Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Love Is Blind

Status
Please reply by conversation.
PART VII


Hmmm... Ini kurang apaan lagi ya? Kok masih berasa ada yang kurang ya.

"Aarrggghh..." Erangku kesal.

Sudah hampir 3 jam aku duduk diam menatap layar komputer dan hasilnya nihil. Ku ketuk-ketuk sendiri kepalaku, tuk tuk tuk hallo kepala ada isinya gak? Sudah dikejar deadline loh.

“Sayank...” Tiba-tiba dari arah belakang Ocha mengagetkan ku sambil memeluk.

“Loh sayank! Kapan dateng? Kok gak ngasih tau kalau mau dateng?”

“Hiiihhh... Sibuk amat sih, sampai aku dateng aja gak tau.”

“Maaf ya, sayank! Lagi fokus yank sudah di kejar deadline.”

“Ya udah sana kerja! Aku mau pulang!”

“Loh, kok ngambek sih?”

“Sudah dari tadi di BBM nggak bales. Aku dateng aja sampai gak tau.” Ucapnya merajuk.

“Iya maaf sayank! Cantik nya ilang loh, kalau ngambek.”

“Auk ah, gelap.”

“Sayank kalau gondok entar kayak kodok loh.”

“Biarin aku jadi kodok cantik terus ketemu sama pangeran kodok yang baik hati gak jahat kayak kamu, nyuekin aku.”

“Ya udah sana! Ketemu pangeran kodok.”

“Oke.”

“Arrrrrgggghhhhhh.... Ya allah yank sakit banget yank.” Teriakku kesakitan karena telingaku digigit.

“Siapa yang nyuruh ngerokok sebanyak ini?” Sambil memandang kearah asbak di atas meja yang memang penuh dengan puntung rokok.

“I.. Itu sudah dari 3 hari yang lalu belum sempet dibuang makanya asbak nya penuh.” Jawabku berbohong.

“Kalau gak jujur, tak gigit loh titit nya.” Ancamnya.

“Suer yank.” Jari tangan kanan ku ke depan membentuk V, sedangkan tangan kiri ku kebelakang dengan jari menyilang.

“Sudah kamarnya berantakan, bau rokok dan bla bla bla bla....” Omel nya panjang kali lebar.

“Iya sayank, abis gini diberesin.”

“Apaan abis gini? Ayo sekarang ambilin sapu sama cikrak, terus sekalian urung bantal, guling, sama sprey! Duh ini lemari baju juga berantakan amat sih! Mbok ya, ditata yang rapi bajunya.”

Dan aku hanya bisa diam seribu bahasa karena saking panjang nya permintaan dan omelannya.

“Kok diem?” Tanyanya.

“Terus aku kudu ya apa?”

“Hihhh... Sana mandi sudah sore. Hari ini aku mau beres-beres kamar sama lemari bajumu.”

Dengan langkah seribu aku pun langsung keluar dari kamar menuju kamar mandi. Ketika wanita sedang marah dan ngomel lebih baik diam mendengarkan atau kalau bisa kejang-kejang dan pura-pura mati sekalian.


POV Ocha

Hihhhh... Nih anak kamar nya berantakan amat sih. Asbak penuh puntung rokok, bantal gak diatas kasur, lemari baju gak ditata rapi. Ini kamar apa gudang cobak? Ya ampun berantakan banget!

Aku mulai merapikan meja yang berantakan, membuang puntung rokok, menata tempat tidur dan membersihkan yang lainnya.

Selesai merapikan, menyapu dan mengepel kamar sekarang saat nya menata lemari baju yang berantakan.

Deg!!

Loh ini kan..........


Back to Alvin




Wiiihhh rapi amat kamar ku. Sudah berapa lama ya kamar ini gak serapi dan sebersih ini? Ocha kok gak ada dikamar ya? Aduh kerjaan ku belum beres lagi, mana hari ini harus selesai.

Ceklek! Suara pintu kamar.

“Sayank darimana?”

“Dari belakang ngobrol sama mama.”

“Makasih ya sayank kamar ku sudah dirapiin.”

“Ya” Jawabnya dengan muka datar.

“Sayank, kenapa sih kok mukanya ditekuk gitu?”

“Gakpapa.”

Aku pun menghampiri nya yang duduk diatas kasur “ Sayank, kenapa? Marah ya karena kamarku berantakan?” Tanyaku.

“Enggak.”

“Terus kenapa kok mukanya ditekuk gitu?”

“Ini apa?” Ucap nya sambil menunjuk kan sebingkai foto.

“Ohhh....! Gara-gara ini sayank marah.”

Aku pun mengambil bingkai foto tersebut mengeluarkan fotonya dan merobek-robek foto tersebut lalu membuangnya ke tempat sampah.

“Kok disobek fotonya?”

“Maaf ya sayank! sudah buat kamu sedih.”

“Kamu masih sayank sama dia?” Dengan suara terdengar bergetar dan mata berkaca-kaca seperti hendak menangis.

“Sayank....!”

Ocha hanya diam menatapku dengan mata yang berkaca-kaca dan perlahan-lahan air matanya mulai menetes “Kalau kamu memang masih sayank sama dia aku gakpapa kok.”

“Sayank dengerin aku ya.” Kuhapus air mata yang meleleh di sudut matanya, mengangkat wajahnya agar memandangku.

“Sayank gak mungkin lah aku masih sayang sama dia. Sedikit pun gak ada niatanku untuk nyimpen foto itu. Malahan aku gak tau kalau foto itu masih ada. Sayank percaya kan sama aku? Dia sudah jadi masa lalu ku yank.”

Ocha memeluk ku sambil menangis, ku balas pelukan nya dengan erat. Ku belai rambut nya, ku usap punggung nya. Ku lepas pelukan ku dan ku cium kening nya, sambil mengusap air matanya.

“Sayank sudah dong nangis nya. Entar cantik nya ilang loh.”

“Hiks... Hiks... Beliin es cream conello dulu.”

“Uhhhh... Lucunya sih sayank ku. Sini cium dulu batuknya.”

“Gak mau di cium batuknya mau nya dibeliin Es cream conello.”

“Iya iya yok keluar beli es cream sekalian jalan-jalan biar sayank gak sedih.”

“Emang mau jalan-jalan kemana?”

“Sayank ku pengen kemana?”

“Ke Mall beli kosmetik.”

“Iya yok ke Mall. Oh iya yank aku lupa bilang besok aku ada kerjaan di malang. Sayank mau ikut?”

“Ikut... Nangis lagi loh kalau gak di ajak!” Rengeknya.

“Lah kan ini ngajak yank.”

“Terus kalau ayank kerja, aku disana ngapain?”

“Kerjanya cuman sehari kok yank, ketemu klien terus presentasi project. Kalau sayank ikut sekalian liburan disana nginep 3 hari mau?”

“Mau...”

“Ya wes berarti nanti dirumah, sayank packing. Biar besok bisa langsung berangkat. Aku ketemu klien nya jam 1 siang paleng gak jam 8 pagi kita sudah harus berangkat.”

“Iyaa....!! Sayank ngajak keluar jalan-jalan! Emang sudah selesai kerjaan nya?”

“Oh iya... Belum yank, hehehe... Dan hari ini harus selesai yank.”

“Ya udah anterin ke mini market beli es cream conello terus ayank lanjutin kerjaannya.”

“Sayank gakpapa gak jadi ngemall? Katanya mau beli kosmetik.”

“Cuman beli lipstik doang kok, kapan-kapan aja belinya.”

“Ya wes, yok beli es cream.”


POV Cintia


“Cin, ada Tania tuh di depan.” Teriak Mama.

“Iya Ma, suruh ke kamar aja Ma.” Sedikit berteriak.

Tok...! Tok...! Tok...!

“Masuk Say! gak di kunci kok.”

“Bebeb kangen.... Muaachhhh... Muaaacchh....” Memeluk sambil cipika-cipiki.

“Ciiieee.... Cieeee.... Yang bentar lagi mau meerid mukanya ceria amat.”

“Hihihi... Ya jelas lah Cin, kan mau menyambut hari bahagia. Kamu kapan nyusul?”

“Insya’allah besok, kalau gak hujan.”

“Hahaha... Amiin...!”

“Pertanyaan mu loh Tan, bencekno.”

“Kamu mau sampai kapan Cin kayak gini? Jangan bilang kalau kamu masih belum bisa move on dari Alvin.”

“Aku sendiri juga gak tau Tan, mau sampai kapan kayak gini.”

“Kalau kamu memang masih sayang sama dia, kenapa gak kamu jelasin semuanya ke dia! kalau kamu gak pernah selingkuh dan semua itu hanya salah paham.”

“Aku sudah mencoba semua cara agar bisa bertemu dengannya untuk menjelaskan semuanya. Tapi gak pernah bisa.

“Seharusnya kamu menjelaskan semua ini dari awal, Cin.”

“Kamu tau sendiri kan Tan, bagaimana kejadiannya.”

“Iya sih... Seumur-umur aku gak pernah liat Alvin semarah itu. Mungkin memang kalian tidak ditakdirkan untuk bersama.

“Mungkin.”

“Cin, maaf ya aku gak bisa lama-lama. Aku harus nyebar undangan lagi.”

“Iya Tan, semoga semuanya lancar sampi hari bahagia.”

“Amiin...”

“Makasih banyak ya Tan sudah mau dengerin aku.”

“Sama-sama Beiibb. Jangan sedih gitu dong mukanya, sini peluk.”

“Kamu emang sahabat terbaik.

“Eh itu foto di meja. Foto awal kalian jadian kan?”

“Iya Tan.”

“Yang sabar ya Beibbb. Saranku kamu temuin dia dan jelasin semuanya, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

“Iya Tan, makasih banyak ya, Tan, kamu emang paling ngerti aku.”

“Siapa dulu dong, Tania! Hihihi... Beiib, aku balik dulu ya.”

“Iya Beiibebku... Hati-hati dijalan ya! Muaachhh... Muacchhh...” Berpelukan sambil cipika-cipiki.



Rindu ini rasanya akan membunuhku perlahan-lahan, kepergiannya meninggalkan begitu banyak kenangan, disetiap tempat bahkan disetiap benda yang pernah dia gunakan. Mata sayu dengan langkah kaki yang terlihat berat sekilas yang dapat kuingat saat dia akan pergi. Kutahu jika dia berat untuk meninggalkanku pergi, tapi pertengkaran yang terjadi tak bisa lagi membuatku untuk menahannya tetap tinggal.

Setelah semua yang terjadi bahkan sampai saat ini pun, tak ada kabar darinya, jelas saja aku sangat dan teramat merindukannya. Hari-hari yang kulalui setelah kepergiannya, terasa sangat berat. Tak sehari pun hari-hari yang kulewati tanpa tangisan, aku mati rasa, aku mati disetiap hembusan nafas, ragaku seakan tak berjiwa. Namun saatku mengingat setiap kenangan, aku merasa bahagia, lalu kuingat lagi mata sayu itu sebelum dia pergi dan saat itu dalam hatiku berbisik “Dia mencintaimu.” Kutemukan lagi harapan kecil yang walaupun tak mungkin.

Tuhan, jika Engkau berkehendak menyatukan kami, aku akan tetap di sini untuknya! Setia untuk menunggu. Karena yang kutahu cinta ini hadir dengan sendirinya bukan aku yang meminta, jika Tuhan mengijinkanku jatuh cinta maka aku percaya Tuhan mampu untuk menyatukan kami dalam sebuah ikatan suci.





I'm jealous of the rain
That falls upon your skin
It's closer than my hands have been
I'm jealous of the rain
I'm jealous of the wind
That ripples through your clothes
It's closer than your shadow
Oh, I'm jealous of the wind


'Cause I wished you the best of
All this world could give
And I told you when you left me
There's nothing to forgive
But I always thought you'd come back, tell me all you found was
Heartbreak and misery
It's hard for me to say, I'm jealous of the way
You're happy without me


I'm jealous of the nights
That I don't spend with you
I'm wondering who you lay next to
Oh, I'm jealous of the nights
I'm jealous of the love
Love that was in here
Gone for someone else to share
Oh, I'm jealous of the love


'Cause I wished you the best of
All this world could give
And I told you when you left me
There's nothing to forgive
But I always thought you'd come back, tell me all you found was
Heartbreak and misery
It's hard for me to say, I'm jealous of the way
You're happy without me


As I sink in the sand
Watch you slip through my hands
Oh, as I die here another day, yeah
'Cause all I do is cry behind this smile
I wished you the best of
All this world could give
And I told you when you left me
There's nothing to forgive
But I always thought you'd come back, tell me all you found was
Heartbreak and misery
It's hard for me to say, I'm jealous of the way
You're happy without me


I-I-It's hard for me to say, I'm jealous of the way
You're happy without me





 
Terakhir diubah:
Pertamax hihihi....

Mohon maaf semuanya update nya terlambat.

Semoga terhibur....
Jangan lupa like, comment and subscribe lah dikiro youtube :bata:
 
Terakhir diubah:
Oke om, sans aja...
Kita disini bisa menunggu
Maaf ya om telat update nya hihihi...
Udah ada patok ane juga ikutan ah...wah si om @RebelionZ udah duluan ajha
Sudah update om maaf telat. kalau ada saran sama kritik jangan sungkan ya om.
Yeyeye ocha Abang dah tunggu nii ntar langsung masuk ya:cup::haha:
Ocha nangis om minta es cream conello.
Giliran harus pergi...
om@BL4CKDEV1L malah membuat bimbang...

Patok dulu... Nanti balik lagi.
Nitip PERTAMAX dulu kalo udah muncul.
Maaf om @RSP27 telat update nya hehehe....
Ngiring ah
ngiring apa om hihihi...
Ini pada banyak yg matok sih..., yg patok item siapa punya.
yang item punya ane om hihihi....
Tak enteni kang patokmu, sambil minum :kopi: karo bakar menyan, mugi2 malam ne update... Wes ewes2 ndang update yen mboten update tak Bedil cucakrowone... Wussss....:dor:
Sampun update om..
Suhu@BL4CKDEV1L nice romansa nya dan ada update lagu2 buat mello banget. Maaf suhu terlambat baca. Sumpah kesannya indah. Thank suhu moga malam ini di update ya. :mantap: ijin buka lapak suhu.
sudah update om semoga terhibur
siapin udud, kopi sareng tisu heula ah....
Tos lengkap yeuh, kopi black, udud, sarung,... Siapa tau update sesuai inpoh
Numpang mejeng dah
Ochaa sini:cup:
Sudah update om semoga terhibur jangan lupa masukan sama kritik nya.
Gelar karpet dulu ahhhhh...
Nitip ya Om Blackdevil, ane jemput pacar ane dulu ;)
Rani Puspita Sari. Dia udah nyeduhin kopi spicial buat ane.
Jangan digeser lapak ane Om.
Hihihi... iya om ane jagain lapak nya.
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd