Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Mak Eroh ( No SARA)

Kendaraan kita antri mau masuk lobby hotel. Karena banyaknya yang mau hadir, agak macet jadinya perempatan kecil dijalan Asia Afrika itu. Kutoleh Buklek Tarmi di tersenyum tersipu malu aku tatapi. Ya dia tahu dan bisa merasakan kalau tatapanku tatapan sange.

Ih Mas jangan lihati aku seperti itu dong katanya tertawa renyah...

Malu aku Mas katanya.... kemudian memindahkan pashmina yang menutupi bahunya kini ke depan dada.Menutupi teteknya yang dibalut beha strapless dan gaun malam model punggung dan belahan tetek terbuka bertali. Ya dia sadar tatapanku yang seperti mau mengeyoti teteknya sekarang juga. Ya seperti itu wanita kalau yang baik2.Meskipun tahu nanti bakal kita entoti tapi kalau diluaran ya gayanya tetap sperti perawan desa.Padahal kalau dah dalam kamar berdua saja, bisa lho langsung telanjang sendiri gak perlu kita telanjangi lagi.

Aku tersenyum ke Buklek Tarmi. Ngentot ngacengin banget nih Buklek dalam hatiku. Gitulah aku meskipun aku secara keseluruhan lelaki muda yang sopan dan ramah apalagi sama orang yang lebih tua, tapi,didalam, perbendaharaan omongan dan umpatan jorok itu sangat lengkap kamusnya dikepalaku.Bahkan dalam berbagai Bahasa. Untungnya itu boleh dibilang tidak pernah keluar dari mulutku. Paling Cuma keteman2 yang paling akrab saja.

Aku kemudian mengalihkan pandangan ke depan. Kendaraan tidak bergerak.Sementara lagu di radio sudah berganti ke lagu for once in my life nya Om Frank Sinatra. Kalau malam di Bandung stasiun Radio itu lagu2nya mulai dari sixties. Top forty, Dj acakan,Koplo sampai Siaran Bahasa Sunda.

Akhirnya kita sampai Lobby. Aku turun dan kubantu Buklek Tarmi turun.Kuserahkan kunci Landcruiser ke petugas Vallet.Dan kita masuk. Didepan aku disambut Kakek Sugiono,Oil baron, penyelenggara dan organizer acara bersama sekretaris eksekutifnya yang cantic Mbak Miyabi. Dia menepuk bahuku. Dia senang sama aku sepertinya. Setelah perkenalan kita di Klub Bima dulu, dia tertarik untuk mengenalku lebih jauh. Kadang aku diajaknya ngopi di Gandaria. Dan dia bahkan pernah bilang kalau saja aku anaknya. Entah apa maksudnya dulu itu aku gak tanya. Tapi yang aku tahu dia gak punya anak lelaki. Sementara putri semata wayangnya sama sekali tidak tertarik dengan bisnis ayahnya.Dan lebih memilih tinggal di Perancis dan konsentrasi di project seninya. Aneh kan orang kaya. Coba orang susah, berebutan itu pasti minta diangkat anak sama Kakek Sugiono untuk menjadi pewaris tahtanya. Bahkan menantunya tidak minat sama bisnisnya.

Akhirnya kita duduk di meja kita ditengah. Meja2 bulat untuk delapan orang permeja disusun disepanjang tempat hadirin. Jadi kita duduk bergabung dengan yang lain. Kita semeja dengan kakek Sugiono, Tante Sugiono, Miyabi, Om Hartono, Istri dan putrinya. Om Hartono ini pemilik beberapa kapal tanker yang beroperasi mulai dari Pintu Gedung di Malaysia, Singapura sampai Indonesia. Pintu Gedung bukan pintunya itu nama jeti di Port Kelang Malaysia. Om Hartono juga punya konsesi beberapa sumur minyak kecil lepas pantai. Tapi dia punya teknologi terkini untuk mengeksploitasinya. Itu semacam kapal yang bisa eksploitasi dan pindah dari sumur minyak satu ke sumur minyak lain.Aku pernah sekali kerumahya yang besar di selatan Jakarta. Dia punya ruang kerja di bawah permukaan tanah yang satu dindingnya kaca, dan itu adalah juga salah satu dinding kolam renangnya. Jadi dari ruang kerjanya, dia bisa melihat tubuh istri2nya, asisten2 wanitanya atau siapa saja yang berenang di kolam renang siang maupun malam. Ada lampu bawah air juga dikolam renangnya. Istrinya ada tiga cantik2 semua. Yang ketiga masih sangat muda.

Jdi acara malam ini ternyata Gala dinner gitulah. Dengan judul one night with Oilers & Ms. Irene Noona.

Bacanya Airin Nuna ya. Jangan norak. Miss Irene Noona ini penyanyi cantic berbakat yang sangat terkenal di kalangan orang kaya. Gak dia bahkan hampir gak pernah masuk TV. Tapi dirinya sempat sih di feature di majalah jetset yang harganya bisa 100 ribuan per eksemplarnya. Aku juga baru2 ini lihat soalnya sekali2 Mamah Marni atau Rini beli. Kalau bacaan aku kan Koran Nasional, Bisnis, suka juga lampu hijau merah dan pos kota. Tapi aku Cuma langganan satu koran di rumah. Ya koran nasional.Yang lain aku baca di kantor.Kalau Lampu merah dan yang lain ya pinjam Suradi. Suka aku lucu soalnya. Apalagi “Nah Ini Dia” di Pos Kota.

Mbak Irene Noona blasteran Belanda, Chinese Kanada, Sunda dan Filipina berkebangsaan Indonesia.Karena ikut kewarganegaraan Mamahnya yang asli Bandung.

Manis, cantic sintal dan anggun tapi sangat fasih nyanyi kucing garong. Dia hampir tidak pernah nyanyi di TV mungkin karena belum punya album atau lagu sendiri.Dia sangat pandai main Piano dan biola. Itu yang aku tahu dari featurenya dari Majalah. Sering juga dia diundang nyanyi di luar negeri di acara “Malam Indonesia”.

Itu acara makan malam dan hiburan yang terbuka untuk semua warga Indonesia di kedutaan Indonesia di berbagai negara biasanya kalau 17 belasan atau Pasar Malam Indonesia.

Jadi acara malam ini ternyata, adalah penghargaan tokoh2 energy, dan malam penggalangan dana untuk membantu Pendidikan anak2 Indonesia. Makanya ada hiburan dan dansa dansi setelahnya.

Nah model2 penggalangan dana seperti ini yang kini belakangan ditiru oleh Ibu2 pejabat.Mereka berlomba2 mendirikan Yayasan.Supaya apa? Ya masak gak tahu. Ya itu kalau mereka berkegiatan sosialpun ya maunya menyumbang bukan pakai uang sendiri.Alias other people money. Di bisnis sih itu ada di buku mengenai bagaimana cara menjadi kaya. Malah mereka mengambil management fee dari sumbangan orang2 ke Yayasan mereka. Dan itu bahkan ditiru oleh pemuka agama. Dan pemuka agama itu trus jadi kaya raya. Sah? Ya sah. Etis? Ya nilai sendiri.

Kakek Sugiono maju memberikan sambutan. Semua riuh bertepuk tangan. Kakek Sugiono bicara mengenai tantangan Industri ke depan dan peran serta pelaku industry dalam memajukan negara melalui Pendidikan. Semua riuh bertepuk tangan setelah Kakek Sugiono menutup sambutannya.Dan turun podium dibantu Mbak Miyabi. Kalau Kakek Sugiono aku percaya sepenuhnya.Yayasannya selalu menyalurkan semuanya. Biaya operasi bahkan dia tanggung sendiri.

Ketika Kakek Sugiono turun podium, hadirin yang muda2 seperti aku bahkan ada yang iseng menyuiti.Mungkin menyuiti Mbak Miyabi yang nampak sexy sekali. Yang disambut tawa berderai2 yang lainnya.Aku ikut tertawa.Tapi perhatianku hanya untuk Buklek Tarmi malam itu. Dibawah meja tangan kita saling berpegangan. Dan kita tersenyum setiap berpandangan.Buklek Tarmi bahkan kadang tersipu malu dan menutupi mulutnya dengan pergelangan tangannya. Sementara tangan kananku menghisap rokok Gudang garamku. Dan sesekali meneguk white whine yang disediakan. Yang akan segera diisi lagi oleh waiter ketika habis.

Beberapa Oil Baron nampak menghisap cangklong mahal mereka. Beberapa ada yang menghisap cerutu. Tapi untungnya gak ada yang menghisap rokok menyan....wkwkw wkw kw wkwwkwkwkwk.Bisa pusing aku.

Dan Irene mulai menyanyikan lagu2 pop. Keren sekali musiknya. Karena bukan orkes biasa pengisinya.Tapi Big Band Orchestra lengkap dengan paduan suara sebagai backing vocal.

Beberapa hadirin yang muda nampak sangat dandy. Ya mereka aku rasa para pangeran pewaris tahta. Tapi aku gak kenal satupun dari mereka. Aku merasa bukan bagian dari mereka. Tetap sajalah aku cuma Totong yang sederhana. Jadi mungkin ada rasa minderku juga di memory terdalam kepalaku. Maklum dulu cuma sekolah menengah pertama dekat pasar meskipun sekolah menengah atas di Kebayoran. Tapi kan aku cuma lulusan D3.Sementara para pangeran2 itu berderet gelarnya dan banyak yang dari Universitas2 ternama di Mamarika sana.

Dan Irene pun menyanyikan lagu2 evergreen tentang cinta mulai dari Smile, More, Love dan lain2. Wah penonton riuh tepuk tangan.

Pada dasarnya kan memang society seperti ini yang menjaga lagu2 seperti ini tetap hidup. Bahkan lagu2 seriosa. Entah di ballroom2 Ramayana seperti di sini bahkan Ballroom Ramayana di Jakarta. Termasuk dansa dansinya. Mereka sampai mendirikan Yayasan lho. Seperti menjaga legacy atau warisan gaya hidup mereka yang bahkan mungkin sudah mulai dari jaman Hotel Indonesia berdiri dibangun pemimpin besar pertama.

Irene mendekat ke seorang oil Baron Senior....Berapa Opa? Tanya Irene. Pria dengan jas lengkap dengan brengoz rapi seperti bintang film James Bond lama Sean Connery....

Owww....tepuk tangan dulu.....semua....600 juta ya kata Irene ceria. Ya Irene akan dapat bagian sekitar 3 persen dari setiap uang yang disumbangkan bagi2 sama pendukung acara.Ini adalah saweran gaya orang kaya.Wuih kalau Sri bisa jadi penyanyi seperti ini bisa cepet kaya dia tersenyum dalam hatiku.

Nah lho Irene mendekat ke mejaku. Halo ganteng...kata Irene mendekat ke mejaku. Kalau sudah didatangi sudah pasti jadi tertodong dan hampir seperti harus menyumbang.Tapi aku gak khawatir.Aku dah ada anggaran 50 juta dari Ayah Hardiman dan mungkin aku mau menambah toh untuk kepentingan Pendidikan.

Ibuuu...selamat malam kata Irene sopan ke Buklek Tarmi. Boleh pinjam Masnya? Buklek Tarmi mengangguk tersipu. Hadirin tertawa. Dan Irene yang memakai busana sexy berkilap2 sedada seperti kemben sampai paha saja pelan duduk dipangkuanku. Merangkul leherku...dan bertanya mau nyumbang berapa sayang.Aku kikuk tersenyum tapinya kujawab pelan 75 juta. Berapa Cin? Tanya nya lagi kini menyodorkan mic ke mulutku....75 juta jawabku...

Woooow...tepuk tangan yang meriah semua untuk Mas ganteng katanya menggoda.

Semua hadirin tepuk tangan meriah. Dia berdiri mau nyanyi Cin tanyanya.....harus nyanyi kata Irene kini menggeretku ke depan.

Ibuuu....pinjem Masnya 5 mennniiiit aja kata Irene genit.Hadirin tertawa.Buklek Tarmi tersipu tertwa...Aku tertawa mau gak mau mengikutinya. Wuih wangi banget Irene. Enak juga bau nenennya. Umurnya mungkin sekitar 32.

Mau nyanyi apa sayang katanya....yah bingung aku....My way kataku aku akhirnya menjawab pertanyaannya.

Tapi entah gimana, kepercayaan diriku lagi bagus malam itu.Pun sudah sedikit wine mengalir ke tenggorokanku jadi ya aku santai saja.

Lagu dengan judul “My way” ini meskipun lagu lama tapi sangat popular di karaoke2 mulai dari Pangeran Jayakarta sampai Kota. Mulai dari Kemang sampai Surabaya. Lagu kebangsaan Bos2 energy perkapalan, manufacturing bahkan sampai Bos2 anak Harley.

Lagu tentang sebuah determinasi.Bahwa kita melakukannya dengan cara kita. Mungkin bahkan hidupku kalau dirangkum ya seperti lirik lagu itu.

Mas Tarmin kata Irene Noona lembut ke conductor orchestra....dan mengalunlah music.

Irene duduk di kursi Grand Pianonya dan mulai memainkan melody untuk mengiringiku.

Tin ting ting tong ting tong....dan aku mulai nyanyi....

Penonton bertepuk tangan meriah ketika kubuka mulutku mulai menyanyi......

Dan aku menyanyi dengan penuh percaya diri.....Ikutan nyanyi ya yang tahu lagunya kataku mengajak mereka....sambil tersenyum....

Hadirin tepuk tangan.....

...........................................................................................................................................

Regrets, I've had a few
Penyesalan mungkin ada beberapa

But then again too few to mention
Tapi sekali lagi, terlalu sedikit untuk disampaikan

I did what I had to do
Aku telah melakukan apa yang harus aku lakukan

I saw it through without exemption
Dan aku membedahnya tanpa kecuali

I planned each charted course
AKu telah merencanakan setiap jalan

Each careful step along the byway
Setiap langkah hati2 sepanjang jalan

But more, much, more tahn this

Tapi lebih banyak dari itu
I did it, I did it my way

Saya melakukannya dengan cara saya

Yes, there were times I'm sure you knew

Tentu ada masanya, kalian pasti tahu

When I bit off more than I could chew
Ketika aku menggigit lebih dari yang aku bisa kunyah

But through it all, when there was doubt
Tapi melalui semua itu ketika ada keraguan

I ate it up and spit it out
AKu makan habis itu aku lepehkan

I faced it all and I stood tall and did it my way
Aku hadapi semua, berdiri tegap.....

Aku berbalik mengangkat kedua tangan dan seperti dikomando hadirin semua

And did it my way......membahana di Ballroom Ramayana itu.
Wah keren sambutan hadirin mereka tepuk tangan riuh rendah. Ada yang menyuiti juga....

Hi hi hi aku tertawa dalam hati.Wah bisa konser di Royal Albert Hall Kensington London ni besok2 dalam kepalaku mangkak.

Aku membungkuk....Penonton tepuk tangan berdiri....

Aku berdiri menunggu Irene Noona yang kini berjalan melangkah mendekatiku....

Duuuh keren Masnya tepuk tangan dulu untuk Mas ganteng ...

Hadirin tepuk tangan....Mas ganteng siapa namanya katanya....

Totong Mbak jawabku...

Aduuh jangan paanggil Mbak dong Cyiiin katanya menggoda panggil aja Airin katanya....Hadirin tertawa.....Eh mau kemana Cyyinn katanya menahanku yang seperti mau kembali ke mejaku....

Kemudian dari barisan belakang dari barisan kursi hadirin yang muda2 .....

Lagu keong racun dong.....kata salah seorang dari mereka....

Eh siapa itu? kata Irene kini melangkah ke sana. Lampu sorot mengikutinya....

Hadirin tertawa ketika Irene kini menggandeng lelaki muda itu mungkin seumuran ku dan dalam perjalanan kembali kedepan menggeret seorang lagi.

Kini ada 3 lelaki muda kini dipanggung mau dijadikan “korban” Irene. Kita tertawa2. Hadirin tertawa melihat tingkah genit irene.

Sekarang saya mau nyanyi lagu kerong racun...katanya...ceria...

Telolet....dem dem....telolet.....

Dan Irene menyanyikan Keong racun .Irene sangat luwes. Dia meningkahi lagu dengan joget Jaipong pergaulan sexy melenggak lenggok turun atas bawah dan mengibaskan rambutnya yang lurus panjang sesekali. Wangi sekali rambutnya.

Dasar kau keong racun
Baru kenal eh ngajak tidur
Ngomong nggak sopan santun
Kau anggap aku ayam kampung

Kini Irene berdiri didepanku lenggak lenggok.Dia menarik tanganku memeluki pinggangnya dari belakang.......

Kau rayu diriku
Kau goda diriku
Kau colek diriku

Dua orang wanita naik kepanggung ikut joget. Sepertinya Istri2 dua lelaki muda tadi. Yang satu malah menggoyangkan pantat depan titid suaminya.

Sementara yang satu lagi merangkul leher suaminya berhadapan dan bergoyang seperti memaju mundurkan memeknya ke arah tityd suaminya......wah heboh sekali penonton teriak2 riuh rendah tertawa.....Hua ha ha ha......

Bahkan beberapa Bule yang hadir ikut tertawa melihat tingkah kita dipanggung....

Hey ku takut sekali
Tanpa basa basi kau ngajak happy happy
Hey kau tak tahu malu
Tanpa basa basi kau ngajak happy happy

Mulut kumat kemot matanya melotot
Lihat body semok pikiranmu jorok

Irene menoel pipiku kencang


Mentang mentang kokay
Aku dianggap jablay

Dan dia menoel gemes pipi lelaki muda lain disebelaku. Istrinya tertawa.....

Hadirin riuh rendah ramai ......sekali. Apalagi sebagian kan juga dah kena Alcohol.Tpi ya gak ada yang mabuk parah sih.....Ini kan social gathering bukan klub malam.Mereka orang2 yang tahu menjaga manner.

................................................................................................................................................................Dan lagupun berakhir....Semua orang tepuk tangan membahana.......

Whoooaaaa.....whoaaaaa....whoaaaaa....teriakan mereka......

Ibuuu....izin ya ..cium mas nya dikiiiittt aja kata Irene Noona ke arah meja Buklek Tarmi.....

Ini syarat lagu Keong Racun kata dia.....

Siini Mas peluk aku dari belakang.....

Irene Noona kemudian mengibaskan rambut panjangnya. Dipindahkan kedepan. Jadi aku bisa melihat leher belakang jenjang mulusnya....Iiiih sey banget nih Irene ....dalam hatiku.....

Siaaappp kata Irene Noona....dan kemudian menoleh ke belakang mengecup basah pipiku.....

Whhhooooaaaaa......whoooaaaa.... Hadirin tertawa2.........tepuk tangan meriah....

Kemudian Irene Noona menggandeng ku kembali ke meja....

Ibuuuu...terima kasih dah boleh pinjam Masnya....Cuma dicium dikiiiittt aja.....

Buklek Tarmi ketawa2 sampai basah matanya......tersipu2......

Dan Irene Noona kemudian kembali kedepan setelahnya penyanyi cantic lain menggantikannya. Menyanyikan lagu2 selow. Banyak pasangan slow dance....

Hi hi hi..***k sangka aku Mas kamu lucu dan pede juga kata Buklek Tarmi kini mencium pipiku...

Om Hartono serta Kakek Sugiono dan keluarganya termasuk Mbak Miyabi tertawa memperhatikan kami.

Aku ngobrol ramah tamah dengan Om Hartono dan Kakek Sugiono setelahnya....

Acara dianggap sukses. Dalam 2 jam berhasil mengumpulkan sekitar 50 Milyar rupiah untuk bantuan memajukan Pendidikan Indonesia.Besar? Secara nominal iya.Tapi jumlah itu bukan apa2 dibanding jumlah penduduk Indonesia yang harus disekolahkan.....

Gak lama kita pun pamit pulang.Meskipun masih ada satu sessi acara lagi. Ya masih hiburan sih.Tapi dah cukuplah bagi kita malam itu. Daripada macet juga nanti pulangnya.Banyak soalnya tamunya....Kalau mobil barengan keluar wah bisa sejam lebih lagi nanti takutnya ketahan di jalan Asia Afrika.

Aku pandangi Hotel ini emang keren banget arsitekturnya.Art Deco. Dulu Pemimpin besar pertama yang murid Wolf Shoemaker adalah juru gambarnya waktu pengembangan dan renovasi pertama kalau gak salah. Dulu sekali aku kalau lewat Hotel ini suka membayangkan kapan ya aku pernah nginap di sini. Mahal pasti. Masuk aja kalau dulu mungkin aku gak berani. Tapi sekarang sekurang2nya aku dah pernah jadi tamu meskipun lum pernah menginap....Hotel ini mungkin adalah salah satu hotel tertua dan paling ikonik di Bandung tempat kongkow oraang2 kaya dari jaman Belanda.

Dan kulajukan mobil ke arah Dago ke atas ke Hotel tempat aku menginap. Aku mau Buklek Tarmi.

Nanti lagi ya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd