Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Life Changing Experience

thankyou atas responnya gan haha, termasuk dengan spekulasi agan ending cerita ini. oh iya, mohon maaf jika update-update selanjutnya minim adegan seks hehe

salam, TB


EPISODE 34


menjadi seorang introvert memang enak kadang, aku bisa hidup dan bahagia tanpa orang lain disekitarku. pada saat jaman di bangku sekolah, aku sering hanya menyendiri di kelas, atau diperpus untuk sekedar membaca, dan buktinya aku bisa survive. namun, memasuki saat kuliah, semua berubah saat tiap mata kuliah pasti ada tugas kelompok. ya, tugas kelompok, aku yg ngerjain tugasnya dan kelompokku berada di sampingku main game, itulah definisi tugas kelompok. teman cowok, aku hanya punya segelintir teman cowok, Taufik dan Indra yg sering aku ajak nongkrong di kantin. dari kami bertiga, hanya Indra yg memiliki pasangan, sedangkan Taufik sedang dekat dengan seorang wanita berhijab dan aku yg paling tertutup. mereka sering meledekku bisa dekat dengan Sandra dkk, kenapa aku tak menjadikan salah satu dari mereka pasanganku, ledek mereka seringkali. selain mereka, aku masih punya sahabat lama yg bernama Faiz yg sedang kuliah di kedokteran. karena aku pendengar yg baik, sering mereka menjadikanku sebagai tempat curhatan.

kali ini aku merasa kalah dengan situasi. urusan skripsi, aku tinggal maju ujian seminggu lagi, namun untuk urusan percintaan, aku berada di persimpangan jalan. 4 minggu sejak kejadian di mall itu, aku masih menjalin hubungan baik dengan Callisa, namun tidak dengan Sandra. saat aku sms, Sandra masih membalas namun datar, mungkin ini pertanda jika dia sudah enggan denganku, tapi bisa juga ini untuk menguji kekuatanku menghadapi dia. Sandra, sudah kukenal cukup lama, aku sudah kenal dia luar dalam, namun sikap dia yg bagaikan bermain layang-layang tarik dan ulur membuatku tak menentu, bukan hal yg mudah bagi seorang introvert. Callisa, baru aku kenal dekat mungkin 2 bulan terakhir, sangat perhatian padaku, tapi aku tak tau masa lalu dia, bisa saja masalalunya seperti Helga yg doyan ngesex ganti-ganti pasangan dan kelam, tapi dari cerita dia sih tak begitu. bagiku masalalu sangatlah penting untuk membangun masa depan. aku kalah, aku harus gantian curhat kepada temanku tentang situasiku, orang yg tepat adalah Faiz, seorang dokter pasti bisa mendengarkan dan memberi solusi, selain itu dia tak kenal dengan kedua wanita tadi.

akhirnya aku membuat janji untuk bertemu dengan Faiz disebuah kedai kopi yg cukup sepi dan kecil namun tempatnya unik bagi pengunjung yg suka ngopi sambil baca buku. kami berdua memiliki sifat yg sama yaitu introvert, tapi Faiz introvert-extrovert yg artinya jika belum kenal dia malu-malu tapi jika sudah kenal dia songong dan asik. sedangkan aku, introvert-introvert, walau sudah kenal tetep malu-maluin sehingga susah juga buat maju.
"wahhh lama gak ketemu haha hanya kontak-kontakan lewat sms seperti homo", ujar dia padaku.
"iya nih, lg banyak paper, beberapa hari kedepan aja aku ujian skripsi", balasku sambik duduk dan memilih menu minuman.
"lhaa kok gak sekalian abis ujian aja ngbrolnya", ujar dia.
"keburu pikiran bro", balasku sambil dia ngakak dan menghisap rokok djarum supernya dengan elegan.
tanpa panjang lebar aku memulai pembicaraan yg ingin aku tuju dan aku menunjukkan siapa wanita yg selama ini menganggu pikiranku.
"wih anjir bro, itu cewek yg membuat elu bingung? cakep semua bro, pakai dukun mana lu?", ujar Faiz yg ngaco.
"nah kan pusing kan", balasku dengan menggaruk-garuk kepala.
"sebenarnya gini bro, elu tanya ke gue salah sih sebenarnya, tanya pada hatimu, siapa yg lebih elu demenin, demen bukan berarti fisik aja lho, tapi bayangin juga doi ntar kalau udah jadi istrimu, bisa gak doi ngurusin elu, dan elu jg bisa ngurusin doi, intinya sebagai cowok, elu kudu dominan karena elu kepala keluarga nantinya, nah dari kedua cewek ini yg mana, dan elu kudu mikir kedepan kan, ini niat lu untuk dijadikan istri kan", ujar Faiz panjang lebar sambil menghisap dan mengeluarkan asap dari mulutnya dan aku hanya ngangguk-ngangguk.
"selain itu bro, mana yg bisa jadi kebanggan, istri yg bisa ngangkat kehormatanmu dan derajatmu, itu yg penting bro, fisik dan cantik bisa dibentuk tapi hati, pola pikir dan kedewasaan itu modal utama, sante aja lah bro, mikir ujian dulu sih sebenarnya", lanjut Faiz.
"hmmmm gini, yg Sandra, aku udah kenal lama, tapi ya tarik ulur, tapi yg Callisa baru kenal 2 bulan tapi langsung nonjok bro, doi perhatian dan baik", ujarku menjelaskan dengan singkat.
"ahh bro, yg tarik ulur biasanya lebih nguras tenaga, tapi ada rasa penasaran dan jika dapet ada rasa puas tersendiri", ucap Faiz dengan santai.
obrolan kami lanjutkan hingga hampir tengah malam, sebagai kesimpulan tak ada yg dapat disimpulkan seperti layaknya orang curhat, yg diomongin muter aja disitu. jadi aku pulang kekost tak menghasilkan apa-apa. tapi aku juga bingung, apa aku ini terlalu gampangan atau gimana sehingga mudah sekali untuk terpikat, atau aku masuk dalam tahapan desperate sehingga siapapun aku mau.

jujur saja, perhatian yg Callisa berikan selama kami dekat memang tak pernah aku dapat sebelumnya, bahkan saat kita pulang dari kampus atau darimanapun, kami selalu memberi kabar pada masing-masing, tapi aku takut ini menjadi terlalu dekat dan jika akhirnya nanti aku memilih yg lain dia akan patah hati dan menganggap aku PHP. aku berbaring dikasurku setelah obrolan berat dengan Faiz, aku membuka HP ku untuk membalas pesan yg masuk sebelum tidur.
[23.21] Callisa: selamat tidur Rendy, istirahat yg cukup ya bentar lagi kan ujian, semangat.
[23.23] Rendy: selamat tidur juga Callisa, kamu juga semangat ngerjain skripsinya.
dengan pesan seperti ini siapa yg gak baper, bagi lelaki yg selalu kalah bersaing bisa dekat dengan wanita seperti Callisa ditambah dia cantik dan perhatian. aku galau, aku harus bagaimana....

POV Callisa

kuakui memang saat ini aku sedang dekat dengan Rendy. dari segi fisik memang dia tidak seperti mantan-mantanku yg keren dan gagah, seperti typical wanita pada umumnya suka dengan cowok yg badboy, dan cowok seperti Rendy inilah yg tersisih dan akhirnya tak mendapat kesempatan atau memberanikan diri untuk mendekati wanita sepertiku. namun seperti pada umumnya berpacaran dengan badboy ya hanya dibodohi dan kadang hingga rela menyerahkan kehormatan wanita demi mempertahankan badboy yg akhirnya jadi ketagihan ngamar yg akhirnya berimbas pada ketidaklayakan untuk dimiliki oleh lelaki baik-baik karena kehormatan yg sudah hilang kecuali ada lelaki yg ikhlas menerima.

hubunganku dengan Sandra masih sangat baik setelah kejadian awkward beberapa waktu lalu, kami masih hangout seperti biasa dan ngbrol seperti biasa namun tidak membahas kejadian itu. sehingga aku menyimpulkan jika Sandra sudah tak seperti dulu yg dikit-dikit menceritakan Rendy, lagipula jika Sandra memang suka dengan Rendy tidak mungkin dia melempar Rendy pada Helga dan Amanda, memang aneh Sandra ini kalau kupikir. jika aku jadi Sandra, sudah aku miliki sendiri Rendy. selain itu rasanya kecil kemungkinan Sandra dengan Rendy karena perbedaan etnis, yg sering kali menjadi pemicu perselisihan di negeri ini.

sejak aku masuk bangku kuliah, bapak dan ibuku selalu menasihatin untuk mencari calon yg bener dan fokus pada pendidikan, memang pada waktu itu aku tak begitu menghiraukan, namun saat ini aku sadar. mantan-mantanku yg badboy hingga sekarang belum mulai skripsi, malah ada yg banyak ngulang. kekayaan dan jabatan bisa habis, namun pendidikan tak akan bisa habis, itu yg ditekankan oleh bapakku untuk mencari pasangan. karena orangtuaku yg seperti itu, maka hingga sekarang aku belum pernah membawa cowok datang kerumah. oh iya, selain menjalin kedekatan dengan Rendy, namun aku juga mikir masalalunya yg sering dipakai oleh temanku untuk ngamar, aku masih belum yakin dengan itu, walau aku sendiri juga hina, tapi aku tak ingin kedepan hari, kehinaan kita yg membawa ke jurang kehancuran hubungan kita kedepan.

"awwww kenapa aku bahagia banget sihhh", kataku dalam hati saat mendapat ucapan selamat tidur, "yaampun aku seperti anak SMA lagi pertama merasakan jatuh cinta". aku berguling-guling dikasurku sambil memeluk HP ku, ini yg aku lalui tiap malam saat mendapat pesan singkat darinya.
"aku ingin segera besok, lihat Rendy pendadaran, pakai jas, pasti ganteng banget", lanjutku sambil membenamkan kepalaku kedalam selimut.

Kembali POV Rendy

aku terbangun dari tidurku pada pukul 6.35 pagi, suasana kali ini mendung namun tidak berhujan, mungkin bisa untuk mewakili suasana hatiku saat ini, selain galau menghadapi ujian namun juga menghadapi kegaluan hati terhadap wanita. jadwal ujianku pukul 9.00 namun setidaknya aku harus sudah sampai kampus jam 8.30 untuk mempersiapkan diri. aku membuka HP ku, entah kenapa jika belum menerima pesan dari Callisa rasanya ada yg kurang, tapi aku jg tak ingin terlalu PHP, hampir beberapa bulan kami dekat namun aku belum make a move, tapi dia pasti juga maklum karena aku akan ujian skripsi.
[6.55] Rendy: pagi Callisa.
[7.15] Callisa: aaa maap baru bangun, kamu udah siap? mangat yaaaa.
walau pesan singkat darinya bisa membuat hariku berubah menjadi sangat semangat, bagai Popeye habis makan bayam.

aku parkir di posisi paling dekat dengan gedung dimana aku ujian, aku mengambil jasku yg aku taruh di hanger yg aku cantolkan di pegangan tangan kursi belakang, jas warna hitam yg baru beberapa kali aku gunakan. sebelum berjalan ke gedung, aku gunakan dulu biar tingkat kegagahanku meningkat drastis. lantas aku berjalan memasuki gedung, banyak temanku sudah berkumpul disana, karena ujian skripsi ini adalah perdana untuk angkatanku. apakah aku deg-deg.an, ya pasti.
"goodluck ya Rend", ujar temanku yg sudah menunggu, hari ini dijadwalkan ada 3 siswa yg maju ujian, seharusnya Sandra juga, namun entahlah dan aku tak melihat dia juga maupun Callisa atau geng mereka juga, paling bagi mereka juga tak penting. saat aku memasuki ruang ujian, sudah ada pak Sadewo, Prof Harsono dan Prof Arya. nampaknya hanya pak Sadewo yg masih junior dan baru doktor, bulukudukku berdiri. aku salami mereka satu per satu memberi hormat.

akhirnya setelah hampir satujam aku mandi keringat dan dibombardir pertanyaan yg relevan dan terkadang tak relevan seperti akan kerja dimana atau sudah punya calon.
"baik, terimakasih kepada mahasiswaku yg sudah memberikan effort lebih untuk menjalani ujian perdana, jadikan ini awal sebuah keberhasilan saudara, jangan lupa dengan almamatermu dan sekali lagi selamat dan sukses", ujar Prof Arya yg sudah memutih rambutnya. moment ini membuatku sedih karena sebentar lagi aku sudah menjadi pengangguran dan manjalani hidup yg sebenarnya. kembali aku dan teman yg juga ujian pada waktu itu menyalami kembali dan aku melangkah keluar ruanganku, disana sudah banyak teman yg merubung kami dan memberi selamat dengan bahagia.
"selamat selamat, sukses yaaa, selamat, makan makan", ujar para teman-teman. akhirnya suasana sudah mereda dan tenang, dibalik kerumunan itu ada seorang wanita yg berdiri sendirian sambil membawakan bunga untukku, padahal aku tak memintanya datang ataupun membawakan bunga, berarti tulus inisiatif dia sendiri.
"selamat ya", ujarnya singkat sambil memberikan bunga itu padaku, dan dia tersenyum malu yg membuat pipinya memerah.
"CIEEEEEEEE IHIIIIR NIKAH NIIIH BENTAR LAGI CIEEEEE", ujar para teman yg masih ada disini, mereka girang karena selama ini aku jomblo akut dan mengenaskan.
"eh foto dulu berdua foto, sini aku fotoin", ujar temanku yg membawa kamera, lantas aku dan dia berjejer sambil memegangi bunga. aku dan dia malu-malu berdiri di depan kamera karena kami bukan pasangan sah.
"udaah, ntar guwe kirim fotonya haha", ujar temanku yg memfotoku bernama Roni.
"makasih ya udah dateng dan repot-repot bawain bunga", ujarku padanya.
"haha biasa aja kali", ujar dia.
"hmmm kamu mau kemana?", tanyaku.
"aku mau bimbingan nih, gimana?", balas dia.
"gapapa hehe hmmm", aku bingung mau ngomong apalagi, aku takut jadi PHP tiap kelakuanku padanya.
"yauda bye Rendy, ntar berkabar ya", balas dia sambil memberikan senyuman terindahnya padaku.
"bye Callisa, oke nanti kontak-kontak.an ya", balasku sambil kami bersalaman namun tangannya lembut dan tak mau melepaskan salaman tadi.
akhirnya, urusan kuliahku beres, sekarang saatnya mikir langkah selanjutnya, yaitu menyusun rencana masa depan, apa mau kerja, bisnis atau sekolah lagi. bagaimana dengan nikah...ah udah ada yg ngatur.

skip skip

tak terasa sudah saatnya kakakku akan menikah, dengan pacarnya yg seorang pilot di salah satu maskapai yg warna khasnya warna biru. ibuku sempat tak yakin, namun kakakku meyakinkan, ya seperti yg kita tau walau tak semua, pilot suka bermain dengan pramugari, itu makanya ibuku tak mengijinkanku sekolah pilot waktu lulus SMA kemarin.
[15.34] Ibu: buruan pulang Rendy, bantuin siap-siap mbakmu yg mau kawinan.
[15.35] Novita: wooo pulang, bantuin sini, jangan pacaran mulu.
[15.39] Rahma: kak Rend, bawa gih cewekmu, kenalin ke kita-kita.
[15.41] Ibu: iya, kenalin ke kita-kita.
[15.42] Rendy: b e r i s i k, lusa pulang.
aku jadi kepikiran untuk membawa seseorang ke pernikahan kakakku sekalian kuperkenalkan pada keluargaku, setidaknya bisa untuk meyakinkan bahwa aku ada niatan baik untuk maju.

tanpa pikir panjang, aku berencana untuk datang kerumahnya untuk mengajaknya secara langsung, karena ini adalah hal besar dalam kehidupan hubungan dua insan, maka aku harus mengajaknya langsung tidak melalui pesan singkat atau telepon. setelah selesai dengan urusan mandiku, aku menggunakan parfum terbaikku yg kubeli dari tukang parfum pinggir jalan. setelah matahari terbenam, aku bergegas memacu kendaraanku berwarna putih pinjaman dari tante Dina kearah rumahnya. kondisi dijalan padat merayap tapi tak begitu memakan waktu yg lama untuk tiba dikediamanya. rasa deg-deg.an kembali menyerangku saat aku berdiri di depan pintu itu.
"knock knock knock", ketukku pelan pada rumah itu. lantas dibukanya pintu itu.
"hmm kamu, mau apa?", balas dia.
"hmm maaf kalau gangguin kamu deh, mau ngobrol aja jika boleh", tanyaku, menjadi teringat aku pertama kali bermain kediaman dia.
"huuuuhmmmm, yauda masuk", balas dia sambil menarik nafas panjang.
"makasih Sandra", balasku melangkahkan kaki masuk kedalam apartementnya.
rasanya tak seperti dulu, dimana dia sangat seru, kenapa ini awkward sekali rasanya, aku hanya duduk di ruangtamunya bagaikan patung.
"oh iya, selamat ya, udah ujian", ujar dia memberiku selamat.
"terimakasih, kamu sampai mana skripsinya?", tanyaku.
"udah mau kelar juga kok", balas dia seperti bete.
dia hanya menjawab tiap pertanyaanku tanpa mengembalikan tanya padaku, sehingga sangat susah bagiku untuk mengembangkan pembicaraan yg mengalir, aku terus menanyai tentang kuliah, liburan di kalimantan dan hal lainnya, namun dia tetap menunjukkan wajah bete, aku jadi takut menanyai dia untuk ikut denganku untuk mendampingiku di pernikahan kakakku.
"ah tapi sudah sampai sini masa aku tak mencoba", pikirku dalam hati saat kami saling diam tak tau mau ngbrol apa.
"hmmm Sandra, kan bentar lagi kakakku akan menikah, jika kamu berkenan mau gak kamu datang dan sebagai pendampingku di acara pestanya", tanyaku dengan penuh rasa grogi dan takut.
"kenapa gak ngajak Callisa, tuh foto kalian aja setelah ujian skripsi mesra gitu kok", ujar dia sangat jutek. aku udah yakin bahwa dia pasti cemburu dengan foto itu dan pertemuan waktu di mall beberapa waktu lalu.
"eh hmmm kan hanya foto biasa", ujarku salting, aku teringat foto itu, temanku dikirimnya di grup angkatan.
"hmmm oh foto biasa ya, tapi kok....ah sudahlah, lupakan", ujar Sandra nampak sudah enggan.
"aku dengan Callisa ya hanya temen gak ada apa-apa", ucapku sebagai pembelaan, "hmmm aku gak ada maksud apa-apa, jika ada apa-apa dengan Callisa, pasti aku gak mungkin datang kesini dan memintamu untuk mendampingiku di pernikahan kakakku, tapi jika kamu tak berkenan yauda gapapa, dan aku minta maaf", lanjutku dengan lirih dengan penuh penghayatan.
"hmmm..................", balas Sandra.

apakah Sandra akan menerima ajakan Rendy untuk menjadi pendampingnya dipernikahan kak Novita...?

---BERSAMBUNG---
 
Lho tumben PERTAMAX lagi
Abis updetan + page baru :haha:
Walah dikirain mw ngajak calisa yang udah mulai deket :bingung:
Padahal fokus satu aja ya buat masa depan
:mantap:
 
*edited

Yeayyy.... udah ilang begolife69 nya :hore:

__________

:haha: Rendy pulkam ... ada wewew sama kak Novita ga yaa...
 
Terakhir diubah:
wow satu kata untuk update kali ini,, :mantap:
thank suhu TB semoga update berikutnya lebih mantap;)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd