Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Maafkan saya Bos, tapi Malam Itu Sungguh Sempurna

Buat yang udah komen,
Tenkyu gan ane nantikan respon positifnya ya gan dan para suhu. Klo rame ane dengan senang hati akan share cerita yg udah banyak dikepala ane buat dishare. Hehehee

Ane belum tau caranya multiquote dan pegel jg ya klo quote satu2. Jadi sekaligus aja jawabnya. :)

Di share dunk kawan......hehhe..ato di lanjutkan lgg nie ceritanya...mantaaabs sangaaat nie....
 
Sejak malam itu, pandanganku terhadap Bu Nadia berubah total. Aku jadi lebih sering memerhatikan kemolekan tubuhnya dan parasnya yang terlihat matang dan menarik.

Selama 3 hari kami disana tidak ada lagi kejadian seperti malam itu. Bu Nadia sangat menjunjung tinggi profesionalisme. Kami benar-benar menghadiri konferens dan malamnya kembali ke kamar masing-masing dikarenakan sudah cukup larut dan besoknya harus kembali bekerja pagi-pagi sekali.
Hingga tiba malam terakhir konferens yang membuatku sangat lega. Cukup melelahkan menghadiri acara 3hari berturut-turut seperti ini. Aku merebahkan tubuhku melepas penat setelah seharian duduk.

"Tok tok tok!"
Sayup aku mendengar ketukan pintu. Awalnya aku tidak menanggapi karena kantuk sudah menyerang.
"Tok tok tok!" Bunyi itu semakin keras dan nyata terdengar, setelah aku yakin itu adalah pintu kamarku yang diketuk, aku beranjak dari tempat tidur menuju pintu kamar. Aku mengintip melalui lubang intip pintu dan tidak menyangka, ternyata sosok wanita terfavoritku belakangan ini sedang berdiri dibalik sana. Aku segera membuka pintu dan menyapanya dengan wajah setengah mengantuk namun kupaksakan seceria mungkin.

"Hai, kirain udah istirahat?"
"Aku ga bisa tidur ni Di. Aku ganggu gapapa kan?"
"Owh gapapa Bu, masuk yuk!"
Kami duduk berhadapan seperti saat kejadian malam itu berawal dan ia memulai percakapan.
"Kamu udah packing ya ternyata." pandangannya menyapu sekilas setiap sudut kamarku dan mengamati barang-barangku yang sudah rapi karena besok kami harus mengejar penerbangan pagi.
"Kita extend 1 hari koq disini, jadi kita pulang lusa. Aku udah telpon kantor dan kantor udah urus reschedule flight kita." Lanjutnya sambil tersenyum.
"Hah, yang bener Bu?" Jawabku dengan nada sedikit terkejut.
"Iya, kenapa? Kamu ingin buru-buru pulang ya?"
Aku segera menyangkal dan menunjukkan bahwa aku sangat senang dengan kabar ini.
"Owh engga koq Bu. Justru aku seneng banget. Itu artinya aku punya waktu lebih lama sama Ibu." Aku meraih tangan kanannya dan mendaratkan kecupan di punggung tangannya yang putih dan halus.

Ia membalas dengan senyuman genit yang membuat tubuhku memanas. Tidak tahan lagi akupun menarik badannya mendekat dan masuk kedalam pelukanku. Pagutanpun tak terelakkan. Bu Nadia yang sedari tadi juga mungkin merasakan hal yang sama segera membalas pagutanku dengan menggebu-gebu. Tanganku bergerilya keseluruh tubuhnya.
Lumatan demi lumatan kami nikmati dan remasan demi remasan aku berikan ke pantat dan buah dadanya. Semuanya kulakukan dari balik baju terusannya.
"Berdiri ya Bu." Pintaku dan setelah berdiri, aku membuka baju terusannya yang hanya sebatas setengah pahanya. retsleting dibagian belakangnya aku turunkan dan kuloloskan bajunya kebawah. Terpampanglah pemandangan yang semakin meyakinkanku bahwa tubuh Bu Nadia benar-benar indah.
Bu Nadia mengenakan Bra yang hanya menutupi setengah buah dadanya, sebagian lainnya menyembul seakan ingin mencuat dari Branya. Lingeri biru langit yang digunakannya menambah keseksiannya malam itu. Aku segera membuka baju dan celanaku. Awalnya aku menyisakan celana dalamku, namun melihat itu Bu Nadia segera meraih celana dalamku dan menariknya kebawah.

"Buka sekalian aja ya." Aku mengangguk dan membantu meloloskan celana dalamku. Batang penisku diraihnya, diremas halus dan diusap lembut. Semantara aku asik dengan buah dadanya yang mulus. Kuremas, kecup dan jilatin setiap inchi lekukannya.
Beberapa saat kemudian aku menggendong Bu Nadia ketempat tidur. Kurebahkan dan kulepaskan pengait Bra dan lingerie yang masih tersisa dibadannya. Tidak bosan-bosan aku menikmati pemandangan ini. Aku sisir dengan tanganku dari betisnya,paha, sedikit bermain divaginanya, kemudian naik menelusuri perutnya yang langsing, hingga tiba dibuah dadanya. Aku remas dan mainkan putingnya yang sudah mengeras.

"Hhhhmmm...." Tangan Bu Nadia menggenggam tangku yang sedang asik meremas buah dadanya. Pinggulnya sedikit terangkat dan ia menggesek-gesekkan kedua pahanya seakan sudah tidak tahan ingin memulai permainan yang sebenarnya.

Aku yang belum puas memainkan tubuh Bu Nadia meneruskan kegiatanku. Kali ini aku rebahkan tubuhku menyamping menghadapnya. Tangan kiriku kuselipkan dibalik kepalanya dan tangan kananku melanjutkan aktivitas meraba tubuh Bu Nadia. Remasan di buah dadanya, terkadang kuraih bibir lembutnya dan kuberikan kecupan dan lumatan yang mendalam.
Tanganku turun menusuri lekuk perutnya dan berhenti dilubang vaginanya. Kuusap-usap dari luar lalu kuselipkan jariku mencari klitorisnya. Kumainkan perlahan dan sesekali kumasukkan 2 jariku kedalam lubang vaginanya.

"Aaahhhh sayang..." Bu Nadia meraihku dan memelukku, membuatku kini berada diatasnya.
"Pinggulnya bergoyang tidak beraturan akibat permainan jari-jariku di vaginanya.

"Ahhh...Hhhmmmm...Sayang..Hhhhhmm" Lenguhan Bu Nadia semakin keras, akupun membungkamnya dengan ciuman dan pagutan dimulutnya.

"Bu, Balik badan ya" setelah mengangguk kecil Bu Nadia membalikkan badannya. Kini dengan berdiri di kedua lututku, aku nikmati pemandangan yang luar biasa yang menjadi favoritku. Pantatnya berbentuk bulat sempurna dan empuk. Aku tak kuasa menahan untuk meremas dan memberikan tamparan kecil di pantatnya.

"Ooowhh Bu Nadia. Kamu cantik sekali. Aku suka setiap detil tubuh kamu." Ungkapku kagum.
"Ahhh sayang sini sayang." Bu Nadia memberi isyarat supaya kepalaku mendekat kepadanya. Dan dalam posisi memeluknya dari belakang kami kembali berpagutan. Tanganku menelusup dan meremas payudaranya dan batang penisku kuselipkan didalam lepitan pantatnya. Aahh, sungguh sensasi yang luar biasa.
Kugesek-gesekkan penisku, dan ketika kepala penisku menyentuh lubang anusnya, aku menekan berusaha masuk. Bu Nadia memberi isyarat dengan melihat ku dan menggelengkan kepalanya. Tanda bahwa ia tidak mau "diserang" dari belakang. Aku berhenti menekan dan hanya menggesekkan penisku kembali.

"Bu,pantatnya diangkat ya. Aku kembali berdiri dengan kedua lututku. Kuposisikan pantat Bu Nadia menuju penisku. Bu Nadia kini posisinya menungging dan ian bertopang dengan kedua siku tangannya.
Aku mengarahkan penisku kelubang Vaginanya. Kutekan perlahan.
Sleebbb.....Vaginanya yang sudah basah memudahkan penisku masuk kedalamnya.

"Aaahhhh sayang... Ahhhhh....HHhhmmmmm.. Kocok sayang, goyangin yang cepet." Pinta Bu Nadia tanpa memedulikan bahwa aku adalah anak buahnya dan dia adalah atasanku. Nafsunya telah mengalahkan segala norma dan batasan hubungan profesional antara bos dan anak buah.

Aku memompa penisku cepat dengan tanganku meremas pantatnya yang empuk. Aku memegang pinggulnya dan memaju mundurkan sambil pinggulku kugenjot sehingga tubuh Bu Nadia terguncang-guncang.

Aku pun semakin tak terkontrol "Hhh hhhhh sayang nikmat banget sayang. Aku sayang kmu Nadia"
"Ouwwhhh sayang terus."Kini Bu Nadia mengangkat tubuhnya dan bertopang dengan kedua tangannya. Aku mengintip kearah cermin disamping tempat tidur, payudara Bu Nadia mengayun-ayun indah akibat guncangan tubuhnya maju mundur.

Plok plok plok... Bunyi hentakan antara pantatnya dengan pinggulku. Aku meraih Payudaranya dan meremasnya sambil kulanjutkan genjotan penisku dilubang vaginanya.
Beberapa saat kemudian kepala Bu Nadia terangkat keatas dan tubuhnya mengejang disertai lenguhan yang cukup panjang kali ini.
"Aaaaahhhhhhh........" Bu Nadia pun lemas dan merebahkan tubuhnya. Aku melepas penisku dan membalikkan kembali tubuh Bu Nadia. Karena aku belum keluar aku meminta ijin kepadanya untuk melanjutkan.
"Aku belum keluar Bu. Aku lanjutin ya."
"Iya sayang." Jawabnya sambil tersenyum lemas. Sebenarnya kasihan melihat dirinya yang sudha lemas begitu, tapi nafsuku tidak memedulikannya. Aku kembali membenamkan penisku kedalam lubang vaginanya dan kugenjot perlahan dan semakin lama semakin cepat.
Bu Nadia mengernyitkan dahinya dan memejamkan matanya. Sepertinya ia ngilu karena ia baru saja keluar, tapi lagi-lagi aku tidak peduli. Aku teruskan menggenjot tubuh Bu Nadia sambil meremas payudaranya.

"Sssshhhh....Ouwwhhhhh....Sssshhhayaaanggg...Aaahhhhh" Bu Nadia meracau. Tangannya meraba tubuhku.
Akhirnya aku merasakan ada yang mendesak dari bawah sana. Aku mau keluar. Aku menghampiri wajah Bu Nadia dan mengecupnya, "Aku mau keluar ya Bu." Bu Nadia kemudian melingkarkan tangannya dan melilitkan kakinya menekan pinggulku.
Aku mempercepat ayunan pinggulku.
Aku merasakan pelukan dan jepitan kaki Bu Nadia semakin keras dan tubuhnya kembali mengejang.
"mmmm mmmm mmmmmm mmmmMMMMM Aaahhhhhhh.. Nadia aku keluaaArRrr..Aahhhhh...Aahhhhhhh""
"Aaaahhhh Rudi....Aaaahhhhhh Aku juga aaaAAhhhh mmmmhhhhh......AaAaahhhh!"
Kugenjot pada setiap semburan spermaku yang kini memenuhi lubang kenikmatan miliki Bu Nadia.
Bu Nadia mulai melemas dan melepaskan jepitan tangan dan kakinya. Kini ia terkulai lemas dan akupun merebahkan tubuhku disampingnya.
Aku tatap wajahnya. Matanya terpejam dan senyumannya menandakan ia menerima kepuasan yang sangat malam ini.
Malam itu kami bermalam dikamarku. Aku menarik selimut membungkus tubuh polos kami berdua.
Sebelum tertidur aku membayangkan besok akan menjadi hari yang panjang bagi kita berdua. dan Hari itu akan kami habiskan dikamar ini :)

Aku terlelap.

----------------------------------------------------------
 
Bisa begini kan karena situasi yang mendukung. Mungkin bisa ada statement kalo yg ada antara mereka hanya nafsu sesaat (atau malah pelampiasan yang sempurna).
 
Bisa begini kan karena situasi yang mendukung. Mungkin bisa ada statement kalo yg ada antara mereka hanya nafsu sesaat (atau malah pelampiasan yang sempurna).

wah thanks suhu masukannya. Cerita selanjutnya ane akan sisipin gejolak bathin dan pikiran yg lebih dibahasakan.


Nice
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd