Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Lord of The Ring

Di cerbung kalian lebih mentingin mana?

  • Alur dan Plot

    Votes: 51 47,7%
  • Sex Scene

    Votes: 56 52,3%

  • Total voters
    107
  • This poll will close: .
Bimabet
LORD OF THE RING

~Chapter 1~
Pria dan Harga dirinya

Alkisah,

Zaman dahulu kala. seorang pria muda baik hati hidup menderita karena tak pernah mendapatkan makanan yang cukup untuk ibu dan adik-adiknya.

Dia membanting tulang sejak matahari terbit hingga terbenam.

Namun hidupnya masih tak berubah.

Hari-harinya yang pilu terus berlanjut hingga dia bertemu dengan seorang kakek tua sekarat. Sang kakek meminta tolong kepadanya, si pemuda berhati murni tersebut menolongnya tanpa pamrih. Lalu sang kakek menghadiahinya sebuah cincin berwarna hitam. Setelah itu, nasibnya berubah…



~lord of the ring~

Tahun 2023

Mata yang sayu, punggung yang sedikit membungkuk, tangan memegang dagu dan rambut yang sedikit ikal dan kusut. Sosok itu sudah berpose demikian sejak 30 menit lalu di dalam ruangan berukuran 9m x8m berdinding putih, namun tak seorang pun memedulikan. Orang-orang di dalam sana sibuk mencatat, memotret ataupun mengetik dengan jari jemari mereka hal-hal apa saja yang disampaikan sosok yang berdiri di depan sana. Namun si pemuda tampak tak peduli, pipinya sedikit memar namun sepertinya dia tak kesakitan.

Dia tak henti menyalahkan dirinya sendiri, kenapa semua orang selalu saja menganggap remeh dirinya. Bahkan tak pernah menganggapnya ada. Dia berulangkali merenung, selama ini apakah sikapnya telah membuat orang kesal? Kenapa anak laki-laki di kelasnya selalu saja berbicara dengan nada meremehkan? Dia juga tak berkacamata atau berpakaian kuno sehingga orang-orang pantas memanggilnya si cupu.

Kemarin dia sempat senang karena akhirnya sempat berbicara dengan cewek di kelasnya. Tapi sial, pacarnya salah paham dan malah memukulnya dikira ceweknya mau direbut. Nasib lelaki yang tidak pintar bergaul yang seperti ini. Disebut ansos padahal ingin sekali punya banyak teman. Dia hanya tak tahu cara berteman. Selama ini temannya hanya 1-2 orang, itu pun karena mereka tak jauh berbeda dengan dirinya. Kehidupannya hanya pergi dan pulang kampus tanpa sempat bercengkerama atau nongkrong dengan teman-teman seusianya. Di rumah pun dia hanya menghabiskan waktu untuk membaca manga ataupun menonton anime kesukaannya. Sesekali dia menonton youtube untuk melihat lenggak lenggok Korean girl group favoritnya. Terutama Blackpink. Baginya itu adalah hiburan yang indah dan selalu berhasil menemani kesendirian dan kesepian hidupnya.

“Baik anak-anak kalau tidak ada lagi yang ingin bertanya bapak cukupkan sekian. Jangan lupa tugas dikumpulkan minggu depan ya.” Suara Dosen berambut putih dan berkacamata di depan kelasnya membuyarkan pikiran pemuda itu. Riuh mahasiswa yang menjawab ucapan salam sang Dosen juga ikut menyadarkan lamunannya. Setidaknya dia sudah mengerjakan tugas yang dimaksud sang dosen. Membuat video tentang aliran-aliran filsafat dan menguploadnya di youtube. Karena sudah ditugaskan sejak minggu lalu dia tinggal mengunggahnya saja di akun miliknya dan linknya diserahkan kepada sang dosen.

“Zach, sori ya buat kemarin.”

Tanpa diduga sosok mahasiswi bermata bulat dan rambut hitam sepunggung datang menghampirinya. Zachari, nama pemuda itu disebut dengan lembutnya oleh bibir merah si perempuan. Membuat jantungnya berdegup kencang. Dia adalah orang yang tak terbiasa didekati wanita. Namun perempuan ini terus saja mendekatinya, membuat dia salah tingkah. Pikirannya dipenuhi beberapa spekulasi, apakah sosoknya menarik hati si perempuan ataukah dia hanya ingin mempermainkan Zachary saja? Dugaan kedua kemungkinan besar adalah yang paling tepat, karena kemarin saja, dia sudah membuat pipi Zachary terluka karena kecemburuan pacarnya yang tak berdasar. Tapi Zachary yang senang akan sapaan si perempuan memilih mengabaikan pikiran-pikiran negative yang berkelebatan, dia pun menyahuti dengan riang walau sedikit gugup. Setidaknya pacarnya tidak akan tiba-tiba masuk ke kelas dan memukulnya seperti kemarin.

“Gapapa kok, gw ga terlalu pikirin.” Jawabnya, berlawanan dengan isi hati yang sebenarnya.

“Ayu!! Cepetan gw lapar nih!” teriakan di luar kelas membuat Ayu menoleh, “Iya iya tunggu, eh Zach gw duluan ya, sekali lagi sori gw ada maksud buat bikin lo terluka kemarin.” Katanya sambil berdiri dan terburu-buru setengah berlari ke luar menghampiri teman-temannya.

“Lu ngapain sih deket-deket si cupu itu. Ntar ketularan lo cupunya!”

“Iya nih, dia tuh ngeselin dilihat tau ga. Auranya kayak bawa kesialan. Haha.”

Zachary jelas mendengar teman-teman Ayu bergosip keras di luar. Namun dia memilih diam, dia sadar akan dirinya yang tidak menarik. Tak perlu pembelaan. Dia memilih mengabaikan omongan-omongan nyelekit tersebut, dan mengambil tasnya untuk segera pulang ke rumah.

Ayu adalah gadis yang cukup popular di kampus. Rambutnya hitam lurus, kulitnya kuning langsat, matanya agak coklat dan style pakaiannya yang selalu mengenakan kemeja oversize untuk menutupi pinggulnya yang berisi dan dibalut jeans ketat. Perawakannya sekitar 155cm dan suaranya yang renyah sekaligus lembut didengar. Membuat kaum Adam yang mendengarnya langsung terpesona ketika dia mengucapkan sesuatu walau hanya sepatah kata.

BRUGH!!!!

Benturan yang cukup keras membuat Zachary kehilangan keseimbangan. Dia terjatuh karena sosok perempuan yang bertabrakan dengannya. Matanya melotot tajam dan keningnya mengerut, bibirnya bersiap melontarkan kata-kata sakti untuk pemuda itu. Zachari melihat perempuan yang hampir marah itu sebagai sosok yang sangat menarik. Belum lagi saat bertabrakan ia merasakan benda empuk bertubrukan dengan dadanya. Lumayan enak. Pikirnya.

“Jalan pake mata dong!!! Tolol banget!” bentak si perempuan sambil membereskan isi tasnya yang berhamburan keluar. Isinya alat tulis dan sisanya macam-macam make up dan sejenisnya.

“So-sory.” Ucap Zachary sedikit tergagap sambil berusaha membantu.

“Minggir lo wibu! Rusak deh blush on gw aaaaaarggghhhh! Gila lo ya, duhhh make up gw! Semuanya rusak rusaaaaakkk!”

“Sory… nanti gw ganti ya.. gw bener-bener ga sengaja.” Dia berusaha menenangkan sosok yang sedang berteriak-teriak seperti kesurupan di hadapannya.

“GAK!!! Duit lu ga akan sanggup gantiinnya. Baju lu aja kayak kain lap di rumah gw. Mana mampu lu beli make up gw! Dasar bego!”

Deg. Tak seperti sosoknya. Mulut perempuan itu seperti tak pernah sekolah. Setidaknya Zachary ingin berbuat baik dengan mengganti barangnya, namun bajunya malah disamakan dengan kain lap. Sungguh tidak beradab bahasanya.

“Style kayak pemulung gitu sok sokan mau ganti make up gw. Bahkan kalo lo jual titit lo, ga aka mampu buat bayar apa yang gw pake! Ngerti lo!” ucap si perempuan sambil berlalu setelah menunjuk-nunjuk Zachary dengan jarinya.

Muka Zachary merah padam. Dia ditonton oleh banyak orang yang ada di sana. Dan dipermalukan sedemikian rupa hanya gara-gara masalah sepele. Belum lagi bisikan-bisikan dan kekehan manusia-manusia yang sejak tadi menyimak kejadian tersebut membuatnya semakin frustasi. Dia tak tahan. Pergi dengan kecepatan semaksimal mungkin tapi berusaha untuk tidak berlari seperti orang bodoh. Harga dirinya tercabik karena ucapa si wanita yang sungguh melukainya. Hinaan yang begitu mudah meluncur dan mempermalukan dia. Membuatnya ingin segera menghilang saat itu juga.



~lord of the ring~


Zachary sampai di rumahnya 40 menit kemudian. Matanya berkaca dan mukanya merah. Giginya gemeretak. Tak sampai lima menit dia sudah menendang barang-barang yang ada di hadapannya. Meluapkan segala emosi yang ada hingga tempat yang semula rapi itu jadi tak beraturan. Posisi kursi yang kemiringannya tak tentu. Meja terbalik dan kacanya yang pecah, jadi saksi betapa egonya terlukan. Dia ingin sekali membalas mulut wanita itu namun lidahnya kelu. Dia tidak tahu kapan terakhir kali berdebat dengan orang lain. Hingga dia tak mampu menjawab hinaan yang dilontarkan kepadanya.

“Cewek Anjeeeeenggg!!!!” dia mengumpat dan memukul benda di sekitarnya, hingga punggung tangannya sedikit berdarah. Dia meringis, karena luapan emosi dan perih di tangannya yang muncul, hingga tiba-tiba sebuah suara tak dikenal berbisik di telinganya.

“Kau mau nasibmu berubah?” sahut suara itu. Membuatnya sedikit kaget karena tak ada siapapun di sana. Dia berusaha mempertajam perdengarannya, berharap apa yang didengarnya hanya halusinasinya.

“Zachary….” Ucap sang suara. Seperti dekat namun tak ada.

Pemuda itu terkejut. Bulu kuduknya kini merinding. Dia memutuskan untuk keluar dari rumahnya, namun saat tangannya bergerak membuka pintu, dia menemukan pintu tersebut tak bisa dibuka, bahkan gagang pintunya saja tidak bisa bergerak. Dia mencoba lagi, namun tak ada hasil. Sementara suara itu terasa semakin mengganggunya.

“Kemarilah… aku akan membantumu.”

Sialan! ini bukan horror kan. Gerutu Zachary kesal. Panggilan itu semakin lama semakin berisik mengganggu pendengarannya.

“Zachary zachar zachary zachary….” Begitu cerewet, hingga dia pun mengabaikan rasa takutnya dan mengikuti rasa penasarannya. Dia tak peduli, toh hidupnya tak begitu berharga. Setidaknya dia harus tahu, siapa yang memanggilnya.

Langkahnya tertuntun ke suara yang semakin lama semakin dekat, ruang belakang rumahnya. Kamar yang berisi gudang dan barang-barang lama yang tak terpakai. Suara itu semakin jelas namun saat dia masuk, tak ada sosok apapun disana. Yang ada hanya sorot cahaya yang kini menyinari sebuah peti besar. Dia mendekati peti kayu tersebut, lalu membukanya. Isinya hanya barang-barang lama dari jaman kakeknya. Jam dinding usang, mesin ketik tua, monitor pecah, dan barang bekas yang tak terpakai lagi. Saat dia berusaha mengeluarkan benda-benda tersebut, cahaya itu semakin lama semakin bersinar. Hingga sampailah dia pada sebuah kotak kayu kecil, yang dari tadi memancarkan sinar yang dia lihat. Kotak itu berwarna coklat, dengan ukiran di bagian tengah permukaannya. Garisnya tak terlalu jelas, dan dia tampak berdebu. Zachary meniup dan mengusap kotak itu dengan tangannya, membersihkan debu yang menempel sekedarnya, lalu dibukalah kotak itu.

Cahaya keluar dari sana dan membuat pemuda itu sedikit memicingkan matanya, hingga dia menemukan sebuah cincin perak berbentuk ular yang bersinar sangat terang. Cincin itu layaknya seekor ular yang melingkar, membentuk sebuah cincin dan menarik perhatian zachari. Dia mengambil cincin tersebut, memperhatikan sejenak lalu memakainya di tangannya, cahaya cincin pun padam.​


Zachary tak merasakan apapun selain sorot cahaya sebelum dia memakai cincin itu. Dia memutuskan untuk mengambil cincin itu dan menyimpannya di dalam kamar. Saat melewati ruang tengah rumahnya dia sedikit termenung, amukannya membuat ruangan itu seperti kapal pecah. Ibunya pasti tak akan memaafkannya apabila dia tak membereskan kekacauan yang dia buat. Hatinya sedikit membaik setelah melampiaskan emosi dan menemukan cincin aneh tersebut. Setidaknya ada bahan yang harus dia pikirkan daripada omongan tak beradab wanita di kampusnya.

Dia menyimpan kotak kayu berukuran 15x8 cm itu di nakas. Membolak-balik benda itu dan mengeluarkan isinya, dia tak tahu kenapa benda itu tak mengeluarkan cahaya seperti tadi. Walaupun dia memakai cincin ular tersebut, benda itu tak bereaksi apapun. Dia merasa harus memecahkan teka-teki dari benda itu, karena tidak mungkin itu adalah benda biasa, karena proses mendapatkannya juga tidak biasa. Dia juga heran, kemana bisikan yang tadi memanggilnya, kok bisa-bisanya sekarang malah hilang.

Lelaki itu kembali memasangnya di jari. Namun tak terjadi apapun. Dia kembali memasangnya namun kini jarinya berganti, dari jari tengah menjadi telunjuk, jari manis, kelingking hingga jempol. Dari tangan kiti menjadi tangan kanan, tapi lagi-lagi nihil. Dia hampir saja frustasi karena kelakuan bodohnya apabila dia tidak melihat ke depan cermin. Saat dia memakai cincin tersebut, sosoknya tak muncul di cermin, dan saat dia melepasa cincin itu, sosoknya kembali muncul.

“Gila……ini beneran Lord of The Ring!” sahutnya kagum. Dia ingat film yang ditontonnya saat kecil, tentang cincin yang bisa membuat seseorang menghilang saat dipakai. Persis dengan cincinnya saat ini. Hanya saja cincin dia lebih artistik daripada LOTR.

Jantung Zachary berdetak lebih cepat dari biasanya, kepalanya memikirkan berbagai hal yang mungkin dapat dia lakukan dengan cincin itu. Dia merasa seperti mendapatkan keajaiban yang dulu hanya dia lihat di komik-komik yang ia baca. Bisa menghilang melalui cincin itui berarti dia dapat melakukan hal yang tidak dapat orang lain lihat. Dia berpikir untuk mencuri dari bank, masuk ke hotel mewah dan memakan makanan yang belum pernah ia cicipi, mengunjungi rumah artis, atau…. Melihat Ayu. Wanita cantik pujaannya yang bersuara lembut dan bertubuh molek. Badannya memanas memikirkan apa yang biasanya Ayu lakukan saat sendirian. Mungkin melihat dia saat berganti baju dapat mengobati sakit hati saat dipukul pacar Ayu, dan.. dan… melihat Ayu mandi sepertinya ide yang bagus.

Dia menelan ludah membayangkan tubuh telanjang Ayu yang sedang disirami air lalu dia berada di ruangan yang sama dengan wanita itu. Bagian bawahnya menegang, dan cincinnya bersinar hingga mengeluarkan silau yang cukup mengganggu mata Zachary. Saat sinar itu padam, seorang wanita berkebaya putih dengan bawahan kain jarik muncul di depan pemuda itu. Kulitnya putih, bibirnya merah, rambutnya disanggul, dengan selendang tergantung di leher menjulur ke pinggang. Mirip style nyai ronggeng. Sosok itu membuatnya kaget setengah mati. Dia kemudian tersenyum dan membelai dada Zachary, membuat sang pemuda bergidik karena suhu tubuh si wanita yang begitu dingin.

“Jadi kamu pemilik saya selanjutnya.” Ucap si wanita.

“Anda... siapa?” Tanya Zachary pelan. Namun tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya. Ingin rasanya berbahasa informal, namun melihat sosoknya yang tidak biasa, dia putuskan untuk berbicara formal, menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.

“Sshhhh…?” desis si wanita tanpa menjawab. Namun tangannya memegang jari tengah Zachary lalu jempolnya mengusap cincin ular yang dipakai Zachary.

“Kamu yang memanggilku. Itu artinya kamu menginginkan sesuatu dariku. Apakah kamu memanggilku tanpa tahu apa fungsi cincin ini?”

“Anda.. hantu cincin?”

“Aku penunggu cincin ini. Leluhurmu adalah pemilikku sebelumnya, namun tidak semua orang bisa mengeluarkan kekuatan dari cincin ini. Aku senang akhirnya ada pemuda yang bisa memanggilku kembali. Terakhir aku muncul sepertinya dunia belum seperti sekarang.” dia melihat sekeliling kamarku dan meihat mobil dan motor yang berlalu lalang di jalan depan rumah kami melalui kaca jendela.

“Aku terkurung dalam cincin ini namun aku masih bisa melihat perkembangan dunia dari jaman ke jaman, walaupun aku tidak bisa terlibat langsung ke dalamnya. Aku senang sekali akhirnya bisa berinteraksi dengan manusia.”

Zachary menyusun pertanyaan-pertanyaan yang keluar di benaknya, namun dia bingung apa saja yang harus ditanyakan kepada si wanita. Dia juga takut jiwanya terancam bila salah bicara.

“Ja.. jadi kekuatan cincin ini, apakah anda bisa menjelaskannya?”

“Hahaha. Tentu saja. Apa yang ingin kamu tahu anak muda?”

“Apakah… orang lain tidak dapat melihatku apabila aku memakai cincin ini?”

“Benar sekali. Kamu tidak akan terlihat. Namun kamu hanya bisa memakainya saat matahari terbenam hingga sebelum tengah malam. Saat kau sudah memakainya, kau harus memanfaatkan waktumu hingga saat itu. Dan ketika waktu itu telah lewat, kau akan kembali terlihat oleh manusia lainnya dan harus menunggu esok hari.”

“jadi,, sekitar 5-6 jam ya.”

“Tidak, kau hanya bisa memakainya di antara waktu itu, namun saat kau memakainya kau hanya punya waktu 2 jam hingga kau bisa terlihat kembali sebagai manusia.”

“Apakah aku bisa melakukan apapun dengan cincin ini?”

“Tentu saja. Aku juga bisa mengabulkan keinginanmu karena kau pemilikku sekarang. Kau mau uang? Jabatan? Apapun bisa.”
Zachary bingung, apabila cincin itu bisa mengabulkan permintaan, untuk apa cincin itu bisa menghilangkan sosoknya.

“Kau bisa membuatku jadi pengusaha sukses?”

“Tentu saja. Harta, tahta, wanita. Tiga hal itu adalah hal yang akan kuberikan padamu.”

“Lalu untuk apa aku punya kemampuan menghilang, bukankah aku tinggal minta semua padamu?”
Wanita itu terbahak mendengar pertanyaan Zachary. “Aku bisa memberikan harta dan tahta. Namun untuk wanita kau harus mengusahakannya sendiri lewat kemampuan cincin itu. Selalu ada proses untuk memperoleh sesuatu.”

“Kalau begitu, kau bisa memberiku uang sekarang?” Tanya pemuda itu to the point.

“Tidak.”

“Kenapa? Bukankah anda bilang bisa mengabulkan permintaanku?”

“Aku bisa tapi aku tidak bisa mencetak uang dengan kekuatanku. Aku hanya bisa mempermudah semua kehidupanmu. Dalam artian, kau akan kaya raya dengan usaha yang kau lakukan.”

“Hahhh.. jadi aku harus tetap bekerja untuk jadi kaya?”

“Tentu saja! Aku tidak mau difitnah jadi babi ngepet karena membuat orang kaya raya secara tiba-tiba!”
Zachary mengusap wajahnya. Dia pikir dia bisa langsung kaya dalam semalam seperti Aladdin.

“Baiklah. Aku mau jalan-jalan ke kota dulu. Aku mau ganti baju dulu. Pakaian ini sudah terlalu kuno. Aku ingin pakai pakaian jaman sekarang biar lebih modern. Kau gunakanlah cincin itu dan lepaskanlah perjakamu. Aku tidak mau buang-buang waktu mengajari pria polos lagi seperti dahulu. Gunakanlah tititmu dengan baik.” Ucapnya sambil menoel titit Zachary dengan jemarinya sambil pergi menembus jendela kamarku. Dan sosoknya pun menghilang.

“A…apa… bagaimana dia tahu gw masih perjaka?” wajah Zachary berubah seperti tomat merah. dia tidak menyangka bahwa hantu itu akan mengetahui hal-hal privasinya dan mengucapkannya secara gamblang.

~lord of the ring~

Waktu menunjukkan pukul 20.18, Zachary memegang cincin itu dan memutuskan apa yang harus dilakukan malam ini. Sekelebat bayangan Ayu melintas di kepalanya. Namun bayangan wanita lain tak kalah kuat. Dia teringat wanita galak yang tadi siang menghinanya di kampus. Perempuan berambut coklat bernama Sasya Audra. Dia adalah salah satu bintang di kampusnya. Tentu saja karena dia merupakan salah satu wanita tercantik di kampus selain Ayu. Payudaranya yang terbungkus kaos ketat selalu menjadi lirikan mata pria-pria di sana. Apalagi foto-fotonya di Instagram, penuh sekali dengan pose-posenya yang seksi. Tak jarang dia menampilkan belahan payudaranya yang terbungkus pakaian berkerah rendah ataupun baju tak berlengan. Dia adalah selebriti di sosial media yang memiliki 10ribu follower di tiktok dan 6000 follower di Instagram.

Zachary merupakan salah satu followernya yang setia walaupun dia tak memakai akun asli untuk jadi stalker di sosmed Sasya. Saat wanita itu menari di tiktok sambil mengayunkan payudaranya yang seperti bola basket memantul, dia membayangkan kalau sosok itu juga sedang memantulkan payudara di pangkuannya tanpa sehelai benangpun menempel di kulis mulusnya. Bagian bawahnya kembali menegang. Dia memutuskan untuk mencari Sheila malam ini. Dia harus bertemu dan membalaskan sakit hatinya tadi siang. Bergegas dia memakai hoodie hitam dan keluar dari rumahnya. Dia putuskan untuk tak mengendarai kendaraan dan memakai kendaraan umum agar tak mencurigakan. Ia pun sampai ke kostan Sasya tak lupa memakai cincin ular itu agar keberadaannya tak dilihat siapapun.

Kostan berpenghuni khusus perempuan dengan bangunan tiga lantai. Dia seringkali melewati kostan ini saat pulang kampus, namun tak pernah masuk karena dia tak punya teman perempuan yang mau dikunjungi di sana. Dia bergegas mencari kamar Sasya. Dia sembarangan masuk ke sebuah kamar di lantai satu, namun pintunya terkunci. Saat melihat ke dalam jendela, di sana ada seorang perempuan sedang tertidur. Zachary mengabaikannya lalu melihat ke kamar selanjutnya, pintunya sedikit terbuka lalu dia melihat tiga perempuan sedang mengobrol dan tertawa. Tidak ada Sasya disana. Dia kembali menelusuri kamar, kali ini dia melihat sosok perempuan sedang membuka kancing kemejanya yang berwarna merah, dia melihat wanita itu sedang memperlihatkan bh nya yang berwarna merah dan celana dalam yang juga senada. Dia berjalan dan membuka lemari lalu mengeluarkan baju disana. Zachary menelan ludah melihat pemandangan tersebut. Hingga wanita itu selesai mengganti baju, Zachary masih bengong. Namun wanita itu bukan Sasya. Dia keluar dari kamar itu dan kembali mencari.

Hingga akhirnya dia melihat sosok perempuan sedang berjalan menaiki tangga, rupanya kamar Sasya ada di lantai dua. Laki-laki itu bergegas mengikuti dan memasuki kamar Sasya sebelum sang wanita menutupnya kembali. Dia sangat gugup berada di ruangan tersebut. Walaupun sosoknya tak terlihat, namun dia merasa tidak aman disana, dia merasa seolah-oleh Sasya akan melihatnya sewaktu-waktu. Zachary melihat jam di tangannya, sudah 50 menit dia menggunakan kekuatn cincin itu, yang artinya dia masih punya waktu satu jam lagi lebih 10 menit. Dia melihat Sasya seperti wantia di lantai bawah, membuka pakaiannya, tetapi kali ini jarak pandangnya lebih dekat, persis di depan Zachary, Sasya memperlihatkan buah dadanya yang ranum dan bulat. Sasya kini berjalan menuju kamar mandi dan menyalakan air. Zachary mengikuti dan memindai seluruh inchi tubuh si perempuan. Air yang mengalir membasahi tubuh indah itu membuat badan Zachary memanas tak terkendali, dia berpikir apakah harus menyentuh tubuh itu ataukah tidak. Dia takut ketahuan, namun hasratnya sudah diujung tanduk, dia putuskan untuk sedikit saja menyentuh buah dada merah muda itu. Dengan telunjuknya yang gemetar dia menekan payudara Sasya yang sebelah kiri, membuat perempuan itu mendesah…Zachary lalu melepaskan tekanannya kaget.

Sasya bingung dengan reaksinya. Dia merasa ada yang menyentuhnya tadi namun dia menduga itu hanyalah aliran air yang membasahi tubuhnya. Badan Zachary gemetar, dia baru saja menyaksikan pemandangan yang dulu dia lihat di handphone dan laptopnya kini ada di depannya. Tangannya menelusuri seluruh inchi tubuh perempuan itu tanpa menyentuhnya, Telapak tangannya hanya berjarak sekitar 2 cm saja dari kulit basah itu. Dia menyusuri wajah, lalu turun ke leher hingga tubuhnya secara perlahan, tanpa bersentuhan.

Sasya memunggungi Zachary dan menyabuni tubuhnya dengan spons penuh busa. Tangan lembut itu membersihkannya dengan hati-hati, membuat si pemuda menelan ludah melihat pemandangan langka di hadapan dia. Bagian bawahnya menegang laksana ular di dalam sangkar, menggeliat dalam kurungan kain tebal dan membungkus sang ular, namun dia bersikokoh untuk memperkuat kebangkitannya. Walau tak dapat berdiri tegak, ular itu mengeras tak terkendali, membuat badan Zachary semakin panas jantungnya berpacu marathon.

Tak bisa dikendalikan lagi, tangan pria itu menggenggam payudara Sasya dari belakang dan menempelkan badannya ke tubuh Sasya. Tubuh Zachary bergejolak semakin hebat, seolah ada aliran listrik mengaliri seluruh jasmaninya, libidonya menanjak dengan cepat. Walaupun dia memakai Hoodie dan jeans, dia mampu merasakan kulit telanjang perempuan itu menempel di bagian depan tubuhnya. Dia meremas dua buah dada itu dengan tangannya, mencium leher Sasya dan menempelkan erat badannya hingga Sasya mengerang.

“Ngh.. apa inihh…ya ampun…ngh…ngggak..nggak..aduh..adduuh....” Sasya mengerang dan memejamkan mata namun kemudian sadar dan melepaskan diri.

“AAAAAAAAAAAARGGHHH TOLONGGGGGGGG’ Lalu kakinya menendang tulang kering Zachary.

“Si…siapa lo hah… siapa hah!?TOLONGGGGGGGGG!”” Sasya bergidik ketakutan karena merasakan ada yang memeluknya dari belakang namun tak ada sosoknya. Dan kakinya menendang benda keras namun tak terlihat. Ia pun keluar dari kamar mandi dengan berbalut sabun yang masih menempel dan ributlah kostan itu.

Zachary yang tak menyangka dengan kejadian tersebut langsung kabur keluar. Dia takut kekuatan cincinnya habis apabila dia terus berada di sana. Sasya ditenangkan oleh penghuni kostan di sana. Badannya bergetar, keringat dingin muncul di dahinya. Dia menangis ketakutan. Apalagi saat dia melihat lantai kamar dan kostannya, dia menemukan tetesan air berjalan keluar menuruni tangga. Temannya yang lain sibuk memberinya handuk dan pakaian untuk Sasya.
Zachary keluar dari kostan, dan melepas cincinnya di tempat yang dia rasa aman. Dia mulai menenangkan diri. Dia merasa itu adalah mimpi bahwa dia telah melakukan pengalamannya dengan wanita malam ini. Walau tidak sempurna, dia senang. Kekuatan cincin itu sungguh luar biasa. Ini benar-benar seperti kekuatan cincin Sauron.

Dia menyeringai lebar. Merasakan kegembiraan telah membuat perempuan itu mendesah tak berdaya. Kesombongannya ternyata hanya terlihat di luar saja. Di balik itu, Sasya tetaplah hanya perempuan lemah yang akan tunduk dengan kekuatan lelaki.
lord of the ring chapter 1 end
 
Terakhir diubah:
Chapter 1 Lord of The Ring selesai di update...
mohon dukungannya untuk karya saya yaa...
untuk update lebih cepat dan bentuk dukungan bisa trakteer ya aa aa

Jadwal update berikutnya 15 Juli 2023
untuk update lebih cepat = Kamis 7 Juli 2023 (berlaku kalau ditrakteer hehehe)


Ditunggu komentar dan kesan nya setelah baca LOTR yaaaa suhu suhu..
Makasihhh
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd