Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Malaikat Paling Sempurna Diantara Lima Malaikat (by : meguriaufutari)

Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
justru aneh req mu anak mafia kelas kakap ya gak mungkin ada preman brani nyentuh n perasaan yg req perkosaan devina cuma itu2 doang usul yg kyk gitu

atau mgkn yg usul begitu bisa bikin crita ndiri ? yah hanya bertanya sih...

hmmm plot konfrontasi sperti apa yah...smentara pimpinan klasemen masi villy
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Sebelumnya ..thanks up date nya om megu :ampun:.....penasaran ma kelanjutannya om... :bingung:..nungguin up date selanjutnya aahhh...:semangat:
terima kasih updatenya suhu... di tunggu next update yg lebih hot

sama2 gan

Kasus Val sedikit mirip Ayumi dicerita sebelah ya hu... Hehe

hmmmm
mirip ga yah? kl Ayumi kan motif nya karena diancem. I wonder what kind of motive does Val have.

Jgn dinperkosa dunk...adooooh.....kacimin
.......

yaaah tunggu aja cerita2 selanjutnya gan

Belum tentu valensia mau di tolong sama koko jay,,, sini sama ane val,, kita main virus croot

eiitttsss, mana mao Val sama agan hehehe
peace gan

Om update lagi ya

dalam waktu dekat ini

Selalu mantap
Nunggu kelanjutan

terima kasih, gan


justru aneh req mu anak mafia kelas kakap ya gak mungkin ada preman brani nyentuh n perasaan yg req perkosaan devina cuma itu2 doang usul yg kyk gitu

atau mgkn yg usul begitu bisa bikin crita ndiri ? yah hanya bertanya sih...

hmmm plot konfrontasi sperti apa yah...smentara pimpinan klasemen masi villy

ane sih satu kata yang terdiri dari 6 huruf aja deh ya, "hahaha"
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Klo lihat dri cerita karya suhu megu kecil kemungkinan ada pemerkosaan
 
EPISODE 37 : Redemption

Sekembalinya ke kamar, kami berempat hanya diam saja. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut kami. Kami seolah-olah menunggu Valensia dalam keheningan, yang bahkan belum tentu bahwa ia akan datang mendatangi kami. Pak Budi Antasari sih harusnya aman, ia dijaga oleh dua bodyguard yang walaupun sepertinya tidak meyakinkan, tapi sangat kuat. Kapankah kira-kira Valensia akan datang? Malam ini? Besok malam? Atau minggu depan? Yaah, hanya Valensia yang tahu.

“Ko...” Kata Senja.

“Kenapa, Sen?” Tanyaku.

“Kebetulan aku ada temen disini, ini baru contact ama dia. Katanya sih dia ngajak ketemuan. Papanya sih polisi. Pas aku sebut tentang Naga Emas Hijau, kayanya sih mereka punya informasi. Aku kayanya mao ke tempat dia, ko. Mungkin nginep semalem.” Kata Senja.

“Nginep?” Tanyaku.

“Iya, ko.” Kata Senja.

“Temen kamu itu... cowok ato cewek??” Tanyaku dengan was-was.

“Cewek lhaa kooo...” Kata Senja sambil ketawa.

“Oh, yaudah. Yuk deh aku anterin.” Kataku.

“Kayanya jangan deh, ko. Koko disini aja, karena kan koko sebelumnya juga diincer ama mereka. Nanti kalo keliaran di kota, malah bahaya lagi. Aku kan waktu itu nggak sempet muncul di TKP tempat koko berantem ama Valensia. Mungkin Valensia sangka aku nggak terlibat, jadinya harusnya sih aman.” Kata Senja.

Hmmm, masuk akal sih apa yang dikatakan oleh Senja.

“Gpp, ko. Besok aku balik lagi, semoga bawa informasi yang berguna.” Kata Senja.

“Oke, Sen. Baiknya kamu pake shuttle hotel aja ya. Bayar juga kaga apa-apa, nanti billnya aku yang bayar.” Kataku.

“Oke, ko.” Kata Senja.

“Inget, Sen. Kalo ada apa-apa, langsung miss call ato contact. Jangan sampe kaga.” Kataku.

“Oke, ko. Yaudah aku pergi dulu ya.” Kata Senja.

“Tunggu, Sen.” Kataku sambil menarik pergelangan tangannya.

“Iya, ko?” Tanya Senja.

“Hati-hati di jalan.” Kataku sambil mencium pipinya.

Senja pun mengangguk sambil tersenyum. Kemudian, ia mencium balik pipiku, dan keluar dari kamar hotel ini. Aku pun kembali ke ranjangku dan terhanyut dalam pikiranku. Amankah membiarkan Senja keluar tanpa kulindungi? Kalau aku ikut dengan Senja, jika Valensia datang dan langsung pergi, kemungkinan besar aku akan kehilangan petunjuk tentang dirinya. Kalau aku tidak ikut dengan Senja, bagaimana jika Senja diincar? Ah, harusnya sih tidak. Keterlibatan Senja baru-baru saja ini kok. Harusnya dia aman.

Kemudian, aku merasakan ada yang mengusap-usap rambutku dengan lembut. Setelah aku lihat, ternyata Villy.

“Apa koko mao nemenin Senja? Kita disini aja, nungguin Valensia kalo dia dateng.” Kata Villy.

Hmmm, itu bukan ide yang bagus. Valensia datang pasti bersama konco-konco nya. Mereka berdua malah terancam bahaya disini.

“Nggak, Vil. Gw rasa Ko Jay harus disini deh. Kalo nggak, misalkan Val dateng dan Ko Jay lagi pergi, malah bisa-bisa kesempatan nolongin Val jadi ilang.” Kata Martha.

Ya, aku sependapat dengan Martha dalam hal ini.

“Makanya, tenang aja, ko. Jangan banyak pikiran. Pikir positif aja, ko.” Kata Villy sambil mencium pipiku.

Iya, betul. Aku harus berpikir tenang dan positif. Senja juga bukan “orang biasa”. Profesi apapun di PT. Ancient Technology mengharuskan kita mengikuti pelatihan bela diri, jadi Senja pasti bisa membela diri apapun yang terjadi. Tenang Jay, tenang. Senja aman-aman saja kok. Ya, Tenang saja. Aku pun kemudian duduk di ranjang.

“Iya, bener. Kayanya aku harus tenang ya.” Kataku.

“Nah, gitu dong.” Kata Martha sambil duduk disebelahku dan memegang tanganku.

“Makasih, Tha.” Kataku sambil balas memegang tangannya.

Kemudian, Martha mencium bibirku dengan begitu lembut. Lembut sekali, begitu terasa bibirnya yang kenyal dan hangat, serta irama ciumannya yang begitu lembut. Lidahnya pun mulai menjulur ke dalam mulutku. Ooohh, aku merasa begitu geli atas perlakuan yang Martha berikan kepadaku. Aku pun mulai membalas mencium bibirnya dan menjulurkan lidahku sehingga lidahku saling beradu. Semua itu kulakukan sambil membelai rambutnya yang panjang dan lurus.

Aku pun mulai menarik tubuh Martha ke ranjang, sehingga kini aku berbaring telentang diatas ranjang, sedangkan Martha ada diatasku. Kami kembali melanjutkan aksi ciuman kami. Kali ini, Martha cenderung lebih agresif. Ia mulai menjilati seluruh wajahku, sampai ke leherku. Begitu geli dan nikmat aku dibuatnya rasanya. Ia pun mulai membuka kancing baju yang aku kenakan ini perlahan-lahan, dan membuka pakaianku dari tubuhku. Aku hanya responsif agar Martha lebih mudah membuka pakaianku. Martha pun mulai menjilati seluruh bagian tubuh atasku, dari leher, menuju dadaku. Perlahan tapi pasti, nafsu birahiku pun mulai bangkit.

Kemudian, aku merasakan ada yang membelai-belai rambutku dengan lembut, dan juga mencium bibirku. Oh, kali ini rupanya Villy. Damn, disamping Martha masih memompa terus nafsu birahiku dengan menjilat daerah dadaku, sekarang Villy pun ikutan dengan mencium bibirku dengan lembut.

“Udah, santai aja ya ko. Nggak usah khawatir, nggak usah banyak pikiran, fokus aja ke kita.” Kata Villy sambil lanjut mencium bibirku dengan lembut.

Baiklah, sepertinya aku harus fokus kesini. Senja pasti akan baik-baik saja. Baiklah. Aku pun juga balas mencium Villy dan menjulurkan lidahku. Clap clep clap clep... Aku merasakan bibirku bergesekkan dengan bibir Villy, begitu juga lidahku bertabrakan dengan lidah Villy yang lembut dan hangat. Sementara, jilatan Martha yang sudah mencapai perutku membuat pikiranku semakin melayang-layang. Ooohh, inikah nikmatnya threesome? Baru begini saja sudah bikin pusing keleyengan. Apalagi nanti.

Aku pun mulai membuka kaos yang Villy kenakan, dan lanjut juga BH putihnya. Aahh, aku langsung melahap puting susu berwarna merah muda yang indah milik Villy itu. Villy pun mulai mendesis-desis sambil mengelus-elus dan meremas-remas rambutku.

“Ssshhh... Aaahhhh....” Desis Villy.

Selagi aku mengulum puting susu Villy yang begitu indah, aku tiba-tiba merasakan kegelian yang luar biasa di batang kemaluanku. Aku membuka mataku untuk melihat apa yang terjadi. Ya ampun, selagi aku fokus kepada Villy, ternyata Martha sudah membuka celanaku, dan dia sedang memainkan batang kemaluanku dengan lidahnya layaknya memakan permen lollypop. Sial! Aku betul-betul bingung, siapa yang harus kuberesi lebih dulu, apakah Villy yang sudah terbuka dadanya, atau Martha yang sedang sibuk membuatku merasa begitu nikmat dan geli.

Baiklah, aku akan mencoba fokus kepada Martha. Aku segera mengangkat Martha, kemudian mencium bibirnya. Martha pun ikut mencium bibirku dengan liar. Aku tidak boleh bermain lambat. Aku harus bergerak cepat. Sambil mencium bibirnya, aku segera melucuti baju Martha dan BH-nya dengan cepat, kemudian mendorongnya dengan lembut ke ranjang sehingga kini ia berbaring di ranjang. Kini, Martha sudah bertelanjang dada dihadapanku. Kedua buah dadanya yang bulat dan indah itu betul-betul membuat nafsu birahiku naik lagi. Aku langsung mengulum buah dada dan puting susu Martha yang tidak kalah indah dan menggodanya dengan Villy, sementara tanganku meremas-remas buah dadanya yang satunya lagi. Kali ini, Martha pun mendesah-desah.

“Ssshhh... Ooohhh... Ewwhhhh...” Desah Martha.

Luar biasa, aku tidak pernah merasakan nafsu birahi yang begitu tinggi seperti ini. Aku tidak menyangka akan berada dalam situasi ekstasi sebesar ini. Entah kenapa bentuk buah dada Martha yang bulat dan puting susu nya yang sempurna itu membuatku semakin bernafsu. Saat aku sedang puas dengan buah dada Martha, kembali aku merasakan geli yang sangat nikmat di batang kemaluanku. Akh, rupanya kali ini si Villy sedang mengulum batang kemaluanku. Oohh, iramanya pun tidak sembarangan. Lidahnya bermain begitu apiknya mengelitiki batang penisku. Gawat, kalau begini terus, bisa-bisa aku jebol sebelum bisa membuat salah satu dari mereka puas. Paling tidak, aku harus membuat salah satu dari mereka puas terlebih dahulu.

Baiklah. Aku segera melepaskan Martha, dan juga mendorong pelan tubuh Villy agar ia melepaskanku. Aku segera berbaring telentang di kasur. Oh, ternyata Villy inisiatif maju duluan. Ia pun membuka celananya dan celana dalamnya sehingga ia betul-betul telanjang dihadapanku. Oh, aku sudah tidak sabar menunggu ketika lubang kemaluan dan paha yang indah itu menyerbu selangkanganku. Villy pun segera memposisikan selangkangannya dihadapan selangkanganku, dan langsung mendorong selangkangannya kebelakang tanpa lama, sehingga lubang kemaluannya yang sudah basah itu langsung melahap batang penisku. ZLEEBB... Begitu lancar dan licin. Aku dibuat begitu keleyengan mendapatkan kenikmatan yang begitu besar itu.

Villy pun mulai menggoyang-goyangkan pantatnya dengan irama yang teratur. Ooohh, betul-betul begitu geli dan nikmat. Aku hanya bisa merem melek mendapatkan kenikmatan itu. Sambil aku merasakan kenikmatan yang begitu nikmat itu, Martha menyodorkan buah dadanya kehadapan wajahku. Aku pun langsung kembali mengulum dan meremas kedua buah dada Martha. Dalam waktu beberapa saat saja, ruangan ini sudah dipenuhi dengan campuran suara desahan kami bertiga. Aku dan Villy sudah banjir keringat, sedangkan Martha mulai berkeringat sedikit di kening dan kepalanya. Semakin lama aku semakin pusing. Akan tetapi, bukan pusing yang mengganggu, melainkan pusing yang membawaku ke terbang ke langit. Begitu nikmat, tidak terlukiskan dengan kata-kata.

Aku sadar bahwa aku tidak boleh kalah dari mereka berdua. Harga diriku tidak mengizinkan hal itu! Baru kali ini aku bermain harga diri, biasanya tidak pernah. Aku tetap mengulum puting susu Martha, tetapi kali ini aku mengalihkan kedua tanganku ke pinggang Villy yang sedang sibuk memompa batang penisku. Kemudian dengan tanganku, aku segera mempercepat laju naik-turun Villy. Villy pun mendesah-desah semakin kencang. Suara desahannya mendominasi suara-suara desahan di ruangan ini.

“Kooo... Stopp kooo... Akuuu maoo keluaarrr...” Erang Villy.

Eits, memang itu yang kuharapkan. Aku harus menumbangkan satu orang dulu untuk bisa mengalahkan kedua-duanya. Erangan dan desahan Villy semakin kacau tak terkendali karena laju pompaannya kupercepat.

“Uuuaaahhhhhhh.... Uuuuhhhhhhhh...” Erangan Villy terdengar begitu keras.

Bersamaan dengan erangan itu, aku merasakan adanya cairan yang menyemprot dengan deras dari dalam lubang vagina Villy. Saat itu pun aku menghentikan kedua tanganku di pinggang Villy. Rongga lubang vagina Villy begitu erat memijat-mijat batang kemaluanku. Gawat, aku segera melepaskan lubang vagina Villy dari batang kemaluanku. Setelah itu, aku mencium bibirnya dengan lembut, sambil mengelus-elus kepalanya. Ia pun berusaha mengatur napasnya yang masih terengah-engah.

“Tha, gantian. Si Ko Jay belom keluar tuh... Tolong yah...” Kata Villy dengan lemas.

“Oke, serahin ama gw, Vil.” Kata Martha dengan bersemangat.

Damn, masih ada Martha yang apinya baru naik. Gawat, aku harus pintar-pintar nih. Aku bisa merasakan bahwa pertahananku tinggal seperempat. Martha pun bersiap menaiki tubuhku. Ia pun ternyata juga sudah telanjang, dan aku tidak tahu kapan ia melepas celana dan celana dalamnya. Tidak, aku harus bertindak duluan. Aku segera memeluk tubuh Martha, kemudian berguling, sehingga kini aku diatas dan Martha dibawah. Kemudian, aku kembali mengulum buah dada dan puting susunya sambil meremas-remas buah dadanya, sementara tanganku yang satu lagi mengelus-elus paha dan lubang vaginanya.

“Ouuhhh... Kooo... Enaak banget koo disituuu...” Desah Martha sambil mulai menjambak rambutku dengan pelan-pelan.

Gila, aku tidak mengerti kenapa, tapi buah dada yang bulat milik Martha terus membuatku berada dalam kondisi ekstasi. Memang harus kuakui bahwa buah dada milik Martha adalah salah satu buah dada terindah yang pernah kulihat. Bulat, begitu kecoklatan, dan dilengkapi dengan puting susu yang proporsional. Kulit pahanya yang halus pun begitu mantap dan menambahkan bumbu sendiri ke dalam nafsu birahiku. Tidak pernah aku merasakan rangsangan yang begitu kuat hanya dengan mengelus-elus paha.

Setelah merasakan bahwa lubang kemaluan Martha sudah mulai becek, aku segera memposisikan tubuhnya sehingga ia merangkak. Tidak boleh kubiarkan ia berposisi diatasku, karena harus kuakui bahwa rangsangan yang kuterima dalam posisi woman on top sangatlah besar. Aku tidak bisa menghadapi Martha diatas ketika pertahananku tinggal setengah begini. Martha pun sepertinya paham maksudku. Setelah berada dalam posisi merangkak, ia mencondongkan pantatnya kebelakang, sehingga lubang kemaluannya yang berwarna kemerahan itu terpampang jelas.

Setelah ia selesai berposisi, aku segera mengarahkan batang penisku ke lubang kemaluan Martha. Karena lubang kemaluannya sudah mulai becek, tidak sulit bagiku untuk mendorong masuk batang penisku ke dalam lubang vaginanya. BLESS, batang penisku masuk dengan sempurna. Aku pun mulai memaju-mundurkan pantatku untuk memompa selangkangan Martha. Plak...Plok...Plak... Plok... Karena kami sedang melakukan posisi bercinta doggy-style, terkadang selangkanganku membentur pantatnya yang bulat itu. Ouuww, ternyata pantatnya cukup kenyal juga.

“Terruuss kooohhh... Terruussss....” Erang Martha.

Makin diminta terus, makin kencang aku memompa selangkangannya. Akan tetapi, apa daya? Karena aku tadi sudah digempur habis-habisan oleh Villy, pertahananku pun sudah tidak kuat. Mendapat kenikmatan yang begitu nikmat ini, saking tidak kuatnya tubuhku, otakku langsung mengirimkan sinyal untuk ejakulasi, melawan keinginanku. Ah, aku tahu bahwa aku tidak akan bertahan lama. Paling lama juga sepuluh detik. Maka, dengan sisa tenaga dan pertahanan yang kumiliki, aku terus memompa selangkangan Martha dengan keras, sambil sebisa mungkin menahan sinyal otakku untuk ejakulasi.

Kombinasi dari erangan Martha yang begitu erotis, gerakan pantat Martha yang berusaha menyeimbangkan genjotanku, dan tubuh belakang Martha yang begitu indah akhirnya mengalahkan keinginan kuatku untuk menahan ejakulasi. Tidak sempat menarik batang penisku, aku pun mengeluarkan spermaku dengan sekuat tenaga dalam lubang kemaluan Martha.

“Ouuggghhhhh... Uaaahhhhhh...” Erangku tidak tertahankan lagi.

Aku bisa merasakan batang penisku menyemprotkan cairan yang begitu hangat dalam lubang kemaluan Martha. Akan tetapi, bersamaan dengan itu, Martha pun mengerang dengan keras.

“Ouuugggghhhh... Koooo... Aku sayaangg bangeeett sama kokooo...” Erang Martha dengan keras.

Bersamaan dengan erangan itu, aku merasakan pijatan yang sangat kuat dari dalam lubang kemaluan Martha. Pijatan kuat itu membuat batang kemaluanku tambah geli, sehingga mengeluarkan gelombang kedua sperma dalam lubang kemaluan Martha. Aku merasakan ekstasi akibat ejakulasi yang seolah-olah tidak ada henti-hentinya itu.

Ketika aku akhirnya sadar, aku masih berdiri dan memegang kedua pinggul Martha, sedangkan Martha masih merangkak dengan napas yang ngos-ngosan. Setelah itu, aku mencabut batang penisku dari dalam lubang kemaluan Martha, kemudian aku langsung membaringkan tubuhku di ranjang. Aku melihat ke langit-langit dengan pikiran yang begitu kosong, seolah-olah tidak ada kekhawatiran apapun yang menimpa diriku. Inikah rasa nikmat dari seks yang begitu hebat? Aku bisa mengakui, inilah pengalaman pertamaku merasakan ekstasi yang begitu hebat.

“Gila... Kita berdua teler, ko...” Terdengar suara Martha dari samping kananku.

Aku melihat kesampingku, dan ternyata Villy dan Martha pun juga terbaring lemas di kiri dan kananku. Kemudian, aku memeluk mereka berdua ke dalam pelukan tubuhku.

“Gila... Kayanya aku masih perlu banyak latihan...” Kataku dengan lemas.

“Nggak ko... Koko hebat banget kok...” Kata Villy.

“Aku punya permintaan...” Kataku.

“Kenapa ko...” Kata Martha masih dengan lemas.

“Kayaknya kapan-kapan kita harus coba lagi...” Kataku.

“Ide bagus ko... Hehehe...” Kata Villy sambil memeluk kepalaku dan mencium pipiku.

“Nanti kita ajak Senja juga, ko...” Kata Martha.

“Aih, jangan. Berdua aja aku udah tepar, apalagi bertiga!!!” Kataku dengan panik.

Martha dan Villy pun tertawa terbahak-bahak mendengarku. Kami pun sama-sama mengatur napas kami masing-masing, dan kemudian sepertinya aku tertidur.


--- Siang hari kira-kira saat yang bersamaan pada saat Jay, Villy, Martha tertidur ---

Sepertinya tidak lama lagi, mereka akan datang kesini. Yah, aku sudah siap. Paling tidak, orang yang diberitahukan oleh Jent itu sudah datang kemari. Aku tinggal menunggu mereka datang kemari, agar Jay bisa membuntuti kemana mereka akan pergi nantinya.

BRAAKK!!! BUUKKK!!!

Eh, suara apa itu? Suara ini, terdengar dari sekat ruangan tempat Aryo dan Ando berjaga. Apa yang terjadi? Aku segera mendekati pintu menuju sekat tempat mereka berada.

“Aryo? Ando? Ada apa?” Tanyaku.

Tidak ada jawaban sama sekali. Bukan hanya itu, tidak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali. Aku segera membuka pintu menuju sekat ruangan itu. Aku tidak melihat Aryo dan Ando disini. Dimana ya mereka? ... Perasaan ini... Mereka sudah datang ya? Tapi, dimana mereka? Aku segera mencari-cari kesegala arah di sekat ruangan itu, tapi tidak ada orang sama sekali.

“Salam, Pak Budi Antasari.” Kata seorang pria.

Suara ini... Dari belakang. Aku segera menoleh kebelakang, ke ruangan tempat kamarku berada. Aku melihat empat orang sudah berdiri di kamarku yang letaknya persis ada dibelakangku. Ukh, sejak kapan mereka masuk ke kamarku? Mereka semua memakai jubah berwarna hijau emas panjang, dan ada logo naga berwarna emas dan bermata merah di bagian depannya. Mereka semua juga memakai topeng naga.

“Jadi, kalian sudah datang ya?” Tanyaku.

“Diakah orangnya?” Tanya seorang pria yang berada di paling kiri.

“Ya.” Kata seorang perempuan yang berada disamping pria paling kiri itu.

“Oh, begitu ya.” Kata pria itu sambil membuka topeng naga-nya.

“HAH? Kamu kan?!!” Kataku dengan heran.

Tentu saja aku heran. Dia itu salah satu penjahat buronan yang sedang dicari terkait kasus pembunuhan massal. Namanya... Bruno!! Tidak salah lagi, namanya Bruno!

“Mari kita mulai, Valensia.” Kata Bruno.

Here goes nothing. (Mari kita mulai.)” Kata perempuan yang berada disampingnya sambil membuka topengnya juga.

BERSAMBUNG KE EPISODE-38
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Aku kan slalu menunggu suhu megu.......ups maksudnya updateñya...hehehheh

Dan thx bgt suhu megu....anda mengabulkan permintaan kami para penggemar mu......

Bner kayaknya Senja kudu di ajak nie...hehehe
 
Terakhir diubah:
wah abis panas dingin..
main storynya dipotongnya paaaas banget bikin penasaran kyk adegan di sinetron :)
 
Bimabet
Welehh.. baca cerita ini srasa balik lagih ke kelamnya dunia cyber
lanjutkan mang..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd