2 chapter belakang ane sempet bingung juga, entah kenapa rating cerita seakan turun, sempat berfikir apakah karena minggu ini memang minggu sibuk atau mungkin karena kualitas cerita memburuk, padahal sebisa mungkin ane ingin memberikan feel kepada pembaca agar bisa mendalami karakter yang ada di cerita ini,
Kenapa harus memikirkan rating, hu? Emang di sini ada rating-ratingan? Dibikin santai saja.
Menulislah karena pengen menulis. Berceritalah karena pengen bercerita.
Menulislah dengan senang dan nyaman, karena perasaan penulis pasti akan tersampaikan ke pembaca melalui tulisannya.
Kalau memang mood-nya lagi ga bagus, jangan dipaksakan menulis.
Kalau mood bagus, cerita pasti akan mengalir lancar dan seakan-akan kita akan dibimbing mengetik.
Apa benar cerita ini terlalu banyak tokoh wanitanya sehingga mengurangi minat kalian dalam membacanya? Jujur aja sih gpp kalau pun iya ya maaf apa yang bisa diharapkan dari thread pertama ane, ane bersyukur bisa mendapatkan banyak pengalaman dan pasti ane akan berusaha untuk memperbaikinya agar cerita ini tetap menarik untuk diikuti,
Banyak tokoh tidak apa-apa asalkan alasannya jelas kenapa karakter itu ada di cerita.
Supaya lebih pasti lagi, berikan masing-masing karakter porsi dan jalan cerita sendiri sebagai pembeda.
Saya termasuk yang suka pakai banyak karakter karena memberikan saya kesempatan untuk menulis banyak jalur cerita dalam satu judul.
Sebenernya gak melebar sih, berhubung RYT emang salah satu inspirasi ane maka ane mengikuti konsepnya dengan adanya 2 tokoh utama wanita + 1 pemeran pendukung yakni liya yang gak se aktif 2 tokoh utamanya, tapi ya namanya juga orang baru mana bisa disamakan dengan mahakarya aslinya hahaha, untuk melebar juga engga kok masih berada di jalur yang sama,
Saya juga masih harus banyak belajar, buktinya butuh 10 tahun buat ngerampungin RYT.
Dari sini saya belajar kalau satu cerita memang harus diselesaikan, ya selesaikan saja tanpa harus dipanjang-panjangin.
Untuk cerita ini, kalau memang sudah dirasa cukup - jangan dipanjangin, tamatkan.
Kalau merasa kurang, teruskan.
Satu masukan lagi, tulis menurut mood, menurut hasrat, dan menurut minat suhu.
Kalau suhu ngikut ke pembaca, pasti akan terombang-ambing, karena pembaca A, B, dan C pasti punya minat yang berbeda-beda.
Jadi tentukan jalan ceritanya menurut keinginan suhu. Suhu-lah sutradara yang akan menentukan jalan cerita.
Maaf kalau kepanjangan atau kalau ada kata-kata yang salah.
Hanya sekedar ingin membantu.