Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Lembutnya Ibuku.

sudah setahun berlalu, ayo dong hu season2 ibu ngobrol ma dedi lagi… kentang banget gajadi lonte ibunya dedi
 
EMPAT

Seperti yang sudah diminta sebelumnya, malam itu aku sudah bersiap memijiti ibu di atas karpet didepan TV seperti kemarin malam. Diawali dengan becandaan-becandaan ringan diantara kami.

"Ibu udah siap nih dipijit. Kamu udah siap mijit belum ?"
"Udah dong bu" sambil nyengir.
"Ih kok kegirangan gitu kalau mijitin ibu ?"
Tentu saja aku sedikit malu dengan becandaan ibu yang benar adanya. Jadi aku cuman salah tingkah saja tidak bisa menjawab.
"Hahaha...... malu ya ketahuan seneng" kata ibu sambil mencubit perutku keras sekali.
"Aduuuh ibuuu....... " jeritku pura-pura
"Kenapa ???"
"Enak......" jawabku.
Dan mendaratlah cubitan ibu di perutku yang kedua kali dan kamipun tertawa berderai bersama.

Ibu pergi ke kamar, dan aku berdebar-debar menanti ibu keluar dengan dasternya yang cantik. Namun ketika ibu keluar dari kamar sambil membawa bantal, aku merasa bingung. Hal yang membingungkan adalah ibu malam itu belum berganti Hijab syar'i nya bekas tadi mengajar ngaji di mesjid. Lengkap dengan hijab panjang dan gamis panjang sampai mata kakinya dengan warna hitam.
"Ibu ngga ganti baju dulu sama daster?" tanyaku mancing-mancing.
"Ngga... ibu pakai ini aja, kamu mijit kaki ibu kan tetep bisa walaupun ibu pakai gamis begini".

Yahhhh..... aku kecewa berat. Apakah ibu tahu bahwa kemarin malam aku memijiti sambil menggerayanginya ? Aku khawatir sekali, tapi dari sikapnya yang tak berubah tetap sayang dan penuh bercanda kepadaku, rasanya tak mungkin ibu tahu.
Yang jelas aku malam itu memijiti ibu dengan perasaan kentang, seperti suhu-suhu semua yang sekarang ini sedang kentang.



*****

Perkenalanku pada majalah porno di sekolah pada akhirnya berlanjut menjadi hobi. Setiap hari pada jam istirahat dan setelah jam belajar berakhir, aku selalu menyempatkan diri berkumpul dengan Herman CS. Bahkan bisa dibilang aku sudah menjadi geng mereka, walaupun keberadaanku disana lebih dibutuhkan untuk menjadi target bulian, secara tubuhku paling kurus kecil. Tapi aku tahu, mereka cuma bercanda, walaupun becandaannya sedikit keras dan kadang keterlaluan. Aku fikir sih tidak apa-apa lah, karena dengan berkumpulnya dengan mereka aku jadi kebagian juga melihat foto-foto porno itu.

Hari itu aku sudah tak sabar ingin segera berada di rumah, karena didalam tasku sekarang ada sebuah majalah porno yang dipinjamkan oleh Herman CS. Kenapa dipinjamkan padaku? mungkin karena mereka sudah bosan dengan majalah yang kubawa ini karena mereka ada beberapa yang lebih baru, sementara yang ini sudah lecek dan beberapa halaman robek. Dan aku ingin segera menikmatinya di rumah.

Segera setelah sampai di rumah, aku tidak melihat ada ibu yang biasanya di dapur atau di ruang tamu sambil nonton TV. Entah kemana ibu, mungkin ke rumah tetangga. Tidak mungkin ibu ke mesjid untuk mengajar ngaji disana karena sekarang belum waktunya. Ah biarlah, kemanapun ibu saat ini tidak aku perdulikan karena aku begitu tak sabar ingin segera menikmati majalah porno ini dengan bebas di kamarku. Bahkan ini kebetulan sekali kalau ibu tidak di rumah karena aku jadi lebih bebas dan bisa lebih lama melihatnya tanpa perlu takut. Jadi aku langsung masuk ke kamar dan menutup gordeng kamar (ingat kan, kamarku ini tak memiliki daun pintu karena sudah rusak, jadi daun pintu diganti oleh gordeng).

Aku segera duduk di kasur tanpa mengganti baju seragamku. Maklumlah aku sudah tidak sabar lagi ingin melihat foto-foto perempuan yang sedang telanjang dan disenggamai itu. Mungkin anak-anak yang sejaman denganku masih ingat bahwa di tahun segitu yang namanya hp Android belum lagi terkenal. Apalagi buat anak seumuranku, dan juga berekonomi rendah yang namanya hp Android hanya mimpi belaka. Jadi pada zaman itu pornografi di hp masihlah milik anak-anak orang kaya. Yang berekonomi seperti kami-kami ini hanya dari majalah. Maka anda tidak usah heran jika aku begitu degdegan dan senang ketika bisa membawa pulang majalah ini.

Lembar demi lembar aku menikmati foto-foto perempuan setengah telanjang dan perempuan telanjang difoto dari berbagai sudut dengan berbagai posisi. Batang kemaluanku tegang setegang-tegangnya sampai rasa gatal cenut-cenut di tititku itu berubah menjadi rasa sakit karena kejepit oleh celana seragamku yang agak sedikit kekecilan ukurannya. Oleh karena itu aku membuka celana seragamku, menggantungkannya di dinding dan kembali celentang di kasur untuk membaca majalah itu hanya mengenakan celana dalam saja. Ujung kepala kemaluanku ternyata makin cenut-cenut setelah aku hanya mengenakan celana dalam. Karena ujung tititku itu berasa gatal dan cenut-cenut akhirnya untuk meredamnya aku berganti posisi, membaca majalah sambil tengkurap. Halaman demi halaman kubuka, dan semakin halaman bertambah maka semakin panas pula adegan yang aku lihat.

Perempuan-perempuan bule itu difoto pas bagian selangkangannya. Mulai dari Ngangkang hingga nungging difoto dalam jenis close up photo. Aku menyimaknya baik-baik, menghafalkan bentuknya, warnanya, jembutnya yang dicukur rapi dan ada juga yang dicukur gundul. Dari bentuk dan warnanya saja terlihat begitu menarik. Apalagi di halaman berikutnya, selangkangan perempuan.... aduh... memek... aduh.. aku saat itu enggan sekali menyebut kata "memek" walaupun hanya dalam otakku. Rasanya seperti sebuah dosa yang sangat berat. Tapi saat ini bisa dengan fasih aku memikirkan kata "memek" atau menyebutnya di bibirku, atau menuliskannya disini. Ya... foto memek yang tengah dimasuki titit..... eh... kalau yang sebesar itu mungkin lebih cocok dinamakan kontol.... karena kalau titit itu mungkin ukurannya hanya sebesar punyaku...... foto memek ditusuk kontol itu membuat aku gelisah dan kepala kontolku yang belum begitu besar itu berasa cenut-cenut luar biasa. Anehnya saat aku tekan di kasur (posisiku masih telungkup), rasa cenut-cenut itu hilang dan berganti dengan rasa nyaman.


Aku membuka halaman lain lagi, dan ah..... dari judulnya walaupun bahasa Inggris tapi aku sudah mulai mengerti bahwa itu adalah tentang hubungan sedarah antara seorang ibu dan anak lelakinya. Aku bingung juga sih, apa betulan anak lelakinya atau pura-pura saja karena yang disebut 'anak lelaki' itu ternyata sudah tua juga jika dibandingkan denganku. Tapi aku pada akhirnya jadi membayangkan jika aku melakukan apa yang ada di majalah itu dengan ibu. Misalnya di ruang tamu seperti yang pernah aku lihat waktu itu ketika ibu mengisap selangkangan bapak. Aaaah.... ujung tititku tiba-tiba gatal sekali makin cenut-cenut setelah aku membayangkan ibu hanya bercelana dalam saja seperti yg pernah kulihat. Aku menekan lagi tititku yang tegang di kasur.... aaah kok rasanya lega ya jika ditekan di kasur. Gatalnya itu hilang. Coba aku tekan lagi.... eeemh..... betul... bukan saja gatalnya hilang, tapi tiap kutekan maka ujung tititku itu merasa enak.

Katanya si Denny, biar enak harus digosok pakai tangan yang dilumasi sabun. Tapi ditekan di kasur juga kok enak. Hemm... coba aku tekan lagi.... ah betul.... rasanya melegakan sekaligus nagih.

Jadi, sambil melihat foto adegan hubungan sedarah itu aku menekan-nekankan titit tegangku di kasur. Gimana ya rasanya jika aku melakukannya dengan ibu ? pasti enak sekali.... apalagi sering kudengar dari Herman CS ataupun si Denny yang selalu berkhayal bahwa saat titit tegang ini masuk kedalam lubang memek.... maka kemaluan perempuan itu akan mencengkeram dan meremas-remas tititmu seperti diremas-remas oleh tangan. Aku jadi ingin sekali merasakannya.

Di fikiranku kembali melintas bayangan tubuh ibu yang jongkok hanya mengenakan beha dan celana dalam. Pantat ibu yang nungging mirip sekali posisinya dengan yang ada di majalah ini. Uuuh.... adegan berikutnya adalah kontol besar itu menusuk memek dari belakang.... aku belum tau namanya adalah doggy style. Jadi aku memikirkannya sebagai gaya nungging. Coba misalnya ibu nungging begini lalu aku menusuknya dari belakang.... blesss..... aaaah....
Sambil membayangkan itu, aku menekan lagi tititku keras-keras di kasur.... lama sekali karena aku ingin merasakan rasa enak itu lebih lama. Dan benar saja... rasanya semakin lama semakin enak.... dan aku ingin merasakan yang lebih enak lagi dari ini, jadi aku menekan lebih kencang lagi.... dan rasanya ternyata memang lebih enak lagi.

Dan saat itu aku terengah-engah karena merasa tak puas dengan rasa nikmat itu. Aku menekan lagi lebih kencang, sampai kakiku kejang-kejang. Dan rasa itu tambah enak lagi....
Dan aku mengejatkan kakiku lebih kencang lagi, dan ...... sebentuk rasa hangat mengalir..... dari kepala tititku yang tegang... ke selangkangan... lalu ke tulang ekor.... sebagian ke paha dan betis.... lalu sebagian lagi rasa hangat itu mengalir ke tulang belakang, ke leher... ke otak..... dan ke mata.... membuat mataku berat. Hingga aku akhirnya menutup mataku.... dan terbayang di mataku adalah ibu yang tengah nungging lalu kutancap berulang-ulang tititku ke memeknya.

Rasa hangat itu semakin menjadi, dan aku seperti kesetanan menekan nekan tititku ke kasur hingga akhirnya rasa hangat itu seperti tak tertahan lagi. Tubuhku bergetar, nafasku terhenti, mataku terbuka dan melotot. Kaki dan tubuhku kejang tak mampu kulemaskan.... lalu akhirnya meledaklah suatu perasaan yang luar biasa.
Aku merintih....
"aaaaaaah......."
Dan tubuhku berkelojotan tak karuan, tak mampu kutahan, dan kurasakan gelombang kenikmatan demi gelombang kenikmatan melanda ujung tititku yang ngilu-ngilu sedap.
Nafasku seperti tercekat, dan setiap udara yang keluar disertai dengan suara "Hkkkk.... hkkkkk.... hkkkkkkkkkk....."
Makin lama kenikmatan itu berangsur reda, tetapi tubuhku masih berkedutan dan berkelojotan. Hingga akhirnya melemah.... dan melemah.....

Apakah.... itu yang dinamakan orgasme ?
Itu adalah perasaan yang sangat luar biasa.
Tak ada kata di dunia ini yang bisa menggambarkannya.
Luar biasa.
Dan aku kelelahan.... lemas, ngantuk, capek, tak bertenaga.
Tapi.... apa ini ?
Hah ? ini...... basah-basah lengket....
Inikah yang disebut..... air mani ???

Aku serabutan mencari lap, dan berakhir dengan mengorbankan baju seragamku untuk mengelapnya.

Setelah berganti celana pendek dan kaos butut maka sambil tiduran, aku memikirkan rasa yang tadi kualami. Pantas saja orang ketagihan, rasanya memang enak. Apalagi jika melakukannya dengan perempuan... pasti lebih enak. Tapi kok mataku berat begini ya, ngantuk sekali aku. Tapi aku masih penasaran dengan majalah tadi, jadi aku sambil tiduran sambil melihat-lihat lagi majalah tadi. Tapi sekarang kok tidak semenarik tadi ya melihat gambar ini. Aku lebih tertarik memejamkan mataku.

Dan, ....... bluk..... majalah itu terjatuh. Aku tidak perduli, mataku tak bisa diajak kompromi.

Aku tertidur di sore hari.

*****

BYUR !!!!!!!
Aku terkesiap.

BYUR !!!!!!
Aku meloncat.

BYUR !!!!!!
Dan aku tercekat.


"ANAK SETANNN !!!!!!" sebuah suara serak menggelegar bak halilintar menyadarkanku dari rasa kantuk. Bapak berdiri disana, memegang ember yang sudah kosong di tangan kanannya. Dan di tangan kirinya adalah..... majalah pornoku......
Di belakangnya, ibu berusaha memegang tangan bapak dan menahannya.
Ibu menangis.

Oh kiamat ini.

Tenaga ibu tak mampu menahan bapak. Apalah arti tenaga seorang perempuan lemah lembut seperti ibu dalam menghadapi tenaga bapak yang bertubuh besar berotot.

Plakkkkk !
Majalah itu dilempar ke mukaku, sampai aku merasa pedas di wajahku.
Tidak cuman itu, yang berikutnya datang tak dapat kuperkirakan akan datang.

Duakkkkk....!
Bogem bapak mengenai mataku, sampai pandanganku gelap.

Klepak !
Klepak !
Tamparan kanan kiri kuterima.

Ada rasa hangat mengalir di bibir.

Blakkkk!
Sebuah tendangan di perut membuatku terjengkang lalu tubuhku terbanting ke dinding. Aku lemas tak berdaya, dan.... hekkkk.... muntah di lantai sambil tersungkur.
Pandanganku berkunang-kunang.... lalu gelap gulita.


BERSAMBUNG
Kalau bisa buat cerita baru aja suhu jangan di lanjutin lagi, bakal ngerembet kemana mana malah suhu sendiri yg repot nanti kalau mau di tamatin nantiin nya susah dan malah berhenti di tengah jalan
 
lhowalah tamat. sesyen 2 di sini atau halaman baru om? pinginku bu Lilis tetep sama Dedi..ngg dibagi2
 
Cerita tabu disajikan dengan cara yang sangat spesial.....hebat!
Ini lebih dari cukup...jika ditambah mungkin sensasi nya bisa berkurang.
Kalau bisa buat cerita baru aja suhu jangan di lanjutin lagi, bakal ngerembet kemana mana malah suhu sendiri yg repot nanti kalau mau di tamatin nantiin nya susah dan malah berhenti di tengah jalan
Saya mengucapkan terima kasih atas perhatian suhu-suhu senior semua disini atas perhatiannya terhadap cerita saya. Terutama pada om @Fantasheva yang rajin mengikuti. Ceritanya masih jauh dari bagus karena baru mencoba, yang ternyata ngga gampang.

Yang paling susah adalah mencari waktu yang tepat untuk menulis.
Di tempat kerjaan, susah karena ada boss besar.
Di rumah, susah juga ada satpam dapur yg ngontrol terus pergerakan ane di internet.
Terlebih, boss-boss kecil yang menuntut minta perhatian pengen dipangku-pangku.

Saya sedang merintis satu story yang baru dengan genre yang berbeda.
Buat yang punya saran cara menyusunn cerita, ataupun ide cerita, jangan ragu untuk PM ke saya.

Sekali lagi terima kasih untuk semua.
quote2 di atas sudah lebih dari cukup untuk membuka jalan bagi suhu agar kembali ke track.. merintis satu story yang baru dengan genre yang berbeda... selamat atas mulusnya cerita ini hingga tamat, meski kelembutan alur itu nyaris longsor, sedikit ternodai oleh gagasan mayoritas yang dominan di forum ini..cuc***** n** r*** g***b*** pem****** ex** dan segala bentuk kebin*** lain, yang begono tuh ujung2nya sih cuma jadi cerita mainstream yang dilirik sekilas aja udah ketauan membosankannya dan malah kebanyakan bahkan kehabisan nafas jauh dari kata tamat udah pasaran membosankan dan gak tamat, apa ada yang lebih menyedihkan dari ini? xixiixixxi
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd