Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Lembaran Yang Hilang [Rega Universe]

Selain Amanda Rein !! Siapa karakter yang kalian ingin ada di kamar tidur kalian malam ini?

  • CatWoman

  • Angel

  • Luna

  • Winry

  • Mira

  • Jessica

  • Billa

  • Melly

  • Bu Fiona

  • Kak Fanny

  • Mbak Tina

  • Oliv

  • New : Mommy

  • Kirana


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Status
Please reply by conversation.
Mantap sekali ceritanya. Penulisannya keren, ceritanya pun mantap. Awalnya agak malas baca, karena udah baca lembaran baru. Di lembaran baru Winri nya nggak ada. Takutnya di lembaran yang hilang ini dia mati. Padahal Winri tuh pavorit selain Rein. Amel juga bikin penasaran sama hubungan dia sama bapaknya.
 
TEASER UPDATE BERIKUTNYA


----POV REGA----

“Kamu pernah bilang kalau mereka gak akan pernah bisa menemukan kita, tapi,, seandainya… seandainya mereka menemukan kita, apa yang akan mereka lakukan? Apa yang akan terjadi dengan kita Angel?” Tanyaku. Dia memandangku.“Mereka akan menculik kita? Membawa kita ke tengah-tengah laut lalu ninggalin kita begitu saja disana? Atau,, atau mereka akan menjual organ-organ tubuh kita dan.. dan sisanya akan dijadikan makanan kucing?”

“Kamu terlalu banyak nonton film,,”
Cibirnya. “Selama kamu dan kakakmu itu bisa tutup mulut, mereka gak akan pernah bisa menemukan kita” Ucapnya tegas.
----
“Dari awal dia memanipulasiku hanya untuk keuntungan dia..” Ucapnya pelan tanpa menatapku “Diam-diam dia menyusupi programku, memonitor segala apa yang aku lakukan, dia yang terlalu pintar atau aku yang terlalu bodoh, tanpa kusadari aku memberinya akses, dan saat dia sudah memegang kendali penuh, dia mengendalikanku.. seperti boneka kayu yang di iket benang,..kamu tau apa yang terjadi saat dia menarik benang yang tepat? Hmm? boneka itu akan bergerak sesuai keinginannya..”



Aku sedikit terkejut dan merasakan bulu kudukku merinding mendengar penjelasan Angel. Itu sebabnya dia tadi berkata dan merasa kalau selama ini dirinya hanyalah sebuah boneka yang digerakkan dari jarak jauh. Tak kusangka, ternyata ada tangan-tangan tak terlihat yang mengatur segala apa yang sudah kita lakukan. Seketika Aku merasa tidak terima dengan apa yang sudah dilakukan orang gila itu kepada Angel.
------
Dia mengatakan tidak bisa lari dari konsekuensinya dan akan terpaksa melakukan segala yang diperintahkan untuk dia. Aku belum terlalu lama mengenal Angel, tapi kuyakin dia bukan tipe orang yang akan membiarkan dirinya ditekan seperti itu. Kecuali jika dia sedang terancam. Benarkah dia sedang diancam?? Fuck.. Fuck.. Fuck.. !. Apa yang harus aku lakukan?

----POV ANGEL----



Dia bangkit dari tempat duduknya lalu meninggalkan meja tanpa bisa menyembunyikan ekspresinya yang masih terlihat bingung. Entah apa yang sedang ada di dalam pikirannya. Aku masih belum bisa mengatakan semua kepadanya. Karena kami sedang diawasi. Tapi setidaknya sudah kukatakan kepadanya apa-apa saja yang perlu dia ketahui.

Kirana bilang kalau cowok rese dan ngeselin itu sedang mengkhawatirkanku. Aku bisa merasakannya saat dia membelaku di depan kakaknya. Kukira semua cowok itu sama, tidak punya perasaan dan hanya mementingkan diri mereka sendiri. Kenapa dia berbeda?.

Daripada mencemaskanku, seharusnya dia mengkhawatirkan dirinya sendiri dengan apa yang mungkin akan datang atau apa yang akan terjadi. Tetapi bagaimanapun juga, aku tidak akan membiarkan sesuatu yang buruk terjadi padanya. Aku akan menjaga dan melindunginya.

Kutatap sekali lagi kamera pengawas di atasku.

Sudah hampir dua jam berlalu, masih juga tidak ada tanda-tanda kemunculan wanita berbahaya itu ataupun orang-orang yang mencurigakan. Mataku memandang sekeliling restoran. Kupikir dengan membawa cowo ngeselin itu kesini akan membuat mereka terpancing ataupun bereaksi. Memang rencanaku ini terlalu nekat dan ceroboh, tetapi aku sudah putus asa mencari petunjuk tentang wanita berbahaya itu dan apa yang dia inginkan dariku.

Misi pengembalian data Uni-Bank dari awal sudah kupirkan dengan matang-matang bersama dengan Kirana. Rencanaku layaknya sebuah kode pemrograman yang akan terus berjalan dengan baik hingga semua tugasnya selesai kecuali adanya failure. Kami berhasil mengembalikan data-data itu, tetapi keberhasilan itu menimbulkan masalah lain. Setelah menganalisa kembali kode-kode yang telah kubuat atau apa-apa saja yang aku lakukan dalam menjalankan misi itu. Aku menemukan pengecualian yang kemungkinan membuat rencanaku tidak berjalan dengan semestinya. Dia !!. Aku merasa keterlibataan Cowok ngeselin itu pada misi ini yang menyebabkan failure atau penyimpangan dalam rencanaku. Atau mungkin dugaanku salah?. Ya, pastinya. Mungkin otakku benar-benar sedang kacau dan menduga kalau cowo idiot seperti dia ada hubungannya dengan serangan cyber terbesar yang pernah terjadi di negeri ini.

Tapi aku masih merasa ada sesuatu antara aku dan dia. Ada alasan kami bertemu atau dipertemukan. Aku merasa pertemuanku dengan cowok ngeselin itu bukanlah sebuah kebetulan. Sejujurnya, aku tidak pernah percaya akan adanya kebetulan.

Jika memang dia tidak ada hubungannya dengan semua ini, maka tidak ada lagi alasan kami berdua berlama-lama disini. Sekarang, aku hanya perlu menunggu cowok ngeselin itu kembali dan mengajaknya angkat kaki dari sini. Tapi Kenapa dia lama sekali di toilet?

Tiba-tiba terdengar kegaduhan diikuti dengan suara jeritan seorang wanita yang membuatku terkejut bukan main. Suaranya terdengar keras dari arah toilet restoran. Membuat semua pengunjung restoran menoleh dan kebingungan. Aku refleks berlari ke sumber suara itu dengan perasaan was-was dan cemas. Astaga Rega? Apa yang terjadi?.

Langkahku terhenti saat tiba di lorong toilet restoran. Aku terperanjat menutup mulutku seakan tak percaya apa yang sedang kulihat. Di dalam lorong itu aku melihat Rega duduk tak berdaya di lantai bersandar kepada dinding lorong dengan tubuh yang penuh dengan darah. Seketika aku merasa kehilangan keseimbangan. Aku melihat seorang wanita berdiri di dekatnya dan juga seorang pelayan restoran dengan sebilah pisau di tangannya. Aku memandang sebuah kamera pengawas di atas mereka. Kemudian aku berteriak sekencang-kencangnya dengan suara yang bergetar.

“WHAT DO YOU WANT FROM ME?”


----

Coming Soon :ciao:
 
TEASER UPDATE BERIKUTNYA


----POV REGA----

“Kamu pernah bilang kalau mereka gak akan pernah bisa menemukan kita, tapi,, seandainya… seandainya mereka menemukan kita, apa yang akan mereka lakukan? Apa yang akan terjadi dengan kita Angel?” Tanyaku. Dia memandangku.“Mereka akan menculik kita? Membawa kita ke tengah-tengah laut lalu ninggalin kita begitu saja disana? Atau,, atau mereka akan menjual organ-organ tubuh kita dan.. dan sisanya akan dijadikan makanan kucing?”

“Kamu terlalu banyak nonton film,,”
Cibirnya. “Selama kamu dan kakakmu itu bisa tutup mulut, mereka gak akan pernah bisa menemukan kita” Ucapnya tegas.
----
“Dari awal dia memanipulasiku hanya untuk keuntungan dia..” Ucapnya pelan tanpa menatapku “Diam-diam dia menyusupi programku, memonitor segala apa yang aku lakukan, dia yang terlalu pintar atau aku yang terlalu bodoh, tanpa kusadari aku memberinya akses, dan saat dia sudah memegang kendali penuh, dia mengendalikanku.. seperti boneka kayu yang di iket benang,..kamu tau apa yang terjadi saat dia menarik benang yang tepat? Hmm? boneka itu akan bergerak sesuai keinginannya..”



Aku sedikit terkejut dan merasakan bulu kudukku merinding mendengar penjelasan Angel. Itu sebabnya dia tadi berkata dan merasa kalau selama ini dirinya hanyalah sebuah boneka yang digerakkan dari jarak jauh. Tak kusangka, ternyata ada tangan-tangan tak terlihat yang mengatur segala apa yang sudah kita lakukan. Seketika Aku merasa tidak terima dengan apa yang sudah dilakukan orang gila itu kepada Angel.
------
Dia mengatakan tidak bisa lari dari konsekuensinya dan akan terpaksa melakukan segala yang diperintahkan untuk dia. Aku belum terlalu lama mengenal Angel, tapi kuyakin dia bukan tipe orang yang akan membiarkan dirinya ditekan seperti itu. Kecuali jika dia sedang terancam. Benarkah dia sedang diancam?? Fuck.. Fuck.. Fuck.. !. Apa yang harus aku lakukan?

----POV ANGEL----



Dia bangkit dari tempat duduknya lalu meninggalkan meja tanpa bisa menyembunyikan ekspresinya yang masih terlihat bingung. Entah apa yang sedang ada di dalam pikirannya. Aku masih belum bisa mengatakan semua kepadanya. Karena kami sedang diawasi. Tapi setidaknya sudah kukatakan kepadanya apa-apa saja yang perlu dia ketahui.

Kirana bilang kalau cowok rese dan ngeselin itu sedang mengkhawatirkanku. Aku bisa merasakannya saat dia membelaku di depan kakaknya. Kukira semua cowok itu sama, tidak punya perasaan dan hanya mementingkan diri mereka sendiri. Kenapa dia berbeda?.

Daripada mencemaskanku, seharusnya dia mengkhawatirkan dirinya sendiri dengan apa yang mungkin akan datang atau apa yang akan terjadi. Tetapi bagaimanapun juga, aku tidak akan membiarkan sesuatu yang buruk terjadi padanya. Aku akan menjaga dan melindunginya.

Kutatap sekali lagi kamera pengawas di atasku.

Sudah hampir dua jam berlalu, masih juga tidak ada tanda-tanda kemunculan wanita berbahaya itu ataupun orang-orang yang mencurigakan. Mataku memandang sekeliling restoran. Kupikir dengan membawa cowo ngeselin itu kesini akan membuat mereka terpancing ataupun bereaksi. Memang rencanaku ini terlalu nekat dan ceroboh, tetapi aku sudah putus asa mencari petunjuk tentang wanita berbahaya itu dan apa yang dia inginkan dariku.

Misi pengembalian data Uni-Bank dari awal sudah kupirkan dengan matang-matang bersama dengan Kirana. Rencanaku layaknya sebuah kode pemrograman yang akan terus berjalan dengan baik hingga semua tugasnya selesai kecuali adanya failure. Kami berhasil mengembalikan data-data itu, tetapi keberhasilan itu menimbulkan masalah lain. Setelah menganalisa kembali kode-kode yang telah kubuat atau apa-apa saja yang aku lakukan dalam menjalankan misi itu. Aku menemukan pengecualian yang kemungkinan membuat rencanaku tidak berjalan dengan semestinya. Dia !!. Aku merasa keterlibataan Cowok ngeselin itu pada misi ini yang menyebabkan failure atau penyimpangan dalam rencanaku. Atau mungkin dugaanku salah?. Ya, pastinya. Mungkin otakku benar-benar sedang kacau dan menduga kalau cowo idiot seperti dia ada hubungannya dengan serangan cyber terbesar yang pernah terjadi di negeri ini.

Tapi aku masih merasa ada sesuatu antara aku dan dia. Ada alasan kami bertemu atau dipertemukan. Aku merasa pertemuanku dengan cowok ngeselin itu bukanlah sebuah kebetulan. Sejujurnya, aku tidak pernah percaya akan adanya kebetulan.

Jika memang dia tidak ada hubungannya dengan semua ini, maka tidak ada lagi alasan kami berdua berlama-lama disini. Sekarang, aku hanya perlu menunggu cowok ngeselin itu kembali dan mengajaknya angkat kaki dari sini. Tapi Kenapa dia lama sekali di toilet?

Tiba-tiba terdengar kegaduhan diikuti dengan suara jeritan seorang wanita yang membuatku terkejut bukan main. Suaranya terdengar keras dari arah toilet restoran. Membuat semua pengunjung restoran menoleh dan kebingungan. Aku refleks berlari ke sumber suara itu dengan perasaan was-was dan cemas. Astaga Rega? Apa yang terjadi?.

Langkahku terhenti saat tiba di lorong toilet restoran. Aku terperanjat menutup mulutku seakan tak percaya apa yang sedang kulihat. Di dalam lorong itu aku melihat Rega duduk tak berdaya di lantai bersandar kepada dinding lorong dengan tubuh yang penuh dengan darah. Seketika aku merasa kehilangan keseimbangan. Aku melihat seorang wanita berdiri di dekatnya dan juga seorang pelayan restoran dengan sebilah pisau di tangannya. Aku memandang sebuah kamera pengawas di atas mereka. Kemudian aku berteriak sekencang-kencangnya dengan suara yang bergetar.

“WHAT DO YOU WANT FROM ME?”


----

Coming Soon :ciao:
Cepetan bang dah ga sabar pengen baca...
 
TEASER UPDATE BERIKUTNYA


----POV REGA----

“Kamu pernah bilang kalau mereka gak akan pernah bisa menemukan kita, tapi,, seandainya… seandainya mereka menemukan kita, apa yang akan mereka lakukan? Apa yang akan terjadi dengan kita Angel?” Tanyaku. Dia memandangku.“Mereka akan menculik kita? Membawa kita ke tengah-tengah laut lalu ninggalin kita begitu saja disana? Atau,, atau mereka akan menjual organ-organ tubuh kita dan.. dan sisanya akan dijadikan makanan kucing?”

“Kamu terlalu banyak nonton film,,”
Cibirnya. “Selama kamu dan kakakmu itu bisa tutup mulut, mereka gak akan pernah bisa menemukan kita” Ucapnya tegas.
----
“Dari awal dia memanipulasiku hanya untuk keuntungan dia..” Ucapnya pelan tanpa menatapku “Diam-diam dia menyusupi programku, memonitor segala apa yang aku lakukan, dia yang terlalu pintar atau aku yang terlalu bodoh, tanpa kusadari aku memberinya akses, dan saat dia sudah memegang kendali penuh, dia mengendalikanku.. seperti boneka kayu yang di iket benang,..kamu tau apa yang terjadi saat dia menarik benang yang tepat? Hmm? boneka itu akan bergerak sesuai keinginannya..”



Aku sedikit terkejut dan merasakan bulu kudukku merinding mendengar penjelasan Angel. Itu sebabnya dia tadi berkata dan merasa kalau selama ini dirinya hanyalah sebuah boneka yang digerakkan dari jarak jauh. Tak kusangka, ternyata ada tangan-tangan tak terlihat yang mengatur segala apa yang sudah kita lakukan. Seketika Aku merasa tidak terima dengan apa yang sudah dilakukan orang gila itu kepada Angel.
------
Dia mengatakan tidak bisa lari dari konsekuensinya dan akan terpaksa melakukan segala yang diperintahkan untuk dia. Aku belum terlalu lama mengenal Angel, tapi kuyakin dia bukan tipe orang yang akan membiarkan dirinya ditekan seperti itu. Kecuali jika dia sedang terancam. Benarkah dia sedang diancam?? Fuck.. Fuck.. Fuck.. !. Apa yang harus aku lakukan?

----POV ANGEL----



Dia bangkit dari tempat duduknya lalu meninggalkan meja tanpa bisa menyembunyikan ekspresinya yang masih terlihat bingung. Entah apa yang sedang ada di dalam pikirannya. Aku masih belum bisa mengatakan semua kepadanya. Karena kami sedang diawasi. Tapi setidaknya sudah kukatakan kepadanya apa-apa saja yang perlu dia ketahui.

Kirana bilang kalau cowok rese dan ngeselin itu sedang mengkhawatirkanku. Aku bisa merasakannya saat dia membelaku di depan kakaknya. Kukira semua cowok itu sama, tidak punya perasaan dan hanya mementingkan diri mereka sendiri. Kenapa dia berbeda?.

Daripada mencemaskanku, seharusnya dia mengkhawatirkan dirinya sendiri dengan apa yang mungkin akan datang atau apa yang akan terjadi. Tetapi bagaimanapun juga, aku tidak akan membiarkan sesuatu yang buruk terjadi padanya. Aku akan menjaga dan melindunginya.

Kutatap sekali lagi kamera pengawas di atasku.

Sudah hampir dua jam berlalu, masih juga tidak ada tanda-tanda kemunculan wanita berbahaya itu ataupun orang-orang yang mencurigakan. Mataku memandang sekeliling restoran. Kupikir dengan membawa cowo ngeselin itu kesini akan membuat mereka terpancing ataupun bereaksi. Memang rencanaku ini terlalu nekat dan ceroboh, tetapi aku sudah putus asa mencari petunjuk tentang wanita berbahaya itu dan apa yang dia inginkan dariku.

Misi pengembalian data Uni-Bank dari awal sudah kupirkan dengan matang-matang bersama dengan Kirana. Rencanaku layaknya sebuah kode pemrograman yang akan terus berjalan dengan baik hingga semua tugasnya selesai kecuali adanya failure. Kami berhasil mengembalikan data-data itu, tetapi keberhasilan itu menimbulkan masalah lain. Setelah menganalisa kembali kode-kode yang telah kubuat atau apa-apa saja yang aku lakukan dalam menjalankan misi itu. Aku menemukan pengecualian yang kemungkinan membuat rencanaku tidak berjalan dengan semestinya. Dia !!. Aku merasa keterlibataan Cowok ngeselin itu pada misi ini yang menyebabkan failure atau penyimpangan dalam rencanaku. Atau mungkin dugaanku salah?. Ya, pastinya. Mungkin otakku benar-benar sedang kacau dan menduga kalau cowo idiot seperti dia ada hubungannya dengan serangan cyber terbesar yang pernah terjadi di negeri ini.

Tapi aku masih merasa ada sesuatu antara aku dan dia. Ada alasan kami bertemu atau dipertemukan. Aku merasa pertemuanku dengan cowok ngeselin itu bukanlah sebuah kebetulan. Sejujurnya, aku tidak pernah percaya akan adanya kebetulan.

Jika memang dia tidak ada hubungannya dengan semua ini, maka tidak ada lagi alasan kami berdua berlama-lama disini. Sekarang, aku hanya perlu menunggu cowok ngeselin itu kembali dan mengajaknya angkat kaki dari sini. Tapi Kenapa dia lama sekali di toilet?

Tiba-tiba terdengar kegaduhan diikuti dengan suara jeritan seorang wanita yang membuatku terkejut bukan main. Suaranya terdengar keras dari arah toilet restoran. Membuat semua pengunjung restoran menoleh dan kebingungan. Aku refleks berlari ke sumber suara itu dengan perasaan was-was dan cemas. Astaga Rega? Apa yang terjadi?.

Langkahku terhenti saat tiba di lorong toilet restoran. Aku terperanjat menutup mulutku seakan tak percaya apa yang sedang kulihat. Di dalam lorong itu aku melihat Rega duduk tak berdaya di lantai bersandar kepada dinding lorong dengan tubuh yang penuh dengan darah. Seketika aku merasa kehilangan keseimbangan. Aku melihat seorang wanita berdiri di dekatnya dan juga seorang pelayan restoran dengan sebilah pisau di tangannya. Aku memandang sebuah kamera pengawas di atas mereka. Kemudian aku berteriak sekencang-kencangnya dengan suara yang bergetar.

“WHAT DO YOU WANT FROM ME?”


----

Coming Soon
Rega.,???
jika ini memang yang terjadi, mati kau Angel di tangan kak Manda....
 
TEASER UPDATE BERIKUTNYA


----POV REGA----

“Kamu pernah bilang kalau mereka gak akan pernah bisa menemukan kita, tapi,, seandainya… seandainya mereka menemukan kita, apa yang akan mereka lakukan? Apa yang akan terjadi dengan kita Angel?” Tanyaku. Dia memandangku.“Mereka akan menculik kita? Membawa kita ke tengah-tengah laut lalu ninggalin kita begitu saja disana? Atau,, atau mereka akan menjual organ-organ tubuh kita dan.. dan sisanya akan dijadikan makanan kucing?”

“Kamu terlalu banyak nonton film,,”
Cibirnya. “Selama kamu dan kakakmu itu bisa tutup mulut, mereka gak akan pernah bisa menemukan kita” Ucapnya tegas.
----
“Dari awal dia memanipulasiku hanya untuk keuntungan dia..” Ucapnya pelan tanpa menatapku “Diam-diam dia menyusupi programku, memonitor segala apa yang aku lakukan, dia yang terlalu pintar atau aku yang terlalu bodoh, tanpa kusadari aku memberinya akses, dan saat dia sudah memegang kendali penuh, dia mengendalikanku.. seperti boneka kayu yang di iket benang,..kamu tau apa yang terjadi saat dia menarik benang yang tepat? Hmm? boneka itu akan bergerak sesuai keinginannya..”



Aku sedikit terkejut dan merasakan bulu kudukku merinding mendengar penjelasan Angel. Itu sebabnya dia tadi berkata dan merasa kalau selama ini dirinya hanyalah sebuah boneka yang digerakkan dari jarak jauh. Tak kusangka, ternyata ada tangan-tangan tak terlihat yang mengatur segala apa yang sudah kita lakukan. Seketika Aku merasa tidak terima dengan apa yang sudah dilakukan orang gila itu kepada Angel.
------
Dia mengatakan tidak bisa lari dari konsekuensinya dan akan terpaksa melakukan segala yang diperintahkan untuk dia. Aku belum terlalu lama mengenal Angel, tapi kuyakin dia bukan tipe orang yang akan membiarkan dirinya ditekan seperti itu. Kecuali jika dia sedang terancam. Benarkah dia sedang diancam?? Fuck.. Fuck.. Fuck.. !. Apa yang harus aku lakukan?

----POV ANGEL----



Dia bangkit dari tempat duduknya lalu meninggalkan meja tanpa bisa menyembunyikan ekspresinya yang masih terlihat bingung. Entah apa yang sedang ada di dalam pikirannya. Aku masih belum bisa mengatakan semua kepadanya. Karena kami sedang diawasi. Tapi setidaknya sudah kukatakan kepadanya apa-apa saja yang perlu dia ketahui.

Kirana bilang kalau cowok rese dan ngeselin itu sedang mengkhawatirkanku. Aku bisa merasakannya saat dia membelaku di depan kakaknya. Kukira semua cowok itu sama, tidak punya perasaan dan hanya mementingkan diri mereka sendiri. Kenapa dia berbeda?.

Daripada mencemaskanku, seharusnya dia mengkhawatirkan dirinya sendiri dengan apa yang mungkin akan datang atau apa yang akan terjadi. Tetapi bagaimanapun juga, aku tidak akan membiarkan sesuatu yang buruk terjadi padanya. Aku akan menjaga dan melindunginya.

Kutatap sekali lagi kamera pengawas di atasku.

Sudah hampir dua jam berlalu, masih juga tidak ada tanda-tanda kemunculan wanita berbahaya itu ataupun orang-orang yang mencurigakan. Mataku memandang sekeliling restoran. Kupikir dengan membawa cowo ngeselin itu kesini akan membuat mereka terpancing ataupun bereaksi. Memang rencanaku ini terlalu nekat dan ceroboh, tetapi aku sudah putus asa mencari petunjuk tentang wanita berbahaya itu dan apa yang dia inginkan dariku.

Misi pengembalian data Uni-Bank dari awal sudah kupirkan dengan matang-matang bersama dengan Kirana. Rencanaku layaknya sebuah kode pemrograman yang akan terus berjalan dengan baik hingga semua tugasnya selesai kecuali adanya failure. Kami berhasil mengembalikan data-data itu, tetapi keberhasilan itu menimbulkan masalah lain. Setelah menganalisa kembali kode-kode yang telah kubuat atau apa-apa saja yang aku lakukan dalam menjalankan misi itu. Aku menemukan pengecualian yang kemungkinan membuat rencanaku tidak berjalan dengan semestinya. Dia !!. Aku merasa keterlibataan Cowok ngeselin itu pada misi ini yang menyebabkan failure atau penyimpangan dalam rencanaku. Atau mungkin dugaanku salah?. Ya, pastinya. Mungkin otakku benar-benar sedang kacau dan menduga kalau cowo idiot seperti dia ada hubungannya dengan serangan cyber terbesar yang pernah terjadi di negeri ini.

Tapi aku masih merasa ada sesuatu antara aku dan dia. Ada alasan kami bertemu atau dipertemukan. Aku merasa pertemuanku dengan cowok ngeselin itu bukanlah sebuah kebetulan. Sejujurnya, aku tidak pernah percaya akan adanya kebetulan.

Jika memang dia tidak ada hubungannya dengan semua ini, maka tidak ada lagi alasan kami berdua berlama-lama disini. Sekarang, aku hanya perlu menunggu cowok ngeselin itu kembali dan mengajaknya angkat kaki dari sini. Tapi Kenapa dia lama sekali di toilet?

Tiba-tiba terdengar kegaduhan diikuti dengan suara jeritan seorang wanita yang membuatku terkejut bukan main. Suaranya terdengar keras dari arah toilet restoran. Membuat semua pengunjung restoran menoleh dan kebingungan. Aku refleks berlari ke sumber suara itu dengan perasaan was-was dan cemas. Astaga Rega? Apa yang terjadi?.

Langkahku terhenti saat tiba di lorong toilet restoran. Aku terperanjat menutup mulutku seakan tak percaya apa yang sedang kulihat. Di dalam lorong itu aku melihat Rega duduk tak berdaya di lantai bersandar kepada dinding lorong dengan tubuh yang penuh dengan darah. Seketika aku merasa kehilangan keseimbangan. Aku melihat seorang wanita berdiri di dekatnya dan juga seorang pelayan restoran dengan sebilah pisau di tangannya. Aku memandang sebuah kamera pengawas di atas mereka. Kemudian aku berteriak sekencang-kencangnya dengan suara yang bergetar.

“WHAT DO YOU WANT FROM ME?”


----

Coming Soon :ciao:
Eh da skedul update ya?? See you soon
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd