Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Libur telah tiba

Lanjutan


Malamnya aku duduk di bangku yang terletak di teras rumah sambil menikmati sebatang rokok yang terselip di antara jari tanganku. Pikiranku melayang-layang membayangkan pengalamanku beberapa hari ini

“kak ada yang Dita mau omongin” kata Dita yang keluar dari rumah dan duduk di kursi yang terletak di sampingku

“kak andri!” Dita memanggilku lagi

“kak andri sayang” sekali lagi Dita memanggilku dengan suara yang manja sambil menggoyang-goyang lenganku

“apa sayang?”

“iih kak andri nakal, kok tadi Dita dicuekin?” kata dita manyun sambil mencubit pinggangku

“hehe”

“ada yang mau Dita omongin”

“apa?”

“soal Fina kak” wajah dita terlihat serius

“kenapa Fina?”

“tadi fina ngomong sama dita kak, Fina bilang kalo dia tau apa yang kita berdua perbuatkan. Fina tau kalo Dita ngentot sama kakak”

“iya aku udah tau kok, terus kenapa?” aku pun mulai serius mendengarkan

“kok kakak udah tau?” pertanyaan cuma ku jawab dengan senyuman

“tadi Fina bilang kalo bakal diaduin ke mama papa kak?”

“serius? Coba aku ngomong sama Fina sekarang” kataku kaget mendengar keterangan Dita

“tar dulu kak, Dita ngomongnya belum selesai. Fina tadi bilang kalo dia bisa gak cerita ke mama papa tapi dengan 1 syarat”

“emang apa syaratnya?” tanyaku pengen tahu

“syaratnya.. syaratnya kalo Fina dibolehin begituan juga sama kakak” ucap Dita setelah cukup lama terdiam

“yaa terserah kamu aja” kataku setelah tahu kemana arah pembicaraan

“Dita gak mau kalo sampek mama papa tahu kak, tapi fina baru kelas 3 smp”

“terus kamu maunya gimana? Kalo gak diturutin nanti Fina bilang ke om sama tante”

“kakak sih pake ngentotin Dita, jadinya ribet gini sekarang” kata dita manyun

“tapi kamu suka kan?” tanyaku menggoda Dita. Tanganku pun mulai meremas toket sekel Dita

“kak tar diliat orang” kata Dita kaget tapi tidak berusaha menyikirkan tanyaku dari toketnya

“ jawab dulu”

“iya Dita suka di entotin kakak, udah ah lepasin nanti diliat tetangga”

“terus sekarang gimana Finanya?” tanyaku ke Dita setelah menarik kembali tanganku

“ya gimana lagi, Dita gak mau papa mama tau. Terpaksa kakak yang keenakan, udah dapetin perawan Dita, dapetin lagi perawan Fina”

“yuk sekarang aja kalo gitu” kataku sambil bersiap-siap berdiri tidak memperdulikan perkataan Dita

“ih kakak mesum, semangat banget kalo berhubungan dengan memek perawan” kata Dita menahan lenganku

“dengerin Dita dulu kak, pokoknya pas kakak ngentot sama Fina ada Dita yang jagain Fina”

“oh jadi ceritanya kamu mau lihat dari samping gitu, hayuk dah sekarang”

“tar dulu kak andri sayang, tapi bukan sekarang. Soalnya besok kan sabtu, paginya Dita ada acara sama temen-temen. Jadi sabtu malemnya aja ya”

“yaudah deh kamu atur aja sama Fina” kataku, bagiku besok atau sekarang yang pasti aku tetep bisa ngentotin Fina

“yaudah Dita masuk dulu mau tidur, kakak juga cepet tidur” kata Dita beranjak masuk ke dalam rumah, tanganku menepuk pantat bahenol Dita saat dia melintas di depanku, yang hanya dibalas dengan senyuman manis Dita




***




Akhirnya sabtu malam pun tiba, didalam kamar dimana aku merengut keperawan Dita ada 3 orang yang saling berpandangan. Terlihat Fina duduk di pinggir ranjang dengan Dita duduk disampingnya saat aku berjalan masuk dengan hanya menggenakan boxer

“Sini kak, ini Fina udah siap” kata Dita saat melihatku berjalan masuk
Aku pun langsung mendekati mereka berdua, merebahkan tubuh di ranjang empuk milik Dita. Yap kami sekarang ada di kamar dita


"kak andri, tadi kata kak Dita kalo itunya Fina dimasukin itunya kakak sakit banget?" tanya Fina sambil menggoyang-goyangkan kakiku. belum sempet aku menjawab Fina kembali menyambung "padahal kemarin dulu enak banget rasanya"

"emang sakit Fina, kapan sih kakak boongin kamu. gausah yaa sakit banget loh" Dita masih mencoba untuk membujuk Fina

"Fina pengen denger jawaban dari kak andri, kakak diem dulu" ucap Fina

"emang sakit Fina, kakakmu saja sampek nangis. Tapi abis itu keenakan sampek nagih, iya kan Dit?" aku memberi jawaban

Dita langsung melototkan matanya kepadaku, MARAH


"Iya Fina ngelihat kak Dita mendesah keenakan juga kok" Kata Fina

"Iya sakitnya bentar enaknya lama, tanya aja sama kak Dita" kataku ke Fina

"Gausah tanya Fina juga tahu kok kak, keliahatan dari expresinya kak Dita pas begituan sama kakak"

Dita hanya diam saja. Aku perlahan bangkit dan duduk diantara berdua "Jadinya gimana ni Dit?" tanyaku perlahan sambil tanganku membelai paha bagian dalamnya

"Terserah Fina aja deh" kata Dita pasrah


Aku pun mulai mencium bibir Fina, yang langsung di balas oleh Fina. "semakin jago aja ni anak" batinku.. Dita yang duduk disamping kami berdua melihat Fina ternyata sangat ganas menyambut ciumanku

Aku melepaskan ciumanku di bibir Fina dan mendekatkan bibirku ke bibir Dita, mengecupnya perlahan. Dita tidak merespon ciumanku, Lidahku mulai menerobos masuk ke mulut Dita yang langsung disambut dengan hisapan dari Dita yang mulai terbawa permainanku


Tiba-tiba Fina yang duduk dan melihat di samping kami berdua menarik leherku sehingga pagutanku dengan Dita terlepas.. Fina langsung mencium bibirku ganas dan menggigit dengan keras bibir bagian bawahku

"Aauuuhh sakit Fina" aku sontak menarik wajahku, tanganku meraba bibirku yang berdarah terkena gigitan Fina.
Dita yang melihat disamping pun langsung keadaan bibirku "gak papa kan kak?" tanya Dita setelah melihat bibirku berdarah
"Fina apa-apaan sih.. liat ni bibir kak andri sampek berdarah kayak gini" Dita memarahi Fina

"Biarin weeekkk, salah sendiri tadi kakak ciumannya lama banget sama kak andri" kata Fina sambil menjulurkan lidahnya, Lucu

"Emang kenapa? kakak kak pacarnya kak andri"

"kakak kan pacarnya kak dion, mau kakak kemanain kak dion. kak andri itu pacarku, kan aku gak punya pacar sekarang kak andri jadi pacarku"

"Tadi kakak sudah putusin Dion, jadi sekarang kak andri pacarnya kakak"

Aku hanya bisa menggelengkan kepala mendengar dua kakak beradik yang sama-sama cantik berdebat merebutkan aku. Apakah aku setampan itu, padahal jawabannya sudah pasti. Aku kan memang tampan. hahaha.

"Udah, udah. Jangan bertengkar lagi, kalian berdua bukan pacarku, tapi istriku. istri pertama dan keduaku" kataku melerai mereka berdua, dan langsung memberikan ciuman kepada mereka berdua


Terlihat mereka berdua sangat senang mendengar perkataanku yang mengatakan mereka berdua adalah istriku

"Iya aku istri kak andri" kata mereka berdua barengan. Membuat aku tertawa bahagia di dalam hati


"Yukk sini.. Mau dilanjutin gak istri keduaku" kataku kepada Fina sambil menarik tangannya

Aku pun mulai mencium Fina yang langsung di sambut dengan ganas oleh bibir tipisnya, tanganku meraba setiap inchi tubuhnya, memilin dan menarik pelan putting yang menegang di atas dua payudara kecilnya. Sementara di sudut sana aku melihat tangan Dita menyusup ke dalam celananya memainkan sendiri vaginanya dan tangan yang lain meremas toket sekelnya


Kini Fina telentang di depan dengan kedua kaki mengangkang membentuk huruf M, semetara aku duduk diantara kedua kakinya. Mataku menatap tubuh Fina yang tak tertutup sehelai benang pun begitu juga dengan tubuhku, mataku menatap memek sempitnya yang terlihat jelas karena posisi kakinya yang mengangkang itu.. Hanya terlihat sebuah garis kecil di antara pangkal pahanya, memek Fina masih sangat sempit sekali, tak terlihat lubang memeknya meskipun kakinya mengangkang dengan lebar


“kak, jangan diliatin gitu donk. Fina kan malu” suara Fina membuyarkan lamunanku

“hehe”
Aku pun mulai mendekatkan wajahku ke memek sempit Fina, harum wangi sabun bercampur cairan cintanya langsung terendus oleh hidung. “uuuuhhhhggg, geli kak” hanya itu yang keluar dari bibir mungil Fina saat lidahku mulai menyapu bibir memeknya, aku julurkan lidahku berusaha menyeruak masuk ke memeknya, membuat Fina mengerang dan melenguh keenakan. Memek Fina yang memang telah basah semakin banjir menerima penyerangan mulut dan lidahku
Saat ku rasa sudah cukup basah aku pun mulai mendekatkan kontiku, Fina semakin blingsatan, erangan, lenguhan dan rintihannya semakin keras saat ku gesekkan kontiku dan ku pukul-pukul memek sempitnya dengan konti berototku

“kakak masukin sekarang ya” kataku sedangkan tangan kananku kontiku agar kontiku tidak mudah meleset. Dina beranjak mendekati Fina dan menggenggam tangan Fina.

“aaaaarrrrrrgggghhhh… saaaakkkiiitttt kaakkkk” jeritan Fina saat kepala kontiku berhasil menyeruak masuk, air mata Fina mulai keluar dari ujung matanya

“Gausah dilanjutin ya Fina” Dita mencoba membujuk Fina, aku pun ikut membujuk Fina karena melihatnya menangis kesakitan saat ujung kontiku menyeruak masuk memek sempitnya. Di tambah lagi kontiku agak nyeri karena memek Fina terasa sangat menjepit kontiku, terlalu sempit.

“Terusin aja kak andri, Fina kan istri kak andri” Fina berkeras meneruskan tidak menghiraukan bujukan Dita dan aku. Aku dan Dita pun hanya bisa pasrah menuruti kemauan Fina

“Dit, kamu cium bibir Fina supaya nanti teriakannya tidak terlalu keras” kataku kepada Dita, karena memang Fina sangat berisik

Dita akhirnya mau memagut bibir Fina, sementara tanganku sibuk memilin dan memelintir putting kecilnya. Saat Fina mulai menikmati dan melupakan rasa sakitnya aku langsung mendorong dengan keras kontiku.
Teriakan Fina tertahan oleh bibir Dita..
Akhirnya kontiku pun masuk dengan penuh ke memek Fina yang diiringi dengan suara kreteekk lirih
Fina yang kaget dan kesakitan langsung menjauhkan bibirnya dari pagutan Dita.

“sakit kak.. sakit banget kak Dita” Fina berkata dengan sesenggukkan kepada Dita kakaknya, air mata mengalir deras dari sudut matanya

Terasa memek Fina sangat sempit menjepit kontiku dengan keras. Aku mendiamkan kontiku untuk mengurangi sakit Fina. Lima menit kemudian aku pun mulai memompa perlahan memek Fina.

“Masih sakit kak” kata Fina mengernyitkan alisnya

“Sabar Fina sebentar lagi enak kok” bujukku

Setelah cukup lama aku memaju mundurkan kontiku akhirnya mulai terdengar desahan dari mulut Fina

“masih sakit sayang” tanyaku

“sedikit sakit kak.. tapi enakk” jawaban Fina diantara desahannya

Erangan dan desahan Fina semakin keras saat aku mempercepat gerakan maju mundur pinggulku. Terpaksa aku menutup mulutnya dengan mulutku.. tangan mungilnya memeluk erat tubuhku.


"aaaahhhhkkk.. aaahhhhhh .. Fina mau pipiskan" mendengar seruan Fina aku semakin mempercepat pompaanku.

Fina melenguh panjang.. cairan orgasmenya terasa hangat menyiram kontiku. Orgasme kedua Fina malam ini.. Aku pun mencabut kontiku, cairan orgasme Fina bercampur dengan darah keperawanannya melumuri batang kontiku
Terlihat Fina tergolek lemah diatas ranjang, memejamkan matanya kecapekan.. perlahan aku mencabut kontiku yang masih menegang berdiri dengan gagahnya, belum ngecrooottt.



"kakak belum ngecrooottt?" Dina berkata setelah mendekatiku


"iyaa, hehe" kataku sambil nyengir


"Dina jadi pengen gara-gara liat kak andri ngetotin Fina"


"yukk"


"Tapi dina yang di atas, di suka di atas, lagian kakak kan masih capek" pintanya


Aku pun langsung merebahkan tubuhku, Dina langsung membuka celana dan celana dalamnya. Dina mulai memosikan tubuhnya berjongkok di atas kontiku, tangannya menggenggam batang kontiku dan mengarahkan ke memeknya


"ooohhhh" lenguhku berbarengan dengan Dita saat kontiku menyeruak masuk ke lubang memeknya
Memek Dita terasa masih sangat sempit dan legit, Hari ini baru kali ketiga memeknya di masukin konti


Dina menumpukan kedua tangannya ke dadaku dan mulai menggerakan pinggulnya naik dan turun, maju dan mundur. memek dita serasa mengkempot kempot kontiku




"Sekarang Dita coba berdiri terus tangannya pegangan ke pinggir ranjang" suruhku


Dita pun langsung menurut


Aku mulai menyodok-nyodok memek dita dari belakang, membuat Dita menggerang keenakan. Tidak butuh waktu lama Dita pun langsung orgasme


"aaaahhhhh dita mau pipis kak"



Aku pun melepas kontiku

Dita langsung berlutut di depanku dan langsung mengoral kontiku, lidahnya menyapu seluruh batang kontiku.
Kedua tanganku memegang kepala Dita saat dia melahap kontiku, mulai ku gerakan pinggangku maju mundur, semakin lama semakin cepat.


"aaaahhhh Dita, aku mau ngecrooott" erangku sambil memajukan penuh pinggulku membuat kontiku hampir terbenam seluruhnya ke mulut Dita
"crooootttt... croootttt... crooootttt" aku berhasil ngecrot di dalam mulut Dita


"uhukk.. uhukkk.. kakak jahat" Dita terbatuk-batuk dan berkata dengan mata yang sedikit berair karena tersedak


"ayo ditelan semua sayang, jangan sampek ada yang tersisa" kataku tanpa memperdulikan keluhan Dita


"nanti kalo sudah, bersihin juga yang ada di konti kakak"

Setelah menelan semua pejuku Dita mulai menjilati kontiku





Malam ini kami tidur bertiga di bawah satu selimut, aku tidur diantara mereka, Dita di samping kanan tertidur sambil memelukku dan Fina tidur di samping kiri juga sambil memelukku, dan yang pasti kami bertiga masih telanjang!



***





bersumbing

eh salah



bersambung...
 
wahhh bgus suhu..
tp sayang di antara kata2 di atas msih ada beberapa kata yg kurang dan salh dalam pengetikan.a
antara dita dan dina...
dan coba lebih di buat alur cerita sehari2 mereka biar lebih reall gtu..
 
Mantab gan... :konak:

Di tunggu kelanjutan ceritanya... :semangat:
 
wahhh bgus suhu..
tp sayang di antara kata2 di atas msih ada beberapa kata yg kurang dan salh dalam pengetikan.a
antara dita dan dina...
dan coba lebih di buat alur cerita sehari2 mereka biar lebih reall gtu..

terima kasih banyak atas masukannya suhu :ampun:
jujur ini baru pertama belajar menulis cerita
agak tergesa-gesa juga bikinnya .. bikin - jadi - langsung post
tapi nanti akan gw perbaiki
sekali lagi terima kasih suhu :ampun: :ampun:
 
Lanjutkan hu! Nubie paling suka crita begini, apalagi kalo ada karakter yg di bawah umur. Haha
 
Mantaab suhu ! Ditunggu kelanjutannya yang lebih liarrrr...!
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bagus sih ceritanya, tp di bagian 2 kenapa ada nama DINA ya? Jangan jangan gabungan dita sama fina
Intinya lanjutkan dengan konsisten Bro
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd