantangan hidup sendiri, dll), dia tersinggung dan merasa saya memposting motivasi diri org yg baru putus cinta, dan mulai memberikan sederet protes bahwa dia cape dgn saya yg "kurang" beribadah, bergaul dgn om2 mesum, hanya pencitraan di medsos dll. yang kemudian sampai hari ini (1 mingguan) dia tidak lagi menghubungi baik via telp, medsos, aplikasi chat dll.
Jujur saya pun lama2 lelah dengannya, namun saya juga lebih lelah apabila harus memulai dgn org baru.
utk menghadapi wanita seperti ini sebaiknya saya bagaimana ya suhu?
Apakah sebaiknya memang harus berpisah, meski sdh banyak kenangan yg sdh diukir bersama ?
Terima kasih Suhu
Saya seorang duda anak 1, yg telah cerai dgn wanita yg sebelumnya sudah bersama hampir 17 tahun (8th pacaran dan 9th nikah).
hampir 1 tahun terakhir ini saya mulai pacaran dgn seorang gadis manis berhijab berdarah sunda-jawa sebut saya namanya CH, yg sebelumnya saya kenal di dating apps.
sebelum akhirnya pacaran, kami pernah beberapa kali jalan dan liburan bareng (tapi benar2 liburan dan dia sama sekali tidak saya sentuh secara sexual).
Saya mengetahui bahwa CH ini memiliki beberapa pemasalahan dalam hidupnya, mulai dari dikecewakan oleh orang tuanya yg tidak harmonis, hubungan nya dengan saudara kandung yang tidak erat, trauma karena pernah dilecehkan oleh mantannya yg terakhir, mantan yg lain dan paling dia sayang meninggal, insecure karena sudah berusia kepala 3 namun belum merried dan dapat pekerjaan, dll.
Saya pun juga mengetahui dari teman dekatnya bahwa CH ini sebelumnya sudah mulai active scr sexual sejak usia sma, dan seringkali jatuh di pelukan pria yang tidak baik.
Saat ini CH mulai berhijrah dgn mulai berhijab, mulai ikut pengajian dan menjadi sosok yg islami.
Nah sejak 9 bulan terakhir, saya memboyong CH ini utk pindah ke kota saya dgn alasan utk mencari pekerjaan sekaligus membantu dia dalam merecover kesehatan mentalnya karena kalau dia masih stay di kotanya maka tekanan mental dari ortu, keluarga, saudara dan lain lain akan makin keras menghantamnya. Selama masa pindah tersebut, saya mensupport 100% kebutuhannya, mulai dari kos, pengeluaran harian, makan, hiburan, support secara moral dll.
Si CH ini sesekali juga menginap di tempat saya dgn alasan agar saya dapat lebih dekat dengannya sekaligus berbagi kebahagiaan, sesimple masak bersama dan nonton netflix, dan kami pun pernah berhubungan badan namun tidak sering.
saya pun pernah mengundang CH beserta ibunya utk bertemu ibu saya, dan di saat tsb saya mengutarakan niat saya bahwa saya hendak menjalin hubungan serius dgn CH.
nah pemasalahnnya saat ini adalah, saat keluarganya mulai mencium gelagat bahwa keberadaan si CH di kota saya ini bukan bekerja, namun hanya pindah tempat tinggal. oleh karenanya sejak 2 bulan lalu ysb kembali pulang ke kotanya, dan sejak saat itu dia mulai berubah, dari yang tadinya lembut, halus tutur katanya menjadi mulai sering complain, dan seperti kasar, serta menjadi penuntut dimana saya diminta utk menajdi lebih alim, rajin ibadah, tidak lagi menonton clip 18+ di hp, mulai diet (krn memang saya agak obese ya) dan menjauhi circle pertemanan saya dgn bapak2 yg saya akui memang kadang becandaan nya agak mesum.
Atas hal tsb saya sudah mulai menjalankan permintaannya tersebut, namun seolah tidak pernah terlihat benar ataupun dia melihat effort yg sdh saya lakukan tsb.
bahkan saat bulan puasa lalu saya ke kotanya krn kangen dan hendak buka puasa + tarawihan bareng, dia terlihat seperti setengah hati jalan dgn saya.
Puncaknya saat minggu lalu saya repost reels di media sosial yg berisi mengenai quotes motivational, yg kebetulan saya suka dgn pesannya (menjadi pria yg lebih tangguh, tidak takut utk menjalani tantangan hidup sendiri, dll), dia tersinggung dan merasa saya memposting motivasi diri org yg baru putus cinta, dan mulai memberikan sederet protes bahwa dia cape dgn saya yg "kurang" beribadah, bergaul dgn om2 mesum, hanya pencitraan di medsos dll. yang kemudian sampai hari ini (1 mingguan) dia tidak lagi menghubungi baik via telp, medsos, aplikasi chat dll.
Jujur saya pun lama2 lelah dengannya, namun saya juga lebih lelah apabila harus memulai dgn org baru.
utk menghadapi wanita seperti ini sebaiknya saya bagaimana ya suhu?
Apakah sebaiknya memang harus berpisah, meski sdh banyak kenangan yg sdh diukir bersama ?
Terima kasih Suhu
Terakhir diubah: