Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Mainan mama..

Ceritanya kentang di jadikan etnol aja hu d depan suaminya. Klo prlu d gb
 
Pagi hari yang cerah menyinari pagi ini, serta sinarnya yang memasukin jendela kamar ku.

Aku adalah seorang anak dari pasangan suami istri, ayah ku bernama abdul berusia 50th kerja sebagai proyek bangun disalah satu perusahaan. Serta ibuku marni berusia 40th sebagai ibu rumah tangga ibuku memiliki wajah yang cantik serta mempunyai badan yang berisi.

Keseharianku adalah bersekolah, ayah ku bekerja, serta ibuku hanya mengurus rumah tangga, terkadang ibuku juga suka bertetangga dengan ibu ibu yang lain. Setiap pagi dan sore aku suka melihat ibuku suka mengobrol satu sama lain dengan ibu ibu yang lain. Ntah apa yang di bicarakan, terkadang aku pun ingin sekali mendengar percakapan antara mereka, sekilas pun aku mendengar pembicaraan mereka tentang suami mereka dan agak berbau dengan hubungan dengan suami istri.

Tiba tiba disuatu obrolan mereka, datanglah mang ramin tukang ojek yang selalu mangkal di ujung gang.

"Ehh ibu ibu lagi pada ngobrol" mang ramin

"Ehhh mang raminn....habis darimana??" Ibuku

"Habis dari antar penumpang nih" mang ramin.

Mang ramin pun duduk disebelah ibuku, aku melihat mang ramin pun begitu akrab dengan ibuku, mang ramin memegang megang tangan ibuku di depan ibu ibu lainnya. Ibuku mengelaknya mungkin gak enak di liat ibu ibu yang lain.

Mang ramin adalah seorang lelaki yang berumur 32th berbadan tegap serta berkulit agak kecoklatan, mang ramin telah mempunyai istri, rumahnya pun tak jauh dari kampung ku. Setiap hari mang ramin bekerja serabutan kadang pun dia mengojek.

×××××××××××××××××××××××××××××××

Keesokan harinya selepas aku pulang sekolah. Sebelum memasuki pagar rumah aku melihat mang ramin keluar dari rumahku sambil membetulkan pakaiannya, dan ibuku hanya dililitkan handuk, aku pun tidak berpikiran buruk tentang mereka berdua.entah apa yang aku liat itu, tiba tiba ibuku mencium pipi mang ramin sambil dengan nada suara yg manja. Ibuku memasuki rumah dan mang ramin pun pergi. Aku memperlihat wajah bahwa tidak terjadi apa apa yang aku lihat tadi.

"Assalamu'alaikum buk..." aku

"Wa'alaikum salam...ehh...kamu udah pulang" ibuku

"Yaa mah, kok ibu cuma pake handuk aja?" Aku

"Yaa badan ibu lengket, bau lagi mau mandi" ibuku

Aku mencium badan ibuku bau khas laki laki dan asep rokok, ibuku masuk kamar mandi aku pun melihat kamar orang tua ku berantakan, serta bau asap rokok.., baju dalam ibuku pun berserakan dilantai.

Malam harinya ayahku pulang dengan raut wajah yang sangat lelah sekali, ibuku sedang memijeti punggung ayahku.

Terdengar suara obrolan mereka..

"Ayah tadi ibu kepasar" ibuku

"Sama siapa??" Ayahku

"Naik ojek mang ramin yah" ibuku

"Oohh mang ramin..." ayahku

"Mang ramin ternyata baik juga ya yahh..." ibuku

"Baiknya gimana??" Ayahku

"Hmmm baik aja..." ibuku.

POV MARNI

Pada saat itu kebutuhku dirumah mulai menipis, aku pun hendak mau ke pasar, dengan menggunakan ojek dipangkalan gang rumahku.

Kenallah aku dengan mang ramin seorang pria yang sudah beristri dengan 3 orang anak.

Mang ramin selalu mengantarkan aku kemana saja, hingga membuatku nyaman selalu dekat mang ramin.
Terkadang saat aku tidak bertemu dengannya rasa kangen ini pun hinggap di hati, aku tau aku sudah mempunyai suami dan anak, tapi kenapa pengalihan ku kepada mang ramin yang berstatus suami orang. Mang ramin pun selalu memberikan perhatian kepadaku. Itu lah membuatku jatuh cinta.

Suatu hari saat ku pulang dari pasar aku bersama mang ramin masuk kedalam rumah untuk beristirahat. Ku buatkan kopi untuk mang ramin.

Ketika aku hendak mengaduk kopi, tiba tiba aku langsung dipeluknya dari belakang sambil mengciumi leherku.

"Iihhh mang raminn...awas kopinya nanti tumpah" aku

"Mumpung gak ada orang..." mang ramin

"Hsss...hmm...mang..." desah aku.

Mang ramin menggendong tubuhku dan membawanya ke kamar..

"Iihh...mang aku kaya anak kecil aja, mau dibawa kemana sih" aku.

Mang ramin pun merebahkan ku ke kasurku, tak ku sangka mang ramin pun dengan penuh nafsu mencumbuiku.

"Hmmm...hmmmm....hss..ahh cantik sekali kamu sayang" rayu mang ramin.

Ciuman pun mulai panas,aku pun terbawa suasana dalam permainan, akhirnya tubuhkan kami pun telanjang satu sama lain. Ku tak sengaja melirik penis mang ramin yang besar dan panjang.

Mang ramin pun mehisap puting payudaraku, sedotannya pun sangat kuat, hingga aku pun berteriak kecil
"Ahhh...mangggg jangan kerass kerass sedottnyaa hss" aku

"Slrruuppp...ssllruuuppp ahhh..." mang ramin

Tangan mang ramin pun menyentuh vaginaku dan sambil memainkan jemarinya di vaginaku. Jemarinya yang besar terasa sekali menyentuk bibir vaginaku.

"Hmmm....sudahh mangggg...." aku
"Aku entot yaa sayang, kamu siapkan??" Mang ramin.

"Yaa manggg..." aku

Mang ramin pun mulai membuka pahaku lebar lebar dengan memulai memasuki penisnya yang besar dan panjang.

Ujung penisnya pun menyentuh bibir vaginaku.
"Ahhh....manggggg saakittt...ahhh" teriakpun kesakitan karna ukurannya yg besar.

"Tahan sayang..." mang ramin.

Bless....batang penis mang ramin pun masuk ke ruang vaginaku. Mang ramin dengan sengaja mendiamkan batangnya ke lubang vaginaku.

Tak lupa kami pun saling bercumbu. Lama kelamaaan mang ramin pun menggoyangkan pinggulnya secara perlahan.

Aku pun mulai mendesah.
"Hsss...hmmm...." desah aku.

"Memekmu sempit sayang, apa suamimu...??" Mang ramin..

"Ah...ahh hsss....uhhhh mangg...yaa manggg suamikuuu kecilll jadi gakk berasa..." aku

Genjotan pun mulai terasa cepat sekali, tubuhku bergoncang goncang vaginaku pun di genjot oleh mang ramin.

"Manggg....aahhh sudaaahhh akuuu mauuu keluaaar mang..." bilang ku kepada mang ramin.

Aku pun mengalami orgasmeku yang pertama sungguh aku menikmati permainan mang ramin ini, tubuh ku bergetar dan lemas.

"Hhuu...manngggg...aku lemass..." aku

"Ayoo sayang pindah posisi" ajak mang ramin.

Sekarang aku pun di bagian atas tubug mang ramin (WOT) aku pun memegang penis mang ramin sambil mengarahkannya ke lobang vaginaku.

"Hhsss......mangggg" masih terasa sakit saat penisnya masuk ke vaginaku.

Aku mulai menggerakan pinggulku naik turun, mang ramin pun mendesah.

"Ooohhh...hss...enakk sekali goyangannmuu sayangg...." desah mang ramin.

"Ahhhh ahhh ahhh ahhh..." desahku.

Mang ramin pun juga menggerakan pinggangnya, hingg penisny pun menyentuh dan mentok ke rahimku.

Peluh kami pun bercucuran kemana mana hingga bercampur sama lainnya. Ku rasa aku pun akan berorgasme lagi yang kedua kalinya.

"Ahhh manggg akuu mauu keluaaarr" tubuhku mengejang lagi dan mengeluarkan cairan vaginaku.

Selang berapa lama, penis mang raminku mulai berdenyut.

"Terruusss goyanggg sayanggg akuu jugaaa mau sampai" mang ramin

Dengan tenaga tersisa aku pun menggoyangkan pinggulku. Hingga menyentuh rahimku

"Aahhh akuuu keluaarrr sayanggg...." desah mang ramin

Crroootttt crrooott crrootttt derasnya cairan sperma mang ramin menyemprotkan dalam rongga rahimku, aku pun langsung hambruk di atas dada mang ramin yang bidang itu. Mang ramin pun memeluk tubuhku.

Astaga apa yang aku lakukan aku sudah melakukan pengkhianatan kepada suamiku dan istri mang ramin.

Penis mang ramin pun tertancap di vaginaku, kami pun tertidur pulas.

Hingga pukul 11.00 kami pun terbangun, aku pun sontak kaget karna sudah jam 11.00 aku pun belum masak karna sebentar lagi anakku pulang, aku bangun dengan penis yang masih tertancap pada vaginaku pelan pelan aku lepas penisnya, dan membangunkan mang ramin dari tidurnya.

Mang ramin pun mengenakan bajunya kembali, aku hanya melilitkan handuk saja.

Mang ramin pun segara pulang ke rumahnya, sebelum membuka pintu mang ramin pun menciumiku.

"Terima kasih yaa sayang.." mang ramin...

Sebenarnya aku tak mau lepas dari mang ramin yang sudah membuatku nyaman.

Selepas mang ramin pulang, tak lama anakku pulang.

Anakku pun melihat penampilanku yang hanya dibalutkan handuk.

Malam hari...

Suamiku pun pulang dari kerja, selesai mandi suamiku pun minta di pijatkan, aku mengobrol dengan suami tentang keadaan hari ini.

Aku tak sengaja menyebut nama mang ramin, tapi suamiku pun tak memperdulikan.

Pukul 23.00 aku pun masuk kamar untuk tidur anakku pun juga tidur.

Sesampainya dikamar aku pun selalu mengingat kejadian tadi pagi dengan mang ramin.

"Ohhh mang ramin" aku..

Tak sengaja suara ku pun terdengar oleh suamiku menyebut nama mang ramin.

"Apaa mang ramin" suamiku

"Ehh ayah gakk..." aku

Suamiku pun membuka pembicaraannya.

"Tadi kamu ke pasar sama mang ramin??" Suamiku.

"Iyaa yahh...tadi mang ramin sempat ngopi di rumah.." aku.

"Oohh..." suamiku.

"Mang ramin ternyata orangnya asyik yaa yah..,baik hati dan perhatian bgt sama aku" aku

"Hmmm...." suamiku hanya merespon

"Truss kamu menerima perhatiannya" suamiku

"Iyyaa yahh...habisnya mang ramin trus saja membuat perhatian kepada aku" aku

Aku takut untk mengatakan kepada suamiku.

"Ohh yaa yahh...mang ramin mengajakku untuk pergi ke sebuah perkebunan,katanya sih punya keluarganya, boleh gak yah??" Aku

"Boleh saja" suamiku.

"Ayah gak marah aku pergi sama mang ramin??" Aku.

"Gakk marah kok, klo itu membuat kamu bahagia" suamiku.

Bersambung.

lhaa suaminya koq malah pasrah
 
Lanjutan....

Suara motor pun terdengear dipagi hari, aku pun sudah berdandan rapih aku minta izin kepada suamiku untuk pergi bersama mang ramin.

Aku pun keluar rumah, ku lihat mang ramin terlihat gagah sekali memakai jaket warna hitam.

Selama perjalanan aku pun berpegangan perut mang ramin sambil tubuh kami menyatu seperti layaknya suami istri atau orang pacaran.

Kami pun mengobrol diatas motor.

"Mau kemana sih mang??" Aku

"Hmmm...jalan jalan aja sama kamu, sambil ke rumah ayahku" mang ramin

Pemandangan selama perjalanan begitu indah bukit dan hamparan perkebunan menyejukan mata.

Setalah 2 jam perjalanan tibalah dirumah orang tua mang ramin.

Kemudian keluarlah seorang pria setangah baya yaitu pak ujang ayah dari mang ramin. Pak ujang adalah seorang duda berumur 65th istri sudah meninggal 5 tahun yang lalu.

"Pak..ini marni" mang ramin

"Marni??" Pak ujang

"Yaa marni..ini tetangga rumahku" mang ramin

"Loh istri mu dan anakmu mana??" Pak ujang

"Dirumah pak" mang ramin

Aku pun bersalaman dengan pak ujang dan memperkenalkan diri kepadanya.

Tak lama hujan pun turun dengan derasnya. Kami pun masuk kedalam rumah sambil minum teh dan mengobrol.

Pandangan pak ujang pun tertuju padaku melihat lekukan badanku.
Pak ujang pun terlihat baik serta berwibawa.

Aku pun sampai sore hari di rumah pak ujang dan cuacanya masih turun hujan, aku pun menelpon ke suami klo aku bermalam disini.

Malam hari pun tiba suara terdengar suara jangkrik dan kodok diluar sana serta udaranya yg sejuk.

Aku pun masuk ke kamar mang ramin pun juga masuk ke kamar.

Tiba tiba mang ramin berkata kepada ku.

"Marni...aku cinta sama kamu" mang ramin

Aku pun kaget mendengar perkataan dari mang ramin. Aku pun terdiam tak bisa berkata apa apa lagi

Aku pun hanya mengangguk respon dari perkataan mang ramin.

"Aku ingin mempunyai hubungan dengan kamu marni, klo tidak aku akan menikahi kamu" mang ramin

"Appaa....??? Tapi kita sudah punya pasangan bagaimana mungkin" aku

"Gak jadi masalah itu, kita kawin sirih saja" mang ramin

Mang ramin pun memelukku, sambil menciumi bibirku secara hangat.

Gak tau kenapa ciuman mang ramin membuatku mabuk kepayang, aku mengikuti caranya dia mencumbuku, hingga meraba tubuhku sampai tanpa kusadari mang ramin menuntunku untk membuka pakaiannya.

Aku juga di tuntun ke kasur , mang ramin menindih tubuhku sambil mencumbuku dengan penuh rasa.

Ohh tuhan...apa ini salah aku benar benar sangat menikmati ini

Mang ramin pun ikut membuka pakaianya tanpa sehelai benang, penisnga pun gagah sekali.

Seluruh tubuhku di gerayangin oleh mang ramin

"Aahhh aaahhhh....mang...hsss.." desah ku

Tanpa basa basi penis mang ramin siap menancapkan ke lubang peranakanku.

"Aaahhh...mangggggg" teriak kecil ku.

Penisnya pun masuk, terasa sempit sekali karna ukuran penisnya yang sangat besar.

Tak lama mang ramin menggoyangkan pinggangnya.

"Ahhh hmmm oohhh...manggggg ahhhhh enakkkk sekaliii manggg....terusss...." desah ku

"Hsss......memekmu...enakkkk....ayooo istrikuuu..aaaahhh..." mang ramin

"Oooohhhh....mangggg aku mauuu keluar...hsss..." tubuhku bergetar ini adalah orgasme ku yang pertama.

Tubuhku lemas, mang ramin pun diam sejenak.

Mang ramin menyuruhku untuk menungging Ala doggy style mang ramin menyodokku lewat belakang.

"Ooohhh....." desahku

Gerakan maju mundur pun mulai secara perlahan.

"Ahhh ohhh ohhh......manggg"

Plakk...plakkk...plakk...plaaakkk....plakkk..... suara badan kami saat beraduan

"Aahh...manggggh....enaaakkkkkkk hsssssss...." aku

"Nikmat mana sayanggggg....??" Mang ramin

"Nikmattt kamuu manggg aku mauuu jadi istriiimuuu ooohh...hmmmm" aku

Gerakannya pun makin cepat...

"Mangggg akuuu mauuu sampai lagi..." aku

Tubuhku bergetar lagi tanda oragasme ku yang ke dua kalinya.

"Manggg........." aku

"Oohhh hss...akuuu jugaaa mauuu keluar sayang...hmm...ahhhhh" desah mang ramin yang akan mengeluarkan benih benih cintanya kepadaku.

Croooottt crrooottt crrooottttttt......

Banyak sekali dan begitu kental cairan sperma mang ramin nempel di dinding rahimku.

Kami pun tidur menyatu sambil berpelukan. Ketika kami sedang berpelukan aku tak sengaja melihat sepasang mata mengintip di pintu kamar yaitu pak ujang yang sedang melihat kami berhubungan suami istri.

Kami pun tertidur pulas, adzan subuh pun berkumandang mang ramin pun segera bangkit dari tubuhku, dan bersih bersih untuk mandi, aku pun masih lemas tubuhku.

Aku pun ke dapur membuat teh dan kopi di pagi hari. Ketika aku sedang menuangkan gula kecangkir. Aku pun langsung di sergap dari belakang dan ternyata pak ujang ayah mang ramin.

Terkejut aku "pakkk...lepaskan" aku

"Sudahh lahh....aku juga pengen" pak ujang.

"Adaa mang raminn" aku

"Dia klo mandi lama" pak ujang.

Langsung saja pak ujang membuka celanaku, dan bersiap menusuk vaginaku dengan penisnya.

Aku pun dibimbing untk menungging
Dan "ahhh....." penisnya gak kalah sama mang ramin.

Langsung saja penisnya dihantam saja dengan gerakan yang cepat.

"Aahh...ahhhh...pakkkk....ahhhh suddahhhhh" aku

Permainnya sangat singkat karna takut ketahun mang ramin.

"Akuuuu...mau keluaar..." pak ujang.

Pak ujang pun langsung mencabut penisnya langsung menuju mulutku, mulut ku pun langsung ku buka

Croottt.....crroott...crooootttt....

Sperma yang banya itu memenuhi rongga mulutku hingga sampai tak bisa ku tampung, sebagian ada yg tak sengaja ku telan sungguh rasanya benar benar aneh...

Aku pun langsung membersihkan diriku dari cairan sperma pak ujang

Karna takut ketahun pak ujang pun langsung pergi.

Mang ramin pun selesai mandi. Dan berikutnya aku yang membersihkan diri.

Selesai mandi telpon ku berdering ternyata dari anakku. Menanyakan ibunya kapan pulang. Dalam hati sebenarnya aku tidak ingin pulang dari sini karna kebutuhan sex selalu ada aku berasa mempunyai 2 pejantan yang tangguh di rumah pak ujang.

×××××××××××××××××××××××××××××××

Setelah 2 hari aku dimanjakan oleh kegagahan penis pejantan akhirnya aku pun pulang kerumah.

Suamiku selalu menyakan aku apa yang dilakukannya selama disana.
Dengan rasa yang takut aku pun bercerita, sebelum aku menceritakan.

Suamiku langsung menyambar sebuah pertanyaan.

"Apakah kamu tidur dengan mang ramin??" Suamiku

Aku langsung hening dan bingung mau jawab apa, takut suamiku marah. Akhirnya aku pun membuat cerita rekayasa. Bahwa aku tidur dengan mang ramin karna sebuah "kecelakaan"

Aku jawab pertanyaan dari suamiku

"Yaa aku sudah tidur dengan mang ramin tapi ini sebuah kecelakaan" aku

"Kecelakaan gimana maksud ibu?" Suamiku

"Kecelakaan...yaa kecelakaan" disitu aku kebingungan

"Sudah jujur sama suami, coba ceritakan" suamiku

"Taa taa taapii..." aku

"Sudahlah...aku gak marah" suamiku

"Iyaa..aku sudah berhubungan dengan mang ramin, karna kita saling menyukai satu sama lain" aku sambil tertunduk takut

Suamiku langsung memegang pundakku.

"Apa benar kamu menyukai mang ramin??" Suami

Aku hanya menganggukan kepala dengan perlahan.

"Aku tau itu masalahnya, maaf kan aku yaa bu aku gak puaskan kamu diranjang" suamiku

"Tidakk...pakk..bukan itu" aku

"Sudah...pokoknya ini salah bapak" suamiku

Kami pun berpelukan pertanda saling memaafkan.

"Kamu boleh berhubungan dengan mang ramin" suamiku

"Hah...bapak gak salah ucap??" Aku

"Iyaa...asalkan kamu tidak ketahuan kepada masyarakat klo kamu punya hubungan dengan mang ramin, termasuk istrinya" suamiku.


Bersambung

Lhaa malah dikasih ijin selingkuh.....
 
dapat izin suami untuk selingkuh apakah marni jadi tambah binal dan bebas berhubungan dgn mang ramin
 
kalo kasih ijin selingkuh jadi ngak seru...ngak ada tantangan nya hu....jadi para pembaca ngak ada rasa tegangnya huu.... 🙏🙏
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd